Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT N O

Pak no pingsan gara gara belajar kiab miyano sambil niup seruling bambu.. Mana lagunya "bojo galak"
Hahaha
 
N O



BAB 11
SURYANI NGIDAM


Hampir 4 bulan setelah Suryani melepas spiralnya, akhirnya hamil juga….
Mungkin memang harus begitu…
Sepulang berwisata kemaren dan menyelesaikan urusan hati dengan Astuti, barulah rumah tangga kami benar2 hangat dan mesra layaknya pengantin baru lagi…

Kala pertama kali tahu hamil Suryani memperlihatkan kertas padaku….

"Senyum2 ada apa sayang?"

"Ini lhat 2 garis?"

"Iya tahu ada dua garis… Memang kenapa ?"

"Iissshh mas ga tahu ?"

"Lho ini khan kertas ada dua garis merah terus kenapa?"

"Iiiihhhh maasss iniii ga tahuuu?"

"Kok marah sayang, memang apaan ini sayang, duh mas ga tahu…. Maaf ya sayang"

"Hi hi hi beneran ga tahu nih mas ? Hadeww….
Ya sudah baca ini mas…"

"Test kehamilan, satu garis ga hamil, dua garis hamil…
Eh…
Ini dua garis berarti hamil…
Ehhh adek hamilll beneran hamiiilll?"

Suryani hanya tersenyum mengangguk angguk …

"Ha ha ha ha ….
Aku mau punya anak…
Ha ha ha aku mau jadi bapak…."

Aku melonjak2 loncat2 ga jelaa kaya anak kecil…

"Hi hi hi masnya ini kayak anak kecil saja… hi hi hi"

"Duuh Suryani, mulai hari ini kamu jangan kerja berat2 ya….
Jangan capek2 duuh
Ha ha ha ha
Aku mau jadi ayah…."

Aku benar2 bahagia mendengar dan melihat kenyataan bahwa Suryani, matahariku hamil…

"Eeh… sekarang jam berapa? Aku mau tanya2 jadwal dokter kandungan disini ya sayang…
Jangan kemana2 duduk manis saja ya sayang
Pokoknya jangan terlalu capek…
Kalau perlu tokonya tutup saja ya sayang"

"Hi hi hi, mas nya ini, iya sayang adek ga akan capek2 kok, masnya jangan khawatir adek baik2 saja kok"

Benar2 mulai saat itu aku belajar menjadi suami dan ayah yang baik…
Belajar soal kehamilan dan segala info tentang kehamilan…
Serba serbi tentang ibu hamil dan yang perlu diperhatikan aku pelajari dari buku2 dan majalah2…

Aku ingin Suryani dan bayinya sehat…

Memang sejak aku tahu kalau Suryani hamil, rasanya hari2ku menjadi lebih indah.
Rasanya aku lebih sering tertawa…
Suryani sendiri suka geli melihatku senyum2 sendiri sambil mengelus2 perutnya…

Aku memang aneh kok, begitunya aku memperhatikan istriku tapi aku tak peduli apa kata orang. Saat inilah waktunyang tepat bagiku menyatakan rasa cintaku yang paling dalam kepadanya…

Aku memang memanjakan Suryani ketika kehamilannya tapi bukan berarti hanya gara2 itu saja, sejak dulu aku memang ingin memanjakannya cuma karena Suryani sangat rendah diri, membuatku sulit mempunyai waktu memanjakannya…

Sebaliknya dialah yang seolah mengabdikan dirinya seutuhnya buatku…
Saat inilah ada alasan bagiku untuk memperlakukan dia layaknya ratu di rumahku…
Permaisuriku…
Kelimpahi dirinya dengan hadiah2 kecil yang mengungkapkan rasa cintaku…


***

Latihan pencak wanita juga memasuki minggu ke-4 dan seperti biasanya kegiatan ibu2 selalu panas di depan dingin di tengah dan hilang tak berbekas di akhirnya…

Ha ha ha…
Mungkin dikiranya latihan pencak itu sehari latihan terus bisa jadi pendekar apa ya ?
Baru 2 minggu latihan pesertanya sudah tinggal belasan saja…
Sisanya hilang dan tak ikutan lagi…

Dari 14 15 orang di minggu ke dua, saat ini tersisa hanya 8 orang yang ikut, itupun 3 orang diantaranya adalah bu Tina, Astuti dan Arimbi.

Jadi tersisa hanya 5 orang yang bukan"keluarga" dalam rumahku…
5 orang yang masih bersemangat itu memang masih muda, semuanya cantik2 dan sexy2…
Seusia dengan Astuti dan memang kawan2nya atau kakak kelasnya…

Ha ha ha….
Tak ada ibu2 lagi lah…
Kecuali bu Tina…
Ampun bener kok ibu2 itu, ramenya pas minta latihan sampai aku kalang kabut…
Eh sekarang dah ga nongol2 lagi…

Tapi enak begini, aku bisa marah2 kalau ada yang malas, karena secara usia mereka jauh dibawahku dan masih kecil seusia Astuti atau Arimbi…

Kemampuan mereka rata2 sudah cukup lumayan karena bagaimanapun latihan sebukan utuh itu pastilah akan mencapai kemajuan…
Sekalipun dalam pertarungan beneran belum dijamin menang, tapi kalau satunlawan satu sama preman aku masih memilih mereka lah…

5 orang itu adalah Chantika, Indira, Santi, Kartika dan Mustika…
Semua nya sangat cantik2 dan menarik hati, entah bagaimana badan mereka juga sudah terbentuk menonjol menggiurkan…
Bahkan Mustika yang masih Adek kelas Arimbi, baru kelas 1 SMP tapi badannya begitu melar dan menarik bak wanita dewasa…

Tapi bagaimanapun mereka tetaplah masih remaja… bukan orang dewasa, setidaknya dalam pola pikir dan cara bertingkah lakunya…
Masih suka guyonan dan sebagainyalah…
Cuma mereka tetap menghormatiku dan Suryani setidaknya seolah sebagai kakak atau paman mereka…

Rata2 mereka adalah anak2 baik dan mampu dalam artian orang tua mereka mampu.
Aku bersyukur bahwa mempunyai murid2 atau anak didik macam mereka.

"Maas sini adek minta gendong…."
"Eh iya sayang iya… diam dulu ya… mas kesana" secepat kilat aku menghampiri Suryani dan menggendongnya...

"Eh kemana ini sayang, kesana aku mau latihan juga…"
"Eeeit jangan ya sayang jangan… nanti bayinya gimana kalau sayang bergerak terlalu keras…?"

"Eeee ini permintaan bayinya lho mas…
Bayimu pengen latihan juga…"

"Dduuuh jangan atuh sayang jangan yaaa…
Mas takut sayamg… duuh gimana ini ya…"

Aku segera memberikan kode kepada Astuti dengan gerakan tanganku agar mereka berlatih jauh dipekarangan sana agar tak terlihat oleh Suryani…

Cepat2 anak2 itu berpindah ke pekaranganku seberang sungai dan berlatih disana jauh dari pandangan kami…

"Sayang yuk masuk gih…
Latihannya sama mas saja di dalam ya…
Mmm… huuff aah mas gendong ya…"

Kugendong Suryani menuju kamar dan kami akhirnya rebahan di kamar sampai malam…


***

Setiap latihan selalu begitu…
Akhirnya aku paham bahwa istriku merasa dirinya jelek dengan penampilannya sekarang yang melar ga keruan…

Padahal bagiku apapun Suryani adalah wanita terindah, bahkan dengan mengandung anakku Suryani kecantikannya bagiku lebih memancar…

Tapi Suryani adalah wanita dengan banyak kenangan buruk yang bila wanita lain mengalaminya mungkin hidup juga segan…
Kembali aku merasa kasihan kepadanya dan merasa gagal dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya…

Aku duduk terpekur sambil merasa berdosa kepada istriku karena kekurang pekaanku selama ini…

Tak terasa air mataku tumpah meleleh di pipi…
Aku merasa gagal…
Sebagai suami aku benar2 gagal membuat istriku bahagia…
Aku manangis
Entah kenapa akhir2 ini aku suka sekali cengeng…

Suryani melihatku menangis ikut bersedih hatinya…

"Duuh sayang cintaku, maafkan daku ya sayang, adek kekanak2an selama ini, maafkan ya sayang"

Sambil berkata2 Suryani memelukku erat dari belakang…
Terasa punggungku membasah…
Suryani menangis….

Aku menjadi lebih bersedih lagi…
Kubalikkan badanku kupeluk istriku dan kami menangis bersama…

Terasa kami mengungkapkan kegalauan kami dengan berpelukan erat dan menangis…
Semua kami ungkapkan lewat pelukan dan tangisan…


***

"Sayang ga marah kan ?"
"Kenapa marah ?"
"Adek sudah kekanakkanakan sayang"
"Mmm ya sayang ga papa kok, itu tanda adek sudah mencintai mas dengan sepenuh hati"

"Mmmm mas adek jadi jelek ya kalau perutnya ngembung kaya begini ?"

"Ha ha ha duh sayangku matahariku…
Kecantikan istri itu paling luar biasa kala dia hamil sayang….
Percaya mas sayang, ga banyak lelaki takluk oleh istri, kecuali saat istrinya hamil, takluk bener dia…
Suami mah sangat membuncah sayang dan cintanya kalau melihat istrinya mengandung, wujud hormat dan merasa betapa istrinya menjadi orang hebat kala mengandung…"

"Mmm gitu ya…."

"Iya lah sayang…"

"Kalau begitu mulai sekarang ga ada latihan lagi"

"Boleh dan terima kasih sayang, mas bisa fokus ke sawah lagi"

"Mulai besok adek yang ngajari mereka…"

"Ga boleh capek2 … negatif"

"Adek cuma bagian teriak2 saja, yang jadi peraganya ya Bara lah"

"Mmm ga Tono saja ?"

"Kenapa?"

"Kan ganteng dianya?"

"Mmmm iya ya… gagah lagi ya…
Oke lah si Tono"

"Ok mas ke sawah dulu ya…, adek atur2 lah lagi"

"Eeh mas mau pergi ?"

"Iya lah ngapain di rumah ? Apan sudah ada Tono?"

"Tono?"

"Iya sayang… yang ganteng dan gagah khan?"

"Eeeh mas marah ya cemburu ya?"

"Nggak kok sayang…
Mas cuma pengen tahu saja, adek ini marah karena apa sih ?
Karena mas deket2 cewek cantik dan sexy atau karena adek cemburu ga ada cowok yang deketin adek, itu saja"

"Kok? Emang bedanya apa ?"

"Ya bedalah sayang, kalau yang pertama adek cinta sama mas makanya cemburu sama remaja yang lagi mekar2nya…
Kalau yang kedua, adek cuma iri karena aku dikerubungi cewek2 dan kemaren ibu2 bahkan, sementara adek tak ada pejantan yang berani dekat2"

"Mmmm ya kali ya…
Lagian siapa yang berani deketin aku, suamiku galak soalnya hi hi hi, duh mas nya ini bisa cemburu rupanya…

Adek seneeeng sekali mas cemburu hi hi hi"

"Dah ya, mas ke sawah dulu ya sayang…."

"Ok mas…"


***

Aku pergi ke sawah dengan senang hati, rupanya Suryani mulai ceria lagi…
Memang kok wanita itu benar2 luar biasa aneh dan sangat misterius..
Ga jelas maunya apa, kadang cepat marah kadang cepet nangis…
Cemburu juga ga keruan sebabnya…

Apalagi wanita hamil !!!

Beneran luar biasa anehnya dan luar biasa ga keruan…
Pokoknya kalau mau aman ya menghindari masalah saja..
Jangan neko2 dan jangan aneh2…
Itu saja belum tentu selamet apalagi aneh2…
Itu !!!


***

Ke sawah hari minggu memang sesuatu kok, benar2 ga ada orang sama sekali, kayaknya pada berlibur karena sabtu kemaren tanggal merah..

Aku sih menikmatinya sekali…
Sendiri di sawah bukanlah siksaan bagiku yang biasa sendiri…
Cuma aneh saja, rasanya sawah benar2 sepi kali ini dan ini bukan biasanya…

Lamat2 kudengar jeritan dikejauhan….
Jeritan wanita….
Rasanya aku kenal dia…

Segera kumelenting melompat berlari menuju pusat suara…
Betapa terkejutnya aku kala ada 3 orang wanita sedang marah2 dan memaki maki….

Adek2nya kang Asep, Murni Lestari, Harum Berseri, Indah Mewangi…
Dan kang Asep yang bengong2 ga ketulungan…
Entah kenapa begitu…
Kudekati mereka, pastinya mereka disini karena menjengukku lah, bukan apa Kang Asep tahulah rumahku disini, khan belinya lewat dirinya ?

"Ehh kang Asep, ada apa kang ? Kok disini ?"

"No…. Hadeww, untung ketemu disini, hhaaaaaahhh, ceritanya entah kenapa kok jadi gini sih No…

Aduuuh, aku khan mau menjengukmu, eh 3 orang adekku ternyata mau ikutan…

Sampai rumahmu kamu ga ada, adanya cuma istrimu dan anak mu, ada banyak cewek cantik2 juga disana….

Pokoknya kamu ga ada, terus aku memperkenalkan diri sebagai temanmu, yang membantu dulu soal penjualan tanah pekarangan dan sawah milik sanjaya temanku…

Kebetulan ternyata istrimu itu istri sanjaya ya…
Duuh ini masalahnya No…
Suryani itu melihatku naik darah langsung memaki2 ga jelas…
Katanya akulah yang membuat keluarganya dulu kacau, sekarang mau membuat kekacauan lagi di keluarganya yang kedua…

Ya aku bengong lah No…
Kami diusir nya No…
Adek2ku ya marah2 lah…
Mereka turut maki2 juga ga jelas…
Hadeewww malu aku No…
Tapi juga sakit hati sih…
Masa aku dianggap biang kerok keluarganya hancur No… hadeww"

Belum selesai Kang Asep bicara… itu adek2nya 3 orang bicara juga bareng2…
Masing2 ingin didengar juga…
Jelas aku mumetlah…
Kuping cuma satu masa harus denger 4 orang bicara malah 3 orang lainnya pake acara maki2 pula...

Ampuun ini…
Bener2 ampuun….


***


Aku bingung ini….
Soalnya baru ingat kalau Suryani pasti kenal.baik dengan Kang Asep dan selama ini memang ga pernah cerita2 soal kang Asep dan 3 orang adeknya yang cantik lagi sexy dan sedikit binal itu…

Pasti Suryaniku lagi ngambek ga keruan ini di rumah…
Masalahnya kang Asep juga sahabat baikku dulu, tanpa lantaran dia juga, aku tak akan pernah tinggal dan berusaha disini…

Aku ga tahu masa lalu Sanjaya sama sekali juga soalnya, hubungannya dengan kang Aseo bagaimana juga ga tahu..
Harusnya ada sesuatu diantara mereka yang membuat Suryani marah2 ga keruan macam ini…
Dulu aku ga peduli karena masa lalu biarlah menjadi bagian dari masalalu dan sejarah mereka…

Namun kini ketika masa lalu itu harus tersingkap karena ada singgungan dwngan pelaku2nya aku ga paham harus bagaimana…

Duuh gusti…
Aku harus bagaimana ini?

Tiba2 aku punya pemikiran…
Istriku harus diutamakan lah dulu…
Apapun juga harus begitu….

"Duuh kang Asep punteun nya" kang…
Abdi teu teurangeun sejarahnya dulu bagaimana hubungan akang dangan Sanjaya, mantan istriku dulunya…
Tapi, punteun kang, punteun pisan kang…
Sanes ngusir kang…
Kalau bisa kang Asep pulang dulu ya kang, saya urus dulu istri saya kang…
Nanti saya sendiri yang akan berkunjung ke rumah kang Asep…
Setelah semuanya reda kang…
Punteun kang"

"Haaah bagus juga No, kalau begitu aku pamit ya No…
Yo kita pulang ya dek…?"

"Mangga kang Asep…
Mangga teh Murni, teh Harum dan Teh Indah, maaf ya kalau kunjungan pertama teteh2 sekalian tidak mengenakkan… maaf"

"Ga papa kok kang No, Murni paham kok, kayaknya Harim dan Indah juga paham, kami mohon pamit kang No"

"Mangga …. Hati2 di jalan"
"Terima kasih No… salam buat istrimu ya No"
"Sami2 kang… siap kang"

Satu masalah selesai...


***

"Sayang….
Kenapa manyun2 we sih ?
Ada apa sayang ? Mmmm"

Begitu tiba di rumah, segera kutemui istriku yang kelihatan bete habis, kupeluk dan kebelai mesra dirinya sambil berbisik bisik padanya…
Sengaja pertemuan dengan kang Asep aku tak bicarakan dulu…

Biarlah Suryani menyatakannya sendiri semuanya lebih dulu…
Kebetulan aku merasa biarlah istriku yang bercerita soal masa lalunya bila dia mau dan merasa perlu bercerita…

Kalaupun tidak ya ga papa, biarlah itu menjadi bagian dari masalalunya…
Apapun itu, itulah masalalunya dan aku mencintainya yang sekarang ini, bukan karena masa lalunya.

Tiba2 kurasakan Suryani menangis sesenggukkan…

"Hhuuu huuu huuu…
Suryani minta maaf ya mas…
Suamiku, pepundenku….
Suryani punya masa lalunyang sungguh kelam…"

"Mmmm kenapa ? Mas cinta adek yang sekarang, bukan adek yang dulu…
Ada masalah apapun dengan masa lalu adek mas rasanya ga peduli kok sayang…

Adek boleh cerita dan adek boleh menyimpan semua cerita adek di masa lalu…
Mas tak peduli itu semua kok, selama adek tetap menjadi adek yang sekarang ini…"

"Huuuu huuu… makasih mas, cuma adek merasa kotor dengan semua masa lalu adek mas…
Adek merasa tak pantas menjadi istri mas…
Huuu huuu"

"Huussss…. Pernah mas menyinggung masa lalu adek kah atau kepo tanya ini itu ? Mas benar2 ga peduli itu semua kok…
Mas sudah pikir masak2 ketika mas menikahi adek..
Bukan pemikiran sesaat itu…"

"Iya mas…
Adek tahu itu semua, cuma adek tetap saja merasa kotor, apalagi tadi ada teman akrab mas Sanjaya mas kesini…."

"Eh siapakah ?"

"Kang Asep mas, katanya dia sahabat mas juga"

"Kang Asep….? Mmm iya dulu rekan kerja mas sayang, yang nawari tanah ini dan sawah milik Sanjaya almarhum juga dia…
Katanya membantu sahabat dianya…
Pas mas butuh ya mas beli…

Mas ga pernah kepo nanya2 dia kok siapa istri Sanjaya dan bagaimana Sanjaya dulunya..
Lah apa hubungannya dengan mas waktu itu…

Waktu menikah dulu, mas juga tahu kok kamu istri Sanjaya pemilik tanah dan sawah yang mas beli…
Tapi mas juga ga peduli juga kok…

Mas juga tahu kalau mestinya adek itu juga kenal dengan kawan kerja mas, kang Asep, mas juga ga kepo nanya2 dia, dek Suryani itu seperti apa dan bagaimana dulunya…

Kenapa ? Itu semua karena mas mengenal adek yang sekarang ini…
Karena adek yang sekarang inilah mas menikahi adek…
Bukan adek dulunya seperti apa"

"Mas tahu tidak dulu Sanjaya seperti apa hubungannya dengan kang Asep?"

"Ya mana tahu dek? Khan tadi mas bilang mas ga kepo nanya2 waktu beli tanah juga ga kepo nanya2 siapa pemiliknya dan siapa istrinya

Mas ada uang dan butuh beli tanah dan sawah sebagai keperluan mas mengembangkan usaha dan ada yang jual… itu saja"

"Mmmm mas, adek mau cerita masa lalu adek, tapi mas jangan marah2 ya…?"

"Mmm kalau sekiranya adek merasa itu sebaiknya jadi rahasia masa lalu ya biarlah berlalu lah…
Ga perlu cerita…. Mas ga papa kok"

"Mmm ga mas, biarlah adek cerita saja, kalaupun mas tahu nanti juga sama saja…
Biarlah mas tahunya dari adek saja, daripada tahu dari orang lain mas…"

"Mmm terserah adek saja deh….. Mmm"

"Mas dulu Sanjaya itu suami yang baik mas…
Cuma punya keanehan atau kelainan kali ya mas.."

"Mmm apa ga sebaiknya kejelekan mantan suami ga perlu diumbar ya dek?"

"Gimana ya mas, itu ceritanya ya gara2 itu mas"

"Mmm baik terserah adek saja lah"

"Begini mas, Sanjaya dulu sebenarnya lelaki yang penuh tanggung jawab dan pekerja keras, hidup kami juga ga miskin sekalipun sangat kaya juga tidak..

Lebih dari cukup lah mas…
Sebelum tanah dan pekarangan ini, Sanjaya dulu memiliki tanah yang hampir sama dengan punya mas saat inilah…

Kami hidup cukup dan berbahagia, kecuali soal sex mas"

"Mmm ok"

"Soal sex sih sebenarnya aku selalu bisa terpuaskan mas oleh Sanjaya…
Cuma dia punya kelainan mas…
Dia selalu punya angan2 gila mas…"

"Mmm...terus ?"

"Dia ingin istrinya dientot orang lain didepannya"

"Waaahh... ada suami yang seperti itukah ?"

"Ada mas, itulah Sanjaya…."

"Terus adek mau kah ?"

"Ya ga lah mas, kami sempat bertengkar hebat gara2 ini mas… aku sempat balik ke rumah orang tua ku mas hiks hiks hiks…"

"Mmm jangan nangis tho sayang…. Duh kalau gitu ga usah dilanjut ceritanya lah mmm"

Kupeluk erat istriku karena apapun juga cerita dia sungguh memilukan sekali…
Ternyata dibawa lari gerombolan penjahat itu bukan semua cerita yang ada melekat pada masa lalunya.

"Tapi akhirnya aku mau juga kembali setelah dirinya meminta maaf…
Namun rupanya itu hanyalah kesadaran sementara belaka…
Setelah kelahiran Bara, Sanjaya kembali berulah minta hal yang sama, bahkan dirinya menjadi tak bisa melaksanakan tugas sebagai suami ngentotin aku mas...

Kembali lagi dirinya minta aku mau ngentot sama lelaki lain didepannya…
S
Alasannya supaya dia terpuaskan melihat istrinya dientot orang lain...
Kesel juga aku akhirnya menantang dia untuk menghadirkan kang Asep, karena aku maunya ngentot sama dia…

Padahal itu asalnya pura2 belaka agar Sanjaya mau menghentikan angan2 kotornya…
Tapi rupanya bukan malah sadar, benar2 Sanjaya mempersiapkan segalanya, termasuk memohon kepada kang Asep untuk ngentot denganku…

Akhirnya aku benar2 ngentot dengan kang Asep sekalipun penuh dengan perasaan malu dan sungguh aku menangis saat itu…
Saking malunya…

Rupanya Sanjaya tak puas karena aku seolah dipaksa begitu…
Dia ingin aku benar2 merasa terpuaskan mas…
Hiks hiks hiks…

Diulanginya kejadian itu…
Aku akhirnya sekalian saja menceburkan diri..
Aku akhirnya merasa ngapain cuma manjadi tempat pelampiasan nafsu saja sementara aku tak menikmatinya…

Kali kedua kami bergumul panas dan benar2 aku memperlihatkan pada suamiku dulu, bahwa aku bisa juga jalang sejalang2nya…
Aku ngentot dengan kang Asep sangat panas mas…
Kala itu kang Asep libur 3 hari…
Selama 3 hari itu pula aku ngentot bahkan telanjang bulat selama di rumah dengan kang Asep…
Anehnya dengan melihat itu semua Sanjaya justru bisa ngaceng mas...

Rupanya kejadian itu diketahui oleh seorang sahabat Sanjaya yang lainnya…

Dengan alasan biaya tutup mulut agar peristiwa itu tetap menjadi rahasia terutama di depan orang tuaku, aku melayani sahabat Sanjaya lainnya yaitu Sutomo…

Begitu seterusnya akhirmya aku seolah menjadi piala bergilir diantara sahabat2 Sanjaya…
Kang Asep sendiri akhirnya menghilang setelah merasa berdosa kepadaku mas…

Masalahnya adalah setelah itu aku benar2 menjadi wanita jalang mas, aku hanya bisa dipuaskan oleh orang lain selain Sanjaya. Dan anehnya Sanjaya ternyata malah menjadi semakin senang..

Hidupnya menjadi seolah dalam angan2 belaka…"

"Haaassshhh ada kejadian macam begitu ya…?"

"Lebih parahnya adalah kala berita ini sampai didengar oleh gerombolan si pitak"

"Terus bagaimana sayang?"

"Si Pitak datang kala itu mengajukan pertandingan judi kalau dia mampu membuatku orgasme 3x berturut2 sebelum dianya ngecrot…

Judi yang aneh, tapi Sanjaya sangat terobsesi aku dientot dengan kasar juga oleh penjahat…

Makanya pertandingan itu dimulai"

"Duuuh Sanjaya benar2 edan dek…."

"Akhirnya Pitak kalah…
Karena aku mana bisa dipuaskan dengan kekasaran

Rupanya itu juga strategi si Pitak mas…
Sanjaya yang menang senang juga…

Kala Si Pitak datang lagi, begitu lagi judinya…
Aku masih belum bisa dipuaskannya 3x berturut2 mas…
Sanjaya menang lagi, hartanya semakin banyak…

Si Pitak datang lagi…
Dan kejadian yang sama terulang lagi…
Meski aku bisa orgasme 2x beturut2…

Kali ke lima…
Si Pitak mengajukan taruhan besar2 an…
Dirinya mengumpulkan seluruh hartanya mas…
Semuanya 250 juta entah dari merampok dimana…

Kali ini si Pitak ternyata luar biasa…
4x berturut2 taruhan 25 juta…
Bagi dia soal mudah mungkin merampok segitu asal bisa merasakan memek istri orang…
Selama itu sepertinya dia mempelajari kelemahanku dalam hal ngentot mas…

Kali kelima datang, ada jeda yang cukup panjang dengan kedatangannya yang ke 4.

Kali kelima dia datang dengan persiapan untuk menang….
Dan memang si Pitak benar2 luar biasa mas…
Yang awalnya main kasar dan membuat aku susah orgasme…
Dia kala itu bermain lembut dan melenakan…
Aku yang selama kedatangan ke 4 pitak sampai saat itu tak pernah disentuh Sanjaya benar2 terlenakan dan kemudian menjadi nafsu...
Aku melayani si Pitak dengan sama2 buas…
Aku manjadi cepat orgasme…
4x berturut2 aku orgasme…
Si Pitak menang…

Tapi rupanya dirinya tak mau uang suamiku…
Dirinya hanya minta aku ikut dia selama 3 hari…

Karena kalah suamiku terpaksa mengiyakannya…
Selama 3 hari itu, aku malayani si Pitak dan kawan2nya…
Semianya 5 orang mas…
Hampir2 aku pingsan…
Aku menjadi sangat jalang…
Aku menjadi menikmati dientot rame2 oleh banyak orang…
Aku menjadi lupa suamiku…
Dalam benakku isinya hanya ngentot semata…
Umpatan2 menghina diriku dengan sebutan lonte, tempek bosok dan sebagainya entah kenapa justru menjadi pemicu birahiku….
Itulah sebenarnya cerita lengkapnya mas…"

"Harusnya khan suamimu tetap kaya dong kalau begitu ?"

"Itulah awalnya mas….
Melihatku menjadi seperti itu…
Seolah lonte pasar yang diperlakukan oleh si pitak selama 3 hari dalam kehinaan dan kata2 kasar...

Sanjaya akhirnya sadar…
Dibawanya aku pulang dalam tangisannya…
Dia bersujud memeluk kakiku meminta maaf karena menjadikanku wanita yang benar2 bejad..

Akhirnya kesadaran itu muncul buat Sanjaya…
Aku bahagia saat itu mas…
Benar2 bahagia..
Akhirnya suamiku sadar juga…"

"Haassshhhh … tapi rasanya si Pitak ga akan mau berhenti disitu"

"Benar mas….
Akhirnya si Pitak marah dan merampok serta merusajk keluargaku…
Ada saja alasannya agar aku melayaninya lagi…
Tapi kami tak mau berbuat itu lagi mas…
Kami sudah merasa kapok…
Tapi Si Pitak terus saja merongrong…
Dengan segala cara dibuatnya kami bangkrut…
Orang tuaku juga dibuat hancur usahanya…
Sawahnya habis dan akhirnya semuanya ludes mas…

Sanjaya meninggal dalam rasa bersalah padaku dan aku terpaksa ikut si Pitak karena kalau tidak orang tuaku dibunuhnya….

Itulah ceritaku sebenar2nya dan itulah aku yang sebenar2nya…"

"Haaassshhhh sini sayang mas peluk…
Mas sungguh sedih mwndengarnya…
Sanjaya benar2 sudah merusak semua kebanggaanmu sebagai wanita terhormat sayang…
Maafkan mas kalau membuat adek jadi bercerita masa lalu adek yang luar biasa gila itu ya…

Peluk mas sayang…
Biarlah yang lalu berlalu…
Adek tetap istri mas yang mas sayangi…."

Kupeluk Suryani memberikan rasa kehangatan padanya dan ketenangan bathinnya….
Sungguh Sanjaya benar2 laknat telah membuat istrinya menjadi sedemikian rupa sehingga rusak parah…

Aku benar2 bisa membayangkan perasaannya saat ini pastilah penuh dengan rasa rendah diri dan rasa tak pantas sebagai seorang istri…

Wanita mana yang bisa bangga dengan masa lalu seperti Suryani ? Yang ada pastilah tangisan2 di malam2nya…
Yang ada adalah sumpah serapah pada kehidupannya dan garis hidupnya…
Yang ada hanyalah rasa rendah diri…

Sungguh luar biasa menghinakan, pengalaman hidup Suryani…


***


"Mas marah sama kang Asep mas ?"

"Mmm kenapa marah sayang ?"

"Sebab kang Asep pernah merasakan tubuhku dan panasnya nafsuku kala itu mas…?"

"Mmm jujur mas agak sedikit punya rasa yang ga enak dengannya itu saja… marah sih nggak lah, tapi gimana ya ngomongnya, mas cuma merasa ga enak saja…

Pasti dia rikuh sama mas dan kamu lah…
Mungkin dia juga mikir macem2 pula…
Ga tahulah…

Intinya mas sih ga masalah dengan semua masa lalu kamu, cuma….
Rasanya kalau bisa kamu jangan ketemu dengan orang2 yang punya andil merusak mu di masa lalu, biar kamu ga jadi pemurung dan sedih terus…

Mas hanya ga suka kalau kamu kembali bersedih dan seolah tak ada habisnya menyesali diri…
Itu saja"

"Hiks hiks hiks….
Terima kasih mas telah menerima Suryani apa adanya…
Seterusnya adek akan selalu berusaha menjadi istri yang baik dan selalu mendampingi mas kala susah dan senang"

"Bagus…
Itulah yang mas pengen dengar…
Jadilah istriku yang benar2 istri yang mas Idamkan selama ini, dan menjadi ibu yang luar biasa…
Bisa khan ?"

"Adek akan berusaha mas….
Mmm… cuma…."

"Cuma apa sayang ?"

"Adek kok tetap ingin mas punya istri lagi yang masih perawan ya mas…?"

"Husssh …. Kamu nih aneh2 saja"

"Rasanya sejak mengandung selalu pengen begitu mas… ingin melihat mas bahagia lebih dari sekarang mas… kalau perlu punya istri lagi ga papa"

"Ha ha ha… mas sudah bahagia sayang…
Sudah deh…
Jangan bilang kalau itu ngidam…
Kayaknya kelakuan Sanjaya sedikit banyak mewarnaimu sayang… itu saja…
Kita akan menyembuhkannya bersama2 ok sayang?"

"Baik mas…. Hhaaasshhh makasih ya mas…
Adek lega bisa ceritakan semuanya…"

"Dah yuk tidur sayang…. Mmmm?"


***

Ha ha ha….
No sepertinya mulai mikir2 juga nih ya…
Kalau pembaca tread ini musti mikirnya gitu deh…

Kalau istri pernah ngerasain macem2 kontol kenapa dia harus cukup dengan satu memek ?
Ya khan ?

Ha ha ha
Iyalah pasti begitu…
Ha ha ha

Salam Edan E

 
N O



BAB 11
SURYANI NGIDAM


Hampir 4 bulan setelah Suryani melepas spiralnya, akhirnya hamil juga….
Mungkin memang harus begitu…
Sepulang berwisata kemaren dan menyelesaikan urusan hati dengan Astuti, barulah rumah tangga kami benar2 hangat dan mesra layaknya pengantin baru lagi…

Kala pertama kali tahu hamil Suryani memperlihatkan kertas padaku….

"Senyum2 ada apa sayang?"

"Ini lhat 2 garis?"

"Iya tahu ada dua garis… Memang kenapa ?"

"Iissshh mas ga tahu ?"

"Lho ini khan kertas ada dua garis merah terus kenapa?"

"Iiiihhhh maasss iniii ga tahuuu?"

"Kok marah sayang, memang apaan ini sayang, duh mas ga tahu…. Maaf ya sayang"

"Hi hi hi beneran ga tahu nih mas ? Hadeww….
Ya sudah baca ini mas…"

"Test kehamilan, satu garis ga hamil, dua garis hamil…
Eh…
Ini dua garis berarti hamil…
Ehhh adek hamilll beneran hamiiilll?"

Suryani hanya tersenyum mengangguk angguk …

"Ha ha ha ha ….
Aku mau punya anak…
Ha ha ha aku mau jadi bapak…."

Aku melonjak2 loncat2 ga jelaa kaya anak kecil…

"Hi hi hi masnya ini kayak anak kecil saja… hi hi hi"

"Duuh Suryani, mulai hari ini kamu jangan kerja berat2 ya….
Jangan capek2 duuh
Ha ha ha ha
Aku mau jadi ayah…."

Aku benar2 bahagia mendengar dan melihat kenyataan bahwa Suryani, matahariku hamil…

"Eeh… sekarang jam berapa? Aku mau tanya2 jadwal dokter kandungan disini ya sayang…
Jangan kemana2 duduk manis saja ya sayang
Pokoknya jangan terlalu capek…
Kalau perlu tokonya tutup saja ya sayang"

"Hi hi hi, mas nya ini, iya sayang adek ga akan capek2 kok, masnya jangan khawatir adek baik2 saja kok"

Benar2 mulai saat itu aku belajar menjadi suami dan ayah yang baik…
Belajar soal kehamilan dan segala info tentang kehamilan…
Serba serbi tentang ibu hamil dan yang perlu diperhatikan aku pelajari dari buku2 dan majalah2…

Aku ingin Suryani dan bayinya sehat…

Memang sejak aku tahu kalau Suryani hamil, rasanya hari2ku menjadi lebih indah.
Rasanya aku lebih sering tertawa…
Suryani sendiri suka geli melihatku senyum2 sendiri sambil mengelus2 perutnya…

Aku memang aneh kok, begitunya aku memperhatikan istriku tapi aku tak peduli apa kata orang. Saat inilah waktunyang tepat bagiku menyatakan rasa cintaku yang paling dalam kepadanya…

Aku memang memanjakan Suryani ketika kehamilannya tapi bukan berarti hanya gara2 itu saja, sejak dulu aku memang ingin memanjakannya cuma karena Suryani sangat rendah diri, membuatku sulit mempunyai waktu memanjakannya…

Sebaliknya dialah yang seolah mengabdikan dirinya seutuhnya buatku…
Saat inilah ada alasan bagiku untuk memperlakukan dia layaknya ratu di rumahku…
Permaisuriku…
Kelimpahi dirinya dengan hadiah2 kecil yang mengungkapkan rasa cintaku…


***

Latihan pencak wanita juga memasuki minggu ke-4 dan seperti biasanya kegiatan ibu2 selalu panas di depan dingin di tengah dan hilang tak berbekas di akhirnya…

Ha ha ha…
Mungkin dikiranya latihan pencak itu sehari latihan terus bisa jadi pendekar apa ya ?
Baru 2 minggu latihan pesertanya sudah tinggal belasan saja…
Sisanya hilang dan tak ikutan lagi…

Dari 14 15 orang di minggu ke dua, saat ini tersisa hanya 8 orang yang ikut, itupun 3 orang diantaranya adalah bu Tina, Astuti dan Arimbi.

Jadi tersisa hanya 5 orang yang bukan"keluarga" dalam rumahku…
5 orang yang masih bersemangat itu memang masih muda, semuanya cantik2 dan sexy2…
Seusia dengan Astuti dan memang kawan2nya atau kakak kelasnya…

Ha ha ha….
Tak ada ibu2 lagi lah…
Kecuali bu Tina…
Ampun bener kok ibu2 itu, ramenya pas minta latihan sampai aku kalang kabut…
Eh sekarang dah ga nongol2 lagi…

Tapi enak begini, aku bisa marah2 kalau ada yang malas, karena secara usia mereka jauh dibawahku dan masih kecil seusia Astuti atau Arimbi…

Kemampuan mereka rata2 sudah cukup lumayan karena bagaimanapun latihan sebukan utuh itu pastilah akan mencapai kemajuan…
Sekalipun dalam pertarungan beneran belum dijamin menang, tapi kalau satunlawan satu sama preman aku masih memilih mereka lah…

5 orang itu adalah Chantika, Indira, Santi, Kartika dan Mustika…
Semua nya sangat cantik2 dan menarik hati, entah bagaimana badan mereka juga sudah terbentuk menonjol menggiurkan…
Bahkan Mustika yang masih Adek kelas Arimbi, baru kelas 1 SMP tapi badannya begitu melar dan menarik bak wanita dewasa…

Tapi bagaimanapun mereka tetaplah masih remaja… bukan orang dewasa, setidaknya dalam pola pikir dan cara bertingkah lakunya…
Masih suka guyonan dan sebagainyalah…
Cuma mereka tetap menghormatiku dan Suryani setidaknya seolah sebagai kakak atau paman mereka…

Rata2 mereka adalah anak2 baik dan mampu dalam artian orang tua mereka mampu.
Aku bersyukur bahwa mempunyai murid2 atau anak didik macam mereka.

"Maas sini adek minta gendong…."
"Eh iya sayang iya… diam dulu ya… mas kesana" secepat kilat aku menghampiri Suryani dan menggendongnya...

"Eh kemana ini sayang, kesana aku mau latihan juga…"
"Eeeit jangan ya sayang jangan… nanti bayinya gimana kalau sayang bergerak terlalu keras…?"

"Eeee ini permintaan bayinya lho mas…
Bayimu pengen latihan juga…"

"Dduuuh jangan atuh sayang jangan yaaa…
Mas takut sayamg… duuh gimana ini ya…"

Aku segera memberikan kode kepada Astuti dengan gerakan tanganku agar mereka berlatih jauh dipekarangan sana agar tak terlihat oleh Suryani…

Cepat2 anak2 itu berpindah ke pekaranganku seberang sungai dan berlatih disana jauh dari pandangan kami…

"Sayang yuk masuk gih…
Latihannya sama mas saja di dalam ya…
Mmm… huuff aah mas gendong ya…"

Kugendong Suryani menuju kamar dan kami akhirnya rebahan di kamar sampai malam…


***

Setiap latihan selalu begitu…
Akhirnya aku paham bahwa istriku merasa dirinya jelek dengan penampilannya sekarang yang melar ga keruan…

Padahal bagiku apapun Suryani adalah wanita terindah, bahkan dengan mengandung anakku Suryani kecantikannya bagiku lebih memancar…

Tapi Suryani adalah wanita dengan banyak kenangan buruk yang bila wanita lain mengalaminya mungkin hidup juga segan…
Kembali aku merasa kasihan kepadanya dan merasa gagal dalam menumbuhkan rasa percaya dirinya…

Aku duduk terpekur sambil merasa berdosa kepada istriku karena kekurang pekaanku selama ini…

Tak terasa air mataku tumpah meleleh di pipi…
Aku merasa gagal…
Sebagai suami aku benar2 gagal membuat istriku bahagia…
Aku manangis
Entah kenapa akhir2 ini aku suka sekali cengeng…

Suryani melihatku menangis ikut bersedih hatinya…

"Duuh sayang cintaku, maafkan daku ya sayang, adek kekanak2an selama ini, maafkan ya sayang"

Sambil berkata2 Suryani memelukku erat dari belakang…
Terasa punggungku membasah…
Suryani menangis….

Aku menjadi lebih bersedih lagi…
Kubalikkan badanku kupeluk istriku dan kami menangis bersama…

Terasa kami mengungkapkan kegalauan kami dengan berpelukan erat dan menangis…
Semua kami ungkapkan lewat pelukan dan tangisan…


***

"Sayang ga marah kan ?"
"Kenapa marah ?"
"Adek sudah kekanakkanakan sayang"
"Mmm ya sayang ga papa kok, itu tanda adek sudah mencintai mas dengan sepenuh hati"

"Mmmm mas adek jadi jelek ya kalau perutnya ngembung kaya begini ?"

"Ha ha ha duh sayangku matahariku…
Kecantikan istri itu paling luar biasa kala dia hamil sayang….
Percaya mas sayang, ga banyak lelaki takluk oleh istri, kecuali saat istrinya hamil, takluk bener dia…
Suami mah sangat membuncah sayang dan cintanya kalau melihat istrinya mengandung, wujud hormat dan merasa betapa istrinya menjadi orang hebat kala mengandung…"

"Mmm gitu ya…."

"Iya lah sayang…"

"Kalau begitu mulai sekarang ga ada latihan lagi"

"Boleh dan terima kasih sayang, mas bisa fokus ke sawah lagi"

"Mulai besok adek yang ngajari mereka…"

"Ga boleh capek2 … negatif"

"Adek cuma bagian teriak2 saja, yang jadi peraganya ya Bara lah"

"Mmm ga Tono saja ?"

"Kenapa?"

"Kan ganteng dianya?"

"Mmmm iya ya… gagah lagi ya…
Oke lah si Tono"

"Ok mas ke sawah dulu ya…, adek atur2 lah lagi"

"Eeh mas mau pergi ?"

"Iya lah ngapain di rumah ? Apan sudah ada Tono?"

"Tono?"

"Iya sayang… yang ganteng dan gagah khan?"

"Eeeh mas marah ya cemburu ya?"

"Nggak kok sayang…
Mas cuma pengen tahu saja, adek ini marah karena apa sih ?
Karena mas deket2 cewek cantik dan sexy atau karena adek cemburu ga ada cowok yang deketin adek, itu saja"

"Kok? Emang bedanya apa ?"

"Ya bedalah sayang, kalau yang pertama adek cinta sama mas makanya cemburu sama remaja yang lagi mekar2nya…
Kalau yang kedua, adek cuma iri karena aku dikerubungi cewek2 dan kemaren ibu2 bahkan, sementara adek tak ada pejantan yang berani dekat2"

"Mmmm ya kali ya…
Lagian siapa yang berani deketin aku, suamiku galak soalnya hi hi hi, duh mas nya ini bisa cemburu rupanya…

Adek seneeeng sekali mas cemburu hi hi hi"

"Dah ya, mas ke sawah dulu ya sayang…."

"Ok mas…"


***

Aku pergi ke sawah dengan senang hati, rupanya Suryani mulai ceria lagi…
Memang kok wanita itu benar2 luar biasa aneh dan sangat misterius..
Ga jelas maunya apa, kadang cepat marah kadang cepet nangis…
Cemburu juga ga keruan sebabnya…

Apalagi wanita hamil !!!

Beneran luar biasa anehnya dan luar biasa ga keruan…
Pokoknya kalau mau aman ya menghindari masalah saja..
Jangan neko2 dan jangan aneh2…
Itu saja belum tentu selamet apalagi aneh2…
Itu !!!


***

Ke sawah hari minggu memang sesuatu kok, benar2 ga ada orang sama sekali, kayaknya pada berlibur karena sabtu kemaren tanggal merah..

Aku sih menikmatinya sekali…
Sendiri di sawah bukanlah siksaan bagiku yang biasa sendiri…
Cuma aneh saja, rasanya sawah benar2 sepi kali ini dan ini bukan biasanya…

Lamat2 kudengar jeritan dikejauhan….
Jeritan wanita….
Rasanya aku kenal dia…

Segera kumelenting melompat berlari menuju pusat suara…
Betapa terkejutnya aku kala ada 3 orang wanita sedang marah2 dan memaki maki….

Adek2nya kang Asep, Murni Lestari, Harum Berseri, Indah Mewangi…
Dan kang Asep yang bengong2 ga ketulungan…
Entah kenapa begitu…
Kudekati mereka, pastinya mereka disini karena menjengukku lah, bukan apa Kang Asep tahulah rumahku disini, khan belinya lewat dirinya ?

"Ehh kang Asep, ada apa kang ? Kok disini ?"

"No…. Hadeww, untung ketemu disini, hhaaaaaahhh, ceritanya entah kenapa kok jadi gini sih No…

Aduuuh, aku khan mau menjengukmu, eh 3 orang adekku ternyata mau ikutan…

Sampai rumahmu kamu ga ada, adanya cuma istrimu dan anak mu, ada banyak cewek cantik2 juga disana….

Pokoknya kamu ga ada, terus aku memperkenalkan diri sebagai temanmu, yang membantu dulu soal penjualan tanah pekarangan dan sawah milik sanjaya temanku…

Kebetulan ternyata istrimu itu istri sanjaya ya…
Duuh ini masalahnya No…
Suryani itu melihatku naik darah langsung memaki2 ga jelas…
Katanya akulah yang membuat keluarganya dulu kacau, sekarang mau membuat kekacauan lagi di keluarganya yang kedua…

Ya aku bengong lah No…
Kami diusir nya No…
Adek2ku ya marah2 lah…
Mereka turut maki2 juga ga jelas…
Hadeewww malu aku No…
Tapi juga sakit hati sih…
Masa aku dianggap biang kerok keluarganya hancur No… hadeww"

Belum selesai Kang Asep bicara… itu adek2nya 3 orang bicara juga bareng2…
Masing2 ingin didengar juga…
Jelas aku mumetlah…
Kuping cuma satu masa harus denger 4 orang bicara malah 3 orang lainnya pake acara maki2 pula...

Ampuun ini…
Bener2 ampuun….


***


Aku bingung ini….
Soalnya baru ingat kalau Suryani pasti kenal.baik dengan Kang Asep dan selama ini memang ga pernah cerita2 soal kang Asep dan 3 orang adeknya yang cantik lagi sexy dan sedikit binal itu…

Pasti Suryaniku lagi ngambek ga keruan ini di rumah…
Masalahnya kang Asep juga sahabat baikku dulu, tanpa lantaran dia juga, aku tak akan pernah tinggal dan berusaha disini…

Aku ga tahu masa lalu Sanjaya sama sekali juga soalnya, hubungannya dengan kang Aseo bagaimana juga ga tahu..
Harusnya ada sesuatu diantara mereka yang membuat Suryani marah2 ga keruan macam ini…
Dulu aku ga peduli karena masa lalu biarlah menjadi bagian dari masalalu dan sejarah mereka…

Namun kini ketika masa lalu itu harus tersingkap karena ada singgungan dwngan pelaku2nya aku ga paham harus bagaimana…

Duuh gusti…
Aku harus bagaimana ini?

Tiba2 aku punya pemikiran…
Istriku harus diutamakan lah dulu…
Apapun juga harus begitu….

"Duuh kang Asep punteun nya" kang…
Abdi teu teurangeun sejarahnya dulu bagaimana hubungan akang dangan Sanjaya, mantan istriku dulunya…
Tapi, punteun kang, punteun pisan kang…
Sanes ngusir kang…
Kalau bisa kang Asep pulang dulu ya kang, saya urus dulu istri saya kang…
Nanti saya sendiri yang akan berkunjung ke rumah kang Asep…
Setelah semuanya reda kang…
Punteun kang"

"Haaah bagus juga No, kalau begitu aku pamit ya No…
Yo kita pulang ya dek…?"

"Mangga kang Asep…
Mangga teh Murni, teh Harum dan Teh Indah, maaf ya kalau kunjungan pertama teteh2 sekalian tidak mengenakkan… maaf"

"Ga papa kok kang No, Murni paham kok, kayaknya Harim dan Indah juga paham, kami mohon pamit kang No"

"Mangga …. Hati2 di jalan"
"Terima kasih No… salam buat istrimu ya No"
"Sami2 kang… siap kang"

Satu masalah selesai...


***

"Sayang….
Kenapa manyun2 we sih ?
Ada apa sayang ? Mmmm"

Begitu tiba di rumah, segera kutemui istriku yang kelihatan bete habis, kupeluk dan kebelai mesra dirinya sambil berbisik bisik padanya…
Sengaja pertemuan dengan kang Asep aku tak bicarakan dulu…

Biarlah Suryani menyatakannya sendiri semuanya lebih dulu…
Kebetulan aku merasa biarlah istriku yang bercerita soal masa lalunya bila dia mau dan merasa perlu bercerita…

Kalaupun tidak ya ga papa, biarlah itu menjadi bagian dari masalalunya…
Apapun itu, itulah masalalunya dan aku mencintainya yang sekarang ini, bukan karena masa lalunya.

Tiba2 kurasakan Suryani menangis sesenggukkan…

"Hhuuu huuu huuu…
Suryani minta maaf ya mas…
Suamiku, pepundenku….
Suryani punya masa lalunyang sungguh kelam…"

"Mmmm kenapa ? Mas cinta adek yang sekarang, bukan adek yang dulu…
Ada masalah apapun dengan masa lalu adek mas rasanya ga peduli kok sayang…

Adek boleh cerita dan adek boleh menyimpan semua cerita adek di masa lalu…
Mas tak peduli itu semua kok, selama adek tetap menjadi adek yang sekarang ini…"

"Huuuu huuu… makasih mas, cuma adek merasa kotor dengan semua masa lalu adek mas…
Adek merasa tak pantas menjadi istri mas…
Huuu huuu"

"Huussss…. Pernah mas menyinggung masa lalu adek kah atau kepo tanya ini itu ? Mas benar2 ga peduli itu semua kok…
Mas sudah pikir masak2 ketika mas menikahi adek..
Bukan pemikiran sesaat itu…"

"Iya mas…
Adek tahu itu semua, cuma adek tetap saja merasa kotor, apalagi tadi ada teman akrab mas Sanjaya mas kesini…."

"Eh siapakah ?"

"Kang Asep mas, katanya dia sahabat mas juga"

"Kang Asep….? Mmm iya dulu rekan kerja mas sayang, yang nawari tanah ini dan sawah milik Sanjaya almarhum juga dia…
Katanya membantu sahabat dianya…
Pas mas butuh ya mas beli…

Mas ga pernah kepo nanya2 dia kok siapa istri Sanjaya dan bagaimana Sanjaya dulunya..
Lah apa hubungannya dengan mas waktu itu…

Waktu menikah dulu, mas juga tahu kok kamu istri Sanjaya pemilik tanah dan sawah yang mas beli…
Tapi mas juga ga peduli juga kok…

Mas juga tahu kalau mestinya adek itu juga kenal dengan kawan kerja mas, kang Asep, mas juga ga kepo nanya2 dia, dek Suryani itu seperti apa dan bagaimana dulunya…

Kenapa ? Itu semua karena mas mengenal adek yang sekarang ini…
Karena adek yang sekarang inilah mas menikahi adek…
Bukan adek dulunya seperti apa"

"Mas tahu tidak dulu Sanjaya seperti apa hubungannya dengan kang Asep?"

"Ya mana tahu dek? Khan tadi mas bilang mas ga kepo nanya2 waktu beli tanah juga ga kepo nanya2 siapa pemiliknya dan siapa istrinya

Mas ada uang dan butuh beli tanah dan sawah sebagai keperluan mas mengembangkan usaha dan ada yang jual… itu saja"

"Mmmm mas, adek mau cerita masa lalu adek, tapi mas jangan marah2 ya…?"

"Mmm kalau sekiranya adek merasa itu sebaiknya jadi rahasia masa lalu ya biarlah berlalu lah…
Ga perlu cerita…. Mas ga papa kok"

"Mmm ga mas, biarlah adek cerita saja, kalaupun mas tahu nanti juga sama saja…
Biarlah mas tahunya dari adek saja, daripada tahu dari orang lain mas…"

"Mmm terserah adek saja deh….. Mmm"

"Mas dulu Sanjaya itu suami yang baik mas…
Cuma punya keanehan atau kelainan kali ya mas.."

"Mmm apa ga sebaiknya kejelekan mantan suami ga perlu diumbar ya dek?"

"Gimana ya mas, itu ceritanya ya gara2 itu mas"

"Mmm baik terserah adek saja lah"

"Begini mas, Sanjaya dulu sebenarnya lelaki yang penuh tanggung jawab dan pekerja keras, hidup kami juga ga miskin sekalipun sangat kaya juga tidak..

Lebih dari cukup lah mas…
Sebelum tanah dan pekarangan ini, Sanjaya dulu memiliki tanah yang hampir sama dengan punya mas saat inilah…

Kami hidup cukup dan berbahagia, kecuali soal sex mas"

"Mmm ok"

"Soal sex sih sebenarnya aku selalu bisa terpuaskan mas oleh Sanjaya…
Cuma dia punya kelainan mas…
Dia selalu punya angan2 gila mas…"

"Mmm...terus ?"

"Dia ingin istrinya dientot orang lain didepannya"

"Waaahh... ada suami yang seperti itukah ?"

"Ada mas, itulah Sanjaya…."

"Terus adek mau kah ?"

"Ya ga lah mas, kami sempat bertengkar hebat gara2 ini mas… aku sempat balik ke rumah orang tua ku mas hiks hiks hiks…"

"Mmm jangan nangis tho sayang…. Duh kalau gitu ga usah dilanjut ceritanya lah mmm"

Kupeluk erat istriku karena apapun juga cerita dia sungguh memilukan sekali…
Ternyata dibawa lari gerombolan penjahat itu bukan semua cerita yang ada melekat pada masa lalunya.

"Tapi akhirnya aku mau juga kembali setelah dirinya meminta maaf…
Namun rupanya itu hanyalah kesadaran sementara belaka…
Setelah kelahiran Bara, Sanjaya kembali berulah minta hal yang sama, bahkan dirinya menjadi tak bisa melaksanakan tugas sebagai suami ngentotin aku mas...

Kembali lagi dirinya minta aku mau ngentot sama lelaki lain didepannya…
S
Alasannya supaya dia terpuaskan melihat istrinya dientot orang lain...
Kesel juga aku akhirnya menantang dia untuk menghadirkan kang Asep, karena aku maunya ngentot sama dia…

Padahal itu asalnya pura2 belaka agar Sanjaya mau menghentikan angan2 kotornya…
Tapi rupanya bukan malah sadar, benar2 Sanjaya mempersiapkan segalanya, termasuk memohon kepada kang Asep untuk ngentot denganku…

Akhirnya aku benar2 ngentot dengan kang Asep sekalipun penuh dengan perasaan malu dan sungguh aku menangis saat itu…
Saking malunya…

Rupanya Sanjaya tak puas karena aku seolah dipaksa begitu…
Dia ingin aku benar2 merasa terpuaskan mas…
Hiks hiks hiks…

Diulanginya kejadian itu…
Aku akhirnya sekalian saja menceburkan diri..
Aku akhirnya merasa ngapain cuma manjadi tempat pelampiasan nafsu saja sementara aku tak menikmatinya…

Kali kedua kami bergumul panas dan benar2 aku memperlihatkan pada suamiku dulu, bahwa aku bisa juga jalang sejalang2nya…
Aku ngentot dengan kang Asep sangat panas mas…
Kala itu kang Asep libur 3 hari…
Selama 3 hari itu pula aku ngentot bahkan telanjang bulat selama di rumah dengan kang Asep…
Anehnya dengan melihat itu semua Sanjaya justru bisa ngaceng mas...

Rupanya kejadian itu diketahui oleh seorang sahabat Sanjaya yang lainnya…

Dengan alasan biaya tutup mulut agar peristiwa itu tetap menjadi rahasia terutama di depan orang tuaku, aku melayani sahabat Sanjaya lainnya yaitu Sutomo…

Begitu seterusnya akhirmya aku seolah menjadi piala bergilir diantara sahabat2 Sanjaya…
Kang Asep sendiri akhirnya menghilang setelah merasa berdosa kepadaku mas…

Masalahnya adalah setelah itu aku benar2 menjadi wanita jalang mas, aku hanya bisa dipuaskan oleh orang lain selain Sanjaya. Dan anehnya Sanjaya ternyata malah menjadi semakin senang..

Hidupnya menjadi seolah dalam angan2 belaka…"

"Haaassshhh ada kejadian macam begitu ya…?"

"Lebih parahnya adalah kala berita ini sampai didengar oleh gerombolan si pitak"

"Terus bagaimana sayang?"

"Si Pitak datang kala itu mengajukan pertandingan judi kalau dia mampu membuatku orgasme 3x berturut2 sebelum dianya ngecrot…

Judi yang aneh, tapi Sanjaya sangat terobsesi aku dientot dengan kasar juga oleh penjahat…

Makanya pertandingan itu dimulai"

"Duuuh Sanjaya benar2 edan dek…."

"Akhirnya Pitak kalah…
Karena aku mana bisa dipuaskan dengan kekasaran

Rupanya itu juga strategi si Pitak mas…
Sanjaya yang menang senang juga…

Kala Si Pitak datang lagi, begitu lagi judinya…
Aku masih belum bisa dipuaskannya 3x berturut2 mas…
Sanjaya menang lagi, hartanya semakin banyak…

Si Pitak datang lagi…
Dan kejadian yang sama terulang lagi…
Meski aku bisa orgasme 2x beturut2…

Kali ke lima…
Si Pitak mengajukan taruhan besar2 an…
Dirinya mengumpulkan seluruh hartanya mas…
Semuanya 250 juta entah dari merampok dimana…

Kali ini si Pitak ternyata luar biasa…
4x berturut2 taruhan 25 juta…
Bagi dia soal mudah mungkin merampok segitu asal bisa merasakan memek istri orang…
Selama itu sepertinya dia mempelajari kelemahanku dalam hal ngentot mas…

Kali kelima datang, ada jeda yang cukup panjang dengan kedatangannya yang ke 4.

Kali kelima dia datang dengan persiapan untuk menang….
Dan memang si Pitak benar2 luar biasa mas…
Yang awalnya main kasar dan membuat aku susah orgasme…
Dia kala itu bermain lembut dan melenakan…
Aku yang selama kedatangan ke 4 pitak sampai saat itu tak pernah disentuh Sanjaya benar2 terlenakan dan kemudian menjadi nafsu...
Aku melayani si Pitak dengan sama2 buas…
Aku manjadi cepat orgasme…
4x berturut2 aku orgasme…
Si Pitak menang…

Tapi rupanya dirinya tak mau uang suamiku…
Dirinya hanya minta aku ikut dia selama 3 hari…

Karena kalah suamiku terpaksa mengiyakannya…
Selama 3 hari itu, aku malayani si Pitak dan kawan2nya…
Semianya 5 orang mas…
Hampir2 aku pingsan…
Aku menjadi sangat jalang…
Aku menjadi menikmati dientot rame2 oleh banyak orang…
Aku menjadi lupa suamiku…
Dalam benakku isinya hanya ngentot semata…
Umpatan2 menghina diriku dengan sebutan lonte, tempek bosok dan sebagainya entah kenapa justru menjadi pemicu birahiku….
Itulah sebenarnya cerita lengkapnya mas…"

"Harusnya khan suamimu tetap kaya dong kalau begitu ?"

"Itulah awalnya mas….
Melihatku menjadi seperti itu…
Seolah lonte pasar yang diperlakukan oleh si pitak selama 3 hari dalam kehinaan dan kata2 kasar...

Sanjaya akhirnya sadar…
Dibawanya aku pulang dalam tangisannya…
Dia bersujud memeluk kakiku meminta maaf karena menjadikanku wanita yang benar2 bejad..

Akhirnya kesadaran itu muncul buat Sanjaya…
Aku bahagia saat itu mas…
Benar2 bahagia..
Akhirnya suamiku sadar juga…"

"Haassshhhh … tapi rasanya si Pitak ga akan mau berhenti disitu"

"Benar mas….
Akhirnya si Pitak marah dan merampok serta merusajk keluargaku…
Ada saja alasannya agar aku melayaninya lagi…
Tapi kami tak mau berbuat itu lagi mas…
Kami sudah merasa kapok…
Tapi Si Pitak terus saja merongrong…
Dengan segala cara dibuatnya kami bangkrut…
Orang tuaku juga dibuat hancur usahanya…
Sawahnya habis dan akhirnya semuanya ludes mas…

Sanjaya meninggal dalam rasa bersalah padaku dan aku terpaksa ikut si Pitak karena kalau tidak orang tuaku dibunuhnya….

Itulah ceritaku sebenar2nya dan itulah aku yang sebenar2nya…"

"Haaassshhhh sini sayang mas peluk…
Mas sungguh sedih mwndengarnya…
Sanjaya benar2 sudah merusak semua kebanggaanmu sebagai wanita terhormat sayang…
Maafkan mas kalau membuat adek jadi bercerita masa lalu adek yang luar biasa gila itu ya…

Peluk mas sayang…
Biarlah yang lalu berlalu…
Adek tetap istri mas yang mas sayangi…."

Kupeluk Suryani memberikan rasa kehangatan padanya dan ketenangan bathinnya….
Sungguh Sanjaya benar2 laknat telah membuat istrinya menjadi sedemikian rupa sehingga rusak parah…

Aku benar2 bisa membayangkan perasaannya saat ini pastilah penuh dengan rasa rendah diri dan rasa tak pantas sebagai seorang istri…

Wanita mana yang bisa bangga dengan masa lalu seperti Suryani ? Yang ada pastilah tangisan2 di malam2nya…
Yang ada adalah sumpah serapah pada kehidupannya dan garis hidupnya…
Yang ada hanyalah rasa rendah diri…

Sungguh luar biasa menghinakan, pengalaman hidup Suryani…


***


"Mas marah sama kang Asep mas ?"

"Mmm kenapa marah sayang ?"

"Sebab kang Asep pernah merasakan tubuhku dan panasnya nafsuku kala itu mas…?"

"Mmm jujur mas agak sedikit punya rasa yang ga enak dengannya itu saja… marah sih nggak lah, tapi gimana ya ngomongnya, mas cuma merasa ga enak saja…

Pasti dia rikuh sama mas dan kamu lah…
Mungkin dia juga mikir macem2 pula…
Ga tahulah…

Intinya mas sih ga masalah dengan semua masa lalu kamu, cuma….
Rasanya kalau bisa kamu jangan ketemu dengan orang2 yang punya andil merusak mu di masa lalu, biar kamu ga jadi pemurung dan sedih terus…

Mas hanya ga suka kalau kamu kembali bersedih dan seolah tak ada habisnya menyesali diri…
Itu saja"

"Hiks hiks hiks….
Terima kasih mas telah menerima Suryani apa adanya…
Seterusnya adek akan selalu berusaha menjadi istri yang baik dan selalu mendampingi mas kala susah dan senang"

"Bagus…
Itulah yang mas pengen dengar…
Jadilah istriku yang benar2 istri yang mas Idamkan selama ini, dan menjadi ibu yang luar biasa…
Bisa khan ?"

"Adek akan berusaha mas….
Mmm… cuma…."

"Cuma apa sayang ?"

"Adek kok tetap ingin mas punya istri lagi yang masih perawan ya mas…?"

"Husssh …. Kamu nih aneh2 saja"

"Rasanya sejak mengandung selalu pengen begitu mas… ingin melihat mas bahagia lebih dari sekarang mas… kalau perlu punya istri lagi ga papa"

"Ha ha ha… mas sudah bahagia sayang…
Sudah deh…
Jangan bilang kalau itu ngidam…
Kayaknya kelakuan Sanjaya sedikit banyak mewarnaimu sayang… itu saja…
Kita akan menyembuhkannya bersama2 ok sayang?"

"Baik mas…. Hhaaasshhh makasih ya mas…
Adek lega bisa ceritakan semuanya…"

"Dah yuk tidur sayang…. Mmmm?"


***

Ha ha ha….
No sepertinya mulai mikir2 juga nih ya…
Kalau pembaca tread ini musti mikirnya gitu deh…

Kalau istri pernah ngerasain macem2 kontol kenapa dia harus cukup dengan satu memek ?
Ya khan ?

Ha ha ha
Iyalah pasti begitu…
Ha ha ha

Salam Edan E

maturnuwun update begawan....
Monggo lanjut semedi maliih...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd