Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NO - 2

Status
Please reply by conversation.
tumben............................si No rada macet.......padahal jalanan rada lengang gara gara PSBB
 


Bab 17a
Tabir Mulai Terbuka - 2



Diandra benar2 kok...
Mana bisa aku bicara sementara mulutku dijejali susunya yang luar biasa itu...
Sudah gitu memeknya digesek2kan ke kontolku...
Memek basahnya makin basah menetes membasahi kontolku...
Susunya entah sadar atau otomatis begitu saja tiba2 masuk kedalam mulut dan menjadi bulan2nan lidah dan mulutku

Diandra masih saja bertanya sambil gigitin telingaku lembut....

"Aaashgg kaaang yang maaanaaa yang palingssssssss eeeesssssaktii kangmaaaaas aaassshs aaassssssshhhhh aaaha aaah"

Sambil mendesah sambil bertanya pula...
Coba aku jawabnya bagaimana ?
Antara jengkel dan gemessss...
Aku menjawab....

"Seemuaaanyyaaaabbb saaaakkkktiiiiee"

Sambil aku lebih kenceng nyedotin susunya...
Remesin pantatnya...
Kontolku aku masukin kememeknya sekalian aku rojok kenceng2...
Sleb sleb sleb....
Bleg bleg bleg...
Suara benturan tubuh kami dan suara goyangan ranjang kami yang bergetar keras akibat aku sangat gemassss....

Bener2 gemas sama Diandra sampai2 sususnya aku uwel2 dengan kencang pantatnya juga ...

Entah berapa kali Diandra menjerit beroleh orgasmenya....
Aku masih gemas sampai akhirnya aku benar2 beroleh orgasmeku yang paling luar biasa....
Kepalaku seolah berdenyaran ada kembang api disana....
Sampai semua reda....
Diandra masih memelukku sambil membisikkan kata cinta.....

"Duuuh kangmas sayang... Besok bingung lagi ya sayangku....
Kecintaan Diandra.... Kekasih pujaanku...
Diandra benar2 puas kali ini kangmasss...
Ini ga tahu bisa jalan atau nggak...
Ashhhhh shhhhh makasih kekasihku...
Jawaban kangmas melegakan hatiku....
Tak ada yang hebat.....
Semuanya memang begitu takarannya...
Pass..."


***


Aku awalnya bingung....
Tapi kemudian aku menjadi paham apa isi cerita dari Diandra....

"Kasihan ya si anak petapa.....
Sang petapa juga...."

"Mmmm sebenarnya semuanya kasihan kangmas....

Sang pangeran tidak bersanding dengannya karena sudah menjadi kodratnya utk menikah dengan istrinya putri2 kerajaan yang sederajat...
Sang pangeran juga yang sebenarnnya yang merenggut keperawanan si gadis dengan suka sama suka....
Dan kebiasaan pangeran seperti itu sudah lumrah...

Sang sahabat tidak bisa menyunting sang gadis karena sang gadis lebih tertarik pada sang pangeran...
Sama sekali tak tertarik pada dirinya...

Sang petapa sejak awal malah tahu akan jadi apa lebih sengsara....
Makanya dia namai putrinya dengan nama Calon Arang....
Nama yang sulit dicerna maknanya oleh banyak orang....

Soalan cinta memang rumit kangmas...
Itulah awal dendam kesumat para trah raja2 jawa....

Awal terbukanya rahasia ilmu banyumili yang sesungguhnya, yang 4....."


"4 ?"

"Ya kangmas, semuanya 4 bagian dalam satu syair yang luar biasa....
Prabu Airlangga sendiri yang hanya bisa menguak 2 dari 4 syair tersebut...
Tertuang dalam ilmu banyu mili dan bayu bajra...

Dalam kisahnya, sang petapa menyatakan bahwa keturunan sang Airlangga akan kocar kacir dengan ilmu nya itu...

Makanya Airlangga berusaha keras menemukan 3 bagian lainnya...
Dan akhirnya menemukan 1 lagi dalam bayu bajra...
Hanya saja baru Ratu Gayatri Rajapatni yang memahaminya....
Hanya sebatas pemahaman saja...
Gajah Mada lah sesungguhnya yang bisa melakukan aliran pencak itu dengan sempurna...

Dan benar saja, Majapahit akhirnya runtuh kala ditinggal Gajah Mada...."

"Cakrabhuya Rajapadni........."

"Eh kangmas tahu itu juga......?"

"Hassshhhh papamu yang meneriakkan itu dalam kekagetannya kala aku melawan 6 pendekar api di mata air larangan...."

"Mata air larangan...?"

"Ya mata air yang waktu itu nimas dan diajeng kangmas bawa menemui ibu2 yang membersihkan diri disana..."

"Namanya aneh sekali...."

"Ha ha ha kangmas yang kasih nama biar orang2 tak menganggapnya mata air biasa..."

"Memangnya mata air itu luar biasanya apa kang mas...?"

"Mmm bagaimana menjelaskannya ya, mata air itu, melulu airnya saja bisa menahan panasnya ilmu api pendekar api....
Kalau tanpa air mata air itu...
Melawan 6 orang pendekar api, gosong akunya...

Terus rasanya gimana ya, segar tapi ada pahit dan manisnya....
Dan membuat tubuh langsung bersemangat bila minum airnya...

Kangmas sedikit sudah melihat2 kenapanya, kayaknya ada kaitannya dengan gunung salak entah batuannya atau tanaman di gunung itu..."

"Eeh ada fakta begituan kah?"

"Kangmas sudah mengambil samplenya, terus minta Tono utk di test di lab...
Katanya airnya luar biasa kandungan mineralnya dan ada beragam kandungan bahan obat misalnya dari sari pohon kina dan entah apa namanya...

Makanya kangmas kasih nama itu biar penduduk sekitar ga merusak nya dan lebih merawatnya...

Papa sudah bikin semacam sendang disana...
Anehnya banyak yang sakit bisa sembuh waktu mandi dan minum airnya..."

"Ada bener cerita macam gitu kangmas ?"

"Lha iya....
Makanya kangmas laporkan isi test lab air tersebut dan niat mas melindungi mata air teesebut...

Niat mas disambut oleh pemda setempat lho nimas...
Buat kangmas sih itu berkahlah, banyak yang datang ada yang utk melihat kopi...
Ada yang untuk melihat mata airnya..."

"Kangmas ini memang bener2 kok, baiiikkkk banget dan mikirin orang lain terus, tapi itulah yang Diandra sukai dari kangmas...
Jangan sampai berubah ya kangmas...
Sayangnya kecintaannya Diandra..."


Diandra​

Aku tak melanjutkan obrolan sekalipun aku tahu Diandra menyimpan jawaban untuk soalan Desahan atau pekikan papanya soal Cakrabhuya Rajapadni, aku hanya mengelus dan menepuk nepuknya hingga akhirnya terlelap tidur, akupun juga ikut terlelap tidur...


***


Kami bangun, kira2 seperempat jam sebelum rombongan lenong, eh tamuku yang jalan2 keliling desa pulang ke rumah...

Kami sempat mandi dan berbenah juga...
Aku bersyukur karena tamu2 ku sungguh sangat menyukai acara keliling desa yang diprakarsai oleh Astuti dan kawan2nya....

Ya kawan2 Astutilah yang nanti akan bertindak sebagai penerima tamu bareng dengan kawan2 Mas Tono....

Route jalan2 ini sebenarnya direncanakan oleh mereka untuk mengadakan semacam country road vacation buat undangan para dosen dari IPB, tentunya ya dosen2 Astuti lah...

Lucunya, dosen2 lain dari pertanian dan peternakan minta diundang ikut jalan2 juga...

Ya kita gabunglah sekalian...
Aku aslinya bingung, ngapain mereka jalan2 kemari ya...
Kok kaya ga ada kerjaan gitu...
Ha ha ha
Ya sudah lah aku mau ngomong apa, banyak tamu banyak rejekilah prinsipku...
Pasti Tuhan juga tahu aku keluar berapa masa ga diganti...
Ups...
Tapi bener lho, selama ini itulah prinsipku dalam berbagi....
Yang bener2 berbagi dan ngasih ke orang lain lho...

Astuti dan Diandra asli ketawa kenceng sambil guling2 kala aku bilang soal dosen2 yang kaya ga ada kerjaan, mau2nya jalan2 didesa...
Apalagi soal rencanaku menjamu mereka tanpa pengen imbalan apapun dan soal prinsip pasti diganti Tuhan....

"Issshhh mas ini, dosen Astuti kerjaannya banyak mas, lagian mereka cukup uang buat makan lah...
Hi hi hi duuuh mas ku ini, kekasihku cintaku ini bener2 kok....
Hi hi hi"

"Lha ngapain ke desa kecil macam ini coba ?"

"Ha ha ha....
Duuuuh kangmas, diam dulu ya...
Diandra pengen tanya adek2 ini dulu ya....?"

"Hassh iya kangmas nya diem deh...."

"Rianti, mmmm dosen2mu pengen jalan2 kemari kenapa coba, pak No ga jelas maunya apa, kalau jelas khan enak biar menjamunya juga pas dek...."

"Hi hi hi, pak No lucu deh, jadi gemes Riantinya"

"Eits.... Pak No property pribadi bu dokter ya, jangan macam2 ya...
Bisa2 kamu bu dokter suntik lho...
Hi hi hi, ayo lekas jawab saja...."

"Wadooowww.... Duh Astuti, mas salah apa kok dicubit sih...."

"Soalnya mas bengong lihat Rianti yang cantik siih...."

"Ya deh iya... Masnya merem nih meremmm"

Aku benar2 merem, soalnya Astuti matanya luar biasa tajam sekarang kalau lagi marah dan cemburu...

"Adduuuh kangmas.... Hi hi hi ini deh kalau digodain sama cewek lain, pasti ada yang marah....
Udah deh kangmas jangan merem gitulah...
Rianti malah jadi pengen cium lho nanti..."

"Hi hi hi, boleh mbak aku cium...
Duuuh gemes deh Rianti...."

"Wadoowwww.... Duh diajeng, salah apa mas nya ini coba... Duuuh"

Duuh ini Astuti bener2 deh keji sekali...
Aku lihat salah...
Aku merem salah...
Coba kudu gimana ini ?

"Dah Rianti coba jelasin gih cepet ya...."

"Hi hi hi iya mbak iya....
Ini soalnya karena pak dosen ga percaya laporan mahasiswa yang melakukan penelitian disini mbak...

Katanya ga mungkin data2nya begini, sebagus ini maksudnya, awalnya dianggap rekayasa data mbak....

Terus pak dosen mengadakan penelitian dengan langkah2 yang dimaui pak dosen,eh Professor mbak, yang ambil data asisten dosen bukan mahasiswa...

Ternyata datanya masih tetap bagus juga, makanya beliau penasaran terus diskusi dengan para dosen dan kepo dengan desa ini mbak...

Hi hi hi, mereka menganggap ga mungkin soalnya ini semua dilakukan oleh pak No seorang mbak...

Pas Rianti dipanggil karena pak proffesor tahu Rianti disini "dimodali" penelitiannya oleh pak No malah bingung beliau dan malah kepo...

Itulah kemudian pak professor pembimbing Rianti pengen kesini melihat langsung...."

"Tah itu dia kangmas alasannya beliau kesini, katanya ga mungkin hasil mas sebagus ini kalau bukan bohongan atau rekayasa.....

Dosen Rianti curiga sama hasilnya mas dibaik2in biar terkenal gitu ?"

"Dibaik2in gimana ? Apa untungnya buat mas coba...? Jelek ya jelek, bagus ya baguslah....
Besok kalau itu professor kemari biar mas yang hadepin...

Biar mas jelasin semuanya, enak saja dia ngomong begitu...
Mas tahu semuanya kalau mahasiswa yang ada disini bener2 belajar nya...
Kerjanya...
Makanya mas hargai mereka...
Bukan mas membantu itu, mas menghargai ilmu mereka dengan membolehkan penelitian mereka disini dan dibiayai...

Kalau berhasil siapa yang senang...
Ya mas lah...
Yang dapat uang ya mas lah....
Mikir gitu itu masa professor ga paham ?"

Diandra memelukku dengan eratnya...
Dia benar2 memelukku dengan mesra...
Astuti juga....

"Kangmas, Diandra sangat bahagia punya kangmas sebagai suami, besok kangmas jelasin semuanya ya di depan para Professor kalau mereka selama ini mempunyai prasangka yang salah...

Tapi jangan marah2 ya kangmas....
Nimas bisa jantungan nantinya...."

"Duuh mas No....
Astuti sampai kaget ini....
Kesayangannya Astuti...
Cintanya Astuti....
Benar2 Astuti bangga dengan Mas No, sebagai istri Astuti bangga benar2 bangga punya suami mas No...

Besok jelasin ya mas No, biar para dosen tersebut paham dan tahu kebenaran data yang ada...
Tapi jangan pake marah2 ya masku sayang...
Nanti nilai Astuti bisa jelek...
Hi hi hi"

Dipeluk dan dirayu macam itu aku sadar, kalau aku sudah berlebihan dalam menyikapi semuanya....

"Mmm Diajeng, Nimas, mas No itu marah karena anak2 yang sudah melakukan penelitian dianggap merekayasa data...
Dianggap melakukan perbuatan nista demi lulus...

Itu yang membuat mas No tersinggung....

Terus satu lagi yang membuat mas No tersinggung, soal biaya, uang2 mas No mau dibakar kek mau dimasukkin kolam kek mau dikasih siapa kek, urusan mas No lah...

Apa mas No harus terkenal kaya dulu baru kalau mas No ngasih orang diakui kebenarannya...?
Mas harus terkenal jadi kiai alim dulu baru diakui kalau pemberian mas No itu sah dan nyata ?

Mas No itu kasihan sama mahasiswa yang bener2 melakukan penelitian terus tidak diakui hasilnya gara2 orang ga jelas yang punya sawah...
Gara2 mas No ga lulus SD lantas perlu dicurigai punya uang untuk membiayai penelitian...

Harusnya professor khan ga begitu...
Itu yang membuat mas No sedih....
Mmm...
Ya nimas, diajeng...
Besok mas No sendiri yang akan menjelaskan semua sawah dan ladang serta pekarangan yang selama ini menjadi bahan penelitian kawan2 Tono dan kawan2 iajeng Astuti..

Mas sendiri yang akan memandu para dosen2 itu jalan2 biar paham bagaimana sebenarnya tanah dan sawah itu dikerjakan....

Besok mas sendiri yang akan menyambut mereka..."

Besok ?
Ya besok....
Sehari sebelum pesta resepsi pernikahanku...
Kunjungan ini mereka sebut kunjungan dinas atau kunjungan kerja...
Ada yang menyebutnya kuliah lapangan...
Ada yang bilang study ekskursi
Entah yang bener yang mana...

Intinya mereka datang berkunjung melihat sawah dan ladangku serta mencari tahu bagaimana aku mengelolanya.....
Itu saja...

Rombongan mereka banyak juga 4 bis dan beberapa mobil...

Totalnya ada kalau 200 orang yang ikut hadir kesini...

"Duuh senengnya Rianti, makasih ya pak No, asli Rianti seneng banget kalau pak No sendiri turun tangan menyambut dan menjelaskan soal sawah dan ladang nya pak.No...

Duuh Astuti, aku jadi pengen kawin juga nih
Hi hi hi...."

"Waddaaaooowww"

Aku tetap saja jadi korban...
Haduuuhh


***


Pagi2 setelah sarapan rame2 dengan keluarga pak Sumarna dan keluargaku semuanya...
Kami bersantai2 sambil menikmati suasana pagi di desa...

Mas Bima dan 4 wanitanya sudah sejak tadi menghilang, katanya mau lihat ladang2 ku dan kebun kopiku...

Mas Bayu, istri dan anaknya katanya mau ke kota kecamatan lihat2 ....
Mereka menggunakan mobil Diandra untuk keperluan itu...

Mobilku ?
Ha ha ha ga adalah ...
Eh adalah, sebuah pick-up yang sejak dulu Diandra pengen jual dan beliin yang baru...
He he he
Aku soalnya kemana2 ya pakai itu...
Sekalipun jelek...
Sekalipun catnya banyak yang ngelupas...
Sekalipun kaga ada AC nya...
Mobil riwayat mah kaga boleh dilepas lah...
Ada sejarah disana...
Awal2 aku merintis toko bareng Suryani dulu...
Mmm Suryani...
Di saat kaya begini aku benar2 rindu padanya...


***


Rombongan dari IPB akan datang 2 jam lagi...
Persiapan kami ya tak ada yang khususlah...
Kami tak pusing mikir soal parkir dan sebagainya, karena pekarangan cukup luas untuk itu...

Untuk jamuannya juga kami ga mikir, karena sudah satu paket dengan persiapan acara resepsi pernikahanku...

Bapak Ibuku juga adekku tampak bangga karena Sawahku hendak dikunjungi oleh para Dosen dan Mahasiswa dari IPB...

Pak Sumarna dan Mas Rangga apalagi...
Mereka berdua terharu dan bangga padaku karena kegigihanku aku bisa mencapai taraf seperti ini....

Ya aku mengajak pak Sumarna untuk mendampingiku...
Juga mas Rangga untuk mendampingiku...
Karena aku bisa begini begitu ya karena ilmu daei mereka berdua lah...

Memangnya siapa aku ?
SD juga ga lulus soalnya...


***


Tepat waktu....
Ya...
Itulah satu kata yang mwngungkapkan bagaimana rombongan IPB benar2 merencanakan acaranya kemari dengan baik...

Satu Bus rombongan Dosen...
3 bus mahasiswa ...

Dipimpin sendiri oleh pimpinannya...
Dekan jabatannya katanya...
Aku ga begitu paham soalnya...

Pak Dekan, Professor Subagio menyatakan terima kasih dalam sambutannya...
Juga menceritakan ihwal kedatangan beliau beserta rombongan karena terkejut....

Itu awalnya...

Terkejut dengan hasil sawah dan ladangku yang menurut beliau sangat luar biasa dan sulit dicari bandingannya saat ini...

Terkejut dengan adanya kenyataan bahwa penelitian mahasiswa tingkat akhir mahasiswa beliau dilakukan disini dan dimodali oleh ku sebagai pemilik lahan, suatu yang hampir mustahil ada saat ini...

Selanjutnya beliau menyatakan ingin melihat dengan mata kepala sendiri kondisi yang ada dan ke depan ingin melakukan kerja sama dengan ku...

Kali ini aku yang terkejut....
Kok beda ya dengan kata2 Rianti kemaren atau aku salah dengar ?

Kerja sama dengan IPB ?
Memangnya aku ini siapa ?
Bisa apa ?

Tapi sebagai tuan rumah yang baik, jebolan pak Sumarna, apalagi beliau ada disini maka aku diam saja sambil tersenyum....

Ternyata....
Eh ternyata....
Setelah pak Dekan, giliranku sebagai tuan rumah aku harus memberikan sambutan...
Duh seumur2 aku tak pernah pidato ini...

Pak Sumarna menolak mewakiliku...
Mas Rangga juga..

Jelas2 aku grogi lah....
Edan ini...
Mending dikeroyok preman sekampung ini...
Waduh...
Tapi acaranya khan harus terus berlanjut...
Diandra menggenggam tanganku menyemangatiku juga Astuti....

Aku kemudian berdiri di depan....

"Test...percobaan...."

Gerrrrrrrr....
Semuanya tertawa terpingkal2....
Aku juga tertawa lah...
Bukan apa aku sadar telah membuat lucu suasana resmi itu...

"Ha ha ha, duuh ya...
Inilah kalau orang yang sekolah SD saja ga lulus bicara, pasti kacau..."

Gerrrrrrrr....
Semuanya tertawa terpingkal2....
Aku juga tertawa lah...

"Sebelumnya peekenalkan, nama saya NO...
Dua huruf saja En dan O...
Nama yang mudah diingat...
Dulu, waktu pertama kali disini, saya bolak balik ke kecamatan gara2 dianggap penyusup yang menggunakan nama samaran...."

Gerrrrrrrr....
Semuanya tertawa terpingkal2....
Aku juga tertawa lah...

"Ngurus SIM juga samalah....
Ha ha ha...
Tapi saya bersyukur karenanya...
Sebab sebentar saja saya terkenal seantero desa karena saking keponya orang2...
Gara2 itu pula saya sering dapat diskonan pas ke warung...."

Gerrrrrrrr....
Lagi2...
Semuanya tertawa terpingkal2....
Aku juga tertawa lah...
Kulihat disana Diandra dan Astuti memberikan jempolnya untukku...
Sungguh aku tak tahu maknanya...
Aku terus saja bicara...

Pak Dekan, dosen2 sekalian dan adek2 mahasiswa...
Sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan orang2 penting dalam hidup saya...

Disebelah sana adalah bapak dan ibu saya...
Beliau awalnya adalah petani penggarap, atau buruh tani...
Dari mereka berdua saya belajar menghargai semua yang dikaruniakan Allah dan belajar bekerja dengan keras...
Tanpa banyak mengeluh dan banyak bersyukur...
Saya bangga menjadi anak mereka....

Berikutnya adalah guru saya, pepunden saya, orang yang paling mewarnai hidup saya...
Bapak Sumarna....
Kalau saya menjadi petani yang bagus atau bisa macam2 ini itu termasuk membuat alat2 pertanian sendiri...
Tak lain tak bukan ya karena hasil didikan beliau...
Yang perlu pak Dekan dan dosen2 serta para mahasiswa ketahui, beliau adalah petani teladan tingkat nasional pada zamannya....

Disamping beliau adalah sudah saya anggap kakak saya, mentor saya...
Lulusan pertanian UGM yang juga mahasiswa teladan kala kuliah dulu...

Perlu bapak2 ketahui, saya mengatur sawah dan pekarangan saya ini ya sesuai cara2 pak Sumarna dan mas Rangga...

Bagaimana saya mempunyai sesuatu yang bisa dipanen harian, mingguan, bulanan, tiga/empat bulanan sampai dengan tahunan...

Semua benar2 saya menjiplak kisah sukses pak Sumarna dan mas Rangga...
Itu saja...
Selebihnya ya karena kuasa ilahi semata...
Bukan apa, saya hanyalah seorang yang bodoh, SD saja ga lulus, kalau ga meniru orang yang sukses lantas mau jadi apa....

Kisah berlanjut kala saya panen, selalu sukses, sepertinya Tuhan kasihan dengan saya...
Hasil uangnya ya saya belikan tanah lagi, sehingga lama kelamaan tanah saya bertambah, pekerangan bertambah kolam2 ikan akhirnya juga ikut bertambah...

Terus terang saya menyadari betapa saya tidak punya banyak ilmu dan harus belajar lebih keras dibanding orang lain untuk sekedar paham...

Pak Sumarna selalu berkata pada saya, dan saya ingat betul itu...

No, tak ada itu orang bodoh, yang ada orang ga mau maju, jangan diam maju sajalah belajar sekalipun lambat jangan diam...

Itu benar2 saya pegang erat2...
Makanya saya sedih kalau ada anak yang ingin maju dan terus belajar tapi kendala keuangan menghantui....

Saya meniru guru saya, Pak Sumarna yang gemar mendidik anak2 sekitarnya belajar dan maju...
Bukan dengan memberi uang...
Tetapi dengan mengajak mencari uang bareng2 sambil belajar...

Bapak2 dan ibu sekalian, adek2 mahasiswa...
Dirumah ini ada 34 anak yang tinggal dan bekerja serta belajar disini...
Mereka bisa makan ya karena bekerja...
Mereka bisa sekolah ya karena bekerja membantu ini itu....

Disini saya tak memberikan cuma2...
Mereka harus bekerja untuk semuanya yang mereka inginkan...
Saya ingin anak2 yang disini menjadi pribadi yang tangguh...
Seperti dulu pak Sumarna mengajari kami semua anak2 didiknya...

Sudah 2 orang yang sudah lulus SMA dan kuliah di IPB...
Tahun ini ada 3 yang akan kuliah...
Mudah2an mereka diterima di perguruan tinggi yang mereka angankan...

Itulah mengapa banyak anak IPB yang ada tinggal disini, karena faktor dekat jaraknya dan karena faktor kenal dengan anak2 saya yang kuliah...

Teman anak saya ya anak saya lah...
Kalau ada yang perlu dibantu dan saya bisa ya saya bantu....
Bukan apa, ya saya bisa begini dulu ya karena dididik orang lain, dibantu...

Ada yang sedang melakukan penelitian bingung ga punya sawah, ya dipakailah sawah saya, ga punya uang ya pakai uang saya...
Toh ga ada ruginya saya...
Hasilnya toh tetap milik saya...
Kalau sukses ya uang saya berlipat...
Saya dapat ilmunya...

Jadi sebenarnya ini bukan soalan bantu membantu...
Ini soalan kerja sama saja..
Saling menguntungkan....

Bapak Dekan, dosen2 sekalian...
Kalaulah bapak2ibu2 dan adek2 sekalian melihat dapur itu...
Itulah dulu bekas kandang kami...
Tentunya sudah dibersihkan ya....

Kenapa ?
Karena kandang sapi dan kambing kami letaknya agak jauh disana, dibuat secara modern....
Bener tidaknya saya ga tahulah...
Mana saya punya ilmunya...
Nanti bapak2 dan ibu2 nilai sendiri..
Bukan apa itu kandang kami sudah kelola benar2 sesuai standard peternakan masa kini katanya...

Kata siapa...?
Kata yg dulunya mahasiswa bapak2 dan ibu2 sekalian dr jurusan peternakan...

Waktu itu dia main kesini bercerita macam2 keluh kesahnya soal penelitiannya yang ga ada modalnya....

Awalnya saya heran...
Ini kok ada orang ga punya sawah ladang bahkan tanah secuil kok sekolah pertanian dan peternakan apa ga salah ?"

Lagi2 para tamu tertawa....

"Saya dengarkan terus ceritanya, hingga tertarik dengan idenya...
Kemudian saya tanya ini itu, dan akhirnya saya sepakat memodali kandang impiannya dengan syarat....

Syaratnya ya harus jelas semuanya, baik rencananya dan sebagainya..

Eh satu anak dimodalin masuk yang lain...
Kali ini soal pakannya...
Ha ha ha...
Yo wes lah...
Saya iyain saja semuanya...

Hasilnya....
Saya dapat ilmu....
Mana bisa saya ga paham apa2 ngemodalin khan...
Hasilnya ternyata luar biasa...
Saya dapat duitnya....

Itulah apa2 yang saya lakukan dan jalani selama ini...
Sekarang ini, adek2 mahasiswa yang tinggal dan melakukan penelitian disini ada 8 orang...
Macam2 yang mereka telitilah...
Saya ada yang paham ada yang ga paham...

Yang saya paham ya urusan finansialnya lah...
Lha kalau paham semua sayalah yang jadi dosennya khan...
Ha ha ha..."

Lagi2 semuanya tertawa....
Semuanya merasa senang dan happy...

Itulah acara awalnya...

Terus dilanjutkan dengan jalan2 di sawah, dan ladang...
Pak Sumarna dan Mas Rangga banyak membantu menjelaskan apa yang aku tak bisa jelaskan karena dulunya ya hanya mencontek mereka berdua lah...

Terus terang mereka kagum dengan pertanian yang aku jalani, yang menggunakan bahan2 organik sebagai pupuk penunjang...

Bahkan ada hal2 baru yang ingin mereka teliti nanti...

Ladangku juga mereka sangat kagumi...
Semuanya puas dengan kunjungan ini, bahkan tatkala aku menceritakan ladang2 kopiku mereka antusias ingin berkunjung kesana di lain waktu...

Saat mereka melihat bengkel alatku...
Kebanyakan terbelalak karena banyak alat2 pertanian modern aku produksi dengan lebih sederhana sehingga harga nya murah...

Setelah makan siang, mereka kembali ke kampus...


***

"Ada apa tho mas....? Astuti lihat kok masnya kayak bengong begitu sih mmmm"

"Kok bisa ya mereka menawarkan kerja sama penelitian dengan aku ya...
Lah aku ini apa sih ?"

"Hi hi hi....
Mas ku ini orang yang hebaaat banget banget banget tapi ga tahu kalau hebat...

Astuti betul2 bangga dengan mas...
Astuti bangga jadi istri mas..."

Ya aku masih ga paham kenapa orang2 pintar macam professor itu mengajak kerjasama dengan ku...
Itu saja...
Da aku ini orang ****** kok...
Ashhhh...


***

Pak No benar2 luarbiasa lucunya...
Disaat orang lain bangga dan bahagia eeh dia malah bingung...

Kwkwkwk

Salam Edan E
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd