Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT N O

N O



BAB 07
PRAHARA



Aku baru saja pulang dari jawa…
Tepatnya dari desaku tanah kelahiranku…

Seminggu lebih aku disana…
Tepatnya 10 hari aku meninggalkan rumahku ini..

Aku benar2 sangat bahagia tinggal dirumahku, bagaimanapun juga, meski bahagia namun rumah bapak ibuku seolah bukan rumahku lagi setelah aku menikah…

Ada beda rasanya tinggal disana dengan di rumahku sendiri…
Serasa asing saja dengan kondisi dan situasi rumah bapak dan ibu…

Apalagi mbakyu ku (kakakku) sudah memiliki anak bahkan punya 2 pula…
Kecil2 dan nakal2 sekali…
Aku kasihan dengan Bara yang akhirnya suka diganggunya…
Untungnya Bara sangat telaten dan tahu membawakan diri…

Bapak dan Ibu sangat gembira menyambut kedatangan kami, mereka benar2 bisa menerima Suryani sebagai istriku sepenuhnya meski menikah dengan ku dengan status janda beranak satu.

Watak Suryani yang mengabdi sepenuhnya padaku dan juga pada bapak ibuku serta watak Bara yang cerdas dan baik hati serta ramah membuat bapak ibu benar2 luluh dan menerima Suryani sebagai menantu dan bahkan menganggap Bara adalah cucu mereka…

Setidaknya di desaku…
Bara diperlakukan dan dimanja layaknya ccu tercinta..
Berbagai mainan dan hadiah diberikan oleh bapak ibuku…

Suryani pun juga membelikan keponakanku hadiah2 yang membuat mereka gembira dan senang menerima bu lik nya yang baik hati…

Setiap pagi, sebagai saudara termuda…
Suryani membuatkan kopi…
Pergi membantu ibu berbelanja dan juga memasak…
Kadang Suryani memijiti ibu sambil bercerita entah apa…
Itulah yang membuat ibu bapak sangat sayang pada Suryani dan juga Bara…

Aku benar2 bersyukur dengan penerimaan bapak ibu terhadap Suryani.


***

Kami tiba di rumah kembali menjelang subuh…
Rumahku benar2 ramai, karena bu Tina dan anak2nya memang kuminta tidur di rumahku untuk menjaga toko dan rumahku…

Kedatangan kami disambut dengan penuh kebahagiaan karena kami memang membeli banyak oleh2 buat Bu Tina dan anak2nya.

Bu Tina dan masing2 anaknya kami belikan masing2 2 setel baju batik dan kain celana…
Baju tidur…
Kaos dan macam2 pemberian yang entah kapan Suryani membelinya.

Semuanya satu tas koper besar penuh…
Aku sendiri baru tahu dan paham bahwa istriku membeli oleh2 buat keluarga bu Tina yang selama ini membantuku…

Aku benar2 bersyukur akan kebaikan istriku pada sesamanya. Pengalaman hidupnya selama ini mungkin menjadikannya sebagai insan yang gemar berbagi.


***

Belum juga pagi menjelang, suasana diluar masih gelap. Tiba2 dari pintu rumah terdengar suara gedoran2 keras kemudian sebuah hantaman keras yang membuat pintu rumah terbuka akibat kerasnya hantaman atau mungkin sebuah tendangan…

BRUAAAAKKKK

Kemudian terlihat wajah yang selama ini mungkin menghantui mimpi2 Suryani.



Pada malam2 memang Suryani sering mengigau dan seolah berteriak2 dalam mimpinya, kadang menangis sedih kadang merintih…

...

Aku yang selalu melihat penderitaan Suryani dengan mimpi2nya selama hidup bersama jelas langsung naik darah…

"Ha ha ha, kawan2 ada banyak wanita cantik disini selain pelacur jalang yang direbut dari kita kemaren, mari kita bawa pergi semuanya…
Ha ha ha haaaaaakkkkk"

Kemarahanku memuncak, mendengar mereka begitu menistakan istriku di depanku dan banyak orang…

Langsung aku melepaskan serangan mendadak mengarah pada mulutnya..
Kebetulan ada secangkir kopi panas yang tadi Tina buat, kuambil dan kusiratkan pada muka si Pitak.
Dengan dilambari tenaga berlebih akibat kemarahanku tak tertahan lagi lehernya seolah menerima tendangan dan dia jatuh bergulingan sambil memegang lehernya…
Matanya melotot tanda kesulitan bernafas….

Segera kujentik dengan jemariku perlahan agar dia bisa bernafas…
Tak akan kubiarkan manusia dajjal ini seenaknya hidup melenggang lagi tanpa merasakan kenikmatan siksa dariku…

Kujentik kaki kakinya perlahan agar lumpuh dan tak bisa berkutik…

Lantas ku keluar melihat kawan2nya yang diajak datang…
Ada sepuluh orang yang berdiri garang memegang parang pedang dan keris menatapku dengan beringas…

Tanpa suara tanpa kata2 segera aku melenting meloncat menghampiri mereka yang masih diam tak bergerak atau bengong karena saking cepatnya gerakanku…

Kupengang dan kupuntir tangan mereka satu satu sambil menjentik kaki mereka dengan semariku..

KLONTANG BRUGH PRAK….

Berjatuhan senjata2 mereka diiringi teriakan dahsyat mereka karena tangan2 mereka remuk kupuntir tadi…
Darah bercucuran akibat lengan mereka remuk mencuat keluar kupuntir tadi…
Kaki2 mereka tak bisa bergerak…
Hanya mulut2 mereka berteriak tak jelas apa maknanya…

"Aaaaaakkkhhhhhhbh aaasssuuuuuu"
"Ccuuuukk aaassddddduuyhhhhcuuukk"

Beramai sepuluh orang itu menjerit jerit…
Aku sungguh tak peduli…
Kumasuk kedalam rumah dan kuseret si Pitak untuk menghadapi hukuman dariku….

"Kali ini kalian tak akan kuampuni….
Kalian telah menghina istriku…
Ini akibat kalian merusak rumahku…"

Kupegang telapak tangan si Pitak dan kuremas…

KRAAAAKKKK

"Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh"

Lolongan histeris si Pitak membelah suasana pagi itu….

Aku belum berhenti…
Kudatangi kawan2nya satu2…
Kuinjak kaki mereka kuremukkan sebatas mata kakinya dengan injakanku

Aku tak berhenti…
Mendengar lolongan para penjahat itu seolah musik merdu bagiku…

"Ini karena menghina istriku…."

Kali ini si Pitak kuremukkan kakinya sebelah tulang22nya mencuat remuk menembus kulita dagingnya….

"Aaaaaaaaahhhhhhh "

Lagi2 suara merdu ditelingaku terdengar….
Aku ingin lebih merdu lagi….

Kuremukkan tangan kawan2nya satu persatu setelahnya….

Jeritan lebih membahana membelah pagi yang belum juga terang….

"Ini karena niatan memperkosa istriku dan wanita2 yang ada dirumahku…"

Sambil tersenyum, kuhampiri si Pitak kumasukkan tanganku kedalam kolor si Pitak membukanya dan kuremas kontolnya….

Sampai hancur laksana daging penuh darah…

Si Pitak pingsan….
Namun belum saatnya bagi dia….
Kujentik lehernya menyadarkannya untuk merasakan siksa derita dariku…

Perlahan namun pasti kuhampiri teman2nya…
Kubukai celana mereka lalu kuremas habis hingga mirip perkedel…
Satu2 kuremasi kontol2 mereka agar tak ada lagi wanita yang akan mereka nistakan…

Pagi itu…
Sebelas orang yang merusak pintu rumahku dan berniat menistakan wanita2 didalamnya kuremukkan tangannya…
Kuremukkan kakinya…
Kuhancurkan kontolnya…
Pagi itu mereka kubuat cacat seumur hidupnya agar disisa hidupnya merasakan nistanya diri mereka…
Agar mereka merasakan betapa menyakitkan hidup mereka…
Agar mereka bisa sadar bahwa dosa2 mereka sudah terlampau berat…

Pagi itu aku menjadi monster bagi para penjahat dan bajingan yang merusak Suryani…
Agar dirinya bisa merebut lagi harga dirinya…


***

Pak RT dan para tetangga berhamburan datang….
Mereka hanya bengong dan dengan pendangan penuh kengerian melihatku menyiksa dan membuat para penjahat remuk redam…

"Cepat menyembah minta ampun pada Suryani istriku atau kucabuti gigi kalian seperti ini"

Dengan garang kubuka mulut si Pitak dan mencabut satu giginya….

"Aaaaaaarrghhhhhhh"

"******… Bukan menjerit….
Minta ampun cepat…..!!!!"

"Aaaampphhhuuuuuun Suryani aaammmfffuunnn"

"Semuanya minta ampun cepat…"

Koor memohon ampun terdengar ramai….
Tapi Suryani masih belum bergeming….

Lagi2 kubuka mulut si Pitak…
Kucabut giginya satu lagi….

"Aaaaaaaaaaahhhmmmmmpuuuun Suryani….aaampuuun"

Kulihat wajah Suryani mengelam….

"Buang saja dijalan mas…. Aku ga sudi melihat mereka lagi…"

Suryani membalikkan badannya dan masuk ke dalam rumah…

Segera dengan gerakan2 luar biasa cepat aku melempar Si Pitak dan menendang teman2nya hingga tubuh mereka melayang jatuh bergebukan di jalan di dekat orang2 sekampung yang melongo melihat semuanya….

Aku segera menghampiri pak RT…

"Maaf pak mereka ini merusak pintu rumah saya dan berniat merampok serta memperosa istri saya…
Saya persilahkan pak RT untuk bagaimana sebaiknya mengurus mereka…"

Aku membungkuk untuk memberi hormat pada pak RT….
Rupanya tak hanya pak RT yang ada, beberapa perangkat desa juga ada dan melihat bagaimana aku menyiksa para perampok dan bajingan yang selama ini meresahkan desa dan sekitarnya.

Rupanya penduduk kampung sudah neg dengan mereka segera berteriak..

"Bakar…."
"Ayo dikuliti saja "
"Dibuangbsaja ke sungai…"

Macam2 teriakan untuk segera mengeksekusi mereka yang meringkuk sambil merintih kesakitan..

Tapi perangkat desa, pak RW serta pak RT segera menenangkan mereka, sebagian pergi ke kantor polisi dan sebagian lagi membuat barikade agar penduduk tak merangsek maju….


***


Pagi itu belum juga terang, suara sirine ambulan dan mobil polisi datang…
Mereka terkejut melihat bagaimana para penjahat dilumpuhkan…

Jelas mereka masih hidup…
Jauh dari luka2 yang mengakibatkan kematian..
Tapi lebih mengenaskan mereka akan cacat seumur hidupnya…

Pak RW dan perangkat desa yang juga sepakat dengan cara2 ku membackup langkah2 ku hingga seolah ini semua adalah hasil kerja warga..

Pak polisi tak memperpanjang urusan.
Mereka sendiri juga maklum dan setuju saja dengan siksaan yang diterima oleh para perampok tadi..
Bagaimanapun juga mereka adalah penjahat kambuhan yang selalu meresahkan…

Hukum kadang hanya memberikan hukuman ringan karena takutnya warga bersaksi…
Kali ini mereka biarlah memperoleh hukuman ringan di jalur hukum toh hukuman beratnya mereka sudah rasakan…


***

Kejadian di halaman rumahku benar2 menggemparkan seluruh warga desa…
Mereka semuanya tak percaya aku sanggup melakukan ini semuanya sendiri dengan tanganku sendiri.

Tapi percaya tak percaya akhirnya terpaksa percaya juga. Karena aku melakukannya didepan lebih dari 20 orang yang datang akibat mendengar jeritan melolong yang dahsyat dari penjahat yamg kusiksa…

Berita tersebar luas keseluruh penjuru desa hingga kecamatan sampai tingkat kabupaten bahkan.
Bagi para tetangga artinya bisa macam2 yang jelas, kekejamanku pada penjahat akibat mereka menista istriku dan berniat menodai istriku seolah menjadi suatu tanda bahwa aku tak akan diam bila keluargaku diusik cukuplah menjadi pesan buat lainnya…

Entah kenapa, keperkasaanku menjadi bahan perbincangan yang merebak meluas…
Diam2 banyak gadis dan ibu2 ingin merasakan keperkasaanku juga…

Aneh2 saja …
Ha ha ha…

Satu hal yang pasti, Suryani seolah sembuh dari mimpi2 buruknya…
Rupanya ketakutan akan kembalinya dirinya direbut oleh si Pitak selama ini lebih menghantui perasaanya dibanding dengan trauma masa lalunya….
Suryani benar2 tersiksa dalam mimpinya seolah akan diculik dan sebagainya karena dia tahu bahwa si Pitak dan kawan2 masih hidup segar bugar.

Kekhawatiran yang selama ini dipendamnya…

Aku benar2 bersyukur telah melakukan hal yang terbaik agar istriku sembuh dari traumanya….


***

Kelembutanku pada istriku merupakan berita tersendiri di kampung…

Entah siapa yang awalnya berbicara, lagi2 setelah kejadian si Pitak dan kawan2 aku hajar, dan alasan utamanya adalah demi nama baik Suryani istriku, semua orang jadi ingin tahu bagaimana kehidupan rumah tangga kami…

Bagaimana aku memanggil sayang pada istriku menjadi bahan pembicaraan luas dikalangan ibu2…

"Duuh pak No itu ya, kemaren aku dengar sendiri bicara sama istrinya di pasar…
Dah sambil dipeluk mesra terus bilang begini…

'Sayang, kenapa hadiah dari ibuku kamu ga pernah pakai sih? Mmm aku pengen lihat matahariku mengenakan baju yang dari ibuku sayang'

Dduuuh aku sampai bengong deh, itu si Suryani disebut matahariku coba…. Edan bener pak No itu. Romantis pisan…"

"Iya ya… kalau jalan berdua ga pernah jauh2an, selalu digandeng kadang sambil dipeluk, bikin iri saja ya… Suamiku mana pernah romantis kaya begitu ya?"

"Kemaren aku bertamu, mereka nonton TV berdua…
Uughh mesranya, itu si Suryani lagi tidur dipangkuan pak No sambil dielus2 mesra pipinya… Duuh aku sampai rumah pengen digituon suamiku tahunya suamiku malah merasa aneh saja dibilangnya, ngapain sih ma kok manja2 gitu, voba nelangsa bener akunya"

Apalagi cerita2 dari bu Tina lebih heboh lagi karena dialah yang sehari2 membantu Suryani menjaga tokonya…

"Duuuh kirain apa, kalau kalian jadi aku, ngenes bener kalian, tiap hari disuguhin kemesraan mereka berdua akunya… duh itu pak No bikin meleleh saja rasanya …

Tiap hari ga ada jeda selalu memuji istrinya, ga pernah bicara kotor atau matanya jelalatan…
Pokoknya suami idaman deh…

Kemarin aku iseng2 tanya si Astuti, kalau kamu punya suami pengen seperti siapa ?
Jawabnya pengen seperti pak No…
Coba anak kemaren sore masih kelas 1 mau naik kelas 2 SMA saja bilang begitu….

Masih kukejar jawabannya, kalau ga ada semacam itu bagaimana? Mau kau dimadu ? Jawabnya ya maulah punya suami pak No sekalipun dimadu

Pak No memang bener2 kok"

"Eh kemaren Suryani ke tempatku, minta tolong nanya2 sekalian kalau2 ada ramuan yang bikin dia kuat…

Soalnya dia setiap hari kalau minta jatah selalu KO hampir 5x minimal katanya 4x pernah sampai 7x hampir pingsan dianya.

Duh jago bener itu pak No ya…"

Ha ha ha
Bayangkan aku mendengar sendiri ibu2 ngerumpi macam itu kala lewat didekat rumah bu RT. Memang agak jauh dr mereka sih aku, cuma latihanku di kali deras akhir2 ini membuat telingaku peka sekali…
Dalam jangkauan 5 sampai 10 meter aku masih bisa mendengar jelas suara2 sekelilingku…

Tobat…
Bayangan Astuti anak bu Tina yang sebentar lagi 17 tahun itu membuatku agak tersenyum2 sendiri..
Kalau bukan ibunya yang bicara dengan ibu2 di kampung rasanya aku tak akan percaya…
Astuti yang baru mau 17 tahu mau aku madu..

Ha ha ha…
Kadang dunia itu lucu dan kebalik2 ya…


***

Prahara belum usai rupanya….

Entah kesambet apa, Suryani tahu2 bilang pada ibu2 saat arisan, sebenarnya dia pengen mencarikan istri yang perawan buatku, karena saking pengennya aku bahagia…

Coba tho…
Edan betul itu Suryani…

"Duh sayang kok tega sih ngomong begitu di forum ibu2 lagi"

"Tega bagaimana sayang? Mmmm ? Aku ini pengen banget suamiku bahagia masa salah sih mas ?"

"Lha apa aku ini tampak ga bahagia apa menikah denganmu sayang ?"

"Hi hi hi mas ku sayang, mas tampak bahagia banget sayang, tapi aku pengen mas sayang lebih bahagia lagi ga boleh"

"Ya ga boleh kalau caranya begitu"

"Mmm salahnya dimana sayang ?"

"Salahnya? Duh matahariku sayang, menikah itu bukan soalan nafsu sex semata sayang, ada kepercayaan disana ada pengertian disana, tanggung jawab dan kebahagiaan bersama bukan soal ngenthu semata sayang…

Kalau punya dua istri satu dengan lainnya saling cemburu misal, aku bisa mati berdiri itu…
Atau satu minta ini satunya lagi minta macem2 aku ga bisa bekerja cuma ngurusi istri saja khan ?"

"Hi hi hi iya ya, Suryani mah awalnya mikir sederhana saja kok mas…. Maaf ya sayangku….
Aku makin sayang dan cinta sama mas deh…"

"Isssh merayu…
Kemaren dah tepar 7x lho ha ha ha"

"Hi hi hi iya ya… habisnya masnya kontolnya jago bener sampai 7x masih perkasa….
Makasih ya mas, aku benar2 bersyukur punya kontol jumbo yang luar biasa yang memuaskanku luar biasa, cuma aku belum bisa memuaskan mas seperti mas memuaskanku… itulah kenapa aku pengen mas punya istri 2"

"Ha ha ha tuh kan urusannya kebanyakan soal ranjang tho ?"

"Hi hi hi iya mas… Maaf ya mas, kita bobo yuk mas"

"Ayolah, aku juga ngantuk"

Akhirnya aku tahu alasan sesungguhnya Suryani memintaku menikah lagi…
Ha ha ha si dedek imut sekarang jadi dedek imut yang perkasa rupanya…
Ha ha ha….

Punya istri dua….
Satu hal yang tak pernah terlintas di benakku mulai menjadi hal yang menggelitik untuk dipikirkan…
Ha ha ha…
Nggak lah aku harus buang pikiran itu jauh2…


****

Luar biasa ya si No…
Sadis juga dianya…
Edan juga istrinya sampai pengan punya madu daripada tepar terus sama suaminya…

Ha ha ha

Salam Edan E

 
N O



BAB 07
PRAHARA



Aku baru saja pulang dari jawa…
Tepatnya dari desaku tanah kelahiranku…

Seminggu lebih aku disana…
Tepatnya 10 hari aku meninggalkan rumahku ini..

Aku benar2 sangat bahagia tinggal dirumahku, bagaimanapun juga, meski bahagia namun rumah bapak ibuku seolah bukan rumahku lagi setelah aku menikah…

Ada beda rasanya tinggal disana dengan di rumahku sendiri…
Serasa asing saja dengan kondisi dan situasi rumah bapak dan ibu…

Apalagi mbakyu ku (kakakku) sudah memiliki anak bahkan punya 2 pula…
Kecil2 dan nakal2 sekali…
Aku kasihan dengan Bara yang akhirnya suka diganggunya…
Untungnya Bara sangat telaten dan tahu membawakan diri…

Bapak dan Ibu sangat gembira menyambut kedatangan kami, mereka benar2 bisa menerima Suryani sebagai istriku sepenuhnya meski menikah dengan ku dengan status janda beranak satu.

Watak Suryani yang mengabdi sepenuhnya padaku dan juga pada bapak ibuku serta watak Bara yang cerdas dan baik hati serta ramah membuat bapak ibu benar2 luluh dan menerima Suryani sebagai menantu dan bahkan menganggap Bara adalah cucu mereka…

Setidaknya di desaku…
Bara diperlakukan dan dimanja layaknya ccu tercinta..
Berbagai mainan dan hadiah diberikan oleh bapak ibuku…

Suryani pun juga membelikan keponakanku hadiah2 yang membuat mereka gembira dan senang menerima bu lik nya yang baik hati…

Setiap pagi, sebagai saudara termuda…
Suryani membuatkan kopi…
Pergi membantu ibu berbelanja dan juga memasak…
Kadang Suryani memijiti ibu sambil bercerita entah apa…
Itulah yang membuat ibu bapak sangat sayang pada Suryani dan juga Bara…

Aku benar2 bersyukur dengan penerimaan bapak ibu terhadap Suryani.


***

Kami tiba di rumah kembali menjelang subuh…
Rumahku benar2 ramai, karena bu Tina dan anak2nya memang kuminta tidur di rumahku untuk menjaga toko dan rumahku…

Kedatangan kami disambut dengan penuh kebahagiaan karena kami memang membeli banyak oleh2 buat Bu Tina dan anak2nya.

Bu Tina dan masing2 anaknya kami belikan masing2 2 setel baju batik dan kain celana…
Baju tidur…
Kaos dan macam2 pemberian yang entah kapan Suryani membelinya.

Semuanya satu tas koper besar penuh…
Aku sendiri baru tahu dan paham bahwa istriku membeli oleh2 buat keluarga bu Tina yang selama ini membantuku…

Aku benar2 bersyukur akan kebaikan istriku pada sesamanya. Pengalaman hidupnya selama ini mungkin menjadikannya sebagai insan yang gemar berbagi.


***

Belum juga pagi menjelang, suasana diluar masih gelap. Tiba2 dari pintu rumah terdengar suara gedoran2 keras kemudian sebuah hantaman keras yang membuat pintu rumah terbuka akibat kerasnya hantaman atau mungkin sebuah tendangan…

BRUAAAAKKKK

Kemudian terlihat wajah yang selama ini mungkin menghantui mimpi2 Suryani.



Pada malam2 memang Suryani sering mengigau dan seolah berteriak2 dalam mimpinya, kadang menangis sedih kadang merintih…

...

Aku yang selalu melihat penderitaan Suryani dengan mimpi2nya selama hidup bersama jelas langsung naik darah…

"Ha ha ha, kawan2 ada banyak wanita cantik disini selain pelacur jalang yang direbut dari kita kemaren, mari kita bawa pergi semuanya…
Ha ha ha haaaaaakkkkk"

Kemarahanku memuncak, mendengar mereka begitu menistakan istriku di depanku dan banyak orang…

Langsung aku melepaskan serangan mendadak mengarah pada mulutnya..
Kebetulan ada secangkir kopi panas yang tadi Tina buat, kuambil dan kusiratkan pada muka si Pitak.
Dengan dilambari tenaga berlebih akibat kemarahanku tak tertahan lagi lehernya seolah menerima tendangan dan dia jatuh bergulingan sambil memegang lehernya…
Matanya melotot tanda kesulitan bernafas….

Segera kujentik dengan jemariku perlahan agar dia bisa bernafas…
Tak akan kubiarkan manusia dajjal ini seenaknya hidup melenggang lagi tanpa merasakan kenikmatan siksa dariku…

Kujentik kaki kakinya perlahan agar lumpuh dan tak bisa berkutik…

Lantas ku keluar melihat kawan2nya yang diajak datang…
Ada sepuluh orang yang berdiri garang memegang parang pedang dan keris menatapku dengan beringas…

Tanpa suara tanpa kata2 segera aku melenting meloncat menghampiri mereka yang masih diam tak bergerak atau bengong karena saking cepatnya gerakanku…

Kupengang dan kupuntir tangan mereka satu satu sambil menjentik kaki mereka dengan semariku..

KLONTANG BRUGH PRAK….

Berjatuhan senjata2 mereka diiringi teriakan dahsyat mereka karena tangan2 mereka remuk kupuntir tadi…
Darah bercucuran akibat lengan mereka remuk mencuat keluar kupuntir tadi…
Kaki2 mereka tak bisa bergerak…
Hanya mulut2 mereka berteriak tak jelas apa maknanya…

"Aaaaaakkkhhhhhhbh aaasssuuuuuu"
"Ccuuuukk aaassddddduuyhhhhcuuukk"

Beramai sepuluh orang itu menjerit jerit…
Aku sungguh tak peduli…
Kumasuk kedalam rumah dan kuseret si Pitak untuk menghadapi hukuman dariku….

"Kali ini kalian tak akan kuampuni….
Kalian telah menghina istriku…
Ini akibat kalian merusak rumahku…"

Kupegang telapak tangan si Pitak dan kuremas…

KRAAAAKKKK

"Aaaaaaaaaaaaahhhhhhhhh"

Lolongan histeris si Pitak membelah suasana pagi itu….

Aku belum berhenti…
Kudatangi kawan2nya satu2…
Kuinjak kaki mereka kuremukkan sebatas mata kakinya dengan injakanku

Aku tak berhenti…
Mendengar lolongan para penjahat itu seolah musik merdu bagiku…

"Ini karena menghina istriku…."

Kali ini si Pitak kuremukkan kakinya sebelah tulang22nya mencuat remuk menembus kulita dagingnya….

"Aaaaaaaaahhhhhhh "

Lagi2 suara merdu ditelingaku terdengar….
Aku ingin lebih merdu lagi….

Kuremukkan tangan kawan2nya satu persatu setelahnya….

Jeritan lebih membahana membelah pagi yang belum juga terang….

"Ini karena niatan memperkosa istriku dan wanita2 yang ada dirumahku…"

Sambil tersenyum, kuhampiri si Pitak kumasukkan tanganku kedalam kolor si Pitak membukanya dan kuremas kontolnya….

Sampai hancur laksana daging penuh darah…

Si Pitak pingsan….
Namun belum saatnya bagi dia….
Kujentik lehernya menyadarkannya untuk merasakan siksa derita dariku…

Perlahan namun pasti kuhampiri teman2nya…
Kubukai celana mereka lalu kuremas habis hingga mirip perkedel…
Satu2 kuremasi kontol2 mereka agar tak ada lagi wanita yang akan mereka nistakan…

Pagi itu…
Sebelas orang yang merusak pintu rumahku dan berniat menistakan wanita2 didalamnya kuremukkan tangannya…
Kuremukkan kakinya…
Kuhancurkan kontolnya…
Pagi itu mereka kubuat cacat seumur hidupnya agar disisa hidupnya merasakan nistanya diri mereka…
Agar mereka merasakan betapa menyakitkan hidup mereka…
Agar mereka bisa sadar bahwa dosa2 mereka sudah terlampau berat…

Pagi itu aku menjadi monster bagi para penjahat dan bajingan yang merusak Suryani…
Agar dirinya bisa merebut lagi harga dirinya…


***

Pak RT dan para tetangga berhamburan datang….
Mereka hanya bengong dan dengan pendangan penuh kengerian melihatku menyiksa dan membuat para penjahat remuk redam…

"Cepat menyembah minta ampun pada Suryani istriku atau kucabuti gigi kalian seperti ini"

Dengan garang kubuka mulut si Pitak dan mencabut satu giginya….

"Aaaaaaarrghhhhhhh"

"******… Bukan menjerit….
Minta ampun cepat…..!!!!"

"Aaaampphhhuuuuuun Suryani aaammmfffuunnn"

"Semuanya minta ampun cepat…"

Koor memohon ampun terdengar ramai….
Tapi Suryani masih belum bergeming….

Lagi2 kubuka mulut si Pitak…
Kucabut giginya satu lagi….

"Aaaaaaaaaaahhhmmmmmpuuuun Suryani….aaampuuun"

Kulihat wajah Suryani mengelam….

"Buang saja dijalan mas…. Aku ga sudi melihat mereka lagi…"

Suryani membalikkan badannya dan masuk ke dalam rumah…

Segera dengan gerakan2 luar biasa cepat aku melempar Si Pitak dan menendang teman2nya hingga tubuh mereka melayang jatuh bergebukan di jalan di dekat orang2 sekampung yang melongo melihat semuanya….

Aku segera menghampiri pak RT…

"Maaf pak mereka ini merusak pintu rumah saya dan berniat merampok serta memperosa istri saya…
Saya persilahkan pak RT untuk bagaimana sebaiknya mengurus mereka…"

Aku membungkuk untuk memberi hormat pada pak RT….
Rupanya tak hanya pak RT yang ada, beberapa perangkat desa juga ada dan melihat bagaimana aku menyiksa para perampok dan bajingan yang selama ini meresahkan desa dan sekitarnya.

Rupanya penduduk kampung sudah neg dengan mereka segera berteriak..

"Bakar…."
"Ayo dikuliti saja "
"Dibuangbsaja ke sungai…"

Macam2 teriakan untuk segera mengeksekusi mereka yang meringkuk sambil merintih kesakitan..

Tapi perangkat desa, pak RW serta pak RT segera menenangkan mereka, sebagian pergi ke kantor polisi dan sebagian lagi membuat barikade agar penduduk tak merangsek maju….


***


Pagi itu belum juga terang, suara sirine ambulan dan mobil polisi datang…
Mereka terkejut melihat bagaimana para penjahat dilumpuhkan…

Jelas mereka masih hidup…
Jauh dari luka2 yang mengakibatkan kematian..
Tapi lebih mengenaskan mereka akan cacat seumur hidupnya…

Pak RW dan perangkat desa yang juga sepakat dengan cara2 ku membackup langkah2 ku hingga seolah ini semua adalah hasil kerja warga..

Pak polisi tak memperpanjang urusan.
Mereka sendiri juga maklum dan setuju saja dengan siksaan yang diterima oleh para perampok tadi..
Bagaimanapun juga mereka adalah penjahat kambuhan yang selalu meresahkan…

Hukum kadang hanya memberikan hukuman ringan karena takutnya warga bersaksi…
Kali ini mereka biarlah memperoleh hukuman ringan di jalur hukum toh hukuman beratnya mereka sudah rasakan…


***

Kejadian di halaman rumahku benar2 menggemparkan seluruh warga desa…
Mereka semuanya tak percaya aku sanggup melakukan ini semuanya sendiri dengan tanganku sendiri.

Tapi percaya tak percaya akhirnya terpaksa percaya juga. Karena aku melakukannya didepan lebih dari 20 orang yang datang akibat mendengar jeritan melolong yang dahsyat dari penjahat yamg kusiksa…

Berita tersebar luas keseluruh penjuru desa hingga kecamatan sampai tingkat kabupaten bahkan.
Bagi para tetangga artinya bisa macam2 yang jelas, kekejamanku pada penjahat akibat mereka menista istriku dan berniat menodai istriku seolah menjadi suatu tanda bahwa aku tak akan diam bila keluargaku diusik cukuplah menjadi pesan buat lainnya…

Entah kenapa, keperkasaanku menjadi bahan perbincangan yang merebak meluas…
Diam2 banyak gadis dan ibu2 ingin merasakan keperkasaanku juga…

Aneh2 saja …
Ha ha ha…

Satu hal yang pasti, Suryani seolah sembuh dari mimpi2 buruknya…
Rupanya ketakutan akan kembalinya dirinya direbut oleh si Pitak selama ini lebih menghantui perasaanya dibanding dengan trauma masa lalunya….
Suryani benar2 tersiksa dalam mimpinya seolah akan diculik dan sebagainya karena dia tahu bahwa si Pitak dan kawan2 masih hidup segar bugar.

Kekhawatiran yang selama ini dipendamnya…

Aku benar2 bersyukur telah melakukan hal yang terbaik agar istriku sembuh dari traumanya….


***

Kelembutanku pada istriku merupakan berita tersendiri di kampung…

Entah siapa yang awalnya berbicara, lagi2 setelah kejadian si Pitak dan kawan2 aku hajar, dan alasan utamanya adalah demi nama baik Suryani istriku, semua orang jadi ingin tahu bagaimana kehidupan rumah tangga kami…

Bagaimana aku memanggil sayang pada istriku menjadi bahan pembicaraan luas dikalangan ibu2…

"Duuh pak No itu ya, kemaren aku dengar sendiri bicara sama istrinya di pasar…
Dah sambil dipeluk mesra terus bilang begini…

'Sayang, kenapa hadiah dari ibuku kamu ga pernah pakai sih? Mmm aku pengen lihat matahariku mengenakan baju yang dari ibuku sayang'

Dduuuh aku sampai bengong deh, itu si Suryani disebut matahariku coba…. Edan bener pak No itu. Romantis pisan…"

"Iya ya… kalau jalan berdua ga pernah jauh2an, selalu digandeng kadang sambil dipeluk, bikin iri saja ya… Suamiku mana pernah romantis kaya begitu ya?"

"Kemaren aku bertamu, mereka nonton TV berdua…
Uughh mesranya, itu si Suryani lagi tidur dipangkuan pak No sambil dielus2 mesra pipinya… Duuh aku sampai rumah pengen digituon suamiku tahunya suamiku malah merasa aneh saja dibilangnya, ngapain sih ma kok manja2 gitu, voba nelangsa bener akunya"

Apalagi cerita2 dari bu Tina lebih heboh lagi karena dialah yang sehari2 membantu Suryani menjaga tokonya…

"Duuuh kirain apa, kalau kalian jadi aku, ngenes bener kalian, tiap hari disuguhin kemesraan mereka berdua akunya… duh itu pak No bikin meleleh saja rasanya …

Tiap hari ga ada jeda selalu memuji istrinya, ga pernah bicara kotor atau matanya jelalatan…
Pokoknya suami idaman deh…

Kemarin aku iseng2 tanya si Astuti, kalau kamu punya suami pengen seperti siapa ?
Jawabnya pengen seperti pak No…
Coba anak kemaren sore masih kelas 1 mau naik kelas 2 SMA saja bilang begitu….

Masih kukejar jawabannya, kalau ga ada semacam itu bagaimana? Mau kau dimadu ? Jawabnya ya maulah punya suami pak No sekalipun dimadu

Pak No memang bener2 kok"

"Eh kemaren Suryani ke tempatku, minta tolong nanya2 sekalian kalau2 ada ramuan yang bikin dia kuat…

Soalnya dia setiap hari kalau minta jatah selalu KO hampir 5x minimal katanya 4x pernah sampai 7x hampir pingsan dianya.

Duh jago bener itu pak No ya…"

Ha ha ha
Bayangkan aku mendengar sendiri ibu2 ngerumpi macam itu kala lewat didekat rumah bu RT. Memang agak jauh dr mereka sih aku, cuma latihanku di kali deras akhir2 ini membuat telingaku peka sekali…
Dalam jangkauan 5 sampai 10 meter aku masih bisa mendengar jelas suara2 sekelilingku…

Tobat…
Bayangan Astuti anak bu Tina yang sebentar lagi 17 tahun itu membuatku agak tersenyum2 sendiri..
Kalau bukan ibunya yang bicara dengan ibu2 di kampung rasanya aku tak akan percaya…
Astuti yang baru mau 17 tahu mau aku madu..

Ha ha ha…
Kadang dunia itu lucu dan kebalik2 ya…


***

Prahara belum usai rupanya….

Entah kesambet apa, Suryani tahu2 bilang pada ibu2 saat arisan, sebenarnya dia pengen mencarikan istri yang perawan buatku, karena saking pengennya aku bahagia…

Coba tho…
Edan betul itu Suryani…

"Duh sayang kok tega sih ngomong begitu di forum ibu2 lagi"

"Tega bagaimana sayang? Mmmm ? Aku ini pengen banget suamiku bahagia masa salah sih mas ?"

"Lha apa aku ini tampak ga bahagia apa menikah denganmu sayang ?"

"Hi hi hi mas ku sayang, mas tampak bahagia banget sayang, tapi aku pengen mas sayang lebih bahagia lagi ga boleh"

"Ya ga boleh kalau caranya begitu"

"Mmm salahnya dimana sayang ?"

"Salahnya? Duh matahariku sayang, menikah itu bukan soalan nafsu sex semata sayang, ada kepercayaan disana ada pengertian disana, tanggung jawab dan kebahagiaan bersama bukan soal ngenthu semata sayang…

Kalau punya dua istri satu dengan lainnya saling cemburu misal, aku bisa mati berdiri itu…
Atau satu minta ini satunya lagi minta macem2 aku ga bisa bekerja cuma ngurusi istri saja khan ?"

"Hi hi hi iya ya, Suryani mah awalnya mikir sederhana saja kok mas…. Maaf ya sayangku….
Aku makin sayang dan cinta sama mas deh…"

"Isssh merayu…
Kemaren dah tepar 7x lho ha ha ha"

"Hi hi hi iya ya… habisnya masnya kontolnya jago bener sampai 7x masih perkasa….
Makasih ya mas, aku benar2 bersyukur punya kontol jumbo yang luar biasa yang memuaskanku luar biasa, cuma aku belum bisa memuaskan mas seperti mas memuaskanku… itulah kenapa aku pengen mas punya istri 2"

"Ha ha ha tuh kan urusannya kebanyakan soal ranjang tho ?"

"Hi hi hi iya mas… Maaf ya mas, kita bobo yuk mas"

"Ayolah, aku juga ngantuk"

Akhirnya aku tahu alasan sesungguhnya Suryani memintaku menikah lagi…
Ha ha ha si dedek imut sekarang jadi dedek imut yang perkasa rupanya…
Ha ha ha….

Punya istri dua….
Satu hal yang tak pernah terlintas di benakku mulai menjadi hal yang menggelitik untuk dipikirkan…
Ha ha ha…
Nggak lah aku harus buang pikiran itu jauh2…


****

Luar biasa ya si No…
Sadis juga dianya…
Edan juga istrinya sampai pengan punya madu daripada tepar terus sama suaminya…

Ha ha ha

Salam Edan E

Mantap,, makasih update nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd