Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.
Sing siji dokter tukang suntik sing pingin disuntik
Sing sijine meneh calon mhswi IPB seneng tanduran sing pingin ditanduri.

Wisss...hayooohhhh nandur karo nyuntik Bos Nooooooooo

Ha ha ha....
Pak No sih kuthuk pak dhe....
Sik rung 7 dinane bojone...


2 ilmu yg berlawanan tp malah keuntungan buat No krn membuat selaras. Tu dr Bu Dokter ya ilmunya. Kemampuan mengatur sampai detail tanpa kesulitan yg berarti. Malah bokin sulit No yg terusir dr tempat tidurnya. Salam e dan e


Beuh...
Ngono yo....ha ha ha


Salam Edan E
 
Penulis sedang " membaca " gelagat para pembaca sekalian....tecu suka cara penulis " memuaskan " hasrat para pembaca sekalian...apapun lanjutannya...tetap..jangan lupa bahagia...salam ngawur..hahahaha
 
Kalau ane sih bukan mas no nya yang beruntung

Melainkan karena No itu punya daya pikat tersendiri (kebesaran hatinya, dll) cuma mang ts membungkus cerita ini dengan santai
Mas no dibuat karakter oleh TS dengan daya pikatnya yang kuat tetapi juga membuat No mengalir bagaikan air.

Keliatan dari kedekatannya dengan dr diandra dan astuti ga pakai jaim2 soal wanita.

Kalau Ts buat cerita ini dengan alur serius pastilah Mas no disni akan terlihat berbeda
:)
Klo real berabe jones pada ga kebagian
 


Bab 9
Malamnya Itu Lho.....



Ya malamnya itu lho.....
Setelah seharian gegap gempita seolah perang saja...
Seharian diisi dengan kerja keras, usaha keras, belajar keras seolah hendak membangun dunia....

Malamnya itu lho....
Malamnya.....
Duuh...
Mati aku....

Setelah semuanya selesai belajar, Diandra keliling untuk memastikan semuanya beristirahat dengan benar....
Diselinutinya satu2...
Diciumnya kening mereka satu2...
Sesekali diajak bicara satu2....

Itulah bu dokter Diandra....
Penuh semangat...
Penuh daya juang....
Penuh kelembutan seorang ibu, meski kepada anak2 yang bukan anaknya...
Meski dirinya sendiri belum punya anak....

Aku meleleh......

Malamnya itu, setelah itu lah masalahnya....
Masalah besarnya....

Setelah itu.....
Seperti malam2 sebelumnya....
Dia selalu saja bisa menyeretku ke kamar ku....
Kamar mandiku....
Selalu bisa begitu.....
Melucutiku....
Aku bagai prajurit kalah perang.....

Setelah ritual belajar dan macem2nya....
Selalu Diandra berubah drastis....
Dari yang berwibawa menjadi sangat lemah gemulai...
Dari yang tatapannya tajam menghujam menjadi sendu merayu....
Dari yang tadinya gesit bak macan kumbang, menjadi loyo tak bertenaga sehingga harus menggelendot di lenganku....


Bu dokter Diandra​


Tapi dengan begitu aku mati kutu....
Tak bisa lain kecuali memanjakannya...
Tak bisa lain kecuali menuruti maunya...
Tak bisa lain kecuali memberikan kenikmatan yang diidamkannya.....
Tak bisa lain kecuali merabai sekujur tubuhnya ...
Menjilatinya...
Menggigitinya....
Meremasnya.....


***


Selalu saja.....
Di kamar mandi aku harus melihat kemulusan tubuhnya yang telanjang bulat dan basah....
Menyabuni susunya...
Meremasnya dan memilin putingnya...
Mengulum dan menggigiti putingnya....

"Aaaahhhh" desah Diandra meraja lagi

Membuatku semakin gila dan semakin gila...

Mulai menyabuni perutnya yang rata dan berotot...
Menyabuni memeknya dan pantatnya...
Pahanya yang muluss....

"Aaaahhh assshhhhh kang masssssshhh"

Lenguhannya benar2 membuatku tergugah bangkit meradang....

Kulumat bibirnya sambil tanganku menggosok memeknya yang begitu lembut dan sangat bagus bentuknya...

Susunya tergencet dadaku yang berbulu, seolah gepeng tapi menimbulkan denyar2 luar biasa....
Putingnya beradu dengan putingku...
Bergesekan kadang dengan keras kadang lembut...

"Aaasshhh aaaaaahhhhh kaaaang massshhh"

Selalu begitu, Diandra dapat dengan mudah menggapai orgasmenya....

Mandi pun selesai dengan syahdu merayu, acara menghandukinyapun penuh balutan birahi yang membakar darahku....

Setelah itu....?
Siksaan belum juga selesai tuntas tapi masih ada lagi hal yang baru.....
Mengantarnya tidur berpelukan tanpa baju...

Hanya berpelukan ?
Itulah masalah lainnya...

"Mas kakiku pegal mass, pijitin......"

Lagi2 perintah sang dewi laksana titah yang harus terlaksana....

Aku pijitin kakinya mulai dari telapak nya...
Perlahan namun pasti menuju betisnya....
Selimut setelah itu pasti ditendangnya....
Dan tampaklah tubuh telanjangnya....
Mulus sexy, amat sexy bahkan dengan susunya yang membulat besar...

Dan memeknya yang membasah mengkilap mengundang selera....

Kakinya selalu membuka meregang merangsang...

Pahanya mulai aku pijat perlahan kadang kuusap begitu saja...

"Aaaacchhh kanggg maassss terus kaangggg"

Begitu sampai pada pangkal pahanya...
Memeknya yang mengkilap basah seolah ingin ikut dipijat....

Pantatnya diangkatnya tinggi2 mencari jemariku....
Lama2 akhirnya aku tak tega juga...
Selalu saja akhirnya aku gunakan lidahku untuk menggelitik memek Diandra...
Tanganku memerah susunya...

Selalu saja begitu...

"Aaaahh aahhh ahhh ahhhkkk"

Orgasme beruntun akhirnya terengguk juga oleh Diandra dan setelah itu dia terkapar tidur....

Tidur dengan lelapnya...

Kemudian aku keluar kamar....selalu saja begitu dari pada kucoblos memeknya...

Dan di luar....
Selalu saja ada Astuti yang tak bisa tidur katanya...


Astuti​


Hadeww....
Terpaksa ku bantu tidur dengan memeluknya dan mencium pipi dan keningnya....
Kutepuk2 punggungnya sampai Astuti tertidur...
Tidur dalam pelukanku....

Selalu saja begitu....
Akhirnya ku rebahkan dirinya dikamarku bareng Diandra....

Sudah seminggu demikian adanya....?
Seminggu ?
Ga lah...
Ini hampir 3 bulan begitu terus...

Malam2 setelah itu selalu aku harus akhiri dengan latihan di sungai deras...
Daripada mumet ga jelas...

Anehnya.....
Aku memperoleh kemajuan yang dahsyat setelahnya....


***


Sejak itu....
Tepatnya sejak 3 bulan lalu...
Setiap malam aku mulai latihan dengan bara birahi yang dahsyat dalam tubuhku yang tak tersalurkan....

Setiap malam akhirnya bisa kupadamkan bara itu dengan aliran pernafasanku....
Dan aneh bin ajaib, setelahnya aku semakin bugar dan semakin bugar....
Tenagaku bertambah semakin besar dan semakin besar....

Energi birahi mewujud menjadi tenaga dalam yang dahsyat....
Itulah yang paling mengherankanku...

Setiap malam aku selalu terbakar nafsu yang luar biasa....
Tapi dengan latihanku nafsu itu bisa kuubah menjadi energi tenaga dalam yang luar biasa dahsyat....

Awalnya baru sepekan aku begini, tenagaku sudah naik berlipat....
Sekarang jangan tanya lagi kemampuanku...
Progressnya sungguh gila...
Ada apa ini ?
Sejak datangnya Diandra banyak kejadian2 yang luar biasa...

Aku amati, Astuti juga lebih maju ilmu banyu milinya tapi dengan kembangan yang aku seolah kenal seolah tidak...

Apakah gara2 Diandra ?
Rasanya kok tidak ya...
Mmmm
Lantas apa ini ?

Memang ada kejadian yang benar2 merupakan kebetulan semata ?

Pak Sumarna selalu berbicara soal ini....

"Tak ada yang namanya kebetulan, semuanya berjalan atau berlangsung pasti ada sebabnya dan pasti ada yang menggerakkannya....
Camkan itu No"

Itulah patokan yang aku pegang selama ini, makanya aku suka diam mengamati tanpa ngapa2in dalam waktu lama hanya sekedar mengamati untuk sekedar tahu saja.

Makanya akhirnya aku bisa merasakan adanya perubahan ilmuku karena dari keingintahuan tadi...
Mengamati secara terus menerus selama beberapa bulan ini, apa yang kudapat dari latihan yang diawali dengan kekacauan birahi tinggi....

Mmm aku sepertinya punya rencana...


***


Pagi itu aku tak langsung pulang, aku penasaran dengan ilmu Bayu Bajra yang dicipta dari aliran Banyu Mili....
Kekuatan angin yang dicipta dari inti air....

Aku masuk ke ladang milikku, dimana aku berniat memotong kayunya buat membangun rumah belajar dan rumah singgah ala bu dokter Diandra...

Aku mengheningkan cipta sejenak kemudian aku mencoba menjadi angin melalui mengubah kekuatan air menjadi angin...
Dengan cara membalikkan sifatnya...
Panas, mendobrak dan mengangkat ke atas....

Perlahan namun pasti disekitarku muncullah angin kecil2 belum berbentuk seperti apa, namun sudah pasti mewujud....

Kutambahkan tenaga, angin jadi2an yg terjadi menjadi semakin besar...
Semakin besar dan membesar....

Dengan konsentrasi yang lebih tinggi, aku bisa membuat angin puting beliung....
Dengan membalik ilmu pusaran airku....

KRRAAAAKKKKKK BUUUMMMMMMBBB

Tumbanglah satu pohon besar, sebesar pelukan dua orang...

KRRAAAAKKKKKK BUUUMMMMMMBBB

KRRAAAAKKKKKK BUUUMMMMMMBBB

KRRAAAAKKKKKK BUUUMMMMMMBBB

Berturut2 7 pohon besar yang rencananya aku tebang tumbang....
Tumbang bergelimpangan hanya dengan berkonsentrasi membalik ilmuku...

Aku melongo ..
Semuanya tercabut sampai akar2nya....
Gila....
Ilmu model apa ini....?
Kekuatan birahi yang dipadamkan benar2 dahsyat....
Gila....

Astuti......
Ternyata Astuti memadamkan kekuatan birahinya dalam tenangnya pelukanku....
Setiap malam dirinya tentunya mendengar desahan Diandra....
Dan tentunya ikut terangsang dan terangkat birahinya...

Itulah yang mati2an berusaha dipadamkan...
Awalnya sendirian karena aku ada Suryani...
Ada rasa tak enak terhadapnya...
Setelah suryani tiada dirinya memilihku membantunya memberikan ketenangan jiwa...

Masalahnya semakin lama birahinya semakin besar....
Memadamkannya juga menjadi tenaga tersendiri...
Menjadi semakin besar juga....
Astuti...
Itulah makanya aku heran kala waktu itu seolah kenal tapi seolah tak kenal ilmunya...

Sebenarnya barangnya ya itu2 juga tapi lebih menggelegak....
Lebih lepas dan lebih dahsyat lontarannya...
Benar2 seolah menggunakan tenaga alam semata...


***

Astuti.....
Sepertinya kekuatannya saat ini begitu dahsyatnya, jauh dibanding anak2ku lainnya...
Belaian lembutku olehnya ternyata diselaraskan dengan gejolak birahinya...
Dan oleh karenanya semacam mendapatkan saluran dalam menguraikan panasnya nafsunya menuju ketenangan jiwa...

Aku harus bicara dengannya, jelas Astuti harus dipahamkan soal dahsyatnya kemampuannya sekarang...

Aku coba menjejak tanah dan melompat setinggi yang aku mampu dilambari kekuatan bayuku...

Woilaaa....
Aku bisa seolah terbang kemudian meluncur menukik menuju rumahku hanya dalam sekelebatan mata saja....

Aku tadi mencoba membalikkan daya angkat air menjadi daya dorong udara...

Air cenderung menenggelamkan, iya...
Udara cenderung mengangkat, iya...
Tapi sesungguhnya air mempunyai daya angkat....
Sesungguhnya juga diudara kita seolah dibanting kebawah oleh gravitasi...

Di air kita bisa berenang...
Harusnya diudara juga...

Bedanya di air semua berjalan perlahan...
Diudara seolah secepat kilat....

Itulah bayu bajra....
Gila.....

Banyu Mili seolah ilmu tentang sesuatu yang terpendam....
Bayu Bajra dari sifatnya seolah langsung memuntahkan berkekuatan dahsyat....

Satu menahan...
Satu melampiaskan....


***


Para pekerja ladangku siangnya jelas terbelalak, melihat pohon2 sebesar itu tumbang berjatuhan seolah dicabuti...

Segera mereka melaporkannya padaku...

"Duuh pak No pohon2 yang mau ditebang pada tumbang pak no..."

"We la dalah... Iya gitu ? Baguslah kalau begitu bawa sini saja termasuk akar2 nya ya...

Bu dokter pengen dibuatin kursi dari akar soalnya, ha ha ha kebetulan sekali ya "

"Duh iya pak, siap deh kalau begitu"

"Akar2 pohon lain yang kemaren ditebang bisa didongkel ga ya....
Butuhnya banyak euy...
Bu dokter kalau minta ga disetujui bisa disuntik saya...."

"Ha ha ha....
Bisa pak No bisa...
Cuma agak lama euy....
Ga papa ?"

"Waduh bener2 nih disuntik sayanya...
Nambah orang bisa ga pak ?"

"Ha ha ha
Pak No bisa takut juga ya....
Ok pak No, kita tambah orang lah pak No...
Cilaka kalau pak No kena suntik mah..

Ha ha ha"

"Duh...
Makasih ya pak... Nuhun pisan euy...
Selamet.... Selamet...."

"Ha ha ha...
Jadi pengen ngakak ini, mangga pak No kita ke ladang lagi lah"

"Duuh hatur nuhun nyak...
Silahkan pak dilanjut kerjanya...."


***


Sudah 3 hari aku menghilang kalau malam, 3 hari tanpa membelai tubuh sintal sexy dan mulus bu dokter.....

Pagi2 sih selalu ada...
Jangan tanya soal bu dokter...
Jelas uring2an lah dianya...

Eh....
Kok Astuti juga ya....?
Ha ha ha ha.....

Memang enak dikentangin....
Ini bagian rencanaku sih....
Nanti pokoknya aku ceritain kenapa2nya...


***

Setelah itu aku kabur pula ke Kota nyari rongsokan lagi yang masih bisa dioprek dan di jual lagi...

3 hari aku di kota...
Belanja langsung kelas gedean soalnya...

Ada pabrik tutup...
Ada kontraktor bangkrut...
Ada pula bongkaran baja gudang...

Wah pokoknya luar biasa gedhe duit yang aku peras dari tabunganku...
Hampir 1 Milyar...

10 truk yang aku beli....
Belum utk bongkaran gudang....
Yang ini soalnya aku beli bangun, beli rongsok dan sekaligus mendirikannya....
Semuanya konvoi masuk pekaranganku...

Untungnya pekarangan sebelah sempat kubeli musim panen kemaren...
Jadilah bongkaran baja gudang bisa diberdirikan disana...

Dengan pondasi dibuat buru2...
Takut ambruk ya dibuat raksasalah pondasinya...
Ga papa asal kuat saja...

Jadi lah aku punya semacam gudang besar di pinggir pekaranganku...
Masih punyaku tapi sengaja dipagar tersendiri saja...

Soalnya aku ingin memisahkan pekerjaan bongkar pasang mesin dan alat2 disana...
Biar pekaranganku ga terlihat kumuh...
Bu dokter soalnya protes melulu...

Disini aku rekrut pemuda2 yang nganggur untuk membantu...
Aku rencananya mengajari mereka dengan sistem borongan saja...
Setelah itu biarlah mereka bisa mandiri...

Dengan sistem ini lebih produktif sih dan lebih cepat barangku jadi duit...
Sekaligus memisahkan pemuda pengangguran dengan anak2ku yang kudidik untuk lanjut sekolahnya...

Bukan apa, tak banyak yang minat lanjut sekolah tinggi di desa..
Aku tak ingin anak2ku terbawa iklim seperti itu....

Yang bekerja di gudang besarku memang aku disain bekerja professional saja...
Menjadi tenaga terampil yang siap nantinya mandiri...
Intinya tetap dididik ala pak Sumarna, yang membedakan pendidikan untuk terampil dan untuk lanjut sekolah...

Aku dulu kadung kagok males sekolah soalnya, jadilah aku dididik untuk terampil...
Di gudang besar inilah mereka ku didik.

Alhasil....
Selama dua minggu aku seolah bebas tugas mijitin bu dokter....
Ha ha ha....

Dan......


***

Malam itu aku masuk kamar diam2 untuk ganti baju....

BLUK.....

Ada bantal terlempar mengenaiku......

Astuti yang melempariku dengan bantal...
Matanya sembab bukan karena marah, tapi lebih kepada sedih....

"Pak No.... Astuti mau mati saja.... Huu huuu huu"

Di sebelahnya bu dokter tertelungkup, badannya bergetar, tak ada suara tangis, tapi aku yakin dia sedang menangis...

Hatiku mencelos....

Segera ku hampiri keduanya....
Kupeluk dan kedekap kepala mereka di dadaku....

Tangis Astuti pecah....
Tangis bu dokter pecah....

Aku hanya bisa diam dan membisu sambil membelai kepala mereka menciumi kepala mereka....

"Duh nimas sayang..... Astuti sayang, kangmas khan ga kemana2 sayang....
Pak No ga kemana mana sayang....

Kangmas sedang dilanda kegirangan yang amat sangat dengan memperoleh banyak barang yang bagus2...

Pak No sedang membangun dasar pondasi usaha pak No sayang, biar banyak yang pintar, biar banyak yang bisa belajar....

Kangmas tidak sedang bersenang2 sayang...
Pak No sedang merintis usaha yang lebih besar sayang....

Duh...."

"Huu huu bilang saja kangmas ga suka nimas... Ga usah banyak alasan kangmas.... Huu huu"

"Duuh nimas sayang, sini akang cium deh...
Muuaaach...., kalau ga suka masa kangmas cium nimas ?"

"Sini Astuti, pak No cium deh.... Muuaaach"

"Masih kurang kang mas.... Lagiii...."
"Astuti mau lagi pak No....."

Jadilah malam itu aku tidur sambil berpelukan dengan kiri kananku wanita cantik ayu dan sexy....
Untungnya hanya ngelonin saja...
Hanya tidur bareng sambil pelukan saja, ga pakai apa2 lainnya...
Tidur thok.... Pelukan sih iya wes itu saja...
Sampai pagi...
Ya sampai pagi...

Aku soalnya ga bisa kemana2....
Hadewwww....


***

Tidur dipeluk dua wanita cantik ayu dan sexy kok hadew sih pak No ini...

Ha ha ha...


Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd