Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT N O

Bimabet
N O



BAB 14
DARSO TUMPAS TAPIS



Tumpas tapis itu artinya habis habisan semuanya tak bersisa…
Habis bis…
Ya orangnya ya hartanya…
Keluarganya …?
Ya ga sampai habis lah…
Cukup ikut merasakan kehancuran saja…
Biar ga macem2 lagi dan ga berusaha membalas dendam…
Dihabisi segala kemampuannya dan segala garis komando ataupun garis koordinasi dengan pihak lain…

Itulah pembalasan tumpas tapis…
Pembalasan yang sekaligus melumpuhkan kemungkinan tumbuh kembali pembalasan balik…
Warso jelas sudah habis…
Istri dan anak2nya juga harus selesai dengan gemilang sehingga mereka tak akan berani lagi membalas dendam, dan kalaupun berani sekalipun mereka tak akan bakalan mampu…

Lagipula mereka akan sibuk memperbaiki diri sebelum keinginan membalas itu ada…
Mereka harus merasakan traumatik yang sama agar bisa mereka gentar nanti…
Mereka harus tertekan sedalam2nya sehingga hanya bisa berlari saja…

Cukuplah mereka bersenang2 selama ini dengan hasil menekan para gadis dan mereka harus tahu rasanya gadis yang dijual dan ditekan oleh bapaknya…

Kata2 itulah yang aku akan sampaikan kepada Suryani sepulang perjalanan bisnisku di kota kabupaten…
Detailnya aku tak menyampaikan lah, tapi biarlah dia tak tahu apa yang aku lakukan untuk membalaskan segala dendam dan perhitungan….
Plus tambahan dariku karena niatan menganggu keluargaku dan diriku sendiri...

***


Langkah pertama jelas adalah mengamankan harta rampasan lebih dulu…
Kusimpan dan kutimbun dalam dasar sungai yang kutumpuk dengan bebatuan besar2 yang aku angkat sendiri…

Langkah kedua adalah menikmati pertunjukkan….

Kusiapkan matras dan lambaran untuk bercinta di alam liar…
Tiga tempat sekaligus terpisah dengan jarak yg tak terlalu jauh…
Penerangan adalah lampu jalan…
Lampu jalan yang kupilih terang dan tempat nya kupilih tersembunyi dari jalan dan ada semak2 sebagai covernya dr arah jalan…
Terang tapi terlindung…
Banyaklah tempat nya…

Semuanya dekat dengan warung2 binaan Darso…
Dalam artian warung2 minum yang setor dana keamanan…

Setelah tempatnya sudah ok….
Aku setting HP dan video yang langsung bisa dilihat via internet…
Blog khusus…
Aku buat untuk kepentingan itu…

Khusus aku beli HP resolusi tinggi utk videomya…
Uangnya ya uang si Darso lah…
Edan apa pakai uangku…
Semuanya dia yang modalin lah…
Ha ha ha…

Setelah tempat sudah ok…
Settingan video ok…
Semuanya ok…

Aku kembali menyelinap di rumah Darso…
Mengambil satu persatu istri dan anak2nya mencekoki mereka dengan obat perangsang dosis tinggi dan menyalakan videonya..

Kemudian membuat sedikit kerusuhan agar yang lagi teler tergoda melihat….

Beres, lalu kutinggalkan mereka…
Terus terang semua langkah yang ada sudah cukup bagus dan tak akan terlacak…

Aku kemudian menuju tempat persembunyian si Darso dengan membawa air galon dan bubur ayam….


***

Kubangunkan Darso dengan mengguyur sekujur badannya dengan air galon… sampai basah kuyub…
Kemudian mencekokinya dengan bubur ayam…

Sebelumnya aku cekoki dengan obat2an agar demamnya turun sebentar…
Ya butuhnya cuma sebentar kok…

Ha ha ha akhirnya si Darso bangun terjaga benar2…
"Kkkaaauu maaau aapaa laagiii…. Bunuh saja akuuuu"

"Ha ha ha ha…
Kalem saja habis ini kau tak akan kutengok lah…
Mati2 lah kau…
Ha ha ha…

Ini sajian asyik punya dari Youtube xxx
Ha ha ha ha…."

Kupasang 3 HP sekaligus yg kubeli dengan uang Darso…
Belinya juga atas namanya…
Aku yang beli sambil menyamar kok…
Ha ha ha

"Semuanya sudah siap…
Silahkan mau lihat yang mana saja…
Ini istrimu lagi digilir…
Anak sulungmu yang ini…
Anak ragilmu yang ini….
Ha ha ha…

Silahkan dinikmati…
Sudah aku set baterainya penuh bisa untuk nonton 3 jam full…
Sebelum nantinya
Anakmu jadi superstar istrimu juga…
Karena setelah 2 jam wartawan akan ada disana mengabadikan peristiwa itu dan polisi yakin baru nongol setelahnya…

So…
Banggalah anakmu bakalan terkenal …
Ha ha ha"

"Bajingannnn kenapa kau sampai hati berbuat begini? Dduuuh isstrikuu maafkan akku… Aanaakku ampuni papamu naaakkk"

"Ha ha ha ha ….
Jangan cengeng… kamu sudah biasa merusak anak orang khan..? Membunuh juga ? Kenapa cengeng haahhh ?
Ha ha ha ha

Sudah lah…
Aku tak tahan kecengenganmu…
Nikmati saja pertunjukannya…
Seolah ini hiburanmu terakhir kalinya…
Eh…
Kalau bisa jangan menangis ya…
Ga ada yang dengar soalnya…
Eh satu lagi…

Kamu aku rekam ya…
Buat pertunjukkan betapa sang bapak menikmati sajian anak2nya digangbang rame2…
Ha ha ha ha
Selamat tinggal ya boss…."


***


Aku pulang ke rumah…
Semua peralatan yang tak diperlukan untuk mentransfer data rekaman ke cloud atau data base virtual di internet aku bawa pulang…

Sudah aku perhitungkan semua alibi dan jejak yang ada bahkan kepada si Darso yang sudah kubuat cacat saja aku berlaku hati2 dengan tetap menyamar sebagai orang lain…

Aku mampir ke pasar membeli banyak peralatan utk sawah dan memborong pupuk serta pakan ternak…
Beberapa kebutuhan rumah tangga juga aku beli sesuai catatan dari Sulastri…
Pickup ku penuh sesak dengan belanjaanku…
Itupun masih ada bahan2 ayng aku minta dikirim saja karena kendaraanku tak muat….

Sejak kemaren siang aku tinggal di kota kabupaten dan semua orang tahu itu…
Ada banyak barang2 yang aku beli khususnya peralatan pompa air, diesel dan sebagainya yang aku ingin beli untuk dimodifikasi menjadi traktor tangan yang simple sesuai disain dari pak Sumarna…

Aku juga jalan2 mencari alat2 motor ku yang rusak…
Aku memang bisa memperbaiki sendiri dan menyetel sendiri motorku tapi onderdilnyantetap harus beli…

Sejak aku menikah, perjalanan macam ini memang sering aku lakukan dan memang selalu menginap saking jauhnya jarak dengan desaku yang ga nyaman kalau bolak balik aku laju…

Bukan apa, hunting alat2 memang mengasyikkan juga melelahkan dan membutuhkan banyak waktu keliling kesana kemari…

Apalagi di kota Bogor ada pasar loak yang asyik untuk dijelajahi…
Banyak alat2 mesin dapur aku dulu beli dan rangkai sendiri buat menyenangkan istri…
Mesin jahit murah meriah…
Mesin bordir aku juga punya…
Beli bekas memang jauh lebih murah…

Uang sejuta bisa dapat macam2 lah…
Alat potong rumput baru saja 1.5 juta merk aneh2 dari jepang… tapi sejuta bisa beli 2 alat potong fumput merk honda sekalipun bekas tapi aku bisa menyulapnya seolah baru…

Bahkan bisa kujual sampai 3 jutaan kepada seorang kawan…

Ha ha ha
Mahal ya…? Ya iyalah…
Capeknya aku waktuku masa ga dihargai ?
Wong sama2 mau ya sudahlah…
Dia beli baru juga lebih dari 5 jt…

Sebulan sekali aku pergi hunting alat2 bekas ini, awalnya susah nyari barang2 ini, lama kelamaan saking kenalnya dan sering belanja…
Mereka selalu info via WA barang2 yang mereka punya…

Aku tinggal ambil saja…
Kadang butuh waktu lama soalnya kalau tak bilang2 dulu…
Kalau komumikasi dulu paling 2 hari cukup untuk hunting alat2…
2 hari itu bak pick upku penuh…
Ada puluhan barang romgsok sih..
Semuanya kalau dimata orang awam tak ada harganya…

Begitu aku sentuh dengan keahlianku barang2 bekas itu bisa berlipat harganya…

Contoh saja diesel las yang bekas aku obrak abrik hingga jadi seolah baru, harga belinya cuma 1 juta aku jual 6 juta… itupun rebutan…
Ha ha ha…

Alat2 itulah yang aku pajang ditoko alat2 ku dan perlengkapan rumah tangga milik Suryani…
Dibelakang toko itu adalah workshop ku sendiri utk ngoprek alat2 bekas itu kala aku luang waktu…

Lumayan hasilnya…
Semua aku belikan tanah sawah dan kebun…
Sawahku lumayan luas sekarang mungkin akulah pemilik tanah sawah terbesar di desaku…
Lha gimana….
Aku baru nikah juga anak istriku bisa hasilkan uang, aku bantu2 hidup orang juga hasilkan uang…
Semua hasilkan uang termasuk kegemaranku ngoprek2 alat2 bekas…

Toko ku yang awalnya cuma jualan bahan2 kelontongan ala ibu2 rumah tangga ku rombak total di bulan ke 7-8 an…
Ada juga jual pupuk aku…
Macam2 pokoknya halal lah…

Sehingga makin lama belanjaanku makin banyak dan akhirnya aku sering menginap di Bogor utk nyari macem2 soalnya pesanan Suryani juga makin banyak…

Apalagi sekarang merambah jualan alat2 dapur dr stainlessteel juga plastik…

Lengkap - murah - pelayanan ramah (cantik tak perlu diaebutkan) membuat tokoku yang berada diujung kampung yang berbatasan denga area pesawahan ramai dikunjungi orang…

Beberapa anak putus sekolah karena tak mampu ikut membantu dengan konsep dan janji mereka mau sekolah terus dan belajar giat serta bekerja giat…

Usaha ku yang awalnya asal2an sekarang mulai modern manajemennya…
Serba tercatat dan sangat rapih…
Bagian belakang toko disamping workshop kubangun hall besar tempat belajar dengan berderet buku2 pelajaran dan buku2 bacaan lainnya…

Disanalah anak2 asuhku belajar kalau malam…
Semua dalam pengawasanku…
Untuk urusan belajar aku sangat ketat…
Semua meniru cara2 pak Sumarna…

Selain Bu Tina sekarang ada 2 orang lagi janda yang ditinggal mati suaminya yang anak2nya bekerja dan belajar disini…

Ibu2 mereka bekerja disini juga…

Ketiganya bergiliran libur sih…
Bagaimanapun juga rumah mereka harus ada yang mengurus…
Anak2 mereka juga bergiliran libur..
Aku sangat toleran soal ini…

Aku punya sebutan baru….
Pak No tukang ngumpulin janda…

Julukan yg lucu sebenarnya dan bisa membuat orang salah paham sih.
Cuma ga papa sih toh aku tak pernah berhubungan dengan para janda itu…
Lagipula rumahku atau tepatnya tempat usahaku mirip2 panti asuhan kali ya…
Banyak anak2 yang sekolah berkat aku, dan anehnya mereka pintar2 dan cerdas sehingga seolah tempatku isinya orang2 cerdas semua…

Tono bertindak sebagai kepala anak2, dia yang mengatur jadwal belajar dan siapa mengajari siapa….
Di rumah atau di hall bwlajar memang ada banyak meja dan kursi serta ada kamar khusus bila ada yang capek berbaring tidur disana…
Setidaknya ada 2 yang masih SD Tino dan Mawar, 5 masih SMP si Arimbi, Tadi, Tika Anton dan Anwar, 3 SMA Astuti, Hartono dan Gani…

Kami selalu makan siang bersama mereka dan ibu2 mereka layaknya sebuah keluarga besar…
Ada juga anak yang dititipkan orang tuanya disini bersamaku agar belajar hidup katanya…
Hartono dan Gani itulah orangnya…
Badan mereka kekar dan matanya tajam penuh semangat…
Mereka berdua baru masuk SMA…

Merekalah yang aku ajari merangkai macam2 alat2 untuk dijual…
Merekalah selain Tono yang membongkar memilah2 dan mengelompokkan semua belanjaanku…
Bertiga mereka aku ajari peralatan2 seperti pak Sumarna mengajariku…

"Kalian semua harus pandai2 sekolah ya…
Tono kamu harus pandai juga sekolah dan belajar merangkai peralatan ini semua…

Pak No SD saja ga lulus…
Tapi bisa nyari uang dengan cara memperbaiki alat2 ini…

Kamu nanti kuliah harusnya bisa mandiri salah satunya dengan memperbaiki alat2 seperti ini…

Juga mengajari privat…
Macem2 pekerjaan halal yang bisa menghasilkan uang untuk kamu sekolah kelak…

Cukup Pak No saja yang SD ga lulus…
Cukup Pak No saja yang suka dihina orang…
Tapi bukan anak2 pak No…
Paham semua…?
Ingat itu…
Kalian semua adalah balas dendam pak No…
Biar pak No ga sekolah tapi bisa membuat anak2 pak No sekolah sampai tinggi…
Pak No sangat mengharapkan yang tinggal di rumah ini menjadi pemimpin negara kelak dengan ilmunya…
Paham kamu Hartono dan Gani?"

"Paham pak No…
Terima kasih"

Semua penghuni rumahku belajar pencak aliran Banyu Mili…
Semuanya termasuk ibu2 anak2 ku itu…
Makanya aku tak pernah khawatir meninggalkan rumah barang sehari dua hari…

Perlu serombongan preman dengan kemampuan tinggi untuk melibas rumahku…
Dan itu belum tentu bisa…

Bara yang masih kecil sudah benar2 jago sekali…
Dia mampu berendam hingga 2 jam…
Kemampuannya kira2 setara dengan kemampuan si Pitak plus 3 orang pengikutnya…

Astuti adalah murid wanita paling tinggi ilmunya dalam hal pencak Banyu Mili…
Hampir menyamai istriku Suryani…
Jauh lebih tinggi dibanding Bara…

Bayangkan sendiri kemampuan anak2ku semuanya bila serentak maju...
Dan aku bersyukur pencak aliranku ini benar2 sesuai dengan keinginanku…
Karena nafas kami adalah nafas air, tak satupun dari kami menjadi sombong, itulah inti nafas air…
Menyelaraskan dan membuang kesombongan…

Dan aku menyakini kecerdasan anak2ku itu dilambari oleh nafas air juga…
Nafas air akan membuat pelakunya tekun dan giat serta tak.mudah patah.
Pendiam dan tak suka cari gara2…
Tapi bila ditepuk…
Penepuknya akan basah tersiram tenaganya sendiri…


***


Aku tiba dirumah disambut oleh Suryani dengan pandangan menyelidiknya…
Aku tahu maksudnya, tapi itu nantilah setelah malam dibahas…
Bukan sekarang saatnya…

Peristiwa Darso kemaren kala aku menyusup diam2 dan menggelar pertunjukkan live di internet, benar2 menggemparkan banyak pihak…

Semua majalah koran dan TV memberitakannya sebagai kebejatan moral anggota keluarga Darso…
Kenapa ?
Karena aku mengunggah semua video itu di cloud dan di google drive yang berukuran besar dengan nama Darso…
Membeli slot data yang besar sekaligus untuk 5 tahun…

Termasuk video2 kebejatan Darso kala memeras dan mengerjai korbannya…
Ada juga video2 yang mengangkat nama pejabat publik yang menjadi langganannya…
Baik pejabat sipil militer dan kepolisian…

Semuanya kena dan tertangkap basah divideo2 itu…
Kegemparan melanda seluruh negeri…
Semuanya geger dan gempar..

Darso mwnjadi orang yang dicari2…
Buronan kelas kakap…

Semuanya mencari Darso…
Anak.dan Istrinya dianggap sebagai pelaku kejahatan amoral yang mempertontonkan kegiatan asusila yang sengaja di rekam…

Mereka digelandang masuk kedalam tahanan untuk diberkas sebagai pelaku kegiatan pornografi dan pornoaksi melalui internet…
15 tahun penjara menanti…

Pejabat yang terbawa2 dengan kegiatan Darso menjadi bulan2an publik…

Presiden bahkan memecat banyak diantaranya, selain sisanya mengundurkan diri…
Semuanya dijerat dengan kejahatan yang sama dengan anak2 dan istri Darso…

Kemaren hingga hari ini, berita2 seluruh stasiun televisi isinya ya kehebohan asusila Darso CS…
Rumah Darso dan Kos2an miliknya dibakar masyarakat…

Semuanya milik Darso ludes tanpa sisa…
Tabungan2nya dibekukan…
Disita oleh negara sebagai bukti kegiatan trafficking…

Tak ada lagi pejabat yang perlu ditakuti…
Semuanya sibuk menyelamatkan diri masing2..
Tak ada lagi yang mau membantu mereka daripada ikut tersangkut gara2 melindungi mereka…

Satu tepukan seluruhnya sirna…

Tinggal 4 orang lagi….
Asep dan kawan2nya….

Itu soal nanti, aku seorang yang sabar menunggu….


***

"Sayang itu perbuatanmu kah ?"

"Mmm kenapa sayang ? Ada yang salahkah?"

"Kenapa keluarganya terseret2?"

"Percayalah, semua keluarganya tak lebih baik dari Darso, aku sudah menyelidikinya semuanya, bahkan anak2 Darsolah yang mengumpankan teman2nya utk dijadikan budak nafsu Darso…

Lagian mereka makan dan bermewah2 dengan membuat teman2nya menjerit dalam kenistaan, sekarang waktunya…

Juga pejabat2 itu punya andil juga kok sayang"

"Jadi…?"

"Sekarang sayangku ini legalah, tinggal 4 orang lagi yang membuatmu dulu terjebak di jurang nista, tapi itu soal nanti sayang…

Kita menunggu saja, lagian aku beli banyak peralatan untuk dibongkar2…
Sawahku juga nambah kemaren gara2 penjualan alat2 juga baik sebaik hasil panen…

Orang2 yang ikut aku kini semakin banyak…
Semuanya harus diurus sebaik baiknya…
Anak kita Bara juga mau SMP, anak2 kita lainnya juga butuh biaya dan dukungan belajar dan usaha, semua harus aku pikirkan juga sayang…"

"Hiks hiks hiks, terimakasih sayangku, cintaku dan pepundenku…
Terima kasih telah membalaskan sakit hatiku dan Bara…
Mulai saat ini aku akan hidup dengan sepenuh hati mensujudimu sayang…"

"Sudahlah…
Besok matahariku harus bersinar cerah, tak ada lagi awan mendung yang membayangi…
Semua sudah kuhalau pergi…"


***

Aku memang harus memikirkan banyak hal…
Aku harus bisa seperti pak Sumarna yang mengangkat derajat anak2 miskin dan yatim disekeliling nya…

Minggu depan aku akan melihat2 tanah yang pas utk aku kembangkan menjadi kos2an serta sedikit area usaha utk dijalankan oleh Tono nanti kala kuliah…

Saat ini semangatku benar membara karena tantangan kedepan yang aku hadapi juga sangat besar dan berat…

Sawah2ku dan ladangku hasilnya memang luar biasa…
Setahun ini tak kurang dari 400 juta totalnya…
Itu bersih uangku…
Setelah sisa buat makan dan minum serta uang sekolah anak2ku yang banyak…

Buruh tani yang bekerja bersamaku juga banyak…
Setidaknya 5 orang mengurus ladang tanaman kayu dan kopi…
10 orang mengurus sawah2ku…
Sehingga aku lebih bisa punya waktu luang mengurusi kolam2 ikanku dan sayuran serta buah2an ku bersama anak2ku…

Tabunganku juga semakin membesar…
Berkembang hampir mendekati 1M semuanya…
Hasil kiriman dari desaku termasuk didalamnya…

5 bulan lagi anak kandungku lahir bila tak ada kendala…
Acara 4 bulanan sudah kami gelar minggu kemaren sekalian syukuran kami atas keberkahan yang tercurah selama ini, anak2ku nilainya pas bagus2 juga dan tak ada yang rangkingnya dibawah 5 besar…
Aku bercerita selain Bara lho ya…
Kalau dia tak perlu dibucarakan lagi lah...

3 diantaranya rangking 1 malah…
Pengalaman pertama mereka selama sekolah…
Ternyata pola belajar teratur yang aku terapkan secara tegas sesuai dengan pola pendidikan anak2 pak Sumarna dan para pegawainya punya andil besar dalam mengembangkan diri mereka…

Jangan tanya ibu2 nya bagaimana perasaannya…
Bapak ibu Hartono dan Gani jangan tanya lagi perasaan mereka…
Bajkan mereka sampai menangis sambil duduk simpuh menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya pada kami…

Hartono dan Gani sebelumnya adalah anak2 nakal di kelas dan jangankan rangking… bisa naik saja sudah bagus…
Nilai2nya dihiasi angka 5 dan 6…
Sekarang raport mereka berserak angka 8 dan 9…
Mereka sudah tak nakal bahkan…
Guru2 dan kepala sekolah juga heran dan bersyukur…

Benar2 kemajuan yang membuat kami harus lebih bersyukur. Pak RT dan Pak RW yang kami undang juga salut atas perjuangan kami…
Bisa mengumpulkan anak2 yang terancam putus sekolah dan mendidiknya sehingga bersinar benar2 luar biasa…

Sebenarnyalah aku bukan apa2…
Aku bisa begini sebenarnya tinggal meniru saja gaya dan cara2 pak Sumarna kala mendidikku dulu.

Itulah kesyukuran yang besar dalam hatiku, bisa bertemu dan menjadi kawulo dan belajar banyak hal kepadanya kecuali belajar ilmu silat beliau…

Pernah beliau bilang padaku soal itu…

"No, aku suka melihat mas Rangga dan Bayu latihan dan kamu temtu ingin ikut khan No?
Tapi percayalah padaku, ilmu yang kamu pelajari sangat sesuai dengan jiwamu dan nilainya tak berada dibawah ilmu keluarga ku…

Tinggi rendahnya tingkat kanuragan seseorang akhirnya akan ditentukan oleh keuletannya berlatih…
Kamu latih ilmu keluargamu…
Kamu akan tahu penilaianku saat ini bukanlah omong kosong belaka…"

Aku minggu ini jelas paham dan setuju dengan penilaian beliau…
Dirada Meta dan Glatik Neba adalah ilmu khas kerajaan Kediri yang diciptakan oleh Dua orang pangeran yang sangat digdaya…
Keduanya pilih tanding dan sangat diandalkan menjadi pokok2 latihan prajurit kerajaan kediri…

Semua senopati dan apalagi pangeran kerajaan harus bisa menguasai ilmu ini sebelum lainnya, itulah cerita dari kakekku…

Dan Banyu Mili adalah ciptaan raja Airlangga…
Raja yang menjadi sesepuh kerajaan kediri dan singasari…

Sehingga boleh dibilang Banyu Mili inilah awal muasal aliran Glatik Neba dan Dirada Meta…
Keduanya memisahkan kedahsyatan amukan air melalui wujud amukan seekor gajah dan lincahnya aliran air melalui wujud gerakan burung gelatik menukik…

Aku benar2 bersyukur bisa mengalahkan pengikut aliran Dirada Meta…
Sebab boleh jadi bila Darso pemahaman dan latihannya sudah sampai puncak akulah yang kalah..

Untung saja di tahun terakhir aku berlatih ilmu kedahsyatan air terjun yang terus menerus menyerang di kedinginan malam…
Dengan itulah aku seolah belajar menjinakkan Dirada Meta nya Darso…


Aku benar2 bersyukur…..


***

Akhirnya Benar2 No berubah menjadi sangat bengis…
Apalagi kala keluarganya akan terusik…
Tak ada belas kasih sama sekali…

Wuuihhhh…


Salam Edan E…
 
N O




BAB 15
DILEMA




Sudah 3 bulan sejak peristiwa Darso, si Asep belum juga menghubungi aku…

Entah dia ketakutan entah dia tiarap dulu beserta rombongannya…

Tak tahulah aku. Sebab biasanya yang terjadi adalah muncul tunas2 baru kejahatan dan biasanya lebih bengis lagi…


Sekarang entahlah apa yang terjadi…

Pasalnya aku benar2 tenggelam dengan kerja kerasku..

Rencana membeli tanah di Bogor utk aku buat kos kosan sebagai upaya agar sekolah Tono tak terbengkalai benar2 sudah menjadi target utamaku…


Rasanya uangku tak bisa lagi ditanam di desa ini…

Sawahku sudah cukup luas…

Pekaranganku dan kolam2 ikanku juga…

Ladang tanaman kayu dan kopi apalagi…

Tokoku sudah sangat besar dan tak mungkin diperbesar lagi karena pangsa pasarnya yang terbatas...


Harus ada tempat lain untuk menanam uangku dan Bogor adalah pilihan utama yang paling tepat.

Bisa berbentuk rumah kos kosan bisa juga deretan Ruko..

Mana saja yang mungkin…


Dan uangku rasanya cukup untuk itu…

Karena terlalu lama kang Asep tak menghubungi aku, maka aku menghubungi dia dulu…


"Halo kang Asep…

.

Oh kirain sakit kang…

.

Ho o.. Bulan depan aku khan panen besar nih kang..

Rencananya aku mau simpan di tanah di Kota Bogor kang…

.

Besok rencananya aku jalan2 sambil belanja kang..

Biasa kang buat tokoku dan kali2 ada alat2 rusak yang masih bisa diperbaiki ..

.

Mmm iya kang direkondisi lagi biar bisa dipakai dan dijual aku beli juga sih…

.

Lumaan hasilnya sih…

Kemaren lebih gedhe dapatnya dibanding panenan lho kang sama2 dalam 3 bulan..

.

Ha ha ha

Namanya usaha kang…

.

Iya mumpung masih muda kang…

Mana istri bulan depan lahiran pula…

.

Ha ha ha iya kang iya…

Kalau begitu aku ke kota sendiri saja kang..

.

Mangga kang…

Mangga…


Ternyata kang Asep masih belum mau keluar sarang…

Mmm tapi kenapa ya dia nanya2 pergiku minggu depan kah ?

Mmm jangan2 …


Perasaanku jadi agak was was….


Aku harus tahu maksud dia kenapa nanya2 soal minggu depan…

Mmm…



***



Minggu depan aku akhirnya membatalkan rencana ke kota Bogor…

Aku di rumah saja dan menyibukkan diri mengatur kamarku..

Belanja baju2 bayi dan mainan nya…

Belanja ranjang tempat bayi dan perlengkapan bayi lainnya…


Sebenarnya toko ku atau toko Suryani menyediakan perlengkapan bayi juga tapi yang sederhana saja yang sesuai dengan taraf ekonomi masyarakat.


Dan Suryani ga mau bayinya kembaran dengan bayi2 lain di desa…

Ha ha ha itulah wanita…

Sebulan menjelang kelahiran ini memang Suryani harus banyak2 jalan2 kemanapun asal nalan kaki…


Kata dokter baik untuk proses kelahiran…

Aku mah siapa…

Nurut saja…

Masih kata dokter lagi…

Suami harusnya selalu mendampingi istri kala sudah menjelang kurang sebulan prediksi kelahiran…

Aku nurut juga sih…


Jadi sebenarnya aku ga ke kota alasannya ga melulu soal ucapan si Asep, tapi lebih kepada mendampingi istriku menghadapi kelahiran bayinya…


Kalau ga salah hitung sih harusnya dalam 3 minggu paling cepat bayiku lahir…

Dan itu susah ditentukan kapan2nya…

Bisa besok atau seminggu lagi atau lebih dari 3 minggu…


Untuk itu lagi2 aku nurut lah…

Semua urusan sawah dan ladang selama bisa diwakilkan ya diwakilkan saja…

Aku jadi suami siaga…

Siap Antar Jaga…


Sedikitnya aku benar2 khawatir juga sih…

Takut istriku atau bayiku kenapa2…

Jadi we aku baner2 dirumah we selama 3 minggu terakhir…


Sesekali aku tengok sawah juga sih tapi ga lama…

Paling sejam dua jam…

Latihan berendam malam juga masih sih…

Cuma di kali belakang rumah saja…

Setidaknya biar ada progres latihan lah..


Aku bener2 memeti…

Kaya ayam yang mau kawin ga jelas mau kemana ga jelas mau ngapain…

Suryani sendiri kadang tertawa melihatku seolah stress memikirkan persalinan atau proses kelahiran bayi yang dikandung oleh Suryani…


"Hi hi hi mas ini lucu kok…

Baru disuruh memperhatikan istri dan siap2 kalau istri mau lahiran sudah stress begitu…

Ga papa kok mas…

Santai saja ya mas…

Mudah2an saja semuanya lancar…"


"Duuh sayang mas gimana ga stres…

Ntara kalau ada apa2 gimana..

Kalau pas mau lahiran mas ga ada gimana…

Ya ga stress gimana toh ?

Edan bener nih nungguin proses lahiran…"


"Hi hi hi, ya sudah yuk mas bacain ini cerita2 buat anak kita mas…

Katanya kalau dibacain cerita2 sama bapaknya anak bisa jauh lebih cerdas mas…"


"Ha ha ha…

Hadeww ayo lah…

Hari ini saja sudah 6 kali sayang aku bacain2 cerita…

Kayaknya enaknya ngajari dia nenen kali ya sayang"


"Hi hi hi…

Ayok mas…

Aku juga pengen soalnya dinenen sama mas…"


"Mmm ayok lah sayang…

Disini sayang?"


"Iissh kasihan anak2 yang lihat entar pengen gimana? Bisa ngenthu rame2 mereka di ruang belajar nanti hi hi hi, kita masuk kamar saja mas…


Tahu ga mas…

Dulu Astuti pernah ngintipin kita ngenthu lho…

Makanya dia ngebet pengen kawin sama mas…

Lha dilihatnya aku tepar saking puasnya…


Hi hi hi…

Butuh diajak jalan2 ke IPB dan macem2 latihan keras sama aku baru dia bisa lupa soal perkenthuan"


"Ha ha ha…

Bohong ah, masa ada cerita model begitu sih ?"


"Iiissh dibilangin kok…

Hi hi hi mas… gendoonggg"


"Iya iya… sebentar sayang…. huufff…"


Aku menggendong dengan hati2 istriku yang sedang hamil besar…

Sesekali kucium pipi dan dahinya…

Aku benar2 sangat menyayangi istriku…

Aku paham betul betapa istriku tanpa mengeluh menahan derita susah tidur dan sebagainya…


Demi anak kami yang sedang dikandungnya…

Semua sijalani oleh istriku dengan penuh kesyukuran…

Benar2 aku sayang lebih sayang dari sebelum2nya


Kemanjaannya padaku aku memang inginkan…

Lha aku suaminya…

Kalau manja sama orang lain khan salah tho?

Ha ha ha…



***


"Mmmm jadi nenennya sayang ?"


"Ha ha ha jadilah…

Sudah capek2 gendong dari sana ke sini masa ga dapat apa2 ? Duh bisa ngences aku nanti…"


"Hi hi hi, ya sudah sini sayang aku kasih nenen…

Huupp…

Ah leganya bisa telanjang…

Dari tadi diluar terus gerah mas…"


Aku ga peduli Suryani bicara apa, mataku dan mulutku serta lidahkj hanya fokus ke nenennya yang membengkak dan putingnya yang membesar…


Sungguh sangat sexy…

Susunya dulu saja lebih besar dari tangkupan tanganku apalagi sekarang…

Gedhe banget dan sangat merangsang pisan euy….


Segera susunya aku remas2 dan putingnya aku sedot2 lah… entah kenapa aku kepikiran kata2 dokter dan kawan2 di sawah tadi…


"Pak No, hamil itu bukan berarti ga boleh berhubungan sex, dikurangi lah di awal2 kehamilan saja 4 bulan pertama kurangilah berhubungan suami istri, bukan tak boleh…


Kesana nya boleh lah…

Apalagi saat akhir2 mau melahirkan…

Bolehseekali malah,

Cuma posisinya harus diatur pak No…

Asal perut istri ga tertelan ok kok…

Bapak bisa belajar lah posisi2 mana saja yang enak..

Cirinya perut istri ga kena perut bapak atau tertekan…"


"Pak No…

Nanti hari2 terakhir…

Sering2 ditengok ya istrinya"


"Lha ditengok gimana pak, wong ditungguin terua ini lho kok ditengok…."


"Ha ha ha…

Pak No… anunya yang ditengok…

Biar lancar jaya nangi lahirannya…"


"Oww itu…

Lha tiap hari kami mandi bareng lho pak…

Ga ditengok lagi anunya..

Saya juga sabuni malah"


"Ha ha ha ha haduuuh pak Noo pak Nooo

Dikenthu dientot pak no…

Dientot..

Ha ha ha"


"Oalah itu tho…

Ha ha ha ngomong ngentot napa sih pak…

Ha ha ha iya pak iya…

Kemaren dokter juga bilang kok

Malah diajari cara2nya…

Tekniknya juga pake buku….

Ha ha ha ternyata ada buku begituan ya…

Ha ha ha"


Aku benar2 terangsang sekali saat ini, mungkin karena sudah lama aku tak menggauli istriku salah satu alasannya ya karena takut kenapa2…


Sampai istriku kemaren itu tanya2 ke dokter soal hubungan sex masa kehamilan…

Mungkin istriku mumet juga kali atau kasihan kepadaku…

Yang pasti setelah pulang dari dokter ini kali kedua aku mencoba kembali berhubungan sex, selang sehari…

Ha ha ha..

Katanya biar lancar keluarnya…

Ntah bener ntah kaga..


Yang penting saat ini tak ada kekhawatiran kalau lagi ngentot, asal dengan gaya yang sudah dijelaskan dalam panduan…


Kemaren kami pake gaya anjing kawin atau doggy style…

Kebetulan sekalian mandi jadi we sekalian dimasukkin..

Cuma kata Suryani kakinya capek hampir jatuh malah saking capeknya…


"Mas…. Mas diam saja ya…

Buar adeyang atur gimana2nya…

Mmmm"


"Ya deh sayang pokoknya jangan sampai kendungan adek jadi ga bener gara2 aku ngentotin adek ya"


"Hi hi hi ya mas…

Mas lucu deh kalau pengen terus ditahan tahan kayak begitu…"


Habis bicara Suryani melumat bibirku dengan posisinya tidur miring…

Tangannya membelai kontolku perlahan dan benar2 diresapinya seolah barang berharga…


Namanya kontol, disenggol ya mesti we nonggol, membesar mengeras menunjukkan eksistensinya…


Suryani tersenyum riang…

Dia langsung bangkit merangkak ngangakangin kontolku dan langsung memasukkan nya kedalam memeknya…


Woowww

Rasanya gimana gitu…

Eh kok bisa blessh masuk semua gampang ya…?


"Eh kok gampang ya sayang ?"


"Hi hi hi…

Sedari tadi pegang2 kontol ya basahlah mas…

Ga perlu diapa2in juga basah…

Mas pokoknya diam saja ya…

Tapi tangannya boleh pegang2 nenen kok…

Kalau mas nenen susah soalnya perut adek ngganjel soalnya mas….

Hi hi hi…

Sini tangannya mas remas2 susu adek sambil pentilnya diplintir2 ya mass…."


Sesuai dengan saran Suryani aku ya diam saja mirip gedebog pisang, cuma tanganku lumayan bisa megang2 susu Suryani yang menggelantung besar dan sangat menggairahkan….


Pentil susunya yang tampil sangat imut tapi nggemesin tak lepas dari pencetan dan plintiran jemariku…


"Aaasssh aaashhh aashhhh"


Suryani menggerakkan tubuhnya perlahan saja sambil mendesah2 ga keruan…

Aku juga terbuai dengan segala cara Suryani.memuaskanku…

Kontolku entah kenapa seolah diurut2 enak banget pokoknya…

Tak terasa aku menggerakkan pantatku membantu Suryani…

Naik turun beuuuh enaakkkknyaaa…


Suryani mulai menceracau ga jelas…

Biasa begitu kalau mau nyampe…

Aku sendiri sudah dekat juga tapi ga deket2 amat…


"Dduhh aaaassh asssh maaasss enaaaaksss masss"

"Iya dek enak dek, mas cepetin ya… mas ga betah kalau pelan2 ini"

"Aaashhh sshhhh iyaaaaasssh masss"


Dengan kode dari Suryani aku benar2 mempercepat rojokanku dengan sepenuh hati dan tenaga…

Beeeuuh rasanya nikmaaatt sekali…

Rasa nikmat mulai mengumpul di kontolku dengan cepat…

Aku mempercepat rojokanku lagi…


Suryani tak tahan juga akhirnya dia juga mempercepat besotannya dan kadang tubuhnya naik turun…


"Aaaaaa aaaaa masssss aaaaadeekk maaau sampaaai maashs ashhh asshs aaachh"

"Iyaaa dekk mas juga….. Mas mau nyampek"


Lenguhan kami terdengar seolah sahut menyahut dan saling susul

Dengusan nafas kami memberat….

Akhirnya


"Massshhhhh aaaaaaahh aaaaaaahhh"


Suryani dapet orgasmenya….

Aku masih sebentar lagi, kupercepat lagi rojokanku lebih cepat lebih cepat lagi…

Hingga akhirnya aku melayang…


Croot Crooot


Enaknya…

Suryani juga masih mengalami orgasme yang tadi terus menerus hingga akhirnya aku orgasme dan dia rubuh kesamping…

Terlentang …

Dengan wajah sangat cantik tersenyum….

Sambil matanya terpejam…


Aku mengelus2 kepalanya dan mencium pipinya tanda berterima kasih padanya…


"Haaahsshh aahhhhsss enak masssss….."

"Oya deek mas juga enak makasih ya…."


"Gendong adek mass…

Mandiin ya…

Haashhh haashhh hhasshh"


"Baik sayangku cintaku….."


Aku bangkit turun dari tempat tidur, kemudian menggendong Suryani ke kamar mandi dan memandikannya…

Sambil aku juga mandi….


"Mmasssss aaaaahhhchhhh"


Tiba2 Suryani menjerit…


"Ada apa sayang ku ?"


"Perut adek sakit massssssss aaachh

Handukin adek mas…

Aaacch"


"Baik sayang baik…."


Mandi belum juga sabunan, ini baru asal basah Suryani minta kelar mana menjerit kesakitan pula..

Aku jelas sangat bingung, tapi pertama kali aku handukin cepat2 suryani kemudian mengangkatnya keluar kamar mandi…


"Pakaiin baju adek mas… cepeeettt"


"Iya sayang iya…."


Buru2 aku mengenakan pakaian Suryani mulai celana dalamnya, BH nya dan kemudian dasternya…


"Maasss aaach jangan daster ini mas, yang bagusss di lemari buat bersalin masss"


BLAARRR


Bersalin ?????

Kata2 ini dan kesakitan suryani seolah membuat kepalaku sadar…

Bahwa Suryani hendak melahirkan…!!!


Aku buru2 mengembil daster yang memang dipersiapkan untuk ke rumah bersalin ..

Tas dan baju ganti tang memang sudah siap aku keluarkan…


"Massssss mas itu masih telanjang!!!

Mau kemana ??

Hi hi hi"


"Eeh duuuh…. Lupa aku sayang…. Duhhh"


"Buruan pake baju mas….

Jangan mbingungi gitu lah duuh…

Aaaashhccchhh"


"Iya dek iya…"


Akhirnya aku cepat2 pake baju ganti sampai lupa ga pake celana dalam…


"Masss pake celana dalam napa ??? Cepataaann masss aaaaaauuccvhh"


Lagi2 aku lepasin semua pakaianku…


"Dduuuh masss kok telanjang lagi…

Ddduuuuh aaauuucchh bajunya ngapain dilepas juga siih ?"


"Duuh iya ding iya… duh maaf ya"


"Cepetaaaaannaaaaaaaccchhh"


Rinihan kesakitan Suryani akhirnya sukses juga membuatku bingung ga keruan…

Sampai2 mengenakan baju saja pake acara kebalik..

Bener2 kok…

Jadi suami siaga itu sulit…

Stress duluan aku…

Apa2 salah…


Ga tahan benar aku saking stressnya…

Bayangan akan ada apa2 pada Suryani dan bayiku benar2 tiba2 seolah membuatku ciut nyali dan bingung…


"Mmmaaaaaaassssss"


Suryani menjerit…


"Ya dek…? Ada apa ?"


"Itu baju kotor mau dikemanain maass ?

Aduuuuhbb massss ssakiitttt"


"Eeh iya ya…

Dduuh mana yang sakit dek…

Dduuh sini mas peluk…."


"Maasssa buruan kok malah peluk2 siiih adduuuh masasa saaaakiitttt"


BLAARR


Aku mulai sadar kalau aku panik benar2…

Aku tarik nafas dalam2 dan mencoba tenang…

Barulah aku tahu apa yang musti dilakukan…

Semua baju dan persiapan sudah tersimpan dalam tas koper yang sudah sejak minggu kemaren disiapkan aku tenteng dan kemudian aku tuntun Suryani keluar kamar…


"Maaf ya sayang, mas bener2 panik tadi...maaf"


Kali ini Suryani tak merespon ucapanku…

Wajahnya menegang menahan sakit..

Tangannya mengelus2 perutnya seolah itu bisa mengurangi rasa sakit…


"Toooooooooonnnnnnn"


Aku berteriak kencang sekencang2nya memanggil Tono….

Kemudian memeluk istriku dan menuntunnya ke arah pintu rumah…


Tono laksana terbang datang…

Bu Tina juga datang…

Hampir seisi rumah datang…


Belum pernah sekalipun aku berteriak kencang…

Rupanya teriakanku ini membuat kaget seisi rumah…


"Ton siapkan mobil cepat ya…

Bu Tina kayaknya Suryani hendak melahirkan..

Saya titip Rumah…

Astuti kamu bawa tas itu kemobil kamu ikut sekalian, kalau2 nanti ada yang perlu dibantu…"


Tanpa menunggu jawaban aku terus menuntun Suryani keluar rumah menuju mobil…


Tono laksana terbang lari menuju mobil membukakan pintu…

Haryono mengambil tas koper keluar buru2 ketika dilihatnya Astuti masih bingung dan tegak berdiri disana…

Diseretnya Astuti sambil menenteng tas besar yang seolah bagi Hartono semacam kresek kecil saja…


Setelah membukakan pintu…

Tono langsung duduk di bangku sopir menyalakan mobil…

Perlahan aku mendudukkan Suryani di kursi belakang dan menutup pintu perlahan..

Aku kemudian berlari memutar dan duduk disamping Suryani kemudian menutup pintu…


Tepat bersamaan dengan masuknya Astuti yang seolah didudukkan oleh Hartono dan pintunya ditutup, setelah Hartono memasukkan tas besar dalam bagasi mobil


Tak lama kemudian kami ke rumah sakit bersalin kecil milik seorang dokter muda di kota kecamatan…

Aku sudah memboking tempat untuk Suryani waktu pemeriksaan terakhir minggu kemarin…

Dalam perjalanan aku juga sudah menelpon bu Dokter yang menangani Suryani…

Memang beliaunya sudah berpesan untuk itu...



***


Sampai di rumah sakit bersalin, atau mungkin lebih tepat disebut klinik bersalin dokter yang menangani Suryani sudah ada di tempat…


Dokter Diandra Sukmaningrum…

Dokter muda yang cantik yang membuka klinik ini karena kecintaannya pada tempat kelahirannya…


Ya…

Dokter Diandra adalah putri daerah yang berprestasi dan sangat cantik jelita…

Masih muda belia dan belumlah menikah…


Dengan dukungan dana yang besar milik orang tuanya yang juga seorang Dokter di Rumahsakit umum daerah, Dokter Diandra membangun kliniknya sendiri…


"Bagaimana bu ?"

"Sakit sekali bu dokter, kayaknya lebih sakit dibanding yang pertama dulu…"


"Yuk berbaring disini bu, biar saya periksa…

Bapak No silahkan duduk pak…"

Bu dokter Diandra tersenyum kepadaku...


"Eh baik bu dokter…."

Rupanya beliau tahu aku stress dan panik, hingga masih saja berdiri disamping Suryani dan menghalangi dirinya memeriksa istriku…


Duh aku benar2 blank sama sekali…

Malunya itu lho…


Aku melihat sang dokter yang entah menggunakan parfum apa tapi harumnya bener2 aku suka karena menampilkan kesegaran yang sangat berjiwa mudah dan hidup, memeriksa dengan telaten Suryani…


"Mmmm ibu… sudah bukaan 8 ini…

Kalau ga ada masalah, sebentar lagi ibu sudah menjalani persalinan…

Cuma, ini tekanan darah ibu tinggi banget ya…

Mmm

Mikir apa ibu?

Ga baik mikir macem2 lho bu…

Ibu tenang saja..

Suami ibu khan ada disini sekarang ?"


"Saya takut dokter….

Semalam suami saya yang dulu almarhum datang dalam mimpi saya mengajak saya pergi….

Huu huuuu huuu"


"Duuh ibu yang tenang ya….

Khan ada pak No disini… nanti Pak No ikut mendampingi kok bu…

Mmm ibu tenang saja ya?


Suster… Bawa ibu Suryani ini masuk ke ruang operasi ya….

Berikan infus dan tolong pantau tekanan darahnya"


"Baik bu dokter…"


"Pak No, duduk sebentar disini ya, saya ingin bicara"


DEG DEG


Pembicaraan singkat tentang ketakutan istri saya dan ruang operasi serta bu dokter yang ingin bicara membuatku merasa tak nyaman sama sekali…


Ada apa ini ?

Kenapa bukan ruang bersalin ?



***



"Pak No…

Hubungan bapak dengan ibu baik2 sajakah ?

Saya lihat ibu tampak stres begitu dan sepertinya bapak tak memahaminya ya?"


"Duh bu dokter saya memang orang bodo bu, sekolah saja SD ga tamat bu…

Duuh bu dokter ada apa ini?"


"Ibu mengalami hipertensi pak No, atau tekanan darahnya sangat tinggi menjelang persalinan, ini tak baik pak No, harus ada tindakan segera demi menyelamatkan keduanya, ya bayinya ya ibunya"


"Mmmm ini saya perlu tanda tangan pak No bila harus segera dilakukan Cesar pak No"


"Cesar bu dokter ?"


"Ya pak no setidaknya untuk menyelamatkan bayinya dulu sementara ibunya harus dipantau terus kondisinya…."


"Duuh gustiiiii"


Aku benar2 dalam kegelapan, aku tak tahu apa2 juga soal ini, segera saja aku tanda tangani surat persetujuan tindakan medis oleh bu Dokter yang menangani…


"Sekarang bapak dampingi ibu ya, mudah2an kehadiran bapak membuat ibu tenang ya"


"Baik bu Dokter"



***



Aku melangkah lunglai menuju ruang operasi….

Aku tak tahu lagi harus bagaimana…

Aku benar2 gelap…


Aku bingung benar2 bingung kenapa Suryani tak bicara soal mimpinya kepadaku ?

Apakah karena dia merasa berdosa kepada suaminya dulu ?

Ataukah karena merasa berdosa kepadaku ?

Ataukah akibat rasa bersalah dengan langkah2ku menghabisi si Darso dan keluarganya?

Atau dia merasa dirinyalah penyebab segala kerusakan pada masa dulu?

Dan merasa berdosa aku kebawa bawa?


Aku benar2 tak memahami wanita sama sekali…

Atau aku selama ini kurang memperhatikan istriku dan segala kebutuhan akan kasih sayang dariku kurang?


Sekilas tadi bu dokter menyampaikan kalau Cesar tujuannya akan menyelamatkan bayinya, sementara Suryani akan terus diupayakan ?


Apa artinya ini soal pilihan siapa yang harus hidup dan mati ?

Duh gusti…..

Kulo nyuwun ngapuro…

Aku menangis meneteskan air mata kesedihan bahkan sebelum masuk ruang operasi aku tak tahan menangis sedih…


Gusti…..



***


Dduuuh ….
Ada apa ya ini?
Kok jadi melow banget ini ?


Duuuh


Salam Edan E

 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd