Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NISA ~ APA ADANYA [NO SARA]

Perlu bikin adegan gangbang lagi gak? Atau punya ide lain buat next part, please tell me on comment

  • Perlu

    Votes: 22 71,0%
  • Engga

    Votes: 8 25,8%
  • Terserah

    Votes: 1 3,2%

  • Total voters
    31
  • Poll closed .
~ Am I Crazy? ~

UOArec48_t.png

Nisa

2094YNCT_t.png

Rachel
Libur semester kuliah

Saat suara ayam tetangga tengah berkokok disusul oleh cahaya oranye di ufuk timur, aku yang saat ini tengah berada di atas tempat tidurku, tubuh yang dipenuhi oleh keringat, rambut yang berantakan, dan badan yang lesu bukan tanpa sebab, jika diperhatikan lebih teliti, aku sudah tidak lagi menggunakan pakaian apapun, hanya sebuah dildo yang menancap pada lubang peranakanku, lubang peranakan yang sangat menggoda terlebih terdapat tindikan pada klitorisku. Ya benar aku baru bangun dari “tidur”ku yang singkat dalam keadaan berkeringat dan telanjang sebab sebelumnya aku tengah menghabiskan waktu di sepertiga malam ku guna bermastrubasi, saat mungkin orang lain menggunakan waktu sepertiga malamnya untuk beribadah, berbeda denganku yang justru bermaksiat dengan tubuhku sendiri. Dasar lacur murahan hihihi.

“Shhhhh ahhhh hmmmppp oughhhh enakkkk bangsat shhhh iyahhhhh anjinng entot akuuuuu entttottt lacur iniiiii” racau ku saat dildo itu kembali ku mainkan kembali di dalam lubang memek ku yang basah ini hihihi.

Memang tidak ada yang bisa mengalahkan rasa dosa ini, rasa yang membuat gadis berkerudung syar’i ini kehilangan akalnya karena nafsu, karena pemerkosaan dan perselingkuhan. Sudah jadi kebiasaanku untuk melakukan mastrubasi di pagi hari, entah jika dihitung dalam 24 jam sudah berapa banyak aku bermastrubasi hihih yang jelas MUNCRAT, itu lah yang sangat aku inginkan setiap saat.

“Iyahh iyahhh aku mauuu keluar lagiii mauu kencing ahhhh shittt luuu ahhhh” rancau ku kembali sesaat diri ini merasakan kembali akan orgasme. Hihihi ini dia yang aku tunggu.

“Shhh ahhh ayok anjing shh hahhhh” teriakuu dan tanpa disangka aku pun kembali mengeluarkan cairan orgasme ku yes! aku kembali squirt hihih. Memek lacur ini kembali menjadi basah kembali membasahi kasurku hihihi.

Nafasku tersengal-sengal karena squirt yang aku alami tadi, serta akupun menutup mataku sebab aku merasa kelelahan padahal aku baru saja banun dari tidurku.

Cukup lama aku menikmati sisa-sisa orgasmeku lantas aku pun duduk di atas kasurku dan melihat sekeliling ruangan kamarku, aku tidak menyadari bahwa banyak sekali sex toy yang bertebaran, semalam memang kegiatan yang gila untukku, bukan tanpa sebab, entah mengapa aku justru semakin menjadi horny saat akan berpergian, apalagi imajinasiku ikut serta berkembang membayangkan keseruan-keseruan apa saja yang dapat ku lakukan.

“Rupanya sudah mepet waktu ibadah subuh ku sebaiknya aku beribadah terlebih dahulu lalu bersiap untuk berangkat”. ucapku dalam hati.

Aku pun membereskan kamarku dan beberapa barang “keramatku” sebelum beribadah, setidaknya aku masih beribadah sebab menurut salah seorang pemuka agama bagaimanapun kondisi kita dalam menjalani kehidupan baik atau buruk kita harus masih beribadah kepada Sang Pencipta.

Lantas setelah cukup rapih aku pun menuju wc untuk bersiap beribadah dan menjalankan perintah-Nya. aku pun beribadah menggunakan mukena namun memang tidak menggunakan apa-apa lagi setelahnya alias “naked”.

Selesai beribadah aku pun kembali membuka pakaian ibadah yang ku pakai dan lanjut untuk mempersiapkan pakaian yang akan dipakainya saat berlibur nanti, beberapa pasang pakaian yang akan digunakan adalah pakaian syar’i dan sexy namun tentu saja tanpa menggunakan dalaman lagi sebab aku sudah merencanakan sebuah petualangan yang seru nanti hihihi.

Rencananya aku dan Rachel akan berlibur menuju bali selama seminggu, dan selama itu pula aku sudah merencanakan beberapa keseruan yang terjadi baik antara kami berdua atau pun …

Setelah mengepak beberapa pasang pakaian aku pun lantas mandi untuk menghilangkan seluruh “peluh” yang memenuhi tubuhku.

“Akhirnya beres juga nih packing pakaian, untung gak banyak jadi muat 1 koper aja, lagian juga ngapain yah banyak-banyak toh disana juga kita bakal naked like a naturalis hihi” ucapku pelan sesaat setelah selesai packing pakaian yang akan kubawa nanti.

“Okay waktunya untuk mandi dan berdandan” lanjutku.

Aku pun langsung menuju kamar mandi untuk menghilangkan seluruh peluh yang ada dalam diriku, bagaimana pun juga bermastrubasi hampir semalaman membuat tubuhku dipenuhi oleh keringat.

“Ahhhh” desah ku saat air segar dari pancuran menerpa tubuhku. Saat ini aku yang tengah mandi merasakan rasa segar di tubuhku, rasanya semua noda kenikmatan yang terdapat pada tubuhku menghilang terguyur oleh air, aku pun mulai menyabuni tubuhku dan menggosoknya guna memastikan tidak ada lagi noda dosa nikmat yang ada pada tubuhku ini.

Namun hal lain justru terjadi, yang semulanya aku menyabuni tubuhku lambat laun berubah menjadi sentuhan-sentuhan lembut yang menyebabkan tubuhku ikut terangsang, bahkan sekarang kedua lengan ku bermain di masing-masing area sensitif ku, seperti lengan kanan ku yang bermain di puting bertindik ku dan lengan kiriku yang bermain di sela-sela vagina lacurku hihihi.

“Astaga binal sekali dirimu ini Nisa, sungguh kamu lacur rendahan.” batinku saat sedang asik memainkan tubuhku sendiri hihihi.

Aku yang sudah hilang kendali pun semakin menjadi mempermainkan tubuhku sendiri, yang sejak awal hanya bermain-main dengan mengelus vagina tidak sadar sekarang sudah berubah menjadi kocokan kedua jariku di dalam vagina ku yang entah mengapa masih sempit ini, padahal jika kupikir kebelakang bahwa vagina ku ini seharusnya sudah tidak lagi sempit akibat pemerkosaan yang kurasakan dahulu, terlebih saat itu vaginaku dipaksa untuk “menelan” dua kontol sekaligus.

“Shhh ahhh” desahku pelan yang secara tidak sadar kembali terbayang rasa nikmatnya kontol-kontol itu masuk ke dalam lubang peranakanku ini.

“Haduhh udah ahhh aku nanti malah kesiangan kalau gini” ucapku dalam hati.

Karena hari ini aku berencana untuk melakukan roadtrip bersama Rachel menuju salah satu villa yang keluargaku miliki di Bali. Yup dengan kekayaan orang tuaku miliki kami memiliki beberapa tempat tinggal di kota-kota besar di daerah, bukan tanpa sebab, alasan dari kedua orang tuaku memiliki beberapa tempat tinggal di lain kota sebab kebiasaan mereka yang sering bepergian mengerjakan bisnis mereka yang aku entah halal atau haram.

Meskipun dalam hati ku senang sebab tidak ada kekurangan dalam keluarga kami secara finansial, namun di lain hatiku berkata bahwa aku terkadang iri dengan mereka yang bisa bersama dengan kedua orangtuanya dalam keseharian yang mereka jalani.

Kembali ke rencana liburanku, aku sengaja memilih menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil sebab aku merasa dimudahkan nantinya di tempat aku berlibur, selain itu aku juga mempunyai beberapa “rencana” saat dalam perjalanan nanti, entah itu untuk aku ataupun “peliharaan” yang aku miliki.

Aku berencana akan berlibur di Bali sekitar 7 hari, namun hal tersebut bisa bertambah atau berkurang tergantung “keseruan” kami berdua dan teman-teman ku yang sedari kemarin menanyakan kabar kami, yup teman yang sebelumnya sudah ku janjikan akan berlibur jika sudah masuk waktu libur kuliah.

Sebenarnya bisa saja aku tidak datang menemui mereka, namun entah mengapa aku mempunyai rasa untuk memamerkan “peliharaan” ku yang belum pernah mereka lihat secara langsung.

Sudah cukup lama aku bermandi ria, sudah saatnya aku bergegas untuk berdandan dan segera menuju ke rumah Rachel untuk menjemputnya. Saat aku selesai berdandan aku melihat ke arah cermin untuk terakhir kalinya dan memastikan bahwa pakaian yang aku gunakan sudah cocok, untuk kali ini aku menggunakan pakaian syar’i lengkap dengan kaus tangan guna menutup aurat ku, sungguh tampak sangat agamis, aku yakin dengan penampilanku seperti ini orang lain tidak akan berpikir aneh kepadaku, hihihi namun kan itu hanya pikiran orang lain saja, sebab pada kenyataannya seperti biasa aku sudah tidak menggunakan apa-apa lagi dibaliknya. Yup, pakaiannya yang aku pakai sekarang ini adalah satu-satunya barang yang melekat di tubuhku.​

n5r2Lsvq_o.jpeg

“Oke semua sudah aman sepertinya, pakaian sudah ‘on’, hp, dompet, charger, pakaian ganti. Oke sudah semua sepertinya, sekarang waktunya berangkat” ucapku dalam hati memastikan barang-barang bawaanku.​

Kulihat jam sudah menunjukan waktu 7:30, hmm sepertinya akan sedikit terlambat, namun apa boleh buat salah ku sendiri semalaman aku begadang melakukan keseruan hihi.

Aku pun mengunci pintu dan memacu mobil ku menuju ke rumah Rachel, ohh iya selain untuk tidak merepotkan Rachel karena rumahku sejalan menuju toll, aku sengaja menjemputnya guna bisa meyakinkan orangtua Rachel yang sedikit strich sebab selalu menjaga Rachel sedari kecil.​

Kalau dipikir-pikir lucu juga yah, orangtuanya menjaga Rachel dengan baik, namun dibelakang mereka Rachel tak lain adalah budak sex milikku, budak sex yang sedari awal harus selalu mengikuti segala permintaanku.


Perjalanan menuju rumah Rachel tergolong cepat, hanya dibutuhkan sekitar 60 menit saja (itu cepet gak sih?), menuju ke rumah Rachel dan beruntungnya jalan yang kulalui tidak terlalu macet, meskipun memang jika harus ku akui ada beberapa daerah yang membuatku menyesal sebab sudah membuatku terjebak kemacetan.


Sesampainya di rumah Rachel, aku pun memarkirkan mobilku di pinggir jalan di depan rumahnya, lokasi rumah Rachel tampak jauh berbeda bedang lokasi rumahku, sebab lokasi rumah Rachel berada pada sebuah perkampungan sederhana dan rumahnya sendiri tidak terlalu besar, terlihat banyak aktivitas di sekitar sini, mulai dari ibu-ibu yang sedang menjemur, pedagang sayur yang sedang berkeliling, sungguh kondisi yang sangat ramai dan entah mengapa tampak sangat menyenangkan, antara tetangga saling bercengkrama bahkan saling berbincang basa-basi.​

Setelah memastikan mobil terkunci, aku pun menuju rumah Rachel dan mengetuknya.

*tok tok tok

“Permisi, assalamualaikum” ucapku sedikit keras saat mengetuk rumah Rachel.​

Tidak berapa lama aku samar-samar mendengar suara langkah kaki dan melihat gagang pintu bergerak.

“Iyaa, siapa yah?” balas suara dari dalam rumah.


“Ehh Ibu, ini aku Nisa temennya Rachel yang mau jalan-jalan itu” balasku menjelaskan kepada orang yang membuka pintu ternyata adalah mama dari Rachel.​

“Oh nak Nisa, masuk-masuk, ibu panggil dulu Rachel-nya yah” jawab mama Rachel

“Ehehe gapapa bu saya nunggu disini aja” ucapku sambil tertawa.kecil.


“Yaudah, sebentar yah” ucap mama Rachel sambil dirinya kembali masuk untuk memanggil Rachel.

Aku melihat ke sekeliling rumah Rachel, tampak sederhana bahkan dapat terlihat di beberapa bagian memerlukan sedikit perbaikan. Rachel memang bukan dari keluarga yang berada, sehingga dia memang memiliki beberapa keterbatasan, namun memang aku memberikan beberapa benefit meskipun dia adalah peliharaan ku, Aku dalam setiap bulannya suka memberikan sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhannya diluar saat bersamaku juga untuk keluarganya. Namun dalam beberapa kesempatan Rachel menolak pemberianku sebab dirinya merasa bahwa tidak untuk dibantu.


Tidak lama menunggu, terlihat Rachel datang dari arah dalam sambil ditemani oleh mamanya.​

“Aduh jadi nunggu yah” ucap Rachel ketika melihatku.

“Ahh gapapa kok, baru sebentar” balasku.


“Jadi kalian rencananya seminggu nih di Bali?” tanya ibu Rachel kepada kami.

“Ehh iya bu, tapi kita belum tau juga sih, bisa jadi lebih cepat atau justru extend hehe” balasku kepadanya.


“Oh gitu, yaudah kalian hati-hati yah, terus saling jaga” lanjut Ibunya Rachel kepada kami berdua.​

“Iya bu kami pasti hati-hati, iya kan Chel?” tanyaku kepada Rachel.

“Ehh iya Nis bener, mama jangan khawatir yah” jawab Rachel gelagapan.

“Yaudah yuk Nis langsung aja, daripada makin kesiangan nanti” lanjutnya.


“Iya bu, kami langsung berangkat yah” ucapku juga sambil meraih tangannya untuk bersalaman dan salim.


“Yaudah yah hati-hati” jawab ibunya Rachel.


Setelah sedikit berbincang dan memastikan barang bawaan kami pun lantas menuju langsung ke dalam mobil dan memacu mobil ke tujuan akhir kami, Bali.


Oh ya, saat di rumah Rachel tadi, Rachel menggunakan pakaian yang tertutup, bukan tanpa sebab, ia mengenakan pakaian tertutup karena tidak ingin tato dan segala tindik yang ada di tubuhnya terlihat oleh keluarganya, bagaimanapun ia masih menyayangi keluarganya dan tidak ingin menyakiti perasaan mereka. Rachel menggunakan sebuah jaket berwarna hitam, sehingga seluruh bagian tubuhnya tertutup.


Aku Pun memulai perjalanan menuju Bali dan seperti biasa di dalam mobil aku akan memulai rencanaku.


“Maaf yah Nisa tadi waktu di rumah aku harus keliatan biasa aja” ucap Rachel kepadaku.


“Ya aku bisa paham kok” balasku

“Tapi sebagai gantinya ayo siniin memek lacur kamu budak” lanjutku.


Aku pun meraih vagina Rachel yang saat ini masih ditutupi oleh celana jeans dan memulai mengelusnya. Aku bermain di bawah sana dengan satu tangan memainkan vaginanya dan satunya lagi mengemudi, sungguh berbahaya bukan (jangan ditiru yah guys)


Cukup lama aku memainkan vagina Rachel hingga tanpa sadar bahwa tanganku sudah masuk ke dalam celananya dan sudah memainkan vaginanya yang tanpa menggunakan celana dalam lagi, yup sebelumnya aku sudah memerintahkan Rachel untuk tidak menggunakan apa-apa lagi dibalik pakaiannya saat ini.​

“Hmmm” desah lembut Rachel saat vaginanya aku permainkan.

“Kenapa babe? sange yah?” tanyaku menggoda Rachel yang sejak tadi mulai melenguh.


“Shhh ahhh enak Nis, tangan kamu lembut bikin memek aku basah” desah Rachel yang semakin intens mendesah.


“Hihihi dasar binal kamu, dasar lonte murahan” ejek aku kepadanya.


Aktivitasku pada vaginanya terhenti saat mobilku memasuki tol, namun pada saat itu aku tetap memerintahkan Rachel untuk tetap memainkan vaginanya sepanjang jalan, tapi ia tidak ku izinkan untuk mencapai orgasme, hihi jahatnya aku.

_______________

Tidak terasa bahwa kami sudah berjalan sekitar 2 jam dari Jakarta hingga akhirnya kami memilih beristirahat terlebih dahulu di rest area untuk memulihkan tenaga karena mengemudi. Berbeda dengan ku, Rachel sudah tertidur sejak 30 menit yang lalu, mungkin ia kelelahan memainkan vaginanya karena tidak kuizinkan juga untuk orgasme, selain itu saat ini ia sudah melepaskan celana jeansnya sehingga tubuh bagian bawahnya sudah terbebas.

Saat memasuki rest area, aku sengaja memilih di daerah pojokan, sebab aku tidak ingin terlihat oleh pengendara lain. Sesaat setelah memarkirkan mobilku akupun dengan iseng memundurkan kursi milik Rachel dan menundukan kepalaku ke arah vaginanya, dan dengan waktu yang singkat aku sudah mulai memainkan vaginanya dengan lidahku.

“Shhhh hmmm” ucap Rachel saat lidahku menyapu permukaan vaginanya.

“Rasain ini yah lonte” ucapku dalam hati.

Tanganku tidak tinggal diam saja melainkan juga memainkan payudara Rachel dari luar jaket yang ia gunakan. Sesaat kemudian Rachel terbangun fan tangannya mencoba menekan kepalaku agar semakin dalam menjilati vaginanya.


Aku yang mengetahui itu pun justru memundurkan kepalaku

*Plakk suara tamparan di permukaan pipinya


“Dasar ga tau diri, bukannya kamu memuaskan aku sebagai pemilikmu, justru kamu malah minta lebih, dasar LONTE murahan ******” ucapku dengan nada yang cukup tinggi.


“Maaf Nyonya aku udah gak bisa nahan rasa sangeku, aku ingin sekali muncrat nyonya” ucapnya beralasan kepadaku.


“Gak ada alasan buat kamu yah lonte” ucapku tegas


*Plak aku kembali menampar permukaan pipinya.


“Sekarang buka baju kamu dan mulai masterubasi yah anjing” jelasku kepada Rachel


Rachel hanya dapat mengikuti perintahku tersebut, sebab bagaimanapun ia takut terhadapku dan sepertinya ia masih sadar akan statusnya sebagai peliharaanku.

Tanpa butuh waktu yang lama, Rachel dan aku pun sudah membuka masing-masing pakaian yang kami gunakan, dan saling bertelanjang bulat.​

“Liat deh, tubuh kita itu bagus, sexy dan yang pasti bisa bikin sange orang banyak” ucapku menjelaskan kepada Rachel.

“So udah paling baik dari apa yang kita lakukan sekarang itu adalah memuaskan mereka dengan tubuh kita, baik itu dengan ngentotin kita atau lihat polosan tubuh kita ini” lanjutku.


“Hmm iya Nyonya” jawab Rachel singkat.


“Kamu dan aku tidak lebih dari pemuas nafsu, kamu harusnya bersyukur karena bisa mendapatkan banyak kesempatan dinikmati oleh orang lain, seperti yang kamu lakukan sekarang yahh LONTE” kata ku kepadanya yang membuat dirinya tertunduk. Aku melihat Rachel hanya dapat berdiam saja, hingga akhir nya aku memintanya untuk melakukan kegiatan seksual di dalam mobil ini.


“Yaudah yah kamu jangan bingung, lebih baik kamu ikuti saja perintahku and let’s get fucked up my lovely bitch” perintahku kepada Rachel.

Mendengar hal tersebut, Rachel pun mulai mengangkat kepalanya melihatku dan aku pun mulai mencium bibir sexy nya.


“Hmm shh ahh, ayo sayang kita nikamti waktu singkat kita” pintaku padanya.


“Hemmm iyahh Nyonya, aku akan nurut terus ke Nyonya,” desah Rachel.


Saat kami saling bercumbu, kami berdua pun saling memainkan vagina dan juga bermain di payudara kami masing-masing.


“Udah deh jangan kelamaan, jilatin memek aku sayang” perintahku kepada Rachel yang diikuti oleh kepalanya yang menunduk menuju ke arah selangkanganku.


“Shhh ahhh” desahku ketika lidah Rachel menyapu di permukaan vaginaku. saat lidahnya bermain di vaginaku. Aku pun tidak tinggal diam untuk memainkan jufa puting payudaranya yang bertindik, untuk juga membuatnya terangsang.


“Dasar lonte peliharaan, nanti akan ku suruh kamu buat menikmati kontol asli yah hihihi” ucapku dalam hati.


Cukup lama aku menikmati jilatan lidah di vaginaku, hingga akhirnya aku memutuskan untuk menghentikan kegiatan kami dan berencana untuk berbelanja di minimarket yang ada di rest area ini.


“Udah cukup, sekarang kita pakai baju dan kita belanja dulu” perintahku kepada Rachel.


“Pake hoodie aja sama hotpants aja yah” lanjutku


Aku dan Rachel pun turun dari mobil dengan menggunakan pakaian yang semodel, hanya menggunakan hoodie dan hotpants saja namun seperti biasa kami sudah tidak menggunakan apa-apa lagi di bagian dalam pakaian kami berdua.


Kami berdua menuju ke minimarket namun untuk Rachel ku suruh untuk membuka sedikit tali zipper jaketnya sehingga tampak tato dan belahan dadanya, yup akan ku buat dirinya malu.


Kami pun tiba di mini market dan mengambil beberapa jenis makanan dan minuman, karena kami akan berencana menghabiskan waktu yang panjang di perjalanan kami nanti. Saat akan membayar di kasir sengaja ku perintahkan Rachel untuk kembali menurunkan zipper jaketnya sehingga belahan payudaranya semakin terlihat, terlebih payudara yang berkeringat sebab aktivitas kami di mobil menambah keseksian tubuhnya.


Dan benar saja, kasir tersebut hampir tidak melepas pandangannya dari belahan payudara Rachel, dan aku yang melihatnya dari sebelah pun hanya dapat tersenyum saja melihat tingkah kikuk kasir tersebut.


Seusai kami membayar belanjaan kami, aku pun memutuskan untuk terlebih dahulu ke toilet, beruntungnya di toilet tersebut tampak sepi sehingga aku pun menarik Rachel menuju ke arah salah satu bilik toilet yang ada.


Sesampainya di dalam bilik toilet tersebut aku pun segera mengunci pintunya dan mencium bibir Rachel.


“Kamu seksi banget tadi dan berani yah di depan kasir” ucapku kepada Rachel sambil tanganku menurunkan zipper jaketnya dan meremas kedua payudaranya.


“Shhh hmmm ahhh iyahh aku suka banget tadi, aku merasa seksi kalau dilihat banyak orang Nyonya” desah rachel pelan karena takut ketahuan.


“Oke sayang, kita tuntaskan hasrat kita sekarang, ku izinkan kamu buat ngecrot” ucapku sambil menciumi leher dari Rachel.


“Hmmm iyah makasih buat izinnya nyonya, aku akan buat nyonya juga muncrat” desah Rachel membalas perkataanku.

Kami berdua pun saling memadu nafsu, aku mulai memainkan salah satu tanganku di permukaan vaginanya yang masih terbungkus oleh hotpants dan satu tangan lainnya di menarik-narik puting payudara Rachel yang bertindik. Usaha ku akhirnya berbalas, Rachel pun mulai memainkan kedua tangannya pada kedua payudaraku yang masih tertutup oleh jaket, dan tangan nakalnya mulai menurunkan zipper jaket ku sehingga dia bisa meremas dan memilin putingku secara bergantian.


Aku yang sudah terbawa suasana pun mendorong Rachel untuk duduk diatas toilet dan menurunkan hotpants nya, sesaat hotpants itu turun aku mulai melepas ciuman ku pada bibirnya dan langsung turun menyusuri leher, dada, perutnya yang rata, pusarnya yang bertindik hingga akhirnya sampai pada vaginanya yang bersih tanpa bulu. Tidak butuh waktu lama aku sudah mulai menyapu lidahku di atas permukaan vagina milik Rachel, vagina lacur yang sangat basah.


“Shh ahhh enak Nyonya, makasih sudah buat aku menikmati kenikmatan dunia ini” lenguh Rachel saat lidahku dan kedua tanganku bermain-main diatas tubuhnya.


Sambil sesekali kedua jariku ke dalam vafinanya, Rachel terus saja meracau tidak jelas, bahkan ia mulai berani menekan kepalaku semakin dalam kearah vafinanya.

Mungkin dia sudah sangat bernafsu sekali, terlebih sejak kami berangkat aku sudah membuatnya merasakan rasa sange yang sangat berlebih, di mulai kumainkan vaginanya saat mobil melaju, bermain nafsu di parkiran rest area hingga ber-eksib di depan kasir.

Hal-hal semacam itu membuat Rachel tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mencapai orgasmenya.

“Shh ahh Nyonya aku mau muncrat Nyonya, aku mau keluar” desah Rachel yang semakin tidak terkendali, disusul oleh tubuhnya yang mulai mengejang tanda keenakan.

Rupanya benar saja, tidak lama dari itu, aku merasakan pada permukaan vaginanya yang mengeluarkan cairan squirt. Aku yang mengetahui hal tersebut pun terus menjilati vagina Rachel terus menstimulasi agar ia mencapai kenikmatan yang sangat.​

Cukup lama cairan itu keluar dari sela-sela lubang peranakan Rachel, hingga akhirnya aku memundurkan kepala ku dan berlanjut mencium bibir tipis miliknya, bukan tanpa sebab, di dalam mulutku masih terdapat beberapa mili cairan squirt milik Rachel dan aku berniat agar ia merasakan sendiri cairan yang sudah dikeluarkan.

*mmuuaachhh muuuachhh suara bibir kami saling beradu, dan aku pun memindahkan cairan vagina dari mulutku kepada mulut Rachel.

“Telan yang bener LONTE” ucapku pelat sambil meremas kedua sisi pipinya dengan tangan kiriku.

“Enak kamu sayang dapet orgasme bahkan sampai squirt?” tanyaku memastikan keadaan Rachel yang tampak masih tersengal-sengal menikmati orgasmenya tadi.

“Iya Nyonya, aku menikmati sekali atas apa yang Nyonya berikan kepadaku, terima kasih atas orgasme yang sudah Nyonya izinkan atas vaginaku yang lacur ini Nyonya” ucap Rachel perlahan melihat Nisa yang ternyata sudah bertelanjang bulat.

“bagus kalau kamu tahu diri yah LONTE” balasku.


“Sekarang gantian aku mau orgasme juga oleh mulutmu yang munafik itu” lanjutku kepada rachel sambil memerintahkan dirinya untuk berbalik memuaskan nafsu yang masih melanda tubuhku.

Aku pun mendudukan diriku di atas toilet dan memerintahkan Rachel untuk berlutut di hadapanku, kami berganti posisi dan kini sudah saatnya aku menikmati kenikmatan duniawi nan berdosa ini hihihi, padahal jika diingat-ingat tadi pagi aku baru saja mendapatkan kenikmatan dari mempermainkan tubuhku sendiri.

“Sini sayang, mulai bekerja yah Lonte” perintahku kepada Rachel yang saat ini sudah berlutut di hadapanku.

Lalu aku pun melihat Rachel mulai mendekatkan mulutnya ke arah bawah selangkanganku dan mulai terasa sebuah benda lembek yang basah pada permukaan vaginaku.

“Ahhh ahh ahhh enak sayang” desahku saat aku mulai merasakan lidah Rachel pada vaginaku. aku pun mulai memainkan salah satu payudara dengan tangan kanan ku dan satu tangan lainnya menekan-nekan kepala Rachel semakin dalam ke arah vaginaku.​

“Hmm enak iyah sayang terusin lu LONTE” lenguh ku yang semakin mendekati orgasme, entah mengapa akhir-akhir ini aku merasa semakin mudah orgasme, apakah karena aku sudah sangat mudah terangsang juga yah?

Saat sedang menikmati rangsangan pada tubuh bagian bawahku tersebut, aku merasakan sesuatu yang keras masuk kedalam vaginaku, rupanya tanpa aku sadari Rachel berinisiatif untuk mengocok vaginaku dengan kedua jarinya dan tentu saja hal tersebut justru membuatku semakin blingsatan karena menghadapi kenikmatan yang sangat.

Tidak butuh waktu lama bagiku untuk mencapai orgasme yang aku nikmati, Rachel dengan keahliannya sebagai seorang budak sex berhasil membuatku merasa puas atas rangsangan yang dia lakukan kepadaku.

“Ahh iyahh Chel iyahh aku keluar bitch, i’m coming you fuck” racauku yang mendapatkan orgasme hingga squirt kemana-mana.

Rachel seakan mengetahui tugasnya, ia tidak melepaskan vaginaku, ia justru melahap habis seluruh cairan squirt yang aku keluarkan dari lubang peranakanku.

Aku pun merasa lemas dan kehilangan tenaga hingga akhirnya aku terduduk lemas di atas toilet, Rachel yang mengetahui itu pun menahan tubuhku agar tidak terjatuh, jujur aku sudah terlalu kelelahan akibat orgasme.


Ada waktu yang cukup lama hingga aku dapat terduduk karena tubuhku yang lemas, hingga akhirnya aku dan Rachel kembali berpakaian lalu keluar dari bilik toilet itu dengan rasa yang lega.


_______________


Kami pun tiba di parkiran dan sesegera mungkin untuk masuk ke dalam mobil. karena bagaimanapun kami sepertinya sudah terlalu lama berada di rest area ini. Saat di dalam mobil, aku kembali menanyakan bagaimana perasaan Rachel saat kita berdua melakukan kegiatan yang “menyenangkan” tadi.


“Gimana? Enakan tadi?” tanyaku singkat kepada Rachel yang sedang merapikan kembali pakaian yang dipakainya.​

“Hmm enak Nyonya, aku suka sensasi waktu melakukan hal tadi” jawa Rachel singkat sambil kepalanya sedikit tertunduk.


“Hihihi dasar LONTE” ledekku kepadanya.


“Yaudah kita lanjut jalan yah, tapi sebelum itu…” aku berpikir sejenak.

“Kamu buka deh pakaian kamu” perintahku kepadanya.


“Hah gimana Nis?” tanya Rachel kepadaku.


“Iya buka, emangnya kamu gak ngerti maksud aku? Naked LONTE naked” tegasku menjelaskan apa yang aku perintahkan kepadanya.

“Tapi nanti dilihat orang banyak Nis, kita masih di parkiran” alasan Rachel mencoba menolak apa yang aku inginkan kepadanya.

“Aku sih bodo amat yah, kalau kamu gak mau aku kasih kamu hukuman nanti atau biar kamu mau nurut, oke aku juga bakal naked, dasar budak gak penurut!” ucapku dengan nada yang sedikit lebih tinggi. Aku pun mulai melepas pakaian yang aku pakai hingga akhirnya aku tidak lagi menggunakan pakaian apapun.

“See, aku naked yah LONTE, kamu inget status kamu, masa pemilik mu naked tapi kamu justru enak-enak pake baju, dasar anjing nakal” cecarku menekan Rachel untuk segera melepaskan segala yang ia pakai.

Setelah aku menekan Rachel dengan segala cara, aku pun akhirnya melihat Rachel mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Yes akhirnya kami berdua pun sama-sama naked sekarang.

“Makin hari akan ku buat Rachel makin bitchy” ucapku dalam hati.

Aku pun mulai menjalankan mobil kami keluar dari rest area ini dan menuju jalan toll. Hihihi 2 orang wanita bitchy sedang berbugil ria di jalan toll, bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, dasar perek.

Saat aku sudah mulai kembali berjalan, aku sesekali kembali memainkan vagina Rachel, dan hal ini disambut oleh Rachel, ia memainkan payudaranya dan saat aku berhenti memainkan vaginanya justru dilanjut oleh tangannya sendiri.

Lama kami berjalan, hingga tak terasa hari sudah mulai gelap dan hingga akhirnya aku memutuskan dahulu bermalam di daerah Surabaya, seperti yang aku katakan sebelumnya, keluargaku memiliki beberapa kediaman di beberapa kota besar. Hal ini memudahkan dalam bepergian.


____________________

Di hari berikutnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Bali pada siang hari, dengan harapan kami akan sampai pada malam hari di Bali dan bisa kembali beristirahat terlebih dahulu sebelum aku menjalankan rencanaku di Bali bersamaan dengan Rachel.

Semalam saat kami sampai, aku dan Rachel langsung membersihkan diri dan terlelap tidur karena kelelahan. Namun sebelum aku pergi tidur, kembali aku mendapatkan pesan dari temanku yang berada di Bali.

“Mana nih orang Jakarta yang katanya punya ‘mainan’ baru?” tanay temanku tersebut sambil ia mengirimkan sebuah gambar sepasang manusia, dimana di gambar itu terdapat seseorang yang sedang berlutut dan memakai collar tan rantai, sedangkan satunya lagi sedang memegang rantai tersebut berdiri tepat di sebelahnya. Sungguh sebuah gambar yang sarat akan humiliation-dominatrix.

Aku pun membalas pesan itu dengan mengirimkan foto Rachel yang terlelap tanpa pakaian sehelai benangpun serta kuberikan caption​

“Sabar yah sayang hihihi, peliharaanku lagi bobo dulu, pokoknya nanti kamu boleh mainin juga deh”

Setelah mengirimkan pesan tersebut, aku pun memilih tidur dan memeluk Rachel yang sudah terlelap.


“Kira-kira kamu bakal diapain yah? Semoga kamu bisa tahan yah sama dia, hmm atau sama mereka hihihi” ucapku dalam hati sambil mencium kening Rachel, sepertinya aku menyayangi budakku sendiri.

BERSAMBUNG…


End Part 6 of . . .​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd