Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.
iyo, boss...:thumbup ojo sampe kelalen ta...
opo maneh arep :ngupil:ngupil yo wajib cuci tangan,, polae musuh ne gak ketoro yoan jogo-jogo cek gak sampe kerasukan siluman coro
Apalagi jari-jarinya bekas colokin memek sama sunhole ya wajib hand wash takutnya tokai ikut nyelip nempel kuku dipake buat makan :bata:
 
Waduh.....
Baca2 judul lainnya subes...
Bagus2 kok...
Yang baru2 mantap punya punya lain pengarang.....

4 hari sekali dah lumayan nulisnya
Ha ha ha
Hahaha. Oke no. Salam Edan e.
Sehat selalu pak dhe No. .
Cerita bagus sebelah pada istirahat dulu katanya. Ada yang sakit dan sibuk ngurusin orang sakit. Semoga no sehat selalu yah. Amin
 

Bab 17
Tabir Mulai Terbuka



Aku senang, sungguh sangat senang dengan kedatangan keluarga besar pak Sumarna ke pestaku, aku benar2 bersyukur, sangat bersyukur untuk itu....

Cuma, rasanya ada sesuatu yang "dirahasiakan" oleh pak Toyib papa Diandra, dan sepertinya masalah itu sungguh luar biasa sehingga kakek dan pak Sumarna "menghilang" beserta papa Diandra...
Biarlah itu urusan nantilah, aku mandah diam saja karena masih level bawah....
Saat ini yang penting bagaimana menjamu para tamulah...

Astuti dan Diandra benar2 istri yang luar biasa, dengan luwesnya mereka berdua mempersilahkan keluargaku dan keluarga pak Sumarna masuk seolah mereka sudah kenal lama...

Ngobrol Akrab seolah tak ada halangan apapun yang membatasi mereka berdua dengan keluargaku dan keluarga pak Sumarna...

Tono dan Arimbi, serta anak2ku lainnya juga seolah begitu saja membaur dengan para tamu...

Dijamu di ruang belajar yang alih fungsi menjadi ruang rekreasi bila ada keperluan semuanya dijamu dengan leluasa, karena ruangan ini memang didisain sangat luas...

Keponakanku dan putra putri mas Bayu dan mas Rangga juga sangat senang bermain dihalaman belakang dengan anak2ku...

Keluargaku dan keluarga pak Sumarna, kemudian dipersilahkan beristirahat di rumah singgah yang memang sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya...

Khusus bapak dan ibu, pak Sumarna dan Ibu, mereka tinggal dikamar utama yang merupakan kamar kami...

Kami bertiga bagaimana ?
Ha ha ha....
Kami tinggal diatas kamar utama...
Aku akhirnya membuat kamar diatas kamar utama sebagai tempatku dan istri2ku bila pengen bertiga sekamar...

Kamar yang luasnya sama dengan kamar yg bawah dijadikan satu...
Itu ide dari pak Toyib sih....
Aku iya saja....
Soalnya kalau pengen bertiga di kamar bawah rasanya memang sempit....
Ha ha ha....

Kok bisa cepet membangunnya ?
Pak Toyib benar2 jago bangunan beliaunya...
Orang2nya banyak entah bagaimana dulu nyarinya...

Di Kota bogor, di kampung kopi, dirumahku, semuanya orang2nya yang luar biasa terampil dan handal...
Hasil kerjanya jempolan dan sulit dicari tandingannya...
Aku benar2 bersyukur beliau mau membantuku mengembangkan apa yang aku punya dengan ilmu beliau yang luar biasa...


***

Pesta pernikahanku masih besok lusa....
Artinya, pak Sumarna dan keluarga bakal tinggal disini 3 hari...
Artinya 6 hari dengan perjalanan pulang balik itupun kalau langsung pulang....

Rasanya sangat berlebihan kalau mereka datang alasannya hanyalah pesta pernikahanku....

Ya itu soal nanti saja, kalau aku berhak dan boleh tahu pastilah kakek akan memberitahuku, atau mungkin Pak Sumarna yang akan bercerita atau mungkin papa Diandra yang bercerita....

Itulah aku, khas jebolan pak Sumarna, ga begitu ngoyo (pengen sekali) tahu hingga seolah harus tahu...
Nanti toh juga akan tahu kalau sudah saatnya tiba...

Yang kulihat paling berbahagia dengan kemajuanku adalah bapak dan ibu lah...
Membayangkan saja mereka tak pernah aku bakalan punya macem2....
Kok mereka, aku saja ga pernah membayangkan akan begini jadinya...

Punya sawah dan rumah serta pekarangan saja sudah baguslah...
Bu Sumarna dan keluarganya juga sempat kaget dengan apa2 yang aku punya...
Bagaimana bisnisku berjalan...
Anak2ku....
Macem2 lah...

Hingga akhirnya mereka kepoin ilmu banyu miliku....!!!
Merasa ga enak, aku akhirnya minta Bara dan Tino berdua memperagakannya didepan semua tamu dan anggota keluargaku...

Seolah menari saja mereka berdua, itulah aliran banyu miliku...
Tanpa adanya aksi, mereka tak akan nampak keluar keperkasaanya...

Mas Bayu kemudian bicara padaku...

"Mas No aku boleh mengiringi mereka ?"

"Duuh silahkan mas Bayu, tapi jangan keras2 ya, mereka masih anak2"

"Ha ha ha ya iyalah, aku ini pengen menari bersama mereka saja kok..."

Mas Bayu mengambil sulingnya yang terselip di balik bajunya kemudian menerobos masuk ketengah kanca latihan diantara Tino dan Bara...

Tampaklah kemudian seolah menari mas Bayu bergerak2 diantara Bara dan Tino...
Suara seruling mas Bayu kemudian terdengar indah, sangat merdu...
Mas Bayu benar2 lincah dengan ilmunya yang memang selaras dengan banyu mili...
Ketiganya lantas saja saling berbelit saling menekan...

Sejenak Bara dan Tino seolah tertekan dengan suara seruling itu, namun kemudian keduanya bergerak lincah lagi, saling membelit dan berputaran berusaha menutupi langkah mas Bayu...
Latihan berendam di arus deras dan bunyinya memekakkan telinga sudah Bara dan Tino lalui, itulah mengapa kemudian suara seruling tak banyak pengaruhnya lagi...

Selama bertanding, aku benar2 melihat seolah mas Bayu berlatih atau latih tanding dengan satu orang saja...
Tampak betul Tino dan Bara seolah satu tubuh yang bergerak leluasa menyerang dan memutar membelit mas Bayu...

Tino keatas, Bara kebawah...
Tino kekanan Bara ke kiri...

Seolah sudah seharusnya demikian...
Tanpa aba2 dan tanpa janjian lebih dulu, mereka bisa kompak serasi dalam satu irama....

Aneh.....
Sungguh aneh.....
Aku tak pernah mengajarkan serangan berkelompok atau berpasangan...
Tapi Tino dan Bara seolah satu pikiran aaja dalam gerakan mereka...
Bahkan tampak sekali mas Bayu agak terdesak dan kadang ikut berputar dulu sebelum bisa melepaskan belitan keduanya...

Jelas2 aku kaget menjublak ga habis pikir...
Itu mas Bayu sebenarnya sudah jago sekali...
Masa dibuat muter2 sama anak2 ?

Tiba2 mas bayu melompat tinggi sekali diatas Tino dan Bara....
Tangan mas Bayu bergerak seolah menghilang dan menukik kebawah melakukan serangan....

Aku jelas kaget...
Ini serangan bukan main2 lagi...
Tapi aku lebih kaget dengan reaksi Bara dan Tino yang lemah lembut berputar dan saling berbelit namun begitu kuatnya sehingga serangan mas Bayu lenyap tak berbekas dan lagi2 mas Bayu terpaksa harus ikut berputaran lagi....


Begitu seterusnya, selalu saja mas Bayu setingkat demi setingkat melakukan serangan untuk menguji ketangguhan gabungan Tino dan Bara...

Hingga akhirnya...
Mas Bayu melompat jauh dan berdiri sambil tersenyum bertepuk tangan memberikan aprresiasinya pada Bara dan Tino...

"Ha ha ha mas No, anak2 mu benar2 membuatku kalut tadi...
Kalau diteruskan bisa2 aku terjungkal malu disini....
Selamat ya mas No...
Ilmu banyu mili benar2 luar biasa...."

Khas Sumarna....
Merendahnya ada, menghargai orang ada tetapi juga sangat adil dalam memberikan penilaian....

"Ha ha ha, duh malu saya mas Bayu, Tino, Bara lekas memberi salim pada om Bayu....
Kalian sungguh beruntung diajari oleh om bayu ilmu kerja sama tadi...."

Bara dan Tino kemudian mendekati mas Bayu dan mencium tangan tanda hormat dan terima kasih...

Ya...
Mas bayu memperagakan aliran glatik neba yang merupakan pecahan banyu mili, dengan ilmunya mas Bayu mangajarkan bagaimana glatik neba bertarung berpasangan dan diajarkan untuk banyu mili....

Mas Bayu tadi mangajarkan betapa dahsyatnya ilmu gabungan itu, kepada Bara dan Tino...
Sementara aku belum pernah mengajarkannya, mimikirkannya saja belum...

"Mas Bayu,terima kasih banyak ya mas,aku mikir soal gerakan berpasangan saja belum, mas Bayu melihat sekilas sudah bisa mengamati dan mengajari anak2 sekaligus.....

Terima kasih mas..."

Aku benar2 kagum pada keluarga pak Sumarna, melihat sekilas saja mereka sudah tahu aku lupa mengajarkan ilmu silat berpasangan....
Bukan lupa sebenarnya...
Memang ga tahu aku...
Dan itulah yang kuakui kepada mas Bayu....


***

Setelah latihan, kami kemudian menjamu tamu dengan macam2 masakan dan buah2an hasil pekaranganku...
Kelapa muda dihidangkan...
Mangga...
Durian...
Jambu...
Sirsak...
Macam2 hasil kebun yang sebenarnya aku jiplak habis tata kelolanya dari rumah pak Sumarna....

"No.... Kamu benar2 meniru mas Sumarna ya, mengatur kolam dan pekaranganmu benar2 plek sama dengan mas Sumarna...

Nyari istri juga luar biasa....
Hi hi hi, aku seneng banget kamu bisa sukses No....
Meski belum punya anak, kamu juga sukses mendidik banyak anak.di rumahmu...

Aku do'akan ya No, kamu punya anak.sendiri dan kamu didik menjadi anak2 yang luar biasa No...."

Itulah Bu Sumarna....
Bagaimanapun dirinya seorang ibu lah....
Ada terselip rasa bangga aku bisa begitu luar biasa....
Setidaknya aku adalah jebolan rumahnya juga...

Segera aku bersimpuh, mencium lutut bu Sumarna utk menyatakan terima kasih dan kehormatan yang sangat....

"Hi hi hi, No No, itu sana ke istrimu sana kalau mau cium lutut...
Geli aku No...
Hi hi hi"

Aku hanya bisa garuk2 kepala, Astuti dan Diandra sampai tertawa terpingkal2 mendengar gurauan bu Sumarna...

Sepertinya bu Sumarna sedang menelitiku, apakah aku bercerita pada istri2ku tentang dirinya...
Dari tertawanya istri2ku dia paham kalau aku tak bercerita apapun...
Wanita cerdas....

Bayangkan kalau aku bercerita soal bagaimana beliau menggodaku, mana mau istri2ku aku suruh menghormat ?
Iya ga?

Wanita itu sesuatu sekali kok...
Apalagi wanita yang model bu Sumarna....


***

Panggung tempatku nanti menerima tamu sudah didirikan, mulai dihias bahkan...
Panggung itu adanya diatas jajaran kolam ikanku...
Begitu megah, luas dan besar....
Latar nya berupa susunan bambu yg diikat sedemikian rupa sangat indah...
Aku benar2 kagum pada yang membuat dan mengerjakannya...

Tanah pekaranganku dihias juga...
Meja2 tempat hidangan dan tempat para penerima tamu sudah mulai nampak bentuk susunannya...

Untungnya, kandang setengah bata itu dulu yang aku bangun pertama kalinya sudah tak digunakan...
Aku membangun kandang ternakku jauh agak kebelakang dengan konsep yang sungguh sangat modern...
Lagi2 ide teman2 Tono dulu saat mengerjakan penelitiannya...
Begitu lulus, dia aku serahi soal pengembangannya secara modern...

Nah sisa kandang itulah yang disulap menjadi dapur kami, dapur dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya...
Inilah penghematan yang luar biasa...
Sebab daun kelapa berikut pelepahnya aku punya banyak....
Ranting2 kayu apalagi...
Nah abu sekamnya....
Nyatanya bagus untuk pupuk juga...
Tungku kayu bakarku jelas bedalah dengan punya orang...
Ide dasarnya ya dari kawan2 Mas Tono lah yang pinter2 itu...
Ada cerobong asapnya !!!
Jadi yang masak ga pengap dalam dapurku...
Lagipula, rumahku penduduknya sangat banyak, ya anggota keluargaku termasuk anak2ku dan ibu2 nya...
Belum lagi kawan2 Tono yang sedang nginap disini...
Alat masaknya raksasa semuanya....
Masak pake gas...? Jelas jebol lah..

Nah tempat hidangan makan diatur seolah berserak mengitari dapur tadi...
Jadi alur makanan dan minuman disediakan tanpa menganggu para tamu nantinya...

Aliran bahan makanan dan sebagainya disupply dari pekaranganku yang lain, bengkelku...
Bongkar muat bahan dari sinilah...
Kemudian dialirkan ke dapur...
Piring2 kotor nantinya di ambil masuk melalui bagian dapur lainnya yang khusus utk memcuci piring, sehingga benar2 teratur dan sangat efisien...

Pohon2 ku diselobongi dengan kain warna warni...
Tapi hampir semuanya masih menuju atau ke arah hijau dan putih...
Ya aku tahu itu adalah warna2 Diandra dan Astuti...
Diandra putih - Astuti hijau...
Awalnya aku kaget karena yang digunakan adalah kain yang mahal...
Luar biasa mahal karena satu meternya jauh diatas 150 rb rupiah...
Dan banyak pula belinya....

Ternyata, itu semua "pinjam" sementara...
Kok ?
Itu semua adalah bahan interior untuk kamar kami bertiga nantinya....

Saat ini kamar kami nuansanya merah muda, pink dan salem...
Nanti Astuti, dengan kemampuannya mendisain pernak pernik, akan membuatnya jadi putih atau hijau atau kombinasi keduanya...
Atau kombinasi putih dan pink atau kombinasi apalagi...

Pokoknya kamar bertiga kami kelak akan memiliki 4 set pernak pernik interior yang masing2nya berbeda warna
Pink, Salem, Putih dan Hijau...

Itulah istri2ku...
Hemat dan sangat paham soal penghematan...
Tapi hasilnya ga mau setengah2...

Menjelang petang semua persiapan pestaku sudah mulai nampak hasilnya, masih ada esok hari guna menuntaskan semuanya....

Sungguh ide dan konsep pesta kebun yang luar biasa...

Semuanya ini ide dari mas Tono dan kawan2nya juga yang sedang dan sudah pernah tinggal disini, entah cuma main atau karena kebutuhan penelitiannya...

Kawan2 Astuti juga pada membantu...
Jangan tanyalah soal karyawan dan kawan2 Diandra...
Semua tumplek blek disini...
Seolah ikut senang dengan kebahagiaan kami semua...

Jadilah rumahku atau pekaranganku seolah surga...
Isinya jejaka atau gadis yang luar biasa...
Semuanya berpendidikan tinggi...

Sebagian ada yang berlatih dengan alat2 musiknya...
Ada yang berlatih menari...
Ada yang

Hasshhh...
Rasanya hanya aku dan keluargaku yang memang seolah dari planet lain...
Ga sekolah...
Ga kaya..
Ga keren....

Aku bener2 minder sebenarnya....
Ada malu disana....
Ada perasaan sukar aku jelaskan karenanya...


***


Diandra seolah paham kegalauanku mengamit lenganku, masuk ke dalam kamar ku bertiga....
Hari masih sore sih, cuma katanya ada yang ingin dia ceritakan...
Astuti sudah pergi dengan hampir semua anak2ku mengantar tamu2ku yang ingin jalan2 keliling desaku....

Cuma kali ini yang bercanda dan bersenda gurau keliling desa adalah tamu2 ku yang luar biasa...

Seolah arak2an, tapi sekelas arak2an artislah....
Semua tamuku dan isi rumahku berpakaian seolah baju lebaran semua, cantik2 dan cakep2...
Berjalan berjajar mengitari desa, tepatnya mengitari sawah dan ladangku....

Hampir semua penduduk desa aku yakin akan terpesonalah...
Begitu keren2 baju dan dandanan yang ikut rombongan...
Wanitanya sexy dan cantik....
Lelakinya gagah dan ganteng...

Setelah melepas semuanya pergi jalan2 aku masuk rumah dan naik ke kamarku....
Seperti biasa, pastilah Diandra memelukku dulu sambil melumat bibirku....

"Mas, Diandra mau cerita ya....
Jangan dipenggal atau diserobot ya cerita nimas ini, bisa ?"

"Kok serius ?, kalau sambil mainin nenen boleh kah ? Mmmm ?"

" Hi hi hi iya deh iya...
Justru asyiknya disana kangmas hi hi hi"


Diandra​

"Ok.boss, sok atuh dimulai ceritanya...."

Diandra, menghela nafasnya dalam dalam lantas dihembuskannya perlahan....
Begitu seterusnya hingga dirinya merasakan ketenangan...

"Mmmm gini mas, dulu sekali ada seorang petapa yang luar biasa ilmunya tapi hanya pada tataran konseplah kalau jaman sekarang...

Dia paham banyak hal sekalipun belum pernah melakukan yang dia pahami...
Dulu ga ada istilahnya ilmuwan mas, scientist lah...
Makanya petapa ini dianggap tukang ngibul saja....
Dia memiliki seorang anak dara yang cantik jelita, ya dengan anaknya itulah dia hidup sehari hari...

Berbeda dengan sang ayah, sang dara lebih suka ilmu praktek kalau jaman sekarang...
Apa2 yang diajarkan sang ayah yang petapa dia coba praktekkan..

Hasilnya sungguh luar biasa dalam pandangan orang lain, namun dalam pandangan sang petapa itulah perwujudan ilmunya dan dia tak merasa ada yang aneh sama sekali..."

Haasssh....

"Sayangnya sang petapa tidak hidup jaman sekarang ya...
Einstein kayaknya sama stressnya dengan dia kalau hidup sejaman...."

"Jaman itu apa2 diukur dengan kekuatan, dan si petapa adalah orang yang lemah dari segi fisik....

Sang anak juga, yang tadinya rendah diri dengan kemampuan bapaknya akhirnya bisa menerima bapaknya malah bangga dengan bapaknya...

Kemudian terjadilah sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan sang petapa dan putrinya itu...

Rupanya kesaktian sang putri petapa sungguh sangat terkenal sehingga adalah suatu pangeran yang kalah perang terusir dari kerajaannya diam di hutan tersihir atau terpesona pada kehebatan dan kecantikan sang putri....

Setelah tahu bahwa si putri petapa tadi belajar kepada bapaknya, maka sang pangeranpun minta pengajaran dari sang petapa...

Rupanya niatan sang pangeran ini diketahui oleh guru2 dan para pengikut sang pangeran, lalu muncullah rasa culas hati dari para pengikutnya....
Lalu kemudian sang petapa diolok2 oleh para resi dan mpu yang menjadi pengikut sang Pangeran...

Karena memang tidak mumpuni dalam hal fisik maka sang petapa pergi begitu saja...
Putrinya pun ikut dengan sang petapa...

Kontan para pengikut sang pangeran marah karena merasa tidak dihargai....
Maka kepergian si petapa tadi dihalangi oleh para pengikutnya...

Tersenyum si petapa....

"Siapa yang paling sakti diantara kalian, maju dua orang keroyok anak saya, kalau kalian menang saya bunuh diri disini..."

Tampillah sang pangeran dan mpu baradah sohibnya melawan sang putri...
Ternyata cukup sepuluh jurus keduanya kalah...

Geger semua yang ada...
Ramai2 minta maaf kepada sang petapa buat sang pangeran...
Sejak itulah sang pangeran belajar kepada sang petapa juga mpu baradah sohibnya

Kangmas tahu siapa sang pangeran ?"

"Eehhh.....
Kalau lihat nama sohibnya sih harusnya prabu Airlangga..."

"Hi hi hi betul mas.... Aaahhh enak mas susuku diremes seperti itu ...aaaahhh"

"Laah katanya mau cerita....?"

"Duh masssshhh memekku gatel pengen kontolnya masssshh aaah aaahhh"

"Ha ha ha ayolah, kalau suruh milih antara dengerin cerita atau negntotin nimas ya jelas lebih asyik ngentotin nimas lah...
Ha ha ha"

Aku nih type pekerja keras yang ga gampang putus asa...
Tadi aslinya agak bosen dengernya sih, soalnya kisahnya sudah beberapakali kudengar dari kakek ku waktu senggang dalam berlatih pencak...
Makanya terus aja aku maju memilin puting susunya Diandra yang memang menggemaskan...

Sesekali mengelus memeknya dari luar celana dalam, kadang meremas susunya
Kadang mengenyot susunya
Kadang merojok memeknya...

Pokoknya usaha tanpa henti...
Akhirnya ya nyerah toh ?
Ha ha ha...
Ga pake pemanasan lah...

Kontolku langsung masuk mentok...
Lha sejak tadi banjir...

"Ayo mas.... Genjot yang kenceng mas....
Aaasshhh teruuussssshhhhh kencengiiinnnn
Aaah aaah aaah aaah..."

Akhirnya kena juga Diandraku...
Ha ha ha...
Rasanya seneng banget lihat dirinya dapet O, tapi aku belum apa2...
Segera aku balikkan tubuhnya...
Kuangkat pantatnya hingga nampak memeknya yang basah kuyup tampil nyata...

Segera kumasukkan kontolku lagi, kurojok dengan kecepatan yang tinggi konstan seperti itu...
Tanganku pun meremas2 susunya dan memilin putingnya...

Teriakan Diandra muncul lagi...

"Duuuh maaassss enakaaaaannnnnn....
Hasssh hasshh aaaaah aaah aku dapet lagi masssshhhhhhhh"

Ha ha ha...
Aku bentar lagi, pantang berhenti sebelum kelar urusan...
Kurojok terus dan terus....

"Aaaauuchhh maass aaaakuu dapaet laaagiiiii maasshhh aaaaaaauuuhhhhhh"

Diandra entah berapa kali dapet, aku masih belum cukup puas....
Terus kurojok hingga akhirnya aku keluar banyak...
Croottt

Aku puas....
Kupeluk dari belakang tubuh Diandra...
Dirinya sudah tak bereaksi lagi...
Tepar...
Hassh haash ...
Aku puas, sungguh sangat puas....
Karena kulihat Diandra sebentar saja yang sudah tepar tertidur....


***

Setelah Diandra tertidur.....
Aku baru sadar Diandra tidak bercerita soal prabu Aitlangga....
Tapi titik beratnya pada seorang petapa.....
Nah inilah masalahnya...
Tentang petapa dalam cerita Diandra, sepertinya aku sedikit paham juga sedikit ga paham...

Yang buatku ga paham adalah, mana ada petapa bisa buat ilmu sakti namun dirinya tidak bisa ilmu tersebut dalam praktek ?

Sakti model apa itu
Kalau Einstein ya lah dia Sakti juga dan dihormati...
Eh...
Eintein khan dihormati setelah tulisannya atau teorinya teruji betul...?
Sebelumnya......
Banyak yang mengoloknya...!!!!

Hampir mirip dengan petapa tadi...
Awalnya diolok2 tapi kemudian dihormati, oleh raja pula...

Lalu apa hubungannya dengan aku ?
Dengan banyu mili misalnya...?
Tadinya aku mengira banyu mili aliran yang sangat hebat, lebih hebat malah dibanding dengan glatik neba...

Berkelebatnya papa Diandra, Kakekku dan pak Sumarna menghilang cepat membuatku berfikir ulang....
Rasanya aku belum mencapai tarap keinginan menjalankan raga...
Begitu pengen raga langsung merespon...

Aku masih perlu garakan awal untuk memulai...
Mereka bertiga seolah begitu saja beegerak seolah tanpa awalan...

Apalagi kemudian kala mas Bayu mengajari anak2ku bertempur berpasangan...
Aku menjadi lebih kecil lagi....
Kuncup sama sekali...

Rendah diri.....
Hasshhhhh.....

"Kangmas sudah selesai ngeluhnya ?"

Ternyata Diandra sudah bangun, eh tampak dia begitu segarnya...
Telanjang bulat dan wajah cantik gilang gemilang menawan hati....
Namun itu juga yang menciutkan lagi rasa dalam diriku....
Aku betul2 rendah diri saat ini...

Hasshhh....

Lagi2 aku mendesah berat dan panjang....

Diandra lagi2 tersenyum....

"Kangmas, dilanjutkan lagi ya kisahnya, mmm
Nimas sambil peluk kangmas begini ya...."

Itu Diandra memelukku dari belakang, kepalanya direbahkan dipunggungku...
Tangannya maju membelai kontolku....
Sekaligus tegaklah....
Edan apa kalau ga tegak dibegitukan....
Sekalipun rendah diri, ngaceng ya tetap ngacenglah....

"Hi hi hi, ini yang aku suka sama kangmas, cepat banget ngacengnya....
Hi hi hi...
Sambil dielus2 ya kontolnya...
Diandra mau nanya ke kangmas....
Dari cerita tadi itu, siapakah yang paling hebat ?
Sang petapa, anak gadisnya, si pangeran atau mpu naradha ?"

"Lha dikocok kontolnya kayak begini gimana bisa jawab nimas... Aaasshhhh enaka nimas...."

"Hi hi hi harus jawab kangmas, nanti ngocoknya berhenti lho kalau ga dijawab. .."

"Hadeww, balas dendam nih....
Aasshhh....
Duuhsssshhh petapa nya hebat nimas, bisa mengajarkan ilmu yang hebat meski dirinya ga bisa melakukannya...

Anaknyaa ssshhh hebat juga luar biasa hebat, karena bisa mengalahkan ketiga nya dikaretin jadi satu misalnya, lha bapaknya ga bisa dihitung soalnya...

Sang pangeran lebih hebat, karena bisa mengalahkan egonya dengan kalah dari si anak petapa, ga main2 kalahnya ngajak2 mpu naradha....
Calon Raja yang luar biasa rendah hati dan paham bagaimana mengajak orang lain membantunya....

Mpu naradha juga sangat hebat, paham akan kemauan si junjungan, mau ikut kalah juga..
Hanya yang luar biasa yang sanggup begini, sebab dipanggil mpu juga pasti bukan soal karbitan itu....
Sepuluh jurus bisa kalah itu luar biasa...

Aasshhh semuanya hebatssshh nimassshhha aaah, teegantung kita melihatnya dari sisimanaaaaahh...."

Croot croot ....
Peju kentalku keluar menembak jauh...
Aku benar2 puas kali ini...
Entah bagaimana bisa dokter Diandra merangsangku hingga kepuncak begitu cepatnya....

Tangan Diandra belepotan pejuku, entah kenapa tanpa rasa jijik dia menjilati dan menelan pejuku...
Kemudian dirinya berpindah bersimpuh didepanku menyelomoti kontolku kemudian menelan sisa2 pejuku...

"Hi hi hi, enak ya belaian Diandra mas ?
Diandra dah lama pengen, tapi ga pernah terlaksana keburu tepar duluan sih...
Hi hi hi....

So tadi jawabannya kok nggantung ya mas...
Apa ga bisa dicari tahu siapa yang paling hebat ?
Mmm...?

Sambil bicara tuh Diandra bangkit berdiri kemudian duduk dipangkuanku hingga susunya menempel di mulutku dan Diandra bilang Mmmm itu dengan membisikkan desahan di telingaku, tangannya membelit leherku....

Waduuuh....
Gimana coba aku jawabnya....
Mana bisa mikir dibeginiin ?


***

Pak No...
Pak No....

Bener2 deh....
Bikin semuanya panas dingin saja kisahmu itu....

Kwkwkwkkw

Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd