Percakapan singkat
Hari ini hari minggu, rutinitas yang sering aku takukan tak beda jauh dari semua minggu minggu yang ada, mulai dari morningsex dengan istri sampai bantuin istri nge-pack roti roti dagangannya hingga sore menjelang.
Ketika sore hari kami hanya beristirahat di ruang tamu sambil menonton acara tv favorit kami berdua.
Disaat kami sadang santai. Handphone ku berbunyi
"Teng.. ting.. tong.. ting.. tong..." Bunyi nada suara hpku
"Ma, ada telfon. Tolong angkat ma." Ujarku keistri
"Si papa males banget gerak kalau uda mulai filmnya". Rengek istriku
Kupelanin suara dari tv agar tidak mengganggu.
"Hallo, selamat sore". Ujar istriku memulai obrolan didalam telefon
"Selamat sore mbak. Denisnya ada?" Tanya seorang didalam telfon yang aku kenal itu adalah suara raffi ahmad
"Iya, ada pak. Mau bicara sama suami saya?" Tanya istriku
"Benar mbak, Saya mau ngobrol sama suaminya mbak". ujar raffi ahmad
Istrikupun berjalan kearahku dan langsung memberikan Handphone yg ada ditangannya.
"Hallo" ujarku singkat
"Hallo dengan Denis Vanbasten?" Ujarnya
"Iya, saya sendiri. Kenapa?" Tanyaku
"Wahh, ini gua raffi" ujarnya
"Maaf a, gua ga kenal suaranya, gua kirain siapa" ujarku beralasan
"Lu kenapa mau kerja sama gua broh? Kan lu dimanagement Garuda Entertaiment" ujarnya
"Iya a, gua masi di situ kerja. Tapi pandemi gini mana ada yg mau buat film." Ujarku menjelaskan
"Iya si broh, tapi itu gajadi masalah ke Garudanya?"tanya raffi
"Enggak a, gua diskusi kemarin sama Pak Reno dan Mbak Fely. Mereka memperbolehkan aku kerja diagensi manapun selama corona belum berakhir a" Ujarku menjelaskan
"Oh gitu bro, sampai lu masuk team gua gokil si bro" ujarnya
"Tapi nanti coba aku tanya manajemen dari Garuda entertaiment ya bro. Takutnya gua dikira gajak lu join". Ujar raffi kembali
"Iya a, kita komunikasi saja lagi nanti gimana kelanjutannya". Ujarku mencoba mengakhiri percakapan
"Emang disitu banyak yang di PHK ya bro?" Tanya raffi yang belum mau mengakhiri obrolan
"Ada si beberapa a, tapi khusus buat yang senior senior kaya gua, cuman dapat 35% dari gaji a". Ujarku menerangkan
"Oh, gitu bro. Ntar deh gua kabarin lagi. Kalau enggak lu main ketempat gua deh. Kita ngopi² disini." Ujarnya
"Siap a. Gua kosong mulu kok jadwalnya sekarang". Ujarku yang mulai bosan
"Oke broh, gua tunggu lo besok" ujar raffi sambil mematikan telfon.
"Alhamdullilah ma, kayanya raffi tertarik aku masuk teamnya dia." Ujarku yang memulai obrolan dengan istri
"Alhamdullilah ya pa. Semoga bisa cepat terkumpul duitnya sampai anak kita lahir" balas istriku
"Iya ma semoga, kamu baik² ya sayang didalam perut mama. Papa akan usahain yang terbaik buat kamu", Ujarku sambil mengelus perut buncit istriku
"Eh, si abang gerak-gerak pa" gumam istriku
"Berati dia ikutan senang ma" ujarku
"Iya pa". Ujar istriku singkat
....
Singkat cerita pagipun tiba, aku hendak menuju rumah raffi seperti yang dijanjikannya didalam wa.
Aku mengajak istriku untuk ikut, dan dia setujuh.
Akhirnya kamipun berangkat menggunakan mobil sedan sambil mengikuti arahan dari Wize sebagai penunjuk jalan.
....
Bersambung
Sekian dulu genks update singkatnya. Ispirasi tiba-tiba ilang begitu saja, jadi binggung mau nulisnya. Maaf atas Ketidak nyamanannya buat para pembaca.
Tawaran menarik.
"Heii a, apa kabar?" Ujarku ke raffi sambil mengajaknya bersalaman ketika aku dan istri telah tiba dikediamannya
"Sehat bro, gimana-gimana?" Ujarnya seperti cacing kepanasan
"Gimana apanya a?, ya aa nya aja sekarang mau gimana?" Ujarku kembali
"Masuk dulu la bro, kita ngobrol-ngobrol dulu didalam sambil ngopi". Ujarnya
"Oke a" ujarku sambil menarik tangan istri dengan lembut untuk mengikuti langkah kaki raffi menuju kedalam rumahnya
Kulihat suasana didalam ruang tamunya sangat ramai. Ada bunda rita beserta keluarga yang sedang ngobrol santuy diruang tamu.
"Permisi" ujarku dan istri ketika melewati kumpulan keluarga tadi.
"Ehh iya silahkan". Balas bunda rita
Aku tak melihat seorang nagitha slafina didalam perkumpulan itu. "Mungkin sedang foto shot atau bikin konten kali". Gumamku dalam hati.
Akhirnya kamipun dipersilahkan untuk duduk disebuah ruangan kecil. Sebuah ruangan yang biasa dipakai oleh raffi ketika ada tamu atau rekan kerjanya datang.
"Ini kopinya brohh" ujar raffi ketika tiba kembali kedalam ruangan
"Iya bro, mari" ujarku singkat
"Lu uda nikah?, kok ga ngundang gua bro?"ujar raffi memulai obrolan
"ga berani gua ngundang lu bro, gada duit buat bayar artis sebesar lu". Ujarku
"Ah, kaya sama siapa aja lu bro. Gua mah gadibayar gapapa" ujarnya berbasa basi
"Kenalin ini istri gua fi, Andira. Mantan sekertaris di agensi xnxxx". ujarku sambil memperkenalkan istri ke si raffi
"Andira" sahut istriku sambil memberi salam
"Raffi". Ujarnya
"Istri lu habis berapa bulan bro" tanya
"Uda enam bulan a". Jawab istriku
"Oh, jadi gimana ni?, gua ga bisa bayar lu mahal kaya di Garuda entertaiment. Ujar raffi ahmad kembali
"Lu bisa berapa fi? Jangan dibawah 15jt dahh. Gua butuh duit buat lahiran ini". Balasku
"Gua bisa si bayar lu 15jt, tapi gimana sama garuda entertaiment ntar bro?" Tanyanya
"Slow fi, guakan uda bilang mereka ngijinin bahkan sampai kasi saran untuk cari kerja tambahan disebuah agensi". Terangku
"Entar deh, gua coba telfon bos lu dulu". Ujarnya sambil berlalu meninggalkan ruangan
.....
Disaat kami sedang menunggu kehadiran raffi untuk tiba kembali kedalam ruangan, tiba tiba gigi masuk tanpa mengetuk.
"Ehh, ada orang" ujar gigi
"Iya mbak gigi, ada apa mbak?" Tanyaku
"Lihat raffi enggak?" Tanyanya
"Tadi ada disini mbak ngobrol sama kami, terus lagi nelfon mungkin diluar mbak" ujarku membalas
"Oh, yaudah. Makasih ya" ujarnya sambil berlalu meninggalkan ruangan
"Cantik ya pa, mbak gigi". Ujar istriku tiba-tiba
"Masi lebih cantik mama la" balasku
"Ihh, gombal". Ujar istriku sambil mencubit lembut lenganku
Akhirnya raffipun datang kembali kedalam ruangan, diapun langsung duduk dan menjelaskan kalau aku diterima dan boleh bekerja dengannya mulai hari ini juga.
Lalu dia mengajakku untuk mengambil perlengkapan untuk shoting, karena hari ini akan ada acara live disore hari dari sebuah unicorn besar diIndenesahh. (Cupi)
Akupun mengikutin raffi menuju ruang penyimpanan shotingnya dan menuju meletakannya di sebuah ruang besar seperti ruang tamu yang biasa dipakainya untuk yusuf.
Setelah aku meletakan alat alat shoting aku kembali menghampiri istriku kedalam rungan dimana istriku tadi kutinggal.
"Ayo ma ikut papa" ajakku ke istri
Istrikupun mengikutiku dari belakang.
Kamipun menuju kekumpulan orang-orang yang hadir. Sambil ngbrol ngalur ngidul kesana kemari sebelum acara dimulai.
Singkat cerita acarapun selesai, dan akupun menghampiri istriku untuk sekedar menanyakan apakah dia ikut makan tadi. Aku tak sempat melihatnya karena harus merekam video.
"Sudah pa"jawab istriku singkat
"Yasudah papa ngobrol dulu sama raffi ya ma di atas, Jangan malu malu. Minta aja apa yang mama perlukan" ujarku keistri
"Iya pa" ujar istriku singkat
Akupun berjalan menuju lantai atas rumah raffi untuk sekedar ngobrol-ngobrol dengannya dan beberapa artis yang hadir
Namun ketika aku hendak naik ke lantai atas, aku melihat gigi sedang duduk sendirian di sebuah halaman yang ada kolam renangnya.
Akupun berinisiatif menghampirinya dan menunda untuk ngobrol kelantai atas.
"Mbak gigi" sapaku
"Iya, ada apa?" Tanyanya
"Mbak kok sendiri aja disini?, kok gaikut gabung dengan yang lain?" Tanyaku
"Enggak nis, lagi males" ujarnya
"Hah, mbak kenal aku?" Tanyaku
"Yehh, lu mah. siapa yg ga kenal. Lu kan termaksud videografer senior di Indonesahh"ujarnya kembali sambil memalingkan badannya agar berhadapan langsung ketika ngobrol
"Eh, ganyangka aku loh, mbak gigi bisa kenal aku. Hehehe" ujarku sambil tertawa kecil
"Lu kenapa mau kerja disini ni?, bukannya gaji disono lebih gede?" Tanyanya
"Gede si mbak, tapi kan lagi pandemi gini. Lagi ga produksi film" ujarku
"Iya si, terus lu deal dealan sama raffi berapa tadi?" Tanyanya
"15jt mbak" jawabku singkat
"Ohh, gausah panggil mbak dong nis, kan kita seumuran. Panggil gigi aja kalau enggak nagita, terkesan uda tua gua jadinya"ujarnya
"Eh, iya mbak, ehh gi" ujarku gugup
Kamipun ngobrol kesana kemari hingga aku lupa tujuan awalku yang hendak ngobrol dengan para artis artis yang berada di lantai atas.
Hingga singkat cerita akhirnya malampun tiba. Aku dan istri hendak berpamitan ke raffi dan gigi yang mengantar kami hingga ketempat parkir mobilku.
"Makasih fi, gi" ujarku singkat dan diikutin dengan istriku yang berujar sama denganku
"Iya sama-sama broh, rumah lu dimana si?" Tanya raffi
"Didepok broh" balasku
"Ga kejauhan dari sini? Mending lu cari rumah deket sini den" tawar raffi
" Belum sanggup gua bro, tanah disini uda mahal. Mana istri mau lahiran lagi" ujarku
"Lahh, lu sama raffi mah gampang nis. Pinjem aja. Aman kok sama kita" ujar gigi mencoba ikutan
"Iya nanti aku coba diskusikan ke istri deh" ujarku sambil menyenggol lengan istriku
"Iya a, mbak, ntar kami pikir-pikir lagi" ujar istriku
"Yaudah, gua balik dulu ya fi, gi" Ujarku mengakhiri obrolan
"Yaudah hati hati". ujar suami istri dengan kompak.
Akhirnya akupun menjalankan mobilku menjauh dari kediaman raffi achmed. Didalam perjalanan aku mengajak ngobrol istriku. Kutanya tentang tawaran mereka tadi ke istriku, namun istriku hanya menjawab nanti pa mama fikir-fikir dulu.
....
Bersambung...