Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    845
Yuuka



Gue melihat jam menunjukkan pukul 5 pagi, setelah melakukan aktifitas ibadah dan bersih bersih gue melihat ke arah jendela hotel, karena kamar kami berada di lantai 20 sehingga kami bisa melihat pemandangan di sekitar kota Denpasar


Hari ini kami berencana untuk mengunjungi beberapa tourist spot, salah satunya adalah Air terjun yang mengharuskan kami melewati tol laut untuk access nya


Hp gue berbunyi dan ternyata Yuuka juga sudah bangun dari tidurnya


"Hai ril? sudah bangun yaa?"
"hmm, kok tau sih, padahal di luar masih gelap lho"
"Hehe... eh iya nanti jadi ya?"
"Siap nyonya"
"Ok, aku mau siap siap dulu, sampai ketemuuu"


Entah kenapa mendengar suaranya membuat gue termotivasi, ada api yang menyala di dalam diri gue dan tidak membiarkan gue terbawa oleh suasana subuh yang menenangkan, gue lihat anak anak masih tertidur, dan karena gue tidur di bawah cuman beralaskan sarung dan jaket tampaknya itu yang membuat gue bangun lebih awal


Kami berencana bertemu tidak jauh dari tol laut pukul 6 dan sarapan sebelum berangkat. Dengan mengendarai 2 motor kami menuju TKP


Di sebuah restoran, gue melihat Yuuka dengan pakaian semacam gaun pendek berwarna putih dan sebuah selendang yang berada di leher dan menjulur kebawah, wajahnya yang mungkin saat orang melihat memiliki kesan misterius dan dingin tapi begitu melihat senyumnya, dunia seakan berhenti berputar


Mata kami bertemu, Yuuka yang sebelumnya mengobrol dengan teman temannya kini mengarah ke arahku, Aura yang kemarin gue lihat kini terpancar jelas dan begitu pula dengan yang lain meskipun tidak sejelas Yuuka tapi gue bisa pastikan ada yang berubah


Setelah sarapan, kami berangkat, Yuuka dan temannya menggunakan mobil dengan guide dan kami ber4 masih setia dengan motor rental


Setelah kurang lebih 2jam perjalanan akhirnya kami sampai di lokasi Air terjun, disana mungkin karena week day jadi tidak begitu ramai, gue lihat ada spot untuk berendam dan tentunya air terjun yang lumayan besar dan juga membentuk sebuah danau kecil yang bisa digunakan untuk berenang


Dan dibeberapa spot tampak beberapa pasang bule sedang berasyik masyuk dengan pasangannya mungkin karena budaya yang terkesan bebas tampaknya para pengunjung lain tidak merasa terganggu


Kami menyebar di berbagai spot, dan pastinya gue menemani Yuuka yang sedang duduk di bebatuan besar tidak jauh dari sana, gaun bagian bawah Yuuka yang basah tersingkap terkena cipratan derasnya air terjun membuat kaki jenjangnya terlihat, pandangan matanya sayu dan sekaligus tajam kedepan, terkadang pandangannya terfokus pada satu titik dan saat gue ikutin ternyata melihat "sesuatu" dan ga gue gubris dan gue pun duduk disampingnya


"Ga capek kamu?" gue buka obrolan sambil melihat anak anak bermain air di pinggiran danau
"Worth it kok" Yuuka tersenyum dan kini pandangannya di arahkan ke gue, melihat bagian gaun putihnya yang basah justru menambah kesan elegan, belum lagi gue melihat garis berwarna putih dipundaknya


Alice dan lainnya sudah mengganti pakaian mereka dengan bikini dan memutuskan untuk berenang di danau, gue yang melihat pun sejenak tertegun karena masih belum terbiasa dengan pemandangan seperti ini


Yuuka menyibakkan rambutnya yang sedikit basah kebelakang telinganya, dan tiba tiba berdiri dan menarik tangan gue


"Yuk, berenang" Yuuka tersenyum dan mengajak gue ke tempat spot berendam


Di spot berendam, gue tidak menjumpai satu pengunjung pun dan banyak spot kosong, dengan beberapa semacam pipa yang mengalirkan air ke bawah seperti pancuran, Yuuka tanpa malu malu kini melepas gaunnya, dan ternyata garis putih yang gue lihat ternyata adalah garis bikininya, gaun itu terlepas dan gue bisa langsung menyaksikan Yuuka dengan memakai bikini, dadanya yang sebelumnya gue perkirakan berukuran 34b ternyata lebih besar, dadanya membusung dan membulat di balik bikininya, dan entah kenapa gue ga merasakan nafsu atau apapun itu, dan gue putuskan untuk melepas baju dan celana panjang gue, untungnya gue memakai celana pendek sebelumnya dan tanpa berlama lama kami pun memasuki kolam berendam


Dari kolam ini kami bisa melihat ke bawah ke arah danau dan mendengar suara tawa anak anak dari sana


"Di jepang pasti banyak seperti ini ya?"
"Kalau onsen memang banyak, tapi tidak seperti disini, tapi Ril.."


Jarak gue dengan Yuuka ga jauh, bahkan bisa dibilang duduk bersebelahan, jadi otomatis dadanya yang masih tertutup bikini itu mau ga mau menyentuh lengan gue dan gue entah kenapa masih menganggap itu hal yang wajar, rasanya seperti nafsu gue tertahan atau bahkan hilang tak berbekas


"Ini juga pertama kali kamu ke Bali?"
"Iyap, ini pertama kali"
"Pasti kamu merasa aneh yaa"
"Kalau obrolan ini menyangkut ke hal itu ya pasti gue merasa aneh sih"
"Aku juga, tapi semenjak bertemu dengan mu kemarin, perasaan aneh itu udah ga aku rasain lagi, makasih ya" Yuuka tersenyum dan kali ini kepalanya disenderkan ke bahu, gue yang salting malah jadinya panik tapi Yuuka seperti paham dan tetap saja menggoda gue dengan tawa yang sedikit tertahan dan akhirnya gue pun mengalah dan membiarkan kepalanya bersandar


Inikah yang orang rasakan saat merasakan apa itu jatuh cinta? tapi gue yang memang awam ama hal beginian pun akhirnya hanya mengikuti apa kata hati gue, Rani yang awalnya seringkali muncul di pikiran gue seperti hilang tak berbekas, suara gemericik air baik dikolam maupun di air terjun nampak menjadi sebuah alunan musik


Tangan gue mengusap rambut Yuuka yang basah dan gue cium kecil kepalanya


Tampaknya kami berdua telah setuju bahwa ada ikatan tak terlihat diantara kami berdua, yang memberikan kenyamanan dan ketenangan hati,


Yuuka menarik kepalanya dan kini kelingkingnya di arahkan ke gue


"Aku tau mungkin akan terlihat sedikit aneh klo aku bicara seperti ini, tapi aku percaya kamu ril"


Saat kelingking gue bersentuhan, entah tiba tiba gue seperti terseret waktu, gue berada di satu tempat yang ga gue tau, dan gue lihat seorang gadis kecil yang selalu menyendiri seperti dikucilkan, waktu berubah dan kini gue melihat gadis usia 10 thn an juga menyendiri, setelah itu waktu berubah, kini gadis yang telah tumbuh dan berada di sebuah sekolah, meskipun tidak dikucilkan, dia kini seperti membangun sebuah tembok disekelilingnya, wajahnya yang cool dan misterius itu mengundang banyak laki laki menghampiri tapi tidak satupun dia gubris, dan gue berpindah tempat lagi, dimana gue lihat Yuuka menatap ke arah gue dengan mata sayunya, saat tangan gue berusaha menyentuhnya, gue tersadar dan mendapati Yuuka yang menggenggam erat tangan gue


Gue sadar ini bukanlah hayalan gue, melainkan masa lalu yang Yuuka izinkan untuk gue lihat, hati gue berkecamuk, menahan amarah saat gue tau banyak laki laki yang mendekati hanya untuk mendapatkan kepuasan belaka, entah kenapa melihat air mata Yuuka menetes, amarah gue perlahan lenyap, genggaman tangan Yuuka yang begitu lembut seakan menenangkan perasaan gue, gue usap lembut kepalanya dan gue cium keningnya


Badan Yuuka sedikit bergetar, entah kenapa, dari banyak obrolan dan sedikit melihat masa lalu Yuuka, gue sedikit banyak paham tentang apa yang dia rasakan, rasa kesepian dan mungkin karena dia juga sensitif dan bisa membaca hal hal spiritual lebih dari gue akhirnya memilih untuk menjauh dan mengucilkan diri meskipun itu belum menutup sepenuhnya peluang banyak laki laki untuk mendekat


Suara ramai sekitar pun berlahan mulai berganti dengan senyap, meskipun mentari pagi masih bersinar terik tapi terhalau oleh rindangnya dedaunan pohon disekitar


Gue masih berusaha menenangkan Yuuka yang terisak, mungkin karena terlampau lama menahan semua bebannya dan akhirnya detik ini tumpah di bahu gue


Untung saja semua sibuk sendiri dan tidak ada yang masuk kedalam area berendam jadi Yuuka masih bisa terfokus pada isak tangisnya


Setelah beberapa saat Yuuka memandang ke arah gue, matanya sedikit membengkak setelah mengeluarkan banyak air mata dan kini matanya terpejam lagi namun bibir berwarna pink itu dia arahkan ke gue, dengan sedikit ragu gue sambut bibir lembutnya itu...


Sesaat setelah bibir kami bersentuhan, entah kenapa yang gue rasakan berbeda dengan pengalaman gue sebelumnya, seakan akan yang gue lakukan bukan ciuman, bibir kami masih diam tak bergerak tapi gue merasakan getaran getaran yang sedikit menyentak hati, seakan ada aliran listrik yang menjulur disekitar badan gue, gue merasa penis gue berdiri maksimal dan ikut merasakan "sengatan" listrik dan seketika aura Yuuka yang gue lihat seperti lebih bercahaya, cahaya ungu yang berpendar kian menyilaukan dan menguat, seakan menyatu dengan aura gue, dan tiba tiba badan Yuuka bergetar, dan ada pekikkan kecil yang gue dengar darinya


"aakkhhh..." Yuuka mengeratkan pelukannya dan bibir kami yang tetap menempel satu sama lain, dan gue merasakan satu kenikmatan yang ga bisa gue tahan dan ubah...


Crrtttt
Crtttt
Crrt


Total 5x semburan penis gue mengeluarkan sperma, dan gue pun ga kepikiran akan situasi di tempat public ini, yang gue pikirkan hanya bagaimana hal ini bisa terjadi dan menjadi berbeda...


Hanya dari ciuman, gue dan Yuuka mencapai klimaksnya, entah apa yang terjadi namun yang ga bisa gue pungkiri, Yuuka memberikan suatu pengalaman yang belum pernah gue rasakan sebelumnya


Disaat gue merasa ga ada nafsu tiba tiba klimaks tanpa gue sadari tapi kenikmatan yang gue dapat selama ini ga ada apa apanya dibandingkan yang baru aja gue alami


Yuuka menarik bibirnya, dan matanya yang sayu itu menatap gue tajam kemudian tersenyum


"Thanks, its my first kiss ril" pipinya merona kemerahan, rambutnya yang basah dan melekat di lehernya menambah kesan seksi, gue yang masih setengah sadar hanya bisa reflek mencium keningnya lagi


Karena mungkin terlalu lama menghabiskan waktu berdua, kami tidak menyadari kalau Alice dan anak anak lain juga tidak lama kemudian ikut masuk meskipun gue yakin mereka ga lihat aktifitas kami berdua tadi tapi melihat kami berduaan seakan mengeluarkan sinyal kami sedang melakukan apa apa, dan saat gue melihat ke arah Alice, dia tampak tersenyum


Jam 10 kami sudahi spot di air terjun ini, kemudian berpindah menuju ke pasar lokal, anak anak termasuk Alice dkk takjub melihat skill menawar gue, bahkan si guide pun cuman bisa manggut manggut mengapresiasi skill gue ini, gue yang malu cuman bisa garuk garuk kepala dan kami akhirnya membeli banyak souvenir


Ada satu toko yang menjual berbagai pernak pernik aksesoris wanita, dan akhirnya gue putuskan mengecek sembari menunggu yang lain, gue arahkan pandangan ke arah cincin dan seketika mata gue tertuju pada satu cincin dengan motif seperti bunga dan diisi sebuah batuan berwarna silver, yang menarik adalah, hanya cincin ini yang berbeda, gue bisa melihat sedikit cahaya transparan di sekelilingnya mungkin ini terbuat dari batuan khusus, dan gue putuskan untuk membeli ini meskipun dengan harga yang tidak bisa dibilang mahal tapi menurut gue lebih worth it


Setelah menghabiskan waktu berjam jam di pasar tradisional tampaknya tidak akan ada habisnya akhirnya kita putuskan untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan


Hari itu pandangan gue hanya terfokus ke Yuuka, meskipun Alice dkk tidak kalah cantik atau pakaian mereka lebih mengundang, tapi ga semenarik senyum Yuuka saat itu, dan fix ini yang mungkin namanya Cinta atau jodoh


Setelah mengunjungi beberapa spot disekitar, kami putuskan untuk kembali namun Yuuka dan yang lain mengajak gue untuk ke tempat mereka menginap, mungkin karena merasa kasihan juga gue tidur di lantai, tapi karena gue ga enak akhirnya minta pendapat anak anal terlebih dahulu


Dan mungkin karena anak anak tau gue dekat ama Yuuka dan mungkin sedih melihat temennya ini yang jones akhirnya mereka mengizinkan dan akhirnya gue ikut ke mobil sementara anak anak balik ke hotel


Villa yang Yuuka dan yang lain sewa tidak jauh dari pantai, dan karena berada di bagian atas kami bisa melihat langsung ke arah laut , dan fasilitasnya bikin gue geleng geleng kepala, mungkin bisa setara hotel bintang 5, Gazebo, Kolam renang, dan gue lihat ada semacam tempat berendam di samping kolam renang, tempat BBQ dan semacamnya


Bangunan Villa nya juga gue rasa sudah terbilang modern, kamar yang jumlahnya 8 seperti rumah jenis home stay yang banyak kita jumpai di kota kota, ruang tamu, kitchen bahkan kamar mandinya pun ada Bathtubny, sangat sangat mewah


Sembari bercengkrama di tempat BBQ, gue ngobrol banyak dengan Alice dkk, meskipun dengan Broken English namun gue masih bisa menangkap apa yang mereka omongin dan begitupula sebaliknya


Dan malam semakin larut, mungkin karena kecapekan atau semacamnya mereka undur diri dan ditempat BBQ tinggal gue dan Yuuka yang sedang duduk di gazebo, memandang jauh ke lautan


Yuuka yang sedari tadi tertawa kini terdiam tapi senyum masih menghiasi wajahnya


"Makasih ya ril sekali lagi, mungkin kalau aku ga bertemu kamu, aku tidak akan merasakan hal yang seperti ini" kali ini Yuuka menatap ke arah ku dan gue yang biasanya bisa ngontrol diri seakan menjadi seorang yang berbeda di hadapan Yuuka, saat mata kami bertemu, gue salting dan seakan malu berlama lama menatap kearahnya


"Sama sama Yuuka, aku merasakan hal yang sama, maaf jika aku tidak bisa mengontrol diri dan sedikit memalukan" karena gue ga tahan dengan rasa malu yang gue rasain akhirnya gue alihkan pandangan ke arah lautan yang gelap


Tangannya menarik dagu gue dan kami kembali bertatap muka, bibirnya mengecup bibir gue dan kemudian ditarik, wajahnya yang terkena pancaran lampu oren di gazebo tidak menutup rona merah dipipinya


Dan gue berusaha paksa membuang semua perasaan malu dan sejenisnya, gue ambil cincin bermotif bunga silver dari saku baju, dan tanpa menunggu responnya, gue tarik jari manisnya, dan gue pasang cincin itu


"I love you" dan gue kecup punggung tangannya


Sedetik, 2 detik, gue ga merasa ada jawaban tapi kemudian tangannya sedikit bergetar, dan gue dengar ada isak tangis tertahan, gue lihat ke arah Yuuka, tangisnya pecah dan seketika memeluk gue erat


Seperti halnya anak kecil yang menangis entah karena terharu atau apa yang dipikirkan, kami berpelukan cukup lama, air matanya membasahi bahu gue, gue cuman bisa mengelus rambut dan punggungnya, dia menggumam menggunakan bahasa jepang berkali kali namun gue ga mengerti sedikitpun apa yang diucapkan, tapi perasaan gue yang awalnya seperti ricuh karena malu dan semacamnya berlahan berangsur tenang, meskipun isak tangis Yuuka masih terdengar bahkan bercampur dengan derik jangkrik dan deburan ombak di lautan, gue dengan sabar menenangkan Yuuka


Bahu gue semakin basah, entah kenapa gue belum bisa menebak apa yang ada dipikiran Yuuka, dan gue ga berusaha mencari tau sedikitpun, yang gue tau gue hanya perlu menenangkan perasaan gue apapun hasilnya


Payudara yang lumayan besar dan membulat itu naik turun seirama dengan detak jantungnya, menempel ke arah dada gue tapi ga ada sedikitpun niatan untuk berbuat selain mengelus rambut dan punggungnya...


Selang beberapa saat...


"好きよ....."


Dan isak tangisnya pun semakin kencang..


To be continued...
 
Happy sa(d)night suhu suhu sekalian, maaf belum masuk adegan panasnya, karena susah menggambarkan kembali apa yang udah lama terjadi, salah satu titik dimana hidup ane berubah sedemikian rupaa, dan akhir akhir ini juga lagi ngobrak abrik yutub, niatan mau fokus juga ke sana, bahas apapun termasuk misteri,

Silahkan buat yang mau QnA, bakalan ane jawab asalkan selain spoiler tentunya :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd