Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    845
Sebenernya bingung juga, mungkin gue terlalu nekat karena yang namanya hidup di ibu kota tanpa pekerjaan itu mustahil untuk di realisasikan apalagi tabungan yang hampir ga ada membuat gue mempertimbangkan untuk kembali ke rumah

Seminggu full gue kesana kemari untuk sekedar menaruh CV dengan asal, apalagi melihat anak anak yang sudah mulai bekerja di perusahaan perusahaan ternama membuat gue juga sebenernya sedikit banyak menjadi pribadi yang gampang iri, apalagi saat mengingat apa yang dilakukan perusahaan yang bisa dibilang cukup ternama melakukan hal yang sangat bertentangan, why this happen? mungkin memang karma gue menyakiti banyak wanita...

Sampai akhirnya mungkin 2minggu setelah gue jobless gue mendapat rezeki dimana temen mengajak kerja untuk perusahaan start up yang baru saja berjalan, dan tugas gue untuk membantu dia menyeleksi karyawan yang memang cocok untuk bekerja disana

Gaji yang gue terima pun bisa dibilang mencukupi terlebih pekerjaan gue ga terlalu berat hanya interview orang saja, jauh lebih baik daripada sebelumnya, dan waktu kerja gue juga cukup luang yang akhirnya membuat gue punya kesempatan untuk menjelajah Ibu Kota

Hubungan gue dan para bidadari juga ikut merenggang, dan yang setia menemani hanya Yuuka seorang saja sekarang

Tiada hari tanpa mengabari meskipun gue tau dia sibuk dengan kehidupannya tapi tetap menyempatkan waktu buat gue

Sampai pada akhirnya gue menemukan jalan, di salah satu job affair ada perusahaan internasional yang merekrut orang untuk bekerja di jepang, ga perlu bahasa jepang fasih, namun menggunakan bahasa inggris cukup

Mungkin karena feel gue bagus dan pekerjaan yang sekarang meskipun mencukupi tapi impian gue untuk ke Jepang menyusul Yuuka pun masih terngiang dikepala

Ikutlah gue untuk test, yang bisa dibilang cukup simple, cerita mengenai experience dan semacamnya

Beberapa bulan berlalu gue masih sibuk dengan perusahaan temen gue, dan akhirnya gue mendapat kabar kalau gue keterima dan mendapat slot untuk berangkat ke jepang bulan depan, saat itu juga gue terdiam tanpa bisa berkata kata, perasaan senang, gembira semua bercampur menjadi satu dan tanpa babibu gue hubungi Yuuka yang mungkin disana hari sudah gelap

"Kenapa yankk? kok kayaknya happy banget?" Yuuka dengan wajah yang tidak pernah berubah, yang setiap hari semakin cantik dimata gue memasang muka penasaran
"Coba tebakk" gue tersenyum lebar, dan entah wajah yang bagaimana yang gue tunjukkan ke Yuuka saat itu
"Kerjaan yaa?"

Gue memang ga bisa bohongin Yuuka sekalipun dan tebakan dia pun selalu berhasil

"Haduhhh, susahnya kasih surprise ke kamu yank" gue sedikit kecewa karna surprise gue ga berhasil tapi itu semua gue buang karna gue sudah membayangkan untuk hidup disana dengan Yuuka

Dan anehnya wajah Yuuka ga segembira yang gue pikirkan meskipun senyumnya masih sama tapi gue sudah merasakan hal yang janggal

"Iyaaa, selamat ya yankkk!" Wajah Yuuka terlihat gembira tapi gue tau itu tidaklah benar..


Gue terdiam...

Hati gue tiba tiba kembali sakit seperti disayat ribuan silet, entah kenapa perasaan gembira yang gue rasakan seperti lenyap tak tersisa

"Kenapa yankk?" gue yang tadinya gembira tertawa kini memasang senyum masam
"Gpp yankk, jangan nyalahin keadaan ya..." mata Yuuka tampak berkaca kaca menahan tangis, apakah itu tanda dia gembira? kenapa hati gue sakit melihatnya?
"Kok kamu nangis yankkk? seneng yaa?" gue masih mengejar apa yang gue percaya bahwa ini berita gembira tapi semakin gue percaya kalau ini berita gembira, semakin sakit hati gue karna air mata Yuuka tiba tiba menetes
"Iyaa, ya udah yankkk, udah malem jugaa, besok ada acaraa, baik baik yaaa" Yuuka melayangkan ciuman kearah layar, sementara dia berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan mengakhiri teleponny

Gue hanya terdiam dan ga bisa memikirkan apapun, gue yang seharusnya bergembira entah kenapa malah lesu dan kehilangan semangat

Gue hubungi temen gue untuk cuti selama beberapa hari, dan bertepatan dengan hari libur akhirnya gue libur total seminggu

Gue pulang ke rumah dengan hati yang bercampur aduk entah kenapa

Setelah pulang dan akhirnya gue sharing kabar gembira ini ke orang tua gue

"Bulan depan kalau jadi, aku ke Jepang yahh, buk..."

Kedua orang tua gue terdiam, dan firasat gue mengatakan akan menjadi hal yang berat...

"Kenapa jauh jauh sampe keluar negri? bukannya udah dapat kerja enak di Ibu kota?" Ayah gue yang sebenernya cukup keras berbicara dengan nada tinggi
"Tapi kan gaji dllnya juga beda, terlebih bukannya ayah pengen anaknya sukses?"
"Terus ngapain ayah susah susah banting tulang liat kamu kerja jadi TKI?"
"Ini bukan TKI tapi kantor, tempat tinggal dan lain lain udah ga mikir lagi" gue berusaha me jelaskan sedetail mungkin apapun untuk menunjukkan potensi sukses gue jauh lebih besar disana
"Terus jadi orang ga beragama disana?" ayah gue terlihat sudah naik pitam karena mungkin dalam posisi yang ga bisa menolak gue
"Yah, kan udah belajar agama dari kecil taulah mana yang salah dan benar" meskipun gue sudah merasakan melakukan dosa yang tak terhitung jumlahnya paling tidak selama di Ibu kota gue belum sekalipun mengulangi hal yang sama seperti saat gue kuliah, bahkan agama gue naik pesat karena sempat beberapa kali ditunjuk untuk jadi imam masjid dll
"Kalau udah ga ya ga!" Ayah gue tetap bersikukuh dengan pendapatnya sedangkan ibu gue terlihat diam sampai akhirnya membuka suara
"Wes, klo tetep nekat kesana jangan pulang lagi, jangan mikir kalau ibuk ini ibukmu" Ibu gue berbicara dengan sedikit bergetar menahan emosi, bahkan ada isak tangis disana

Dan akhirnya gue berdiri dan mengambil tas untuk segera beranjak, tapi saat itu Ibu gue menahan tas gue

"Mau kemana?" Gue melihat air mata sudah jatuh

Gue tau, umur kedua orang tua gue sudah terbilang uzur, bahkan gue sampai rela ga makan demi mereka, uang yang gue hasilkan dan tidak seberapa itu untuk mereka karena gue juga tau gue ga bisa sampai sekarang tanpa support mereka tapi pikiran gue kalut karena saat itu entah bagaimana caranya mimpi gue akan terealisasi sedikit lagi, yaitu bertemu Yuuka dan saat gue berusaha untuk melangkahkan kaki, untuk tidak peduli lagi, ibu gue menangis sembari terjatuh

Dan saat itu pikiran gue kosong, persetan dengan pergi bekerja ke Jepang, gue peluk ibu gue sementara Ibu gue masih dengan tangisnya yang kencang, gue yang selama ini menahan gejolak emosi, diperlakukan tidak adil di Ibu kota juga ikut menangis meraung seperti kehilangan akal

Emosi yang tersimpan cukup lama kini terlepas, gue peluk ibu gue erat sampai baju gue basah terkena air matanya, gue menyesal karena sudah meninggikan suara saat berbicara dengan orang tua gue...

Malam itu gue berusaha untuk meminta maaf dan akhirnya berlalu begitu saja

Keesokannya gue hanya bisa melamun, bahkan seperti merasakan langkah kaki kini terhambat, terkekang atau apapun itu, gue berusaha untuk menghubungi Yuuka dan tersambung

Hari masih subuh dan karena gue yakin mungkin disana sekitar pukul 5-6 pagi

Tampak wajah Yuuka yang terlihat masih natural belum terkena make up apapun, duduk bersandar menggunakan pajama ny yang berwarna biru muda

"Pagi sayankk, kok udah cemberut pagi pagi", Yuuka menyapa dengan senyum yang selalu menghiasi wajah cantikny
"Gpp yankk, kyknya ga bakalan sejalan mimpi ku yank buat ke sana..." gue tersenyum kecut saat kembali mengingat kerasnya kedua orang tua gue

Yuuka hanya tersenyum, mungkin dia sudah tau tapi entah kenapa gue masih belum ikhlas sepenuhnya untuk menerima takdir yang sepertinya memang tak mengijinkan kami

"Gpp yankk, semangatt! mungkin sudah ada jalan lain yang disiapin buat km" Senyuman Yuuka kembali menguatkan gue yang sedang jatuh, dan gue akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluarnya
"Makasih ya.... entah gimana aku yank kalau ga ad kamu..."

Kali ini seperti biasa, entah memang kalimat gue yang selalu membuat Yuuka terhenyak atau ada hal lain, dan gue tau itu bukan hal yang menggembirakan untuk didengar

Yuuka tersenyum kembali, namun kali ini raut wajahnya sedikit menunjukkan kesedihan..

Yuuka mengalihkan pandangan ke langit subuh, masih terlihat gelap dengan cahaya samar matahari yang masih tertutupi oleh sisa heningnya malam

"Yankk? janji kamu cerita ya klo ada apa apa" Gue yang merasakan sakit saat melihat Yuuka seperti itu mau ga mau berusaha untuk menghapus pikiran negatif yang selalu menghampiri

Tanpa bersuara, Yuuka melihat kembali ke layar Hpnya dan tersenyum kemudian mengangguk...

Mungkin hanya Yuuka yang kali ini mampu menyembuhkan luka di hati, dengan terpaan banyak cobaan yang kian berhembus kencang, Yuuka datang membawa angin segar yang memulihkan

"Yang sabar ya yankk, pasti ujungnya bakalan bagus kok" Yuuka kembali tersenyum kemudian memejamkan mata,

Gue pikir sedang berdoa tapi..

"Ngantuk yankkk, hehe" seakan menjawab tebakan gue, dia dengan wajah polosnya malah mencoba bercanda
"Ya udah cuci muka sana, siap siap, kerja ya hari ini?"
"Heem.... kamu baik baik yaaa... bye love" seperti biasa Yuuka memberikan ciuman sementara hati gue yang masih bergejolak mau ga mau menjadi tenang meskipun gue tau banyak hal yang Yuuka ga ingin bicarakan entah apa itu....

Dengan kondisi mental yang ga stabil membuat gue juga sedikit terpengaruh, belum lagi teman gue tidak lagi percaya saat gue bilang keluarganya sendiri akan menarik dia jatuh

Gue sudah punya firasat akan meninggalkan ibu kota karena tidak ada lagi kesempatan untuk survive dan benar saja beberapa bulan kemudian Perusahaan teman gue yang tadinya stabil kini berantakan, saudaranya yang masuk melalui koneksi membawa petaka dan membuat kerugian yang mengakibatkan perusahaan itu hampir berhenti total

Gue hanya bisa menghela nafas, takdir yang begitu kejam kian menyapa menghampiri seolah tidak ada tempat lain selain gue, mungkin ini karma dari perbuatan gue sebelumnya, yang banyak menyakiti hati para bidadari, jarak dan waktu yang kian merenggang membuat gue jarang sekali berkomunikasi bahkan hampir tidak pernah selain bertegur sapa mengomentari story yang mereka pajang

Takdir seakan belum merasa cukup, HP gue yang menemani dari masa kuliah kini kehabisan nafas, gue panik karena banyak hal penting terutama tentang Yuuka yang memberikan support selama ini

Pergi ke tukang service dan entah memang kebetulan yang sangat buruk membuat gue kehilangan semua hal tentang Yuuka, harapan gue sirna, ID, nomer dan banyak hal hilang sudah, password dan semuanya sirna...

Pernah ada terbersit pikiran untuk mengakhiri hidup, tapi mengingat kedua orang tua gue dan Yuuka membuat gue bangkit sedikit demi sedikit

Gue percaya, bahwa ada ujung yang menggembirakan setelah badai...

Namun sayang, tahun itu gue belum menemukan hal yang menggembirakan, hidup seperti layaknya daun yang jatuh terbawa arus sungai, mengalir tanpa henti dan tujuan

Test CPNS lagi dengan harapan bahwa tahun ini akan berbeda tapi naas, sama aja, tulisan LULUS tidak menjamin bahwa gue benar benar lulus, hilang terbawa angin tanpa jejak, busuk memang tapi apa mau dikata mungkin memang bukan itu jalannya

Tahun itu gue kembali dekat dengan ibadah, yang sebelumny diusik oleh banyak hal kini gue bisa fokus, dibulan puasa, hampir full untuk mengisi ceramah sholat terawih, rezeki memang dan mungkin seolah dijauhkan dan disadarkan dari semua hal duniawi hingga akhirnya

Karena gue jarang berada di kota pahlawan mau ga mau gue ga pernah sekalipun datang ke acara reuni, belum lagi jadwal yang lumayan padat untuk mengisi acara dimasjid membuat gue tidak memiliki waktu untuk hadir namun tahun itu entah kenapa seperti setan kembali menemukan cara untuk membujuk gue datang ke acara reuni

Acara bukber pun di canangkan, rumah gue didatangi oleh beberapa teman sekolah SD dulu, karena memang posisi rumah berada di perkampungan dan tidak jauh dari tempat gue dulu sekolah hingga anak anak pun akhirnya datang dan mengundang

Grup WA pun dibuat, dan saat gue masuk banyak anak anak yang menyapa meskipun gue sedikit lupa karena memang jarang bertemu selepas lulus SD, untuk mengakrabkan diri gue sapa satu satu dan bahkan memberikan layanan khusus untuk membaca tangan sampai satu waktu 2 cewek mengirim chat private diluar grup

"Ariel? masih inget ga?"

Gue lihat profilnya dan gue ga mengenali si wanita ini, wanita ini menggunakan hijab dan foto dari samping jelas gue ga mengenali karena memang di waktu SD dulu seingat gue tidak ada satupun yang menggunakan hijab

"Siapa? sorry banyak yg ga inget"
"Heleehhh coba tebak duluu"

Gue perhatikan dengan seksama, dari kulit putihnya dan wajah yang cantik bahkan sampai gue lihat secara mendetail karakternya dan akhirnya gue ingat

"Putri?"
"Yeeee, inget akhirnyaaa... hehe"
"Oalah, iya iya kenapa? pangling ui pake hijab sekarang"
"Udah dari lama kok, km sekarang yang berubah banyak yaaa"
"Waduh, belum ketemu udah bisa tau yaa?"
"Yeee, kan km emg menonjol dari dulu, ya jelas inget laahh km dulu kyk gimana"

Memang dari SD ga pernah lepas dari ranking 3 besar bahkan bisa dibilang gantian posisinya kadang rank 1, besok 2 besok 1 besok 3 dst, dan udah ga terhitung berapa piala yang disita sekolah dulu

"Lah gimana emng dulu?"

Gue yang kembali merasakan chat dengan wanita pun seperti seakan ada api yang kembali menyala setelah padam lama, Putri ini terbilang cukup cantik (mungkin para suhu bakalan setuju kalau ane share nanti), mungkin karena kulitnya putih dan dandanan yang modis membuat dia digandrungi bahkan gue tau ada beberapa orang yang sedang dekat

"Ya pendiem gitu, kyk sombong jadinya ga pernah maenan ama temen cewek lain"
"Ya jelas masih bocah, maenannya ya kelereng ngapain maen ama cewek"
"Ga pernah suka dong ama temen cewek dulu?"

Dan akhirnya ingatan gue kembali, berusaha mencari memori saat gue SD dahulu, yap saat ada kata suka muncul satu nama "Ayu", teman yang lumayan dekat bahkan bisa dibilang cukup dekat, tapi mungkin karena sifat gue sedari dulu hanya bermain hingga gue tidak mengalami apa yang dialami banyak bocah seperti pacaran khususnya

"Adalah, masa ga ada, ntar ga normal dong?"
"Siapa siapa...?"
"Ya kamu lah..."

Sebenernya niatan gue hanya memuji ga ada alasan lain tapi entah kenapa karena satu kalimat itu akhirnya gue membuka sebuah pintu baru...

Dari yang awalnya membalas dalam hitungan detik, hingga akhirnya baru hampir satu jam an dia kembali membalas

"Gombal gombal, tuhkan berubah? yakin aku? btw anak anak kok jadi genit yaa sejak km gabung?"
"Iyaa ngapain boong, tar batal puasa...Genit gimana?
"Udah malam ya ga puasa lahh.. itu genit minta ampun tuh liat chat di grup, km juga ngapain sih baca baca tangan? kyk kurang kerjaan aja sih..

Gue bingung, karena sikap Putri yang sedari awal netral entah kenapa malah posesif?

"Yah kan pengen akrab, aku udah lama lho ga ketemu kalian ini"
"Ya ga gimana gimana, aku tau tuh anak anak heboh karena km lumayan aktif jga dan emang kan udah terkenal dikalangan anak anak cewek"
"Lah kok malah jadi ribet wkwkk, emng terkenal yaa? baru tau.. perasaan biasa aja"
"justru itu kann, lagian km tau ga? aku tuh salah satu yg suka sama km lho duluu..."
"Hah? yang bener?"
"Iya, aku inget semua hal detail tentang km, km pernah aku jambak rambutnya pas diem diem kan? inget ga? terus pas tuker binder jg kamu kyk cuek trus aku cubit"

Mau ga mau otak gue kembali traveling dan memang bener apa yang Putri katakan, yang gue kaget kenapa pembicaraan akhirnya mengarah ke sini?

"oalah... iya inget inget, terus sekarang masih suka ga?"
"GR, kan udah lama ga ketemu masa langsung suka sih aneh ih"
"Hahah, ya kan kali aja, btw emang ga ada dresscode kan? bebas berarti"
"Heem, mau belanja ga? ketemu gitu sambil beli keperluan rumah
"Boleh... ga ada yang marah emang? takutnya ada yang marah nih.."
"Helehh... mesti, kyk ama siapa aja.. ga ada kok santai aja
"Ya udah belanja doang kan? ayok aj.."
"Lho emng mau ngapain selain belanja?"
"Ya ga tau, aku ga pernah belanja berdua ama cewek sihh"
"Lho masih polos ternyata, ga pernah pacaran kah waktu kuliah?"
"Ga pernah, cupu aku tuh..."
"Ga pernah kiss dong?"
"Ga pernah juga lah... ama siapa hahaha.. klo kmu pasti jago ya.."
"Ya udah besok mau ga? sekalian?"
"Haah? mau apa?..."
"Ya diajarin... kissnya.."


To be continued
 
Happy weekend semua, untuk kedepannya ini ada pembahasan sensitif mengenai agama jadi ane harap suhu suhu semua ga membahas agamanya tapi bahas aja orangnya karena terlepas agama ama orangnya bertentangan tapi yang namanya hidup itu pilihan, jadi ane harap suhu semua maklum dan ga membahas terlalu dalam karena memang ini cerita ane jabarin apa adanya tanpa ada edit mungkin hanya nama, tempat dan waktu saja yang meskipun runtut tapi demi menghindari PK seperti kemaren akan ane sensor beberapa,

Happy weekend, dan semoga ane bisa livestream dlm waktu dekat, mohon supportnya ~
 
pengen banget dibaca tangannya huu tapi sampe sekarang belum kesampean mulu.. btw semangat huu:adek::mantap:
 
Sebenernya bingung juga, mungkin gue terlalu nekat karena yang namanya hidup di ibu kota tanpa pekerjaan itu mustahil untuk di realisasikan apalagi tabungan yang hampir ga ada membuat gue mempertimbangkan untuk kembali ke rumah

Seminggu full gue kesana kemari untuk sekedar menaruh CV dengan asal, apalagi melihat anak anak yang sudah mulai bekerja di perusahaan perusahaan ternama membuat gue juga sebenernya sedikit banyak menjadi pribadi yang gampang iri, apalagi saat mengingat apa yang dilakukan perusahaan yang bisa dibilang cukup ternama melakukan hal yang sangat bertentangan, why this happen? mungkin memang karma gue menyakiti banyak wanita...

Sampai akhirnya mungkin 2minggu setelah gue jobless gue mendapat rezeki dimana temen mengajak kerja untuk perusahaan start up yang baru saja berjalan, dan tugas gue untuk membantu dia menyeleksi karyawan yang memang cocok untuk bekerja disana

Gaji yang gue terima pun bisa dibilang mencukupi terlebih pekerjaan gue ga terlalu berat hanya interview orang saja, jauh lebih baik daripada sebelumnya, dan waktu kerja gue juga cukup luang yang akhirnya membuat gue punya kesempatan untuk menjelajah Ibu Kota

Hubungan gue dan para bidadari juga ikut merenggang, dan yang setia menemani hanya Yuuka seorang saja sekarang

Tiada hari tanpa mengabari meskipun gue tau dia sibuk dengan kehidupannya tapi tetap menyempatkan waktu buat gue

Sampai pada akhirnya gue menemukan jalan, di salah satu job affair ada perusahaan internasional yang merekrut orang untuk bekerja di jepang, ga perlu bahasa jepang fasih, namun menggunakan bahasa inggris cukup

Mungkin karena feel gue bagus dan pekerjaan yang sekarang meskipun mencukupi tapi impian gue untuk ke Jepang menyusul Yuuka pun masih terngiang dikepala

Ikutlah gue untuk test, yang bisa dibilang cukup simple, cerita mengenai experience dan semacamnya

Beberapa bulan berlalu gue masih sibuk dengan perusahaan temen gue, dan akhirnya gue mendapat kabar kalau gue keterima dan mendapat slot untuk berangkat ke jepang bulan depan, saat itu juga gue terdiam tanpa bisa berkata kata, perasaan senang, gembira semua bercampur menjadi satu dan tanpa babibu gue hubungi Yuuka yang mungkin disana hari sudah gelap

"Kenapa yankk? kok kayaknya happy banget?" Yuuka dengan wajah yang tidak pernah berubah, yang setiap hari semakin cantik dimata gue memasang muka penasaran
"Coba tebakk" gue tersenyum lebar, dan entah wajah yang bagaimana yang gue tunjukkan ke Yuuka saat itu
"Kerjaan yaa?"

Gue memang ga bisa bohongin Yuuka sekalipun dan tebakan dia pun selalu berhasil

"Haduhhh, susahnya kasih surprise ke kamu yank" gue sedikit kecewa karna surprise gue ga berhasil tapi itu semua gue buang karna gue sudah membayangkan untuk hidup disana dengan Yuuka

Dan anehnya wajah Yuuka ga segembira yang gue pikirkan meskipun senyumnya masih sama tapi gue sudah merasakan hal yang janggal

"Iyaaa, selamat ya yankkk!" Wajah Yuuka terlihat gembira tapi gue tau itu tidaklah benar..


Gue terdiam...

Hati gue tiba tiba kembali sakit seperti disayat ribuan silet, entah kenapa perasaan gembira yang gue rasakan seperti lenyap tak tersisa

"Kenapa yankk?" gue yang tadinya gembira tertawa kini memasang senyum masam
"Gpp yankk, jangan nyalahin keadaan ya..." mata Yuuka tampak berkaca kaca menahan tangis, apakah itu tanda dia gembira? kenapa hati gue sakit melihatnya?
"Kok kamu nangis yankkk? seneng yaa?" gue masih mengejar apa yang gue percaya bahwa ini berita gembira tapi semakin gue percaya kalau ini berita gembira, semakin sakit hati gue karna air mata Yuuka tiba tiba menetes
"Iyaa, ya udah yankkk, udah malem jugaa, besok ada acaraa, baik baik yaaa" Yuuka melayangkan ciuman kearah layar, sementara dia berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan mengakhiri teleponny

Gue hanya terdiam dan ga bisa memikirkan apapun, gue yang seharusnya bergembira entah kenapa malah lesu dan kehilangan semangat

Gue hubungi temen gue untuk cuti selama beberapa hari, dan bertepatan dengan hari libur akhirnya gue libur total seminggu

Gue pulang ke rumah dengan hati yang bercampur aduk entah kenapa

Setelah pulang dan akhirnya gue sharing kabar gembira ini ke orang tua gue

"Bulan depan kalau jadi, aku ke Jepang yahh, buk..."

Kedua orang tua gue terdiam, dan firasat gue mengatakan akan menjadi hal yang berat...

"Kenapa jauh jauh sampe keluar negri? bukannya udah dapat kerja enak di Ibu kota?" Ayah gue yang sebenernya cukup keras berbicara dengan nada tinggi
"Tapi kan gaji dllnya juga beda, terlebih bukannya ayah pengen anaknya sukses?"
"Terus ngapain ayah susah susah banting tulang liat kamu kerja jadi TKI?"
"Ini bukan TKI tapi kantor, tempat tinggal dan lain lain udah ga mikir lagi" gue berusaha me jelaskan sedetail mungkin apapun untuk menunjukkan potensi sukses gue jauh lebih besar disana
"Terus jadi orang ga beragama disana?" ayah gue terlihat sudah naik pitam karena mungkin dalam posisi yang ga bisa menolak gue
"Yah, kan udah belajar agama dari kecil taulah mana yang salah dan benar" meskipun gue sudah merasakan melakukan dosa yang tak terhitung jumlahnya paling tidak selama di Ibu kota gue belum sekalipun mengulangi hal yang sama seperti saat gue kuliah, bahkan agama gue naik pesat karena sempat beberapa kali ditunjuk untuk jadi imam masjid dll
"Kalau udah ga ya ga!" Ayah gue tetap bersikukuh dengan pendapatnya sedangkan ibu gue terlihat diam sampai akhirnya membuka suara
"Wes, klo tetep nekat kesana jangan pulang lagi, jangan mikir kalau ibuk ini ibukmu" Ibu gue berbicara dengan sedikit bergetar menahan emosi, bahkan ada isak tangis disana

Dan akhirnya gue berdiri dan mengambil tas untuk segera beranjak, tapi saat itu Ibu gue menahan tas gue

"Mau kemana?" Gue melihat air mata sudah jatuh

Gue tau, umur kedua orang tua gue sudah terbilang uzur, bahkan gue sampai rela ga makan demi mereka, uang yang gue hasilkan dan tidak seberapa itu untuk mereka karena gue juga tau gue ga bisa sampai sekarang tanpa support mereka tapi pikiran gue kalut karena saat itu entah bagaimana caranya mimpi gue akan terealisasi sedikit lagi, yaitu bertemu Yuuka dan saat gue berusaha untuk melangkahkan kaki, untuk tidak peduli lagi, ibu gue menangis sembari terjatuh

Dan saat itu pikiran gue kosong, persetan dengan pergi bekerja ke Jepang, gue peluk ibu gue sementara Ibu gue masih dengan tangisnya yang kencang, gue yang selama ini menahan gejolak emosi, diperlakukan tidak adil di Ibu kota juga ikut menangis meraung seperti kehilangan akal

Emosi yang tersimpan cukup lama kini terlepas, gue peluk ibu gue erat sampai baju gue basah terkena air matanya, gue menyesal karena sudah meninggikan suara saat berbicara dengan orang tua gue...

Malam itu gue berusaha untuk meminta maaf dan akhirnya berlalu begitu saja

Keesokannya gue hanya bisa melamun, bahkan seperti merasakan langkah kaki kini terhambat, terkekang atau apapun itu, gue berusaha untuk menghubungi Yuuka dan tersambung

Hari masih subuh dan karena gue yakin mungkin disana sekitar pukul 5-6 pagi

Tampak wajah Yuuka yang terlihat masih natural belum terkena make up apapun, duduk bersandar menggunakan pajama ny yang berwarna biru muda

"Pagi sayankk, kok udah cemberut pagi pagi", Yuuka menyapa dengan senyum yang selalu menghiasi wajah cantikny
"Gpp yankk, kyknya ga bakalan sejalan mimpi ku yank buat ke sana..." gue tersenyum kecut saat kembali mengingat kerasnya kedua orang tua gue

Yuuka hanya tersenyum, mungkin dia sudah tau tapi entah kenapa gue masih belum ikhlas sepenuhnya untuk menerima takdir yang sepertinya memang tak mengijinkan kami

"Gpp yankk, semangatt! mungkin sudah ada jalan lain yang disiapin buat km" Senyuman Yuuka kembali menguatkan gue yang sedang jatuh, dan gue akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluarnya
"Makasih ya.... entah gimana aku yank kalau ga ad kamu..."

Kali ini seperti biasa, entah memang kalimat gue yang selalu membuat Yuuka terhenyak atau ada hal lain, dan gue tau itu bukan hal yang menggembirakan untuk didengar

Yuuka tersenyum kembali, namun kali ini raut wajahnya sedikit menunjukkan kesedihan..

Yuuka mengalihkan pandangan ke langit subuh, masih terlihat gelap dengan cahaya samar matahari yang masih tertutupi oleh sisa heningnya malam

"Yankk? janji kamu cerita ya klo ada apa apa" Gue yang merasakan sakit saat melihat Yuuka seperti itu mau ga mau berusaha untuk menghapus pikiran negatif yang selalu menghampiri

Tanpa bersuara, Yuuka melihat kembali ke layar Hpnya dan tersenyum kemudian mengangguk...

Mungkin hanya Yuuka yang kali ini mampu menyembuhkan luka di hati, dengan terpaan banyak cobaan yang kian berhembus kencang, Yuuka datang membawa angin segar yang memulihkan

"Yang sabar ya yankk, pasti ujungnya bakalan bagus kok" Yuuka kembali tersenyum kemudian memejamkan mata,

Gue pikir sedang berdoa tapi..

"Ngantuk yankkk, hehe" seakan menjawab tebakan gue, dia dengan wajah polosnya malah mencoba bercanda
"Ya udah cuci muka sana, siap siap, kerja ya hari ini?"
"Heem.... kamu baik baik yaaa... bye love" seperti biasa Yuuka memberikan ciuman sementara hati gue yang masih bergejolak mau ga mau menjadi tenang meskipun gue tau banyak hal yang Yuuka ga ingin bicarakan entah apa itu....

Dengan kondisi mental yang ga stabil membuat gue juga sedikit terpengaruh, belum lagi teman gue tidak lagi percaya saat gue bilang keluarganya sendiri akan menarik dia jatuh

Gue sudah punya firasat akan meninggalkan ibu kota karena tidak ada lagi kesempatan untuk survive dan benar saja beberapa bulan kemudian Perusahaan teman gue yang tadinya stabil kini berantakan, saudaranya yang masuk melalui koneksi membawa petaka dan membuat kerugian yang mengakibatkan perusahaan itu hampir berhenti total

Gue hanya bisa menghela nafas, takdir yang begitu kejam kian menyapa menghampiri seolah tidak ada tempat lain selain gue, mungkin ini karma dari perbuatan gue sebelumnya, yang banyak menyakiti hati para bidadari, jarak dan waktu yang kian merenggang membuat gue jarang sekali berkomunikasi bahkan hampir tidak pernah selain bertegur sapa mengomentari story yang mereka pajang

Takdir seakan belum merasa cukup, HP gue yang menemani dari masa kuliah kini kehabisan nafas, gue panik karena banyak hal penting terutama tentang Yuuka yang memberikan support selama ini

Pergi ke tukang service dan entah memang kebetulan yang sangat buruk membuat gue kehilangan semua hal tentang Yuuka, harapan gue sirna, ID, nomer dan banyak hal hilang sudah, password dan semuanya sirna...

Pernah ada terbersit pikiran untuk mengakhiri hidup, tapi mengingat kedua orang tua gue dan Yuuka membuat gue bangkit sedikit demi sedikit

Gue percaya, bahwa ada ujung yang menggembirakan setelah badai...

Namun sayang, tahun itu gue belum menemukan hal yang menggembirakan, hidup seperti layaknya daun yang jatuh terbawa arus sungai, mengalir tanpa henti dan tujuan

Test CPNS lagi dengan harapan bahwa tahun ini akan berbeda tapi naas, sama aja, tulisan LULUS tidak menjamin bahwa gue benar benar lulus, hilang terbawa angin tanpa jejak, busuk memang tapi apa mau dikata mungkin memang bukan itu jalannya

Tahun itu gue kembali dekat dengan ibadah, yang sebelumny diusik oleh banyak hal kini gue bisa fokus, dibulan puasa, hampir full untuk mengisi ceramah sholat terawih, rezeki memang dan mungkin seolah dijauhkan dan disadarkan dari semua hal duniawi hingga akhirnya

Karena gue jarang berada di kota pahlawan mau ga mau gue ga pernah sekalipun datang ke acara reuni, belum lagi jadwal yang lumayan padat untuk mengisi acara dimasjid membuat gue tidak memiliki waktu untuk hadir namun tahun itu entah kenapa seperti setan kembali menemukan cara untuk membujuk gue datang ke acara reuni

Acara bukber pun di canangkan, rumah gue didatangi oleh beberapa teman sekolah SD dulu, karena memang posisi rumah berada di perkampungan dan tidak jauh dari tempat gue dulu sekolah hingga anak anak pun akhirnya datang dan mengundang

Grup WA pun dibuat, dan saat gue masuk banyak anak anak yang menyapa meskipun gue sedikit lupa karena memang jarang bertemu selepas lulus SD, untuk mengakrabkan diri gue sapa satu satu dan bahkan memberikan layanan khusus untuk membaca tangan sampai satu waktu 2 cewek mengirim chat private diluar grup

"Ariel? masih inget ga?"

Gue lihat profilnya dan gue ga mengenali si wanita ini, wanita ini menggunakan hijab dan foto dari samping jelas gue ga mengenali karena memang di waktu SD dulu seingat gue tidak ada satupun yang menggunakan hijab

"Siapa? sorry banyak yg ga inget"
"Heleehhh coba tebak duluu"

Gue perhatikan dengan seksama, dari kulit putihnya dan wajah yang cantik bahkan sampai gue lihat secara mendetail karakternya dan akhirnya gue ingat

"Putri?"
"Yeeee, inget akhirnyaaa... hehe"
"Oalah, iya iya kenapa? pangling ui pake hijab sekarang"
"Udah dari lama kok, km sekarang yang berubah banyak yaaa"
"Waduh, belum ketemu udah bisa tau yaa?"
"Yeee, kan km emg menonjol dari dulu, ya jelas inget laahh km dulu kyk gimana"

Memang dari SD ga pernah lepas dari ranking 3 besar bahkan bisa dibilang gantian posisinya kadang rank 1, besok 2 besok 1 besok 3 dst, dan udah ga terhitung berapa piala yang disita sekolah dulu

"Lah gimana emng dulu?"

Gue yang kembali merasakan chat dengan wanita pun seperti seakan ada api yang kembali menyala setelah padam lama, Putri ini terbilang cukup cantik (mungkin para suhu bakalan setuju kalau ane share nanti), mungkin karena kulitnya putih dan dandanan yang modis membuat dia digandrungi bahkan gue tau ada beberapa orang yang sedang dekat

"Ya pendiem gitu, kyk sombong jadinya ga pernah maenan ama temen cewek lain"
"Ya jelas masih bocah, maenannya ya kelereng ngapain maen ama cewek"
"Ga pernah suka dong ama temen cewek dulu?"

Dan akhirnya ingatan gue kembali, berusaha mencari memori saat gue SD dahulu, yap saat ada kata suka muncul satu nama "Ayu", teman yang lumayan dekat bahkan bisa dibilang cukup dekat, tapi mungkin karena sifat gue sedari dulu hanya bermain hingga gue tidak mengalami apa yang dialami banyak bocah seperti pacaran khususnya

"Adalah, masa ga ada, ntar ga normal dong?"
"Siapa siapa...?"
"Ya kamu lah..."

Sebenernya niatan gue hanya memuji ga ada alasan lain tapi entah kenapa karena satu kalimat itu akhirnya gue membuka sebuah pintu baru...

Dari yang awalnya membalas dalam hitungan detik, hingga akhirnya baru hampir satu jam an dia kembali membalas

"Gombal gombal, tuhkan berubah? yakin aku? btw anak anak kok jadi genit yaa sejak km gabung?"
"Iyaa ngapain boong, tar batal puasa...Genit gimana?
"Udah malam ya ga puasa lahh.. itu genit minta ampun tuh liat chat di grup, km juga ngapain sih baca baca tangan? kyk kurang kerjaan aja sih..

Gue bingung, karena sikap Putri yang sedari awal netral entah kenapa malah posesif?

"Yah kan pengen akrab, aku udah lama lho ga ketemu kalian ini"
"Ya ga gimana gimana, aku tau tuh anak anak heboh karena km lumayan aktif jga dan emang kan udah terkenal dikalangan anak anak cewek"
"Lah kok malah jadi ribet wkwkk, emng terkenal yaa? baru tau.. perasaan biasa aja"
"justru itu kann, lagian km tau ga? aku tuh salah satu yg suka sama km lho duluu..."
"Hah? yang bener?"
"Iya, aku inget semua hal detail tentang km, km pernah aku jambak rambutnya pas diem diem kan? inget ga? terus pas tuker binder jg kamu kyk cuek trus aku cubit"

Mau ga mau otak gue kembali traveling dan memang bener apa yang Putri katakan, yang gue kaget kenapa pembicaraan akhirnya mengarah ke sini?

"oalah... iya inget inget, terus sekarang masih suka ga?"
"GR, kan udah lama ga ketemu masa langsung suka sih aneh ih"
"Hahah, ya kan kali aja, btw emang ga ada dresscode kan? bebas berarti"
"Heem, mau belanja ga? ketemu gitu sambil beli keperluan rumah
"Boleh... ga ada yang marah emang? takutnya ada yang marah nih.."
"Helehh... mesti, kyk ama siapa aja.. ga ada kok santai aja
"Ya udah belanja doang kan? ayok aj.."
"Lho emng mau ngapain selain belanja?"
"Ya ga tau, aku ga pernah belanja berdua ama cewek sihh"
"Lho masih polos ternyata, ga pernah pacaran kah waktu kuliah?"
"Ga pernah, cupu aku tuh..."
"Ga pernah kiss dong?"
"Ga pernah juga lah... ama siapa hahaha.. klo kmu pasti jago ya.."
"Ya udah besok mau ga? sekalian?"
"Haah? mau apa?..."
"Ya diajarin... kissnya.."


To be continued
Yuuka nggak bisa dihubungin lagi suhu? Kok bisa? Gak dibackup itu hapenya?

Truss Cici di Surabaya gimana? Kok gak boleh ke Jepang?

Duhh Yuka, and the ganks 😫🥴

Terimakasih updatenya suhu @hazriel
 
Happy weekend semua, untuk kedepannya ini ada pembahasan sensitif mengenai agama jadi ane harap suhu suhu semua ga membahas agamanya tapi bahas aja orangnya karena terlepas agama ama orangnya bertentangan tapi yang namanya hidup itu pilihan, jadi ane harap suhu semua maklum dan ga membahas terlalu dalam karena memang ini cerita ane jabarin apa adanya tanpa ada edit mungkin hanya nama, tempat dan waktu saja yang meskipun runtut tapi demi menghindari PK seperti kemaren akan ane sensor beberapa,

Happy weekend, dan semoga ane bisa livestream dlm waktu dekat, mohon supportnya ~
Yaa.. mungkin orangtua suhu @hazriel agak miss comunication aja and juga miss information tentang Jepang.

Jadi merasa di Jepang itu gak beragama, padahal sekarang makanan halal banyak loh dan jadi trend disana.

Jadi pengen ke Jepang juga, ketemu temennya Yuka...;):Peace:
 
pengen banget dibaca tangannya huu tapi sampe sekarang belum kesampean mulu.. btw semangat huu:adek::mantap:
tunggu livestream aja huuu, biasa byk disitu bahasnya

Yuuka nggak bisa dihubungin lagi suhu? Kok bisa? Gak dibackup itu hapenya?

Truss Cici di Surabaya gimana? Kok gak boleh ke Jepang?

Duhh Yuka, and the ganks 😫🥴

Terimakasih updatenya suhu @hazriel

Ga bisa huu, hp jadul ga ada backup backup an, seri redmi awal awal hp nya wkwkk
ya karena byk sodaranya ortu yg jadi TKW trus ga pulang 10thn an, takutnya kyk gitu belum lagi bukan negara yg islami jadi khawatir makan babi, mabuk dll, padahal ga pernah sekalipun mabuk, klo ML iya kwkwk

adanya cuman foto foto lama di medsos sampul buku, mungkin akan ane share di akhir cerita dengan sensor, di yutub pernah share sih wkwk
 
Makasih banyak suhu... Setelah sekian lama akhir nya lanjut lagi.... Hahaha

Keep stroong suhu.. Dan tetep semangat hehehehe....
 
tunggu livestream aja huuu, biasa byk disitu bahasnya



Ga bisa huu, hp jadul ga ada backup backup an, seri redmi awal awal hp nya wkwkk
ya karena byk sodaranya ortu yg jadi TKW trus ga pulang 10thn an, takutnya kyk gitu belum lagi bukan negara yg islami jadi khawatir makan babi, mabuk dll, padahal ga pernah sekalipun mabuk, klo ML iya kwkwk

adanya cuman foto foto lama di medsos sampul buku, mungkin akan ane share di akhir cerita dengan sensor, di yutub pernah share sih wkwk
Waduh.. o,ya hubungin Yuka lewat telepati aja suhu. jalur bebas hambatan suhu @hazriel biar bisa dihubungin lagi. And Go to Sby lagi coba napak tilas lagi. Ke kost-nya Ci Celine (bener kan ya? 🤭) Pasti masih inget. Jadi simpulnya terurai lagi.

Kasih video YouTube aja ke bapak sama ibu yang orang Indonesia sukses disana dan makanannya halal.

Semangat suhu @hazriel :beer::semangat: gan battee!!
 
Coba contact sosial media hu... Ky IG twit**ter dan sebagai nya...

Atau jng2 nanti malah yuka nya yg ngehubing suhu lg karna bs cenayang... Hehehe
 
Waduh.. o,ya hubungin Yuka lewat telepati aja suhu. jalur bebas hambatan suhu @hazriel biar bisa dihubungin lagi. And Go to Sby lagi coba napak tilas lagi. Ke kost-nya Ci Celine (bener kan ya? 🤭) Pasti masih inget. Jadi simpulnya terurai lagi.

Kasih video YouTube aja ke bapak sama ibu yang orang Indonesia sukses disana dan makanannya halal.

Semangat suhu @hazriel :beer::semangat: gan battee!!

si Celine beda kota huu, dan terakhir cuman say hi aja sisanya mungkin nanti lah ada surprise buat ga spoiler wkwkk

Udah berapa tahun yg lalu huu, jadi ya udh hilang kesempatan, mungkin ada sultan dimari yang mau traveling kesana gpp ajak ajak ane ya, ane liatin setan jepang sekalian 😂😂

Coba contact sosial media hu... Ky IG twit**ter dan sebagai nya...

Atau jng2 nanti malah yuka nya yg ngehubing suhu lg karna bs cenayang... Hehehe

Yuuka ga maen medsos huu dulu itu, cuman ya paling cuman kirim foto mau kemana, ga ada foto aneh aneh jg sih karna emng bukan type nya, klo soal hubungin selain itu udh mungkin akan ane bahas nanti seiring berjalannya timeline kwkwk


Suwun suhu@hazriel semoga sehat selalu dan terus berkarya
Mantabs....terima kasih sudah dupdate suhu @hazriel

Tetap semangat nulis dan tetap sehat ya...
Makasih banyak suhu... Setelah sekian lama akhir nya lanjut lagi.... Hahaha

Keep stroong suhu.. Dan tetep semangat hehehehe....

makasih suhu suhu semua, ga bisa mention satu satu karna pake HP jadi agak ribet, sukses selalu dan happy weekend~
 
si Celine beda kota huu, dan terakhir cuman say hi aja sisanya mungkin nanti lah ada surprise buat ga spoiler wkwkk

Udah berapa tahun yg lalu huu, jadi ya udh hilang kesempatan, mungkin ada sultan dimari yang mau traveling kesana gpp ajak ajak ane ya, ane liatin setan jepang sekalian 😂😂



Yuuka ga maen medsos huu dulu itu, cuman ya paling cuman kirim foto mau kemana, ga ada foto aneh aneh jg sih karna emng bukan type nya, klo soal hubungin selain itu udh mungkin akan ane bahas nanti seiring berjalannya timeline kwkwk






makasih suhu suhu semua, ga bisa mention satu satu karna pake HP jadi agak ribet, sukses selalu dan happy weekend~
Ditunggu update berikutnya suhu @hazriel

Thanks a lot
 
Bimabet
Makasih udh update suhu... hadeeeuuuuh koq mahluk yg namanya PK ada aja ya, padahal disini tinggal duduk manis baca cerita, kelar dah....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd