Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

Setelah melihat penampakan bodyku, berapa nilai yang kamu berikan ?

  • 5 : Jelek

    Votes: 44 5,0%
  • 6 : Biasa

    Votes: 50 5,6%
  • 7 : Lumayan

    Votes: 83 9,4%
  • 8 : Bagus

    Votes: 144 16,3%
  • 9 : Sexy

    Votes: 389 44,0%
  • 10 : Sempurna

    Votes: 175 19,8%

  • Total voters
    885
Maaf, baru bisa update ya.
Sibuk di RL, kemaren udah pengen healing, tapi rate hotel lagi tinggi-tingginya. Kayaknya minggu ini butuh healing, sambil eksplor kenakalan lagi. Siapa tahu bisa foto-foto di jalan lagi. 🤭

BAJINGAN.


Aku mengumpat dalam hati. Kegelisahan yang aneh berkecamuk di pikiranku. Seperti yang pernah aku jelaskan sebelumnya, perasaan marah, cemburu, dan takut bercampur menjadi satu. Kebanggaanku sebagai seorang suami terasa sirna ketika aku merelakan memek istriku bisa dipakai oleh pria selain aku. Liang vagina kualitas super yang harusnya hanya bisa dinikmati oleh batang kejantananku seorang diri sebagai pemilik sah. Tapi nyatanya, ada gejolak birahi yang amat sangat memuncak kala melihat atau bahkan hanya memikirkan istriku sedang dinikmati oleh pria lain.


Tak bisa kupungkiri, bahkan jika nantinya batang kejantananku justru mendapatkan porsi yang lebih kecil dibandingkan kontol-kontol pria lain, rasanya aku tak akan protes pada istriku. Menikmati sajian live show istriku meliuk-liuk diatas tubuh pria lain, atau istriku yang telentang pasrah menghayati sodokan kontol pria lain, membuatku sangat puas bahkan hanya sekedar mengocoknya dengan tanganku sendiri. Melihatnya orgasme dengan hebat, dengan tubuh yang mengejang kuat, serta geraman atau teriakan lepas istriku kala mencapai puncak, menjadi sumber kenikmatan tersendiri buatku.


Itulah kenapa kubiarkan istriku tidur di kamar mereka sebelumnya. Kenikmatan imajinasi seorang suami yang merelakan istrinya dijadikan piala bergilir bagi pria lain, memberikan efek magis pada nafsu birahiku. Masuk kamar, pastinya istriku langsung disantap oleh para pejantan tua itu dengan asyiknya.


Saat sarapan, aku mengundang para pejantan tua itu untuk bergabung dan ngobrol denganku. Dengan tujuan memberikan sedikit rambu-rambu untuk mereka, dan juga merencanakan petualangan seru selanjutnya. Sebenarnya aku hanya ingin menyampaikan pada mereka, untuk membebaskan mereka membersamai istriku, namun juga tetap menjaga istriku dengan baik. Agar juga tidak sembarang orang "diajak" bergabung. Namun untuk rencana nakal mencoba hal baru, mereka tidak terlalu setuju untuk direncanakan. Mereka lebih suka spontan melakukannya, sehingga sensasinya lebih dapet. Aku pun memahami, karena aku juga sependapat dengan itu. Adrenaline yang terpacu akan membuat petualangan jadi lebih menarik.


Kami sepakat untuk menyewa villa yang besar, sehingga dapat berkumpul bersama jadi satu. Ketiganya yang akan menanggung semua biayanya. Aku kebagian menanggung konsumsi selama menginap. Yah, cukup fair menurutku. Biaya makan dan cemilan selama 3 hari setidaknya mencapai 50% dari biaya mereka menyewa villa itu untuk 3 malam.


Singkatnya, kami sudah sampai di villa itu. Yah, memang villa eksklusif di kawasan ini, wajar saja fasilitasnya juga lengkap. Nampak istriku lebih dulu melakukan eksplorasi seluruh sudut villa itu. Setelah memindahkan barang bawaan kami dari mobil menuju ke dalam villa, om Robert berpesan untuk tidak perlu menempati kamar yang tersedia, karena ruang berkumpul di villa ini cukup besar, dengan kolam berendam di depannya, serta taman yang langsung menghadap ke pantai. "Ngapain pake kamar, disini barengan aja." Begitu katanya.


Disaat om Robert dan kawan-kawannya memeriksa peralatan fotografinya, aku susul istriku yang sedang berdiri di taman, pandangannya lurus ke depan menikmati indahnya pemandangan pantai dari taman ini. Tanpa memberitahunya lebih dulu, kulingkarkan tanganku ke pinggangnya. Kupeluk dia, dan kucium pipinya. Desir angin menambah kehangatan dan keromantisan kami berdua saat itu. Istriku membalasnya dengan remasan di kedua tanganku yang memeluknya.


"Kamu tetep cinta sama aku kan sayang ?" Tanya dia.


"Aku bakal tetep cinta, dan sayang sama kamu. Semoga kepercayaanku buat kamu, ga akan ngerubah atau ngerusak rumah tangga kita." Jawabku padanya.


Istriku lantas melepaskan kedua tanganku, berbalik dan memelukku. Bibirnya mendarat di bibirku, dan menciuminya dengan panas. Tanganku merayap ke atas untuk meraih kedua payudaranya yang selalu menjadi favorit, siapapun yang pernah melihatnya secara langsung. Bibir dan lidah kami saling beradu dengan panas, bak pasangan kekasih yang lama tak bersua. Diselingi lenguhan khas istriku yang pastinya mengundang batang kejantanan untuk mengeras.


Istriku menarik wajahnya, pagutan kami terlepas. Digandengnya tanganku, dan lantas dia berjalan menuju ke salah satu kamar. Melewati para pejantan tua yang sedang asyik ngobrol membahas dunia per-fotografi-an. "Ditinggal dulu ya… " Kata istriku sambil melambaikan tangan bak miss universe dan mengerling nakal pada mereka. Mereka yang melihatnya nampak santai, seakan memberikan kesempatan pada pemilik sah wanita ini untuk "menikmati" momennya.


Sampai di salah satu kamar yang dipilih istriku, dia langsung melucuti pakaianku. Begitu juga dengannya. Sampai kami telanjang bulat bersama. Dia memilih kamar mandi yang terdapat bathtub didalamnya. Diambil HP ku dari kantong celana, dan kemudian menyalakan kamera dalam mode video.


Dia nyalakan air dalam mode air panas, lantas Istriku "menggiring" aku untuk membasahi tubuh kami berdua di bawah guyuran shower terlebih dahulu. Dibasuhnya seluruh tubuhku dengan lembut. Dengan telaten dibersihkannya area selangkanganku, termasuk bagian batang kejantananku. Aku hanya diam pasrah menikmati pelayanan istriku yang sedang memandikan suaminya ini. Diambilnya sabun dari dispenser, untuk kemudian diusapkan ke seluruh tubuhku, penuh rata sampai tubuhku tertutupi dengan busa sabun. Lantas kemudian juga diikuti dengan membilasnya sampai bersih.


Saat aku bergerak untuk mulai menggantikan dirinya, agar aku bisa memandikan istriku yang aduhai ini, dia menolak. Digandengnya aku di depan cermin besar yang ada di kamar mandi, menata posisi kami berdua di depan handphone yang merekam kami sedari tadi. Istriku berdiri di depanku, dan kemudian meraih tanganku agar memeluknya. Nampak pemandangan erotis yang tersaji di layar handphone, dimana tubuh telanjang istriku terekspos bebas disana, dan aku berdiri di belakangnya sembari memeluk tubuhnya.


Dia mengajakku berpose manja nan mesra dalam rekaman video itu. Kusambut ajakannya dengan menjamahi setiap inchi tubuh istriku. Kupeluk pinggangnya, kuremasi payudaranya dengan selingan ciuman yang panas diantara kami. Terlihat jelas gurat kebahagiaan dan kasih sayang diantara kami berdua di rekaman video itu. Tak henti-hentinya kuremasi bagian payudara isriku yang memang sangat membuatku bernafsu. Ukurannya yang istimewa tak membuatku bosan untuk menikmatinya.

vid : https://dood.re/d/py8ox5intf2b

Kemudian istriku berbalik, melepaskan pelukanku, dan membenamkan tubuhnya di bathtub yang sudah penuh terisi air. Disuruhnya aku untuk duduk diatas kloset yang membuatku bisa melihat dengan jelas tubuh istriku yang terbenam di bathtub. Diberikannya aku sajian tubuh telanjang yang dibelainya sendiri dengan nakal. Aku meskipun sudah sering melihat tubuh telanjangnya, selalu saja terpesona dengan apa yang dia sajikan untukku. Apalagi kalau mengingat liukan dan goyangannya saat memuaskan kontolku.

vid : https://dood.re/d/lorhlxvrtjut


Singkatnya, kami cukup lama bermain-main di kamar mandi. Sama-sama menikmati kebersamaan dalam ketelanjangan kami. Meskipun tak ada penetrasi sama sekali selama kami di kamar mandi. Kontolku, jangan ditanya. pastinya mengeras maksimal selama bersentuhan dengan kulit istriku. Hal yang tak jauh berbeda juga dialami istriku, saat kukorek bagian vaginanya, lendir-lendir vaginanya bisa kurasakan meskipun bercampur dengan air.


Aku hanya bisa diam dan menonton istriku mandi dan membelai sendiri tubuhnya. Bak penari striptis yang memuaskan nafsu penontonnya. Sampai akhirnya kami akhiri setelah istriku selesai membasuh tubuhnya dari sabun. Kami berdua keluar dari kamar mandi dengan tetap telanjang. Di depan kamar mandi, istriku menyempatkan dulu mengajakku berciuman panas walau hanya beberapa menit saja.


"Ditahan dulu ya mas, nanti biar keluarnya lebih enak." Kata istriku usai kami berciuman. Sambil membelai dan meremas kontolku yang tegang maksimal. Kuanggukkan kepalaku sambil tersenyum.


Kembali dia menggandengku untuk keluar dari kamar, dan mengajakku menuju ruang berkumpul di vila itu. Dengan santainya dia mengajak aku kesana dengan tetap dalam kondisi tubuh kami berdua yang masih telanjang. Kudapati ekspresi yang sangat percaya diri saat aku berjalan mengiringinya. Dadanya bergoyang menantang siapapun yang berminat untuk mengenyotnya. Apalagi pantatnya, mengundang pria untuk melepaskan tamparan-tamparan panas di permukaan kulitnya.


Sesampainya disana, para pejantan tua itu sedikit bingung ketika kami berdua datang dengan telanjang. Meskipun hanya sesaat, namun berubah menjadi sumringah saat istriku mengutarakan maksudnya.


"Om, pengen difoto sama suami dong." Pinta istriku.


"OK. Mau make up dulu ngga ?" Jawab om Robert.


"Ga usahlah ya, biar natural kaya habis mandi." Timpal istriku.


Om Robert dan kawan-kawan langsung mempersiapkan segala peralatannya. Sementara itu, sambil menunggu, istriku berinisiatif menghabiskan waktu untuk bermesraan denganku. Kami berhadapan, tangan kami saling menggantung di bahu, berpandangan dengan mesra layaknya di pesta dansa. Tubuh kami bergerak pelan meskipun tak ada musik yang mengiringi. Ciuman pelan di kening, bibir dan hidungnya menjadi selingan diantara kami. Tanganku pastinya tidak mau diam saja, berpindah - pindah dari bahu, pinggang dan tentu saja paling lama mendarat di payudaranya.


"Udah siap ?" Teriak pelan om Robert yang sedikit membuatku terhenyak dan membuat kemesraan kami terhenti.


"Yuk om." Jawab singkat istriku.


Mulailah kami berpose mesra dalam ketelanjangan kami, dengan ditonton, serta akan diambil gambarnya. Istriku memulainya dengan pose pertama, dengan dia berdiri di depanku, tanganku diraihnya untuk memeluk pinggangnya. Tubuh kami agak menyamping. Dan lantas istriku memposisikan tubuhnya dengan membusungkan dada, dan sedikit mengangkat pantatnya keatas. Ditempelkannya pantat itu ke area selangkanganku, sehingga menutupi kontolku. Sementara tubuh istriku terpampang bebas karena posisinya di depan. Ckreeeeekkk… suara kamera yang mengambil gambar kami.


Lanjut ke posisi berikutnya, aku dan istriku saling berhadapan dengan tubuh menyamping. Sehingga hanya bagian samping tubuh kami yang terlihat di kamera. Tanganku kembali di pinggangnya, sementara tangan istriku bergelayut di bahuku. Om Ivan sepertinya kurang puas dengan pose ini menghampiri kami dan mencoba memperbaiki posenya agar terlihat lebih menarik. Dimintanya istriku sedikit mendongak, namun dengan tetap menatap kamera, sementara aku diminta mencium leher istriku. Tangan om Ivan dengan santai membetulkan posisi payudara istriku yang tergencet tubuhku. Istriku disuruh mengangkat kaki kanannya, dan aku diminta untuk menahannya dengan tanganku. Ditutup dengan tangan om Ivan yang mendorong pantat istriku agar area vaginanya menempel rapat di selangkanganku. Setelah dirasa cukup, dia mundur untuk kemudian memberi komando pada temannya agar siap mengambil gambar. Ckreeeeeek…


Di pose selanjutnya, istriku kembali berdiri di depan, berkacak pinggang dengan membusungkan dada. Kepalanya mendongak penuh percaya diri. Dimintanya aku memeluk pinggangnya, dan aku mencium bahunya. Ckreeeeekk… suara kamera kembali terdengar.


Om David kini giliran menghampiri kami, berinisiatif memberikan ide pose sesuai pikirannya, atau mungkin lebih tepatnya, sesuai nafsunya. Istriku tetap diposisikan di depan, tangannya diminta diangkat ke atas seperti orang yang peregangan bangun dari tidur. Kepalanya menoleh ke samping. Sementara aku diminta sedikit meremas payudaranya, dan tangan kiri juga sedikit meremas bagian vagina istriku. Jadi di kamera kurang lebih pose yang terlihat adalah istriku sedang menikmati remasan kecil di area vagina dan payudara. Ckkreeeeeeek… shutter kamera terdengar.


Pose-pose selanjutnya mungkin tak perlu aku jelaskan detail, intinya pose telanjang aku dan istriku dieksplor habis-habisan oleh para pejantan tua itu. Dengan santainya mereka memegang dan meremas payudara serta pantat istriku ketika mereka "memperbaiki" pose kami berdua, atau tepatnya pose istriku. Sampai di bagian penutupan, istriku minta untuk merubah dalam mode video.


Dimintanya aku berdiri dengan memegang kepalanya, sementara dia jongkok di depanku. Diraihnya batang kontolku, dibelainya dan dikocoknya dengan penuh semangat. Pastinya tak lupa untuk dia hisap dan sedot dengan kuat lewat mulutnya yang lihai memberikan kepuasan. Wajahnya tak henti-hentinya menatap kamera, seakan menggoda orang yang sedang berada di balik kamera. Kombinasi belaian, kocokan tangan dan sedotan mulutnya menghiasi rekaman video itu. Sesekali juga dia memberikan pijatan untuk kontolku dengan jepitan payudaranya. Aku yang hanya diminta menikmati pelayanan istriku seperti ini akhirnya tumbang. Spermaku muncrat tepat saat istriku melepaskan hisapannya. 7 kali semprotan spermaku mendarat di wajahnya.


Rasa nikmat setelah mencapai ejakulasi membuatku lemas dan akhirnya terbaring. Sambil terpejam mengatur nafas yang menderu. Sempat kulihat istriku mendekat ke kamera, mencolek sperma di wajah dengan telunjuknya, dan kemudian menghisap jari telunjuknya yang belepotan sperma.


Setelah itu aku hanya bisa merasakan kantuk yang amat hebat, dan akhirnya tertidur.


Entah berapa lama aku tertidur, tapi kurasa tak lama aku tidur, karena saat bangun aku lihat matahari masih nampak. Ingin rasanya bangkit dan melihat jam berapa sekarang, tapi saat menggerakkan tangan, ternyata kedua tanganku diikat ke belakang di salah satu pilar sudut ruangan itu. Tubuhku masih telanjang. Otakku lantas bekerja, meminta mataku mencari keberadaan istriku.


Pandanganku berhenti di area tempat aku dan istriku berpose tadi. Nampak para pejantan tua sudah telanjang semuanya. Mengambil foto istriku yang berpose erotis. Ternyata mereka kini ikut mengambil foto telanjang bersama istriku, yang tentunya lebih liar lagi. Karena secara bergantian, mereka mengambil posisi berpose bersama istriku. Bukan lagi pose nakal, karena mereka nampak totalitas dengan menancapkan kontol mereka ke vagina istriku saat berpose.


Disini, dengan tangan yang terikat, aku menonton kegiatan photoshoot mereka. Yang mana awalnya hanya istriku saja yang telanjang, berpose erotis ala model majalah dewasa. Kemudian diikuti dengan para pejantan tua itu yang bergegas melucuti pakaian mereka sampai telanjang bulat.


Pertama mereka mengabadikan momen berdua dengan istriku secara bergiliran. Pastinya kalian tahu dengan posisi seperti itu tak mungkin tangan mereka diam saja. Kulihat mereka berpose dengan mengenyot payudara istriku, meremas payudaranya, dan menciuminya dengan ganas.


Setelah satu persatu, dilanjutkan dengan pose istriku bersama 2 pria. Diawali dengan foto santai dimana istriku memegang 2 kontol yang ada di samping kanan kirinya. Kemudian kedua pria saling berbagi payudara istriku untuk diremas. Sampai dimana tampak istriku mengulum kontol yang ada di depan wajahnya, dan kemudian disodok dari belakang. Mungkin ada puluhan gambar yang diambil saat itu.


Setelah itu, dengan menggunakan remote khusus, kesemuanya ambil bagian di frame. Pastinya kalian paham lah, makin panas photoshoot itu. Nampak sekali mereka mengeroyok istriku untuk berebutan menjamah area intimnya.


Melihat rangkaian pemotretan itu, kontolku pastinya mengeras maksimal. Namun apa daya, tanganku tak dapat menggapainya. Bahkan jika hanya ingin mengelusnya saja.


Selama pemotretan, istriku sebenarnya tahu kalo aku sedang menikmati tontonan itu. Sesekali dia memandangku dengan tatapan nakal dan senyum manis. Bahkan rasanya makin ditonton suaminya, makin liar dia berpose. Padahal kupikir tak ada bedanya juga ketika dia digarap para pejantan itu. Toh hanya sekarang mereka menggunakan kamera untuk diabadikan.


Selesailah sesi pemotretan hari itu, ditutup dengan mereka foto berempat dengan gaya riang gembira. Ketiga pejantan tua itu bergegas membereskan peralatan kamera mereka, meskipun hanya digeser tempatnya saja agar lebih ringkas dan tak memakan tempat.


Om David yang pertama selesai membereskan peralatannya langsung menghampiri istriku, mencium bibir dan memeluknya dengan mesra. Sementara itu om Robert bergabung dan memeluk istriku dari belakang. Dikecup-kecupnya leher istriku. Om Ivan tak mau ketinggalan, walaupun bergabung paling terakhir. Diseretnya bean bag ke arah istriku, dan dengan menyela kedua rekannya yang lebih dulu menikmati tubuh istriku, didudukkannya istriku dengan menghadap ke arahku. Om ivan lantas berdiri di samping istriku, dan mengarahkan batang kontolnya ke mulut istriku. Sementara itu dia memberi komando pada 2 rekannya untuk ikut "mengerjai" istriku. Om David kebagian di sebelah kiri istriku, dan Om Robert di samping kanan istriku, sedikit di depan om Ivan. Om Robert yang lebih tertarik menjamah vagina istriku langsung mendaratkan tangannya ke area selangkangan istriku, sementara om David meremasi kedua payudara istriku.


"Aaaaaahhh… . Sayaaang, enak bangeeet nih… aku sukaaaa… " Erang istriku saat diserang dari berbagai arah seperti ini. Aku yang melihatnya makin nafsu. Rasanya kontolku bisa patah bila terlalu tegang dan keras seperti ini.


Terdengar lenguhan dan erangan istriku yang dengan bebas lepas meluapkan birahinya. "Sayaaaaang… memek aku boleh muasin kontol mereka terus kan sayaaaaang…? " Tanya istriku sambil tetap menghayati rangsangan-rangsangan yang diterimanya.


Hanya kujawab dengan anggukan kepala karena aku juga terlalu antusias melihat sajian di depanku saat ini.


Tangan om Robert menari-nari di permukaan vagina istriku yang sesekali juga dicolokkannya ke dalam dengan 2 - 3 jarinya. Lalu om David dengan kasarnya meremasi payudara istriku, layaknya adonan kue. Sementara istriku dengan riangnya menerima sodokan - sodokan kontol dari om Ivan di mulutnya. Sungguh pemandangan yang membuatku begitu bernafsu. Kombinasi gairah syahwat dan rasa cemburu.


Om Robert lantas bangkit, mencoba mengambil kendali. Istriku ditariknya agar bangkit, dan membuat kedua rekannya harus menghentikan kegiatannya. Didorongnya beanbag itu mendekat ke arahku. Lalu istriku ditelungkupkan diatasnya. Sehingga kini wajah istriku tepat didepan kontolku yang mengeras, dan pantatnya menjulang ke atas karena tubuhnya berada di atas beanbag.


"Kasihan suamimu masa cuma disuruh liat aja." Kata om Robert yang mengisyaratkan sinyal untuk istriku agar melahap batang kontolku. Dengan tatapan nafsu, istriku langsung mencaplok batang kontolku untuk dibenamkan di mulutnya. Sementara itu, om Robert mengambil posisi di belakang istriku. Dituntun batang kontolnya menuju liang vagina istriku. Dan dengan lugas dilesakkannya masuk. "Eeeeeeeenggghh… " Lenguh istriku saat vaginanya menerima hujaman kontol om Robert.


Om Robert mulai memompa kemaluan istriku dengan sangat antusias. Dihiasi gerakan tangannya yang menampar pantat istriku, layaknya joki memberikan semangat pada kuda tunggangannya. Om David dan om Ivan tak mau kalah, memposisikan diri di samping kanan dan kiri istriku. Meraih tangannya agar mengocok kontol mereka. Jadi kini istriku melumat kontolku dengan mulutnya, menerima hujaman om Robert di vaginanya dan aktif mengocok kontol om David dan om Ivan.


Posisi itu bergilir dimana ketiga pejantan tua berpindah tempat dengan teratur, hanya aku saja yang tetap menikmati hangatnya mulut istriku. Istriku selama dalam posisi itu hanya terdengar menggeram menikmati hujaman-hujaman kontol di vaginanya. Kulihat pantat istriku makin memerah karena tamparan-tamparan yang diterimanya kala digenjot pejantan tua itu.


Ada mungkin sekitar 45 menit kami ada di formasi seperti itu, sampai ketiga pejantan tua itu sudah tidak tahan untuk memuntahkan spermanya. Istriku ? Jangan tanya lagi, entah berapa kali dia sudah mengejang karena orgasmenya. Om David segera mengangkat tubuh istriku, dan memposisikannya diatas kontolku. Istriku membimbing kontolku masuk ke lubang kenikmatannya. Sementara ketiga pejantan tua itu dengan santainya secara bergiliran menghujamkan penisnya ke pantat istriku. Dengan berpegangan di pundakku, istriku terlonjak-lonjak ke depan.


"Uuuuuuuhhhh… terus… siram pantatku pake mani kalian…" Teriak istriku yang dengan liarnya malah memberikan semangat pada pejantan tua itu. Dan masing-masing pejantan tua itu hanya butuh sekitar 5 menit saja menggenjot lubang pantat istriku, dan menyemburkan mani ke dalamnya.


Ketiga pria tua itu lemas dan tubuh mereka telentang berserakan di sekitar kami. Istriku yang sudah cukup lemas dengan perlakuan mereka, nampak masih dengan senang hati menggenjotku agar aku ikut mencapai puncak seperti pria-pria itu.


"Sekarang giliran kamu ya sayaaang… tumpahin semuanya di memekku." Kata istriku dilanjutkan mengecup bibirku. Perlahan tubuhnya maju mundur bergoyang memijat batang kontolku yang terbenam di vaginanya.


"Nikmati aja ya sayaaaaang…" Dengan tangan bertumpu di kedua bahuku, dia meliuk-liuk indah. Payudaranya bergoyang membuat tanganku gatal ingin meremasnya. Namun apa daya, tanganku terbelenggu tali saat ini. Yang membuatku hanya bisa pasrah menikmatinya.


Peluh keringat membuat tubuh istriku makin mengkilat. Aroma khas istriku yang juga jadi pemikat untukku setiap bersetubuh dengannya. Diciuminya pipiku kanan dan kiri, serta leher dan kupingku. "Kontolmu enak sayaaaang." Bisiknya.


Makin kesini, temponya makin naik. Kontolku yang sudah mengeras sedari tadi juga nampaknya sudah tak mampu lagi menahan gelombang puncak yang kian mendekat. "Lebih keras lagi sayang." Pintaku padanya.


Segera dia mencengkeram kepalaku dengan kuat, dan dinaikkan lagi ritme goyangannya. Yang membuat aku makin melayang. Tak butuh waktu lama, puncakku pun sampai.


"Eeeeerrrgghhh…" Aku menggeram. Badanku mengejang. Beberapa semprotan spermaku meluncur ke liang vagina istriku. Melihatku terkulai layu, diciumnya bibirku. "Enak kan sayaaaang ?" Tanyanya manja. Hanya kujawab dengan senyuman manis buat istriku.


Lantas dia bangkit, dan membuka tali yang mengunci tanganku. Dibaringkannya tubuhku, dipeluknya dan ditutup dengan dipeluknya tubuhku. Kami tertidur bersamaan dengan tubuh bermandikan keringat, dan kenikmatan yang tiada tara.
 
Terakhir diubah:
gemoy bgtt sexyy hu pengen petik mangga jadinya

Saran hu...... POV suami lbh ngena feel nya hu

Makasih miss updatenya... ditunggu kenakalan dan eksibnya lagi...

Jooooooooossssssss

Makasi apdetnya @missrossa

Maturnuwun apdetnya @missrossa

Thanks updatenya hu


Komennya pada gini-gini aja. Coba komen nakalnya dong. Biar seru.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd