Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

thanosduh

Pertapa Semprot
Daftar
25 Jun 2018
Post
5.653
Like diterima
13.506
Bimabet


Hi, namaku Katrin. Aku sudah married. Suamiku bernama Alex. Aku dan suamiku merupakan WNI keturunan. Umurku kini 28 tahun sedangkan suamiku 35 tahun. Kami sudah menikah hampir 2 tahun tapi belum dikaruniai anak. Suamiku adalah seorang businessman sukses yang bisnisnya berskala internasional, terutama di Singapura. Kami tinggal di sebuah rumah mewah di area Jakarta Barat.

Seperti umumnya pasangan suami istri, saat ini aku sedang bercinta dengan suamiku di ranjang besar kamar tidur kami. “Ahhh ahhh ahh..”,desahanku yang sedang digenjot oleh suamiku. Tidak sampai 2 menit suamiku sudah orgasme sedangkan aku masih nanggung belum orgasme. "Argghhh sayang.. aku keluar..",lenguh suamiku dan lalu mencabut penisnya dari vaginaku. Sudah sering terjadi seperti ini dimana suamiku tidak mampu membuatku orgasme. Jarang aku mendapat orgasme saat bercinta dengan suamiku karena ia hampir selalu keburu orgasme duluan. Akhirnya meninggalkanku yang nanggung ini untuk masturbasi di toilet.

Ya memang sudah sering hubungan seks kami hambar seperti ini dimana hanya suamiku yang puas. Suamiku memang tidak bisa tahan lama. Atau kadang jika ia terlalu lelah, maka ia selalu menolak ajakanku untuk bercinta. Sebagai seorang istri, kebutuhan badaniahku ini jarang terpenuhi dari suamiku. Aku sangat sering bermasturbasi dengan tanganku ataupun dengan dildo yang akhirnya kubeli supaya sesi masturbasiku lebih nikmat.

Seperti sekarang dimana aku sedang memainkan vaginaku dengan jari-jariku. Kumasukkan jariku lalu kukocok-kocok memekku dengan cepat. Merasa perlu rangsangan yang lebih kuat, lalu kuambil dildo hitam yang memang sudah kusiapkan. Dengan cepat aku memaju mundurkan dildo yang panjangnya 15 cm ini di liang vaginaku. Tanganku yang satu meremas-remas buah dadaku untuk menambah rangsangan. “Ngghhh…ohh..”,rintihku menikmati masturbasiku. Sekitar 5 menit akupun mencapai orgasme. Dari vaginaku yang berkedut-kedut, menyemburlah cairan orgasmeku membasahi dildo yang sedang menancap di liang kemaluanku itu.

Setelah itu aku pun membersihkan vaginaku dan lalu mendekat ke wastafel untuk mencuci tangan. Kulihat pantulan cermin kamar mandi yang memperlihatkan tubuh putihku yang langsing dengan payudara berukuran 34B berputing merah muda. Aku memang rutin senam untuk menjaga tubuhku tetap kencang dan ideal. Rambutku panjang berwarna kecoklatan dengan wajahku yang bisa dibilang cantik dengan hidung yang mancung dan bibir tipis. Bukannya narsis, tapi memang banyak teman-temanku memuji kecantikanku ini, hehe.

Keluar dari kamar mandi, tidak lama aku pun berbaring di ranjang dan lalu tertidur pulas di samping suamiku. Keesokan harinya, suamiku pun sedang bersiap-siap untuk ke kantornya. Aku menyiapkan sarapan pagi untuknya. Suamiku memang sangat sibuk mengurus bisnisnya ini dan sering bepergian ke Singapura yang memang merupakan tempat client bisnisnya berada.

Aku pun memutuskan untuk pergi ke mall bersama temanku yang juga sesama ibu rumah tangga. Temanku ini bernama Hani. Dia juga WNI Keturunan. Kami sudah berteman sejak kuliah. Ia baru saja menikah 2 bulan dengan suaminya yang hampir seumuran dengannya.

Penampilanku dan Hani yang masih muda dan cantik ini memancing banyak perhatian dari pria-pria di mall. Kami shopping dan makan siang di mall elite di kawasan Jakarta Selatan ini. Setelah itu kami pun duduk ngopi di sebuah cafe di mall ini. Kami berbincang mengenai kehidupan rumah tangga kami. Termasuk urusan ranjang. Hani bercerita bagaimana suaminya begitu perkasa di ranjang. Ia bisa orgasme berkali-kali ketika bercinta dengan suaminya. Memang suaminya itu seorang guru olahraga di sebuah sekolah Internasional di Jakarta. Aku jadi iri membayangkan kenikmatan yang didapat oleh Hani ketika ngeseks dengan suaminya.

Aku tidak bercerita mengenai suamiku yang loyo di ranjang itu. Karena aku malu dengan keadaan itu. Aku hanya bilang urusan seks dengan suamiku cukup memuaskan saja. Kami pun terus mengobrol hingga sore hari dan karena sudah cukup sore, kami pun memutuskan untuk pulang. Kutelp sopirku untuk menjemputku.

Kutelp suamiku untuk menanyakan akan makan malam dimana. Suamiku bilang ia harus ke Singapura malam ini karena besok akan meeting pagi-pagi dengan clientnya. Sekarang ia sedang di rumah mempersiapkan pakaian dan dokumen untuk dibawa ke singapura.

15 menit kemudian, aku pun tiba di rumah. Kulihat suamiku sudah berpakaian rapi dan siap untuk berangkat ke airport. Aku pun bilang akan ikut mengantarnya ke bandara. Lalu kami pun sudah dalam perjalanan menuju airport. Setelah dari airport aku pun pulang ke rumah dan kuputuskan untuk makan malam di rumah.

Besoknya suamiku pulang jam 3 sore. Ternyata ia membawa seorang pria Singapura yang adalah client bisnis suamiku. Suamiku pun memperkenalkan clientnya ini kepadaku. Ia bernama Mr. Adnan, ia warga Singapura keturunan India. Dari perawakannya sepertinya usia Mr. Adnan sudah kisaran 40an tahun. Orangnya cukup tinggi dengan kulit coklat kehitaman. Badannya agak gemuk. Ia menatap tubuhku dengan pandangan yang tajam seolah ingin menelanjangiku. Aku jadi risih dengan tatapannya dan pura-pura melihat ke arah lain. Bagaimanapun Mr. Adnan ini adalah client suamiku.

Setelah suamiku mengantarkan Mr Adnan ke kamarnya lalu suamiku pun masuk ke kamar dan berbincang denganku. Suamiku bilang Mr. Adnan ini adalah client baru yang sangat penting untuk ekspansi bisnis suamiku di Singapura. Untuk itu suamiku mengundangnya menginap di rumah kami ini.

Sekitar jam 6 sore kami pun pergi makan malam di restoran elit di kawasan Kemang. Kami berbincang selama makan. Mr. Adnan cukup lancar berbahasa Indonesia karena memang dulu ia pernah bekerja di Indonesia selama 5 tahun sebelum menjadi seorang pengusaha sukses di Singapura. Dari percakapan ini juga aku tahu ternyata Mr. Adnan belum menikah padahal ia sudah cukup berumur. Ia bilang ia sudah berusia 47 tahun. Sekitar 2 jam kemudian, kami pun selesai makan dan lalu kami pun kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah kami, suamiku lalu mengajak Mr. Adnan untuk berbincang-bincang sambil minum wine. Aku juga ikut mereka duduk di sofa ruang tamu ini. Sambil menonton berita di TV kami ngobrol mengenai bisnis dan hal-hal lain.

Tidak terasa 2 jam sudah kami mengobrol di ruang tamu sampai akhirnya aku pun mulai mengantuk dan berpamitan duluan untuk tidur. Kulihat jam sudah pukul 21:53. Suamiku dan Mr.Adnan masih berbincang dan minum wine. Kulihat suamiku sudah cukup merah mukanya akibat alkohol.

Aku pun berganti pakaian ke piyamaku dan segera merebahkan tubuhku di ranjang. Tidak lama aku pun tertidur. Sekitar tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Kulihat suamiku tidak ada di sampingku, aku bertanya dalam hati, apakah mereka masih mengobrol di ruang tamu.

Setelah keluar dari toilet kamar, aku pun keluar menuju ruang tamu. Kulihat toilet ruang tamu yang lampunya menyala dan pintunya hanya tertutup separuh. Mungkin suamiku di dalam toilet, begitu pikirku. Aku pun mendekati toilet itu dan coba kulihat dari celah pintu.

Betapa kagetnya aku melihat orang yang berada di dalam adalah Mr.Adnan dengan celana dan kolornya yang sudah melorot. Aku makin shock karena ia sedang mengocok-ngocok penisnya sambil mengerang. Kudengar ia berceracau, “Ohh.. Katrin.. suck my dick..uhhh..”. Oh gila, Mr. Adnan bermasturbasi sambil membayangkan diriku sedang memblowjobnya. Aku cukup takjub melihat penisnya yang berukuran besar itu, mungkin hampir 2 kali lipat panjang nya dibanding penis suamiku. Penisnya berwarna kecoklatan dan berurat.

Uh, kurasakan vaginaku sedikit berdenyut menatap batang kejantanan si pria india ini. Mr.Adnan terus mengocok penis panjangnya itu sambil mengerang nikmat. Aku tetap terpaku menonton kegiatan onani Mr.Adnan di toilet ruang tamu ini. Sekitar 5 menit kemudian, kulihat Mr.Adnan mengerang dan penisnya menyemprotkan sperma beberapa kali ke kloset toilet ini.

Aku pun buru-buru segera mengendap pergi menjauhi toilet ruang tamu ini. Kucoba mencari suamiku di ruang tamu. Ternyata suamiku tertidur dengan posisi duduk di atas karpet ruang tamuku ini. Badannya bersandar ke bagian sisi samping sofa ruang tamu ini. Suamiku terlihat sangat mabuk dengan muka sangat merah. Aku pun buru-buru membangunkan suamiku dan dengan muka yang masih agak mengantuk suamiku pun pelan-pelan bangkit dan kutuntun ke kamar tidur kami.

Saat sedang menuju kamar tidur kami itu, Mr. Adnan keluar dari toilet dan berpapasan dengan kami. Melihat suamiku yang dalam kondisi teler itu, ia hanya tertawa dan bilang, “Um Katrin, suamimu minum terlalu banyak wine. Hehe. Good night Katrin”. Kulihat tatapan matanya yang curi-curi pandang ke tubuhku yang hanya berbalut piyamaku yang ketat dan pendek ini. Apalagi aku tidak memakai bra saat tidur sehingga samar-samar payudara dan putingku dapat terlihat dari piyamaku yang tipis ini. Aku hanya tersenyum padanya dan lalu segera masuk ke dalam kamar. Suamiku segera berbaring dan tidak lama kembali terlelap sampai mendengkur.

Aku pun berbaring di sebelah suamiku dan coba untuk tidur juga. Tapi pikiranku masih terbayang akan penis panjang Mr. Adnan tadi. Oh, birahiku jadi naik mengingat kembali saat aku mengintip Mr. Adnan yang beronani sambil membayangkan diriku itu. Tanganku pun mulai kuarahkan ke selangkanganku dan tangan yang satu meremas payudaraku dari luar piyama. Kuraba-raba area kewanitaanku yang masih tertutup celana piyamaku itu. Cukup lama kumainkan vaginaku dari luar celana, sampai akhirnya kumasukkan tanganku ke dalam celanaku dan juga masuk ke dalam celana dalamku. Kuraba permukaan vaginaku yang ditumbuhi bulu yang lebat ini lalu mulai kubelai-belai bibir vaginaku. Kurasakan vaginaku mulai lembab. Tanganku yang satu juga kumasukkan dari bawah baju piyamaku dan kuremas-remas payudaraku yang tidak tertutup apa-apa lagi. “Nghhh..”,aku mulai merintih keenakan akibat permainan tanganku sendiri.

Kini kumasukkan 2 jariku ke liang vaginaku dan mulai kumainkan dengan tempo cepat. Aku kembali membayangkan penis panjang client suamiku yang kuintip tadi. Penisnya yang panjang berwarna coklat gelap dengan urat-uratnya menambah kekar penisnya. Kubayangkan jika yang keluar masuk di liang kemaluanku ini adalah penis si pria india itu. Walau aku tahu tidak mungkin aku bercinta dengan Mr.Adnan karena aku sudah bersuami. Ini hanya fantasi untuk menambah rangsangan bagiku saja. Ah, nikmatnya makin bertambah akibat fantasiku itu. ‘clep clep clep’, suara kocokan jariku di liang vaginaku yang sudah sangat basah.

Kupilin-pilin puting susuku yang sudah tegak dengan jari-jariku. Kubayangkan jika jari-jari Mr.Adnan lah yang sedang bermain di pentilku. Sungguh nikmat ini makin menjadi-jadi akibat fantasi nakalku ini. 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhh..”,aku melenguh nikmat tapi dengan suara pelan. Tubuhku berkelojotan disertai kedutan-kedutan di vaginaku yang mengeluarkan cairan orgasmeku. Masturbasiku kali ini terasa berbeda dibanding biasanya, mungkin karena kini aku sambil membayangkan disetubuhi pria lain. Ah, aku yang seorang istri baik-baik begini bisa dengan nakalnya bermasturbasi dengan berfantasi mengenai pria lain selagi ada suamiku tertidur di sebelahku.

Aku pun ke toilet dan membersihkan vaginaku. Lalu aku berbaring dan tidak lama sudah tertidur pulas. Keesokan paginya aku terbangun sekitar jam 9 pagi. Kulihat suamiku masih tertidur pulas. Sepertinya memang dia minum terlalu banyak semalam sehingga masih tetap tertidur saja. Memang hari ini adalah hari Sabtu sehingga suamiku tidak pergi ke kantor.

Aku pun segera ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mandi. 25 menit kemudian aku sudah selesai mandi. Kupakai kaos dan celana pendek santai. Lalu aku pun pergi menuju dapur untuk memasak. Walaupun memang ada ART di rumahku tapi kadang aku juga memasak sendiri seperti hari ini.

Kulihat ARTku sedang mempersiapkan sayur dan lauk. Setelah kuatur untuk menu masakan yang akan kumasak, aku lalu ke ruang tamu. Kulihat Mr. Adnan sudah bangun dan sedang minum kopi dengan toast yang dibuat oleh ARTku. Kulihat ia terus menatap tubuhku, membuatku jadi agak risih. Tapi aku mencoba ngobrol dengannya supaya tetap terkesan sopan.

Sekitar 15 menit mengobrol dengannya lalu kulihat suamiku pun keluar dari kamar tidur dengan pakaian santai. Ia pun ikut duduk dengan kami dan mengobrol cukup lama hingga akhirnya ARTku memanggilku karena makanan sudah siap dimasak. Aku pun pamit dan pergi ke dapur untuk memasak.

Selesai masak, kami pun bersantap makan pagi yang sebagian kumasak dan sebagian lagi oleh ARTku. Hari ini suamiku ingin mengajak Mr.Adnan bermain golf di Senayan. Sekitar jam 2 siang kami pun berangkat. Aku juga ikut walaupun aku tidak bermain golf. Selama mereka bermain golf itu, aku hanya memainkan HPku saja. Kurang lebih 3 jam di lapangan golf ini, akhirnya kami pun pulang.

Kami tidak langsung pulang melainkan ke restoran dulu untuk makan malam karena memang sudah dekat jam makan malam. Selesai makan jam sudah menunjukkan pukul 18:40 malam. Kami pun pulang ke rumah. Aku pun lalu mandi, setelah itu aku keluar kamar dan kulihat suamiku dan Mr.Adnan sudah duduk di ruang tamu lagi seperti kemarin. Meminum wine sambil mengobrol membahas bisnis kerjasama mereka.

Kali ini aku minum cukup banyak sama seperti suamiku. Akhirnya kurasakan kepalaku mulai pusing dan aku pun coba berdiri untuk berjalan ke kamar tidurku. Kuminta suamiku untuk memapahku ke kamar. Suamiku yang juga sudah agak mabuk pun membantuku tapi juga dengan agak sempoyongan. Akhirnya Mr.Adnan menawarkan diri untuk memapahku. Suamiku yang memang sudah mabuk itu pun membolehkan Mr.Adnan untuk membantuku ke kamar tidur. Aku sebenarnya risih disentuh oleh Mr.Adnan tapi memang kondisiku tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri ke kamar.

Setelah itu aku pun sudah berada dalam kamar tidur dan segera berbaring di atas ranjang springbedku ini. Sebelum tertidur, aku sempat melihat Mr.Adnan keluar kamar.

Entah berapa lama aku tertidur sampai akhirnya tidurku agak terganggu oleh belaian di pahaku. Kurasakan ada dua tangan yang menggerayangi kedua pahaku. Aku yang masih sangat pusing akibat mabuk itu hanya bisa tetap memejamkan mataku. Uh, apa ini hanya mimpi? Atau ini suamiku yang sedang horny?, batinku yang mulai agak terangsang akibat elusan-elusan di pahaku ini. Cukup lama pahaku diraba-raba, hingga akhirnya kedua tangan ini mulai merayap naik ke selangkanganku yang tertutup celana pendekku. Oh, darahku berdesir saat tangan itu meraba kemaluanku yang masih terbalut oleh celana dalam hitamku. Kini aku pun sudah sadar bahwa ini bukan mimpi. Pasti suamiku yang horny ingin bercinta denganku. Maka aku pun pasrah saja dirangsang suamiku dan kini mendesah-desah keenakan.

Aku makin merasa keenakan akibat rangsangan suamiku di area kewanitaanku itu. Tapi kepalaku yang terasa berat efek kebanyakan minum ini membuatku hanya tetap menutup mataku sambil mengerang nikmat. Kini satu tangan ini merayap dari celah kaosku menuju ke dadaku yang masih terbalut BH hitamku. Lalu tangan suamiku dengan kasar meremas-remas buntalan susuku, membuatku agak memekik karena ada rasa sakit dari remasan suamiku tapi juga tetap terasa nikmat. Tidak biasanya suamiku kasar begini, tapi mungkin juga efek alkohol yang membuatnya menjadi liar begini. Nafasku makin memburu seiiring diriku yang makin tidak tahan akan sensasi nikmat ini. Libidoku mulai bangkit dengan cepat akibat rangsangan suamiku di payudara dan vaginaku.

Sekitar 5 menit kemudian, tangan-tangan suamiku sudah berhenti memainkan tubuhku dan mulai menarik celana pendekku turun hingga terlepas. Kini bagian bawah tubuhku hanya menyisakan celana dalam. Itupun juga segera dilepaskan suamiku. Oh, aku tidak sabar merasakan jilatan lidah suamiku di vaginaku. “Oh sayang, cepet jilat punyaku..”, ucapku sambil membuka lebar-lebar pahaku untuk memudahkan suamiku menjilati liang vaginaku.

Tanpa perlu diperintah lagi, lidah suamiku dengan cepat menari-nari di liang kewanitaanku. ‘Sllrrrpppp…slrrrrpppp’, suara jilatan lidahnya yang rakus di vaginaku. Aku yang sudah sangat horny ini pun menaikkan kaosku hingga leher lalu kulepas kait BHku yang terletak di bagian depan. Lalu kuremas kedua buah dadaku dan juga kupelintir puting susuku yang sudah tegak ini. Aku sempat membuka mata melihat ke arah selangkanganku yang sedang dijilati suamiku, aku memang tidak bisa melihat jelas suamiku karena kondisi kamar yang gelap gulita ini. Ketika lidah suamiku mengais mengenai klitorisku, aku pun melenguh keras lalu berbaring lagi dan kembali memejamkan mataku.

Desahan-desahanku makin keras akibat nikmat yang kudapat dari permainan lidah suamiku di vaginaku dan permainan tanganku di payudaraku. Kurang lebih 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasme. Vaginaku berkedut menyemprotkan cairan orgasmeku dengan deras disertai tubuhku yang mengejang-ngejang beberapa kali.

Lalu ada jeda sesaat sampai kurasakan ada benda tumpul yang mulai menyentuh bibir vaginaku. Kurasakan penis suamiku yang sedang menggesek-gesek liang kewanitaanku seakan-akan ingin menggodaku. Aku yang sudah tidak sabar untuk bersetubuh pun berucap pada suamiku, “Oh, ayo masukin sayang..”

Tidak lama mulai kurasakan penis suamiku yang mencoba masuk ke vaginaku. Oh, ada yang berbeda dari penis suamiku ini. Kali ini terasa lebar dan besar. Biasanya tidak sesulit ini untuk ia mencoblos liang senggamaku. Cukup lama ia mencoba memasukkannya tapi tetap belum bisa masuk. Akhirnya setelah beberapa kali mencoba, penisnya pelan-pelan mulai merangsek masuk ke liang vaginaku. ‘Bles’, akhirnya penis suamiku bisa masuk dengan sempurna. “Nghhhhh..”,desahku saat kurasakan vaginaku terasa sangat penuh sesak oleh penis suamiku yang ukurannya besar ini. Kudengar geraman nikmat suamiku yang menikmati jepitan vaginaku.

Setelah mendiamkan sesaat penisnya, suamiku pun mulai memaju mundurkan pinggulnya menyodok vaginaku. Oh, kurasakan nikmat yang melebihi biasanya saat penis suamiku memompa tubuhku. Tempo sodokannya juga lebih bertenaga dibanding biasanya. Apakah efek alkohol sampai membuat suamiku sedemikian bernafsu dalam bercinta? Aku sangat menikmati seks kali ini dengan suamiku.

Aku mulai melenguh-lenguh dengan keras dan liar seiiring genjotan-genjotan penis suamiku. “Ahh.. yes..ahh.. honey.. sodok terus yang kuat..ahh ahhh..”,ceracauku yang keenakan. Kedua tangan suamiku pun menggenggam payudaraku lalu meremasnya dengan kasar. Aku pun membuka mataku dan langsung terkaget ketika kulihat sosok pria yang sedang memacu tubuhku ini bukanlah suamiku, melainkan Mr.Adnan! Berani-beraninya pria ini masuk ke kamar tidur aku dan suamiku lalu menyetubuhiku!

Aku pun menatapnya dengan melotot marah dan menghardiknya, “Eh apa-apaan ini pak!? Ahh,Kurang ajar kamu! Berhenti pak!”. Kudorong tubuhnya yang terus menggenjotku tapi apa daya aku yang seorang wanita berbadan ramping ini jelas kalah tenaga dengan pria tinggi besar seperti Mr.Adnan. Kedua tangan Mr.Adnan yang kokoh memegangi kedua pahaku agar terus mengangkang. “Ngh.. berhenti Mr.Adnan.. ini salah.. ahh.. aku sudah bersuami..”,ucapku yang agak mendesah akibat pompaan Mr.Adnan yang keras itu. Lalu Mr.Adnan tersenyum mesum kepadaku dan berucap, “Hehe, kamu juga menikmatinya kan Katrin. Gak perlu pura-pura lagi. Nikmati aja.”. Memang walaupun ada rasa bersalah pada suamiku, tetapi harus kuakui aku sangat menikmati genjotan penis Mr.Adnan yang besar ini di vaginaku. Tetapi bagaimanapun aku adalah seorang istri baik-baik dan wanita terhomat sehingga aku pun membantahnya, “Nghh..tidak pak Adnan. Ohh..tolong berhenti.. aku tidak mau mengkhianati suamiku..”. Lalu Mr.Adnan terkekeh dan menimpaliku, “Hehe, sudah terlanjur cantik. Jadi kita tuntaskan saja.”. Aku yang masih tetap tidak mau melanjutkan persetubuhan ini pun berkata, “Oh jangan pak. Nanti kepergok suami saya..tolong hentikan..”. Mr.Adnan lalu kembali menimpali, “Hehe, tenang aja. Suamimu sudah teler tertidur di sofa. Dia gak akan sadar sampe besok siang.”. Aku kembali memprotesnya walau diselingi desahan, “Oh..berhenti pak..nghh..ini salah..”.

Ia tidak mempedulikan omonganku dan terus memompa tubuhku bahkan kini disodoknya vaginaku dengan tempo yang lebih cepat, membuatku semakin melayang oleh rasa nikmat di vaginaku ini. “Ahh..tolong..nghh.. hentikan pak.. nghh..”,gumamku antara mendesah dan memohon Mr.Adnan berhenti. Oh, aku mulai merasakan gelombang orgasme yang akan meledak.

Tapi tepat saat aku akan mencapai klimaks, Mr.Adnan menghentikan pompaan penisnya dan mencabut penisnya dari liang kemaluanku. Aku yang nanggung langsung mendesah kecewa, “Ohh..”. Mr.Adnan yang tahu aku hampir orgasme itu pun tertawa terkekeh mengejekku, “Hehe, kenapa Katrin? Mau saya buat orgasme?”. Aku yang gengsi dan ingin menjaga martabatku itu, masih tidak mau mengakui dan membalasnya, “Eh, nggak pak. Hentikan ini..”. Mr.Adnan pun tidak lagi memegangi kedua pahaku. Tapi aku hanya diam berbaring dan tidak mengatupkan pahaku yang terbuka lebar itu.

Pergolakan batin pada diriku sangat hebat. Di satu sisi aku tahu ini salah karena mengkhianati suamiku dimana aku disenggamai client suamiku di ranjang kami. Tapi di sisi lain aku sangat butuh pemuasan akan gairah seks yang tidak aku dapatkan dari suamiku. Kondisi ini membuatku diam terpaku dengan kondisi masih ditindih Mr.Adnan.

Melihatku yang hanya diam saja, Mr.Adnan pun kembali mencoblos vaginaku dengan penisnya. Lalu digenjotnya lagi liang nikmatku dengan tempo cepat, membuatku kembali merasakan sensasi enaknya bersenggama. “Aahhhh..”,tanpa sadar aku mengerang cukup keras. Mr.Adnan pun tersenyum lebar melihatku menikmati pompaannya. Sambil menggenjot dengan tempo sedang, ia lalu bertanya,”Katrin, jadi kita lanjutkan ya ngentotnya supaya kamu juga bisa klimaks. Gimana?”. Aku yang sudah dikuasai birahiku ini menjawab dengan pasrah,”Mmm, terserah bapak saja..”.

Melihatku yang malu-malu tapi mau ini pun membuat Mr.Adnan kembali bernafsu memompa vaginaku dengan penis kerasnya itu. Genjotannya makin cepat dan kuat, membuat tubuhku bergoyang-goyang. Buah dadaku yang sedang memantul seirama goyangan tubuhku pun membuatnya gemas hingga diremas-remas oleh Mr.Adnan.

Oh, tempo sodokannya begitu cepat membuatku sangat keenakan. ‘Plok Plak Plok Plak’, suara pertemuan kulit paha Mr.Adnan dengan pahaku. Aku makin lupa diri akibat nafsu birahi yang tinggi ini dan hanya ingin merasakan orgasme. “Ahh ahh ahhh ahh..”,suara desahanku yang tidak kutahan-tahan lagi saat sedang digenjot Mr.Adnan di posisi misionaris ini.

Ini gila, aku menikmati seks dengan seorang pria asing di atas ranjang yang seharusnya hanya untuk suamiku saja. Tapi sensasi nikmat dari keperkasaan penis pria keturunan India ini membuatku tidak kuasa menolak. Bahkan saat Mr.Adnan menciumi buah dadaku itu membuatku makin liar merintih. Dihisapnya puting susuku yang sudah keras itu membuatku makin keenakan. Tanpa sadar kusambut sodokan penisnya dengan goyangan pinggulku sehingga menambah sensasi nikmat persetubuhan panas ini.

Mr.Adnan yang menyadari aku yang sudah sukarela disetubuhinya, bertanya padaku, “Gimana Katrin penisku? Kamu suka?”. Aku yang sudah dimabuk birahi menjawab dengan liar, “Ahh..penis kamu enak pak..ahh.. keras.. besar..ohh ohh..”. “Memekmu juga enak.. sempit sekali seperti punya perawan..”,timpalnya sambil ia terus menyodok vaginaku dengan penisnya. Lalu ia mencium bibirku yang reflek juga kubalas tidak kalah panas. Lidahnya masuk membelit lidahku dengan liar. Beberapa menit kemudian barulah ia melepas ciuman kami dan ia kembali melumat buah dadaku.

5 menit berselang akupun meraih orgasmeku dari persenggamaan terlarang bersama client suamiku ini. Tubuhku berkelojotan dengan hebat dan dari mulutku keluar suara rintihan nikmat, “Nghhh…aku keluar.. ahhh aaahhhhhhhhhhh..”.

Kini Mr.Adnan mengangkat tubuhku dengan penis yang masih menancap di dalam liang kemaluanku. Diposisikannya kini aku duduk di pangkuannya lalu mulai digoyangnya lagi penisnya mengaduk vaginaku yang sudah basah. Dipeluknya tubuhku lalu diciumnya aku dengan bernafsu. Bibirnya yang tebal melumat bibirku yang tipis dan lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku. Aku yang masih horny pun memegang kepalanya dan meladeni permainan lidahnya di mulutku dengan liar. “Mmmm..mmmm..”,suara dari mulut kami yang sedang menyatu. Kedua payudaraku yang berguncang-guncang diremasnya. Sesekali juga pentilku dipilinnya.

Aku juga aktif menggoyangkan pinggulku menyambut genjotannya. Kulakukan gerakan memutar sehingga penisnya seolah dipelintir oleh vaginaku. Mulutnya lalu kini menciumi leherku dan lalu turun ke payudaraku. Diciuminya area buah dadaku dengan nafsu dan mulutnya pun mengemut puting susuku, membuatku menggelinjang keenakan. Mulutnya sampai kempot karena asyik menyusu di puting merah mudaku. “Ohh..hisap terus pak pentilku..nghhh..”,desahku.

Sekitar 10 menit kemudian aku pun kembali merasakan gelombang orgasme. Tubuhku mengejang dalam pangkuan Mr.Adnan dan aku melenguh keras, “Nghhhhh..pak..Oooohhhhhhhhhh!”.

Aku sudah 2 kali orgasme tapi Mr.Adnan tetap masih belum keluar. Sungguh kuat staminanya dalam bercinta. Lalu Mr.Adnan mengajak untuk ganti gaya. Kini dimintanya aku menungging yang segera kuturuti karena aku sudah dibutakan oleh kenikmatan bercinta dengannya. Dari belakang ia mulai menyodok liang vaginaku dengan penisnya.



Di posisi doggy style ini Mr.Adnan dengan tempo cepat memompa vaginaku membuat aku makin merintih-rintih nikmat, “Ahh ahhh ahhh ahhh..”. Diremas-remasnya kedua bongkahan pantatku dengan gemas sambil berkomentar,”You have nice ass Katrin. Aku suka.”.

Oh, di posisi ini penisnya terasa makin dalam menghujam vaginaku hingga rahim. Sungguh nikmat ini membuatku sudah terlena, tidak pernah aku mendapat kenikmatan begini bersama suamiku. 5 menit digenjot di posisi ini aku pun kembali klimaks. Aku melenguh keras, “Ahhh..pak..aku keluar lagi.. aaaahhhhhhhhhhhhhhhhhh!”. Vaginaku berkedut-kedut menyemburkan cairan orgasmeku.

Mr.Adnan terus saja memompa penisnya di vaginaku tanpa memberiku jeda istirahat. Tempo sodokannya makin cepat hingga kurasakan penisnya mulai berkedut. Oh, ia akan orgasme. Cepat-cepat kubilang padanya, “Oh pak, keluarin di luar..aku sedang subur..”. Untungnya Mr.Adnan mengerti dan mencabut penisnya lalu menembakkan spermanya ke pantatku yang membulat ini. ‘crot crot crot crot’,banyak sekali semprotan spermanya yang keluar. Terasa hangat spermanya di kulit pantatku.

Akhirnya Mr.Adnan pun segera memakai pakaiannya. Lalu ia mengecup pipiku dan kemudian berbisik di telingaku, “Terima kasih Katrin. You are amazing. Lain kali kita main lagi ya.”. Aku hanya diam mendengar ucapannya itu karena sangat lemas setelah orgasme 3x bersama pria keturunan india ini.

Ia pun keluar kamar tidurku, meninggalkan aku yang masih telanjang bulat di atas ranjang ini. Aku merasa sangat hina karena telah membiarkan seorang pria yang bukan suamiku ini untuk menyetubuhiku dan bahkan aku meladeninya dengan bernafsu. Aku telah mengkhianati suamiku yang setia padaku. Tidak terasa ada air mata mengalir dari mataku.

Sekitar 5 menit kemudian aku pun bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dari keringat dan sperma Mr.Adnan. Setelah itu aku memakai piyamaku dan langsung tidur tanpa mencari suamiku lagi.

Keesokan harinya Mr.Adnan akan pulang kembali ke Singapura. Kami makan pagi bersama di meja makan rumahku. Aku yang masih teringat affairku semalam bersama Mr.Adnan ini menghindari bertatapan dengannya, karena malu dan merasa bersalah dengan suamiku. Aku cukup diam selama makan pagi ini. Membuat suamiku sedikit khawatir dan bertanya ada apa denganku. Aku hanya menjawab masih agak pusing karena banyak minum semalam. Suamiku pun mengerti dan tidak bertanya lagi.

Sekitar 1 jam kemudian kami pun selesai makan pagi. Mr.Adnan yang memang sudah berpakaian rapi itu pun akan pergi ke airport diantar oleh sopir kami. Suamiku juga ikut mengantarnya karena akan sekalian ke kantor setelah dari airport.

Mr.Adnan pun berterima kasih kepadaku untuk hidangan makan pagi ini dan sambil tersenyum penuh arti ia berucap, “Thank you Katrin for this wonderful meal. Alex benar-benar pria beruntung punya istri cantik dan jago masak sepertimu.”. Suamiku hanya menimpali dengan tertawa saja.

Lalu saat suamiku bilang mau pergi ke kamar untuk mengambil dokumen kantornya, Mr.Adnan mendekatiku. Dengan kurang ajarnya, ia meremas pantatku dan berbisik, “Aku akan merindukan pantatmu..dan juga dadamu ini..”. Tangannya yang satu dimasukkan dari bawah kaosku dan meremas payudaraku yang masih tertutup oleh BHku. Aku segera mundur dan menepis tangan si pria mesum ini dan melotot marah menatapnya. Kuhardik ia tapi dengan suara pelan karena takut didengar suamiku, “Yang semalam itu adalah kesalahan pak. Tidak akan terulang lagi.”. Ia hanya tersenyum dan dengan santainya menimpaliku, “Kita lihat saja Katrin. Hehe.”.

Kulihat suamiku sudah keluar dari kamar dan lalu setelah memakai sepatu mereka pun berangkat. Perkataan Mr.Adnan tadi sungguh brengsek. Ia seakan-akan yakin aku sudah takluk olehnya. Aku tidak habis pikir ia yang biasanya bersikap ramah dan sopan ternyata adalah pria yang bejat begini.

Hari-hari setelah affairku dengan Mr.Adnan coba kulalui dengan biasa. Aku bertekad untuk setia kepada suamiku dan mengatakan pada diriku bahwa yang terjadi malam itu hanyalah akibat aku yang dalam kondisi mabuk dimanfaatkan oleh Mr.Adnan.
 
Terakhir diubah:
Tiga hari setelah persetubuhan terlarang dengan Mr.Adnan itu, aku dan suamiku pun bercinta. Dan lagi-lagi suamiku keluar duluan, membuatku kembali harus kecewa karena tidak merasakan puncak kenikmatan saat bercinta. Aku seperti biasa harus bermasturbasi di kamar mandi untuk mendapatkan orgasmeku.

Tidak kupungkiri aku mendambakan meraih orgasme dari bercinta. Dan Mr.Adnan dengan penis perkasanya itu lah yang bisa membuatku merengkuh nikmat yang luar biasa. Walaupun apa yang terjadi malam itu salah dan bisa dibilang selingkuh karena akhirnya aku ikut menikmati disetubuhi client suamiku itu. Hanya saja gairah seks menggebu-gebu yang menuntut pemuasan ini membuatku berimajinasi saat-saat aku ngeseks dengan Mr.Adnan. Sambil memainkan vaginaku, aku membayangkan saat-saat memekku digenjot dengan kuat oleh batang kejantanan Mr.Adnan. ‘clep clep clep’, jari-jariku yang dengan cepat keluar masuk di liang vaginaku. 5 menit kemudian aku pun mendapatkan orgasme dari sesi masturbasiku ini.

Hari-hari pun berlalu hingga sekitar 2 minggu kemudian, suamiku bilang 3 hari lagi ia akan ke Singapura untuk mengurus bisnisnya dan mengajakku ikut serta sekalian jalan-jalan. Tentu saja aku iyakan, hehe.

Akhirnya hari itu pun tiba dan jam 12 siang kami terbang ke Singapura dengan maskapai asal negara tetangga itu. Di bandara kami sudah disambut oleh Mr.Adnan dan sekretarisnya yang bernama Lucia. Ia seorang gadis Chinese Singapura dengan tubuh langsing dan wajah cantik. Berkulit putih sepertiku juga. Dari perawakannya sepertinya ia baru berusia awal 20an.

Saat bertatapan mata dengan Mr.Adnan, aku kembali teringat bagaimana ia menyetubuhiku. Seketika jadi ada perasaan tidak enak karena harus kembali bertemu pria yang melakukan hubungan intim denganku ini. Kucoba tetap bersikap normal dan tersenyum kepadanya supaya suamiku tidak curiga.

Kami pun lalu diajak untuk makan siang di salah satu restoran elite di kawasan Raffles. Sekitar 1 jam lebih kami selesai makan dan diantar menuju hotel yang juga tidak jauh dari kawasan Raffles. Kami hanya meng-drop bagasi kami karena memang suamiku sudah ditunggu meeting di kantor Mr.Adnan untuk meeting dengan Mr.Adnan dan para shareholder

Setibanya di gedung kantor elit itu, aku menunggu di sebuah ruang yang difungsikan untuk tempat menunggu. Lucia bilang ia sudah meminta OB kantor untuk membuatkanku kopi. Setelah itu Lucia pun pamit karena harus ikut meeting juga.

Sekitar 10 menit kemudian OB itu pun datang mengantarkan kopi. OB ini seorang pria keturunan Melayu dengan kulit coklat gelap. Dari perawakannya sepertinya ia berusia sekitar 40 tahun. Kusadari ia mencuri-curi pandang ke arah dadaku yang memang terlihat belahannya akibat dress yang kukenakan ini. Cepat-cepat kututupi area dadaku dengan berpura-pura memegang smartphoneku dengan dua tangan.

Kuseruput kopi susu yang dibuat OB ini sambil menatap ke layar HPku. Ada chat masuk dari temanku, Hani. Ia memberikan info kepadaku mengenai toko Lingerie langganannya di Singapura. “Supaya suami lu makin nafsu pas seks. Hehe.”,begitu chat dari Hani yang membuatku berpikir tidak ada salahnya untuk membeli lingerie. Memang selama ini aku dan suamiku cukup konservatif dalam bercinta. Hani mengirimkan lokasi alamat toko tersebut kepadaku.

Sekitar 30 menit kemudian, suamiku masuk ke ruang tunggu ini dan memberitahuku bahwa mereka akan mengunjungi lokasi proyek. Suamiku menyarankan aku untuk tidak ikut dan bisa stay di hotel saja. Aku pun setuju dan bilang aku memang mau pergi shopping. Lalu Mr.Adnan mengatur seorang sopirnya untuk mengantarku. Sopirnya ini bernama Farouk. Ia sudah cukup berumur, mungkin sekitar 50an tahun. Dari mukanya sepertinya ia berdarah Arab. Pak Farouk ini orangnya tinggi dengan kulit coklat. Orangnya sangat ramah dan sopan. Kuberikan alamat toko yang diinfokan Hani kepadaku tadi, yang berlokasi di area Orchard.

20 menit kemudian kami pun tiba di lokasi yang kuminta. Lalu pak Ikhsan memberikan nomor hpnya padaku jadi aku bisa menghubunginya jika sudah siap dijemput. Lalu aku pun masuk ke dalam toko Lingerie itu. Kulihat banyak model lingerie dari yang standar hingga yang sangat seksi. Aku tertarik pada 1 lingerie berwarna hitam berenda dengan bagian dada yang transparan. Akhirnya setelah fitting ukuran yang pas aku pun membelinya.

Aku berjalan dan belanja di kawasan Orchard road ini sekitar 1 jam lebih sebelum akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke hotel. Kutelpon pak Farouk untuk menjemputku. Sekitar 10 menit kemudian ia pun tiba dan aku diantar ke hotel tempat aku dan suamiku menginap.

Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 15:48. Kuchat suamiku bahwa aku sudah di hotel dan aku lalu segera mandi dan berganti ke pakaian santai. Kubaca chat dari suamiku yang bilang ia sudah perjalanan ke hotel. 20 menit kemudian suamiku pun masuk ke kamar hotel ini dan ia bilang Mr.Adnan akan menjamu makan malam. Ia lalu bersiap mandi dan berganti pakaian.

Sekitar jam 17:35, kami pun berangkat diantar sopir menuju ke restoran Italia yang ditentukan Mr.Adnan. Setiba disana sudah ada Mr.Adnan yang sedang melihat-lihat menu. Setelah membaca menu lalu kami pun memesan. Mr.Adnan mengatakan besok jam 9:30 pagi akan ada meeting final dengan shareholder membahas beberapa poin penting di kerjasama dengan perusahaan suamiku.

Sekitar hampir 2 jam makan malam di restoran ini, kami pun pulang ke hotel. Sesampainya di hotel, aku mengajak suamiku bercinta tetapi ditolak suamiku dengan alasan ia lelah. Setelah berganti pakaian santai, lalu suamiku pun tertidur. Aku hanya cemberut melihat respon suamiku itu. Terpaksa aku harus bermasturbasi di kamar mandi untuk melampiaskan hasratku.



Di kamar mandi, kutanggalkan pakaianku hingga aku telanjang bulat, lalu kukocok vaginaku dengan jari-jariku dan kuremas payudaraku. Aku mengerang keenakan oleh permainan tanganku di dua titik rangsang tubuhku itu. Sambil bermasturbasi, aku teringat akan bagaimana Mr.Adnan menggenjotku malam itu. Kuingat bagaimana nikmatnya saat vaginaku sedang disodok oleh penisnya yang besar. Sekitar 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasmeku. “Aaahhhhhhhh..”,lenguhku dengan tubuh mengejang.

Setelah membersihkan diriku, lalu aku pun naik ke ranjang dan ikut tertidur. Keesokan harinya suamiku bangun duluan cukup pagi untuk mempersiapkan dokumen yang diperlukan saat rapat nanti. Ia sudah sarapan pagi di restoran hotel ini. Saat ia membuka pintu, aku baru bangun dan jam menunjukkan pukul 08:17. Ia bilang aku tidak perlu ikut dengannya dan lebih baik bersantai saja di hotel. Aku setuju dan sekitar 15 menit kemudian suamiku pun berangkat ke tempat meeting dengan diantar sopir Mr.Adnan.

Setelah aku mandi dan berganti pakaian, aku pun turun ke bawah untuk sarapan. Kumakan menu masakan thailand sambil meminum kopi. Kulihat banyak tatapan dari penghuni hotel lain ke arah tubuhku yang sedang memakai tanktop ketat dan celana hotpants. Aku memang suka berpakaian seksi jika sedang berada di luar negeri.

Oh, ada perasaan aneh yang membuatku darahku berdesir saat melihat tatapan nafsu para pria ini, termasuk dari pelayan hotel. Aku pun menghapus pikiran tersebut dan menghabiskan makan pagiku. Lalu aku kembali ke kamar. Aku bersantai di atas kasur sambil menonton TV.

Setelah sekitar 1 jam bersantai dalam kamar, aku pun memutuskan untuk pergi ke sebuah mall yang memang sangat dekat dengan hotelku. Hanya dengan berjalan kaki sekitar 5 menit aku sudah tiba di mall tersebut.

Aku masuk ke beberapa toko pakaian dan setelah melihat-lihat akhirnya aku membeli beberapa potong baju dan juga sepotong celana jeans pendek. Aku memutuskan untuk beristirahat di sebuah cafe di mall itu. Kulihat sosmed di HPku sambil meminum kopi tarik yang kupesan. Kutelp temanku Hani untuk mengobrol. Hani menanyakan apakah aku sudah memakai lingerie yang kubeli untuk menggoda suamiku, Alex. Aku bilang belum sempat karena Alex sangat lelah kemarin meeting seharian. Lalu Hani bilang “Wah malam ini lu harus coba pas Alex masuk ke kamar. Dijamin pasti nafsu langsung dia. Hehe.”. Aku hanya mengiyakan saran temanku itu sambil tertawa.

Sekitar 30 menit mengobrol bersama Hani, akhirnya percakapan telepon kami pun harus diakhiri karena Hani sudah mau pergi menemani ibu mertuanya untuk makan siang. Kulirik jamku ternyata sudah pukul 12:16. Kuchat suamiku apakah ia mau makan siang bersamaku di mall. Suamiku menjawab iya dan memberitahu jika ia dan Mr.Adnan sekarang sedang menuju mall ini.

Oh, aku yang menyadari ada Mr.Adnan menjadi menyesali keputusanku memakai pakaian seseksi ini. Tentu saja ia akan menatap tubuhku dengan bernafsu. Kurang lebih 15 menit kemudian suamiku pun menelponku dan bilang untuk langsung bertemu di restoran saja karena sudah lapar. Kuiyakan dan segera membayar di cafe ini dan lalu berjalan ke restoran yang diinfokan suamiku.

Setelah tiba di restoran itu aku pun masuk ke dalam dan kulihat di sebelah Alex, ada Mr.Adnan dan Lucia. Aku pun ikut duduk di samping suamiku. Mr.Adnan melihat kepadaku dengan tatapan yang seperti serigala, terutama ke dadaku yang agak menonjol akibat tanktopku yang ketat.
Setelah memesan kami pun berbincang-bincang mengenai rapat dengan shareholder tadi. Suamiku menjelaskan kepadaku bahwa meeting berjalan baik tetapi setelah makan siang ini akan perlu rapat sekali lagi untuk menyelesaikan beberapa pembicaraan yang tidak sempat tadi.

Kurang dari 1 jam kami pun selesai makan dan mereka bertiga pun memutuskan untuk langsung pergi karena jadwal meeting menunggu. Kubilang ke mereka aku akan tetap di mall ini dulu dan bisa pulang sendiri nanti ke hotel. Mereka pun berangkat dan aku pun berjalan di mall ini. Kumasuki toko kue dan membeli beberapa kue untuk kubawa ke hotel. Setengah jam kemudian aku pun kembali ke hotel.

Saat tiba di kamar hotel, sudah pukul 14:33. Aku memutuskan untuk mandi dan lalu berganti pakaian santai. Aku menonton TV sambil berbaring di kasur. Tapi karena agak mengantuk, tidak lama aku pun tertidur.

Aku baru terbangun saat ada suara dering telepon dari Alex. Sudah jam 15:19 sekarang. Alex bilang meetingnya sudah selesai dan mereka akan pergi ke sebuah pameran mesin. Ia menanyakan apakah aku akan ikut tapi karena masih ngantuk aku bilang tidak ikut dan mau di hotel saja.

Aku pun lalu melanjutkan tidurku setelah menutup TV. Tidurku cukup pulas sampai akhirnya aku dibangunkan oleh suara ketokan di pintu kamar hotel ini.

Kulirik ke layar HPku yang menampilkan jam 15:47. Aku yang mengira suamiku sudah kembali tanpa melihat ke lubang viewer pun membuka pintu. Deg! Betapa kagetnya aku saat Mr.Adnan berdiri di depanku dengan tersenyum mesum menatap tubuhku yang berbalut kaos dan celana pendek. Baru saja aku mau menutup pintu, Mr.Adnan sudah mendorongku dan masuk ke kamar ini. Lalu ditutupnya pintu kamar ini.

Aku yang agak kesal pun menghardik sambil bertanya, “Eh, apa-apan ini pak Adnan ke sini?? Suamiku dimana?? Bukannya kalian sedang ke pameran??”.

Lalu sambil terkekeh ia menjawab, “Hehe, ke Pameran? Pinter juga suamimu berbohong. Padahal dia sedang enjoy dengan sekretaris saya sekarang.”. Aku kaget dengan pernyatan Mr.Adnan itu tapi masih tetap tidak percaya dengannya. Bagaimanapun suamiku selama ini setahuku adalah suami yang baik dan setia. “Bapak bohong. Tidak mungkin suami saya berselingkuh!”,ucapku dengan lantang. Tapi Mr.Adnan tersenyum dan lalu memperlihatkan layar HPnya. "Ini aku punya buktinya. Ini video live dari kamera tersembunyi. Hehe.",ucap Mr.Adnan dengan bangga.

Di layar HP Mr.Adnan itu sedang menampilkan sebuah video rekaman livetime dari sebuah camera berkualitas bagus. Terlihat sosok pria dan wanita yang sedang bersetubuh di atas ranjang. Aku tercekat saat mengenali pria dan wanita di video itu tidak lain adalah Alex, suamiku dan Lucia, sekretaris Mr.Adnan. Ternyata yang dikatakan Mr.Adnan memang benar. Aku begitu shock dengan kenyataan ini. Suamiku berani-beraninya berselingkuh dimana saat aku masih berada di Singapura. Kakiku jadi terasa lemas mengetahui kenyataan pahit ini. Aku merasa sangat marah.

Dari video itu terlihat tubuh Lucia yang putih mulus dengan payudara yang tidak terlalu besar dan puting coklat muda sedang bergoyang-goyang di atas pangkuan suamiku. Mereka berciuman dengan liar di sela pompaan penis suamiku pada vagina si sekretaris Mr.Adnan. Terlihat begitu erotisnya gerakan tubuh Lucia yang sedang bergoyang diatas tubuh suamiku. Suamiku lalu mulai menciumi dada Lucia dan lalu menghisap puting susunya.

“Nah, suamimu saja sedang asyik. Jadi gak ada salahnya kalau kita juga melakukan yang mereka lakukan kan cantik? Hehe.”, Mr.Adnan yang mengetahui aku yang sedang marah itu berucap. “Kita ulangi lagi seperti yang malam itu Katrin. Kamu juga keenakan kan.”, sambungnya lagi.

Aku masih diam tidak berkata-kata karena pikiranku masih berkecamuk akibat mengetahui skandal suamiku dengan Lucia. Kemudian tangan Mr.Adnan pun mulai menggerayangi tubuhku. Diraba-rabanya paha mulusku yang tidak tertutup celana pendekku. Dan tangannya yang satu meremas dadaku yang masih tertutup kaos dan BHku.

Aku tidak menepis tangan-tangan nakal si pria india ini. Perasaan marahku pada suamiku membuatku ingin melampiaskannya dengan bercinta dengan Mr.Adnan. Apalagi rangsangan dari Mr.Adnan di tubuhku mulai menaikkan gairah seks ku.

Kupeluk Mr.Adnan dan kucium bibirnya dengan nafsu, lidah kami saling berbelit dengan liarnya di mulutku. Tangan Mr.Adnan yang bermain di dadaku kini dimasukkan ke balik kaosku lalu meremas payudaraku yang tertutup BHku. Tangannya yang satu kini dimasukkan ke dalam celana pendekku dan lalu masuk ke balik CDku. Jari-jarinya lalu mengelus-ngelus bibir vaginaku. Ini membuatku mendesah-desah tertahan oleh ciuman, “mmhhh..mmmhhhh..”.

Sekitar 5 menit berpagutan, lalu Mr.Adnan melepas ciuman kami dan ia bilang, “Kita main di kamar lain ya Katrin. Supaya tidak ada jejak di kamar ini. Hehe.”. Aku dengan muka sayu hanya menggangguk saja dan lalu kami pun keluar dari kamar ini dan kuikuti Mr.Adnan berjalan ke kamar lain yang ternyata terletak di ujung berlawanan dari kamar ini.

Setelah Mr.Adnan membuka kamar ini dan menutup pintu, lalu kami kembali melanjutkan pergumulan tadi. Kembali kami berciuman dengan nafsu. Lalu beberapa menit kemudian Mr.Adnan pun membuka kaosku yang kubantu dengan mengangkat tanganku. Celanaku juga ia peloroti hingga terlepas dari kakiku. Kini aku hanya tinggal menggunakan BH dan CD biru navy saja.

Mr.Adnan melotot menatap tubuhku dengan muka yang sangat bernafsu sambil berkomentar, “Tubuhmu memang sangat indah Katrin.”. Setelah itu ia pun memeluk tubuhku dengan bernafsu hingga aku terdorong jatuh ke atas kasur. Diciuminya bibirku dengan liar sambil kedua tangannya meraba-raba sekujur tubuhku.

Lalu ciumannya turun ke leher dan kemudian ke dadaku. Diciuminya area dadaku dan lalu tangannya menurunkan cup Bra ku ke bawah, sehingga buah dadaku dengan pentil pinknya sudah terlihat oleh pria India ini. “Nice nipple Katrin. Pinky. Hehe.”,ucapnya dan lalu dengan nafsu dilumatnya puting susuku yang sudah cukup tegak itu. “Ahhhhh..pak..”,desahku menikmati hisapan mulutnya di pentilku. Kuremas-remas kepalanya yang sedang menyusu itu. Ia mengenyot bergantian kedua puting susuku. Tangannya yang satu mengelus-ngelus memekku yang masih terhalang CDku. Tidak lama jari-jarinya pun memasuki celah CDku dan memainkan vaginaku. "Wow, your pussy so wet.. sudah horny ya.. hehehe..",ucapnya sambil terkekeh. Dikeluar masukkannya jari-jarinya di memekku itu. Aku makin menggelinjang akibat rangsangan rekan bisnis suamiku ini. “Ngghhhh..enak pak..ahh..”

Setelah puas mengenyot putingku lalu mulutnya pun turun ke perutku. Dijilati-jilatinya perutku dengan pelan-pelan dan makin turun hingga akhirnya ke area kewanitaanku. Ditariknya CD biru navyku ini hingga turun ke pahaku.

Ditatapnya vaginaku yang berjembut lebat itu sambil berkomentar, “Akhirnya bisa lihat dengan jelas pussy mu ini Katrin. Waktu itu di rumahmu gelap. Hehe. Sangat bagus vaginamu. Pink gini.”. Ucapannya itu membuatku makin nafsu saja..

Lalu Mr.Adnan pun membenamkan kepalanya di selangkanganku. Dijilatinya bibir vaginaku dengan bernafsu. Lalu lidahnya pun masuk ke liang vaginaku dan menghisapnya, menimbulkan suara hisapan, ‘ssllrrrpppp..slllrrrrrppp..”. Aku melenguh-lenguh keenakan akan permainan lidahnya di memekku itu, “Ohhh pak.. terus…iyahhh..nghhh…”.

Kulepas kaitan BHku dan kulempar BHku ke samping. Aku yang sudah sangat horny ini lalu memegang kedua tangan Mr.Adnan yang sedang berada di pahaku dan kuarahkan ke payudaraku. Mr.Adnan yang mengerti akan keinginanku pun langsung mulai memainkan kedua buah dadaku yang putih bulat ini. Dipilin-pilinnya juga putingku dengan gemas menambah sensasi nikmat yang menjalar di tubuhku.

Sekitar 5 menit kemudian, aku pun menggapai orgasme pertamaku sore ini. “Aahhh..Aaahhhhhhhhhhhhhh..”, erangku dengan tubuh yang bergetar dan dari vaginaku berkedut menyemburkan cairan orgasme yang segera diseruput oleh mulut Mr.Adnan.

Kini Mr.Adnan pun melepaskan seluruh pakaiannya hingga ia juga bugil sepertiku. Kutatap tubuh Mr.Adnan yang berkulit coklat kehitaman itu berjalan mendekatiku. Penisnya kini terlihat jelas karena saat persenggamaan kami di rumahku 3 minggu lalu kondisi kamar lampunya dimatikan. Penis Mr.Adnan yang sudah cukup ereksi itu berwarna lebih gelap dari tubuhnya. Ukurannya sangat panjang, penis Alex hanya sekitar separuh dari panjang penis Mr.Adnan. Batang kejantanan Mr.Adnan juga berurat sehingga makin menambah kekekarannya. Melihat penisnya ini membuat vaginaku berkedut dan aku kembali teringat akan genjotannya waktu di rumahku itu sehingga makin tidak sabar untuk disetubuhinya.

Lalu Mr.Adnan naik ke atas ranjang dan lalu berlutut di sampingku yang sedang berbaring. Aku pun bangkit dan sambil menungging kugenggam dan kukocok penis client suamiku itu. “Ohh Katrin..halusnya tanganmu..”,ceracau Mr.Adnan. Tidak lama aku pun mulai mengecup kepala penisnya yang tidak bersunat itu. Kujilat-jilati hingga ke pangkal penisnya, membuat Mr.Adnan mengerang keenakan sambil ia meremas rambut panjangku.



Setelah itu aku lalu mulai mengulum penis panjang si pria India ini dengan bibirku yang tipis. Mulutku benar-benar terasa penuh oleh penis Mr.Adnan yang besar. Kuhisap-hisap dengan memaju mundurkan kepalaku. “Uhhh Katrin.. very good.. mulutmu benar-benar nikmat..”, erang Mr.Adnan yang menikmati servis oral istri clientnya. Tangan Mr.Adnan digunakannya untuk memainkan payudaraku yang menggantung. Diremasnya buntalan susuku seperti sedang memerah sapi dan lalu dicubitnya kedua puting susuku membuatku makin bernafsu menyepongnya. “Mmmm..ehhmmmm..mmmm..”,suara desahanku di sela seponganku pada penis Mr.Adnan.

Ada sekitar 5 menit kublowjob, lalu Mr.Adnan memintaku berhenti. “Ayo Katrin. Time to fuck.”,ucap Mr.Adnan sembari memposisikan tubuhku menungging membelakanginya. Lalu digesek-gesekkannya penisnya ke bibir vaginaku membuatku makin tidak sabar. “Nghh..pak..masukin..”,ucapku yang sudah dikuasai nafsu birahi. “Haha, udah gak sabar ya Katrin untuk saya sodok?”,tanya Mr.Adnan sambil tertawa mengejek. Aku dengan binalnya menjawabnya, “iyahh..udah ga sabar..fuck me now please..”.

Tanpa menunggu lagi lalu Mr.Adnan pun mulai mendorong penisnya memasuki vaginaku yang sempit ini. Walau sudah pernah disetubuhi oleh penisnya, tetapi tetap saja sulit bagi penis Mr.Adnan untuk masuk. Akhirnya Mr.Adnan sedikit membuka liang vaginaku yang rapat itu dengan jari-jarinya sambil didorongkannya pinggulnya hingga pelan-pelan penisnya mulai masuk ke memekku. ‘Bles’, akhirnya penis client suamiku ini sudah berada di dalam liang vaginaku lagi.

Mr.Adnan tidak langsung memompaku tetapi ia mendiamkan sejenak penisnya untuk menikmati jepitan vaginaku yang sempit ini. “Ohhh Katrin.. vaginamu enak.. so tight..”,gumamnya. Aku yang juga keenakan karena liang kewanitaanku terasa penuh ikut berceracau dengan liar, “Ahh penis pak Adnan juga enak.. panjang.. besar..ayo mulai pak genjot memekku..”.

Mr.Adnan pun mulai memaju mundurkan pinggulnya menyodok memekku yang sudah sangat basah itu. ‘Plak Plok Plak Plok Plak’, suara peraduan kulit pantatku dengan paha Mr.Adnan yang sedang menyodok vaginaku dari belakang. “Ahh ahhh ahhh yes ahh ahh nghh enakk..”, rintihku yang sangat menikmati pompaan penis si pria india ini di liang kemaluanku.

Sekitar 5 menit kemudian, Mr.Adnan memelankan tempo sodokannya dan ia sedikit mengangkat tubuhku ke belakang, lalu rambut panjangku disibakkannya ke samping hingga leherku yang jenjang terlihat olehnya. Lalu diciuminya leherku sambil tangannya meremas-remas payudaraku. Ciumannya kini mengarah ke telingaku dan lidahnya juga memainkan lubang telingaku, membuatku makin keenakan. Kutolehkan kepalaku ke samping dan kami pun berciuman dengan panas sambil bersenggama. 5 menit kemudian Mr.Adnan melepas ciumannya di bibirku dan kembali menggenjot tubuhku dengan tempo cepat. Ah, begitu enaknya pompaan batang kejantanan client suamiku ini, membuatku menjerit nikmat, "Nghh ohhh ohh! Feels good Adnan! Ahh keep going ahh ahh!".

Sambil menggenjotku, kedua tangan Mr.Adnan tidak diam saja. Diremas dan ditepuk-tepuknya pantatku yang bulat dengan gemas. Lalu tangannya yang satu memainkan bibir vaginaku. Tambahan rangsangan yang sangat nikmat ini membuatku makin terbuai. Tidak lama, vaginaku pun berkedut-kedut tanda orgasmeku tiba. ‘crrtt…crrt..crttt…’,semburan cairan orgasmeku membasahi penis Mr.Adnan yang masih memompa liang nikmatku. “Nghh..pak Adnan..aahhh..aaahhhhhhhh!!”,jeritku saat orgasme.

Aku yang baru orgasme pun roboh hingga telungkup di kasur. Mr.Adnan mengubah posisi kami kini menjadi berbaring menyamping lalu tetap dari belakang, client suamiku ini pun kembali menggenjotku. Aku yang masih lelah setelah orgasme hanya bisa berbaring sambil melenguh merasakan lubang kemaluanku yang dihunjam oleh penis perkasa Mr.Adnan. Selagi menyodok memekku, tangan kiri Mr.Adnan meremas-remas payudaraku sambil sesekali jari-jarinya mencubit puting susuku. “ahhh..ahh..pak..ahhh..”,desahku yang kembali bergairah.

Sekitar 10 menit digenjot di posisi ini, aku pun kembali orgasme. “Aahhh pak..aku keluar lagi..oohhhhhhhhh!!”,lenguhku keras dengan badan yang bergetar-getar. Mr.Adnan masih belum keluar padahal aku sudah orgasme 2x. Memang ia sungguh perkasa, mampu membuatku mendapat orgasmeku dibanding suamiku yang sangat jarang membuatku orgasme.

Lalu Mr.Adnan mengajak berganti posisi seks lagi. Ia membaringkan tubuhnya ke kasur dan memintaku menaiki penisnya. Aku pun tanpa malu-malu segera berjongkok di atas selangkangan Mr.Adnan dan pelan-pelan kududuki batang kejantanannya itu. ‘Bles’, kembali penisnya tertanam di memekku.

Di posisi aku diatas, dengan segera kugoyang pinggulku memberikan kenikmatan birahi bagiku dan Mr.Adnan. Goyanganku membuat Mr.Adnan keenakan hingga ia menggeram dan bergumam,”Uhhh..enak goyanganmu Katrin..I like it..ahh..”. Mendengar itu membuatku makin bersemangat dan kini kunaik turunkan tubuhku memacu vaginaku yang menjepit penis si pria India ini.

Kulihat ke arah cermin di meja kamar ini, dimana seorang gadis berkulit putih mulus dengan tubuh seksi sedang bergoyang dengan liar di atas tubuh buncit pria yang berkulit kehitaman. Sangat kontras apa yang terlihat dari pantulan cermin ini. Melihatnya membuatku malah makin bernafsu dan lebih liar lagi menggoyang pinggulku. Apalagi mengetahui suamiku yang berselingkuh, membuatku kini benar-benar tidak peduli lagi dan hanya ingin meraih kenikmatan dari seks ini.

Kini Mr.Adnan juga ikut menghujamkan penisnya ke atas dan kusambut dengan arah berlawanan. Oh, makin bertambah kenikmatan dari persenggamaan ini. Apalagi tangan kokoh Mr.Adnan kini sudah bermain di buah dadaku yang bulat putih ini. Tangan-tangannya dengan keras meremas-remas susuku. Putingku yang berwarna pink ini juga tidak luput dari permainan tangannya. Jari-jarinya memelintir pentil susuku yang sudah sangat tegang dan menonjol.

“Ssshhh..aahhh yes..ahhh..pak..enak..ohhh..”,lenguhku nikmat.

“Ohh Katrin..tight pussy..nice tits..kamu sempurna..uhh.. aku gak akan bosan ngentotin kamu..”,ceracau Mr.Adnan dengan muka keenakan.

“Nghh..your cock is big.. ahh.. my pussy.. ahh.. feels so good..ahh ahhh..”, timpalku sambil mendesah.

“Lebih enak penis siapa..aku atau suamimu?”,tanya Mr.Adnan di tengah persetubuhan kami ini.

Aku yang sudah dikuasai nafsu birahi pun menjawabnya, “Punyamu pak..ahh.. panjang.. keras..aku su..mmphhh…”. Belum sempat aku selesai bicara, bibirku pun dilumat oleh Mr.Adnan yang kini sudah di posisi duduk.

Bibir kami saling berciuman dengan hot dan lidah kami saling belit. Kupeluk tubuh client suamiku ini dengan erat sambil berpagutan dengannya. “mmmmh…ummmmh..”,hanya itu suara yang terdengar dari mulut kami yang sedang menyatu seperti halnya alat kelamin kami juga sedang menyatu.

Tubuh kami sudah bersimbah peluh padahal kamar hotel ini memiliki AC. Setelah puas berciuman lalu Mr.Adnan pun menciumi leherku dan lalu bibirnya mengemut puting susuku. Dikulum-kulumnya putingku yang mungil tapi tegak ini dengan sangat nafsu, membuatku makin menggelinjang dan mendesah nikmat, “Ssshhh..ahh..enak pak..hisap terus putingku..ohh..”.

Lalu kurasakan gelombang orgasme kian mendekat akibat nikmatnya genjotan dan hisapan mulut Mr.Adnan di putingku. Saat orgasme itu tiba, kulepas rasa nikmat ini dengan menjerit keras, “Oohhh.. i’m cumming.. aaaaahhhhhhhhhhhhhhhhh!!!”. Vaginaku yang berkontraksi dengan kuat ini meremas-remas penis Mr.Adnan membuatnya kewalahan. Lalu Mr.Adnan bertanya padaku, “Aku sudah mau keluar. Kukeluarkan dimana?”. Berhubung ini bukan masa suburku, aku pun memintanya keluar di dalam, “nghh..di dalam aja pak.. lagi gak subur..”.

Lalu kurasakan penis di vaginaku ini berkedut-kedut dan tidak lama menyemburlah spermanya memenuhi rahimku. ‘crot crot crot’, cukup banyak semprotan spermanya hingga meluber keluar dari vaginaku. Setelah itu Mr.Adnan mencabut penisnya dan lalu berbaring di sampingku.

Kupeluk leher Mr.Adnan dan kukecup pipinya seolah berterima kasih atas kenikmatan 3x orgasme tadi. Lalu kusandarkan kepalaku di dadanya yang berbulu itu. Dengan muka yang terengah-engah, aku benar-benar puas dengan seks kali ini. Jauh lebih nikmat daripada saat Mr.Adnan menyetubuhiku di kamar tidur rumahku. Mungkin karena kali ini aku melayaninya dengan penuh penyerahan.

Mr.Adnan menciumi rambutku dan berucap, “Kamu sungguh cantik Katrin.. aku suka.. lain kali masih mau kan seks denganku?”.

Aku menatapnya sambil tersenyum manis dan menjawab, “Tentu saja pak.. aku juga sangat puas..hehe..”. Lalu kupagut bibirnya sambil memeluk lehernya. Kami berciuman dengan mesra dan saling beradu lidah di mulutku.

Tidak lama HPku berbunyi, kulihat ada notif chat masuk dari suamiku yang bilang ia baru mau pulang ke hotel. Aku pun memberitahu Mr.Adnan bahwa aku harus kembali ke kamar supaya suamiku tidak curiga. Lalu Mr.Adnan meminta no HPku supaya mudah untuk menghubungiku langsung. Segera kuberikan nomor HPku kepadanya dan setelah itu aku pun kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar aku pun segera mandi untuk membersihkan sisa pertempuran seksku dengan Mr.Adnan. Sekitar 30 menit kemudian suamiku pulang. Aku pura-pura tidak tahu jika ia tadi habis ngeseks dengan Lucia. Tidak lama kami pun tertidur.

Besoknya sekitar jam 10 pagi aku, suamiku dan Mr.Adnan makan dimsum di sebuah restoran terkenal di Singapura. Dan sehabis makan, kami pergi ke Marina Bay untuk shopping. Lalu setelah 2 jam berada di mall itu, suamiku mengajak untuk ke casino yang memang terletak di gedung yang sama dengna mall. Cukup lama kami di casino, sekitar 3 jam. Kulihat jam sudah pukul 17:21. Aku yang cukup lelah pun bilang mau istirahat di hotel. Suamiku bilang ia akan pergi mengunjungi pameran lagi.

Setengah jam kemudian aku sudah berada di kamar. Aku pun mandi dan setelah itu bersantai sambil menonton TV. Beberapa menit bersantai, kulihat ada chat masuk dari Mr.Adnan yang bilang ia ingin mengulang yang semalam lagi. Ia juga memberitahu bahwa suamiku kembali pergi dengan Lucia. Aku sudah tidak peduli lagi suamiku berselingkuh karena aku juga membalas dengan affair bersama clientnya.

Mr.Adnan memintaku untuk menunggu di kamar kemarin tempat kami memacu birahi. Memang kemarin malam ia memberikan keycard cadangan padaku sebelum kami berpisah. Melihat chat itu membuatku makin bernafsu dan tidak sabar untuk segera bercinta dengan client suamiku itu. Muncul ide nakalku untuk tampil super seksi sebagai surprise untuk Mr.Adnan, maka kuambil lingerie yang kubeli kemarin dan kubawa ke kamar itu. Sesampainya di kamar itu aku pun berganti pakaian ke lingerie untuk membuat Mr.Adnan makin bernafsu padaku. Padahal lingerie itu awalnya kubeli untuk menggoda suamiku, sekarang malah untuk menggoda client suamiku, hihi.



Sekitar 10 menit kemudian, pintu kamar ini pun dibuka dan masuklah Mr.Adnan yang langsung terkesima melihat penampilanku yang seksi berbalut lingerie ini. “Wah, hot banget Katrin. Langsung horny aku ngeliat kamu pake lingerie begini.”,puji client suamiku ini yang mulai melepas kemejanya. Dengan tersenyum nakal aku pun mendekatinya sambil meliukkan tubuhku menggodanya. “Ahh, ini spesial buat pak Adnan. Biar tambah nafsu dan makin kuat puasin aku..nghh..”,ucapku sambil mendesah dan meremas payudaraku.

Mr.Adnan yang sudah bertelanjang dadapun sangat bernafsu lalu memelukku dan menciumku. Aku yang memang sudah horny karena membayangkan bercinta dengannya lagi segera meladeni permainan lidahnya di mulutku. Cukup lama kami berciuman sampai kami agak kehabisan napas.

Setelah beristirahat sejenak, aku pun mulai berlutut di depan Mr.Adnan dan kulepas celananya hingga kini Mr.Adnan hanya menggunakan celana dalam. Terlihat di bagian tengah CDnya menggembung oleh penis besar Mr.Adnan yang sudah tegang. Lalu dengan bernafsu aku pun mencium penisnya yang masih tertutup CD nya.

Dan aku lalu menarik turun celana dalamnya dengan tanganku. Penisnya yang sudah keras pun mengacung gagah di depan mukaku. Tanpa menunggu lagi aku pun segera menjilat penisnya dan mengulumnya hingga basah oleh ludahku. “Ohhhh nice..mulutmu enak Katrin..”,ceracau Mr.Adnan sambil meremas kepalaku.

5 menit kusepong, Mr.Adnan pun memintaku berhenti karena ia tidak mau buru-buru keluar. Lalu ia membaringkanku di ranjang dan lalu dengan tangannya ia memainkan memekku yang masih terhalang lingerie. Disibakkannya lingerieku hingga vaginaku pun terlihat olehnya. Lalu ia melumat memekku dengan mulutnya hingga aku pun menggelinjang. Nikmatnya lidah client suamiku ini yang menari-nari di liang kewanitaanku. Klitorisku pun tidak luput dirangsangnya dengan lidahnya. “Nghhhh enak pak..ahhh iyahh terus..jilat clitku..ahhhh!”,aku mendesah-desah keenakan.

Beberapa menit kemudian Mr.Adnan pun sudah memposisikan penisnya di vaginaku di posisi misionaris. ‘Bles’, penisnya sudah masuk ke memekku yang basah. Lalu mulai dipompanya vaginaku menggunakan penis perkasanya. “Ohhh pak..ahhh ahhh ahhh!”,lenguhku dengan tubuh bergetar-getar. Sambil menggenjot, ia melepas tali bahu lingerieku hingga kini tubuh atasku pun sudah telanjang.

Kedua payudaraku yang bergoyang-goyang pun diremasnya dengan gemas. Puting susuku yang tegak dipelintirnya, membuatku makin mendesah keras. Tidak cukup hanya memainkan susuku dengan tangannya, lalu Mr.Adnan pun mencaplok pentil merah mudaku dengan mulutnya. Digigit pelan putingku membuatku seperti tersetrum. “Ngghhh pak! Enakkk.. I like it! Ahhhh!”,ceracauku sambil merem melek.

Digenjot sambil dirangsang begini membuatku cepat mencapai orgasme. ‘Crrt..crttt.crrtt..’, tubuhku berkelojotan dan vaginaku menyemburkan cairan orgasme cukup banyak. Mr.Adnan pun sekarang mengubah posisi kami menjadi doggy style. Disibakkannya bagian celana dalam tipis lingerie ini dan lalu didorongnya penisnya memasuki memekku yang sudah becek. Setelah penisnya bersarang di liang kemaluanku, lalu disodokkannya penisnya dengan tempo cepat, membuatku kembali bernafsu.

Begitu cepatnya tempo sodokan penis si pria india ini hingga suara peraduan kulit kami membahana di kamar ini. Aku melenguh-lenguh merasakan begitu dalamnya penis Mr.Adnan menghunjam memekku hingga menyentuh ujung rahimku. “Ahhh yeahhh ahhh harder..fuck me harder! Ahhh ahhh!”, aku yang sudah sangat horny menjerit-jerit kesetanan meminta client suamiku ini untuk menggenjot lebih kencang.

Eranganku dan Mr.Adnan sahut menyahut di kamar hotel yang menjadi saksi persetubuhan terlarang ini. Sambil menggenjot tangan Mr.Adnan juga menampar pantatku yang putih mulus ini hingga agak merah. ‘Plak Plak Plak’, suara tangannya yang mengenai kulit pantatku yang halus. Sensasi pantatku yang ditepuknya ini membuatku makin bernafsu hingga aku pun kembali orgasme. Vaginaku berkontraksi menjepit penis Mr.Adnan hingga ia pun tidak lama menyusulku orgasme.

‘crot crot crot crot’,kurasakan beberapa kali semprotan sperma Mr.Adnan di pantat dan punggungku. Aku yang lemas setelah orgasme lalu berbaring telungkup. Mr.Adnan yang juga puas kemudian berbaring di ranjang ini. Aku lalu menggeser tubuhku hingga berbaring telentang di sampingnya. Ia memeluk tubuhku sambil mencium rambutku.

Diambilnya wine di kamar hotel ini lalu dituangkannya untukku dan dirinya. Kami minum sambil tetap berbaring di ranjang. Sekitar 20 menit kemudian Mr.Adnan pun mengatakan ingin lanjut ronde dua. Aku yang sudah pulih kembali pun mengiyakannya. Lalu kami saling merangsang dengan posisi 69.



Mr.Adnan berbaring telentang dan aku berada di atasnya dengan posisi telungkup. Aku hisap penis hitamnya yang panjang itu dengan bibirku yang tipis. Memekku dimainkannya dengan jari dan lidahnya, membuatku mendesah di sela kulumanku pada penis Mr.Adnan. “Mmmhhh..mmmhhh..”,suara desahanku yang tertahan itu. Ah,aku sedikit terlonjak karena rangsangan kuat di klitorisku oleh lidah Mr.Adnan. Begitu kuatnya rasa nikmat di itilku itu hingga aku sampai melepaskan hisapan mulutku di penis client suamiku dan mendesah keras,"Nghhh pak! Ohhh!". Lalu beberapa saat kemudian aku kembali memberikan servis oralku di rudal hitam Mr.Adnan.

Setelah puas saling menstimulasi organ intim masing-masing, kami pun kemudian kembali bersenggama. Kini dimulai dengan posisi aku di atas alias posisi Women On Top dengan aku yang membelakangi Mr.Adnan. Aku yang sangat horny pun dengan gencar menggoyang tubuhku. Sesekali juga aku membuat gerakan memutar sehingga kontol Mr.Adnan seperti dipelintir oleh vaginaku.



Mr.Adnan mengerang dengan keras merasakan kenikmatan tak terkira dari goyangan pinggulku itu,"Aahhhhh..enak Katrin memekmu..". Lalu Mr.Adnan juga mulai menyodokkan kontolnya ke atas menyambut gerakanku sehingga membuat kenikmatan ini semakin bertambah. "Ahh ahhh ahhh fuck me harder Adnan! Ahh ahhh!",lenguhku yang sudah dikuasi nafsu seks. Kedua tangan Mr.Adnan disisipkan dari bawah ketiakku dan meremas-remas payudaraku yang sedang memantul naik turun seirama goyangan tubuhku.

Beberapa menit kemudian, gelombang orgasme pun muncul. Aku mendongak ke atas saat aku klimaks dan melenguh, "Oohhhhhh Adnan sayang.. aku sampe! Aaahhhhhhhh!". Tubuhku mengejang dengan kuat di atas tubuh Mr.Adnan yang terus menggenjot penisnya. Aku yang lemas karena baru orgasme itu pun membaringkan tubuhku di atas tubuh Mr.Adnan.

Lalu Mr.Adnan menggeser tubuhku ke samping dengan penis masih menancap di memekku. Kini ia kembali menyodokkan penisnya di vaginaku dengan posisi berbaring menyamping. Tangannya digunakan untuk meremas payudaraku. Pentilku yang tegak juga dipencet-pencetnya bergantian yang kiri dan kanan. Sodokan dan permainan jari di putingku membuatku libidoku kembali bangkit. "Ahhh ahhh ahhh terus pak..yeahhh..harder harder!",erangku yang sudah dikuasai nafsu birahi dan meminta pria india ini untuk lebih kencang menggenjotku.

Aku terus bercinta dengan Mr.Adnan hingga 2 jam ke depan dimana aku mendapat 3 x orgasme sebelum Mr.Adnan akhirnya menyemburkan air mani nya yang kali ini dikeluarkan dalam mulutku. Sungguh luar biasa seks kami malam ini, mungkin karena efek lingerie yang kugunakan juga.

Setelah itu aku pun kembali ke kamar tidur untuk bersih-bersih dan bersiap tidur. Kuchat suamiku bahwa aku tidur duluan karena ngantuk. Suamiku tidak membalas. Huh, pasti ia sedang bermesraan dengan Lucia.

Esoknya setelah makan pagi bersama Mr.Adnan, aku dan suamiku pun kembali ke Indonesia. Aku tetap berpura-pura tidak tahu affair suamiku dengan Lucia. Sebaliknya aku juga merahasiakan hubungan gelapku dengan Mr.Adnan.

Sejak affairku pada malam itu dengan Mr.Adnan di hotel, kami jadi sering mengulanginya. Biasanya Mr.Adnan yang ke Jakarta dan aku yang ke hotel tempatnya menginap. Atau beberapa kali juga aku yang ke Singapura untuk menemuinya.
 
Terakhir diubah:
Diantara banyak kesempatan affairku dengan client suamiku, ada satu yang sangat gila karena terjadi di kapal dan saat sedang ada suamiku. Sejak kejadian ini juga lah aku makin berubah menjadi wanita yang liar. Mr.Adnan mengajak suamiku untuk berlayar menggunakan kapal. Kapal ini disewa Mr.Adnan dan start dari Singapura ke arah Batam. Tentu saja aku pun ikut. Pada malam pertama kapal ini berdiam di tengah lautan luas. Sekitar jam 7 malam sehabis makan malam, aku, suamiku dan Mr.Adnan duduk di geladak atas kapal sambil menikmati wine. Angin malam di lautan lepas yang dingin ini jadi tidak begitu terasa karena efek wine yang membuat tubuh kami jadi hangat.

Sekitar 30 menit kami duduk dan minum di meja di atas geladak kapal ini, Mr.Adnan dengan nakalnya menggunakan kakinya untuk menyentuh pahaku. Oh,sentuhan kakinya ini membuatku kaget hingga badanku agak terlonjak. Beruntung suamiku sedang menoleh ke arah Mr.Adnan dan sedang mengobrol seru mengenai kondisi ekonomi saat ini, sehingga ia tidak melihatku yang seperti orang tersetrum tadi.

Mr.Adnan dengan beraninya mulai menaikkan kakinya ke arah selangkanganku. Jari-jari kakinya pun disentuhkan hingga mengenai area kewanitaanku yang masih terbalut celana dalam hitam berendaku. Uh, begitu lihatnya jari-jari kakinya merangsang vaginaku dari luar CDku itu. Kurasakan darahku berdesir dan vaginaku mulai lembab. Kutatap Mr.Adnan tapi ia begitu pintar berpura-pura tidak ada yang terjadi dan tetap mengobrol serius dengan suamiku.

Kini jari-jari kaki client suamiku itu mulai menekan-nekan ke dalam liang vaginaku yang masih terhalang CD hitam ini. Jari-jarinya mulai menusuk masuk hingga kain CD ini ikut terdorong masuk ke dalam liang kemaluanku. Kucoba menahan desahan akibat rangsangan ini dengan menggigit bibirku.

Sesekali suamiku menoleh ke arahku untuk berbincang denganku dan aku pun terpaksa harus berusaha bersikap normal dan meladeni percakapan dengan suamiku. Tidak mudah karena jari-jari kaki Mr.Adnan yang dengan lihainya merangsang vaginaku. Oh, kurasakan memekku makin basah akibat permainan jari kaki Mr.Adnan.

Beruntung Mr.Adnan terpaksa menyudahi kenakalannya itu dengan menarik kakinya saat suamiku tidak sengaja menjatuhkan HPnya ke lantai. Kulihat ke wajah Mr.Adnan yang tersenyum mengejekku yang keenakan oleh rangsangan jari kakinya. Lalu suamiku pun kembali mengobrol dengan Mr.Adnan. Saat Mr.Adnan sedang menuangkan isi botol wine ke gelas kami, aku dengan nakalnya membalas apa yang tadi si client suamiku lakukan. Kugunakan kakiku untuk mengelus-ngelus selangkangan Mr.Adnan. Hihi, aku senang saat melihat ia agak terlonjak hingga pegangan tangannya di botol wine sempat bergoyang menyebabkan ada wine yang tumpah sedikit ke meja. Memangnya dia saja yang bisa iseng, batinku.

Setelah itu jari-jari kakiku pun mulai mengurut-ngurut penis Mr.Adnan yang masih tertutup celana pendek dan CDnya. Kurasakan penisnya mulai mengeras akibat rangsangan dariku. Mr.Adnan terlihat gelisah duduknya tetapi mencoba untuk terus mengobrol dengan suamiku. Aku benar-benar puas bisa gantian mengerjainya.

Tapi aku pun kemudian menghentikan permainan kaki ini karena ada pelayan kapal yang datang membawakan botol wine lagi ke kami. Berhubung aku tidak terlalu kuat minum, aku pun menolak saat pelayan akan menuangkan wine ke gelasku. Mr.Adnan dan suamiku terus saja minum. Jujur aku sudah sangat terangsang akibat kenakalanku dan Mr.Adnan tadi yang saling merangsang. Aku segera berharap suamiku mabuk dan tertidur.

Dan benar saja, sekitar 30 menit kemudian suamiku yang memang suka minum seperti biasa minum tanpa terkontrol hingga ia mabuk berat. Dengan muka yang memerah dan sudah tidak sadarkan diri, Mr.Adnan pun meminta pelayan kapal untuk memapah suamiku hingga ke kamar tidur kami. Setelah suamiku ditidurkan di ranjang kamar di kapal ini, Mr.Adnan pun memberitahu pelayan untuk membereskan meja karena kami sudah mau tidur. Lalu setelah pelayan itu pergi, Mr.Adnan memberi kode padaku untuk mengikutinya ke kamar. Kulihat jam kini sudah menunjukkan pukul 21:36.

Kami pun masuk ke kamar tidur Mr.Adnan. Sesampai di dalam aku yang sudah horny pun memeluk Mr.Adnan yang sedang menutup pintu. Kami pun segera berciuman dengan hot nya seakan sudah lama tidak berjumpa. Padahal minimal 1 minggu sekali kami pasti bertemu untuk ngeseks. “Mmhhh..ummmm..mmm..”,suara ciuman kami yang sama-sama bernafsu.

Tangannya pun mulai meraba-raba tubuhku dan kubalas dengan mengelus batang kejantanannya dari luar celana pendeknya. Mr.Adnan melepas ciumannya dari bibirku dan segera menelanjangi diriku. Setelah itu ia pun melepas semua pakaiannya hingga bugil juga.

Kembali dipagutnya bibirku sambil menggendongku ke ranjang. Setelah itu ciumannya mulai turun ke leherku dan pelan-pelan merambat ke area dadaku. “Ngghhhhh pak..”,desahku saat bibirnya mencaplok puting susuku yang berwarna merah muda. Oh, nikmatnya saat client suamiku ini menghisap pentilku yang sudah keras ini. Cukup lama mulutnya bercokol di susuku sambil tangannya kini memainkan memekku yang sudah basah.

“Ahhhh enak pak..terus..”,ucapku yang keenakan dengan permainan jari di vaginaku dan hisapan mulutnya di putingku. Tidak lama aku pun mendapatkan orgasmeku yang pertama malam ini. “Ohhh pak..aku dapat! Aahhhh!”,lenguhku dengan badan berkelojotan. Mr.Adnan pun lalu mengarahkan mulutnya ke vaginaku dan menghisap cairan orgasmeku hingga habis. “Sllrrrrpppp….sllrrrppp”,bunyi hisapan mulutnya yang rakus di memekku. “Lendirmu memang enak Katrin.”,ujarnya sambil menjilati bibirnya yang basah oleh lendirku.

Setelah itu Mr.Adnan berdiri dan mengarahkan kontolnya yang sudah cukup tegang kepadaku. Tanpa perlu diminta aku pun segera menjilati penisnya. Kujilat-jilat dari kepala penisnya hingga turun ke pangkalnya. Lalu kujilati juga testis Mr.Adnan, membuatnya mengerang keenakan. Setelah puas menjilati penisnya, lalu kubuka mulutku lebar-lebar dan lalu mengulum penis besar partner bisnis suamiku ini.



“Ohh..enak Katrin..”,ceracau Mr.Adnan yang sedang merem melek menikmati sepongan istri rekan bisnisnya ini. Tangan Mr.Adnan meremas-remas buah dadaku yang bulat dengan kedua tangannya, membuatku hanya bisa mendesah tertahan di sela kulumanku, “Mmhhhh…ummhhhh..”.

Setelah puas dengan oral seks dariku, lalu Mr.Adnan pun membaringkanku ke ranjang kamar ini. Dan didorongnya penis hitam beruratnya ke memekku hingga akhirnya masuk. Oh, terasa penuh liang kemaluanku oleh rudal si pria India ini.

Lalu Mr.Adnan pun mulai memaju mundurkan pinggulnya untuk menyodok vaginaku. ‘Plak Plok Plak Plok!’, terdengar suara kulit yang beradu akibat cepatnya sodokan penis Mr.Adnan di memekku. “Ahh ahh ahhh yes! Terus pak.. yang kencang!”,rintihku keras keenakan oleh penis yang sedang keluar masuk di lubang senggamaku.

Sekitar 10 menit digenjot, kembali kurasakan gelombang orgasme menghampiriku. “Ahh pak! Katrin keluar! Ooohhhhhhhhhh!”,lenguhku dengan badan yang bergetar-getar saat orgasme. Mr.Adnan mendiamkan penisnya sesaat melihatku yang baru orgasme. Nafasku masih putus-putus dan aku memejamkan mataku untuk beristirahat sejenak.

Sambil menungguku, Mr.Adnan menciumi payudaraku dengan lembut membuatku mendesah pelan. Tidak lama kemudian Mr.Adnan mengajak ganti posisi, “Katrin, sekarang kamu diatas ya.”. Aku pun menggangguk dan segera menaiki tubuh Mr.Adnan yang sudah berbaring telentang. Kukocok-kocok penisnya supaya lebih siap tempur lagi dan kemudian kuarahkan supaya tepat ke liang kewanitaanku.



Pelan-pelan kuturunkan tubuhku hingga penis itu pun mulai terbenam di dalam memekku yang basah. Di posisi ini aku yang memegang kendali. Kunaik turunkan tubuhku dengan liar membuat Mr.Adnan mengerang keenakan. Aku juga ikut merasakan nikmat dan meluapkannya dengan mendesah keras, “Nghh..enak..ahh ahhh ahhh ahhh!”. Tangan Mr.Adnan tidak tinggal diam dan memainkan kedua gunung kembarku yang sedang bergoyang seirama gerakan tubuhku yang naik turun. Dipilinnya puting susuku yang sudah sangat tegak itu.

Tanpa kami sadari ternyata ada yang melihat dan merekam persetubuhan kami ini. Lalu pintu pun dibuka oleh orang itu sambil berucap, “Wah Pak Adnan lagi enak-enak ni tapi koq sama non Katrin. Tapi ini selingkuh loh karena non Katrin udah bersuami. Hehe.”. Kami yang terkaget ini pun sontak melihat ke arah pintu. Disana sudah berdiri seorang pria paruh baya berseragam ABK dari kapal ini dengan tangan yang mengarahkan HPnya merekam kami. Terlihat nama “Budi” di seragamnya itu. Pria ini berkulit coklat, cukup tinggi dengan rambut cepak dan berbadan gempal. Dari perawakannya setidaknya ia sudah berusia diatas 50 tahun.

Mr.Adnan yang juga cukup panik karena tertangkap basah berselingkuh dengan istri clientnya ini pun lalu mencoba menyogok Pak Budi, “Pak, saya kasi bapak uang ya tapi tolong hapus yang barusan bapak rekam di HP. Anggap aja ini tidak pernah terjadi. Bilang aja mau berapa.”.

Tapi si Pak Budi dengan enteng menolak sogokan uangnya, “Wah kalo duit saya ngerasa cukup-cukup aja berhubung saya memang belum berkeluarga. Tapi memek amoy highclass kayak non Katrin ini yang jarang saya cicipi. Biasa lonte yang saya pake mah jelek-jelek. Hak hak.”. Mukanya tersenyum mesum sambil terus menatap ke arah tubuhku yang coba kututupi dengan bantal.

“Kurang ajar kamu pak! Memangnya saya apaan!”,bentakku yang marah mendengar ucapannya yang melecehkanku itu. Pak Budi dengan tenang menjawab, “Ya udah gapapa koq kalo gak mau. Saya tinggal kasi lihat bokep nya non sama si pak Adnan ke suami non. Hehe.”. Ancamannya itu sungguh membuatku sangat takut. Walaupun suamiku juga selingkuh tapi tidak ada bukti sedangkan video ini jelas-jelas menjadi bukti affairku dengan Mr.Adnan. Jika sampai video skandal perselingkuhanku ini tersebar bakal gawat. Kedua orangtuaku pasti mendapat malu besar jika aku ketahuan bermain di belakang suamiku, karena keluargaku memang sangat menjaga moral dan martabat. Aku tidak ingin orang tuaku kecewa padaku, apalagi ayahku juga mengidap penyakit jantung. Bisa berbahaya bagi kesehatannya juga.

Akhirnya dengan berat hati aku pun terpaksa menyanggupi permintaan Pak Budi untuk ngeseks dengannya, “Ya uda pak saya turuti maunya bapak, tapi setelah ini hapus videonya ya.”. Mr.Adnan yang kaget dengan keputusanku itu pun bertanya padaku lagi, memastikan apakah tidak apa-apa. Aku pun menjelaskan padanya daripada muncul masalah lebih besar maka lebih baik mengikuti kemauannya supaya dia tutup mulut.

Pak Budi yang tertawa senang lalu membuka pintu dan betapa kagetnya aku saat kulihat ada lagi seorang pria ABK yang masuk ke kamar ini. “Hehe, ini teman saya non, namanya Sugimin. Dia juga ikutan soalnya dia yang dengar suara desahan makanya kami kesini.”,ucap Pak Budi sambil terkekeh. Oh gila aku akan dikeroyok oleh 2 ABK ini. Pak Sugimin juga sudah berusia kisaran 50 tahun dengan badan pendek, kurus dan berkumis tebal. Kulitnya sangat gelap dan hitam terbakar matahari. Kulihat Pak Sugimin yang matanya melihat ke arahku terus dari awal masuk ke kamar ini. Aku merasa takut karena aku memang belum pernah seks dengan 2 pria sekaligus.

“Pak Adnan, kami berdua garap si non Katrin ini dulu ya. Bapak tunggu giliran nanti. Hak hak.”, dengan sombongnya Pak Budi berucap. Mr.Adnan pun terpaksa mengalah karena mereka sudah memegang kartu As bukti affair kami. Kulihat Mr.Adnan berjalan keluar kamar sambil mendengus kesal.

Lalu Pak Sugimin menyingkirkan bantal yang menutupi tubuhku dengan buru-buru. Kini tubuhku yang putih mulus ini pun terlihat oleh mereka berdua. Mata mereka seperti akan copot melihat pemandangan tubuh polos seorang wanita muda di hadapan mereka. Mulut Pak Budi sampai menganga saking takjubnya. Aku yang risih dengan tatapan lapar dua ABK ini, lalu menutup payudaraku dengan tangan dan kukatupkan kedua pahaku.

Pak Sugimin berkomentar,”Weleh weleh, mimpi apa semalam ni kita bisa ngentotin cewe amoy sebening ini ya Bud?”. Pak Budi sambil tertawa menimpalinya, “Haha, ini namanya rezeki Min. Kudu kita nikmatin dah malam ini sampe puas!”. Lalu mereka mulai mendekatiku yang sedang terduduk di ranjang. Pak Sugimin membelai kulit pahaku sambil berucap, "Wih halusnya kulit amoy..". Pak Budi tertawa dan menimpali temannya, "Haha, udah gitu putih banget sampe urat-uratnya bisa keliatan gini..". Aku yang takut dengan dua pria tua bejat ini pun lalu mundur hingga menyentuh ujung kepala tempat tidur ini.

Aku yang sudah tidak bisa mundur lagi segera diterkam mereka. Mereka menggerayangi tubuhku dengan kasarnya, membuatku agak kesakitan dan dibarengi rasa nikmat juga. “Ni toket beneran mantap, bulat putih gini.”,komentar Pak Budi yang meraba buah dadaku. “Ni putingnya bisa merah jambu gini lagi. Amoy emang beda ya Bud. Haha.”,timpal Pak Sugimin yang memencet pentil kananku. "Ukuran berapa ni tetek non?",tanya Pak Budi sambil terus mengelus dadaku. "Sshh..34B pak..aahhh!",ucapku yang menjerit ketika Pak Budi mencubit puting susuku dengan kasar.

Lalu mereka pun menjilati payudaraku bersamaan. Pak Budi menghisap puting kiriku dan Pak Sugimin menjilati yang kanan. Oh, rangsangan bersamaan di kedua pentilku ini sungguh nikmat, membuatku sangat keenakan. Tanpa sadar aku mendesah cukup keras saat Pak Sugimin menggigit gemas putingku, “Nghhh pak..Aahhhhh!”. Apalagi gigi Pak Budi yang ompong itu membuat hisapannya sangat nikmat. Pentilku yang sensitif makin menegang akibat ulah mulut mereka yang terus menghisap.

Kini Pak Sugimin menciumi perut dan lalu turun ke area selangkanganku. Dijilatinya bagian pangkal pahaku dan area kewanitaanku. Mulutnya juga menciumi jembutku yang lebat ini dengan rakus. “Memek jembut lebat gini ni yang gua demen.”,gumamnya. Dibukanya vaginaku dengan jari-jarinya hingga memperlihatkan bagian dalamnya. “Wah memeknya bagus banget non Katrin. Warna pink gini.”,ucapnya dengan takjub dan lalu ia mulai melumat liang senggamaku. "Wah harum banget memeknya ni amoy Bud.",komentar Pak Sugimin di sela hisapan mulutnya di vaginaku. "Haha, jelas lah Min. Perawatannya pasti mahal.",Pak Budi menimpali temannya.

Aku tidak mempedulikan komentar jorok mereka terhadap kemaluanku karena aku sangat terbuai oleh rangsangan mulut pria paruh baya itu. “Ahhh pak..”,rintihku saat lidahnya menjilati vaginaku. Pak Budi yang mendengar desahanku lalu mengejekku, “Hehe, non Katrin dah sange kan?”. Aku hanya diam tidak menjawabnya. Pak Budi pun lalu memelintir putingku sambil bertanya, “Ayo ngaku non. Sange kan?”. Aku yang memang sudah horny ini pun menjawab, “Nghh.. iya pak..aku udah sange..”.

Pak Sugimin terus menjilati vaginaku dengan sangat liar. Lidahnya kini juga menyentil klitorisku, membuatku makin blingsatan karena kenikmatan ini. “Ahhhh enak pak..iyahhh..ahh.. jilat terus..nghh..”,aku yang sudah dikuasi birahi kini mulai berani mendesah-desah. Sungguh aku merasakan sensasi nikmat yang luar biasa dirangsang oleh 2 pria seperti ini. Permainan lidah Pak Sugimin di memekku dan mulut Pak Budi yang menghisap 2 puting susuku bergantian ini dengan cepat mengantarku klimaks. Aku mendongak ke atas dan melenugh, “Ahhh aaaahhhhhhhhhh!”. Vaginaku berkedut-kedut menyemburkan cairan orgasmeku yang segera dilahap oleh pak Sugimin. "Mantep gurih banget peju amoy..",gumam Pak Sugimin dengan mulut belepotan cairan vaginaku.

Lalu 2 ABK ini pun melepaskan celana beserta CD mereka. Penis mereka yang sudah agak tegang pun didekatkan ke mukaku lalu Pak Budi berucap, “Ayo non, kami pengen cobain tangan dan mulut non.”. Aku pun segera menggenggam kontol Pak Budi dengan tanganku dan mulutku menjilati penis Pak Sugimin. Terasa bau pesing dan keringat di penis mereka, membuatku agak mual. Tapi kupaksakan untuk menservis mereka sebaik mungkin supaya mereka cepat keluar.

“Ohhh mulut amoy mantap banget..”,ceracau Pak Sugimin yang sedang kusepong. “Eh non gantian sepongin kontolku dong.”,pinta Pak Budi. Aku pun segera memblowjob penis ABK gendut ini sambil tanganku mengocok penis Pak Sugimin. “Uhh akhirnya kesampean juga ngerasain mulut cewe kelas atas..asoy enaknya..”,gumamnya yang menikmati penisnya dimanjakan oleh mulut wanita highclass sepertiku.

Kini 2 penis di depanku pun sudah ereksi sempurna. Oh, panjang dan besar penis mereka. Bahkan penis Pak Sugimin lebih panjang dan besar daripada punya Mr.Adnan. Aku pun mulai dilanda birahi tinggi karena membayangkan bagaimana rasanya jika memekku diaduk oleh penis Pak Sugimin.

Sayangnya, Pak Budi yang pertama ingin mencoblos memekku. Pak Budi pun membaringkanku dan ia memasukkan penisnya ke liang vaginaku. Setelah masuk Pak Budi mendiamkan sejenak sambil merasakan sempitnya vaginaku. “Ugh, peret banget meki non. Padahal uda gak perawan.”,ceracaunya yang keenakan.

Tidak lama mulai dipompanya vaginaku dengan tempo cepat. Perutnya yang buncit bertumbukan dengan perut dan pahaku menimbulkan suara pertemuan kulit yang khas. “Ahh ahh ahh.. terus..ohh.. enak pak..”,aku yang sudah dikuasi libido mendesah-desah saat sedang digenjot pria paruh baya berprofesi ABK ini.

Pak Sugimin yang belum kebagian lubang memekku pun lalu memintaku untuk menyepongnya lagi. Aku dengan segera mengulum penisnya dan kumaju mundurkan kepalaku. “Mmhhh..mmhhh..”,kini desahanku menjadi tertahan oleh penis Pak Sugimin.

Sekitar 5 menitan digenjot oleh Pak Budi, muncul rasa seperti tersetrum di vaginaku yang menandakan aku akan orgasme. “Ohh pak.. dikit lagi aku keluar..ahh..iyahh..ahh..aku sampe! Ahhhhhhhhhhh!”, jeritku dengan badan berkelojotan mengiringi ledakan orgasme ini, membuat Pak Budi agak kewalahan karena kontraksi vaginaku membuat penisnya makin terasa diremas. Pak Budi pun mencabut penisnya dulu selagi aku masih didera gelombang orgasme.

Pak Sugimin yang sudah tidak sabar untuk menggenjot vaginaku pun meminta Pak Budi untuk gantian, “Bud, giliranku sekarang buat entotin ni amoy.”. Pak Budi yang belum orgasme memprotesnya,”Lah aku belum crot nih Min.”. Pak Sugimin dengan seenaknya memberi saran, “Ya udah boolnya aja lu entot Bud.”. Pak Budi pun setuju dan segera memposisikan tubuh kami. Pak Sugimin berbaring dan aku berada di atas tubuh kurusnya. Lalu Pak Budi menunggingkan pantatku dan lalu mulai membasahi anusku dengan ludahnya.

Aku memang sudah pernah anal seks saat bersama Mr.Adnan walaupun sangat jarang, kalo tidak salah baru 2 x. Tetapi aku belum pernah disandwich dua penis di kedua lubangku. Oh, ini akan jadi pengalaman pertamaku merasakannya. Aku tidak tahu apakah akan kuat meladeni mereka berdua.

Aku pun memelas ke mereka supaya tidak jadi mengeroyok diriku, “Pak, tolong jangan sekaligus. Aku belum pernah langsung 2 begini..”. Tapi mereka tidak peduli dan Pak Budi berucap, “Hehe, justru karena belum pernah makanya kudu dicoba dong non. Pasti non ntar yang bakal ketagihan.” Pak Sugimin tertawa dan menimpali temannya, “Hahaha, iya Bud. Kalo dah tau enaknya pasti ni amoy bakalan minta disodok 2 kontol terus.”.

Mendengar itu, aku pun sadar jika percuma saja usahaku tadi dan hanya bisa pasrah saat penis Pak Budi pelan-pelan mulai mencoba menerobos lubang pantatku yang rapat itu. Oh, terasa perih saat penisnya yang tebal itu mulai didorong memasuki liang anusku. Akhirnya penisnya pun sudah masuk ke anusku. “Ohhh! Gila peret banget bool non! Uhhh mantap!”,ceracau pak Budi menikmati sempitnya liang anusku. Aku yang agak kesakitan, sedikit menjerit, "Aduh pak..penuh banget!".

Di bawahku, Pak Sugimin pun menancapkan penisnya ke lubang memekku. Cairan cintaku memudahkan masuknya penis si ABK itu. ‘Bles’, kini 2 lubang di tubuhku sudah terisi oleh penis. “Ahhhhkkk! Tolong hentikan pak!”,jeritku saat aku merasakan rahim dan anusku sangat sesak oleh 2 penis yang besar ini. Terasa begitu perih dan penuh di kedua ronggaku itu.



Sekitar 2 menit kemudian mereka pun mulai memompa penis mereka di memek dan anusku. Aku coba meronta-ronta saat mereka dengan brutalnya menggenjot kedua liang tubuhku itu. Tubuh langsingku yang terhimpit oleh tubuh mereka yang kasar itu membuatku hanya bisa mengeliat pelan. “Nghhh…pak..pelan-pelan..ahkk..”,pintaku. Mereka tidak peduli dan terus saja memompa dengan tempo cepat.

Aku masih coba beradaptasi dengan 2 penis yang sedang keluar masuk di tubuhku ini. Terasa perih terutama di duburku yang sedang dihunjam oleh batang kejantanan Pak Budi. Pelan-pelan aku mulai merasakan sensasi nikmat walaupun masih kalah oleh rasa sakit di anusku.

Tangan-tangan mereka meraba-raba tubuh mulusku selagi memacu penis mereka di memek dan lubang pantatku. Rasa nikmat yang kurasakan dari 2 penis di lubangku ini makin terus menguat. “Ahh ahhh ahhh ahhh!”,aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak mendesah lagi karena kenikmatan ini.

Ah sungguh dahsyat kenikmatan dari goyangan 2 penis di vagina dan anusku. Aku benar-benar terbuai oleh sensasi double penetration yang pertama kali kurasakan ini. Apalagi Pak Sugimin di bawahku yang terus memompa memekku dengan liarnya juga mencumbu payudaraku yang menggantung di depan mukanya. Lalu ia juga menghisap puting susuku. Dan Pak Budi yang terus meremas dan menepuk pantatku sambil menggenjot lubang anusku.

Begitu kontrasnya persetubuhan ini, dimana tubuh putihku yang mulus khas wanita keturunan sedang disandwich oleh 2 pria pribumi berkulit hitam kasar yang usianya terpaut jauh dariku. Sungguh erotis seks threesome interracial kami ini yang terlihat jelas pada pantulan cermin kamar ini. Peluh sudah membasahi tubuhku dan dua pria paruh baya ini, membuat tubuh kami berkilat terkena cahaya lampu.

Aku sudah sangat keenakan oleh sodokan penis Pak Budi dan Pak Sugimin hingga akhirnya aku pun merasa akan mencapai klimaksku. Tetapi saat aku sudah dekat, tiba-tiba Pak Budi menghentikan genjotannya yang diikuti oleh Pak Sugimin. Aku yang merasa kehilangan rasa nikmat dan sudah tanggung untuk orgasme pun memprotes, “Eh koq berhenti pak?”. Melihatku yang protes, mereka pun tertawa dan mengejekku. “Hehe, napa non? Nanggung ya dah mau crot?”,ejek Pak Sugimin. Lalu Pak Budi juga ikutan mengejekku, “Nah tadi non takut. Sekarang malah pengen digenjot 2 kontol terus. Gimana non? Enak kan dikeroyok gini?”. Aku tidak menjawab pertanyaan dari si ABK mesum itu, tapi akibat nafsu birahiku tanpa sadar kugoyang pinggulku seolah ingin merasakan 2 lubangku diaduk oleh penis mereka.

Mengetahui aku yang menggoyang pinggulku, mereka makin senang dan mengejekku. “Wah ni amoy goyang sendiri. Binal amat non. Hak hak.”,ucap Pak Budi. Pak Sugimin dengan terkekeh kembali mengejek, “Hehe, kalo non mau kami genjot lagi, non harus ngaku kalo non suka dientot dua kontol sekaligus.”. “Iya, bilang dulu kalo non demen memek dan bool non dikontolin kayak gini.”,timpal pak Budi.

Oh, aku begitu malu karena ketahuan sudah menggoyang pinggulku seperti seorang pelacur mencari kenikmatan. Mukaku panas akibat diejek oleh mereka. Beberapa menit mereka hanya mendiamkan tubuh mereka menyaksikanku yang bergoyang sendiri sambil terus mengejekku. Mukaku panas mendengar ejekan mereka yang melecehkanku itu. Tetapi karena nafsu birahiku yang menuntut pemuasan aku pun akhirnya takluk dan mengaku, “Iyahh pak.. aku suka dientot kontol bapak langsung di memek dan boolku.. ayo pak.. cepat entot aku!”.

Mereka pun tersenyum puas mendengar pengakuanku dan akhirnya kembali memompa tubuhku dengan cepat. Oh, aku pun kembali merasakan kenikmatan. “Ahh! Enak pak! Terus pak..entot memek dan boolku! Ohhhh oohhh!”,desahku yang sudah lupa diri bahwa aku adalah seorang wanita dari keluarga terhomat.

Aku pun dengan binalnya mendorongkan buah dadaku ke wajah Pak Sugimin seolah meminta ia untuk menghisap susuku itu. Melihat payudara putih bulat dengan pentil pinknya, Pak Sugimin pun langsung mulai mengemut dengan kuat. “sllrrppp..sllrrrpppp”, begitu kuatnya sedotan mulutnya hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Ahh, nikmatnya putingku yang sensitif dimainkan oleh mulut dan lidah si ABK ini.

Akhirnya gelombang orgasme yang tadi tertunda kembali muncul. Sekitar 5 menit kemudian aku pun diantar menuju orgasme. Aku menjerit melampiaskan kenikmatan orgasme yang hebat ini, “Nghh pak.. Katrin keluar! Aaahhhh ahhhhhhhhhhh!!!”. Vaginaku berkedut-kedut dan tubuhku juga bergetar-getar dalam himpitan 2 ABK ini.

Mereka diam sejenak membiarkan tubuhku yang sedang berkelojotan sampai aku selesai orgasme. Setelah itu mereka pun kembali memacu tubuhku yang sudah penuh keringat sama seperti mereka. Ruangan ber-AC ini jadi tidak terasa dingin akibat panasnya seks threesome kami ini. Stamina mereka kuat sekali, padahal sudah cukup berumur. "Ahh ahh pak..koq gak keluar keluar..lama.. ahh ahh..",ucapku. Pak Budi tertawa sambil menimpaliku, "Biar bapak udah umur 60 tahun, tapi bapak masih kuat ngentot.. apalagi kalo sama cewe semulus non..hak hak.". Pak Sugimin hanya terkekeh mendengar ucapan temannya itu.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka dan Mr.Adnan masuk ke dalam lalu mengunci pintu. Melihatku yang sedang disandwich ini membuat Mr.Adnan lalu tidak tahan dan mendekatiku. Diturunkannya celana pendek beserta CDnya hingga kini penisnya yang hitam berurat itu sudah menggantung di depanku. Penisnya belum ereksi maksimal tapi sudah agak tegang karena melihat liveshow seksku dengan dua ABK ini.

“Hehe, udah gak tahan ya pak? Maaf ya kami lama. Maklum soalnya belum pernah ngewek sama amoy jadi kudu lama mainnya.”,ucap Pak Sugimin. Pak Budi hanya tertawa mendengar celotehan temannya itu.

"Iya nih pak, dari tadi denger suara Katrin bikin saya konak lagi. haha.",jawab client suamiku itu sambil tertawa.

Aku pun membuka mulutku dan melahap penis client suamiku ini sambil aku tetap dihimpit dan digenjot oleh Pak Budi dan Pak Sugimin. “Ummhhh..mmhhh..”,aku terus mendesah tapi teredam oleh penis Mr.Adnan di mulutku.

Kini 3 lubang di tubuhku sudah terisi oleh penis. Ini pertama kali nya aku merasakan digangbang oleh 3 pria sekaligus. Jujur, aku menikmati seks seperti ini. Memikirkan diriku yang wanita baik-baik sedang ngeseks bersama 3 pria sekaligus membuatku merasa sangat nakal sehingga menambah sensasi nikmat yang dahsyat. Apalagi pria-pria yang menikmati tubuhku ini adalah dua orang pekerja di kapal dan satu lagi adalah client suamiku, benar-benar membuat libidoku naik sangat tinggi.

Sekitar 10 menit kemudian, Pak Budi yang menggenjot anusku pun akhirnya tidak tahan lagi untuk orgasme. Kurasakan penisnya berkedut-kedut di rongga anusku dan lalu terasa cairan kental hangat membasahi duburku. “Aahhhhhhh crot di dalam bool enak juga. Makasih non Katrin. Uhh..”,lenguh Pak Budi seraya mencabut penisnya dari lubang pantatku.

Pak Sugimin masih semangat terus menggenjot memekku sambil ia juga mengemut puting susuku. 2 menit kemudian giliran aku yang orgasme. Kulepas kulumanku pada penis Mr.Adnan dan aku merintih keras, “Oohhhh pak aku nyampe.. Aargghhhhhhhhhhhhh!!”.

Aku kira Pak Sugimin juga akan segera orgasme, tetapi ternyata ia masih belum mendapatkan orgasmenya. Lalu ia mencabut penisnya dari vaginaku yang banjir oleh lendir orgasmeku. Setelah itu ia bertanya pada Mr.Adnan, “Pak, saya mau sodok boolnya. Bapak mau barengan apa nunggu?”. Sungguh kurang ajar ia bertanya seperti itu seolah aku ini hanya lah barang. Aku hanya menatap mereka dengan sayu, menunggu aksi berikutnya dari penis mereka yang perkasa itu.

Mr.Adnan yang sudah sangat nafsu karena dari tadi kublowjob penisnya kemudian bilang, “Ya udah barengan aja. Saya mau memeknya.”. Kini Pak Sugimin pun membalikkan tubuhku hingga telentang di atas tubuhnya. Lalu diarahkannya penisnya untuk memasuki liang anusku. Oh, penisnya yang tebal ini membuat lubang pantatku agak kesulitan menampungnya. Pelan tapi pasti penisnya pun didorong masuk ke anusku. Penis Pak Sugimin yang memang lebih besar dari punya Pak Budi dan Mr.Adnan ini membuat anusku seolah seperti sedang diperawani. “Ahhh pelan-pelan pak.. sakit..”, pintaku pada Pak Sugimin. “Uhh iya non.. bool non sempit parah.. penis bapak kayak diurut-urut gini..ohh..”, ceracau Pak Sugimin yang juga sangat kewalahan dengan nikmatnya anusku. Akhirnya penisnya pun bisa masuk sempurna ke anusku.

Mr.Adnan pun mengangkangkan kakiku lalu didorongnya penisnya mencoblos memekku yang basah. “Siap ya Katrin. Ternyata coba variasi seks rame-rame gini enak juga ya.”,ucapnya yang kubalas hanya dengan anggukan. Setelah penisnya sudah masuk seutuhnya ke liang nikmatku, lalu ia pun mulai menggenjot dengan tempo yang terus naik kecepatannya.

Pak Sugimin juga tidak mau ketinggalan dan kini ia juga mulai menggoyangkan pinggulnya menyodok anusku. Kembali kurasakan sensasi 2 penis yang sedang memompa lubang vagina dan anusku. Bedanya kali ini anusku lebih terasa penuh sesak oleh penis besar pak Sugimin dibanding tadi saat digenjot Pak Budi.

“Ahhh ahhh ahhh ahhhh!”,rintihanku yang sahut menyahut dengan erangan Pak Sugimin dan Mr.Adnan di kamar ini. Ditambah suara kulit yang saling bertemu makin menambah riuhnya suara di kamar ini.

Lalu Mr.Adnan mencium bibirku yang sedang mendesah-desah itu. Aku yang horny pun menyambut ciumannya dengan nafsu. Kupeluk lehernya itu. Lidah kami saling belit di dalam mulutku. Pak Sugimin yang berada di bawahku meraih sepasang gunung kembarku dan meremas-remasnya. Pentilku juga tidak luput dimainkannya dengan jari-jarinya yang memencet-mencetnya.

5 menit kemudian, vaginaku pun berkedut menyemburkan cairan orgasme. “Aahh..yeahhh!! Oohhhhhhh!!”, jeritku yang sedang merasakan puncak kenikmatan bercinta. Pak Sugimin juga hampir bersamaan orgasme akibat sempitnya lubang pantatku. “Uhhh gila bapak gak kuat.. bool non sempit! Bapak crot dah! Arrgghhh!!”, ceracau Pak Sugimin. Kembali anusku disemprot oleh sperma dari pria paruh baya. Pak Sugimin lalu mencabut penisnya dan duduk di lantai.

Kini tinggal Mr.Adnan yang menggenjot tubuhku. Diubahnya posisi kami dari berbaring menjadi duduk di ranjang. Dipangkunya aku sambil terus menggenjot penisnya di memekku. Payudaraku diciuminya dan pentilku juga diemutnya dengan kuat seperti sedang menyusu. “Aahhh enakk..terus pak.. hisap! Ahh ahhh!”,aku mendesah-desah melampiaskan rasa nikmat ini.

10 menit digenjot di posisi dipangku ini, aku pun mendapatkan orgasmeku. Tubuhku berkelojotan diatas pangkuan Mr.Adnan. Vaginaku menyemburkan cairan orgasme hingga ada yang tumpah ke paha Mr.Adnan. Aku yang lemas pun hanya bisa memeluk Mr.Adnan dan menyandarkan kepalaku ke dadanya.

Kini Mr.Adnan mengangkat tubuhku dan lalu ia memompa tubuhku samibl menggendongku. Oh, nikmat juga digenjot sambil digendong begini. Pelan-pelan aku kembali dilanda gairah seks. Padahal aku sudah orgasme cukup banyak dari tadi. Apa aku termasuk hyper seks? Pikirku dalam hati.

“Nghhh oohh pak Adnan..terus pak..iyaahhh..ohh ohh!”,desahku. Tempo sodokan Mr.Adnan di posisi ini begitu cepat, membuatku sangat keenakan. Suara pantat dan paha Mr.Adnan yang beradu juga menimbulkan suara khas yang keras,’Plok Plak Plok Plak’.

5 menit kemudian aku kembali orgasme. Karena sudah sangat lemas, tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Hanya mulutku yang membuka membentuk huruf O saja saat aku melenguh. Tubuhku bergetar-getar dalam pelukan Mr.Adnan yang terus menggenjot memekku dengan penisnya. Beberapa menit kemudian, ia kembali membaringkan tubuhku di ranjang dan lalu melanjutkan memompa vaginaku.



Pak Budi dan Pak Sugimin mendekatiku yang sedang megap-megap digenjot oleh Mr.Adnan. Mereka naik ke ranjang dan berlutut. Lalu didekatkannya penis mereka yang belum ereksi ke wajahku. Tanpa perlu diminta aku pun lalu mengulum penis Pak Budi di kiriku dan kukocok penis Pak Sugimin dengan tangan kananku. Nafsuku yang kembali bangkit membuatku dengan binalnya bergantian menyepong 2 penis tua dari ABK ini.

Tidak sampai 10 menit kemudian, Mr.Adnan pun menggeram tanda ia sudah akan orgasme. dan mencabut penisnya. Ia lalu mengarahkan penisnya ke mulutku untuk kusepong. Aku pun melepas kulumanku di penis Pak Sugimin dan lalu mengulum kontol pria India ini. Kugunakan lidahku untuk menjilati kepala kontolnya di mulutku. Mr.Adnan menggerakkan pinggulnya seolah sedang menyodok mulutku. ‘crot crot crot’,penisnya pun berkedut menumpahkan lahar putihnya ke dalam mulutku.

Mr.Adnan pun berpakaian kembali lalu bilang ia akan pergi mengambil minuman. Kini Pak Budi dan Pak Sugimin yang sudah kembali bernafsu pun ingin kembali menikmati tubuhku. Kembali aku pun digenjot berbarengan di 2 lubangku oleh penis mereka seperti tadi. Aku sudah terlalu lemas hingga tidak ada suara lagi dari mulutku yang keluar saat mereka dengan ganasnya menyodok memek dan anusku.

Pak Budi yang mendapat jatah menyodok lubang pantatku yang pertama keluar. "Uhhhh terima peju gua di bool lu moy!",teriaknya sambil disemburnya lahar putihnya ke dalam anusku dan kemudian mencabut penisnya. Setelah itu Pak Sugimin yang belum orgasme lalu mengangkat tubuhku dan diposisikannya aku berdiri menghadap cermin yang terletak di meja kamar ini. Sedikit ditunggingkannya pantatku dan kemudian penisnya kembali masuk membelah bibir vaginaku. Lalu dipompanya kembali diriku dengan posisi ini. Aku bisa melihat jelas di cermin, rambut panjangku yang sudah berantakan karena basah oleh keringat dan bagaimana wajahku yang keenakan mulutnya sedang merekah seksi saat mendesah-desah. Desahanku tidak sekeras tadi karena aku sudah sangat lemas. Dua gundukan susuku ini bergoyang-goyang seirama genjotan penis pria tua yang seumuran ayahku ini. Melihat pantulan cermin ini membuatku makin nafsu dan beberapa menit kemudian aku pun orgasme. Aku yang lemas langsung menyandarkan tubuh atasku ke meja ini. Kedua payudaraku menempel pada permukaan meja yang terbuat dari marmer sehingga terasa ada sensasi dingin nikmat pada putingku yang keras ini. Pak Sugimin terus menggenjot tubuhku hingga ia pun mencapai orgasmenya. Dibalikkannya tubuhku dan ditembakkannya spermanya mengenai perut hingga payudaraku. "Aahhhhh amoy mantap!",ceracaunya sambil mengocok penisnya untuk memuntahkan semua spermanya.

Setelah itu kami pun segera berpakaian. Kuminta Pak Budi untuk menghapus video persetubuhanku dan Mr.Adnan tadi. Ia pun menghapus video itu sambil kulihat.

“Non, masih beberapa hari kan di kapal ini. Boleh ya bapak ngentot sama non lagi?”tanyanya kurang ajar. Aku memang merasakan nikmat luar biasa bercinta dengan mereka ini dan memang timbul keinginan untuk mengulanginya lagi. Aku pun menjawabnya sambil tersenyum penuh arti, “Umm, kita lihat nanti ya pak”.

Aku pun kembali ke kamarku dan kulihat suamiku yang sudah tertidur dengan sangat lelap akibat mabuk itu. Hingga beberapa hari ke depan selama kami berlayar di kapal ini, aku terus mengulangi seks threesome dengan Pak Budi dan Pak Sugimin. Mereka tidak bosan-bosannya menikmati diriku. Aku yang menikmati keperkasaan 2 ABK ini juga melayani mereka dengan sebaik mungkin. Bahkan kami lebih sering Foursome karena Mr.Adnan ikut bergabung. Tapi supaya aman dari resiko ketahuan, kami ngeseks saat tengah malam dimana orang-orang di kapal sudah tertidur. Tentunya perbuatan mesum ini kami lakukan setelah suamiku tertidur akibat mabuk. Sungguh aku mendapatkan kepuasan saat ngeseks dengan 2 ABK dan client suamiku itu.

Sejak kejadian di kapal itu dimana aku digangbang, aku mulai menyukai seks dengan lebih dari 1 pria dan juga pria yang status sosialnya jauh di bawahku. Entah kenapa ada perasaan nikmat yang luar biasa yang membuatku mendapat kepuasan sangat dahsyat. Sisi liar diriku seperti dibangkitkan oleh gangbang di kapal itu. Aku tidak peduli lagi karena aku juga mencari kepuasan dari client suamiku itu dan juga pria-pria lain yang beruntung bisa menikmati tubuhku. Seperti seorang ojek online yang mengantarkan makanan saat aku sedang sendiri di condo mewahku. Dengan pakaian minim, kugoda ojol itu hingga kamipun bersenggama dengan sangat panas di ranjang kamar tidur condoku. Ada juga 2 pria petugas maintenance condo yang datang membetulkan AC condoku. Kupancing nafsu mereka dengan hanya memakai handuk karena pura-pura ingin mandi saat mereka datang. Tidak tahan dengan kemolekan tubuhku, akhirnya aku disetubuhi dengan liar oleh mereka berdua sekaligus.

OB kantor Mr.Adnan yang sering memandangiku dengan nafsu juga salah satu pria beruntung yang bisa menyetubuhiku saat aku sedang mengunjungi Mr.Adnan di Singapura sekitar beberapa minggu setelah perjalanan kapal ini. Saat itu pagi hari, aku dan Mr.Adnan bercinta dengan panas di ruangan kantornya yang kedap suara. Aku digenjot di posisi misionaris di meja kerja Mr.Adnan. Saat sedang asyik memacu birahi, Mr.Adnan ditelpon oleh clientnya yang memintanya untuk hadir di rapat mendadak sehingga ia harus pergi meninggalkan kantor. Jadilah aku yang merasa tanggung dan masih sangat horny ini pun ditinggal di kantornya sendirian.

Saat aku sedang berjalan keluar, kulihat OB kantor ini yang sedang menyapu. Kulihat ia yang menatap tubuhku dengan nafsu. Aku yang sudah biasa dengan pria-pria seperti OB ini pun kemudian memintanya membuatkan kopi untukku dengan tujuan memancingnya ke ruangan Mr.Adnan. Selagi menunggu kopi dibuat olehnya, aku pun melepas BH dan CDku. Puting susuku bisa terlihat samar-samar di dressku yang tipis ini. Dan aku yang memakai rok ini jika kuangkat sedikit maka bisa terlihat vaginaku. Sesampainya OB itu di dalam ruangan, kukunci pintu dan lalu berpura-pura menjatuhkan pen ke lantai. Aku memungutnya sambil sengaja menunggingkan pantatku. Tentu saja belahan pantat dan bibir memekku bisa terlihat jelas oleh OB itu. Kutatap OB yang sudah bernafsu itu lalu kugoda dengan menggigit bibirku sambil kuremas dadaku. Ia pun meremas pantat bulatku yang hanya tertutup rok. Bisa ditebak yang terjadi berikutnya, aku dan OB itu pun bersenggama dengan hot. Aku yang butuh pemuasan tidak malu-malu lagi mereguk kenikmatan dengan memacu tubuhku di atas penis hitamnya. "Ahhh ahhh enak penis bapak.. ahhh ahhh",desahku yang bergoyang di atas pangkuan si OB yang bernama Arief ini. Dengan binalnya kudorong kepalanya ke arah buah dadaku. Tanpa perlu disuruh, OB ini pun segera melumat payudaraku, diciuminya dan lalu mulutnya menyedot puting susuku. 'Slllrrrpppp..sllrrprpp',suara hisapan mulutnya yang sedang menyedot putingku. Desahanku makin keras, beruntung ruangan Mr.Adnan ini kedap suara dan ada gorden yang menutup jendelanya jadi tidak terdengar dan terlihat dari luar.

Sedangkan kejadian dimana supir Mr.Adnan yang bernama Farouk menikmati tubuhku adalah saat ia mengantarku jalan-jalan di Singapura selama Mr.Adnan sedang sibuk dengan urusan bisnisnya. Aku yang belanja cukup banyak memintanya membawakan barang-barang belanjaanku ke kamar hotel. Itu memang akal-akalanku saja yang ingin dipuaskan oleh pria berdarah Arab ini. Sesampai di kamar aku pun pura-pura merasa pegal dan memintanya memijitku. Walau awalnya menolak, setelah aku bersikeras memintanya, akhirnya ia pun memberikan massage untukku. Aku lalu ke kamar mandi dan melepas pakaianku dan menggunakan handuk untuk membalut tubuhku. Selama dipijit olehnya aku sengaja mendesah-desah dengan nakal untuk memancing gairahnya. Ia yang awalnya menahan diri akhirnya jadi tidak tahan nafsunya. Ia meraba-raba dan menciumi punggungku yang mulus. Aku yang sudah horny dengan binalnya meremas selangkangannya yang menggembung sambil berucap, "Ahh, your cock..so big..". Tidak lama kami sudah bercinta dengan liar di kamar hotel itu. Pak Farouk yang wajahnya begitu kebapakan saat berbicara denganku selama ini, kini begitu beringas dan dengan sangat kasar terus menyodok memekku. Sensasi permainan kasar ini membuatku begitu keenakan. "Ohhh pak Farouk..fuck me harder! Yeahhh yeahhh ahhh ahhh!",jeritku dengan badan yang terus bergoyang akibat digenjot si sopir ini. Aku dibuatnya orgasme 4x sebelum ia menyemprotkan spermanya saat kuservis penisnya dengan jepitan buah dadaku.

Pernah suatu saat aku cukup gila dengan mengajak OB dan Sopir ini untuk bercinta bertiga di kamar hotelku. Tentunya kesempatan ini terjadi saat Mr.Adnan sedang tidak ada di tempat karena ia harus pergi mendadak ke Malaysia untuk urusan bisnis. Kutelp Arief si OB itu untuk datang ke hotelku dimana sudah ada Pak Farouk. Aku sangat menikmati seks threesome dengan mereka. Bahkan kami sampai bercinta dari malam hingga subuh.

Hingga kini hubungan gelapku dengan Mr.Adnan, client suamiku terus berlanjut. Suamiku juga tetap berselingkuh dengan sekretaris Mr.Adnan dan entah siapa lagi. Yang jelas aku tidak peduli lagi dengan perselingkuhannya karena aku juga membalas affair dengan Mr.Adnan. Seks dengan suamiku kini terasa hanya sebagai formalitas. Untungnya aku pintar menjaga rahasia ini dan rumah tangga kami juga tetap utuh hingga akhirnya aku dikaruniai seorang putri. Putri ini adalah anak sah dari suamiku karena saat seks dengan Mr.Adnan dan pria lain, mereka selalu keluar di luar, kecuali saat aku sedang tidak subur.

Setelah anakku lahir, aku masih tetap bercinta dengan pria-pria selain suamiku. Mr.Adnan juga kembali rutin berhubungan seks denganku sekitar 3 bulan sejak aku melahirkan. Ia suka menyedot air susuku langsung dari putingku saat sedang bersetubuh denganku. Berhubung suamiku tidak ingin menambah anak lagi, aku jadi meminum pil anti hamil. Membuat para pejantan yang berhubungan seks denganku bisa bebas membuang sperma mereka ke dalam rahimku.

Begitulah kisahku dari seorang istri setia menjadi wanita yang haus akan kenikmatan seksual dari pejantan-pejantan dengan penis yang perkasa.



~ END ~



LANJUTAN NAMAKU KATRIN DAN INI KISAHKU


Karya ane yang lain :
Selina, Amoy Petualang Seks
 
Terakhir diubah:
Mantap..liar dan hot hehehe..mksih updetnya hu..semoga sukses di perlombaan LKTCP 2020
 
Suhu yg satu ini jago banhet bikin cerita gengbeng... Mantap suhu ceritanya seru bgt
 
Thanks ya semua yang udah mampir. Hehe :beer:

Mantul ceritanya
Joss
Binalnya On fire
Hahaha
Luar biasaaa suhu
Mantul katrin :adek:
Semoga sukses
Wow wow wow hehe
Lancrooot keun.....
Mantap..liar dan hot hehehe..mksih updetnya hu..semoga sukses di perlombaan LKTCP 2020
Suhu yg satu ini jago banhet bikin cerita gengbeng... Mantap suhu ceritanya seru bgt
Thumbs Up!
 
Selamat akhirnya rilis juga, ini mungkin bakal dilanjut ga nanti2? Bagus kayanya kalau ada sekuel.
Skrg kembali ke seli dulu ya?
 
Wah asyik amoy lagi :cim:
Katrin Oh Katrin.
Hot banget sex scene nya as always seperti Selina. :adek:

Makasih suhu @thanosduh udah kasi kami hiburan mantul gini
Semoga sukses di LKTCP ya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd