Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.


Bab 16a
Amukan Dewa - 2




Percakapanku dengan mama Diandra adalah percakapan terakhirku dengan orang lain di malam itu...
Karena setelah itu papa dan mama pamit pulang....
Mas Pradip juga sudah pulang dengan istrinya yang dokter juga...
Anak mereka dua, kebetulan sedang berlibur dengan opa omanya, mertua mas Pradip...
Nantilah aku ceritakan soal mereka berdua...

Waktu sudah pukul 9 malam...
Tamu2 sudah sejak tadi pulang...
Anak2ku semuanya sudah mulai beranjak tidur...

Di Ruang belajar yang sementara berubah jadi ruang rekreasi memang masih banyak yang sedang menonton film...

Besok adalah hari Jum'at dan itu hari libur, sehingga sekolah juga libur 3 hari berturut-turut...
Aku memang memperbolehkan anak2 nonton film hingga larut malam...
Selama mereka tahu kewajibannya masing2 keesokan harinya...

Keramaian di ruang rekreasi memang cukup lumayan keras suaranya, tapi kamar tidurku didisain khusus dengan taman dan kolam serta air terjun buatan yang seolah bisa menyerap kebisingan...

Rumah induk sudah sepi...
Karena memang penghuninya kebanyakan sudah tidur atau ke ruang rekreasi...

Tinggal kami bertiga yang duduk di meja makan bersama...
Aku masih pengen ngopi dan bincang2 dulu lah...
Bagaimanapun juga, malam ini adalah malam pertama bagi mereka berdua...
Bukan pertama telanjang lho...
Kalau itu sih aku sdh paham lah...
Ini pertama akan dicoblos....

Ha ha ha...
Asli aku pengen tertawa melihat Diandra dan Astuti benar2 stres dan tertekan...
Ada ketakutan di wajah2 mereka...
Mmm tepatnya ketegangan...

Mereka kini yakin pasti bakalan aku coblos memek mereka...
Kemaren2 mereka memang siap tapi ga yakin saja...
Ha ha ha....

"Iiiisssh kangmas ngapain sih senyum2 gitu...
Mbayangin enaknya nimas diperawani ya...?
Atau mbayangin apa ?"

"Ha ha ha, ya ga bayangin apa2 nimas, cuma kangmas merasa lucu saja, kemaren2 kaga ada takut2 nya kalian berdua ngegodain kangmas...

Lha kok sudah nikah kok malah kelihatan takut2 sih...
Ha ha ha...
Gimana ga pengen ketawa coba..."

"Iiih mas ini, seneng ya kalau diajeng stress ya? Tadi kami dikasih tahu sama bu dokter Nita suami mas Pradip kalau ternyata diperawanin itu sakit....

Bu dokter Nita tuh sampai ga bisa jalan 3 hari mas"

"Ha ha ha ha....."

Jelaslah aku ngakak lah....
Itu bu doter Nita ada2 saja dalam menakut2i Astuti...
Lha kok Diandra yang dokter kandungan malah ikutan takut tho...
Ha ha ha...
Giman ga ngakak coba...

"Iiih mas ini, dibilangin kok...."

"Lha terus.... Bagaimana ?"

" Kalau takut dicoblos ya ga usah dicoblos ga papa kok....
Mas ini nikah ga gara2 kebelet pengen nyoblos lho...."

"Lha terus ngapain kalau ga nyoblos..."

"Kita tidur bareng saja ya, pelukan bareng2 bertiga, gimana ?"

Wajah Diandra tiba2 cerah....

"Beneran kangmas....?"

Aku menganggukan kepala....

"Kecuali....."

"Kecuali apaan mas ?"

"Kecuali diajeng atau nimas minta ya....
Kalau ga ya kita tiduran saja ga papa kok...
Yuk kita tiduran yuk....
Kopi mas sudah habis nih...
Besok banyak yang musti mas kerjakan soalnya...
Ada barang datang 3 truk sekaligus..."


***

Rupanya, itu hanya awalan semata....
Begitu masuk kamar, kami bertiga mandi bersama lah dulu...
Saling goda dan saling sabun...

Saling remas saling gosok...
Saling rangsang...
Cuma sampai disana...
Aku ga membuat mereka terkapar seperti biasanya....
Aku hanya membuat mereka BT saja...
Birahi tinggi....
Ha ha ha jelas kelimpungan lah...

Tapi ketakutan mereka masih kental dan tak berani mengambil resiko langkah2 maju...
Aku sudah bersyukur mendapatkan kedua gadis dihadapanku sebagai istri...

Benar2 luar biasa mereka berdua....
Ya cantiknya, ya sexynya...
Kelas satu lah pokoknya...

Dibanding Suryani ?
Susah dibandingkan lah....
Suryani ahssss....
Ini soal rasa sih....
Yang pasti ketiganya TOP deh....


***

Selesai mandi kami hanya berhanduk rame2 salung menghanduki dan saling remas sana sini...

Adek junior ku termasuk yang paling enak soalnya yang remas gantian...
Sedang aku pasif saja, malah terkesan malas2an....

"Iisssh mas kok ga aktif sih ? Khan diajeng pengen diuwik2 juga mas....
Susu ini saja daritadi yang diremes2...
Aaaasshhh dduuuh pengennn bawahnya diuwik2 maasssshh"

"Ha ha ha, duh diajeng sayang, apan tangan mas cuma dua...
Dipelukin kiri kana bisanya apa coba..."

Tapi tetap aku akhirnya uwik2 memeknya...
Disuruh begitu ya dijabanin lah...
Memek Astuti benar2 rapat pat....
Mulus banget tanpa bulu sama sekali...

Bibirnya tipis dan bentuknya benar2 juara pokoknya...
Agak tembem sih tapi pas bibirnya tipis...
Jadi kalau dibelai sedikit saja seolah kena setrum dia...
Soalnya klitorisnya juga agak tampak sih menonjol dikit...
Itulah mengapa Astuti lebih mudah orgasme...

Ya...
Sebentar saja dielus2 memeknya, Astuti sudah blingsatan ga jelas...
Tubuhnya bergetar2 seolah kena setrum...

Melihat itu Diandra pengen lebih...

"Mas... nimas pengen dijilat ya...."

Diandra lalu bangkit berdiri mengangkangiku dan menempatkan memeknya dekat dengan mukutku....
Tangannya menekan dadaku menjadikannya sebagai tempat untuk menyanggah badannya...

Aku sungguh ga bisa apa2 selain mwnjilati memeknya bolak balik...
Awalnya perlahan saja menjilati memek Diandra, lama2 kusedot2 dan kadang lidahku masuk menusuk....
Sesekali klitorisnya aku jilati juga...

Jangan tanya bagaimana geliat tubuh Diandra, muter2 ga jelas, kadang pahanya dirapatkan yang alhasil membuatku sulit bernafas...

Jeritan serta lolongan Diandra memenuhi kamar...

"Mmmaaaaassss aaduuuh enaknyaaa masssss aaah aaah "

Tanganku akhirnya tak tinggal diam...
Segera merapat ke susunya..
Meremasnya kadang keras kadang lembut sambil membelai putingnya...

"Yaaaa aaashhh ituuu masssh aaah aaah enakssshhhh maasssssh"

Seperti biasanya, Diandra lagi2 dapat dengan mudah memperoleh puncak kenikmatannya, tubuhnya seolah tanpa tenaga ambruk begitu saja...

Membuat memeknya seolah dijejalkan kemulutku karena pas disana...
Tanganku tak bisa dengan enak menjangkau susunya akhirnya meremas2 bongkahan pantatnya sambil mulutku justru bergerak jauh lebih lincah mengunyah memeknya dan kadang menyedot2 isinya...

Jari jemariku tak habis2 meremas pantatnya dan sesekali menggosok klitorisnya dikombinasikan dengan jilatanku...

Diandra jelas menjerit2 dibegitukan....
Tapi tanganku menguncinya sehingga tak bisa bergerak kemana2...

"Aaauchhhh maassssss aku daapat laaagheeee... Duh masss gakuatassshhhha aaaaahhhh aaaahhhh"

Teriakan kepuasan terus membahana sampai akhirnya Diandra lemas dan seolah pingsan tak bertenaga...
Cairannya yang awalnya menyembur2 akhirnya ludes kusedoti...

Melihatnya ambrug aku bangkit duduk dan memeluk Diandra...
Menempatkannya berbaring di pinggir ranjangku...
Sejenak kemudian Diandra tertidur.....
Kelelahan dengan dengkurannya yang lembut...


***


Astuti ngapain ?....
Ha ha ha dia jelas bengong dengan kehebohan yang dialami oleh kami berdua...

Astuti yang suka bermesraan dan belaian2 lembut begitu terpana dengan liarnya Diandra dan begitu kasar dan menguasainya diriku terhadap Diandra....
Sehingga praktis sejak tadi, Astuti bengong saja...
Kontolku hanya dipegangnya saja, lupa dirinya menjilati dan menyelomotinya...
Lupa dirinya untuk mengocoknya...

Aku kemudian mengamitnya merapat dan memeluknya....

"Emmm sayang, Astuti pengen dibegitukan ?"

Astuti menggelengkan kepalanya...

"Astuti pengen memberikan kenikmatan buat mas No...
Kalau untuk itu Astuti harus menahan sakit ga papa mas, itu tugas Astuti....
Ambillah mas....."


Astuti​

Aku memeluknya dalam belaian kasih sayang, ucapan Astuti itu benar2 membuatku meleleh, dia tadi mengambil posisi dibawah karena ingin memberikan ku kenikmatan, cuma kondisiku yang begitu terjepit akhirnya seolah melupakan semua usaha Astuti...

Astuti seolah merasa gagal, dan dalam benaknya satu2nya persembahan yang mungkin adalah memberiku akses kepada memeknya seutuhnya....

Aku akhirnya mencoba melumat bibirnya...
Mengelus susunya perlahan dan kadang menjangkau memeknya perlahan...
Itulah permainan yang disukai Astuti...
Mendayu2 penuh kasih sayang....

Saling raba dan saling tukar ludah secara perlahan dan diresapi kadang dengan memejamkan mata....
Berkali2 susunya kuremas dan kemudian kurabai saja...
Putingnya yang mencuat juga kadang hanya kuelus sekilas tipis, sesekali kucubit dan kupelitir...
Astuti melenguh, kemudian memejamkan matanya, membusungkan dadanya dan merenggangkan pahanya tanda minta dirabai lebih dalam...

Ya itulah Astuti, lenguhannya perlahan saja...
Tak ada kata2 mengatur ini itu...
Pengen lebih dielus susunya ya dibusungkan..
Pengen memeknya lebih dikerjai...
Ya pahanya dibuka....
Kadang sampai pantatnya diangkat...
Itulah Astuti...
Matanya yang terpejam merupakan tanda betapa dia sedang merasai semua rangsangan di tubuhnya...

Astuti, nafasnya tiba2 memberat dan pahanya semakin mengangkang, susunya semakin membusung, tanda sudah hampir ujungnya....

"Aaaaashhhh massss aaaaahhhhhhssss"

Orgasme Astuti begitu lembutnya sehingga hampir tak nampak kalau aku tak terbiasa dengan dirinya....

Astuti kemudian membuka matanya...
Meregangkan pahanya lebar2...
Menatapku dalam2...

"Ambillah mas.... Persembahanku kepadamu sayangku... "
Lalu Astuti menutup matanya....

Aku tahu ini masanya....
Memeknya sedang dalam kondisi banjir...
Lebih mudah bagiku mengambil keperawanannya...

Aku tak mau menyia2kan maksud Astuti...
Menolaknya berarti menghina nya...
Segera aku memposisikan diriku...
Kumasukkan kontolku perlahan...
Perlahan saja...
Hanya sampai kepalanya...
Kucabut dan kubenamkan....
Perlahan saja....

Astuti mwnggerinjal dengan nyata....
Pantatnya berputar perlahan sebagai reaksi perlawanannya...
Desahan nya kini mulai nampak keras...

"Aashhhh masssshhhh aaaaaasshshh"

Tangan Astuti mulai mencari pegangan...
Aku tahu dirinya sudah sulit menahan diri lagi...
Segera kugenggam kedua tangannya dan kupegang erat di atas kepalanya...

Grakanku semakin kencang tapi masih terkesan penuh kelembutan...
Kontolku masuk mulai agak dalam....
Konstans saja begitu...

Desahan Astuti semakin kencang...

"Aaaaaassshhh aaaashh aaahhhhhh"

Dirinya sudah diambang orgasmenya yang luar biasa...
Tubuhnya menggerinjal lebih hebat lagi....
Mulutnya megap2 matanya akhirnya terbuka memandangku sayu....

Sebentar lagi...
Aku terus memompa perlahan kujaga agar tak menyakiti dirinya dengan menembus selaput dara nya...
Begitu seterusnya sehingga Astuti kemudian nampak melolong memperoleh orgasmenya yang dahsyat...

"Aaaaaaaaaaahhhhhh maassssshhhhhhh"

Saatnya.....
Segera kuambil ancang2 kubenamkan seluruhnya kontolku masuk sampai ujungnya, amblas seluruhnya...

"Aaaaaaauucchhhhhhh maasssss"
Teriakan kesakitan menyatu dengan lenguhan kepuasan terdengar membahana....
Ada tetes air mata di matanya....
Ada kernyitan sakit...
Tetapi senyum kebahagiaan nyata lebih tampil, tanda keikhlashannya...

Kupeluk dirinya kubisikkan kata2 sayang...
"Terima kasih sayangku, cintaku....
Mas sayang banget....
Cinta banget sama diajeng Astuti...."

Airmata Astuti mengalir....
Kuhisap semuanya sambil kucium kelopak matanya....

Tanganku membelai sekujur tubuhnya perlahan penuh kelembutan...
Susunya kurabai perlahan, begitupun putingnya...

Sehingga tampak lagi ketenangan dalam diri Astutiku....
Senyumnya merekah indah tanpa kernyitan rasa sakit....

Inilah saatnya....
Kutarik kontolku perlahan...
Sangat perlahan.....
Kuresapi belitan memek Astuti yang sangat rapat....

"Aasshhhhh maassshhhhhh"
Lenguhan Astuti terdengar perlahan, kernyitan tadi muncul lagi tapi mata Astuti tertutup rapat...
Tanda dia bisa menerima rasa sakitnya...
Kontolku yang hampir tercabut kudorong masuk perlahan lagi.....
Perlahan, sangat perlahan....
Lembut, begitu lembutnya hingga lama sekali akhirnya amblas seluruhnya....

Lagi2 aku diam...
Mwmandangi wajahnya yang Cantik mempesonakan....
Ya wajah wanita yang telanjang dan pasrah itu berbeda....
Kecantikannya bisa naik beberapa persen...
Apalagi kala membuka matanya...
Tersenyum...

"Kok berhenti mas....?"

Kode keras....
Dia sudah enak....

Aku tak menunggu lagi....
Segera aku angkat naik kontolku perlahan....
Tanpa jeda kumasukkan lagi....
Tarik.... Tekan....
Tanpa jeda....

"Aaassshhh enaaakssshhh masssshhh"
Fix....
Sudah sangat enak....
Saatnya bemain keras.....!!!
Aku ingin Astuti merasakan nikmatnya bercinta pertama kalinya sebagai kenangan yang luar biasa....

Kecepatan aku tambah.... Kecepatan sedang....

"Aaauchhh Massss eeenaaaaakssss"
"Terus mass..... astuti mau laaaaghheeeee"

Aku tambah kecepatan....
Semakin cepat.....

Astuti tak lagi melenguh.....
Dia menjerit jerit....

"Maassssh enaaaaaak massss aaaaaaaaah"

Orgasmenya sudah didapat...
Aku pengen terus manghajarnya....
Tanpa henti....
Astuti menceracau tambah kacau...

"Maass kontollnyaaaaaa enaaaakmassssss"
"Aaah aaaah aaahh aaakhuuu dapaaat alagii maassshhh aaaahhhhhh"

Aku terus saja begitu merojoknya...
Hingga akhirnya aku dapat kan diriku melayang....

Crrottttt....
"Aashhhhh maassshh enakaaaannn aaahhhsssss"

Kupeluk Astutiku....
Dirinya benar2 bidadariku seutuhnya yang tanpa cacat....
Wajahnya penuh kedamaian...
Senyumnya sungguh merekah indah...
Kekecup perlahan dengan bisikan lembut kata2 cinta buatnya...

Tak lama kemudian dirinya terlelap...


***


Aku bangkit...
Menuju kamar mandi membersihkan dieiku dan mengambil handuk serta air segayung...
Kubersihkan sisa2 pertempuran ku...
Ya...
Darah keperawanannya juga....

Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, mengambil air bersih lagi dengan air digayung yang sama...

Kulap juga Diandra....
Eh...
Matanya terbuka....
Ada tatapnya yang sulit kumengerti....

"Masss..... Maafkan nimas ya....."

Mendengar itu, lekas aku taruh gayung dan handuk...
Kupeluk Diandra mesra....
Kubisikkan kata2 cinta...
Agar dirinya tak merasa terhina dengan belum siapnya memberikan segalanya buatku...

Ini soal waktu saja...
Akhirnya Diandra tertidur dengan tetesan airmata di pipinya...


***

Rupanya pengalaman Astuti yang tidak masalah diperawani olehku, terbukti dengan masih beraktifitas membuat akhirnya di malam kedua Diandra aku jebol juga....

Bukan aku yang diatas....
Diandralah yang diatas...
Katanya agar dirinya bisa mengontrol rasa sakitnya...

Ya Diandra akhirnya melepaskan perawannya denganku....

Aku diam sajalah....

Malam kedua itu kami hanya berdua, aku dan Diandra saja....
Astuti yang harus ke Bogor karena urusan kuliahnya, meninggalkan kami sore hari itu bareng dengan Tono...
Sementara lusa aku ke Bogor...
Sehingga, seolah malam ini dan besok adalah malamnya Diandra....

Malam itu sejak sore kami sudah masuk kamar berdua, terus mandi bareng....
Ya...
Diandra belum pernah mengajak tidur bareng tanpa acara mandi bareng...
Semuanya selalu dimulai dengan mandi bareng dulu...

Mmmm tapi enak juga sih...
Diatas tempat tidur yang kugumuli sudah wangi, dan itu penting guna meningkatkan libido lho...
Beneran..

Telanjang bareng di tempat tidur memang luar biasa rasanya...
Mengelus susu hayo saja...
Mau menggosok memek juga hayo...
Memelintir puting hayo juga...

Cuma kami memang ga lagi buru2 kayak biasanya....
Atau Diandra maunya begitu aku ya hayo sajalah...
Apa kata nya saja...

Diandra kubiarkan mengambil inisiatif memang...
Ini soalan sulit memang...
Aku persilahkan saja Diandra bagaimana maunya....
Dan rupanya Diandra tahu itu....


Diandra​

Diandra dengan lembutnya memelukku dan melumat bibirku...
Dadanya menggencet dadaku....
Aku membalas lumatannya dengan tak kalah ganas....
Tanganku membelai punggung hingga ke pantatnya, dan disana meremasnya kuat2...
Sesekali jemariku terpeleset menggosok memeknya yang basah...

Foreplay yang melenakan dan benar2 kami lakukan secara perlahan, tidak tergesa2 dan lembut...

Desah nafas Diandra mulai terdengar...
Apalagi kala aku meremas pantatnya....
Atau mengelus lembut memeknya...
Atau memerah susunya...

Ya Diandra benar2 ingin menikmatin setiap waktunya ketika dia menyerahkan keperawanannya....
Aku hanya berusaha membuat dirinya merasa nyaman, tidak dengan gaya grusa grusu tapi dengan cara2 yang paling halus dan sedikit pasif....

Hanya sebentar saja birahi Diandra ternyata telah terdongkrak oleh sikapku yang pasif...
Dalam benaknya mungkin aku akan menyerangnya habis2an guna mencoblos dirinya, memaksa bila perlu...
Cuma ditunggunya aku diam saja dia semakin meradang....
Akhirnya ambil tindakan seperti Astuti kemaren...

Dikangkanginya aku...
Dipegangnya kontolku diarahkan ke memeknya dan sekaligus ditekannya pantatnya kebawah....

"Aaaaaaaaaauuchhhhhhhhhhh kangmaaaasss"

Diandra ternyata berteriak kesakitan akibatnya...
Darahnya menetes...
Mmm...
Memang lebih banyak dibanding Astuti...

"Uuuhhuuuu sakit kangmasss....."

Diandra menangis dalam pelukanku...
Aku membelai lembut punggungnya...
Membisikkan kata2 cinta padanya...
Mengecup keningnya...
Merabai susunya...
Mengelus pantatnya...

Semuanya serba lembut....
Airmatanya yang berurai aku jilati...
Bibirnya yang masih bergetar aku cium perlahan tipis2...

Aku masih menunggunya sebentar...
Masih memeluknya ...
Masih saja mengucapkan kata2 sayang dan cinta....
Lehernya mulai aku kecup perlahan...
Kujilati sambil sesekali aku gigit perlahan...
Susunya yang tergencet olehku...
Mulai aku remas perlahan...
Putingnya aku cubitin aku pilin....

Diandra melenguh....
"Assshhhh kangmassssssshhhh"
Kepalanya terdongak kebelakang, dadanya terangkat....
Susunya bergetaran sangat indahnya...

Aku menjilati lehernya....
Sesekali mengecupnya....
Bahkan kalau susunya pas bergerak lagi terjangkau aku kecup juga...
Tanganku mengusap2 punggung dan pantatnya...

Semuanya lembut saja....
Namun bagi Diandra justru membuatnya lagi dan lagi bergerak...
Mulai naik turun dia....
Mulai nerasakan nikmatnya bercinta denganku...

"Aaaassshhhh kaaang masssshhhhh ougsssshhh enakaaaaansssshhhh"
Diandra mulai naik turun perlahan saja...
Namun kemudian dirinya mempercepatnya sendiri....

"Uuugghhsssshhh enaaakkkksssss aaaah aaaah..."
Desahan Diandra mengeras....
Mulai berubah menjadi jeritan kecil....
Aku benar2 merasakan kenikmatan yang sungguh berarti...
Kontolku semakin terjepit dan seolah diurut2 dengan otot2 memeknya yang sungguh sangat kencang...

Benar2 nikmat...
Sangat nikmat....
Aku mendekati ujungnya.....

Diandra tak pelak lagi sudah diujung pertahanannya....
Saatnya beraksi....
Kugoyangkan pantatku menerjang memeknya kala tubuhnya turun....

"Auuchhhsssss kang masssssshh enaksssss...
Aaaaah aaaaahhhhhhhssss aaaaah"

Diandra terlonjak2 mengikuti gerakanku naik turun tubuhnya menjelang ekstase sungguh luar biasa.....
Aku juga sedang diambang batas...
Aku juga semakin gila menahan gelombang puncakku.....

"Aaaaaahh aaakuuuu maaau dapattttassshhhhh aaah aaah kangmaasssshhhhhh"

Diandra terlonjak2 tubuhnya dan semakin luar biasa gerakannya....
Edan eling aku dibuatnya...
Dah hampir ujung...
Aku mengerahkan seluruh tenaga menggerakkan pantatku lebih kencang dan lebih kencang lagi....

"Aaaaaaaaahhhhhzssssss aku dapat kangmassshhhh aaaah aahhhhhhhh"
Diandra memperoleh orgasmenya yang luar biasa....
Tubuhnya bergetar keras....
Kepalanya terlempar kebelakang...
Akupun demikian....
Blaarrrrrr....
Seolah ada bom dalam kepalaku yang meledak nikmat....
Kedekap erat Diandraku dengan sepenuh hati meresapi kenikmatanyang kami alami....

Lama...
Ledakan2 itu akhirnya mereda....
Nafas kami pun mereda.....
Diandra melemas dan kemudian mengecup bibirku dengan penuh kasih sayang....

"Terima kasih kangmas....
Tadi itu benar2 nikmat sekali....."....

Aku masih memeluknya....
Mengusap2 punggungnya...
Membisikkan kata2 cibta dan sayang....

"Aku cinta kamu nimasku sayang....."

"Aku juga cinta padamj kangmassshhh"

Lama kemudian kami berbenah...
Mencuci diri dan kemudian tidur setelah mengganti sprei...
Darah keperawanan Diandra jauh lebih banyak drpd Astuti....

Kata Diandra sih itu karena selaput darahnya lebih tebal...
Setiap wanita beda2...
Makanya dia kemaren takut karena tahu punyanya lebih tebal.dibanding orang lain....

Tak tahulah aku...
Tapi yang jelas lebih nikmat...
Paling nikmat....
Kami pun terlelap setelah membicarakan soal selaput dara....


***

Urusan punya dua istri itu adalah....
Pembagian jatah...

Hari ini dan besok jatahnya Diandra...
Ha ha ha....
Lusa malamnya Astuti selama 2 malam...
Di kota Bogor pula....

Kami benar2 sibuk dengan aktifitas kami...
Mempersiapkan segalanya agar 4 bulan lagi semua bisa terkendali...

Malam2 kami sangat panas...
Bagaimanapun juga kami adalah pengantin baru...
Diandra sangat suka dengan macam2 gaya, keras dan menghentak serta berani mengeksplorasi semuanya...
Kami berdua selalu terkapar dalam kenikmatan akibat uji coba kami..

Astuti kalem tapi macan....
Tak cukup dipuaskan sekali...
Seringkali harus sampai pingsan malah...
Keganasannya kaya mesin diesel, lama panas tapi setelahnya sungguh menggelora...

Bertiga...?
Ya malam pertama itu dan gitu deh...
Bukan bertiga yang sesungguhnya...
Aku sendiri yang memutuskan untuk seterusnya bergantian saja...

Entah nanti...
Kami ingin semuanya dalam kontrol saja sebenarnya...
Sesekali bertiga sih...
Cuma sampai pemanasan...
Kesananya selalu berdua...
Satu minggir...
Atau nanti tengah malam gantian....


***


Kondisi lahan ku di Kampung Kopi aman terkendali....
Pembangunan mulai dikerjakan dengan baik...
Masih tahap awal2 sih...
Tapi entah bagaimana ngaturnya, Pak Toyib benar2 membuat mata semua orang seolah terbelalak...

Progressnya luar biasa dan hasilnya sekalipun belum selesai, begitu melihatnya orang pasti membayangkan keindahan nya kelak kalau jadi...

Semuanya berjalan sangat2 normal bahkan tanpa gejolak sama sekali....
Kasus petapa dan iblis betinanya sudah tak ada riaknya....

Namun isyu sudah terlanjur merebak....
Semakin lama semakin gila saja isi dan muatannya....
Bahwa kampung kopi pemiliknya sakti mandraguna serta luar biasa sadis...
Macam2 isyu berhembus kadang oleh pak Usep dan Pak Teja dibumbui cerita yang lebih gila...

Dari satu kecamatan meluas hingga ke kabupaten, isyu terus merebak....
Namun kondisi tambahan dan imbuhan cerita nya makin tak masuk akal ya setiap ada yang ingin mengkonfirmasi kebenaran berita di kepolisian selalu pihak kepolisian siapapun itu pasti tertawa terbahak2 saking lucunya...

Akhirnya cerita2 tsb terkonfirmasi resmi sebagai fitnahan anggota gerombolan pengacau keamanan kepadaku dan yang menyebarkan isyu sudah dimasukkan penjara dengan tuntutan dengan pasal berlapis hingga mendapatkan ancaman hukuman mati...

Tiga bulan kemudian keputusan pengadilan menguatkan tuntutan jaksa....

Semua aman, semua selamat, bajingan yang tersisa masuk penjara menunggu eksekusi hukuman matinya....

Selama 3 bulan itu, pembangunan kampung kopi telah mendapatkan apresiasi dari warga sekitar...

Apalagi aku akhirnya ketahuan kalau mendirikan rumah singgah dan rumah belajar serta bengkel juga disana....

Di dekat pintu masuk kampung kopiku...
Dipimpin oleh pak Usep dan Pak Teja...
Mendidik sekitar 25 orang anak2 tak.mampu untuk belajar mandiri disana...
Diajari bermacam ketrampilan...

Semua biaya operasional rumah singgah dan rumah belajar serta bengkelku diambilkan dari keuntungan bersih milikku...

Pak Usep dan Pak Teja akhirnya betah disana dan memintaku untuk menetapkan kedudukan mereka disana...


***


3 bulan setelah kampung kopiku mulai dibangun, mulai pembentukan/pembuatan lahan dan menanami tanaman kopi, aku mendapatkan seorang tamu...

Pak Jendral Sulaiman, dari Bais, seputaran soal intelejen lah pokoknya...
Yang pasti aku tak paham100% yang diomongkan beliau...

Intinya beliau menyatakan bahwa badan intelejen nasional masih belum menemukan siapa pelaku utama kejadian baru lalu...
Karena tak ada satupun badan atau unit atau satuan yang melaporkan bertanggung jawab...

Pak Jendral Sulaiman hanya mewanti2 ku berhati2 menjalankan bisnis di lokasi yang berbahaya...
Beliau menyatakan menulis rekomendasi dibangunnya pos intai di puncak gunung di lokasi kejadian, untuk itu beliau mohon dibantu kerja samanya...

Gayung bersambut, aku setuju sekali dengan rencana pak Jendral lah...
Masa nggak ?
Lumayan khan ditungguin tentara...

Pos intai itu aku malah yang mengajukan diri membangunnya, karena aku siap orang dan material...
Ternyata ga gratisan....
Sekalipun maksudku gratisan...
Diganti 1.2 M, padahal.habisnya ga sampai segitu...
Akhirnya kubelikan tanah 3 Ha buat nambah kebun kopi...


***


Banyak penduduk menyatakan itulah amukan dewa....
Bukanlagi pekerjaan manusia...
Apalagi seorang diri...

Kerusakan yang ada hanya bisa dibandingkan dengan 10 roket harpoon yang satunya bisa menenggelamkan sebuah kapal fregat ukuran sedang....

Apalagi luka2 para anggota gerombolan tersebut tak bisa dideteksi bagaimana kenanya dan pelurunya apa....
Sebab paser2 es itu semuanya lenyap tak berbekas setelah mengenai sasaran...

Ada yang berfikiran itu senjata laser lah, tapi terbantahkan dengan kentalnya darah seolah habis dibekukan ...

Macem2 analisa para pakar yang akhirnya hanya spekulasi semata...

Bentuk senjata, dan sebagian besar data2 yang tak terjawab akhirnya membuat para pengambil keputusan sepakat mengawasi daerah tersebut lebih seksama, apalagi pernah ada kasus pesawat shukoi yang canggih superjet 100 nabrak gunung disekitar situ...

Para pakar juga diperintahkan menganalisa jenis senjata yang digunakan dan kalau bisa membuat yang sejenis....

Luar biasa amukan dewa ini....

Aku hanya bisa bersyukur.....
Aku benar2 bersyukur....


***


Apakah aku merasa aman ? Jelas tidak...!!!
Ada banyak pertanyaan dalam diri ini, banyak sekali pertanyaan...

1. Siapa dalang utamanya ?
2. Siapa lagi musuhku yang masih berkeliaran
3. Aku di sisi terang mereka di sisi gelap bagaimana membaliknya ?
4. Keluarga Diandra keluarga macam apa ? Sekalipun aku tak mencurigai mereka, tapi aku merasa gelap dengan kemampuan mereka.

Intinya penculikan anggota rumah ku adalah sesuatu yang sangat muskil dilakukan tanpa koordinasi yang bagus....
Pas banget aku ga ada, Astuti ga ada juga...

Aku juga sempat heran dengan santainya mas Pradip menghadapi kawanan penjahat tersebut...
Apalagi mama Diandra....
Papa Diandra sempat pula menyebutkan istilah Cakrabhuya Rajapatni...

Aku....
Yang pasti tak pernah bertanya2 sedikitpun soal itu pada papa dan mama Diandra bahkan kepada Diandra akuntak pernah bertanya...
Pada Astuti apalagi...

Aku...
Memang mengambil sikap seolah tak pernah dengar apa2 dan tak pernah melihat apa2 yang mencurigakan....

Yang pasti, semenjak kejadian di lereng gunung salak itu aku berbenah diri, anak2ku aku latih ilmu keluarga lebih dalam lagi...
Ibu2 mereka juga aku minta berlatih kepada Astuti dan Arimbi...

Tono secara khusus aku latih sendiri...
Ya ilmu Tono merangkak naik, meski berbeda progressnya dengan Astuti, namun Tono aku latih dengan porsi dan konsep diri yang jauh lebih matang...


***

Hari2 berlalu...
Ternyata tak lama 3 bulan itu....
Bapak dan ibu datang....
Adekku dan suami serta dua orang anaknya.....
Satu masih bayi..

Yang paling mengagetkanku adalah hadirnya keluarga pak Sumarna....
Lengkap semuanya datang....
Mas Rangga dan istrinya, bu Tina yang semakin mencorong kecantikannya juga kesexyannya...
Mas Bayu juga dengan istri....
Eh Ada Mas Bima dengan sejumlah wanita, 4 semuanya.....

Luar biasa aku terbengong....
Tak kusangka pak Sumarna berkenan hadir di pesta pernikahanku...
Aku menangis memeluk kakinya...
Menyampaikan sujud sembah bakti padanya...
Bagaimanapun juga dialah guruku...
Sebenar2nya guruku...


"Walah No.....
Aku ki mrene ga pengen mbok tangisi...
Ayo ndang ngadek....
Jian kowe ki koyo bayi we....
(Aku kesini ga pengen kamu tangisi, ayo cepat berdiri, kamu ini kok kaya bayi saja...)"

Aku kenalkan semua tamu dengan istri2ku yang cantik2....
Aku benar2 bersyukur dengan hadirnya keluarga Sumarna di Desaku....

"No....
Aku dulu mikir ngapain kamu kesini...
Tahunya melet gadis orang yang cantik2...
Hi hi hi"

Bu Sumarna berseloroh menghangatkan suasana...
Keluarga pak.Sumarna memang luar biasa...
Anak2 mereka gagah ganteng, dengan istri yang cantik sexy...
Dan mas Bima yang ragil malah bawa 4 gadis cantik nan sexy...
Semuanya berpendidikan tinggi...

Dibelakang keluarga pak Sumarna ternyata hadir juga kakekku....
Entah kenapa beliau seolah memilih berjalan jauh dibelakang seolah ingin mengamati keadaan...
Rupanya kakekku mencari sesosok orang....
Papa Diandra...
Entah kenal dimana, mereka begitu bertemu, mereka saling berpelukan seolah mereka berdua sudah sangat akrab....

Entah bagaiamana ceritanya pak Toyib akhirnya melambaikan tangannya kepada pak Sumarna....

"Marno, ayo kita ngobrol disana.....
Ikuti aku...."

Splashhhh.....
Seolah menghilang, pak Toyib berkelebat lenyap ke arah ladangku...
Kakekku juga lenyap...
Pak Sumarna juga....

Aku meleletkan lidahku...
Ada apa ini ?



***


Ha ha ha....
Pak No memang fenomenal....
Tapi keluarga Sumarna kayaknya datang bukan hanya gara2 No....
Rangga, Bayu dan Bima ikut juga pasti ada apa2nya....

Mmmm.....
Wes ah...

Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd