Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT N O

NO ....

Jangan jangan ....kayak yang sudah sudah ini ...

Tongkol gede doang , tapi cuma buat jalan kencing ... Ah payah tuh ...

Ibarat pohon tuh akarnya kuat , dahan besar , daun rimbun lebat .... Tapi gak bisa berbuah alias mandul ...

Gak ada manfaatnya ... Mending di tebang buat kayu bakar ...

:bata: :bata: :bata:
 
N O




BAB 02
DESA BARU


Desa baru adalah desa ku kini, desa nyaman sepi dan sangat asri...
Rumahku dekat kali sih bagian ujungnya malah ada yang bersinggungan dengan kali malah…
Rupanya secara fengshui tanah ini benar2 luar biasa menariknya…
Heran saja kenapa kok dijual murah...

Selidik punya selidik ternyata yang punya kalah judi dan habis2an malah katanya istrinya sempat "dipakai" buat bayar hutangnya pula…

Nah tanah ini adalah miliknya satu2nya, dijual dan sawahnya dan entah pindah kemana buat hidup baru…

Bagiku sih urusannya kebetulan we lah…
Pas ada duit habis keluar kerja, pas ada yang nawarin tanah. Kang Asep yang nawari, katanya cuma bantu2 teman saja…

Kasihan temannya mana istrinya cantik lagi…
Aku ya bengong saja soal istri nya mana ada urus lah…
Lha kalau suaminya ga kasihan istrinya ngapain aku ikut2an kasihan. Ya ga ?
Mmmm jadi pengen tahu istrinya itu kaya apa ya?
Kok sampai tukang tagih kayak pengen bener ngerasainnya….
Ha ha ha…
Sayang sekali suaminya si wanita bukan kaya pak Sumarna yang bisa jaga istrinya ya, itu saja komentarku…


***

Hari pertama bekerja di desa itu benar2 kulalui dengan kejengkelan gara2 namaku…

Lagi2 perlu berkali2 bilang bahwa namaku adalah No….. En Dan O saja…
Tapi rupanya disini dan disana sama saja….
Luar biasa keponya orang2 ini…

Alhasil 3 hari baru beres urusan pindah tempat tinggal di desaku ini….
Tak perlulah disebutkan namanya lah, pamali…
Takut kualat aku…
Beneran…

Selama 3 hari itu bolak balik aku ke kantor desa utk urus2 surat pindah…
Sebelnya, tiap kesana semuanya tersenyum2 deh, pokoknya senyumnya senyum gimana gitu, sedikit ngetawain soalnya…
Pastilah gara2 namaku…

Sampai2 belum juga seminggu aku pindah dan urus2 pindah, aku sudah terkenal seantero desa, bukan karena prestasinya…
Tapi karena namaku yang memmang unik punya…
Ha ha ha…
Memanglah hidup di dunia memang benar2 sungguh asyik punya kok…
Asal bener saja bawa diri belumlah cukup rasanya, nama benar2 bikin aku susah hidup tapi positif thinkinglah…
Dengan begitu sekampung kenal aku lho…
Beli apa2 ga pake lama karena kenal…
Ha ha ha asyik khan…
Dapat diskon lagi…

Lah urusan diskon nih bukan apa2…
Ada unsur kasihan kali…
Tapi kayaknya gara2 aku masih dianggap anak kecil juga…
Ha ha ha…

Satu lagi yang aku kerjakan di awal2 hidupku di deesa ini adalah memagari tanahku maksudnya pekaranganku lah…
Kebetulan ada barongan (nama rumpun padi) pring pethung yang lumayan besar2 dan banyak yang sudah tua…

Sementara dipagar bambu cukuplah…
Nanti kalau sdh punya uang bakalan dipagar tembok kok.

Urusan kedua buat kolam ikan lah…
Dekat sungai ini khan…?

Aku buat kolam 3 petak ukuran 3x4 3buah…
Airnya ambil dari sungai disudet pake bambu…
Terus dibuang ke sungai lagi alirannya…
Jadi air kolamku itu selalu mengalir airnya…

Ke sawah ?
Belumlah…
Masih belum waktunya tanam soalnya…
Santai saja lah…
Yang penting urusan rumah dululah…

Aku meniru disain pak Sumarna dulu dalam mengatur pekaranganku.

Ada kolam ikannya…
Ada kelapanya sekeliling tanahku aku tanami kelapa, kebetulan lagi ada yang nawari bibitnya 100 buah…
Gratis...
Belilah tapi harga murah meriah...
Apa salahnya diterima khan ?
Jadi saja sepanjang alur jalan masuk pekarangan ke rumah dan keliling tanahku berderet ada pohon kelapanya…

Tanah merah hasil galian kolam aku masih gundukkan di sudut tanahku agak ke tengah…
Rencananya kalau ada waktu aku mau cetak bata sendiri lah…
Ini juga cara2 yang diajarkan oleh pak Sumarna dan mas Rangga dulu…
Semuanya aku jiplak habis…
Toh baik kok dan aku yakin orang pintar pandai cerdas macam Pak Sumarna pastilah luar biasa otaknya….
Apalagi mas Rangga juga sama pinter dan cerdasnya…
Ya aku tiru saja, yakin bener soalnya…

Seminggu aku sudah memulai mengolah pekaranganku, sudah mulai lumayan teratur lah…
Kolamnya juga mulai satu sudah jadi…
Yang kedua baru kugali setengahnya lah…
Yang ketiga? Ha ha ha belumlah…
Memangnya aku hulk apa yang sakti mandraguna…
Ha ha ha…

Habisnya kepotong nanam pohon kelapa itupun belum semuanya juga…
Selang seling kukerjakan semuanya sesuai mood ku saja…
Lagian minggu depan mulai nyangkul sawah akunya juga…
Beli bibit dan macem2 juga belum…
Soal air bagaimana dan sebagainya aku belum tahu pula…
Ha ha ha…
Pokoknya awal2 pindah ini benar2 rusuh serba ga jelas dan sangat banyak yang musti dikerjakan…

First thing first…
Satu satu lah kata pak Sumarna bila mengalami hal yang sama…
Kuikuti pola pikirnya biar ga stress lah…
Dan memang cara itu agaknya tepat buat aku yang masih ga jelas ini….
Ha ha ha…


***


Untuk sawah, mula2 bertanam ya ikut saran pak RT lah soal kapan2nya dan aturan mainnya dan sebagainya termasuk pupuknya…
Ikut saja lah…

Jadi urusan bibit dan pupuk sudah siap lah…
Aku ga mau repot2 utang sana sini, wong aku dah dapat kiriman uang dr kampung soal bagi hasil dengan bapak dan mak…

Yang pasti, semua bagian bapak dan mak serta utk kakak perempuanku sudah mereka ambil…
Bedanya kali ini tak aku habiskan buat beli lahan sawah di kampung lagi…

Bagaimanapun aku pengen mandiri dengan uangku sendiri mengatur sendiri dan sebagainya sendiri tanpa minta2 lagi….

Sambil menunggu minggu depan masa tanam, aku mulai beli peralatan utk bertani lagi…
Semua beli dululah…
Ga bikin macam pak sumarna….
Mana sempat…?

Nanti sajalah musim tanam berikutnya itu…
Yang penting ga telat nanam dululah…

Tepat sebelum musim tanam tiba…
Kolamku akhirnya juga beres tiga2 nya beres…
Dan mulai aku tanami bibit ikan ga aneh2 juga…
Yang ada dijual dululah yang ditanam…
Ga banyak2 juga…
Asal ada lah…
Barang nila 1000 ekor dan ikan mas 1000 ekor dan 500 gurame…

Yang penting adalah…
Ha ha ha…


***


Sawahku ga luas2 amat, adalah sepuluh petak punya lelaki yang kalah judi itu…
Tapi disebut tanahku sedikit juga tidak juga…
Pokoknya cukuplah aku kerjain sendiri…

Intinya ga neko2…
Ga aneh2 hidupku…
Sebulan ini hampir habis waktuku di sawah dan pekaranganku…

Pelan2 aku mulai terbiasa dengan ritme kerja yang agak monoton…
Pagi ke sawah, siang beberes pekarangan malam istirahat….
Terus begitu sampai akhirnya urusan sawah agak mendingan dan pekarangan agak tertata lumayan rapih…
Pohon kelapa juga sudah tertanam semuanya…
Petak2 singkong, cabe dan tomat, jahe kunyit dan lengkuas macam2 kebutuhan dapur juga mulai terlihat tumbuh…

Sedikit demi sedikit, rumahku mulai agak segar dipandang karena tertatanya pekaranganku…

Sebulan...
Dua bulan…
Tiga bulan….
Bulan ke empat…
Pekaranganku tampak benar segar dan rapih…

Aku mulai membuat track jalan kaki sebagai pembatas antara petak sayur dan petak2 pohon buah yang aku atur sesuai buah2an kegemaranku…
Jambu kluthuk (jambu biji)
Jambu air…
Nangka…
Durian…
Mangga…
Sawo dan kedondong…

Pokoknya aku memang ingin rumahku jadi rumah idamanku yang membuatku betah tinggal didalamnya…

Akhirnya sawahku panen….
Lumayan lah….
Aku menerimanya dengan kesyukuran…
Panenku berhasil baik…
Lumayan ada pemasukan dari tanahku ini…

Cuma panen kali ini jeda waktu ke musim tanam berikutnya sungguh sangat dekat..
Hanya selang 2 minggu…
Sekali lagi, aku kerjakan yang penting dulu…
Urusan sawah…
Lagi2 aku sibuk menanam dan mwngurusi sawah di bulan2 pertama…

Hasil sawahku sebagian dipakai sebagai bibit…
Damennya (batang2 padinya) aku simpan sebagai pupuk juga sebagian untuk di pekaranganku…
Sengaja aku tak bakar seperti orang2 lain…
Kata mas Rangga baik buat pupuk batang2 padi sisa panen…

Aku lagi2 percaya dengan mas Rangga…
Dia ahlinya…
Aku apaan sih ?
Nurut saja sama orang pintarlah….

Musim tanam ke dua ini waktuku mulai banyak…
Aku mulai mencetak bata yang rencananya aku prioritaskan untuk membangun pagar permanen.

Plus ada kandang sapi persis rancangan mas Rangga yang menggunakan bata tinggi setengah badan..

Kebetulan kolam nilaku panen…
Lumayan hasilnya juga…
Bisa buat beli kambing nanti…
Simpan saja dulu sebelum ada pagar benar2 tak berani aku memelihara kambing…

Panen keduaku berhasil lagi….
Lebih gilang gemilang, rupanya sisa padi memang cocok untuk digunakan sebagai pupuk alami…

Kali ini aku benar2 merealisasikan kandang sapi dan kambing yang aku rencanakan…
Tepat kolam ikan mas panen juga…
Lumayan mahal harganya…
Pas kebetulan di desa ada yang butuh untuk acara nikahan…
Lagi2 penuh kesyukuran aku menerima semua berkah hidup…


***

Tepat 10 bulan aku mandiri…
Pagarku pekarangan aku bangun…
Kandang ku juga…
Sederhana bentuknya sih…
Tapi aku benar2 bangga akan hasil usahaku…
Perlahan namun pasti…
Rumah pekaranganku menjadi bahan pembicaraan para tetangga…

Apalagi aku jarang bersosialisasi dengan tetangga…
Hidupku memang hanya berkisar antara sawah dan pekaranganku…
Jarang2 aku pergi keluar…
Paling juga ke pasar dan warung di ujung jalan.

Apalagi kala aku membeli anak sapi sepasang dan anak kambing sepasang….
Hidupku lebih terbenam lagi dengan urusan rumah pekarangan dan sawah…

Orang2 heran juga akhirnya…
Kok ada ya orang hidup sendiri ga keluar2 rumah hanya ngurusi urusannya sendiri…
Itu selalu ditanyakan oleh mereka…
Setahun aku tinggal du desa tak satupun penduduk yang mengacuhkanku…

Seolah aku tiada dan aku memang menenggelamkan diri dalam kesibukanku yang memang luar biasa…
Apa yang aku hasilkan belum seberapa soalnya dibanding dengan rencana yang aku bangun…
Aku juga bukan orang yang terpandang lagi masih lajang dan kelihatan kere…
Beli anak sapi dan anak kambing bagi kebanyakan orang biasa2 saja karena memang rata2 petani desa punya sapi…

Dan panen ke tiga adalah pembeda semuanya….
Kalau panen pertama dan kedua aku masih menyisihkan untuk membangun ini itu…
Panen ketiga plus panen gurame dan nila sekaligus ikan mas…

Adalah gong penghasilanku menutup tahun ini….
Aku berhasil membukukan penghasilan yang lebih dari 35 juta….

Aku beli 4 anak sapi dan 4 anak kambing….
Aku bisa beli motor seken agak butut untuk kemana2 pergi…

Orang2 mulai kepo lagi….
Mulai bertanya2 siapakah gerangan aku ini?
Yang pendiam dan dalam waktu satu setengah tahun saja sudah bisa beli sapi dan kambing….
Punya kolam ikan dan rumah sendiri…
Masih lajang pula…
Ga pernah mandi di sungai…
Ga pernah main catur di pos ronda…
Macem2 lah….


***

Tapi aku memang suka menyendiri sejak kecil dulu…
Tak merokok dan minum2 dan ga suka menghabiskan waktu dengan bergurau ga jelas…

Tahun kedua adalah pembeda…
Benar2 berbeda….
Kala aku sudah menghasilkan singkong dan ubi sendiri…
Aku juga punya kandang ayam yang sangat suka bertelur dan beranak..
Aku punya burung dara yang juga banyak…
Luar biasanya kandangnya aku buat dari bata…
Bukan lagi kayu yang gampang lapuk…

Hasil sawahku juga selalu bagus…
Belum 2 tahun berjalan atau pada panen ke lima…
Aku membeli sawah samping sawahku semula…
Sebanyak 5 petak…
Genap 15 petak sawahku…

Alhasil aku semakin sibuk dengan pekerjaanku…
Pagi ke sawah
Siang urus pekarangan dan ternakku…
Kadang2 aku masih buat bata kalau sempat…
Aku tumpuk saja…
Nanti kalau sudah banyak rencananya aku mau buat rumah yang permanen…

Sejak tahun pertama, hampir semua kebutuhan hidup yang aku beli cuma sedikit memang…
Beras sudah ada…
Ubi ada
Ayam dan ikan ada
Macem2 sayuran cabe tomat lengkuas jahe ada
Paling beli garam minyak dan kelapa untuk santan..
Tahu dan tempe…

Selain itu semua ada….
Hidup terasa lebih ringan lagi…
Penghasilan lebih banyak…
Itulah aku di rumah baruku di desa baruku…

Tahun ketiga ku lebih gila lagi…
Aku sudah membiakkan sapiku…
Aku sudah membiakkan kambingku…
Ayam2ku dan burung2 daraku….

Sawahku luar biasa panennya…
Benar kata mas Rangga, pupuk alami akan membuat sawah akan menghasilkan semakin baik panen dari tahun ke tahun…
Damen (sisa tanaman padi) dan tai kebo ternyata luar biasa manfaatnya…

Perlahan namun pasti hasiil panenku lebih baik dan lebih baik dibanding panenan orang lain…

Akhir tahun ketiga tanahku sudah mencapai 40 petak!
Aku memiliki ladang dikaki gunung juga beberapa hektar karena memang murah harganya…
Perlahan namun pasti aku seolah merasakan menjadi Pak Sumarna kala pertama memulai perannya menjadi petani…

Bedanya aku sendiri…
Tak ada wanita macam bu Sumarna mendampingi...
Biarlah…
Toh aku masih 22 tahun, usiaku masih muda…
Aku belumlah setangguh pak Sumarna dalam bertarung….
Mungkin tak akan setangguh beliau…

Aku memang punya tempat latihan beladiri keluarga ku…
Pencak silat aliran tersendiri yang memang khusus dipelajari oleh kakek dari ibuku….
Aliran Banyu Mili…
Air Mengalir….

Sepanjang malam aku berlatih pernafasan dengan berendam di blumbang/kolam atau aliran air…
Di sungai atau dimana saja ada air…
Kebetulan di sungai belakang pekarangan ada semacam cekungan yang pas untuk berendam…

Di dalamnya aku berlatih pukulan tendangan dan pernafasan juga…
Belajar mengenali air…

Lebih tepatnya mengenali aliran air mengalir….

Beruntung orang yang mengenali aliran air mengalir..
Beruntung orang yang tak hanyut olehnya..
Beruntung orang yang bergerak mengikutinya..
Beruntung orang yang sepertinya….

Ikuti arahnya maka tak tersesat…
Ikuti kelembutannya maka tak terhambat…
Ikuti gejolaknya maka tak terbendung…
Ikuti dinginnya maka tak akan terbakar…
Ikuti hawanya maka tak teraba...


Itulah ujar2 dari kakek, dalam mengajarkan semua ilmunya…
Semuanya ada 25 ujar2 mengenai air mengalir…
Banyu Mili…


Semakin lama aku semakin bisa mengendalikan diri dan semakin masuk dalam latihanku…
Kalau awalnya hanyalah sanggup berendam selama 1 jam saja dan tak kuat dinginnya lembah kaki gunubg Pangrango, maka setelah 3 tahun berlatih aku sanggup 4 sd 5 jam berlatih…

Itulah aku sekarang…
Yang pasti gerakanku semakin luwes dan seolah bisa mengenali tanah sawah…
Setiap mencangkul pasti kena pas di urat2 tanah…
Sehingga hasilnya lebih bagus kala mengemburkan tanah…
Tenagaku seolah bertambah besar tiga tahun ini…

Itulah aku dengan sawahku dan rumahku di desa baruku….

Mmmm…
Bersyukur sekali aku bisa tinggal disini dengan kali yang melewati pojok tanahku…


***

Ha ha ha….
Tiga tahun menyendiri…
Sepi….
Yang penting hepi...

Ha ha ha

Salam Edan E
 
Terakhir diubah:
Arghhhh...

Kentang goreng.
Kentang rebus
Kentang bakar

Kentang, kentang..

Pengenalan tokohnya apik, sisanya kedepan pasti drama yg mengharukan...

... so wait maneh..

Salam E dan E
 
Bimabet
Padahal tidak sendiri......kok bisa ya 3 th menyendiri.....susah kalau aku...hahahhaa
Baru sehari saja sudah keliling kampung...cari kenalan....hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd