Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    845
Bimabet
maaf semua karna emng lagi pandemi gini, sempet drop beberapa waktu untungnya negatif tapi masih dlm masa recovery, update dlm waktu dekat saya usahakan karna byk problem di real jga jadi lom ad mood buat nulisny... makasih semua yg setia nunggu, stay tune!
Utamakan kesehatan dan keselamatan dulu suhu, kami siap menunggu :papi:
 
Celine



Malam itu benar saja Celine menghubung dan bilangnya akan jemput gue didepan, gue yang emang lagi santai aja akhirnya cabut meninggalkan anak anak yang sedang asik bermain PES menghabiskan waktu

Mobil berwarna putih itu menghampiri gue tepat di pinggir jalan raya, gue yang hanya memakai kaos dan celana jins juga sepatu sandal berbanding terbalik dengan apa yang dipakai Celine saat dia keluar dari dalam mobilny

Celine dengan pakaian kaos berwarna hitam yang terlihat seperti kekecilan dengan bahu yang terbuka sehingga menampakkan kulit putihnya, buah dadanya yang berukuran sedang itu seakan semakin terlihat menonjol karna garis tas yang melintas tepat membelah ditengahnya, celana jins pendek yang gue yakin akan membuat setiap orang melirik untuk menikmati pahanya yang putih, celana itu juga yang membuat pantatnya terlihat naik dan juga menonjol kebelakang

Bau parfum khas dari seorang wanita juga ikut menggelitik hidung, belum lagi bau shampo yang dia pakai ikut menambah kesan elegan dan harum

"Yuk Ril" tangan halusnya itu menarik tangan gue untuk masuk kedalam mobil
"Emang mau kemana Cel? cantik bener"

Entah memang karna situasi yang mendukung atau memang mulut gue yang ceplos ceplos membuat Celine sedikit tertegun namun kemudian kembali tersenyum

"Hehe, makasihhhh"

Dan seakan ga mau menjawab pertanyaan gue sebelumnya mobil pun melaju

Didalam mobil, pikiran gue menerawang jauh, banyak hal yang gue pikirkan akhir akhir ini, terlebih tanpa gue sadari gue sudah banyak masuk kedalam hidup banyak orang, bahkan gue sendiri tidak habis pikir, kenapa bisa? apa memang ini jalan yang terbaik? entahlah...

Sampai akhirnya, suara Celine menyadarkan gue dari lamunan

"Ril, makasih yaa"
"Hah? makasih buat?"
"Ya banyak, terutama soal ce Mel hehe"
"kenapa emang ama ce Mel?"
"ce Mel itu orangnya emang ga bisa dikerasin Ril, dia pengennya semua yang deket itu ga boleh sakit, mangkanya kita kita ga tau klo ce Mel punya masalah kayak kemarin, tapi berkat kamu ce Mel sekarang udah jauh berbeda sih, senyumnya itu lhoo bikin gemes hahaha"
"Heleh, ga ngapa'in jga, ya kebetulan aja itu"
"Terus gimana? enak ga? haha" Celine dengan posisi masih menyetir tiba tiba tertawa

Gue yang kaget mendengar tawanya jadi agak akward akhirnya

"Eh, enak apanya nih?"

Celine ga menjawab dan hanya tersenyum

Ternyata mobil masuk kedalam parkiran sebuah Mall, gue yang sebenernya malas karena memang Mall bukan tempat buat orang orang ngirit macam gue, tapi berhubung diajak ya mau ga mau tetap jalan

Keluar dari mobil menuju ke dalam, lengan gue dikait dan badan Celine melekat, bau parfum yang seperti sembunyi sembunyi menggelitik hidung kembali

"Pengen gini Ril, gpp ya?"

Gue yang melihat tingkahnya cuman bisa garuk garuk kepala

Dan benar saja belum lama berjalan berkeliling beberapa pasang mata memandang, mungkin memang pemandangan langka melihat wanita cantik yang menggandeng mesra pasangannya didepan umum apalagi terlihat jauh berbeda, belum lagi pakaian yang dikenakan Celine memang turut mendukung untuk dinikmati

"Cel, lepas ah, malu diliatin"
"Yee, biarin" Celine malah mendekap lebih erat, melihatnya gue hanya bisa mendenguskan nafas, bahkan Rani ataupun Yuuka belum pernah seintim ini kalau jalan ber 2

Dan entah kenapa si Celine ini jail banget, gue tau dia kesepian cuman gue ga nyangka aja bisa se aktif ini orangny, mungkin lebih ke arah tomboy, klo sikapnya lunak dikit pasti bakalan lebih banyak yang antri kayak ce Melly, tapi gue tau alasan kenapa Celine bersikap seperti ini karna gue mengintip sedikit kehidupannya

"Ril, bantu pilih ya"

Saat gue sibuk melamun, gue akhirnya terhenyak karna Celine menarik gue masuk ke dalam sebuah toko pakaian dalam, sebenernya gue ga ada masalah, yang jadi masalah Celine ini malah minta pendapat dan menyodorkan pakaian dalam yang dia pilih ke gue

"Ini bagus ga Ril? cocok?"

Celine memamerkan sebuah pakaian tidur yg terbilang lumayan seksi (dari toko kita masuk, udah pasti merk), berwarna hitam dengan renda seperti di film film pada umumny, dan saat gue pegang memang kainnya bisa dibilang cukup halus, bahkan saat Celine mendekatkan ke badannya, gue ga bisa ga membayangkan kalau Celine memakai itu didepan gue, melihat itu Celine tertawa geli sambil kembali mencoba menggoda gue dengan melenggok lenggokkan badannya bak model

"Bagus ya?"
"He eh"
"Hayo bayangin apaan? sampe kagok gitu hahaha"
"Anjir lah, gimana ga bayangin Cel lah kamu ajak kesini"
"Hehe iya iyaa maaff, dah bantu coba"

Dan disinilah gue sadar bahwa memang pakaian dalam juga turut bisa menimbulkan efek "lebih", dan tipe yang bermacam macam membuat lamunan gue bertambah parah, apalagi pakaian dalam yang dipilih Celine terbilang cukup berani, g-string lah, bra dengan warna yang keliatan menerawang dan macem macem yang ga gue tau namanya

"Ih lucu lucu gini Ril, bingung enaknya yang warna apa kira kira?"

Gue yang ditanya gitu otomatis membayangkan dong pas Celine memakai beberapa type dan warna, dan entah karna ga sadar atau udah pengen cepet cepet pergi dari sana gue menyeletuk

"Biru atau item cocok kayakny"
"Heehh, yang iniii?"
"Iyaa itu warna nya bagus + cocok ama kepribadian kamu"
"Kenapa gitu?"
"Ya keliatan cocok dan nyaman aja"
"Okay yang ini yaa"

Dipilih lah, CD berenda berwarna hitam, mirip rok dengan Bra berwarna senada

"Heeehh, kamu suka yang kyk gini tohh, hihihi"
"Ehhh, ngga ngga, gue aja baru kali ini datang dan liat byk tipe gini, gimana udah suka suka ajaa"
"Yeee, tapi bagus kan?"

Gue cuman mengacungkan jempol ke arahnya dan beranjak keluar toko sembari menunggu Celine melakukan pembayaran

Dari yang awalnya membayangkan Celine tiba tiba beranjak ke Rani, apakah cocok? dan ternyata gue malu sendiri karena merasa melakukan tindakan kurang ajar dan kemudian beralih ke Yuuka, entah memang karena sudah rindu maksimal dan membayangkan Yuuka memakai itu dan tidur disebelah gue ga malah membuat gue "nafsu" dan ga sadar malah membuat mata berkaca kaca, dan air mata yang keluar menbuat lamunan gue buyar seketika, dan mau ga mau gue bersihkan karena Celine terlihat sudah menyelesaikan pembayarannya

"Makan yuk Ril, laper"
"Yuk"

Ga lama kita mampir disalah satu fast food dan bercerita panjang lebar, mulai dari Celine yang ternyata anak rantau dan bisa dibilang sepupu jauh ce Melly, pendidikan, keluarga, dan asmara

Memang Celine ini bisa dibilang anak yang aktif, ga bakalan bisa diem di kamar harus ada yang dikerjain bahkan tipikal orang yang gampang adaptasi ama lingkungan karena ga punya malu memang, gimana bisa malu lah fisik aja mendukung, yang ada mungkin sekitarnya yang segan

"Ril km free kan? mampir ke rumah ya"
"Aduh ga enak nih"
"Anak anak pada ada acara kokk, sendirian gs enak tauu"
"Yeee, udah gede jga, lagian mau ngapain lagi?"
"Ya mau ceritaa, kamu kan bisa tuh gampang kasih saran"
"Buset, tadi ngobrol lama masih kurang?"
"Ihhh, kyk ga paham cewe aja kamu"
"Iye deh, terserah ibu Bos, kan gue ga bisa kemana mana nih di culik"
"Hehe"


Dan benar saja, gue ga melihat mobil lain di pekarangan dan Celine pun mengajak gue untuk masuk

"Bentar ya Ril, mau minum apa?"
"Air es aja Cel"
"Mau ke kamar juga? dari pada nunggu sendirian disini?
"Et dah, kan lu mau ganti"
"Hehe kali aja mau ikut"

Setelah ditinggal sendirian, gue kembali sibuk dengan HP, biasa tanya kabar yang jauh di sana dan tiba tiba saja gue merinding dan meyakini klo emang ada apa apanya, gue alihkan pandangan kesekitar tapi gue ga menemukan apa apa dan beranjak berdiri dari sofa

Hawa dingin yang tiba tiba melewati badan gue membuat bulu kuduk berdiri dan sampai akhirnya gue seakan dipandu oleh sesuatu, kaki gue melangkah dan sekarang berada tepat di depan pintu kamar ce Melly

"Ada apaan ya? anjir lah perasaan gue gini amat"

Gue berusaha memperhatikan sekitar tapi tiba tiba saja gue seperti kehilangan jejaknya, gue ga lagi merasakan ada perasaan seperti tadi

"ada yang macem macem lagi kayaknya...." akhirnya gue balik badan dan berjalan menuju ruang tamu tapi tiba tiba pintu kamar Celine terbuka

"Lho Ril? ngapainn hayoo?"
"Eh ngga Cel" gue yang ke gep pun cuman bisa terdiam dan juga tertegun karna melihat apa yang Celine pakai, sebuah tanktop yang cukup membuat tonjolan di dadanya membusung dan jga celana kain yang sangat pendek
"Hehe, ya udah sini sinii"

Gue ditarik masuk kedalam kamarnya, kamar yang jauh berbeda dengan kamar gue , mirip mirip kamar Rani tapi mayoritas berwarna biru muda

Celine pun mengajak duduk, karna hanya ada satu kursi di meja belajar, gue pun duduk di atas karpet didekat kasur

"Mau ngobrol apaan sih?"
"Ish malah duduk bawah, ya udah" Celine yang tadinya duduk di tepi kasur kali ini mengubah posisinya menjadi tengkurap

"Kamu bisa apa aja Ril?" Celine bertanya dengan wajah di pangku 2 telapak tangannya, wajah cantiknya itu kini menatap gue tajam
"Nafas bisa, jalan bisa, ya kayak manusia umum lah"
"Gituuu yaaa gituuu terusinnnn"
"Lagian tanyanya kurang eksplisit"
"Ya maksutnya yang kemarenn ituu"
"hahaha ya gitu lah Cel, yang manusia ga bisa"
"Masa depan bisa dong?"
"Kagak lah, ngawur aj, bisanya cuman kasih tips tips"
"Maksudny?"
"Hmm, simpelnya kayak gini, misal kamu mau ke kampus, bisa banyak jalan kan?"
"He eh"
"Nah gue bisa kasih tau misal jalan A macet, jalan B lancar, jalan C ada keributan dll"
"Hoo, hebat dongg, aku bolehh kah dikasih tips?"
"Tips apaan? kan banyak Cel, lagian terbatas juga, klo keterusan lemes tar"
"Heeeh, lemes Ril? Apa hubungannya ama itu?"
"Jir, bukan itu maksudnya, ya kayak misal km olahraga jogging keliling komplek, kan capek tuh ya hampir mirip kayak gituu"
"Hehehe, kirain kannn ya maap ga tau, hmm klo gitu coba deh bantu liat apa yang kira kira butuh di perbaikin? nanti aku kasih deh"
"Eh, ga usah Cel, kan udah byk km kasih, gue kasih liat bentar ya, coba sini tangannya"

Celine menjulurkan tangannya ke arah gue, tangan dengan kulit mulus itu kini ada digenggaman tangan kasar gue, dan klo diliat sangat kontras warna kulitnya

"Hmm, percintaan ya?"
"Ehh? kenapa kenapa?"

Celine beranjak dari kasur dan kini duduk disamping gue di bawah

"Kamu tipikal orang yang bossy ya? galak ke orang lain karena kamu terlalu menuntut Cel, coba kamu sekali kali jadi pihak sebaliknya, karena klo dalam hubungan sih cowok juga keder klo ceweknya lebih galak, apalagi lom tau dalemnnya"

Celine hanya mengangguk mendengar penjelasan gue

"Ya gimana Ril, kan klo ga gitu cowok makin kurang ajar"
"Emang sih Cel, apalagi cewek cantik kayak kamu nih..."

Gue sedikit melirik kearahnya dan tatapan gue kemudian bertemu, terlihat pipinya yang merona kemerahan

"Eh, bisa bisanyaa yaaa malah spik spik huh"
"Yaah..." gue hanya bisa menggaruk pipi yang ga gatal
"Klo ce Mell kemaren emang cerita apa aj?"
"Privasi lahh, tanya sendiri orangnya"
"Ihhh pelit...ya udah tapi klo yang ini cerita ga?"

Tiba tiba Celine membuka tanktopnya keatas dan memperlihatkan bra berwarna biru yang tadi dia beli, gue yang beneran kaget akhirnya cuman bisa tertegun dan Celine menabrak badan gue sehingga posisi gue kini telentang dan perut gue didudukin

"Eh Cel?" Gue masih belum bisa menerima apa yang gue alamin, karena gue pikir ga ada hal yang membuat trigger keadaan untuk menjadi seperti ini

Celine hanya menatap gue dan kemudian membungkukkan badannya untuk mencium bibir gue, dan saat bibir kami bersentuhan, gue merasakan deru nafas Celine, dia memajamkan mata meskipun tidak ada gerakan di bibir kami berdua

Gue masih bingung karena memang gue ga ada pikiran ke arah sana dan menyadari bahwa bibir gue diam tertutup membuat Celine membuka matanya

Beberapa saat mata kami menatap dan melihat Celine dari bawah membuat gue lama kelamaan juga menyadari bahwa nafsu mulai muncul, penis gue tertekan celana jins yang gue pakai dan saat Celine menyadari gerakan pinggul dan kaki gue, dia menyadari bahwa mungkin gue sudah terbawa suasana dan akhirnya bibirnya yang dilapisi lips gloss itu kembali mencium bibir gue

Kali ini gue mengalah dan membuka bibir gue, lidah Celine masuk menjelajah sebelum bergulat dengan lidah gue, gue akuin ciuman Celine cukup frontal karna dibarengi dengan hisapan yang lumayan kuat bahkan tangannya cukup aktif menjelajah badan gue

Gue dengan penis yang dipaksa berdiri di dalam celana jins memang cukup menyakitkan ditambah Celine ini sepertinya lupa atau sudah tenggelam di dalam nafsunya sendiri sehingga akhirnya gue dengan susah payah mencoba melepas sendiri

Celine yang akhirnya sadar segera melepaskan ciuman sembari tersenyum, kali ini dia beranjak dari perut gue dan membantu melepas celana gue, melihat celana itu turun, otomatis kali ini penis gue yang tercetak di dalam CD terlihat bahkan kepala penis gue juga seakan mengintip kenapa tiba tiba dibangunkan tanpa ada janji terlebih dahulu

Celine cukup agresif untuk seorang wanita, mungkin karena selama ini gue yang pegang kendali dan mungkin cukup membuat malu mereka jika bertindak terlebih dahulu dibandingkan pasangannya

CD gue juga dilepas dan kali ini penis gue terekspos secara menyeluruh, Celine menyentuh kepala penis gue dengan telunjuknya dan kemudian tangannya mulai menggenggam, tangannya naik turun sembari mendekatkan wajahnya ke penis gue kali ini

"Gede Ril...." Gerakan tangannya berhenti dan kemudian mulutnya terbuka, kepala penis gue masuk kedalam mulutnya, sedangkan idahnya bermain mengitari semua bagian penis gue

Tampaknya Celine cukup terbiasa dalam hal ini karena gue merasakan enak aja tanpa perih yang biasa terjadi dibanyak orang karena terkena giginya, sedangkan Celine cukup lihat, penis gue yang awalnya cuman masuk kepalanya sampai dipaksa masuk setengah gue dalam mulutnya, tangannya turun untuk meremas 2 biji kembar dibawahnya

Karena merasa keenakan akhirnya gue tarik kepala Celine karna jujur aja gue ga kuat, dan seperti tau maksud gue Celine tersenyum kemudian berdiri, badannya meliuk menari sembari melepas Bra dan juga celananya

2 gunung kembar yang proporsional dengan badannya, dan juga puting kecoklatan yang menghiasi cukup membuat gue terhenyak, bahkan saat CD yang dibelinya tadi juga ikut turun melewati kedua pahanya, dan kali ini pemandangan seorang wanita muda yang telanjang bulat ditambah mengekspos bagian privatnya ke seorang laki laki yang tidak memiliki hubungan apapun dengannya

ms Vnya mengkilat terkena cairannya dan bahkan gue bisa melihat bahwa itu sangat basah, bulu halus hitam disekitarnya dicukur rapi mengelilingi, dan tanpa disangka sangka Celine duduk diatas muka gue

Gue yang kaget karena belum pernah ada diposisi ini cuman bisa memaksimalkan apa yang bisa menjadi kesempatan gue, yaitu memainkan lidah dan hidung gue, sementara tangan gue berusaha meraih kedua bongkah payudaranya

"Emmhhh, Rilll...!!"

Gue paksa lidah gue masuk lebih dalam dan cairan msVnya semakin membanjiri bahkan semakin basah, rasa dan khas yang tidak bisa ditemukan dilain tempat kini ada diujung hidung dan mulut gue, gue gerakan lidah gue dengan kasar disertai dengan erangan Celine yang semakin menjadi

Dan tidak lama badannya mengejan sementara lidah gue masih menyapu bersih semua cairan disekitarnya

"Riiillllll"

Ssssrtrr
Sssrrttt

Cairan yang keluar dari msVnya membanjiri mulut dan wajah gue, gila ternyata posisi ini bener bener bikin gue kesusahan entah mungkin karena belum terbiasa atau memang ga cocok aja, tapi untungnya Celine ini bukan tipe yang lama klimaksnya

Celine bangkit dari wajah gue dan berpindah duduk dan kali ini ternyata mencoba memasukkan penis gue kedalam msVnya

Karena msVnya yang banjir, penis gue tanpa kesusahan meluncur masuk kedalam, dan erangan kami berdua terdengar saling bersahutan

"Emmmhh,, aaaahhhh rillll. mentokkkk"

Gue juga merasakan penis gue menyentuh dinding rahimnya, penis gue kali ini merasakan hal yang terbilang baru karena entah kenapa gue merasakan penis gue seperti disiram dan dipijit bersamaan, mungkin cairan msV yang dikeluarkan Celine cukup membuat berbeda dibanding yang lain

Celine meliuk liuk di atas badan gue, sementara gue hanya bisa memegang pantatnya yang lumayan itu untuk mengimbangi ritmenya, namun seakan gue ga mau mengalah gue dorong keatas penis gue dan membuat Celine hanya bisa melenguh

"Uhhh,, rilll...."

Dan saat terasa lemah gue balikkan posisi kami sehingga kami berdua bertukar posisi, gue diatas dan Celine dibawah

"Belum pernah dibawah kan..." Gue tersenyum melihat wajah Celine yang gue rasa cukup merah dan hanya bisa memejamkan mata menahan malu

Gue cium bibirnya dan ternyata disambar dengan gerakan yang sedikit kasar, kemudian tak lupa juga menikmati 2 gunung kembar yang kenyal dan putih itu

"ahh. ahhh... yang keras Rillll...."

Ritme dorongan penis gue bertambah dan tangan Celine hanya bisa meremas karpet bulu dibawahnya, melihat kedua tangan Celine yang keatas membuat gue bisa melihat kedua ketiaknya yang putih bersih, dan tanpa membuang waktu gue sambar ketiak bagian kanannya dan gue cium dan juga jilat

Mendapat serangan seperti itu membuat Celine terperanjat dan juga erangannya semakin terdengar nyaring

"Rilllll, jangaannnnnn, ahhhh ahh..." Tangannya mendekap kepala gue sementara gue sibuk dengan ketiaknya, penis gue juga bergerak dengan cepat

"Emmmmhh, rilll aku mau keluarrr"
"Bareng Cell"

Deru nafas kami berdua bersautan dan akhirnya badan Celine kembali mengejan dan cairan deras kembali menyiram penis gue dan disaat hampir bersamaan gue cabut penis gue dan gue keluarkan di atas perut nya

Serrrrttt.
Srrrrr
Ssrr

Crrrtttt
Crrrrtt

Beberapa kali semburan mengenai perutnya dan gue tumbang disebelah Celine yang menutup wajahnya menggunakan lengannya

"Ihhh, kenapa kamu jilat rill, jorok ihh" Celine menatap kearah gue yang berada disampingnya
"Ga tau Cel, tapi kyknya kmu lemah disitu hehe" Tangan gue masih sibuk memijit payudaranya yang basah oleh keringat dan juga bekas ciuman gue
"Ihhh, sampe 2x keluar lho hihihi" matanya mengerjap dan juga hembusan nafasnya mereda
"Baguslah, lagian siapa suruh yang mancing mancing"
"Hihi, kamu sih maen ga kenal tempat"
"Maksudny?"
"Ya waktu itu kmu udah ama ce Melly kan? aku denger kok"
"Ehhhh"
"Hihihi ga usah sok kaget gitu weekk, pantes ce Mell senyum senyum besoknya, karena ini toh"

Celine meraih penis gue yang setengah berdiri dan kemudian menggenggamnya

"Aduuhh, jangan dulu Cel, ngiluuu"
"Hihihi, kuat banget sihhh, mau lanjut?"
"lho nantang...."

Saat gue beranjak kemudian terdengar suara ketokan di pintu kamar....


Tok... Tok...

Kami berdua bertatapan, karena bingung kemudian dilanjutkan suara seseorang dari balik pintu

"Cel....kamu di dalem?"

Itu suara ce Mell....

To be Continued
 
Happy malming semua, ga nyangka bisa comeback setelah sekian lama, mungkin akan ane ceritain dilain kesempatan kenapa karena ada sangkut pautnya ama tokoh dicerita ini dan karena ga nyangka juga Forum tercinta kita down beberapa hari, jadi ane sempet mikir tamat di pertengahan, well atleast makasih buat suhu suhu yang masih setia mantengin semoga tahun ini cerita bisa tamat, amiin
 
Happy malming semua, ga nyangka bisa comeback setelah sekian lama, mungkin akan ane ceritain dilain kesempatan kenapa karena ada sangkut pautnya ama tokoh dicerita ini dan karena ga nyangka juga Forum tercinta kita down beberapa hari, jadi ane sempet mikir tamat di pertengahan, well atleast makasih buat suhu suhu yang masih setia mantengin semoga tahun ini cerita bisa tamat, amiin
malming podcast kah suhu??
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd