Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ningrat

Ditandai dulu sambil nunggu ts nya dapet wangshit
 
Bimabet
Ningrat Part 4

“setitik terang……”

“Hari-hari dirumah sang kakek membuat Narin semakin bingung, kini ia mengetahui kisah kelam leluhurnya yang ternyata masih terwariskan sampai saat ini, Tanpa kejelasan untuk memperbaikinya. semua hal yang ia lihat seperti dipaksakan…….”



Pagi itu rumah kakek terlihat sepi hanya para abdi perempuan yang masih terlihat sibuk di dapur, sementara beberapa abdi lelaki sibuk di sekitar pekarangan rumah. sementara itu Parman si sopir kakek tengah bersantai di teras sambil menngusap-usap smartphonenya. Dari suara music yang terdengar, Narin tahu kalau Parman tengah membuka aplikasi buatan negeri panda yang tengah hits saat ini yang banyak menampilkan cewek-cewek seksi yang berjoget sambil memamerkan ketiak, dada dan pahanya sebagai sebuah tantangan sehingga banyak mengundang viewer.

Narin hanya mengerjitkan dahinya.

“eh Den Ayu….” kata Parman gelagapan sambil segera memadamkan layar smarthphonenya.

“kakek kemana man, kok dari tadi aku cariin ngak ada…” seru Narin kemudian.

“tadi pagi pergi sama Darsih den….., ngak tahu kemana, karena ngak mau saya sopiri” kata Parman santun.

“ya udah kalau gitu, lanjutin tuh mlototin cewek seksinya….!” seru narin sambil berlalu.

Dan parman hanya meringis sambil mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

Narin mpun menelusuri setiap jengkal rumah sang kakek dengan seksama, dari depan, belakang samping. hingga akhirnya dirinya menemukan sebuah ruanggan yang terpisah dari rumah, yang pintunya terlihat lusuh, dan saat membuka pintu ruangan tersebut ternyata terkunci. Narin dibuat heran dengan sebuah lubang dengan pola yang unik dibawah gagang pintunya, yang sepertinya Narin kenal. Narin pun melepas kalungnya dan menempelkan liontinya ke lubang kunci tersebut dan ternyata pas. Namun tidak terjadi apa-apa bahkan saat narin menekan handel pintu kebawah dan menariknya pintu tetap terkunci, narin pun diam dan kembali pengambil liontinnya kembali.

“Den Ayu…, Den Ayu sedang apa disini….” tiba-tiba terdengar suara perempuan dibelakangnya.

Bersimbuh dengan sedikit menundukan kepalanya, Seorang perempuan muda cantik, berkulit kuning langsat dengan bawahan jarik batik berbelah panjang dibagian paha, dipadu kemben dari kain stagen yang dililitkan ke dadanya, sehingga bulatan payudara dan perutnya yang basah tampak mengkilap.

“eh ngak kok bik, ini aku cuma mau membuka pintu ruangan ini saja kok…” sahut Narin tak kalah sopannya.

“ruangan ini memang unik Den Ayu, hanya bisa dibuka oleh Ndoro Bagus dan keturunannya yang memegang liontin lambang keluarga Trah Mangkukarto dan Mangkukusumo” katanya lagi.

Mendengar hal tersebut Narin sengaja tidak menunjukan liontinnya terlebih dahulu, karena ingin mengali lebih banyak informasi dari abdi tersebut.

“bibik namanya siapa?” lanjut Narin.

“nama saya Yanti, Den Ayu” sambut abdi yang bernama yanti tersebut sopan sambil tersenyum.

“bibik sudah lama disini” tanya Narin kemudian.

“sudah sejak umur 10 tahun,….den ayu. tapi secara resminya baru tiga tahun ini” Jawab Yanti.

“hhhmmm…..,” guman narin.

“sebab sebelumnya ndoro masih sakit, baru tiga tahun yang lalu saya resmi diangkat jadi abdi” kata Yanti kemudian.

“jadi beneran bik, kakek sempat sembuh” seru Narin.

Narin mulai merasakan ada kejangalan, sebab dirinya diribri tahu jika sang kakek sempat sembuh 3 bulan yang lalu, namun kenapa keterangan yanti berbeda jauh. Narin menahan diri untuk tetap tenang mendengar semua cerita yanti.

“benar Den Ayu, bukan hanya saya saja tapi banyak abdi lain terutama abdi perempuan yang sudah hampir 16 tahun mengabdi, akhirnya resmi diangkat oleh Ndoro bagus” jawab yanti.

“lah memangnya kenapa bik,. Mengapa tidak diwakilkan saja” kata Narin.

“ya tidak bisa begitu den ayu, karena khusus untuk abdi perempuan. Ia bisa dikatakan resmi menjadi abdi jika ia sudah menjalankan kewajiban pokoknya melayani Ndoro Bagus diatas kasur, meskipun ia sudah bertahun-tahun bekerja disini” jawab Yanti dengan seksama.

“memangnya bik Darsih dan mbokde Rahmi belum cerita ya den” jawab yanti lagi

“sudah sih bik, bik darsih dan bu rahmi sudah cerita banyak. cuman aku ingin dengar dari yang bik yanti alami saat itu” balas Narin.

Yanti pun terdiam sejenak sambil tersenyum. Kemudian mengannguk dan menghela napasnya.

“waktu itu, kabar tentang kesembuhan Ndoro Bagus membuat seisi rumah ini menjadi riuh oleh kegembiraan terutama para abdi perempuan. Karena dengan kesembuhan Ndoro Danu, maka para abdi perempuan bisa secara resmi menjadi abdi dan diperbolehkan untuk berhubungan seorang pria lain. Sebenarnya aturan resminya kami sama sekali tidak boleh menikah dengan siapa pun sesuai dengan janji para leluhur kami untuk hanya melayani trah mangku kartokusumo dan trah mangku aryakusumo baik dikasur maupun didapur. Namun semenjak kedua trah bergabung dari pernikahan Ndoro Danu dan Ndoro Ayu Ajeng, peraturan tersebut dirubah para abdi perempuan boleh dinikahi oleh pria manapun. Terkecuali Trah Mangku Kartokusumo dan Trah Mangku Aryakusumo yang memang tidak boleh menikahi para abdinya.” Kata yanti panjang lebar yang kemudian terdiam sejenak.

“saya sendiri sempat rutin melayani Ndoro tiga hingga empat kali seminggu selama setahun, sampai akhirnya penyakit Ndoro datang kembali. Saya sendiri juga tidak tahu mengapa penyakit itu tiba-tiba datang kembali, dari yang saya tahu dan dengar penyakit itu hanya bisa disembuhkan oleh seorang gadis hasil keturunan asli dari Trah Mangku Kartokusumo dan Trah Mangku Aryakusumo yang tepat pada umurnya yang ke-19 dengan tulus, iklas mau menyentuh dan mengulum kemaluan Ndoro Danu. Dan akan lebih baik lagi jika perempuan tersebut mau bersetubuh dengan Ndoro Danu sebanyak tujuh kali dalam satu waktu, dimana setiap satu kali bersetubuh sang perempuan harus berorgasme terlebih dahulu sebanyak 77 kali, dimana tepat pada orgasmenya yang ke-77 Ndoro Danu harus menyemprotkan spermanya sebanyak tujuh kali. Dan jika persetubuhan itu tidak tuntas sampai yang ketujuh harus diulang kembali dari awal.”

Narin pun terhenyak dengan cerita Yanti, yang sebelumya tidak diceritakan oleh Darsih maupun bu Rahmi.

“lantas, apakah gadis itu ada bik dan menyembuhkan kakek?” kata Narin penuh semangat.

Yanti mengangguk.

“ya, gadis itulah yang menyembuhkan Ndoro Danu waktu itu, Namun….” Yanti terdiam sejenak melihat kanan kiri dengan penuh selidik.

“ada apa bik, sebernarnya penyembuhan Ndoro Danu tiga tahun yang lalu tidak boleh diceritakan kepada sembarang orang, namun berhubung Den Ayu adalah keturunan dari Ndoro Ayu Kumaila saya akan ceritakan” kata Yanti lirih.

Kemudian Yanti mengajak Narin ke sudut koridor yang sepi, setelah melihat situasi cukup aman kemudian Yanti kembali bercerita.

“ya gadis itu memang keturunan trah mangkukarto dan trah mangkukusumo yang lain, yang sudah tidak mau lagi berhubungan dengan masa lalu dan lebih memilih hidup dalam moderenisasi sekarang. butuh waktu hingga 2 tahun bagi Ndoro untuk dekat dengan gadis tersebut, sampai akhirnya tepat saat ia berusia 19 tahun, ia mau bersetubuh dengan Ndoro Danu” kata yanti, sambil memandang kiri-kanan.

“Darimana bibik bisa tahu semua itu?” kata Narin menyela.

“saya bisa tahu, karna saya juga ikut membantu mendekati gadis itu” jawab yanti.

“selain itu, saya juga meyaksikan sendiri bagaimana persetubuhan itu terjadi. saya diminta oleh Ndoro untuk menemani gadis tersebut. saat persetubuhan Ndoro dan Gadis itu saya diminta untuk duduk dilantai berjaga sambil menguatkan hati sang gadis bahwa apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang harus dilakukan. Selain saya waktu itu ada mbakyu darsih dan bude rahmi yang sama-sama berjaga didalam kamar, sementara para abdi lelaki berjasa dilura kamar dan disekitar rumah” jawab yanti kemudian

Narin hanya terdiam dengan wajah penasaran.

“akhirnya setelah melakukan pemanasan yang cukup mengairahkan. Kemaluan gagah Ndoro Danu kembali tegak berdiri dengan lantang, dan berhasil masuk kedalam lubang kemaluan sang gadis dan bersetubuhan panjang pun dimulai. Dengan kemampuan ilmu rasuksukmonya Ndoro Danu mampu menyetubuhi gadis itu hingga 7 jam dimana setiap satu jam sekali Ndoro Danu Berejakulasi, meskipun berisiko selama 47 hari ia akan kehilangan seluruh tenaganya bahkan hanya untuk sekedar berdiri saja. Namun Ndoro tetap melanjutkannya. Orgame demi orgasme, semburan demi semburan sperma pun mereka lalui hingga akhirnya tepat pada saat orgasme terakir dan saat ndoro akan menyemburkan spermanya tiba-tiba segerombolan orang bertopeng menyerbu masuk kedalam kamar dan langsung mengangkat tubuh ndoro, sehingga semburan terakhir sperma ndoro berhamburan keluar tanpa arah, Kemudian membantingnya kelantai. Saya, Drasih dan Bude pun segara menolong Ndoro yang sudah lemas tak berdaya, sementara para gerombo;lan itu membawa tubuh lemas si gadis keluar dan pergi. Hingga batas waktu yang disyaratkan habis gadis baru diketemukan di rumah sakit jiwa dan para gerombolan yang menculik gadis tersebut rupanya adalah suruhan orang tua si gadis. Para gerombolan tersebut mengalami hal yang sama dengan Ndoro stelah menyetubuhi si gadis. Padahal sebelumnya kedua orang tua si gadis sudah sepakat dan sudah tahu segala resikonya jika sampai persetubuhan itu sampai gagal.” Jelas Yanti panjang lebar.

“tapi bik, menurut cerita bik darsih 3 bulan lalu kakek sembuh karena mama maila adalah keturanan asli dari kedua trah” seru Narin.

Yanti tersemyum lagi.

“ya, memang 3 bulan lalu Ndoro Ayu Maila mencobanya namun tidak berhasil” jawab Yanti.

“jadi mama maila …..” seru Narin, membayangkan jika sang mama harus menyentuh kemaluan sang kakek yang sedang tidak berdaya.

“ya begitul den ayu” sahut yanti.

“terus kenapa bik darsih dan bu rahmi berbohong bik..?” seru Narin lagi.

Yanti terdiam sejenak.

“hal itu, karena untuk menutupi kejadian yang sebenarnya. Setelah kejadian tersebut Ndoro dan orang tua si gadis sepakat untuk berdamai dan mengakhiri semua kejadian” kata yanti kemudian.

“Bik, dan apakah setelah perdamaian itu kakek kembali mencoba untuk menyetubuhi si gadis” seru Narin kembali.

Yanti kembali mengangguk.

“iya den, kemaluan Ndoro memang bisa kembali tegak dan berhasil menyetubuhi si gadis dengan sempurna, namun karena si gadis sedang depresi karena persetubuhannya yang gagal dan diperkosa oleh orang suruhan orangtuanya maka si gadis sama sekali tidak bisa berorgasme ditambah dengan syarat batas waktu yang sudah terlampaui. Sehingga kemaluan Ndoro kembali lunglai setelah ejakulasi terakirnya sementara si gadis sembuh dan kembali menjadi gadis normal, meski si gadis sudah berulang kali menyentuh dan menciumi kemaluan Ndoro namun kemaluan Ndoro tetap lunglai” jawab Yanti.

“terus bagaimana dengan para gerombolan itu bik” tanya Narin kemudian.

“mereka dipenjara, dan telah bebas namun kehilangan sebagian jiwa kelelakiannya” jawab Yanti.

“maksud bibik” seru narin.

“mereka kini menjadi manusia separo perempuan separo lelaki” jawab Yanti.

Narin semakin bigung dan penasran dengan semua kejadian yang menimpa leluhurnya hingga sampai ke kakeknya yang sepertinya tidak lepas dari beragam masalah. Narin semakin penasaran dimanakah lagi sang kakek mencari si gadis keturunan asli dari kedua trah.

“bik, apakah masih ada gadis dari keturunan kedua trah yang lain” kata narin lirih.

“masih Den Ayu, dari perkiraan dan analisa Ndoro danu, saat ini masih ada satu-satunya gadis dari Kedua Trah yang sudah berusia 19” jawab yanti.

“namun sampai detik ini, si gadis belum diketemukan dan menurut perkiraan yang saya dengar jika sampai minggu ini Ndoro tidak bisa bersetubuh dengan si gadis maka Ndoro tak bisa lagi bersetubuh paling tidak sampai 19 tahun kedepan. Jawab yanti lagi.

Setitik terang yang ia dapat hari ini, membuat Narin terus berpikir siapakah si gadis itu ditambah lagi dengan cerita-cerita dari Darsih dan Bu Rahmi yang setelah ditelaah dan di analisa sama sekali tidak masuk diakal, terutama keterangan saat-saat terakit sang nenek mengucapkan kutukan. Apakah benar kutukan dari kesalahan Kakek saat menjalani ritualnya atau memang kutukan itu memang benar ditujukan untuk sang kakek. Narin pun terdiam memikirkan hal tersbut.

“bik ..” kata Narin Kemudian.

“Apakah bibik juga melayani papah aku?”

“Iya Non, sampai saat ini papahnya Den Ayu masih sering menyetubuhi saya, terakir tiga hari yang lalu saat ia tiba bersama Den Ayu dan Ndoro Ayu” jawab Yanti sambil tersenyum.

“apakah mama tahu, bik?” kata Narin lirih.

“tentu saja Den Ayu, malah Ndoro Ayu lah yang meminta saya untuk melayani papahnya Den Ayu bersama dengan para abdi lainnya” jawab Yanti.

“ohhh…” kata narin sambil mendesah.

“ya itu sudah jadi kewajiban saya den ayu, selain urusan dapur saya juga harus ngurusi urusan kasur para priyayi trah Mangkukusumo dan Kartokusumo” jawab Yanti dengan Riang.

“oya bik, jika bibik dan para abdi lain rutin bersetubuh dengan kakek dan papah. Apakah ada kemungkinan kalau aku ini…” kata narin kemudian namun mendadak terdiam.

Dengan senyum manis Yanti pun menjawab

“Den Ayu tak usah khawatir, seberapa pun banyaknya sperma Ndoro maupun spermanya papahnya den ayu tidak akan membuat saya hamil. Leluhur kami mempunyai ramuan istimewa untuk mencegah hal itu terjadi” kata Yanti tersenyum.

“Bik yanti sudah punya suami..?” sahut narin kemudian

“Sudah Den Ayu, setelah saya resmi diangkat jadi abdi kemudian saya dilamar” jawab yanti.

“lantas bagaiman perasaan suami bibik” kata Narin kalem.

“ya biasa aja, karena suami bibik sebelum sudah tahu kondisi bibik dan kebetulan ia juga satu trah dengan saya jadi ya semua berjalan seperti biasanya” sahut yanti.

“sudah den ayu, ngak usah dipikirkan tentang kewajiban kami para abdi. Biarlah kami menjalani tugas dan kewajiban kami. Yang terpenting sekarang adalah mencari tahu keberadaan sang Gadis penyembuh demi kebahagian kita semua” sahut yanti lagi.

Narin mengangguk.

“oya bik, bibik tahu kan caranya membuka kamar itu” seru narin bergairah. Sambil menunjukan kalung liontinya.

Yantipun terhenyak kaget.

“darimana den ayu mendapatkannya” seru Yanti.

“dari bik Darsih, kata bik darsih dulu sewaktu nenek koma pernah berpesan agar menyerahkan kalung liontinnya kepada bayi yang baru lahir; ya aku ini bik” kata Narin menjelaskan.

“berarti memang sudah ditakdirkan bahwa memang Den Ayu Narinlah yang akan membuka tabir gelap dan mengembalikan kebagian kedua trah ini” seru Yanti.

Yanti kemudian meminjam kalung liontin Narin, memasukan pada lubang dibawah pintu dan secara bersamaan menekan liontin masuk ke lubangnya sekaligus menekan handel pintunya kebawah. Dan pintu kamar pun terbuka.

“Den Ayu, maaf saya tidak bisa menemani den ayu masuk ke kamar ini” kata Yanti.

“kenapa bik” kata Narin protes.

“kamar ini adalah kamar pribadinya Ndoro Danu, tempat dimana Ndoro biasa bekerja sekaligus tempat Ndoro Danu biasa menyetubuhi para Abdinya, sehingga tak seorangpun boleh masuk tanpa seijinnya. Namun karena kunci kamar ini sudah diserahkan kepada Den Ayu, berarti Den Ayu berhak untuk masuk” kata Yanti menjelaskan.

“tapi bik” seru Narin.

“maafkan saya Den Ayu, saya tidak berani melanggarnya” kata Yanti sambil melangkah pergi.

Dengan sedikit kesal, Narin pun masuk kedalam kamar pribadi sang kakek. Ruangan kamar sang kakek cukup luas bercat putih dengan sebuah ranjang besar yang diatasnya terdapat kasur besar dan terlihat empuk dan nyaman. Narin pun duduk ditepian kasurnya yang memang empuk dan nyaman sambil melamun membayangkan para Abdi perempuan tengah merintih meregang nikmat bersama sang kakek, dan tentu sprei ini terus diganti tiap hari karena selalu ternoda oleh lendir kenikmatan para Abdi yang terus keluar hingga 77 kali. Hmmm…apakah kakek memang sehebat itu di ranjang guman narin dalam benaknya.

Lamunan narin sedikit buyar saat mata tertuju pada setumpuk dokumen, Narin pun segera beranjak dari duduknya menuju sebuah meja berisi setumpuk dokumen dan ternyata itu adalah dokumen kelahiran para Abdi perempuan sang kakek. Ia kemudian terfokus pada tumpukan Dokumen yang tersembul keluar yang bertuliskan nama sang kakek, narin mengambilnya dan membukanya ternyata dokumen pengajuan pembaharuan ktp dan surat nikah dengan alasan adanya ketidak cocokan data, dilihat dari tahunnya dokumen tersebut diajukan setahun sebelum Narin lahir. Awalnya ia pun tak heran dengan semua data-data yang tertera pada dokumen tersebut. sampai akhirnya ia heran dan terkejut saat menemukan beberapa dokumen lama yang terselip dibagian bawah di dokumen tersebut tercantum tahun kelahiran sang kakek yang cukup membagongkan, otak Narin mulai berpikir tentang kejangalan tersebut.

“Jika dirunut dan dianalisa berdasarkan dokumen lama tersebut umur kakek saat ini adalah 40 tahun, tapi bagaimana mungkin umur mama aja sekarang 36 tahun, ia sendiri lahir 19 tahun yang lalu jadi saat aku lahir umur mama adalah 17 tahun, dan jika dirunut ke belakang umur nenek saat melahirkan mama maila adalah 19 tahun, lah berarti saat mama maila lahir umur Kakek 4 tahun dong, masak kakek bisa menghamili nenek di usia 4 tahun, lah berarti..?” guman Narin.

Narin pun kembali mengaduk-aduk semua meja dan lemari mengambil semua dokumen yang berkaitan dengan sang kakek, nenek dan mamanya. Kemudian memeriksanya satu persatu dan bagaikan disambar petir, ternyata sang Mama Raden Ajeng Dyah Ayu Dewi Kumaila Arya Danu Mangku Kartokusumo lahir sebelum Kakeknya Kanjeng Raden Bendoro Danurejo Priyo Agung Mangku Kartokusumo dan Neneknya Raden Ajeng Dyah Ayu Dewi Mailasari Putri Mangku Aryakusumo menikah. Karena berdasarkan dokumen pernikahan yang lama, Ndoro Danukerto menikahi Ndoro Ayu Ajeng saat usianya 35 tahun sementara itu Ndoro Danu berusia 20 tahun. Sementara berdasarkan dokumen terbaru, Ndoro Danukerto menikahi nenek saat usia sang nenek 19 tahun, Satu persatu Fakta baru mulai terkuak.

“pantesan aja kakek mau mengajukan pembaharuan ktp dan surat nikahnya, selama ini dia selalu mengaku menikahi nenek saat usianya masih muda, lantas siapakah suami pertama nenek” guman narin sambil kembali mengaduk-aduk semua dokumen yang ada.

Tak ada satu pun dokumen yang menerangkan tentang pernikahan pertama sang nenek atau pun dokumen kelahiran sang mama, semua dokumen resmi menunjukan bahwa mama maila lahir dari hasil pernikahan Nenek Ajeng dan Kakek Danukerto.

Dengan wajah penuh keterkejutan dan tentunya kekecewaan dengan semua peritiwa dan juga kebohongan yang baru saja terungkap, Narin menscan lembaran dokumen-dokumen tersebut dengan smartphonenya secara berurutan sehingga mudah dibaca dan dibandingkan antara dokumen lama dengan dokumen baru, tak lupa ia juga menscan dokumen pernikahan sang mama dengan papa dan juga dokumen kelahirannya.

Selesai merapikan kembali semua dokumen-dokumen tersebut kembali ketempatnya, Narin pun bergegas keruang utama dan ternyata sang kakek belum pulang akhir ia pun mencari Yanti, namun yanti sudah pergi ke pasar membeli stok kebutuhan dapur, Narin pun mencari Bu rahmi yang ternyata siang ini izin untuk istirahat sebentar di rumahnya.

Narin pun segera bergegas kesana, tanpa mengetuk pintu Narin langsung menerobos kedalam ruang tengah dan betapa terkejutnya Narin saat melihat dari sela-sela kain penutup kamar tanpa pintu itu, ia melihat Bu Rahni sedang terlentang tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya dengan menaikan kedua pahanya yang mengkangkang, payudara yang besar terlihat padat berisi meski diusianya yang sudah kepala lima.

Narin semakin terkejut saat melihat Parman sedang membenamkan wajahnya di selangkangan Bu Rahmi, sambil memainkan bibir kemaluan bu Rahmi dengan lidahnya. Jeritan dan rintihan nikmat Bu Rahmi memenuhi seluruh ruangan rumah. Narin hanya terdiam wajahnya merah padam menahan amarah melihat sang abdi, dayang kesayangan sang kakek kini tengah mencari kenikmatan dengan sopir pribadinya. Selama ini ia menganggap bu rahmi adalah abdi setia, namun apalah daya kebutuhan adalah kebutuhan mau bagaimana pun juga kebutuhan harus dipenuhi.

Tak tahan melihat pemadangan yang memuakan itu, Narin pun beranjak ke teras rumah duduk dan menunggu sampai Bu Rahmi selesai dengan Pengentotannya bersama Parman. Meski ia sudah menjauh namun jeritan kenikmatan bu rahmi masih keras terdengar.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd