Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT N O

N O



BAB 10
ASTUTI


Kenapa aku buru2 masuk rumah ?
Ha ha ha ini gara2 jantungku berdetak lebih kencang…
Gara2 pandangan mata Astuti…
Anak bu Tina…

Kakaknya si Tono sudah lulus dan sekarang bekerja membantu toko milik Suryani…
Kuajari dirinya mengendarai mobil pickup yang kubeli bekas tapi masih bagus, agar soal kirim mengirim barang hasil panen dan belanja untuk tokoku lancar…

Tentunya gajinya bedalah dibanding dulu kala masih kerja part time sepulang sekolah..
Astuti naik kelas dua SMA dan habatnya meski sambil bekerja dia bisa jadi juara kelas…

Aku tentu turut merasakan bangga. Seperti kebiasaan pak Sumarna, aku memberikan dirinya hadiah khusus untuknya, sebuah cincin emas, agar bisa dipakainya.

"Astuti selamat ya, ini hadiah dari Pak No, dipakai ya, nanti kalau butuh2 kamu boleh jual kok buat kebutuhan yang sifatnya penting…

Anggap saja itu tabungan buat kamu kalau kepepet"

Entah kenapa kala menerima hadiah dariku, tentunya Suryani yang membelikan dan memilihnya buat Astuti lah aku mana tahu, Astuti langsung memelukku menyatakan terimakasih dengan menciumku…

Jelas saja aku gelagapan…
Paniklah…
Wong itu didepan ibunya dan saudara2nya…
Aku tak membalasnya cuma sekedar menggosok kepalanya saja…
Dan mencium dahinya…

"Semangat ya belajarnya…
Bikin Ibu mu bangga, bikin Bapakmu bangga kedepannya"

Entah kenapa Astuti seolah terharu dan menitikkan air matanya. Suryani kemudian memeluknya dan memberikan hadiah khusus darinya…
Sebuah baju setelan yang sangat cantik…

Putra putri bu Tina sesungguhnya memang seluruhnya mendapat hadiah, Tono yang lulus juga kaminberikan hadiah..
Arimbi dan Tino juga dapat hadiah…
Ini adalah khas pelajaran pak Sumarna yang gemar memberikan hadiah bagi yang berprestasi…
Kemudian aku contoh saja…

Anehnya sejak itu Astuti menjadi sangat memperhatikanku…
Tidak sekali dia membuatkan aku kopi, dan menghidangkan padaku di depan Suryani bahkan…
Dan anehnya Suryani seolah senang dengan sikap Astuti...

Pernah Suryani meminta Astuti menyiapkan makan siang untukku karena dia ada urusan…
Astuti seolah mendapatkan durian runtuh…
Dipersiapkan meja makan untukku dan dilayaninya aku mengambil makanan di tungguinya aku sambil mengambilkan minuman dan masih banyak hal2 kecil yang biasanya Suryani lakukan untukku sebagai istriku…


***

Aku paling tak tahan dengan caranya melihatku…
Tatapan matanya benar2 berbeda…
Seolah menyiratkan tatapan seorang gadis pada kekasihnya, persis hampir sama dengan tatapan mata Suryani istriku kepadaku..

Aku bukan orang bodoh meski tak sekolah…
Jelas2 terlihat Astuti jatuh cinta kepadaku…

Tobat….!!!

Paling ngenes kala cerita soal Astutinke istriku, jawabnya itu yang bikin nyes…

"Sayang, cinta itu tak bisa dipaksakan kalau datang ya seperti itu, kalau pergi tinggal bencinya saja"

"Maksudnya bagaimana ?"

"Astuti itu jatuh cinta kepadamu sayang, jelas ?"

"Lha dalah piye tho iki, aku khan dah punya istri ?"

"Iya sayang iya, dan istrimu ini membolehkan dia jadi istri mas juga kalau mas mau"

"Maksudnya gimana ?"

"Maksudnya tuh adek mau mas menikahi dia, gitu mas, daridulu adek maunya mas bahagia sayang, mas hidup senang dengan iatri yang baik dan pantas"

"Ini apa bukan istri? Apa ini kurang baik? Apa ini belum membuat mas bahagia? Apa ini kurang pantas? Apa ini rongsokan belaka ?"

Aku bicara sambil menunjuk2 dirinya….

"Kalau mas milih adek jadi istri itu artinya adek pantas, adek itu layak dan adik itu baik sebagai istrinya mas…

Kalau adek ga pengen lagi jadi istri mas ya ga papa adek pergi saja dari hidup mas…."

"Masss…. Maaafin adek ya mas…
Adek selalu merasa kotor mas…
Huuu huu huu…
Adek selalu merasa hina dan tak pantas…
Adek sudah dijamah banyak orang mass…

Tiap malam adek bangun melihat mas pergi seolah adek ini ga layak ditemani malam2nya adek merasa berdosa sama mas karena tak bisa memuaskan adek…"

"Ha ha ha ha….
Karena itu kah adek merasa rendah diri ?
Tobat….
Kenapa ga nanya sayang ?
Kemana mas pergi dan ngapain ?
Harusnya adek nanya dong"

"Mmmmm memangnya kemana ?
Palingan ke tempat wanita lain khan ?
Malam2 pergi ngapain saja sama siapa ?"

"Ha ha ha mas bener2 seneng sayang, tahunya adek punya rasa cemburu juga, kirain adek ga punya rasa cemburu… Ha ha ha, ok nanti malam adek ikut mas, tapi ga boleh cengeng ya, nanti cengeng lagi"

"Isssh ngapain sembunyi2 gitu kalau ga ke wanita lain…. Ayolah adek ikut mas nanti malam adek bakalan kuat kok, adek sudah siap mental kalau mas pergi ke tempat wanita lain…"

"Ha ha ha ayok tidur kalau begitu sekarang….
Biar nanti tambah kuat"

Akupun memeluk istriku tercinta yang ternyata punya bayangan aneh2 selama aku pergi malam2 hingga menjelang subuh…


***

"Iiih mas ngapain ke kali malam2? Duuh mas mana dingin lagi…
Eeeh mas kok masuk kali sih ?"

"Sini sayang, masuk ke sini, kuat ga? Katanya sidah pasti kuat ? Kita latihan disini"

"Eeh latihan di kali dingin2 begini?"

"Ha ha ha...ayok lah biar tahu rasanya bagaimana mas malam2 habiskan waktu….
Ayo sini masuk…"

Suryani tercengang mendengar ucapanku, perlahan dia masuk ke kali yang airnya dingin menusuk hingga ke tulang

"Yuk sayang, adek latihan pernafasan saja sambil kuda2 jurus pertama saja, jangan bergerak…
Pejamkan mata ya sayang…
Dinginnya air bagus buat pernafasan…
Lepas saja jangan dipaksakan…
Ayo lakukan pernafasan biar kuat menghadapi dinginnya air sayang….
Nah gitu jangan mikir dinginya air ya…
Mikir pernafasannya saja…
Ya gitu adek pernafasan sampai sekuat adek bisa nahan ya…

Ok mas barengin adek sekarang"

Suryani benar2 kesulitan melakukan pernafasan di kali yang airnya dingin hingga menusuk tulang…
Guginya menggelutuk hingga berbunyi…
Namun perlahan dia bisa melakukan juga pernafasan yang aku minta…
Wajahnya mulai tampak rileks dan tidak tegang karena menahan dinginnya air…

5 menit berlalu…
10 menit…
15 menit…
30 menit
45 menit
1 jam…

Tampak Suryani mulai menikmati dan lupa segalanya…
Aku tetap memperhatikannya sambil meresapi kecantikannya yang gilang gemilang…
Dalam latihan ini tampak betul wajah istriku seolah memancarkan cahaya yang gilang gemilang…

Rupanya dia benar2 rumangsuk dalam latihannya…
Aku masih menjagainya dan mengucapkan kesyukuran telah memiliki dirinya sebagai pendamping hidup…

2 jam berlalu….
Rasanya hari ini cukuplah sampai disini…

"Sayang… buka matamu….
Ayo lepaskan pernafasanmu, coba gerakkan rangkaian pertama ilmu Banyu Mili di dalam sungai"

Suryani membuka matanya yang bersinar gilang gemilang….
Kemudian dengan luwesnya dia berlatih rangkaian pertama di dalam aluran sungai…

Setengah jam kemudian….

"Ayo sayang kita pulang… lepaskan latihanmu kita naik ke atas…"


***

Sepanjang perjalanan pulang aku coba berlari dengan kecepatan cukup tinggi…

"Ayo sayang, cintaku ikuti aku… Pasti bisa kok"

Kami berlarian malam2 itu menuju ke rumah dan akhirnya tibalah kami di rumah dengan baju yang sudah agak mengering karena kami bawa berlarian tadi…

Segera kami mandi bareng dan mengganti pakaian…

"Sayang…. Bagaimana ? Enak tidak sekarang badanmu setelah berlatih di sungai?"

"Hiks hiks hiks….. Maaafkan adek mas… Huu huuu huu, adek telah mencurigai mas macem2 diluar sana mas huu huu huu
Adek berdosa mas…"

Suryani bersimpuh sambil memeluk kakiku…
Aku sungguh trenyuh dengan keadaannya…
Kuangkat dia dan ku peluk dalam dekapan yang hangat…

Penuh kemesraan aku belai kepalanya dan punggungnya…
Kuciumi dahinya…

"Sayang, mulai sekarang jangan diam saja kalau ada apa2 ya? Semuanya bicarakan baik2 jangan dipendam dan dipikir sendiri ya sayang…

Ga baik lho kalau suami istri saling ada rahasia, meskipun kadang memang masih butuh sesuatu dirahasiakan bukan untuk apa2 melainkan agar tidak menjadi beban pikiran pasangan…

Tapi tetap saja harus ada keterbukaan ya sayang..
Mas sudah berbulan2 latihan setelah menikahi adek tapi tak pernah bilang2…
Karena yang mas latih adalah ilmu peninggalan leluhur mas…

Tapi setelah kemaren mas pulang dan bicara2 dengan ibu, ternyatanilmu ini memang boleh kok diajarkan kepada siapa saja dwngan catatan aku harus lebih dulu bisa menguasainya…

Maafkan mas ya sayang"

Lama kami berpelukan mesra tanpa kata2 tanpa berbicara apapun tapi aku yakin pelukan adalah bahasa yang paling indah mengungkapkan segala rasa….

Suryani mulai tenang dan kemudian wajahnya mendongak melihatku yang memang lebih tinggi daripadanya…

Kulihat matanya yang masih penuh air mata…
Tapi ada kebahagiaan disana…
Ada sinar bahagia yang terpancar indah dan penuh cinta untukku…

Perlahan aku mengecup matanya….
Mengecup pipinya….
Mengecupi hidungnya….
Kemudian melumat bibirnya…

Bibir yang tebal nya pas sesuai dengan wajah indahnya…
Kuresapi lumatan2ku…
Kuresapi hisapan dan lumatan2 Suryani…
Kuresapi permainan lidah kami yang saling membelit dan memberikan rasa nyaman dan nikmat…

Perlahan tanganku membelai punggungnya kemudian turun hingga pantatnya yang sungguh aduhai…
Kuremas2 dengan sungguh bernafsu…

Kuresapi remasan2 di pantatnya…
Kuresapi lumatan2 ku di dagunya...
Dilehernya hingga di belahan dadanya…

Kubukai kancingnya satu demi satu dengan sebelah tanganku, sementara tanganku lainnya masih membelai dan kadang meremasi pantatnya…

Kucucupi susunya yang akhirnya terbuka…
Ku tanggalkan baju tidurnya yang akhirnya melorot jatuh dikakinya..

Lenguhan Suryani mulai terdengar…

"Aaashhhhb aaaaahhhbbsssshhh"
"Aaauuucchhhhhbhssshhh"

Badanku membungkuk menyedoti putingnya…
Tamganku masih meremasi pantatnya..
Sementara yamg lain mulai berkolaborasi mengelus memeknya dan merojok nya perlahan…

Sedotanku mulai kencang dan meinggalkan cupangan demi cupangan di sekitar pentil susunya…

"Maassshhhh aaaouuuuuyvchhhhhh"

Suryani mulai tak bisa diam…
Tubuhnya meliuk2 merasakan kenikmatan dalam lumatan dan rojokanku…

"Ooooouuchh masssssshhh eessshhh "
"Aku mau nyampe maasssss aaaaaaah aaaaaaah"
"Aaaaaaaaahhhhhhh"

Suryani mendapatkan orgasmenya yang dahsyat yang cukup lama berlangsung….

"Makasih ya sayangku, pujaanku, pepundenku, guruku...
Mas diam saja ya…
Adek akan melayani dan mencoba memberikan yang terbaik…"

Suryani membukakan bajuku dan celanaku yang memang tak berkancing…
Mudah terbuka…
Kemudian melumat bibirku…
Dadanya ditekankan ke dadaku…
Kenyalnya susunya membelai dadaku…
Rasanya benar2 berbeda kali ini, kami melakukan semuanya dengan perlahan dan penuh rasa cintakasih diantara kami berdua…

Tak ada hentakan2 kencang yang ada hanyalah gerakan2 perlahan elusan bahkan hanya rabaan semata…
Tapi anehnya sensasinya benar2 luar biasa dan bisa mengdongkrak birahiku secara cepat…

Tangan2 Suryani membelai sekilas dadaku kemudian turun kebawah mengelus dedek imutku yang perkasa…
Tapi entah kenapa elusan tangannya yang perlahan itu sangat berbeda sungguh menghanyutkan dan membuatku segera hampir tiba ke puncak…
Dan akhirnya kurasakan orgasmeku….

Ehhh…
Entah kenapa kali ini agak berbeda…
Jemari Suryani menekan kencang kontolku sehingga pujuku tak bisa memancar keluar…
Rasanya aneh… Sungguh aneh….
Orgasme tapi tak keluar peju…
Nikmatnya benar2 berbeda…
Sangat berbeda…

Suryani masih menciumi bibirku dan kemudian berkata…
"Mmmm sayang belum boleh keluar… hi hi hi…
Sayang diam saja ya…"

Kemudian setelah kontolku dalam kondisi sudah tak bergetar karena hendak mengeluarkan peju…
Suryani mengajakku ke tempat tidur menelentangkanku dan perlahan dirinya naik keatas tubuhku dan memasukkan kontolku perlahan saja ke memeknya yang membanjir basah…

"Aaaaaaahhhh massssss "

Suryani tiba2 mengejang….
Kok bisa ya? Baru juga masuk sudah orgasme dia…
Kemudian kulihat dia rebah menciumi bibirku…
Semuanya perlahan saja…
Goyangan pantatnya perlahan saja…
Keluar masuk kontolku juga perlahan saja…
Tangan Suryani membelai seluruh tubuhku juga perlahan saja…

"Aasshhhh sayaaaang cintaaakuuuu……"

Lenguhan Suryani kali inipun sungguh berbeda…
Lenguhan yang penuh rasa cinta…
Semuanya lambat bergulir…
Aku benar2 merasakan cinta yang membara kali ini padanya…
Birahiku naik setinggi2nya hanya dengan elusan semata…
Pantat nya pun perlahan bergerak namun memeknya seolah mengencang memerah kontolku…

Akupun mencoba menggetarkan kontolku dan rasanya sungguh luar biasa sekali…
Nikmatnya luar biasa…
Sebentar lagi kami akan mencapai puncak kami…

"Aaaasssh masss akuu sayang kamu masss"
"Matahariku aku cinta kamu sayang….."

Orgasme kami kali ini bukan yang menghentak2 tetapi benar2 nikmat seolah lambat sirnanya dan panjang getarannya…

Kami berpelukan erat sambil merasai orgasme yang dahsyat…
Seolah tak berhenti seiring kontolku yang masih bergetar dibawah sana… Memek Suryani pun masih menyedot2 juga…
Luar biasa…
Suryani telah mengajariku puncak asmara yang lain…
Puncak yang penuh rasa cinta kasih antara kami berdua…


***

Aku puas dengan hasil akhir kami berdua dalam menyikapi salah paham yang kronis akibat kurangnya komunikasi…

Suryani sekarang sudah sepenuhnya berbeda, tidak lagi merasa rendah diri setelah yakin akan cinta kami berdua…

"Sayang, Astuti bagaimana ?"

"Duuh ya… Mamas ku pengennya bagaimana ? Hi hi hi"

"Iissshhh bener2 nih kamu ngerjainnya luar biasa, ha ha ha tapi Astuti memang cantik ya…."

"Mmmm mas pengen ?"

"Iya sih, ha ha ha sekarang kaya masuk kandang macan nih… pake melotot lagi, mana berani mas macem2 ha ha ha"

Kugodain Suryani yang tampak sangat cemburu, dan aku suka kecemburuannya itu…
Seolah itulah tandanya cinta dan kasih sayangnya padaku…

"Hhaaahhh aku bingung juga mas, soalnya aku sendiri bilang padanya kkalau mas mau dia, maka ga papa bagiku…."

"Ha ha ha, nah ya… susah khan ? Mmm begini ya sayang, besok khan libur…
Kita sewa mobil jalan2 sama anak2 nya bu Tina juga ke jakarta yuk?"

"Kok malah jalan2 mas?"

"Ha ha ha biar kamu ga manyun2 gitu sayang, terus biar kamu paham kalau kamu itu cantik dan sexy, nanti lihat saja banyak anak2 muda masih tertarik sama kamu lah…"

"Memangnya boleh anak2 muda itu menggodaku?"

"Ha ha ha dilihat boleh dipegang janganlah…. Bisa tak amuk mereka"

"Hi hi hi, masnya ini, kalau ga terima ngapain jalan2 juga?"

"Ha ha ha, iya ya… sesungguhnya aku pengen kamu tahu betapa berharganya dirimu ini sayang…"

"Terus apa hubungannya dengan Astuti mas ?"

"Biar dia tahu dan paham dengan melihat kemeraan kita berdua sayang, dan dia ga bakalan kok sedih karena kita khan ajak dia main di tempat2 hiburan kalau bisa sih ke ancol dan monas…

Lalu melihat2 universitas2 disana dan anak2 mudanya, yang sedang semangat menggapai masa depannya…

Lalu kita tawarkan dia kuliah, itung2 agar dia tak terobsesi dengan pernikahan di usia dini lah. Lagian kamu atau kita yang sudah meracuninya dengan ide menikah muda"

"Mmmm ga papa mas begitu ?"
"Ga papa lah, recananya kalau Tono mau biarlah tahun depan dia kuliah dulu, sekarang kita hanya memotivasinya utk bekerja giat agar punya tabungan saja.
Sambil mengajari dirinya bekerja nanti sambil kuliah, jadi kita hanya membiayainya 2 atau 3 semester saja"

"Mmmm bagus mas…. Duh Adek makin cinta saja sama mas…."

Kupeluk Suryani dengan mesra…
Aku bersyukur sekarang Suryani lebih mengerti mauku dan mudah2an ke depan kami bisa lebih berbahagia….


***

Aku menyewa Hi-ace untuk berlibur kali ini, dan menyewa vila besar di Puncak.
Setelah dipikir2 mending ga usah jauh2 sampai Jakarta, ke Bogor juga sudah bisa sekalian jalan2 ke kebun raya dan IPB…
Setelah Subuh kami berangkat, hari masih gelap...

Sepanjang jalan semuanya bergembira, aku dan Suryani duduk di depan sengaja kami bermesraan sepanjang jalan agar Astuti bisa melihat dan menyadari bahwa aku sangat sayang istriku.

Jalanan menuju Bogor memang indah dan menawan hati, beberapa kali kami berhenti untuk mengambil foto2 bersama…

Masih pagi kala kami tiba di IPB, kampus biru…
Eh hijau kali ya?

"Ton kamu siap belajar keras ?"

"Ada apa pak No?"

"Tahun depan kamu ikut test masuk kuliah di IPB ya, kulihat kamu nilai2nya bagus…
Sayang kalau kamu ga melanjutkan kuliah…
Tapi ingat belajar keras buat masuk…
Ini masih 9 bulan lagi…
Kamu belajar disela2 pekerjaanmu ya…
Bekerja keras dan belajar keras…
Pak No akan biayai kamu sampai semester 2 atau 3, selama itu kamu harus nerusaha keras dapat beasiswa atau bekerja sehingga kesananya kamu bisa mandiri…
Gimana Ton ?"

"Duuh pak No, terima kasih ya pak No…."

"Hussh kamu jangan pake acara2 nyembah2 lah, biasa saja, ini bentuk terima kasihku kamu sudah membantu selama ini …

Ingat sejak pulang liburan ini, tak ada lagi acara main2 lagi…
Kamu harus belajar keras dan bekerja keras mengumpulkan setiap rupiah buat sekolahmu kelak"

"Siap pak No…."

"Astuti, kamu juga harus memikirkan masa depanmu yang baik dan lebih cerah dibanding saat ini, uangmu ditabung yang baik, kamu harus menjadi contoh adek2mu kala mas Tonomu kuliah…

Kamu juga harus kuliah, sana lihat banyak gadis2 muda belajar tinggi2 sekarang…
Kamu harus bisa seperti mereka belajar yang tinggi ya sayang, buat ayahmu bangga memiliki anak sepertimu…

Arimbi sayang, kamu juga harus bisa jaga adekmu ya sayang….
Setelah mas Tono kuliah nanti, semoga terlaksana betul rencana ini, kamu harus bantu2 kakakmu ya sayang ? Mmm?"

"Baik pak No" serempak Astuti dan Arimbi menjawab. Wajah mereka sungguh penuh semangat…

"Hi hi hi jangan cuma semangatnya saja ya sayangku Astuti dan Arimbi, kalian juga harus tabah dan kuat. Kalian ini cantik2 soalnya, bakalan banyak kumbang yang datang ingin menghisap madumu…

Mulai besok kalian semua harus latihan bela diri bersamaku ya sayang…?

Tono kamu juga harus ikut latihan, biar jadi lelaki hebat…

Bisa ?"

"Siap laksanakan" semua menjawab serempak…

"Hi hi hi, bagus…
Yok kita main dan jalan2 hi hi hi
Maaf pak No lagi semangat jadi we kita ga senang2 disini….
Yuk mas kesana yuk, adek mau digendong kesana…
Bara kamu main sama Tino ya, jangan jauh2 dengan bu Tina ya sayang"

"Baik ibu…. Ha ha ha Tino, kita main di dekat kolam itu yuk"

Semuanya bermain riang…
Bu Tina tampak bahagia, sebab selama ini memang cita2 Tono adalah melanjutkan Kuliah di pertani
Dan sekarang itu bukan sekedar angan2 lagi…
Sebenarnya tahun kemaren aku berniat menyekolahkan Tono setelah melihat nilai2nya yang bagus…

Tapi aku berfikir kalau sebaiknya Tono mengumpulkan uangnya dulu dengan bekerja agak tak menjadi beban orang lain…
Anak2 pak Sumarna semuanya juga begitu kok…
Semuanya bisa kok kalau benar2 dilakukan…

Masalahnya Tono belum lama belajar mandiri dan hidup dari uangnya sendiri, aku takit saja dia tumbang ditengah jalan…
Beda dwngan putra putri pak Sumarna, sejak kecil mereka dididik bekerja untuk memperoleh uang jajannya dan itu aku terapkan pada Bara yang berhasil dengan baik….
Setahun ini biarlah aku yang mengajarinya bekerja dulu…

Lagi2 metode pak Sumarna menjadi patokan caraku mendidik anak2 pak Gufron yang ikut denganku saat ini…

Kulihat disana Tono, Astuti dan Arimbi bersemangat melihat2 kampus IPB yang memang sepi di hari libur ini, namun ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang berkeliaran…
Mungkin ada tugas atau pekerjaan di kampus macam anak2 pak Sumarna…

Aku dan Suryani tersenyum mesra…
Hari ini sungguh luar biasa bagi kami, berbuat baik ternyata menghadirkan banyak kebahagiaan di hati kami…

Sambil berpelukan mesra kami berjalan menuju bangku di taman melihat2 anak2 kami dari kejauhan…


***

Ha ha ha….
Oww Astuti tuti tuti….
Primadonakuuuuu…

Kok malah nyanyi lagunya Ahmad Albar ya…
Ha ha ha


Salam Edan E
Jian solusi cerdas. !!
smoga memang pas dan tepat untuk anak-anak Pak Gufron terutama Astuti. ...

Tankiyu ti tu ti tuti na Ki. ...
ditunggu ngidam na Suryani
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd