Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG My Story, My experience (Include Q&A, T&T, Pict, Vid) (Update 29 Februari)

Podcast


  • Total voters
    845
Bimabet
Halo suhu suhu sekalian, maap beribu maap karena telat update, karena BiNOR ini memang membawa petaka 😂, ane hampir aja "mati" gara gara binor satu ini, memang bermain api itu ga bagus, keliatan kecil klo ga bisa dikontrol malah bahaya😂

Diluar itu, ane sangat sangat berterima kasih ke suhu suhu yang udah support baik diforum dan juga di real apalagi buat suhu suhu yang udah percaya, wihhh tanpa support suhu suhu semua thread ini ga bakalan ad, harapannya akhir tahun tamat tapi karena ternyata "badai" menerjang akhirnya ditunda lagi, entah sampai kapan kurang bisa ane kira kira, tapi ane harap sih ga ada badai lagi biar ane bisa fokus dan tamatin cerita pengalaman ane yang sangat dan lumayan gila ini,

Happy Sadnight semua, jangan khawatir ane bakalan kasih surprise di penghujung tahun, apalagi bulan ini bulan spesial jadi stay tune aja~

Note : Ane mau cerita binor binor ini enaknya dibikin short story atau lanjutan? silahkan komen dan ane harap suhu suhu sekalian belum dan ga bosen dengan thread ini! (。•̀ᴗ-)✧
Makasih abdepnya....bro @hazriel ..
 
Melinda​

"Eehhhh?" Gue yang mendengar cece Mely mengatakan kalimat itu hanya mengerjapkan mata sembari menatap matanya
"Malem malem gini becandanya mancing mancing yaaa" gue membuang muka ke arah lain karena gue tau dan paham bakalan panjang urusan
"Hehehe, kirain nekat, cece udah ikut deg deg an, ga tau kenapa Ril klo deket km rasanya kyk nyaman gituu, rasanya cece kayak ada dioasis yang dipenuhi ama pepohonan + danau yang jernih banget" kalimat yang terucap terdengar lebih berat
"Cece ga tau Ril klo ga ketemu km gimana nasib cece" gue lihat matanya berkaca kaca meskipun tidak ada air mata yang keluar
"Terima kasih ke Tuhan ce, berarti perjalanan cece ga dilepas gitu aj..." Gue yang tadinya udah sedikit bernafsu akhirnya kembali normal karena memang situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk nafsu

Badan ce Melly yang tadinya setengah berbaring kini berganti ke posisi duduk, kakinya yang mulus itu ditekuk dan dagunya menempel ke lutut

"Iya Rill, makasih yaaa, beneran deh cece dulu itu orgnya ga percayaan ama yg gitu gitu tapi setelah ketemu kamu cece jadi percaya, tapiii..." Cece menghentikan kalimatnya sementara gue masih melihat ke depan ke arah kolam renang yang hening

"Waktu itu cece bener bener ga bisa kontrol, maaf ya Rill, tapi cece juga ga menyesali kok" Ce Melly kini beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke arah gue

Kepala gue di dekap erat sampai menempel dikedua payudaranya, hidung dan mulutnya mencium kepala gue, bau semerbak parfum dan badannya menggelitik, sementara gue ga bergerak sedikitpun

"Baru kali ini cece ngerasa nyaman banget Ril, padahal belum lama kenal, cece kayak rela, pasrah dengan apapun asal cece bisa pulang dan peluk km Ril" Badannya sedikit bergetar, gue juga iba sebenernya, bayangin aja hampir 10 thn kena pengaruh seperti itu, bahkan bisa dibilang ce Mely membohongi dirinya sendiri selama itu, dan tidak sadar, jahat memang karena udah menggunakan sesuatu yang orang lain awam tentang hal itu, eh apa gue jga?

Gue melingkarkan tangan gue ke pinggulnya, dan pelukannya semakin erat, rambut gue basah karena air matanya yang jatuh keluar
dari kedua sudut matanya...

Isak tangis yang tertahan mulai terdengar sedikit lebih kencang, entah berapa lama Ce Mely diposisi ini, bau badannya kembali menggelitik, sementara gue berusaha memposisikan kepala yang akhirnya mau tidak mau menggesek kedua payudaranya...

Pelukannya melonggar, sementara nafasnya seperti terengah engah entah karena tangis atau hal lain

Gue mendongakkan kepala dan mata kami berdua bertemu, matanya sayu berkaca kaca dan bibirnya yang berwarna pink itu tersenyum

Gue masih terhenyak saat ce Mely memajukan bibirnya kearah gue, bibir kami menempel..

Belum sempat gue merasakan manis bibirnya, Ce Mely menarik kepalanya dan tersenyum, air matanya yang mengering terlihat di kedua pipinya, sedangkan entah nafsu dari mana ce Mely tiba tiba membuka kaosnya, bra berwarna putihnya juga tak luput dari tangannya, payudara besar seperti buah melon itu jadi terpampang jelas didepan kedua mata gue, seakan seperti dihipnotis mata gue yang tadinya terfokus ke wajah ce Mely kini berpindah sedikit ke bawah

Penis yang tadinya seakan sungkan untuk bangun karena kondisi ce Mely kini merasa seperti terpanggil, perlahan bangun dan membuat tenda di celana

Ce Mely tertawa, sembari memutar badannya yang menurut gue terlihat sangat proporsional, kedua payudaranya yang pernah gue nikmati, setiap jengkal kulitnya bahkan tidak luput sedikitpun, rambutnya yang kecoklatan menambah kesan erotis bahkan pancaran sinar temaram dari lampu taman seakan juga tidak ingin luput menyinari ce Mely

Bak model yang berjalan di karpet merah, ce Mely sembari meliukkan badannya yang setengah telanjang menyisakan celana pendek berwarna hitamnya berjalan ke arah gue

Rambut sebahunya dia kibaskan kesamping, seolah ingin menunjukkan leher putihnya, gue yang masih mengingat kejadian barusan menjadi seperti orang bodoh seolah masih ingin merasakan apakah ini hanya mimpi atau bukan, ditambah dengan gerakan melepas celana pendek berwarna hitam kemudian CD senada berwarna putih yang ce Mely geletakkan begitu saja

Ce Mely berjongkok tepat diantara kedua kaki gue yang menginjak lantai, missVnya yang lumayan hitam dibanding sebelumnya seperti terlihat malu malu berada di kedua pahanya, pandangannya dia arahkan keatas untuk beradu sebelum dia membuka mulutny

"Ril, entah kenapa cece seperti merasa ga ada beban banget, makasihh banget udah bantu cece Ril, cece ga bisa bales apa apa..." Seakan kembali merasakan hawa dingin malam membuat ce Mely secara tidak sadar mengeratkan kedua tangannya yang menekan kedua payudaranya sehingga malah terlihat jauh lebih besar..
"Ce, aku beneran ga minta apa apa, aku murni pengen bantu cece, jadi cece ga usah maksa ya, aku ga mau lho ce..."
"Jadi cece emang ga cocok yaa? memang sih siapa yang mau sama bekas kayak ce.."

Sebelum kalimat yang dia ucapkan berakhir, gue tabrak ce Mely sehingga badannya terdorong jatuh menyentuh dinginnya ubin kolam renang, mata kami bertemu, badan ce Mely yang ada dibawah gue tidak bergerak, seakan pasrah dengan apapun yang akan gue lakukan

"Ce, please... bukan maksud ku gitu... tapi aku yang ga enak, cece, Cindy, Celine semua udah baik ke aku, tapi malah aku kayak gini... " sebenarnya pikiran gue udah seperti meledak karna mendengar kalimat dari ce Mely,
"Buktikan kalau km ga seperti yang cece pikirin Ril..." ce Mely memejamkan matanya, gue yang sebenernya ga ada niatan nafsu akhirnya mau ga mau ngalah juga karena melihat pemikiran ce Mely sampe merendah seperti itu membuat gue jadi diposisi yang serba salah...

Akhirnya, nalar gue dikalahkan oleh nafsu, bibirnya yang lembut itu gue kecup perlahan..

Tidak ada gerakan lain... hanya kecupan

1 detik
3 detik
8 detik

30 detik, tidak ada gerakan lain, kecuali hidung kami yang seperti beradu nafas, ce Mely yang tadinya terdiam kini seperti mulai melawan, bibirnya yang tadi menutup kini terbuka sedikit demi sedikit hingga bibir gue yang tadinya mencium kedua bagian bibirnya kini hanya menyisakan bibir bagian atas saja, gue kulum bibirnya dengan hisapan perlahan, ce Mely seakan tidak mau mengalah juga ikut menghisap bibir bagian bawah gue

Dari hisapan kini berpindah menjadi sebuah lumatan hangat dan basah, lidah kami beradu, bergulat saling mencari lawan

Tangan yang tadi terdiam kini ikut merasakan kehangat badan ce Mely, telapak tangan yang merambat, membelai, menikmati setiap jengkal sebelum akhirnya bergerak ke arah puncak putingnya yang kian mengeras

"Mmmmhhhhh"

Badan ce Mely menggelinjang menahan kenikmatan yang kian terasa dari waktu ke waktu, seakan menggoda ce Mely untuk mengeluarkan desahan namun tertahan oleh mulut gue

Tangan gue yang sekarang berada di puncak kini membelai puting berwarna kecoklatan itu, jempol tangan yang tadinya menggesek berubah menjadi cubitan, yang tadinya bergerak perlahan kini kian terasa cepat setiap puting itu terkena gesekan

Gue mundurkan kepala untuk memberi waktu ce Mely untuk merasakan kenikmatan yang mulai menjalar, gue cium kembali bibirnya namun kini beranjak ke bawah, tak lupa juga memberikan "ciuman mesra" ke lehernya yang putih bersih

"Rilll, nakallll ihhhh" kedua tangannya melingkar ke leher gue, sementara mulutnya masih mengeluarkan desahan tertahan saat jemari gue masih melanjutkan aksinya
"Biar cece tahu, klo aku marah sama cece", gue tersenyum kemudian melanjutkan kembali aksi gue, kedua putingnya yang sekarang terlihat sedikit kemerahan dan membengkak..

Lidah gue menari di payudara kanannya, bahkan dengan sengaja gue hindari menjilat putingnya

"Rillll, aakhhhh... ituuunya" Suara desahan manja ce Mely terdengar tapi ga gue gubris, tetap gue jilati melingkar tanpa menyentuh putingnya..

Badan ce Mely seperti cacing yang terkena panas, menggeliat kekanan dan kekiri, kedua tangannya kini menjambak rambut gue dan berusaha diarahkan ke putingnya tapi dengan gue yang berada di atas badannya membuat gue sedikit lebih unggul sehingga puting itu masih belum bertemu dengan lidah gue

Sementara gerakan ke dua tangan gue menyusur ke arah bawah, melewati pusar dan bulu kemaluannya yang sepertinya belum dicukur karna terlihat lebih "hitam" dibanding sebelumnya, tapi tetap saja tidak membuat nyali gue ciut..

Jemari gue sampai tepat diatas gerbang missVnya, gue berhenti dan berusaha membelai halus yang kemudian dibarengi oleh ce Mely yang berusaha merapatkan kedua kakinya menahan sengatan kenikmatan yang muncul dari missVnya

"Ariiiieeellllll!!! iyaa cece minta maaffff, cece salahh, udahhh, mmmmhhhh" tangannya melepas jambakannya dirambut gue sementara kedua kakinya seolah ingin menghimpit jemari gue yang ada di missVnya, bermain dengan clit yang sudah terlihat dan mengeras

Clit itu seakan berdenyut memompa semua cairan pelumas dari missVnya, nafasnya tersengal karena ingin mencapai puncak tapi tertahan

Gue tatap wajahnya, badannya yang penuh dengan peluh dan keringat apalagi berbaring diubin dingin tanpa alas membuat gue berubah pikiran

Gue lumat seperti layaknya permen puting sebelah kanannya, sementara jemari gue dibawah sudah masuk kedalam missVnya, 1 jari tengah lolos, kemudian gue tambah jari telunjuk dan dinding missVnya melumat habis, dengan ritme pasti dari pelan sampe cepat gue tarik dan dorong 2 jari gue

"Rilllll!!! cece mauuuu"

Srrrrrr
Srrrr
Sssrr

Gue merasakan jari gue disiram oleh air yang lumayan deras, yang membedakan air ini hangat, lengket dan juga mempunyai bau khas...

Badannya mengejan, dan kedua pahanya menghimpit jemari gue, sedangkan mulut gue masih memainkan putingnya

"Udahhhh dulu rilll"

Gue mengalah sementara mendudukkan ce Mely dan membersihkan kotoran yang menempel dipunggungnya, bahkan gue bisa lihat beberapa bekas ubin tergambar dipunggungnya yang memerahh

"Ihhhh, kan cece niatnya puasin km Ril, kok malah sebaliknya" deru nafasnya melambat, tapi gerakan naik turun kedua payudaranya membuat gue juga hanya bisa menelan ludah
"Siapa suruh cece bilang gitu tadi?" posisi kami berdua kini berhadapan, yang membedakan hanya gue masih berpakaian lengkap sementara ce Mely telanjang, entah karena kalah dengan suasana sehingga ce Mely tidak merasakan kedinginan atau malah sebaliknya
"Iya iyaaa, maafin cece ya Ril... ya udah km duduk bangku sana.."

Gue berpindah ke bangku sementara ce Mely mendekat kearah celana gue

"Copot yaaa.. ga kasihan apa itu udah berdiri hihihihi" dengan sedikit kesusahan karena gue dalam posisi duduk, ce Mely melepas celana gue sekaligus CD dan terpampanglah kini penis gue yang menjulang ke atas sementara gue lepas kaos yang gue pakai, dan kini gue merasakan dingin yang sama dengan ce Mely

"Ihhh, kemaren kayaknya ga sekeras ini Ril? karena dingin? ", seperti mendapat mainan baru, ce Mely menggenggam penis gue, cairan precum yang sedari tadi keluar kini malah dibuat mainan

Tangan halusnya bisa gue rasakan, terlebih saat tangan itu membelai, bergerak keatas dan kebawah, terkadang genggamannya keras, terkadang lembut, penis gue yang tadinya kering kini menjadi basah saat cairan precum kembali keluar, dan ketika mulutnya mendekat, lidahnya keluar dan menjilat perlahan disekeliling kepala penis gue

"Ceee" gue pegang belakang kepalanya, dan gue yang tadinya berdiam diri mau ga mau bergerak menahan geli saat penis gue masuk kedalam mulutnya, perlahan bergerak maju mundur dan kemudian lidahnya bermain, melilit dengan gerakan melingkar, gue hanya bisa mendesah saat merasakan penis gue seperti dihisap masuk, bahkan pipi ce Mely terlihat cekung kedalam

Karena memang nafsu yang sebelumnya belum tertuntaskan secara maksimal, penis gue menegang dan kepala ce Mely gue pegang dengan keras

"Ce!!!"

Croottt
Croott
Crott

Beberapa kali tembakan terlepas, bahkan ce Mely masih dengan semangatnya menghisap habis sperma yang keluar dari penis gue

"Hehehe, gimana Ril?" ce Mely bangkit kemudian duduk dipangkuan gue, sementara seperti tidak memperbolehkan gue istirahat, penis yang tadinya hampir roboh kini terpaksa kembali berdiri tegak saat ce Mely mencoba membimbing penis gue kedalam missVnya yang basah

"Ahhhhhh.....Rilll...." Badannya sedikit bergetar saat penis gue masuk dengan perlahan, gue sedikit merasakan nyeri karena memaksa penis gue untuk berdiri..

"Ahhh, ceee....." Badan gue ambruk ke belakang, sementara badan ce Mely juga ikut ambruk saat penis gue terasa mentok kedalam dinding rahimnya

"Mmmhhhhhh, akkkhhhhh"

Kami berdua berpelukan sementara pinggul gue bergerak dan untungnya ce Mely juga ikut menggerakkan pinggulnya untuk mempermudah gue penetrasi

Ciuman kami semakin ganas, ce Mely seakan mencoba menumpahkan semua keluh kesahnya selama ini, terbebas dari kekangan rasa yang palsu sehingga membuat ce Mely bergerak tak berirama namun tetap memberikan rangsangan maksimal

Jepitan missVnya seakan menghilangkan rasa ngilu penis gue tadi yang sekarang berganti menjadi perasaan nyaman, basah, hangat serta benturan suara paha kami berdua menggema dikeheningan malam

"Rillll.....!!!!! Aaaaahhnnnnn" Badannya kembali mengejan, kedua pahanya yang beradu sebelumnya kini melemah hingga menyisahkan suara nafas kami berdua

Gue pandangi wajah cantiknya, menyibak beberapa helai rambutny yang lengket menempel tak tentu arah ...

Hening seketika mulai menyergap, yang bergerak hanya jantung kami yang kembali normal tapi...

Gue balikkan badan ce Mely hingga kini pantatny yang putih mengarah ke arah gue

"Rilll, mau km apaainnnnn" Ce Mely menoleh kebelakang sembari memegang tepi bangku

Penis gue yang tadinya hampir kehilangan momentum kini kembali dipaksa bekerja, penetrasi yang lebih mudah dibanding sebelumnya karena cairan orgasme ce Mely yang meleleh keluar

"akkhhh, ril..." ce Mely seketika pasrah menerima setiap tusukan yang gue berikan, bibir bawahnya dia gigit untuk sekedar menahan rasa kenikmatan yang timbul atas perbuatan kami berdua

Melihat goyangan pantatnya membuat gue gemas sampai akhirnya

Plakkkk

"Aaakhh, Rilll, ihhhh" Ce Mely menoleh kebelakang karena merasakan tamparan dikedua bokongnya, seakan ingin perotes namun entah kenapa mungkin ce Mely juga menikmati

"Maaf cee, ga kuatttt"

Kali ini gue remas bongkahan pantatnya yang membulat itu, sementara penis gue mulai terasa lebih keras dan berkedut

"Barengg Rilll, mmmhhhh, didalem ajaaaa" Ce Mely mencoba untuk menahan topangan badannya, sementara gue dengan ritme cukup cepat menusuk menyelami relung rahimnya

Cengkraman gue di pantat ce Mely terasa lebih keras bahkan memberikan tanda merah

"Ceeee!!! Nnnnnghh"

Croottt
Croott
Ssrrrr
Sssrrr

Kami berdua klimaks hampir bersamaan, ce Mely ambruk kedepan sementara gue terduduk dilantai, kaki terasa gemetar kehilangan stamina, yang tersisanya hanya deru nafas menggebu yang perlahan melambat

Lelehan sperma dan juga cairan orgasme ce Mely kini merembes keluar dari missVnya, sementara ce Mely masih tetap berada di posisi tengkurap

Gue hampiri dan kemudian gue belai rambutnya yang basah oleh keringat, meskipun gue keluar di dalam ga ada rasa kekhawatiran sedikitpun karena toh kalau pun jadi mungkin sudah waktunya gue berhenti dan bertanggung jawab

"Makasih ya Ril..." Ce Mely tersenyum saat gue sibak rambutnya, sementara kini posisinya sudah berbaring telentang, payudaranya yang seperti melon itu bergerak seirama

"Sama sama ce... jadi salah satu malam yang ga bisa aku lupain pasti..."
"Hihihi, kok jadi kyk km yang lebih dewasa dibanding cece Ril..."

Gue cium bibirnya dan disambut hangat oleh ce Mely, kemudian gue ambil bajunya yang berserakan...

Kami bergegas berberes karena takut penghuni lain bangun, dan untungnya tidak ada satupun penghuni lain yang sadar

"Sekali lagi makasih ya Ril, mungkin cuman ini yang bisa cece kasih Ril"
"Ya ampunnn, udah ceee, kok masih dibahas? emang sengaja yaaa?"
"Hihihi, iyaaa iyaaa, wleee" seperti anak kecil ce Mely berlari menjauh dari gue..

Gue berbalik dan menatap ke arah langit malam, semoga tidak akan ada lagi hal hal yang membuat mereka menangis...

Lagi


To be continued
 
Woahhhh, niatnya 2x update tapi sempatnya cuman 1 update, karena kesibukan yang muncul tiba tiba, maaf beribu maaf buat suhu suhu sekalian

Rencananya bakalan adain event tahunan lagi, terawang dari garis tangan GRATIS, klo mau lebih kyk tanya tempat dll mungkin bisa diusahakan si Adit yang jawab tapi ga gratis huuu, sawer aja klo emng lagi butuh, tapi klo yg ringan ringan biar ane gratisin 😆

Selebihnya ga terasa mau 1thn lebih thread berjalan, dan tanpa suhu suhu sekalian yang selama ini selalu sabar menanti saya ucapkan terima kasih banyak

Dan atleast 2022 is coming! semoga semua bisa lebih baik lagi, aamiin

Note :
1. Stream kemungkinan jam 10an WIB (ane usahakan ad)
2. Ane bakalan kasih surprise sedikit disini nanti, stay tunee
 
ente berarti bisa liat orang dari poto ya hu kalo itu orang ada yg jagain atau ke tempelan?
sungkem suhu🙏
Bisa huu dikit dikit, belum seahli yang lain
Masih duduk nyimak kelanjutannya Suhu @hazriel .... sekaligus mau tanya kalau sering dimimpikan sama kakek yang sudah alm. dan didalm mimpinya spt kasih bungkusan yang gak tahu apa isinya apa lsg terbangun gw nya. Apa pertandanya ya???
Tergantung hu, klo ente mimpinya bisa inget rinci itu berarti ada makna dibalik itu, klo ga bisa inget rinci auto bunga tidur
tolong terawangin ane om
ikut eventnya aja om 😊
 
Oaaalahhhh, maaf suhu suhu yg udh ikut streaming, ga ngecek klo suara ke Youtube nya mati, padahal ngobrol discord kedengerann 😆



Eventnya ane undur besok aja kali ya, jam 22.00 WIB, goodluck for the next year, semoga semua yang menjadi mimpi bisa terwujud, aamiin
 
BTW ane lagi ad rencana sih bikin podcast juga nanti karena temen ane (yg lvl dlm hal hal gini lebih tinggi) yg mengiyakan tpi lebih ke misterinya, atau mungkin klo sempet ane kasih tips tips gitu, tpi karena keterbatasan alat jadi mungkin hasilnya krg maksimal, klo byk yg minat mungkin akan ane bagiin disini
:Peace:

tapi ane usahakan untuk bagi tips jga sebisa ane dan sesempetnya, thanks and goodnight!

Setuju suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd