Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    843
Rani


Setelah ganti dosen pembimbing yang lebih "tepat", proses perjuangan skripsi gue berujung manis, seminar proporsal gue berjalan dengan baik berakhir pujian dari penguji yang membuat gue sedikit bernafas lega, apalagi mendapat support dari banyak bidadari tentunya membuat gue lebih termotivasi mengejar Ujian Komprehensif Dengan adanya status sebagai pacar "resmi" Rani membuat gue sebenarnya merasa sangat bersalah karena hati gue belum bisa 100%, tapi mungkin karena Rani juga untungnya mengerti klo gue orangnya bukan seperti yang banyak orang nilai buruk jadi semakin bangga apalagi klo anak anak udah cerita cerita kebaikan gue kesehariannya ya mungkin terlalu over mujinya tapi semakin anak anak bicara yang ga masuk akal seperti misal

"Ran, itu kemarin si riel bantu anak tersesat sampe ketemu ibunya, trus ibunya ngasih uang ke dia, malah di tolak!", ranu dengan semangatnya menceritakan hal hal bullshit di kantin sementara Rani hanya tersenyum sembari seakan menikmati mendengarkan hal hal baru tentang gue

"Matane, lha dipikir sinetron" sanggah gue dibarengi dengan tawa anak anak Cindy yang mengetahui klo gue pacar Rani pun ga mengubah sikap dia, masih saja dengan karakter easy going bahkan cenderung seakan ga ingin kalah dengan Rani, entah dari chat ataupun sikap dia di real dan mungkin karena Cindy yang bisa jaga image di depan public banyak orang termasuk anak anak ga keberatan Tyas yang udah lama ga gue temuin dan auranya yang entah bisa dibilang memburuk atau terkesan lebih "gelap" kini mengamini hubungan dia dengan adik kelas gue dan untungnya gue ga ad kaitannya meskipun Ranu menyayangkan karna Ranu pernah cerita klo Tyas curhat suka seseorang yang sering jadi imam di masjid kampus dan pas Ranu tanya apakah gue, raut mukanya memerah dan salah tingkah Sementara Sarah yang jarang gue jumpai dikampus, meskipun beberapa kali sempat bertemu tapi saat gue sapa dia hanya membalas sapaan gue dan pergi menjauh

Gue belum lost kontak dengan Celine dan ce Mely bahkan saat gue update story untuk Seminar Proposal mereka berdua memberi semangat sembari menjanjikan hadiah saat ujian Komprehensif nanti Sementara Rani yang tiap hari makin lengket bahkan cenderung posesif yang untungnya ga pake banget, dan saat seminar proposal gue selesai dia mengajak gue untuk keliling kota sebelah, dengan waktu yang ga lagi "mepet" dan pikiran yang juga butuh hiburan gue setujuin ajakan Rani

"Yang, kamu setelah lulus nanti mau lanjut kemana?" Rani dengan kepala bersender dipundak sembari memperhatikan lalu lalang kendaraan di depan alun alun

"Ga tau Ran, paling ya biasa daftar sana sini, kenapa emng?"

"Ikut ke perusahaan ayah ya, bareng aku" tangannya mempererat pelukannya di lengan gue "Yah liat kedepannya aja ya, masih jauh juga kan?"

"Btw, Kamu mau punya anak berapa emang yang klo kita nanti nikah?" Mendengar itu membuat gue sedikit tersentak dan menyemburkan minuman yang gue minum

"hah? haduh pertanyaannya emg ga ada yang lain apa?"

"Ishh, kan tanya doanggg, tapi klo ama km sih aku siap berapa aja hehe"

"Hush, mikirnya jangan jauh jauh tar klo jatuh sakitnya minta ampun" gue toel hidungnya dan entah kenapa suasana sedikit berubah mungkin banyak pikiran yang sedang Rani rasakan, karena dia juga sebentar lagi Ujian Kompre membuat waktunya semakin sedikit dbanding gue yang baru saja Sempro

"Iya dehhh, tar nginep ke rumah yaa?"

"Ya udahh, aku temenin" gue elus kepala yang dibalut hijab itu dan dia kembali mempererat pelukannya Setelah berkeliling akhirnya gue putuskan balik ke rumah Rani, dengan motor matic yang sehari hari gue bawa, Rani memeluk gue dan payudaranya yang hanya tertutupi kaos itu menempel di punggung gue tapi seakan Rani menikmati posisi itu gue pun hanya bisa tancap gas untuk menghilangkan pikiran pikiran mesum yang sudah memenuhi kepala gue Hawa dingin di awal awal tahun membuat suasana disekitar mendukung untuk hal hal yang "menghangatkan", termasuk Rani yang mempererat pelukannya yang lama kelamaan membuat gue seakan ikut membayangkan hal hal mesum di rumah nanti

Setelah beberapa saat, kami berdua sampai di rumah Rani, langit mendung yang seakan masih bisa bertahan untuk tidak melepaskan isinya memberikan kami kesempatan untuk berteduh di bawah atap rumah

"Capek yang, tapi aku seneng dehh" Rani menggelayut manja di pundak gue setelah menghempaskan pantatnya ke sofa

"Iya yang, tapi makasih ya udah nemenin juga, aku seneng kok" gue lempar senyum yang paling manis ke arah Rani dan dia hanya tersipu malu

"Moga lancar skripsinyaa, kamu pasti bisa yang!, hehe"

"Masih lama ah, kamu duluan kan ini jadwalnya?" Rani yang tergolong cewek pintar dengan IPK selalu diatas 3.7 jauh berbanding dengan gue yang berusaha keras berjuang untuk bisa tembus di angka 3.0

"Hehe ditunggu hadiahnya yaa?" Rani dengan masih berpakaian lengkap menarik lengan gue kearahnya

"Gampang itu mah, apa sih yang ga buat kesayangan?" gue toel hidungnya dan terasa jelas deru nafas hangatnya dijemari gue dan entah siapa yang memulai bibir kami bertemu, yang awalnya hanya mengecup kini saling bertaut lidah

"Emmhhhh", Erangan kecil keluar dari mulut Rani, lidah gue menari di dalam mulutnya, bau parfum yang feminim membuat gue sedikit banyak menjadi lebih aktif, tangan gue membelah sweaternya dan kemudian hinggap tepat diatas dadanya, Rani yang berada di bawah gue hanya bisa pasif menerima rangsangan yang muncul disekujur badannya, entah karena rasa rindu yang teramat membuat badannya menjadi jauh lebih sensitif

Tangan gue berusaha masuk dari balik kaosnya, kulit putihnya tersentuh dan badannya menggelinjang menahan geli, gue arahkan tangan gue kearah dadanya dan kemudian mengangkat Branya ke atas, Rani menghentikan kedua tangan gue, nafasnya memburu dan wajahnya memerah menahan nafsu

“Di buka aja yang” jawabnya sambil malu malu

Melihat lampu hijau yang diberikan membuat gue lupa daratan, sweater dan kaosnya gue buka ke atas melewati kepalanya, hijabnya yang senantiasa menutup kepalanya juga ikut terlepas dan terlihatlah bra berwarna putih yang tidak lagi menutupi kedua payudara Rani, putingnya yang kecoklatan terlihat menegang akibat rangsangan yang baru saja dia alami, dan payudara Rani yang memang terlihat lebih “kecil” dibandingkan Yuuka apalagi Ce Mely ga membuat gue kehilangan nafsu, karena disamping itu ada perbedaan yang mencolok karna payudara Rani terlihat lebih sekal dan kenyal dimana saat tangan gue meremas tangan gue justru seperti terpental sehingga remasan dengan sedikit keras membuat Rani lebih menggelinjang, dengan posisi berada di bawah gue, gue bisa melihat jelas kondisi badannya, bintik keringat mulai muncul di beberapa sudut dan bau khas badan perempuan bercampur menjadi satu dengan parfum yang dia pakai

“Jangan di liatin ajaaaa, maluuu ihhh” mukanya memerah dan tangannya reflek menutupi kedua payudaranya, gue hanya bisa tersenyum kecil karena melihat Rani yang terlihat dan terkesan manja membuat gue semakin “naik”

“Ngapain ditutupppp, biasanya juga udah sering liat ah” gue goda Rani sambil gue alihkan tangannya yang menutupi kedua payudaranya

Rani menutup matanya karena menahan malu, dan saat kedua tangan gue hinggap di payudaranya dia tersentak kecil merasa geli yang mengalir kesekujur tubuhnya

Mulut gue mengarah ke payudara kanannya, dan puting kecoklatan itu kini masuk di dalam mulut gue, lidah gue mulai mengitari menjilat layaknya sebuah permen dan ga lupa juga disela sela gue hisap dengan keras membuat Rani menggelinjang

“Yanggg, eeemmmmmhhh” tangannya meremas rambut gue dan bukannya menarik tetapi malah membenamkan kepala gue kearah dadanya

Tangan gue yang terbebas beralih ke bagian bawah, berusaha melepaskan pakaian yang dia pakai, dengan susah payah Rani mengangkat pantatnya dan celana itu terlepas dari kakinya

Gue hentikan aktifitas gue didadanya dan kembali melihat badannya yang bisa dibilang sempurna, CD berwarna putihnya masih melekat menutupi bagian paling sensitifnya, dan terlihat ada noda basah di bagian tengah msVnya

Terlihat Rani dengan hembusan nafas yang membuat dadanya bergerak naik turun, putingnya terlihat mengkilat karena kuluman gue barusan

Gue sentuh bagian tengah MsVnya dengan jari, dan Rani kembali melenguh kecil, kedua kakinya menghimpit jemari gue dan tanpa menunggu lama gue buka CDnya kebawah dan terlihatlah msVnya yang basah terkena cairannya sendiri

Bibir msVnya setengah terbuka seakan menunggu sesuatu dan bulu kemaluannya yang berwarna hitam dan jarang seakan memperindah salah satu bagian paling privasi seorang wanita

Jemari gue menyentuh bagian tengah msVnya, dan terasa basah sementara Rani masih menutup matanya menahan malu entah apapun itu yang dia rasakan sekarang

Gue beranjak berpindah tempat dan kini kepala gue berada tak jauh dari msVnya yang seakan bergerak dengan gerakan erotis, jemari gue kini berganti dengan lidah gue, dengan gerakan vertikal gue sapukan lidah keatas dan kebawah, cairannya gue jilat habis dan rasa khas kembali gue rasakan di lidah gue, dengan tempo lebih cepat gue berusaha sedot clitnya yang mulai menonjol keluar, daging kecil sebesar kedelai itu kini berada di dalam mulut gue, seperti saat gue kulum putingnya, lidah gue mengitari setiap bagian clitnya dan erangan Rani semakin tak terkontrol

“Yanngg, udahhhh, ga kuattt akuuu” Rani menggelinjang menahan geli, tapi karena kedua kakinya gue tahan dengan tangan gue, dia tak bisa berbuat banyak selain menahan rangsangan yang gue berikan

Dan setelah beberapa saat, badannya menegang, kedua kakinya menjepit kepala gue dan lidah gue yang tadinya menjilat bagian dalam msVnya kini terasa seperti disiram cairan klimaksnya, mulut gue belepotan karena cairan klimas Rani yang keluar seperti banjir yang keluar dari bendungan

Gue mundur berlahan untuk mengambil nafas dan jeda, gue terduduk kebelakang dan melihat badan Rani yang melemas, msVnya berkedut seakan memeras semua cairan untuk dikeluarkan

Rani masih menutup matanya menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja dia capai…

“Pinter banget ihhh, basah deh kamunya yang, maaf ya hehe” Rani bangkit dan mengelap mulut gue dengan tisu

“Masih kuat emang?” Goda gue dan Rani hanya membalas dengan cubitan kecil

“Awas yaa!”

Rani menimpa gue yang sekarang berada di karpet bawah, dia duduk diperut gue, pemandangan yang gue lihat sekarang ga begitu buruk bahkan terkesan istimewa melihat Rani yang telanjang dan payudaranya yang bergerak seirama dengan tarikan nafasnya

Rani mulai melepas pakaian gue, dan setelah melepas CD gue, dia meremas penis gue yang tegak maksimal, seakan ingin membalas dendam kini penis gue tanpa aba aba masuk kedalam mulutnya

Meskipun gue akuin Rani belum bisa mengulum dengan baik tapi sensasi kaku dan awam membuat gue juga akhirnya menikmati, karena itu nilai plus yang berusaha dia berikan untuk pasangannya

Penis gue tersisa beberapa cm di luar mulutnya karena Rani seakan memaksa untuk memasukkan semua penis gue di dalam mulutnya tapi apadaya Rani ga seprofesional bintang porno diluar sana, matanya berair dan akhirnya terbatuk

“Udah yang ga usah dipaksa gitu, aku udah puas kok” gue elus kepalanya sembari berusaha menghiburnya karena mungkin dia merasa kalau memang dia ga bisa melakukan oral dengan baik

“Maaf yang…” terlihat raut wajah kecewanya dan gue hanya bisa tersenyum kecil melihat kepolosan Rani

“Coba dijilat aja yang, udah kerasa enak kok” gue berusaha mengarahkan perlahan dan Rani juga tampaknya mengikuti arahan gue

Lidahnya menari dikepala penis gue, dan gue merasakan sensasi geli yang luar biasa

“Coba sekarang di hisap yang”

Rani kembali memasukkan penis gue kedalam mulutnya tapi kini hanya kepalanya saja, dan benar saja saat hisapan “awam”nya dipenis gue membuat gue sedikit tersentak kaget

“Ahhh, terus yanggg”

Melihat gue seperti menahan nikmat, kini Rani juga ikut semangat tampaknya, hisapan yang tadinya perlahan kini berubah menjadi sedikit lebih kencang, bahkan tangannya gue arahkan untuk memijat telur gue secara perlahan dan saat tangan halusnya itu hinggap, perasaan nikmat yang udah lama ga gue rasakan kini kembali gue alami

“Ahhhhh terusss yanggg”

Kini hisapan Rani terlihat lebih luwes dan ga terlalu kaku seperti sebelumnya, dan beberapa saat kemudian

SFX : Crooottt … Crottt

5-6x semprotan sperma yang belum sempat keluar selama beberapa bulan kini meledak di mulut Rani, Rani terlihat kewalahan dan akhirnya sperma gue yang ga tertelan meluber melewati sela sela mulutnya

“Hehee, udah lama ihh lihat sperma kamu” Rani memainkan sperma yang ada dijemarinya, terlihat kental dan bau khas mulai semerbak

Gue terengah mencari nafas karena merasa seperti beban yang selama ini terkurung terlepas begitu saja

“emang rasanya enak yang? Kok kamu telan terus, ga jijik” gue mengganti posisi gue dan duduk sembari bersandar dikaki sofa

“ga tau sih rasanya gimana, susah dijelasiinnn, ada manis, pahit gitu ish, tapi selama punya kamu tetep enak kok hehe, kan kmu juga sama aja” kepalanya bersandar dipundak gue

Gue usap kepalanya dan seakan merasa belum puas, penis gue masih saja tegak berdiri tanpa terlihat lemas

“Ishhh, masih kuat ternyata hihihi” tangan Rani menggenggam penis gue, dan gue masih bisa merasakan rasa geli dan sedikit ngilu saat tangan halusnya terkena penis gue

“Kuat dong, sampe 10x pun ayoo” Canda gue yang dibales dengan genggaman dipenis gue yang mengeras dan membuat gue kembali mengaduh

“hihih, aku juga kangen yangg, udah lama ihhh tapi nanti ajaaaa, masih pegelll hhehe”

Gue hanya bisa tersenyum karena melihat kepolosan Rani, pastinya beruntung bagi siapapun nantinya yang bisa menjadi pasangannya

Setelah beberapa menit melepas penat, gue bangkit dan menggendong Rani

“Ehhhh, mau kemanaaa” ga ada penolakan dari gelagat badannya dan gue pun berjalan mengarah ke kamar mandi

“Mau mandiin bidadari hehe” gue turunkan Rani di depan shower, dan gue putar kran air…

Air dingin mulai mengalir keluar jatuh membasahi kepala dan seluruh badan Rani

“Dingiiinnnnn” Rani menarik tangan gue untuk ikut berbasah ria dibawah aliran air shower dan memang benar dingin karena badan gue langsung menggigil dan reflek gue peluk badan telanjang Rani dari belakang

“Gini biar ga dingin” tangan gue mulai bergerak seakan tau tugas masing masing

Gue raba kedua payudaranya yang kini terlihat mengkilat terkena air, putingnya mengeras entah karena dingin atau memang nafsunya yang kembali naik

“Emmhhhh” Rani hanya bisa melenguh menikmati gerakan tangan gue, sementara penis gue yang kembali tegak kini seakan menusuk nusuk bongkahan pantatnya, Rani yang seakan tau membalas dengan mendorong kebelakang pantatnya

Dinginnya air ga membuat gue menghentikan aktifitas kami, dan bahkan malah membuat gue semakin intens apalagi saat penis gue tiba tiba melesat diantara pahanya, gesekan yang gue rasakan dan ada sedikit gue rasakan cairan yang bukan air shower tapi cairan pelicin yang keluar dari msV Rani

Jemari gue bermain di payudaranya sedangkan gue kecup tengkuknya membuat Rani menggelinjang kegelian

“Yangggg, udahhh masukiiin jangan digesek terusss” pahanya mengapit penis gue sehingga terlihat seperti Rani yang mempunyai penis jika dilihat dari depan

Gue tarik penis gue dan saat penis gue berada tepat di gerbang msVnya gue dorong masuk, meskipun terasa keset terkena air tapi saat kepala penis gue masuk kedalam msVnya perasaan yang sudah lama ga gue rasakan kembali gue rasakan sekarang

“Ughhhh, yanggg” Rani hanya bisa melenguh, dengan posisi bersandar kearah badan gue, penis gue masuk dengan lancar, himpitan daging msVnya seakan memijat dan memeluk dengan hangat penis gue, dingin nya air kini berpacu dengan hangatnya msV Rani

Saat gue dorong penis gue, disaat itu pula Rani mengaduh dan mengerang, dan saat gue percepat dorongan penis gue, semakin keras pula erangan Rani

“Ahhh, yanggg, geliiii” karena selama ini kami berdua belum pernah ML sambil berdiri membuat kami merasakan sensasi yang baru, setiap gesekan seakan membuat penis gue ga bisa bertahan lebih lama

Badan Rani melemas dan kini gue peluk dari belakang dan setelah beberapa saat gue suruh Rani berpegang di dinding bathub

“Coba yang kamu pegang pinggirnya”

Dengan posisi menunduk kini pantat Rani mengarah tepat didepan gue, dan dengan sekali tusuk penis gue kembali masuk kedalam MsVnya

“Emmmhhh…” Badannya tersentak kedepan saat penis gue melesak masuk, payudaranya ikut bergoyang seirama dengan gerakan dari penis gue

“Yanggg, penuhhhhh rasanyaaaa” Rani berusaha mengeraskan pegangannya dipinggiran bathup sementara gue yang rasanya sudah mencapai batasnya mempercepat tempo

“Aku keluar yanggg” badan Rani menggelinjang kedepan, jepitan msVnya mengeras dan penis gue disiram dengan cairan klimaksnya

Sfx : Srrrr, ssssrrrrrr

Dengan gerakan yang sudah tidak lagi beraturan ritmenya, gue lepas penis gue karena gue juga merasa mau meledak dan penis gue berkedut mengeras mengeluarkan sperma beberapa kali di pantat Rani yang basah karena air dan kini cairan putih yang kental juga ikut tergenang

Badan Rani melemas dan dia jatuh terduduk didepan bathup, dan gue juga ikut duduk sembari bersandar di tembok

“Hahhh, hahhh….. ga kuat yangggg” Rani menyandarkan kepalanya dipinggirkan bathup sembari mengatur nafas

Sementara gue, meskipun masih ada tenaga yang ga tau muncul darimana melihat Rani kelelahan pun ikut iba, gue gendong badannya dan gue taruh kedalam bathup

Gue cium bibirnya dan disambut dengan Rani meskipun terlihat tanpa tenaga

“Lemessssss, kamu ih” Rani menutup matanya sembari bersandar di bathup, kepalanya menengadah menikmati rendaman air hangat

“Hehe, maaf yaaah sayang” gue kembali kecup bibirnya dan gue nyalakan kran shower ….

Dinginnya air seakan membuat gue tersadar, perasaan bahagia yang kini gue rasakan terasa seperti ada yang mengganjal , dan gue hanya mendengus perlahan…..



To be continued
 
Im back~, maaf buat late updatenya karena beberapa hal di IRL yang terasa sangat menyibukkan membuat update sedikit tersendat, dan sekalian mau jelasin beberapa hal yang banyak ditanyakan di DM

Yang pertama, maaf sekali lagi untuk yang mengharapkan share informasi tentang tokoh yang ada dicerita, karena mereka ini bukan "player" yang artinya bukan wanita wanita yang anggapannya nakal, mereka sekarang rata rata punya pasangan jadi maaf suhu suhu semua, ga bakalan ane share infonya yah

Yang kedua, perihal foto nudes dsb, jujur ane ga pernah nyimpen foto foto kyk gitu meskipun ane juga hampir ga pernah minta, karena ada 1 pasien ane yang bikin ane IBA banget karena masalah foto, dia cewek dan nasibnya berantakan setelah cowoknya ternyata memanfaatkan (si cewek dijadikan piala bergilir), biarkanlah tokoh didalam cerita ini hanya ane yang tau hehe, untuk mulustrasi yah bisa dibilang dari segi karakter udah hampir sama kok dan dari fisik juga yah seperti itu kira kira mungkin 70-80% an

Yang ketiga, mau suhu suhu percaya atau ga percaya ya silahkan karena ane sebenernya nulis dan berbagi cerita ini karena alasan yang pertama ada beberapa orang yang takdirnya berhubungan ama ane dan ane berusaha untuk membantu menemukan "orangnya" diantara suhu suhu diluar sana, udah ada beberapa yang ane assist dan belum menemukan orangnya, mungkin emang butuh waktu haha

Yang terakhir masalah Discord dan terutama tentang update "Share tentang baca tangan" bakalan ane update secepatnya karena nunggu kondisi dan waktu juga,

Mungkin itu dulu "catatan" ane yang sering kali ditanya lewat DM, dan masih ga bosen ane ucapin terima kasih buat yang "peduli" ama thread ini sampe rela nyundul nunggu update, moga update ini "mengisi" dahaga suhu suhu diluar sana, dan moga kedepannya ane bisa ada waktu buat tetep update sampe tamat

Dan yah bisa dibilang ane udah vakum dari dunia perlendiran mungkin sekarang 2thn an dari terakhir ane begitu meskipun SSI tetap jalan tapi cuman sekedarnya ga sampe ngajak exe, mungkin bakalan ane bagi tipsnya dikemudian hari, happy weekend ! :beer:
 
Bimabet
Im back~, maaf buat late updatenya karena beberapa hal di IRL yang terasa sangat menyibukkan membuat update sedikit tersendat, dan sekalian mau jelasin beberapa hal yang banyak ditanyakan di DM

Yang pertama, maaf sekali lagi untuk yang mengharapkan share informasi tentang tokoh yang ada dicerita, karena mereka ini bukan "player" yang artinya bukan wanita wanita yang anggapannya nakal, mereka sekarang rata rata punya pasangan jadi maaf suhu suhu semua, ga bakalan ane share infonya yah

Yang kedua, perihal foto nudes dsb, jujur ane ga pernah nyimpen foto foto kyk gitu meskipun ane juga hampir ga pernah minta, karena ada 1 pasien ane yang bikin ane IBA banget karena masalah foto, dia cewek dan nasibnya berantakan setelah cowoknya ternyata memanfaatkan (si cewek dijadikan piala bergilir), biarkanlah tokoh didalam cerita ini hanya ane yang tau hehe, untuk mulustrasi yah bisa dibilang dari segi karakter udah hampir sama kok dan dari fisik juga yah seperti itu kira kira mungkin 70-80% an

Yang ketiga, mau suhu suhu percaya atau ga percaya ya silahkan karena ane sebenernya nulis dan berbagi cerita ini karena alasan yang pertama ada beberapa orang yang takdirnya berhubungan ama ane dan ane berusaha untuk membantu menemukan "orangnya" diantara suhu suhu diluar sana, udah ada beberapa yang ane assist dan belum menemukan orangnya, mungkin emang butuh waktu haha

Yang terakhir masalah Discord dan terutama tentang update "Share tentang baca tangan" bakalan ane update secepatnya karena nunggu kondisi dan waktu juga,

Mungkin itu dulu "catatan" ane yang sering kali ditanya lewat DM, dan masih ga bosen ane ucapin terima kasih buat yang "peduli" ama thread ini sampe rela nyundul nunggu update, moga update ini "mengisi" dahaga suhu suhu diluar sana, dan moga kedepannya ane bisa ada waktu buat tetep update sampe tamat

Dan yah bisa dibilang ane udah vakum dari dunia perlendiran mungkin sekarang 2thn an dari terakhir ane begitu meskipun SSI tetap jalan tapi cuman sekedarnya ga sampe ngajak exe, mungkin bakalan ane bagi tipsnya dikemudian hari, happy weekend ! :beer:
ini yang saya suka dari kaka @hazriel :remas:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd