POV SUAMI
Entah label apa yang akan disematkan oleh orang lain jika mereka tahu kalau aku adalah suami yang merasa terangsang ketika mendengar istriku dinikmati pria lain. Ya, aku akan merasa sangat sangat horny ketika mendengar cerita istriku. Cerita saat dirinya menggoda pria lain dengan tampilan seksinya, atau ada pria lain yang mencoba menggodanya.
Kupikir tak perlu ada perkenalan tentang diriku, karena semuanya sudah dijelaskan oleh istriku. Kesibukanku sebagai pengusaha memang kadang membuat aku harus terpisah sejenak dengan istriku. Seperti yang mungkin sudah kalian ikuti sebelumnya dimana aku harus mengurus kerjaanku saat istriku ada jadwal photoshoot dengan pak Robert. Sejatinya aku tak bisa fokus pada kerjaanku, mengingat rasa penasaranku tentang apa saja yang terjadi di villa. Bagaimana tidak, seorang wanita bermalam di villa dengan beberapa pria tanpa didampingi suaminya. Namun sampai sekarang aku juga belum menanyakan kepada istriku, apa saja yang dilakukannya selama di villa. Apakah hanya photoshoot saja, atau ada acara lainnya. Nanti biasanya dia akan cerita sendiri saat kami sedang bercengkrama sebelum tidur.
Saat ini aku sedang melaju dengan kecepatan sedang menuju bandara. Suplier ku dari kalimantan memintaku untuk segera kesana karena ada masalah pengiriman, dan aku diharuskan kesana sesegera mungkin. Aku sendiri juga heran, kenapa aku harus ikut menyelesaikan urusan ini, padahal anak buahku sudah ada yang disana. Tapi demi kelancaran dan percepatan usahaku, kukubur sendiri rasa penasaranku, kutahan sampai aku tiba disana.
Sesampai di bandara, segera aku menelpon istriku untuk memberinya kabar kalau aku ada agenda mendadak ke kalimantan. Beberapa kali kucoba menghubungi nomornya tapi tidak diangkat. Kemana dia, pikirku dalam hati. Sampai jadwal pesawatku terbang, aku tak berhasil menghubungi istriku. Akhirnya kutinggalkan pesan di Whatsapp daripada dia nanti menunggu kabarku terlalu lama.
"Sayang, aku harus ke Pontianak malam ini, maaf kalau mendadak. Urgent. Belum tahu berapa hari disana. Sayang kamu. "
Kukirim pesan singkat via whatsapp kepada istriku. Aku pun bergegas menuju ke pesawat.
*****
POV ISTRI
Kemarin, setelah terbangun dari tidurku, aku masih heran dengan suamiku yang tak kunjung pulang. Segera kucoba untuk menelponnya. Sebelum aku menekan kontaknya, kulihat pesan WA dari suamiku. Ternyata dia harus pergi untuk beberapa hari. Aku yang baru bangun tidur merasa perutku ingin diisi. Kalau aku masak sepertinya akan terlalu lama, apalagi hanya untuk aku sendiri. Beli nasi goreng ajalah, batinku.
Sambil menunggu penjual nasi goreng yang rutin lewat depan rumah, kuhabiskan waktu dengan menonton TV. Beberapa menit mencari acara yang ingin kutonton, sepertinya aku tak menemukan acara yang enak untuk ditonton.
Mandi dulu mungkin ya, pikirku. Aku bergegas menuju kamar mandi. Sedikit terburu-buru aku mandi saat itu, karena takut terlewat abang penjual nasgor yang lewat. Kulilitkan handuk setelah aku selesai. Hendak menuju kamar, ternyata suara kentongan dari penjual nasgor sudah terdengar di depan rumah.
Gawat, udah di depan abangnya. Aku panik karena aku ingin segera keluar rumah, tapi di sisi lain aku masih hanya mengenakan handuk. Daripada terlewat, aku segera lari ke depan dan membuka pintu rumahku. Dengan hanya kepala yang nongol, kupanggil abang nasgor itu.
"Bang, nasgor ga pedes satu ya, bungkus aja. " Teriakku pada penjual nasgor itu.
Lega akhirnya aku sudah memesan nasgor untuk mengisi perutku yang meronta-ronta. Sambil menunggu pesananku dibuat, aku menuju kamarku untuk berganti pakaian. Kuambil gaun tidur satinku berwarna gold. Tanpa mengenakan dalaman, karena aku lebih suka tanpa dalaman saat di rumah. Kuambil uang untuk membayar pesananku di dompet.
"Mba, ini pesenannya. "
Kudengar abang itu memanggilku karena pesananku sudah selesai, tapi aku tak kunjung keluar.
"Masuk aja bang, taruh depan TV."
Entah karena tidak berpikir panjang, atau karena terlalu kaget, aku malah keceplosan mempersilakan abang itu masuk. Jelas seperti cari mati. Seorang wanita sendirian di rumah, malah mempersilakan pria lain masuk ke rumah. Aku yang baru saja menyadari hal itu langsung bingung, gimana bayarnya. Masa pake pakaian kaya gini.
Daripada dia tambah lama, ya sudah kuputuskan keluar kamar dan segera membayar pesananku. Kulihat abang nasgor masih berdiri di ruang keluarga.
"Ini bang, kembaliannya ambil aja. " Kusodorkan uang 30 ribu kepadanya. Tapi nampaknya abang ini malah nge-freeze melihatku. Aku tak paham kenapa dia malah bengong seperti ini. Setelah beberapa saat aku baru sadar kalau di terangnya lampu rumahku, tampilan transparan tubuhku dengan gaun ini memberikan efek "silau" untuk abang ini.
"Eeeeeh… . " Aku terkaget.
