Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    845
Rani

"Yang..." gue putuskan untuk menghubungi Yuuka, gue masih ga bisa berkata apa apa karena 1 hal yang gue tau, semua hal punya sisi positif dan negatif dan pastinya semua fair, kalau Yuuka melakukan sesuatu seperti ini pasti ada dampak negatif yang mengikuti
"Hehe, padahal baru aja ketemu ya, ntah kenapa kamu bikin aku berubah yang, its like found the light", Yuuka dengan suara manisnya mencoba untuk menghibur gue.. andai saja pintu doraemon benar adanya..
"Tapi jangan keterusan yang ga baik buat badan kamu..." gue yang juga bisa seperti Yuuka meskipun hanya "dasar"nya aja lumayan menguras energi, bagaimana dengan Yuuka yang menggunakan 100%?
"Jangan khawatir yang, aku pasti akan selalu support apa yang kamu pilih dan jalani (っ˘з(˘⌣˘ )"

Siapa yang ga senyum senyum sendiri diberi semangat ama orang yang care ke kita?

Malam itu, gue masih ingat mimpi tentang Yuuka, dengan gaun putih yang sama, tapi kali ini semakin gue melangkah mendekat, semakin jauh pula jarak diantara kita dan diakhir dia membuka mulut dan mengucapkan beberapa kata yang gue ga paham maksudnya...

Gue terbangun dengan keringat disekujur badan dan rasa capek yang teramat sangat, gue bahkan ga mampu buat menggerakkan tangan, kaki sedikitpun dan gue hanya bisa menatap gelapnya langit langit kamar

Hingga akhirnya adzan subuh berkumandang, baru gue bisa menggerakkan badan dan hanya bisa geleng geleng kepala..

Paginya, karena gue ada janji dengan Rani buat ketemu mantannya, dengan malas malasan gue bersih bersih, sebenernya hal sepele tapi karena pikiran gue masih ke Yuuka, Yuuka dan Yuuka jadi gue merasa hal ini merepotkan, tapi karena gue tau Rani emang orangnya ga bisa kalau ditinggal sendiri akhirnya mau ga mau ya berangkat juga


Kita janjian di Kampus karena udah masuk akhir akhir semester ganjil jadi ga banyak mahasiswa/i yang lalu lalang, dan ketemu lah gue dengan mantan Rani

Orangnya menurut gue biasa aja dalam artian ga ada yang spesial dari "penglihatan" gue, memang orang tajir dan pakaiannya pun bermerek tapi itu ga membuat gue keder karena dalam hal fisik gue masih menang jauh, entah dari tinggi badan atau hal lain mungkin karena gue ga fashionable aja jadi ga kelihatan glowing

"Hey bro, udah lama?" gue sok sok an terbuka aja buat nyambut mantannya dan dia terlihat kaget ngeliat gue
"Eh i, iya bro, baru aja kok"

Karena mungkin melihat attitude gue yang sedikit ada rasa malas akhirnya membuat dia ga banyak bicara dan setelah diyakinkan ama Rani bahwa kita memang ada hubungan, obrolan pun berakhir dan dia memutuskan buat mundur dan pergi

"Makasih ya ril, maaf banget udah ngerepotin hehe" Rani dengan hijab pasmina hitam dan jaket levis memeluk lengan gue, mungkin kalau gue ga ketemu Yuuka di Bali, gue bakalan bahagia ama sikap Rani
"Ga papa ran, udah kelar kan masalah? mau ngapain lagi nih mumpung diluar gue temenin"
"Hmm, keliling yukk?"
"Ya udah yok"


Seharian gue temenin Rani mulai nonton, belanja, makan, keliling kota sampai malam dan Rani masih berusaha mengajak gue buat nemenin dia di rumah, tapi berhubung besok si Dwi kompre jadi gue terpaksa tolak

Keesokan paginya, karena Dwi ujian jam 9an, gue putuskan untuk membeli bunga dan dengan pakaian kemeja ala kadarnya gue berangkat ke kampus

Karena Dwi ini anak organisasi udah pasti temennya banyak dan mungkin cuman gue junior yang datang ke acaranya, gue lihat banyak yang udah menunggu di lapangan mungkin buat siap siap surprise dan tentunya gue yang sendirian cuman bisa duduk duduk sambil menunggu waktunya

Sampai beberapa saat kemudian, hp gue bunyi dan Dwi nyuruh gue buat ke lantai atas tempat dia ujian.

Di gedung atas emang khusus buat ujian skripsi dan karena gedung baru jadi lumayan sepi juga, tepat diatasnya ada gym juga dan lumayan luas tempatnya

Gue tunggu diruang samping sambil melihat lihat pemandangan dari jendela, dan akhirnya Dwi keluar dari ruangan, karena udah waktunya penilaian ujian dia barusan

Dengan atasan kemeja putih, jas almameter biru dengan rok putih dan hijab hitam membuat Dwi tampak manis dan dia pun duduk disofa samping gue

"Gimana ujiannya?"
"Alhamdulillah lancar ril, makasih doa nya yaa hehe"
"Bagus klo lancar sih, tinggal nunggu ya ini?" gue yang liatnya pun jadi ikut deg deg an ngebanyangin gue yang ada di dalam
"Iya, paling 5 mnt an"

Dan dosen pembimbing Dwi pun keluar dan menyuruh Dwi untuk masuk kembali kedalam ruangan

Beberapa saat kemudian para dosen penguji keluar, gue yang duduk disofa pun mau tak mau salah tingkah takut ditanya tanya dan untungnya cuman pikiran gue aja yg negatif thinking

Setelah para dosen turun dan ruangan kembali sunyi, gue masuk kedalam ruangan ujian dan gue liat Dwi sedang mengecek kembali lembar skripsinya

"Lulus?" suara gue mengagetkan Dwi dan dia hanya tersenyum setelah menganggukkan kepalanya

Ruang ujian lumayan luas, mungkin bisa dibuat seminar juga dan tiba tiba Dwi meletakkan lembaran skripsinya dan berjalan mengarah ke gue, pintu ruangan di tutup dan tangannya merangkul leher gue

"Wi?" gue terdiam sembari menunggu respon Dwi yang ga seperti biasanya
"Basah ril...." Bibirnya menempel di bibir gue, rasa manis dari lipglosnya membuat nafsu gue sedikit naik, tapi karena gue sadar ini tempat umum membuat gue masih bisa mengendalikan diri, gue berusaha melepas pelukan Dwi tapi Dwi malah mengangkat rok hitamnya ke atas, terlihat CD putihnya dengan bercak basah ditengahnya, sedangkan jasnya dilepas

"Bentar aja rill pleaseee" Dwi melepaskan CDnya kemudian mencoba melepaskan celana jins gue, gue yang masih menimbang nimbang akhirnya memutuskan untuk mengikuti alur, dengan masih setengah berdiri, gue paksa penis gue untuk penetrasi ke msV Dwi yang basah itu

Dwi melenguh tertahan, bahkan desahannya yang pelan itu menggema di dalam ruangan, karena gue juga takut bakalan ada yang masuk, gue percepat tempo genjotan gue,

Dengan posisi berdiri dan kaki kanan Dwi yang gue angkat mempermudah penetrasi gue untuk semakin dalam

"Rillll, ennngghhh, trussss" bibirnya terpaksa gue bungkam dengan bibir gue, dan setelah beberapa saat badannya mengejan, msVnya mencengkram erat penis gue...

Sssrrr
Ssrrr

Tangannya memeluk gue erat tapi berhubung gue belum keluar, gue arahkan Dwi untuk berpegangan ke arah meja, dan dengan mudahnya penis gue merangsek masuk ke msVnya yang basah

"Enggg, cepetin rill" badan Dwi bergoyang mengikuti irama dorongan penis gue dan ga butuh waktu lama...
"Wiii!!!!"

Crtttt
Crttttt

Gue cengkram erat pantatnya dan gue semprotkan sperma gue didalam msVnya yang hangat

Dan kemudian badan Dwi kembali tersentak, dia meraih klimaksnya yang ke 2....

Dengan peluh keringat yang muncul dibeberapa tempat dan dengan tergesa gesa kami menyudahi perbuatan ngawur kami, kemeja Dwi sedikit kusut tapi dengan segera dia rapihkan dan tak lupa menyemprotkan parfum untuk menyamarkan bau...

Mungkin situasi berpihak ke kami karena setelah beberapa saat pun belum ada tanda tanda keberadaan orang lain dan membuat kami sedikit bernafas lega

"Ngawur kamu wi, untung ga ada orang"
"Hehehe, kan emang lantai ini khusus ril, ga boleh rame rame mangkanya ga bakalan ada orang kok!"
"Jadi udah ngerencanain nih?"
"Hehe, ga tau kenapa tadi deg deg an eh trus malah kepikiran kamu, jadi basah ril, kamu yang salah berarti hehe"

Ngeliat Dwi senyum seperti itu membuat gue sedikit bersalah juga tapi karena gue juga nikmatin ya apa boleh buat selama partner gue its okay gue ga bisa jadi orang munafik lagi setelah pengalaman gue di Bali

Setelah beberapa menit istirahat gue berikan hadiah bunga ke Dwi atas kelulusannya dan tak lupa ciuman di bibir gue sebagai bentuk rasa terima kasih beberapa waktu terakhir

Karena masih merasa mengganjal akhirnya gue hubungi Yuuka lagi tapi seperti biasa, dia menyembunyikan sesuatu dan ga mau berterus terang yang akhirnya ga gue paksa dan dia hanya memberikan kata kata jangan khawatir dan tetap semangat

Di kampus gue ketemu Cindy yang berencana untuk mencari bahan untuk skripsinya di perpus tapi setelah melihat gue malah ikut nimbrung

"Apa kabar ril? yang dari Bali nih pasti ketemu bule ya? haha"
"Bulenya tua tua cind kebanyakan, cantikan kamu nih"

Seketika muka Cindy tiba tiba memerah dan kembali mencubit seperti biasanya

"Udah ada rencana skripsi belum?"
"Udah sih cind, tinggal eksekusi aja, km gimana?"
"Iya sama ril tinggal eksekusi...." Tampak raut wajah Cindy berubah
"Kenapa Cind?"
"Eh, ah gpp, ya udah aku ke perpus duluan ya"

Melihat Cindy yang beranjak berjalan menuju ke arah perpus membuat gue bertanya tanya, ada sesuatu yang salah?

Hari hari tanpa kuliah pun gue lewati, hanya berfokus pada skripsi...

Sampai beberapa hari kemudian

"Ril, kerumah yukk, dah lama kan kamu ga kesini?" Rani yang makin hari makin manja setelah mengaku bahwa kita memiliki hubungan
"Mau ngerjain skripsi?"
"Isshh, skripsi terus! lagi bt nih, ga capek apa itu pikiran, refreshing aja sinii"

Karena memang di penghujung tahun, akhirnya gue setuju, karena anak anak juga udah pada sibuk sendiri sendiri akhirnya gue juga merasa perlu untuk membagi waktu

Seperti biasa, Rani dengan fashion casualnya yang tetap modis mengajak gue masuk ke rumahnya

"Ril, berenang yuk!"
"Eh, tapi gue ga bawa ganti ini Ran, ga bilang tadi mau berenang"
"Ya udah km temenin aku aja dibelakang"


Rani dengan gampangnya mencopot pakaiannya didepan gue dan memakai baju renang one piece berwarna putih, rambut hitamnya tergerai indah, bahkan lekuk badannya terlihat, meskipun payudaranya ga sebesar Yuuka tapi masih terlihat menggairahkan, putingnya yang kecil kecoklatan dengan kulit putih yang kontras, bulu halus disekitar msVnya juga mulai tumbuh, msVnya yang masih menggembung itu terlihat malu malu menampakkan bagian dalamnya

Rani yang akhirnya sadar bahwa gue melihat dia berganti pakaian memutuskan untuk masuk ke dalam kolam renang dan bunyi deburan air kolam membuat gue tersadar...


"Di Bali pasti banyak bule cantik ya ril?"

Serasa dejavu mendengar pertanyaan seperti ini...

"Cantik cantik tapi kalau ga kenal ya buat apa Ran, yang di depan ku ini juga ga kalah cantik kok"

Mendengar itu, kedua pipinya merona kemerahan menahan malu dan mencipratkan air ke arah gue

"Makin jago ya gombalnya" Rani beranjak naik dari kolam dan duduk dikursi santai disebelah gue
"Ya klo ga ada target gombalnya ya sama aja Ran"

Rani diam saja tapi kemudian dia beranjak menaiki paha gue, baju renangnya yang basah otomatis membuat baju dan celana gue basah, mata kami saling bertatap dan entah siapa yang memulai bibir kami saling bertemu, kecupan halus dan hangat terasa di bibir gue, nafsu gue yang sedari tadi tertahan kini perlahan naik, pantat Rani yang menduduki paha gue otomatis membuat penis gue menggeliat

Deru nafas Rani semakin berat tampaknya nafsu sudah menguasainya, tangan gue kini meremas payudaranya yang tertutupi pakaian renang dan bra

"Enggghhh" erangan tertahan Rani terdengar, tangannya mencengkram berfokus berpegangan di pundak gue, dan gue lepas pakaian renang nya, payudara yang tadi terlihat kini terpampang jelas di depan gue, putingnya yang kecil itu terlihat mengeras dan ga butuh waktu lama buat gue untuk mulai bermain di sekitar payudaranya

Terasa dingin putingnya di mulut gue dan tangan gue beralih kebawah melepas CDnya, msVnya basah entah karena air atau cairan nafsunya dan berdenyut saat jemari gue menelusuri setiap bagian, tak lupa juga gue pilin clitnya yang juga ikut terangsang

"Rillll!!! ernngghhhhh" Badan Rani bergetar sembari membasahi tangan gue yang berada di msVnya...

Nafasnya tersengal dan bibirnya tersenyum sembari menatap gue

"Maaf ran.... seharusnya aku ga melakukan hal ini ke ka-" belum selesai kalimat yang gue ucapkan, bibir Rani membungkam bibir gue..

"Udah ril, ga usah mikirin hal lain" Rani tersenyum


Tapi yang terngiang dikepala gue saat ini masih Yuuka... masih pantas kah gue mendapat kebaikan dan kenikmatan dari wanita lain?


To be continued
 
Bimabet
Terimakasih atas update ceritanya suhu @hazriel ..
Banyak jg gebetan Ariel, hehe..
Btw setahuku Rani masih prewi ya Hu?
Apakah akan jebol sama Ariel?
Dengan kemampuan di atas ranjang Ariel yg perkasa,
Apa ga poligami aja Hu? Hehe
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd