Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.
Dah ya semuanya.....

Hidup bersih ya....
Sering2 cuci tangan....
Sering2 mandi...

Sering2 lempar senyum dan kurangi salaman....
Indonesia lagi sedih...
Si Corona...
Nama yang cantik...
Tapi jahatnya bak genderuwo lagi gentayangan...

Waspada...
Jangan lengah....
 
Oalah, ternyata kakaknya. Diandra sengaja bikin Bos No cemburu. Dan itu sukses,bahkan + sakit hati krn percaya dgn sandiwara Diandra bareng sang kakak.
Suhu memang pinter menggiring khayalan reader. Asem, aku ketipu. Baca part diandra sandiwara dgn kakaknya sampai nyesek. Asem asem
 
Sekali-sekali ceritakan hingga tuntas, biar pembaca juga gak kecewa.. Semua terserah penulis, saya hanya memberikan masukan saja.. terima kasih cerbungnya..
 


Bab 12
Jamuan Makan Malam



Beriringan aku dan dokter Diandra melaju perlahan menyusuri jalanan di desaku menuju ke kota kecamatan...

Cukup jauh memang, ada kalau 7 km. Setidaknya segitulah...
Hingga sampailah pada suatu rumah megah, kalau tak bisa disebut istana dipojok jalan depan kantor kecamatan....

Rumah itu begitu asrinya halamannya yang luas penuh dengan tanaman yang diatur indah mempesona...
Jelas tak seperti rumahku, halamannya juga luas tapi isinya pepohonan yang menghasilkan uang semua, ya aku masih mengatur rumah sepertinya hanya memikirkan soal penghasilan semata...

Berbeda dengan rumah dokter Diandra yang apik dan mempesona penuh dengan bunga yang beraneka warna...

Tatanan jogging tracknya sungguh mempesona dengan padu padan pola dan warna bebatuan beraneka ragam....
Ada semacam daya rangsang untuk menyusurinya bila kita melihatnya...

Luar biasa, tak bisa dibandingkan dengan jogging track yang ada di rumahku, polosan dan hanya batu kali isinya...
Satu warna dan menjemukan...

Ada saung juga untuk duduk2 di halaman ini, cuma.....
Jangan bandingkan dengan saung yang aku miliki, saung disini benar2 indah menawan hati, membuat betah untuk berlama2 disini, apalagi kolam ikan koinya yang luas dan indah mempesonakan mata...
Lagi2 jangan bandingkan dengan kolamku yang isinya hanya bisa dimakan....


Rumahku dengan pekarangannya adalah pengaturan bahan makanan yang diserasikan...

Rumah Diandra, adalah puncak keserasian...

Eh....
Aku melihat adanya kesamaan dengan pola pengaturan Rumah belajar dan Rumah Singgah yang aku bangun baru lalu...
Juga dengan pola pengaturan ruko dan kos2an milikku...

Aneh betul....
Seolah dibuat oleh orang yang sama....


***


"Ha ha ha.... Anak muda, kamu seolah mengenali tamanku ya...
Ha ha ha...."

"Eh.... Maaf pak, saya sudah tidak sopan, menikmati semua ini tanpa ijin....
Perkenalkan pak, saya No...
Nama saya cuma No saja, 2 huruf saja N dan O bapak...."

"Ha ha ha, caramu memperkenalkan diri sungguh lucu anak.muda, bapak jadi tertawa mendengarnya...
Sudah lama bapak tidak tertawa soalnya, setidaknya sejak anak bapak sering menangis gara2 kamu anak muda....
Ha ha ha"

"Harap maafkan saya bapak, saya sekolah SD saja tak tamat, kadang susah memahami maksud orang lain bapak...

Maklum orang desa kaya saya memang suka menyusahkan daripada membantu...
Harap bapak maafkan ketidak mengertian saya selama ini...."

"Lagi2 kamu mengenalkan dirimu dengan cara yang lucu anak muda....

Ha ha ha, bapak ini malah tak pernah sekolah sekalipun SD anak muda...
Tapi bapak tak bisa merendahkan diri macammu...
Bapak suka dengan sikapmu anak muda...
Ha ha ha...

Perkenalkan bapak bernama Toyib, ya seperti lagu bang toyib...
Ha ha ha ha"

"Papa....
Ngapain disana ?
Iih ada tamu kok ga disuruh masuk...
Nanti papa dikira pelit tak bisa kasih minum sama tamunya....."

"Duuh ibu, saya No bu, En O nama saya, maafkan saya bu, gara2 saya takjub dengan halaman ini, bapak akhirnya ngajak ngobrolnya disini...

Maklum ibu, saya orang desa yang tak paham keindahan, jadi benar2 saya takjub dengan keindahan taman ini ibu..."

"Hi hi hi, pantas anakku sampai sakit2an mikirin kamu nak....
Kamu begitu merendahkan diri, hingga menutupi semua kemampuanmu...
Kalau ibu masih muda, papa mungkin ibu tinggalkan untuk mengejarmu nak...

Hi hi hi"

"Aduuh ....
Ibu benar2 cocok dengan bapak bu, sama2 suka berkelakar ini...
Saya mengaku kalah deh bu...."

" Ha ha ha....
Ma, dia mengaku kalah ma.....
Kalau kalah hukumannya apa ma ?"

"Hi hi hi....
Jelas harus dihukum...pa...
Hukumannya ya bawa pergi anak kita, dan jadikan anak kita istrinya lah pa..."

"Ha ha ha akur ma....
Ayo anak muda kita masuk ke dalam...
Kita harus bicarakan soal pernikahanmu malam ini juga...."

"Waduh.... Kok bisa .....waduh..."

Ini orang tua Diandra sableng betul...
Kayak ngomongin soal belanjaan saja nih...
Padahal ngomongin soal pernikahan anaknya lho ini, waduuh....

Bapak dan ibu Diandra benar2 kocak, cuma kentara betul rasa sayangnya pada anaknya dan sungguh aneh mereka kok bisa menerimaku apa adanya ya...

Apalagi ketika bapak Diandra mengamitku seolah menuntunku masuk ke dalam rumah yang ternyata sangat indah interiornya...

Aku benar2 takjub hingga melongo melihat sisi dalam rumahnya yang luar biasa...


***


"Duuh kangmas ini sampai segitunya melihat interior rumah ini....
Bisa2 papa kumat sombongnya ini...."

"Eeh nimas, ini hasil karyanya bapak ? Waah benar2 bagus ya, sampai2 saking bagusnya lupa kalau nimas sudah di depan kangmas...."

"Ha ha ha.... Ma lihat, itu No saking takjubnya sampai ga melirik sama anak kita ma...
Karya bapak benar2 bagus khan ma...."

"Iya pa iya.... Sampai kalah itu karya kolaborasi papa dan mama...."

"Eh iya ya...
Hei anak muda jangan kurang ajar ya....
Diandra itu cantiknya luar biasa kenapa kamu anggap kalah dari disainku ini haaa...
Tapi...
Memang disainku ini indah luar biasa kok
Ha ha ha"

"Iiih papa ini jahat ....."

"Wadooowwww, dduh kamu ini papamu kamu siksa mulu sih...
Anak muda, kamu harus cepat bawa pulang ai Diandra...
Bisa2 aku habis dicubitnya...."

"Papa.......iiiihhh"

"Wadooow..... "

Duh bener2 deh, papa Diandra bener2 kocak banget...
Guyon terus dari tadi ya....
Aku sampai ga bisa bicara lagi...
Hanya senyum2 terus memamerkan gusi...


***


"Mmm jadi, yang mendisain rumah belajar dan rumah singgah, lantas kos2an dan ruko itu bapak ..?"

"Ha ha ha, betul betul betul, aku kasihan padamu anak muda, sebab Diandra makannya banyak makanya perlu nyumbang dikit2 lah biar ga dikatakan makan gratisan...

Ha ha ha ha...
Bapak repot anak muda...
Kalau ga dibuatin, bisa2 ngambeg itu Diandra...
Diandranya ngambeg mama bisa ikutan ngambeg....
Jadilah bapak buat itu pesenan Diandra...
Ha ha ha"

"Duuh, terima kasih bapak, luar biasa, saya sangat senang dengan disain bapak, banyak yang menanyakan hasil karya siapakah disain tersebut, cuma saya jawab disain kawan...

Maaf kalau saya kurang ajar dengan menyebut kawan bapak, soalnya benar2 saya tidak tahu bapak... Maaf "

"Ha ha ha... Bapak ini apa sih, Kamu masih mending sekolah meski SD ga lulus, ha ha ha
Bapak malah ga sekolah.... Sekalipun SD

Makanya bapak bangga bisa nyekolahin dua anak bapak sampai jadi dokter spesialis...

Lha ternyata masih kalah sama kamu, kamu sekolahin anak orang malah, edaan....
Ha ha ha bapak hormat sama kamu nak...
Bapak buat disain itu khusus untuk kamu dan anak2 mu....
Cuma itu yang bapak bisa bantu untuk sekolah anak2 kamu....
Luar biasa..."

"Mas, Astuti itu masih keponakan Bapak mas, sepupuku...
Ya tadinya keluarga nya semua hendak bapak boyong kemari kangmas...
Disekolahin sama bapak...
Keburu kangmas ajak sekolah semua..."

"Ha ha ha....
Iya nak, terima kasih ya nak telah memberikan keponakan bapak mimpi indah buat esok hari nya kelak...
Awalnya Bapak ingin ajak mereka bergabung disini anak muda....
Cuma rupanya mereka lebih merasa nyaman dirumahmu...

Awalnya bapak tersinggung, apa bagusnya ikut kamu....

Ternyata, aku lihat Tono jadi anak yang luarbiasa, Astuti juga... Arimbi dan Tino juga...
Akhirnya bapak jadi kepo..."

"Nak No, Bapakmu ini sempat uring2an dan tersinggung lho Nak No...
Ajakan baiknya ditolak orang, ya tersinggung lah...

Terus bapakmu ini selidiki kamu, bagaimana kamu hidup, bagaimana kamu menolong orang, bagaimana kamu mengajari keponakan2 bapak untuk mandiri...

Terus bagaimana kamu dikerjai istrimu, sampai harus berurusan dengan ibu2 pkk sedesa...
Hi hi hi...
Bagian ini yang paling bapak kepoin...
Ternyata kamu tak tertarik disodori wanita2 hot sedesa nak...

Kalau bapak disodori begitu....
Ga tahulah nak....
Rasanya habis semua diembatnya...
Hi hi hi"

"Kangmas.... Tiap hari tuh papa ceritanya kangmas muluuu....
Sampai2 neg nimas awalnya, tapi juga heran bin takjub, ga percaya juga sih....
Bener2 ga percaya..."


Bu dokter Diandra​

"Lha mama, lebih ga percaya lah...."

"Ha ha ha anak muda, mereka berdua ini kaga percaya cerita bapak sampai akhirnya Astuti bilang sama mereka cita2nya adalah menikah denganmu meski harus jadi istri kedua...
Ha ha ha...
Mama dan Diandra malah ngamuk marah dikiranya kamu itu memelet Astuti...."

"Ya iyalah, gimana ga, Astuti itu cantik luarbiasa kok mau2nya sama suami orang, pasti ada apa2nya lah pa, cuma mama waktu itu khan belum paham siapa nak No sebenarnya...

Sampai suatu ketika Astuti dan Arimbi kemari setelah nak No ajak berlibur....
Katanya Astuti nak No suruh kuliah juga, Astuti sebenarnya ga pengen2 amat, cuma demi menyenangkan kamu dia begitu, jurusannya pun kedokteran hewan demi untuk membantu nak No...

Mama jadi ikutan kepo deh..."

"Hi hi hi, mama kepo, Nimas ikut kepo kangmas...
Apalagi kala denger kangmas hajar sendirian gerombolan si pitak yang dulu pernah menghinakan Bu Suryani...

Nimas meleleh, kangmas ternyata ga cuma baik hati tapi juga jago.....
Astuti sering cerita soal jagonya kangmas...
Nimas jadi pengen kenal, sekalipun kangmas suami orang....

Sampai akhirnya kangmas bawa bu Suryani kontrol....
Nimas seneeeng banget...
Cuma kangmas tuh oo oon banget...
Disenyumi ga bales...
Dimarahi juga diam saja...
Kheki nimas dicuekin begitu, seolah dunia kangmas cuma buat bu Suryani saja....

Nimas jadi tahu dan paham khekinya Astuti dicuekin kangmas....
Padahal Astuti itu katanya disetujui oleh bu Suryani menggoda kangmas...
Kalau bisa ya dijadiin istri kedua dan jadi madunya bu Suryani..."

"Ha ha ha, yuk ma kita makan ma, papa lapar euy, sekalian lanjutin ngobrol sambil makan di dalam ma...."

"Aah iya yuk pa....
Nak No, ayuk kita makan malam bareng..."



***


Kami makan malam bareng2 seolah makan malam keluarga saja, seolah Diandra sudah jadi istriku dan aku menantu mereka...

Kami ngobrol kasana kemari soal yang remeh temeh...
Macam2 kami bahas

"Mmm Nak No, bagaimana renncana nak No selanjutnya ?"

"Rencana apa ya bu ?"

"Iisssh kangmas ini lho, rencana membawa nimas pulang ke rumah lah kang mas...."

"Lha... Nimas ini khan sudah dibawa pulang sama kangmas tho? Lha gimana sih Nimas ?"

"Ha ha ha....
Kena kau ya Diandra.... Ha ha ha papa jadi suka banget sama kamu anak muda..."

"Iiiih papa dan kangmas sama2 edan kok"

"Hi hi hi, tuh nak No, Diandra dah kebelet kawin tuh....
Masalahnya khan nak No pengennya nikah dulu baru kawin....
Hi hi hi"

"Iiih mama mesti kok nambah2i...
Ayo kangmas kita bikin anak langsung saja deh, biar cepet..."

Bener2 nih...
Aku bisanya cuma garuk2 kepala...
Ini keluarga bocor semuanya...

"Duh bapak, ibu
Tadi saya sudah bilang ke Diandra nunggu seminggu lagi saya kesini buat ngelamar...
Bukan apa ibu bapak, orang tua saya jauh di jawa timur, pengennya saya ajak melamar ibu bapak...

Cuma...."

"Kangmassss benerannn mau melamarrr?
Hiks hiks hisk...
Makasih ya kangmas.....
Cuma apa kangmas ?"

"Cuma, kangmas mau minta ijin bapak ibu dulu nimas..."

"Ha ha ha ma....
Apa papa bilang, nak No ini ga bakalan grusah grusuh....
Iyo nak, papa ijinkan....
Iya khan ma..?"

"Iya nak No mama ijinkan kamu melamar resmi Diandra..."

"Mmm duh gimana ya....
Begini bapak ibu, saya mau minta ijin untuk ngajak nimas Diandra ke jawa dulu ngabari keluarga....
Sekalian memperkenalkan nimas Diandra, gitu maksud saya bapak...."

"Ha ha ha, kapan berangkat nak No ? Bapak ijinkan kamu mengajak Diandra anakku ke jawa minta restu....

Diandra, kamu yang pintar bawa diri ya nak...
Awas kalau sampai ga direstui...
Ga jadi nikah lho kamu..."

"Duh bapak ibu, karena keputusan saya mendadak, dan saya sedang ada pekerjaan yang ga bisa ditinggal, 3 hari lagi baru bisa berangkat ke jawa bapak ibu...

Maaf, urusan saya tidak bisa dicancel soalnya, mohon perkenan ijin bapak..."

"Urusan apa nak yang ga bisa dicancel ?"

"Tiga hari ini saya akan ke bogor selatan pak, minggu kemaren saya beli tanah lumayan murah pak, rencananya besok kami mau tanam kopi dan pohon albasiah dan nangka disana pak...

Saya ga turun sendiri sih, cuma saya harus atur2 orang2 disana, karena sudah kadung jalan mereka pak tadi pagi...

Mmmm malah begitu tahu bapak yang disain rumah belajar saya, rencananya malah pengen ngajak bapak kesana...

Urusan bisnis pak, cuma jadi ga berani saya minta tolongnya...."

"Kamu mau minta tolong apa nak...? Mmmm"

"Duh maaf ga berani saya merepotkan"

"Heiii anak muda, jangan bicara ga jelas kamu, bapak nanya urusanmu disana mau ngajak bapak apa ? Jangan muter2"

"Duuh pak, saya takut kualat pak.... Maaf, saya punya mimpi di tanah saya itu kedepan akan jadi sentra kopi pak, saya pengen banget penduduk disana maju...

Selain dari kopi ya dari pariwisatanya pak..."

"Ha ha ha.... Sebentar2 bapak tebak ya nak, kamu mau buat kampung kopi ya nak ? Kampung dimana nanti wasatawan menginap sambil melihat proses pengolahan kopi nya ?"

"Lho... Kok tahu pak ?"

"Ha ha ha, ma, siapin baju buat bapak jalan2, tengah malam kita berangkat ya nak....
Biar sampai disana pagi2 buta...
Papa pengen menghirup aroma bunga kopi...

Ha ha ha...
Makasih ya nak, kamu telah membangkitkan semangat bapak buat jalan2"

"Issshhh papa ini, kangmas kan ga jadi ngajak, ga berani ngajak, biar Diandra saja yang berangkat....

Mama dan papa pacaran saja di rumah ya ya ya"

"Kok kamu yang ikut ? Papa yang harusnya pergi..."

"Diandra, yuk bantu mama siapkan baju buat mama juga ya sayang, kalau papamu atau kangmasmu ga ngajak juga, kita kesana sendiri saja ya sayang....

Papa kalau ga diawasi bisa meleng nyari gadis2 desa soalnya...."

"Iya ma, harus diawasi... Ga bener kalau Diandra dan mama ga ikut, bisa2 meleng dua2nya ma....."

Waduuh gimana ini
Gila apa bawa rombongan ke sana dimana lokasinya belum jelas siap apa nggaknya...

"Waduh....
Maaa paaa, nimas sayang...
Ini bukan liburan ke hotel mewah...
Ini lokasinya masih alami dan ga jelas...
Waduuh...
Mending ga jadi pergi semuanya deh..."

"Hi hi hi, ma, kangmas belum tahu rupanya kita pernah kemping di hutan kalimantan ya ma..."

"Ha ha ha, anak muda, kamu ini meremehkan keluarga ku ya...
Kami sudah menjelajahi hutan2 dijawa, semuanya mulai dari ujung kulon hingga di alas purwo sana, hutan di sumatera hingga kalimantan....

Ha ha ha, ya sudah... Semuanya ikut...
Kita pergi sama mas mu sekalian kalau dia bisa ambil cuti, mas mu kalau bisa suruh bawa mobilnya sekalian ya, ga cukup mobil papa kalau mas mu ikutan soalnya "


Akhirnya malam itu kita bener2 melakukan persiapan yang ternyata bisa dilakukan oleh keluarga Diandra dengan sangat cepat dan praktis...

Kakak Diandra, Pradipta Dharma Sraya ternyata bisa ikut....
Jam 10 malam dia datang menenteng tas besar...

Aku akhirnya pamit pulang jam 10 malam itu juga untuk mempersiapkan barang2ku....

Diandra ikut denganku berboncengan...
Setelah berargumentasi lama dan tetap saja aku akhirnya menuruti maunya untuk membantuku mempersiapkan bawaanku...

Berboncengan motor dengan Diandra memang sesuatu yang berbeda...
Soalnya belum pernah sih....
Diandra memeluk tubuhku erat2 sampai dadanya tergencet

Aku jelas sudah lama tak disenggol wanita kecuali sekali dengan Astuti dan itupun kecelakaan, ya semriwinglah...
Rasanya seperti mimpi saja semuanya ini...
Aku baru tahu kalau diriku sudah menjadi bahan cerita keluarga Diandra saking anehnya aku kali ya....

Aku jelas jadi tahu kenapa Astuti begitu akrab dan nurut sama Diandra...
Arimbi, Tono dan Tino juga...
Ternyata mereka masih bersaudara dekat...
Ibunya Tono itu sepupunya ibunya Diandra...

Dan Bapaknya Tono atau Astuti itu kawan karibnya Bapaknya Diandra...
Itulah mengapa mereka sangat dekat dan saling mengenal...

Cuma, bapak dan ibu nya Astuti tak mau merepotkan keluarga nya untuk hidup sehari2nya... Apalagi bergantung pada orang lain..

Mereka mau ikut dengan ku ya gara2 aku menawarkan kerja sama, bukan pemberian cuma2....

Itulah kenapa mereka lebih memilih ikut denganku...
Itulah kenapa papa Diandra jadi kheki dan akhirnya kepo dengan ku....


***

Masuk Rumah aku diam2 saja, sebab memang aku dah biasa keluar masuk rumah di jam2 malam menjelang pagi....
Entah urusan latihan atau bisnis...

Diandra bengong dengan kondisi rumah induk ku yang berbeda dibanding biasanya....
Tanbahan 4 kamar kudisain khusus, soalnya...
Kamarku lama dan kamar Bara aku buatkan duplikasinya seolah di cerminkan dengan kamar mandi sama berjajar juga...
Dengan ruang tengah di tengah2

Dua kamar lagi di belakang besar2...
Dengan masing2 punya teras belakang dan kamar mandi besar...
Kamar mandinya beratap setengah terbuka dilengkapi taman dan kolam ikan, sehingga membuat seolah mandi di alam terbuka...

Itulah kamarku, dan kamar Astuti kala pulang ke rumah, biasanya pas liburan atau hari sabtu minggu...

Aku khusus membangun kamar buat Astuti daripada dirinya minta tidur dikamarku...
Mumet ...


***

Melihat tatanan rumahku yang simetris kiri ke kanan, dia seolah bisa menyimpulkan ada kamar yang sama bagusnya di sebelah kamarku....

"Kangmas, sebelah kamar Astuti kah ?"

"Eh.... Kok tahu nimas ?"

"Ya tahulah, gimana ga tahu....
Pasti Astuti jadi yang paling istimewa sejak nimas ga ada di rumah ini..."

"Eh....
Kalau ga dibuatin, malah kacau nimas....
Ntar minta tidur di kamar ku malah repot akunya...."

"Eh kangmas ga macem2 khan sama Astuti ?"

"Macem2lah..."

"Iiih ditanya betulan nih...."

"Ha ha ha, kirain ga cemburu, tahunya cemburu juga, ya jelas macem2 lah, apan Astuti di kuliahin, dikasih kerjaan di bogor jaga n urus toko, ini juga lagi coba masarin kos2an... Macem2 lah"

"Hiks hiks....
Aki iri mas, bukan cemburu, karena aku tak bisa memeluk mas, mencium mas, juga menggoda mas lagi, mengambikan makanan, menyiapkan baju....
Aku iri mas....
Makanya sekarang aku maksa kesini, saking pengennya melayanimu kangmas....

Hiks hiks hiks....."

"Halaahh.....
Sudah atuh nangisnya...
Mas suka stress kalau lihat wanitanya mas nangis....
Dah ya, yuk sini mas peluk dulu....
Dah ya....
Kangmas sayang banget sama Diandra, cinta banget.."

"Diandra juga cinta sama mas...."

Itulah wanita....
Perlu 15 menit utk meluapkan isi dada...
Perlu 15 menit lagi untuk meredakannya...
Perlu 15 menit tambahan untuk minta dipeluk...
Dan akhirnya hanya punya waktu 5 menit untuk siap2.....

Waduuh.....

Pas keluar kamar, klek, pintu kamar sebelah membuka....
Keluarlah Astuti....

"Bu dokter.....?"
"Astuti.....?"


***


Kwkwkwk....
Wanita kalau bisa kerjanya cepet, itu tanda
pasti di rumah sudah puas dimanjain suami....

Sebab kalau belum dimanjain suami, ya pasti minta dimanjain lainnya dong...

Lha kalau dua istri bagaimana ?

Ha ha ha

Peace ah...

Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd