Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.
Ha ha ha....
Ini ane masih buat kerangka karangan judul yang ke empat....
Judulnya Renata.......
Nanti kalau boleh miss Renata kasih saran ya....
Sebelum direlease dan update kita obrolin dulu ntar ya...

Kasih juga gambar dan apa saja lah...
Kita kolaborasi lah...

Kalau miss Renata mengijinkan...

🙏🙏🙏
Iso ae, mas bro iki. Ngomongin di vc apa meting 4 mata? Wakakaka..

Inget corona bro, mainnya pake Sutra Sanitation.. ups, piss

Salam E dane
 
Ha ha ha....
Ini ane masih buat kerangka karangan judul yang ke empat....
Judulnya Renata.......
Nanti kalau boleh miss Renata kasih saran ya....
Sebelum direlease dan update kita obrolin dulu ntar ya...

Kasih juga gambar dan apa saja lah...
Kita kolaborasi lah...

Kalau miss Renata mengijinkan...

🙏🙏🙏
Waduh.. gawat.. Duh.. kena tikung :bata:
 
modduuzz om


Iso ae, mas bro iki. Ngomongin di vc apa meting 4 mata? Wakakaka..

Inget corona bro, mainnya pake Sutra Sanitation.. ups, piss

Salam E dane


Waduh.. gawat.. Duh.. kena tikung :bata:


Ha ha ha....
Ini nih para suhu yang ga bisa nerima hal2 yang positif....

Kolaborasi itu semacam sesuatu yang berbau terasi lah...
Positif itu...
Asal bukan positif Corona lah...

Ha ha ha

Salam Edan E we lah
 


Bab 14
Cakrabhuya Rajapatni




Diserang atas bawah model begini jelas aku tak bisa berfikir logis...
Harus alogis, semuanya diserahkan pada insting semata...
Bagaimana tanganku bergerak meremas pantat Diandra dan menggosok memeknya..

Bagaimana mulutku secara peristaltik menyedot puting Astuti dan kadang mengigitinya...
Bagaimana aku sendiri dalam kondisi edan eling karena kontolku jablas tandas masuk kedalam mulut Diandra...

Kami bertiga entah bagaimana dan kapan telah sama2 telanjang...
Luar biasanya inilah yang kata Astuti disebut bicara2....

Aku melayang jelas melayang, bagaimana tidak, dua orang gadis sedang telanjang mengerubutiku...
Gila...
Ga bisa dibiarkan... !!!

Segera ku tidurkan diriku, dengan demikian aku berada dibawah Astuti yang ternyata sangat suka posisiku sekarang...

Direnggangkan kakinya diletakkan memeknya yang wangi di depan mukaku...
Segera kulumat habis dalam2 kuhirup.aroma birahi disana...
Tanganku dua2nya segera memerah susu Astuti yang luar biasa sempurna bentuknya juga putingnya...

Segera saja Astuti menjerit jerit...
"Aaah aaah aaaah paaakk Noooooo...
Aasssh aaha aaaaaaahhhhh "
Pantatnya menggeyol2 mengikuti arah lidahku menjulur...
Putingnya kupencet2 dan kuremas susunya...
Diserang begitu rupa, Astuti akhirnya terkapar...

"Aaaahhhhhsss paaaaj Nooooooooi aaah aaaaaahhhhhh"

Kedutan2 memeknya yang melepaskan kucuran cairan kesedot habis dan terus kusedot klitorisnya hingga tubuhnya ambrug menimpa tubuhku...


Astuti​

Menghajar Astuti benar2 meembuatku lupa akan nikmatnya sedotan Diandra...
Tapi itulah kunci mengalahkan dua wanita...
Konsen saja pada satu...
Hajar
Remukkan...
Setelah itu habisi yang kedua.......

Kerebahkan Astuti kesamping dan kubelai mesra tubuhnya...
Setelah Astuti agak reda getar tubuhnya...
Segera kubangkit...

Mataku nyalang...
Ingin merobek2 Diandra yang super sexy yang telah membangunkan kontolku hingga ketegangan tertingginya...

Kupeluk Diandra dan kemudian kuhajar mulutnya dengan lumatan2 paling panas...
Tanganku meremas susunya...
Mencubiti memelintir putingnya juga...
Terus begitu hingga kurasa susunya lebih menantang untuk disedot2...
Digigiti....
Meluncur mulutku kesana...
Meluncur tanganku kebawah...
Meremas pantatnya dan menggosok memeknya ....

Sedotanku kukencangkan guna menghukum susu itu...
Sesekali kucupang keras2...

"Aaaduuuhhh kaangmaaaasssssssshhhhh aaahaaah aaahhhhhhss"

Mulailah jeritan membahana dari mulut Diandra terdengar...
Aku tak kasih kendor...
Segera aku turun menyergap memeknya...
Kusedot keras klitorisnya...
Tanganku meremas susunya
Satulagi meremas pantatnya yang sekel...

Dihajar model begitu...
Diandra luluh hancur sudah pertahanannya...

"Aaaah aaaaaaaaah masshh enakasssssshhhh aaah aaah aaah"

Pantatnya berkedut2 memeknya menyemprotkan cairan cintanya...
Kesedot habis terus menerus...
Kedutannya tak henti terus menerus...

"Aashhh massssh enakssshhhh aaaaasshhh"

Rintihan dan jeritan Diandra akhirnya berubah menjadi desahan dan akhirnya dia diam meresapi kenikmatannya...


Bu dokter Diandra​

Diandra ambrug...
Kurebahkan disamping Astuti yang terlelap...
Diandrapun akhirnya terlelap....

Aku malah jadi bingung...
Kontolku masih tegang pada tegangan tertingginya...


***


Baru kali ini aku bercinta gaya keras tanpa jeda sama sekali...
Tak ada rangkaian kata merdu merayu...
Belaian mesra antar kekasih...
Atau godaan manja ala hit n run....
Mau mau tapi mau...

Tadi itu aku hanya berkonsentrasi untuk segera memuaskan keduanya dengan kepuasan nafsu sex secara intens...
Bukan karena tak ada cinta...
Melainkan karena kebutuhan akan sex kedua wanitaku lebih dominan....

Ya aku akhirnya seolah jadi pemuas nafsu semata pada session kali ini dan aku menikmatinya...

Entah kenapa bagiku adalah kebahagiaan tersendiri bila bisa memuaskan pasangan...
Dan kadang itulah makna cinta...

Entah buat orang lain...
Tak tahu aku...

Sejak aku menyaksikan bagaimana ganasnya pak Sumarna memangsa bu Sumarna, aku akhirnya paham, bahwa kadang lelaki harus buas demi kekasihnya...

Itu saja...


***

Sejam kemudian tampak Diandra bangun dan tersenyum kepadaku, kemudian bangkit dan memelukku masih dalam ketelanjangan...

Ternyata... Astutipun sama...

Dikiri kanan aku diapit dua gadis belia beda usia beda dunia namun dengan kecantikan yang sama mempesonakan hati itu jelas merupakan anugerah tersendiri...

"Sudah paham mas obrolannya ?"

Waduh.....
Kapan ngobrolnya ?
Tadi sejak awal sampai akhir isinya soalan ngentot mulu....
Meskipun tanpa ngentot...
Ha ha ha
Aku masih belum ngerti maksudnya apa...

Wajah bengongku itu membuat Astuti tertawa.. Terbahak

"Ha ha ha ...
Mas ini ga paham juga ?
Astuti dan bu dokter cantiknya mas sudah sepakat membagi mas.....
Tak ada kecemburuan khan diantara kami...
Semua kami sembahkan buat mas..."

"Hi hi hi, ga paham tapi tangannya dari tadi galepas dari memekku ini..."

"Eh....
Maksudnya kalian mau dimadu ?
Lha Astuti khan masih kuliah ?"

"Diandra juga punya klinik mas....
Astuti juga mau punya cafe....
Ga papa khan mas ?
Dengan begitu kami lebih bisa melayani mas..."

"Kalau lagi di desa ya mas sama bu dokter, kalau lagi di bogor ya mas No sama Astuti...
Biar mas No ga susah nyari memek mas..."

"Eh...Astuti panggil mas ?"

"Ya habis diemut memeknya sama mas, ya masa panggil pak No... Tuuh sekarang saja ngelus2 terus gitu....

Aaaahhssssshhh enakaaannn maassshh"

"Asssh maasss kkokkk punyaaaaah nimas kook dikencengin nggosoknya aaah aaahb asshhh '

Lagi2 dua2nya beroleh kenikmatan sex bersamaan sambil memelukku dan tangan mereka mengocok kontolku berdua bergantian...

Akhirnya ...

" Aaarrrvgghhhh aassshhhhhh aassshhh"

Aku ngecrot juga dikocok oleh mereka...
Keduanya lalu mengulum kontolku bergantian sambil membersikannya dengan lidah2 mereka....


***


Aku bagai.kerbau dicocok.hidungnya...
Iyalah mana ada lelaki disodorin dua gadis muda beda usia ga mau...?

****** bener itu....

Itulah aku.....
Setelah urusan kami bertiga clear, kami mandi bareng di sungai yang sudah ditutup sehingga agak terlindung...

Kalau ada yang ngintip...?
Anggap saja hadiah dariku lah...
Lah gimana tempat terbuka ini...
Asyik juga saling gosok dan saling sabun diantara kami....

Yang jelas mandi di alam bebas itu benar2 menyenangkan...
Segarnya terasa betul...


***


Menjelang tengah hari, kami berkumpul lagi di deretan gubuk kami...

Mama, Diandra dan Astuti memasak bersama, tidak saja buat kami berenam tapi buat semuanya...
60 porsi an sekaligus masak...

Lauknya sederhana saja...
Ayam goreng, tahu goreng tempe goreng dan sambal...
Plus sayur lodeh
Plus lalapan
Plus ikan asin goreng...

Sepanjang makan siang itu papa Diandra menjelaskan hasilnya mengelilingi tanah perkebunan kami...

Ada beberapa danau yang direncanakan dibangun guna menampung air hujan yang akan bermanfaat bila musim kemarau...

Ada tempat parkir...
Ada arena bermain anak..
Ada bumi perkemahan...
Ada tandon air besar plus kamar mandi berderet untuk umum yang didisain luar biasa...

Ada deretan rumah2 kampung untuk wisatawan...

Semuanya didisain sangat indah namun memiliki harmoni dengan lingkungan yang kami kembangkan sebagai kampung kopi...

Kampungnya Penikmat Kopi....

Papa Diandra segera mendiakusikan bagaimana membangunnya dengan pak Teja dan Pak Usep...

Soal metode pelaksanaan...
Soal teknik pembangunan rumah2 kampung
Soal sistem plumbing (perpipaan)
Soal penerangan dan sebagainya....

Ternyata selama dalam perjalanan keliling tanah kami, papa Diandra sudah mendisain dalam bentuk sketsa dan lengkap dengan keterangan2 cara membangunnya...

Satu buku itu penuh dengan sketsa indah dan catatan.

Salut dan hormat aku dengan beliau...

Siang hingga menjelang sore, papa Diandra kembali keliling guna menyakinkan bahwa disainnya benar, namun kali ini berdua bersamaku...

Aku memang ingin ikut beliau keliling, sementara mama dan mas Pradip sudah capek...

Papa memang joss...
Diusia yang cukup tua, beliau masih saja punya kebugaran yang luar biasa...

Kami berkeliling hingga batas tanah kami...
Tempat adanya mata air alami yang terus menerus mengalirkan air gunung yang bermutu tinggi, yang akan kami manfaatkan untuk keperluan kampung kopi...

Rencananya kami akan membuat tampungan dengan bahan beton agar awet, dengan volume tampungan agak besar, dengan harapan airnya bisa kita manfaatkan secara lebih efektif dan efisien...

Rencana jalur2 air yang akan dilalui dan penampungan2 di jenjang kedua dan ketiga agar air terdistribusi secara merata...

Aku memperoleh banyak.ilmu dengan berdiskusi dan bertukar pikiran bersama papa Diandra...

Pagar batas kami rencananya adalah pohon kelapa...
Karena tidak berkembang selain membesarnya batang...
Cara efektif dan aman untuk pagar dan penanda di alam bebas...

Aku sudah tahu berapa panjang batas lahan kami dan berapa bibit kelapa yang dibutuhkan...

Luar biasa...
Semuanya panjangnya 12.345 meter
Membutuhkan 2.468 bibit pohon kelapa...
Kami masih punya sekitar 750 bibit...

Itulah yang kami kerjakan di awal2...
Memang tidak semua orang bekerja menanam pohon kelapa, tapi 20 orang kami kerahkan untuk itu...
Setidaknya butuh satu bulan khusus untuk menanam kelapa...

Selagi asyik mengamati pekerja yang menanam pohon kelapa...

"Hei kamu....
Siapa namamu he ?"

"Aah nama saya NO pak, cuma dua huruf N dan O"

"Ha ha ha nama kok cuma 2 huruf, jangan2 kontolmu cuma 2 centi, ha ha ha"

"Ha ha ha ya begitulah pak, saya nih orang desa bapak saya ga sekolah makanya ga mau susah kasih nama pak....
Oh ya nama bapak siapa ya
Ada keperluan apa ?"

"Ha ha ha, namaku si gorok....
Kegemaran menggorok leher orang...
Ini daerah kekuasaanku...
Kamu belum minta ijin padaku kok berani2nya kamu membuat macam2 disini haah?"

"Oow pak camat, asa kemaren saya sudah ketemu dengan pak camat yang membawahi kewilayahan sini pak...
Apa sudah ganti ya....?"

"Juah... Bajingan, pak camat itu apapan haah, aku yang berkuasa disini...
Kalau aku bilang jongkok semuanya jongkok atau aku gorok..."

"Oww... Pak bupati kah ? Atau pak Danrem kah mmm ya mungkin pak Kapolres ya pak...
Duuh maaf kami orang kecil ga paham pemerintahan yang lebih tinggi pak....

Maaf.."

"Bajingan, berani kau menghinaku ya....
Hiaaaattttt"

Bener2 deh ini si gorok, ilmunya ga sedikit. Pantesan pekerjaku semuanya gemetaran dibuatnya sejak munculnya dia....

Kuhitung anak buahnya ada 30 orang lebih, sepertinya dia adalah pimpinan gerombolan rampok disini...

Harus kuberi sedikit cindera mata....
Kecepatan geraknya luar biasa...
Tenaganya juga...

Tadi saking marahnya, dia melompat tinggi diudara lalu mencabut sepasang goloknya yang kemudian disabetkan bersilangan kearahku...

Kalau kena bisa putus perutku jadi dua itu...

Beeet beet ting....

Dentingan jentikan ku di goloknya membuatku kaget karena ternyata tenaga si gorok ini luar biasa...

Dengan gaya ketakutan aku berkelit2 kesana kemari sambil berkata kata...

"Duuh pak bupati atau kapolres atau dandim maaf ya pak, dduh masa ada orang rangkap tiga jabatan ya....
Duuh hiat...
Duuh hampir kena pak...
Eh hampir lagi...

Duh pak ampun pak...
Duuh pak jangan pak aduuh...."

Setelah berkelit kesana kemari barulah aku tahu,si gorok memang ingin membunuhku lantas dengan ilmuku banyu beku...

Ku elus tungkai, lutut, lengan serta telapak kakinya....
Semua sendi2nya....
Aku bekukan...

Kraaaakkkk
Kraaaakkkkk
Kraaakkk
Kraaakkk

Blug...

"Aaaaaaaachhhhhhhhhhhhhh"

Lolongan si gorok mengagetkan semuanya, sebab tak ada yang tahu bagaimana caranya ditengah keripuhanku menghindar dari sabetan goloknya si Gorok tahu2 jatuh bergelimpangan dengan semua sambungan tulang2 nya patah...

Otot2nya putus ga jelas kenapa....

"Aduh kenapa ini pak...duuuh giman ini...
Aduuuuh....
Pak pak semua yang diatas tolong bantuin ini pak gorok kenapa..."

"Betot.... Kamu bawa gorok kemari...."

Nah sekarang jelas siapa atasannya...
Karena sedari tadi kupikir pasti bukan si gorok atasannya...
Pasti orang lain...
Sebab si Gorok terlalu gegabah dalam bertindak...

Gorok yang remuk, telah diangkat ke atas lereng sana....
Kemudian tampillah si kepala atau mungkin bukan kepalanya, tapi sikapnya membuatku yakin dia lebih jago dari si gorok....

"Ha ha ha anak muda, saya suka gayamu...
Rasanya kamu tadi hanya pura2 belaka...
Perkenalkan namaku si Bakar...."

"Duuh pak bakar, maaf, saya No ga tahu apa2 pak bakar, duuh jangan bakar saya dong pak bakar"

Masih berpura2 aku benar2 kaget karena dari tubuh si bakar seolah menyembur api yang sangat panas...

Padahal dirinya hanya berdiri saja, santai dan seolah tak berniat menyerang...
Aku benar2 kaget....
Ada ya ilmu macam begini...
Ilmu yang bersumber dari inti api...

"Aaduuuh paanassss paaanaaassss"

Aku pura2 kepanasan tapi sebenarnya tidak, air yang membeku di jariku dan sekujur tubuhku setelah mengukur dengan kekuatan si bakar ternyata masih lebih kuat...

Tapi.....
Setelah aku berlarian kesana kemari menghindari panasnya serangan, barulah aku sadar bahwa yang menyerangku bukanlah si bakar seorang...
Setidaknya ada lima orang yang menguasai panas disini...

Karena posisiku dibawah dekat dengan mata air, dan mereka diatas awalnya aku kesulitan mengenali mereka...
Akhirnya aku paham siapa dan dimana mereka...

Aku masih berlarian kesana kemari seolah diselomoti oleh api yang tak kelihatan, hingga akhirnya aku beraksi seolah kepepet mendekat ke mata air...
Mandi di air dingin nya...

"Haaah enak disini dingiin..haaah haah... Haah"

Aku bergaya seolah kecapaian dan kepanasan dan merasa nyaman mandi di mata air yang dingin...

Rupanya ternyata, serangan mereka tak sampai kepadaku karenanya...
Air mata air justru penawar panas mereka punya api...

"Ha ha ha enak disini....enak....haaahsss hasssh"

Si bakar merasa terbakar emosinya sehingga dia memberi kode keras kepada kawan2nya...

"Bara, Api, Gosong, Geni, Lumer, kita serang ramai2...."

"Aduuh ampuun tuaan ampuun"

Rupanya mereka berenam kalap dengan aksiku, mereka tidak dengan gaya santai lagi sekarang, melainkan dengan jurus jurus mereka siap melumatku...

Aku masih dengan aksiku...
Menadah air hingga mengembung besar ditanganku....
Seolah tanganku ada balonnya yang mencegah air mengalir tumpah...

Mereka ber enam tak menyadari langkahku...
Begitu mereka melancarkan jurus serangan apinya....
Panasnya benar2 luar biasa...
Aku untung berada dibawah pancuran air mata air gunung yang dingin masih bisa menahannya...
6 pendekar api sekaligus menyerang...

Aku tak mau terlambat....
Dengan cambuk es ku kukembalikan semua serangan dengan seketika.....


Blaarrre
Blaarttt
Blarrrt
Blaaartt
Blaartt
Blaartt

Benturan serangan cambuk es dengan pancaran api mereka begitu membahana...
Seolah ledakan bom yang dahsyat....

Keenam orang itu terlempar...
Aku telah menutup semua cakra hidup mereka dengan inti air beku ku...

Mengembalikan semua api kepada pemiliknya sekaligus membekukan titik syaraf mereka...

Jadilah mereka seolah terpanggang dan didalam es sekaligus....

Dari tangan dan mulut mereka seolah mengepul hawa panas yang dahsyat...
Namun rambut dan telinga mereka mengepul hawa es yang dingin...
Kaki mereka membeku
Tapi tubuh mereka seolah gosong terbakar...
Asap berbau daging gorong meruar membuyar dahsyat.....

Jelas mereka.hidup tidak matipun tidak...
Sekarat dengan penuh siksa derita....
Mata mereka matang seolah telur rebus...
Lidah kelu tak bisa digerakkan karena melepuh dan bagian dalamnya membeku...

"Cakrabhuya Rajapatni....... ....."

Desahan yang lebih mirip keluhan muncul dari mulut papa Diandra....

Aku hanya bisa meleletkan lidahku...
Benar2 tak kusangka ada ilmu yang bisa membungkus serangan lawan menjadi satu dengan serangan balik kita...

Tadi secara tak sengaja kulakukan itu semuanya dengan gerak jiwa bayu bajra dan gerak langkah banyu mili sekaligus....

Bukan karena apa, ternyata tadi, hampir aku tak kuat menahan serangan mereka berenam, secara tak sengaja aku pilih bentuk rupa cambuk sebagai penghantar seranganku...

Satu2 serangan mereka masuk dalam belitan cambuk kemudian dengan kelenturan cambuk air beku semuanya dibalikkan sekaligus berbarengan dengan serangan dinginku...


***


Waah ini apalagi ya....
Kok tambah gila gilaan semuanya

Pak No.... Pak No

Edan bener

Kwkwkkw

Salam Edan E
 
Menemani teman2 dalam masa sulit ini....
Silahkan dibaca...

Ingat....!!!

Sering2 cuci tangan pake sabun ya....

Jaga kesehatan...
Jaga kebersihan diri dan lingkungan...
Jaga jarak aman....
Jaga hati....
Jaga diri dan keluarga...

Di rumah saja ya....


Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd