Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NO QUOTE - Istri Nakal yang Suka Tantangan

Setelah melihat penampakan bodyku, berapa nilai yang kamu berikan ?

  • 5 : Jelek

    Votes: 44 5,0%
  • 6 : Biasa

    Votes: 50 5,7%
  • 7 : Lumayan

    Votes: 83 9,4%
  • 8 : Bagus

    Votes: 143 16,2%
  • 9 : Sexy

    Votes: 389 44,0%
  • 10 : Sempurna

    Votes: 175 19,8%

  • Total voters
    884
Bimabet
Makasih buat yang masih setia menunggu. Mohon maaf kalo miss lama banget belum bisa update.
Semoga berkenan.

:o:o:o

Kini kami bertiga sedang duduk santai bersama di kebun belakang ditemani secangkir kopi dan beberapa cemilan. Aku menjelaskan rencana nakalku kepada Patrick dan Han untuk mengerjai suamiku. Namun, demi menjaga kehormatan suamiku, aku tak memberi tahu mereka bahwa sebenarnya suamiku juga punya fantasi istrinya dipakai beramai-ramai.

Jadi rencananya, Patrick akan berpura-pura ingin membuka toko lingerie dan sex toys secara online. Disitu, Patrick meminta aku untuk menjadi modelnya, karena menurutnya tubuhku sangat ideal. Nantinya Patrick juga akan meminta ijin suamiku agar aku bisa menjadi model dari produk-produk tersebut.

Setelah beberapa lama membahas detail rencana tersebut, aku meminta Patrick dan Han untuk segera membeli beberapa produk lingerie dan sex toys untuk digunakan sebagai properti rencana itu. Selain itu, aku meminta Patrick untuk menyewa fotografer yang nantinya akan memfotoku. Tak lupa mengabari Chris agar ikut skenario yang sudah direncanakan.

Setelah rencana tersusun, kini Patrick dan Han segera meluncur mencari properti dan fotografer yang akan digunakan. Sementara aku akan menunggu di villa, sampai suamiku datang. Seakan-akan aku sepanjang hari ini hanya tidur-tiduran saja di villa.

*** POV SUAMI ***

Cukup melelahkan aktivitas hari ini. Setelah meninjau lokasi proyek, Chris mengajakku untuk minum sebentar di sebuah kafe. Aku yang memang tidak terbiasa di tempat seperti itu, dan memang basicnya aku bukan seorang peminum, aku hanya menurut saja demi menyenangkan orang yang mengajakku. Aku yang tidak terlalu paham minum-minuman beralkohol pun hanya menuruti saja pesanan dari Chris. Meskipun sebelumnya aku berpesan pada Chris untuk memesan minuman yang tidak memabukkan.

Chris hanya menganggukkan kepala, sampai akhirnya pesanan kami datang. Sebuah botol dan 2 gelas disajikan di meja kami. Dibantu oleh pramusaji disana, Chris dan aku pun menenggak minuman tersebut. 2 - 3 gelas pertama aku tak merasakan apapun, tapi sampai di gelas kelima, aku sedikit merasakan kepalaku yang berat. Aku pun mengajak Chris untuk cabut ke villa, rasanya sudah tak kuat menyangga tubuh ini.

Sampai di villa, tak kulihat bule lainnya yang seharusnya ada di villa ini. Tak terlalu peduli dengan kondisi itu, aku langsung menuju kamarku. Kubuka pintu kamarnya, dan kulihat istriku sedang santai menonton TV.

“halo sayang, gimana hari ini ?” tanyaku.
“luar biasa pah” jawab istriku.

Aku tak mengerti dengan jawabannya itu, kepalaku yang terasa berat membuat aku memilih segera merebahkan diri di tempat tidur. Aku masih merasakan istriku melepaskan sepatu, baju dan celanaku. Kemudian rebah di sampingku, dan membelai bagian dadaku. Setelah itu aku tak sadar, lelap dalam tidurku.

Entah sudah berapa lama aku tidur, kulirik jam dinding yang ada di kamar, sudah jam 8 malam. Kepalaku yang masih berat membuat jalanku terhuyung, dengan susah payah aku masuk ke kamar mandi. Kupikir dengan segarnya air akan membuat kepalaku menjadi lebih ringan. Aku pun akhirnya mandi walaupun dengan badan yang tidak bisa tegak. 15 menit aku mandi, kemudian aku menuju lemari untuk mencari baju ganti. Kuambil sebuah celana pendek yang longgar dan kaos polos.

Aku yang menyadari tidak adanya kehadiran istriku pun lalu berpikir untuk mencarinya. Mungkin dia sedang di ruang tengah ataupun ruang makan. Saat itu kepalaku masih terasa sangat berat, pandanganku pun sedikit kabur. Dengan langkah yang berat, aku mencoba menuju ke ruang tengah. Ternyata benar, disana istriku dan para bule itu sedang berkumpul di ruang tengah. Kulihat ada 1 orang yang belum kukenal, dan sedang menyiapkan peralatan yang aku pikir ini adalah peralatan fotografer. Sementara di sudut lain, aku melihat banyak sekali pakaian sexy yang tergantung, dengan berbagai model, motif dan warna.

Kedatanganku pun disambut oleh istriku. Aku dibantu untuk melangkah bergabung dengan mereka. Kemudian memposisikan aku duduk disampingnya.

“Paaah, Mr. Patrick mau buka toko lingerie, underwear dan sex toys. Katanya sedang butuh model untuk pakaiannya. Dan nawarin mama buat jadi modelnya, boleh ya pah ?” istriku berkata kepadaku dengan nada manja merajuk.

“Kenapa mama mau, emang ga malu nanti kalo ketauan temen mama, pake pakaian sexy gitu ?” cecarku padanya.

“Nanti pakai semacam mask gitu pah, jadi bagian hidung keatas ga keliatan full.”

“Ya kalo mama ga masalah dengan itu, ga apa-apa. Yang penting mama harus tahu konsekwensinya.” jelasku padanya.

“Iya sayaaang, aku ngerti kok.” Jawabnya dengan nada yang menyiratkan bahagia luar biasa. Sembari mengecup pipi kanan dan kiriku.

Aku sendiri masih belum berpikir aneh-aneh, selain badanku yang masih lemas karena kepala yang masih berat. Memilih untuk duduk melihat persiapan mereka. Pantas saja ada fotografer dan pakaian sexy yang cukup banyak. Ternyata ada pemotretan untuk produk dari Mr. Patrick. Aku bersandar di sofa dan tidak terlalu peduli dengan persiapan yang mereka lakukan di ruangan ini. Kulihat Mr. Patrick sedang ngobrol dengan istriku di depan pakaian-pakaian itu, sementara Mr. Han dan Mr. Chris ngobrol dengan fotografer itu, Felix namanya.

Istriku mengambil sebuah lingerie berwarna ungu dengan model v-neck, panjangnya mungkin setengah paha bila dipakai oleh istriku. Sementara bagian punggungnya aku rasa cukup terbuka. Istriku menuju balik lemari besar yang ada di ruangan itu. Aku rasa dia ganti pakaian di balik lemari itu. Sementara Felix sudah bersiap di posisinya untuk mengambil gambar. Ketiga bule itu kemudian duduk di lantai menunggu istriku berganti pakaian. Mereka terlihat antusias menunggu momen pemotretan itu.

Tak berapa lama, istriku muncul dengan malu-malu. Dengan mask yang menutup sebagian wajahnya, sepertinya memang aman, agak susah mengenali bahwa itu istriku. Sambil menutup bagian payudara dan vaginanya. Aku meskipun masih dalam samar-samar bisa melihat pakaian yang dipakai istriku ini terbilang mini. Sebuah lingeri warna ungu, dengan model v-neck yang tidak hanya memperlihatkan belahan dada istriku, namun juga bisa memperlihatkan puting istriku walaupun hanya tersamar. Istriku kemudian mengambil posisinya. Felix mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Diawali dengan pose yang mana istriku tetap menutup bagian intimnya. Beberapa gambar diambil dengan pose yang berbeda. Walaupun tetap menutupi bagian intimnya, pose istriku jels mengundang birahi para pria yang ada disini.

“Kok sepertinya masih grogi gitu Bu Rossa ? Dibuka aja tangannya. Harusnya Bu Rossa bangga dengan tubuh yang dimiliki” sahut Mr. Han memuji istriku. Kulihat istriku kemudian perlahan membuka tangannya. Terlihat bagian bawah, di area vaginanya hanya tertutup sedikit saja. Jembutnya nongol melalui celah-celah samping. Sementara dadanya terlihat menantang dengan puting yang tersamar. Dia menutup wajahnya malu-malu, sepertinya dia sedang mengondisikan diri untuk siap dengan pose yang menantang.

Diawali dengan kedua tangan yang diangkat ke atas saling menggenggam, kaki yang tersilang, dan bagian pantat yang sedikit menggoda, istriku memulai posenya dengan tangan yang sudah tidak menutupi bagian intimnya. Setelah beberapa gambar diambil, aku melihat istriku sudah tidak canggung atau grogi lagi. Malah aku lihat istriku sengaja memancing birahi para lelaki dengan pose-pose yang sangat nakal.

Dengan menggunakan properti yang ada, dia terus mengeksplor kemampuannya dalam berpose. Seperti meja, kursi, botol dan vas bunga digunakannya sebagai properti untuk foto. Para bule itu juga sesekali ikut mengarahkan gayanya, dibantu Felix agar terlihat eksotis.



Kini kulihat istriku akan berganti pakaian, dihampirinya hanger pakaian-pakaian itu, kemudian kembali memilih yang akan dikenakannya. Mr. Chris turut menghampirinya untuk ikutan memberikan saran. Mereka kemudian ngobrol asyik sejenak sambil memilih pakaian mana yang akan digunakan. Sejurus kemudian istriku sudah menuju balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya.

Sementara itu, Mr. Han duduk di sebelahku sambil membawa sebuah botol dan gelas. Mengajakku untuk minum-minum sembari ngobrol menonton sesi pemotretan ini. Aku yang sejatinya masih enggan untuk minum, mau tak mau menuruti kemauan Mr. Han. Agaknya ada rasa tidak enak jika menolak ajakan mereka karena perlakuan mereka begitu baik selama ini.

Tak berapa lama kulihat istriku sudah muncul dari balik lemari besar itu, aku sedikit takjub dengan apa yang digunakan istriku. Dia menggunakan bodystocking yang jelas tidak ada bagian yang tertutupi dengan pasti. Aku yang melihatnya hanya bisa menahan nafas sekaligus nafsu, begitu juga para pria yang ada di ruangan ini. Terlihat jelas dari bagaimana mata-mata mereka melahap penampilan istriku. Kini istriku sudah tidak malu-malu lagi, bahkan kulihat langkahnya mantap ketika keluar dari balik lemari besar itu, dan terkesan berlenggak-lenggok ala model profesional.

Kini dia sudah kembali ke posisinya untuk siap difoto. Felix dan bule-bule itu ikut mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Begitu juga dengan Mr. Han yang ada disampingku, sesekali berteriak menginstruksikan pose yang harus dilakukan istriku. Meskipun aku tak melihat secara langsung di kamera, tapi aku yakin pose-pose istriku bisa dibilang tak mengecewakan. Setelah selesai mengambil banyak pose dengan body stocking itu, Felix merasa sudah cukup kemudian menyuruh istriku kembali berganti pakaian.

Istriku pun langsung ngeloyor ke gantungan pakaian, dan kini Mr. Patrick yang ikut nimbrung di samping istriku. Terlihat dia yang lebih aktif membolak-balik gantungan pakaian itu, memilihkan pakaian yang akan digunakan istriku. Sesekali mereka bercanda dimana istriku terlihat mencubiti pinggang Mr. Patrick. Aku yang lambat laun merasa kepalaku semakin berat pun tak fokus lagi dengan pakaian yang digunakan istriku. Hanya terlihat istriku kembali ke balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya. Namun dia tak sendiri, Mr. Patrick juga ikut ke balik lemari tersebut.

Mungkin hanya 5 menit mereka di balik lemari besar itu mengganti pakaian, keduanya muncul bergiliran. Mr. Patrick keluar dengan sebuah celana renang ketat berwarna hitam, yang jelas tidak dapat menyembunyikan tonjolan besar di pangkal pahanya. Sementara istriku lebih membuatku kaget lagi, dia menggunakan bikini yang biasanya lazim disebut micro bikini. Karena bagian penutupnya hanya berukuran kecil. Tentunya di bagian atas hanya menutupi area putingnya saja, bahkan bagian areola istriku bisa terlihat mengintip disana. Bagian bawahnya apalagi, hanya bisa menutupi belahan “serabi lempit” istriku.

Sepertinya 2 insan ini menggunakan pakaian yang “serasi”. Ternyata sesi kali ini mereka berdua akan foto bersama. Mr. Patrick dan istriku kemudian mengambil posisi berdampingan. Kulihat di awal-awal pose mereka masih terlihat normal untuk sebuah pemotretan. Diselingi dengan candaan yang membuat suasana sepertinya lebih cair. istriku terlihat sangat pede dalam berpose.

Namun semakin kesini, aku merasa pose yang dilakukan mereka berdua semakin berani. Kini kulihat istriku berbalik membelakangi kamera, dan kemudian melepas penutup atasnya. Dilemparnya ke belakang dan tepat mendarat diatas kepala Mr. Chris. Para pria itu dan juga Mr. Han yang ada disampingku hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Lalu istriku berbalik, menghadap kamera, sementara bagian atasnya yang terbuka kini ditutupi kedua tangannya. Tentu saja dengan posisi seperti ini, payudara istriku terlihat tergencet kedua tangannya. Kembali dia berpose bersama Mr. Patrick dengan pose-pose yang terbilang nakal.

Mr. Patrick berada di belakang istriku, tangan kirinya memeluk perut sementara tangan kanannya mendarat di payudara istriku untuk menutupinya. Kepalanya berdampingan dengan kepala istriku, sementara tangan istriku diangkat tinggi keatas.

Aku yang melihat adegan itu pun menahan marah namun juga rasa cemburu yang besar. Bukannya menghentikan apa yang mereka lakukan, aku malah seakan penasaran dengan pose-pose apalagi yang akan mereka lakukan. Karena kurasakan penisku menegang luar biasa menonton sesi pemotretan ini.

Kini pose berganti. Istriku kini sudah kembali membelakangi kamera, dan kemudian melepas satu-satunya penutup di tubuhnya. Dilepasnya bagian bawah, dan kemudian ditenteng di tangan kanannya. Dia tak berbalik menghadap kamera, hanya menengok sedikit ke belakang dengan mimik erotis. Sementara Mr. Patrick badannya setengah menghadap istriku. Dipeluknya istriku merapat ke tubuhnya. Tangan kirinya memeluk pinggang istriku, sementara tangan kanannya berkacak pinggang. Dengan posisi seperti ini, aku yakin payudara istriku jelas menempel rapat di dada Mr. Patrick. Namun yang lebih kaget lagi adalah tangan kiri istriku berada di tonjolan pangkal paha Mr. Patrick. Kulihat di sela-sela mengambil gambar, dia belai-belai bagian itu.

Entah apa yang kurasakan saat ini, melihat moleknya istriku sedang dinikmati para pria di ruangan ini. Istriku sendiri seakan sudah mulai membaur dengan mereka tanpa mempedulikan posisinya yang sudah telanjang total. Sesekali di sela shoot, Mr. Patrick berbisik di telinga istriku yang kemudian malah disambut tawa renyah istriku. Yang akhirnya membuat dia lupa untuk menutupi bagian atas dan bawahnya.

Sekarang Felix mengambil meja untuk dijadikan properti. Diarahkannya istriku untuk berpose duduk diatas meja itu. Dia duduk mengangkang dengan kedua tangan bertumpu diatas lututnya yang ditekuk. Kedua payudara istriku dengan posisi seperti itu masih dapat tertutup kedua lututnya, namun bagian bawahnya sudah tentu terekspos bebas tanpa penutup. Aku lihat istriku tidak ada masalah dengan itu, tak ada usaha sama sekali untuk menutupinya. Sementara Mr. Patrick berada di belakangnya, kedua tangannya berada di pundak istriku. Walaupun aku merasa pose ini sangat sensual, tapi tetap membawa kesan elegan.

Setelah mengambil beberapa gambar dengan meja itu, Felix kemudian menyingkirkan meja itu. Pandanganku makin kabur. Kesadaranku juga mulai perlahan terganggu, saking asyiknya menonton sesi pemotretan ini, entah berapa gelas minuman kuteguk bersama Mr. Han. Samar-samar aku masih bisa melihat Mr. Patrick kini ikut melepas celananya. Sehingga sekarang istriku dan Mr. Patrick telanjang total bersama. Aku walaupun tidak bisa melihat dengan jelas, tapi aku yakin ukuran kontolnya jelas diluar standar. Panjang dengan diameter yang istimewa.

Kini istriku digendongnya ala pengantin baru. tangan kanannya berada di leher istriku, dan tangan kirinya berada di kaki istriku. Sementara istriku sendiri mengalungkan tangannya ke leher Mr. Patrick. Keduanya menghadap kamera dengan mimik wajah yang sensual.

Pose kembali berganti, dimana kini istriku digendong dengan tubuh yang saling berhadapan. Tangan istriku berpegangan di kepala Mr. Patrick, sementara tangan Mr. Patrick mengangkat dan menahan kuat kedua kaki istriku. Jelas saja dengan posisi ini, Mr. Patrick bisa melihat jelas kedua payudara istriku. Namun yang aku penasaran adalah, kontol Mr. Patrick yang tidak terlihat dari kamera. Ada pikiran mesum yang menghinggapi diriku dimana dengan posisi seperti itu, kontol Mr. Patrick “disembunyikan” ke memek istriku. Tapi kupikir Mr. Patrick tidak akan seberani itu.

Mengambil beberapa gambar dengan posisi itu, meskipun dengan sudut yang berbeda, Felix merasa sudah puas dengan gambar yang diambilnya. Kini menyuruh mereka berganti tempat pemotretan. Kulihat kini dia mengemasi peralatanya. Sementara itu, istriku malah dengan santainya berjalan ke arah Mr. Chris dan kemudian duduk didepannya, disusul Mr. Patrick. Tak kulihat ada upaya untuk menutupi area intimnya. Dengan santai dia duduk dengan payudara yang menggantung dengan bebasnya, ngobrol asyik dengan kedua bule itu. Mr. Han pun jadi ikut beranjak dan nimbrung dengan mereka. Sementara aku lebih memilih tetap berada di tempat dudukku sekarang. Melihat mereka asyik ngobrol membahas konsep pemotretan selanjutnya.

Tak berapa lama, kulihat 3 bule itu kemudian menyusul Felix keluar. Sementara istriku menghampiriku. Duduk di pangkuanku, mengangkangiku dan menempelkan area vaginanya ke kontolku yang masih terbungkus celana.

“Gimana sayang pose aku tadi, udah kayak model ?” tanyanya dengan antusias.
“Bagus sayang…” aku menanggapinya dengan tidak fokus.

Karena kini istriku tidak hanya duduk, namun juga menggoyang pelan kontolku dengan vaginanya. Kontolku yang sudah sedari tadi tegang tentu saja menikmati perlakuan istriku itu. Digesek-geseknya vagina miliknya ke kontolku dibalik celana, sementara tangannya merengkuh kepalaku agar terbenam di kedua payudaranya. Aku yang hanya bisa diam menikmati goyangan istriku, mengikuti permainannya.

“tau nggak sayang, kontol Mr. Patrick itu gede banget lho.” kata istriku.
“tadi waktu aku digendong, sampe bisa berasa nusuk-nusuk di payudara aku.” tambahnya.

aku tak menanggapinya. dia masih saja naik turun menggesek kontolku yang terbungkus celana. Sesekali dia mendesah mengikuti nikmatnya permainan ini. Sepertinya dia tidak nyaman dengan aku yang masih memakai celana kemudian bangkit dan melepas celanaku.

Aku pun tak peduli bahwa masih ada orang lain di villa itu menurut saja ketika istriku berusaha melepas celanaku. Setelah celanaku lepas, tak butuh waktu lama istriku kemudian menduduki aku. Diarahkannya kontolku ke liang surga dunianya, dan bleeeeesss… kontolku masuk dengan sempurna. Bisa kurasakan lubang memekku sudah begitu basah, sehingga membuat kontolku bisa masuk dengan mulus.

Istriku sepertinya memang sudah dilanda nafsu luar biasa kemudian langsung bergoyang dengan tempo yang cepat. Desahannya juga sudah tak karuan. Aku pun yang sedari tadi disuguhi pemandangan erotis hanya bisa memikmati tiap gesekan antara kontol dan vagina istriku.

Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit. Istriku berkata bahwa dia akan sampai klimaknya. Aku tetap diam mengikuti permainannya. Tak lama aku pun juga merasa puncakku sudah dekat. Semakin tinggi tempo goyangan istriku membuat kami langsung mencapai puncak orgasme kami bersamaan.

“aaaaaarrrggghhhh… enak banget sayaaaaaaang…” teriak istriku ketika mencapai orgasmenya. Dipeluknya erat kepalaku agar semakin terbenam di 2 gundukan payudaranya. kurasakan kontolku 5 kali mengeluarkan semburan ke dalam memek istriku. Lalu dia terkulai lemas diatas tubuhku.

“udah nafsu banget ya sayang ?” tanya istriku sambil berbisik dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Aku pun tertidur setelah puas mencapai orgasmeku. Tak peduli bahwa aku masih di ruangan tengah dan tidak mengenakan pakaian sama sekali.
 
Happy Sunday semuanya...
Awali pagimu dengan nikmat ...

Setelah berhasil membuat suamiku lemas tak berdaya, akupun bangkit dan berjalan menuju kolam renang. Kususul para pria yang sudah menanti disana. Felix sudah siap dengan peralatannya, sementara bule-bule itu sedang minum-minum dan merokok di samping kolam renang. Aku mengambil duduk diantara mereka tanpa peduli bahwa aku masih bugil. Toh mereka juga sudah melihat semuanya, malu-malu saat pemotretan tadi hanya sandiwara di depan suamiku. Pria-pria bule itu juga hanya menggunakan celana kolor dan bertelnajang dada.

"Wah, sepertinya udah ada yang ambil start duluan". Sambut Chris kepadaku. Tampaknya dia tahu apa yang kulakukan dengan suamiku di dalam. "Pemilik resmi harus diberikan pertama dong, sebelum nanti ada yang ngambil." Candaku. Mereka pun tertawa terbahak-bahak mengerti apa yang aku maksud.

Aku pun bergabung minum-minum bersama mereka. Ini hanya minuman soda biasa ya, bukan alkohol. Aku duduk diantara Patrick dan Chris. Aku tahu Chris pasti sudah sangat ingin menjamahku setelah mendengar cerita kedua rekannya apa yang terjadi hari itu. Dan aku memang berencana memberikan sesuatu yang spesial untuknya.

Kupanggil Felix agar ikut bergabung dulu dengan kami sebelum mulai pemotretan lagi. "Gabung sini dulu aja, mulainya agak nanti." Teriakku pada Felix. Dan Felix pun berjalan menuju tempat kami berkumpul untuk bergabung bersama kami.

"Bu Rossa sudah pernah pemotretan seperti ini sebelumnya ?" Tanya Felix sesaat setelah mengambil tempat diantara kami. "Pernah sih sekali waktu itu, kenapa mas ?" Jawabku sekaligus balik bertanya padanya.

"Posenya keliatan santai banget dan bisa dapet feelnya. Saya pikir Bu Rossa memang model sebelumnya." Jelas Felix.

"Nggak kok mas, cuman pernah 2 kali ini berarti. Yang pertama di villa temen suami saya, dan ini yang kedua. Mungkin karena saya ga terbebani untuk kualitas yang bagus ala model kali ya. Jadi ya saya ngikut aja suasana yang terbentuk."

"Wah, berarti yang dulu bugil gini juga bu Rossa ?" Sahut Han seakan penasaran. "Iya, waktu itu konsepnya aku jadi ratu, dan dikelilingi para berondong yang siap memuaskan ratunya kapan saja dan dimana saja, hahaha… " Jawabku sambil memancing imajinasi mereka. Pasti mereka akan berimajinasi konsep pemotretanku dengan pak Robert dulu.

"Kami pakai villa si fotografer untuk pemotretan itu, dan dia membawa 6 orang model pria nya sebagai pendukung konsepnya. " Jelasku.

"Dan pastinya berakhir dengan olahraga bersama ya ?" Selidik Patrick. Aku hanya tersenyum sipu seakan mengiyakan apa yang dia katakan. Mereka pun tertawa bersama melihat responku.

"Jadi nanti kita bisa olahraga bareng juga bu Rossa ?" Tanya Chris. "Memang kamu pengen olahraga sama aku juga ? " Tanyaku manja pada Chris sambil kubelai dagunya.

Aku pun merapatkan tubuhku dan menggelayut manja dengan Chris. Kupeluk tubuhnya, dan kuelus-elus dadanya yang bidang. Dia pun tak tinggal diam dan menciumi keningku.

Aku ingin memulai sesuatu spesial yang kurencanakan untuknya. Kuraih batang kontolnya dan kubelai perlahan meskipun masih terbungkus celana. Kusambut ciumannya dengan manja. Kami ciuman dengan hangat, sementara yang lain asyik jadi penonton adegan mesum ini.

Kudorong badan Chris sampai dia rebah, dan kemudian aku bangkit menduduki badannya. Kududuki kontolnya yang masih terbungkus celana. Dan kubelai dada dan perutnya, sembari kupandangi wajahnya. Kuberikan pijatan pelan di dadanya. "Nikmati saja ya" kataku pada Chris agar tetap diam mengikuti alur yang aku buat. Dia pun tersenyum mengiyakan.

"Yang lain liat dulu aja ya. " Kataku pada Patrick, Han dan Felix sambil melirik manja pada mereka.

Sekarang tanganku aktif membelai dan memberikan pijatan pelan di dada dan perut Chris. Dan badanku bergoyang pelan untuk memberikan pijatan nikmat di batang kontolnya menggunakan bagian bawahku. Sesekali sambil kucium putingnya dan kuhisap-hisap.

Chris mendesah pelan dengan mata terpejam menikmati setiap gerakan, remasan dan pijatan yang kulakukan di tubuhnya. Setiap tangannya ingin ikut menjamah, kutahan agar tetap diam. Kemudian area jamahku naik ke kepalanya, memberikan sentuhan di leher dan remasan pelan di rambut kapalanya.

Kucium bibirnya dengan penuh penghayatan, dan dia menyambutnya dengan baik. Kuhisap bibirnya dan kusedot-sedot dengan ganas. Lidahnya pun ikut aktif menari dan membelit diantara ciuman kami.

"Udah keras banget ini, dilepasin aja ya." Bisikku padanya. Tak menunggu jawabannya, aku pun beringsut ke bawah, ciumanku turun perlahan dari dada, perut ke bawah sampai di batang kontolnya. Kugigit pelan batang kontol yang terbungkus celana dan ditanggapinya dengan desahan yang lebih keras.

Diangkat pantatnya agar memudahkanku melolosi celananya. Kutarik celananya kebawah, dan terlihat kontolnya yang mengacung tegak. Seakan merasa bebas dari jeratan celana yang menyiksa. Ukurannya sedikit lebih kecil dari punya Patrick namun tetap lebih besar dibanding suamiku. Area selangkangan yang putih bersih dan Bulu jembutnya yang tipis membuatku terpesona. Ingin rasanya kulahap dengan penuh nafsu.

Kuremas batang kontol itu dengan gemas dan kukocok perlahan dengan tanganku. Sementara mulutku aktif menghisap 2 bola naganya. Kuberikan semua kemampuanku dalam memberikan rasa nikmat pada pria. Mulutku turun ke lubang anusnya dan menjilatinya diselingi sedotan-sedotan kecil di bagian itu. Chris melenguh dan mendesah menikmati jamahanku di area intimnya. Puas memberikan "pemanasan" di bagian bawah membuatku tak sabar untuk menikmati hunusan kontolnya ke memekku.

Aku pun bangkit, dan menduduki dadanya. Walaupun aku yakin vaginaku sudah sangat basah, namun aku ingin pelumas lebih agar memudahkan batang kontol besar ini masuk dengan mulus ke vagina dan mungkin lubang pantatku nantinya. Kusorongkan vaginaku ke mulutnya. Chris mengerti apa yang aku inginkan pun langsung dengan cepat menyosor vaginaku.

Langsung dengan ganas dijilatinya labia mayoraku dan diselingi dengan sedotan-sedotan kuat di klitorisku. Sungguh nikmat sedotannya di area vaginaku ini. 5 menit aku membiarkan perlakuan Chris di vaginaku yang nikmat ini.

Segera kutarik vaginaku dari mulutnya karena aku merasa aku sudah akan mencapai puncak. Aku tak ingin puas dengan hisapan mulutnya, aku ingin kontolnya !

Aku pun bangkit, tapi sebelum menikmati sajian utama, aku ingin memberikan salam hangat dulu untuk yang lain. Kuhampiri satu persatu mulai Patrick, Han dan Felix untuk mencium mereka sambil berbisik, "sabar ya… "

Kini aku siap menerima hujaman kontol itu ke vaginaku. Kuposisikan tubuhku diatas batang kontolnya. Kuraih batang itu, dan kuarahkan ke lubang vaginaku. Kuturunkan tubuhku agar batang kontol itu amblas masuk ke memekku. Rasanya nikmat banget meresapi gesekan antara rongga memekku dan permukaan kontolnya. Namun agar semua bisa ikut menikmati diriku, aku membelakangi Chris. Jadi aku menghadap ke pria-pria yang sedang menonton itu.

Kini pria-pria yang sedang menonton itu bisa melihat payudaraku bergoyang pelan saat aku mulai menari diatas tubuh Chris.

Aku bisa melihat tatapan penuh nafsu mereka. Kulihat pria - pria itu segera melepas pakaian mereka sehingga kini ada 3 batang kontol yang sudah tegak menanti antriannya. Kunaikkan tempo goyanganku, dengan tangan bertumpu di lutut Chris. Dia hanya diam sambil mendesah dan melenguh menikmati goyanganku. Ekspresiku yang sedang menikmati gesekan kontol dan vaginaku membuat Han tidak sabar. Namun sebelum bangkit aku memberikan isyarat untuk tetap tertib mengikuti antrian. Dia pun bisa mengerti dan kembali duduk manis menyaksikan adegan panas ini.

Kini tampak 3 pria yang sedang mengelusi kontol mereka masing-masing, melihat seorang istri orang menggenjot pria bule rekan bisnis dari suaminya.

Secara perlahan kunaikkan tempo goyanganku. Memekku serasa makin sensitif dan siap mencapai puncaknya. Wajar saja jika tak sampai 5 menit aku sudah merasa ingin orgasme. Pemandangan yang tersaji di depanku dan apa yang kulakukan saat ini membuat sensasi nikmat tersendiri.

Saat kurasakan aku sudah akan sampai di puncak, segera kugenjot ganas batang kontol Chris. Agar gesekannya lebih intens di rongga vaginaku, dan hujamannya lebih dalam. Sementara Chris ikut menggerakkan tubuhnya agar selaras dengan goyanganku. Ini saatnya, kupercepat goyanganku di atas tubuh Chris.

"Aaaaaarrrgghhh… aku keluaaaaaaaar… " Teriakku lepas saat badai orgasme melandaku. Tubuhku melenting ke belakang dan mengejang kuat, dapat kurasakan toketku ikut bergetar. orgasme yang dahsyat.

Aku pun akhirnya ambruk ke belakang, dan kontol Chris pun tercabut dari liangnya. Chris pun bergeser, memposisikan tubuhku agar lebih nyaman disampingnya, kemudian memelukku erat dan mencium keningku. Gentle sekali.
 
Update Lagi. Semoga Menjadi Pengantar Tidur yang Nikmat.

**" POV Suami ***

Aku ternganga dan tidak bisa berkata-kata ketika melihat istriku telanjang bulat, dikelilingi para pria yang sudah mengeluarkan kontolnya dan mengocoknya dengan semangat. Tubuhnya ambruk ke belakang dan lalu ditangkap oleh Chris untuk kemudian direbahkan dan dipeluknya.

Ya, aku terbangun dari tidurku secara langsung karena mendengar teriakan istriku yang begitu keras. Aku tak berpikir bahwa sebenarnya itu adalah desah kenikmatan yang sangat keras. Desahan nafsu istriku yang mencapai orgasmenya. Aku yang merasa khawatir pun sontak bangkit dan kemudian menuju sumber suara.

Ternyata sumber suaranya berasal dari area kolam renang, yang akhirnya membuatku harus melihat pemandangan liar itu. Segera aku berteriak kencang.

"Heeeei, apa-apaan ini ?" Teriakku mengagetkan mereka. Aku lantas setengah berlari menuju tempat mereka berkumpul. Felix yang ketakutan segera menyingkir.

"Bangsat kamu." Aku berteriak sembari melayangkan pukulan ke Chris yang sudah duduk, bangkit karena teriakanku. Belum sampai kepalan tanganku mendarat di wajahnya, Patrick sudah mencengkram tinjuku. Kekuatanku sepertinya berbanding jauh dengannya. Aku tak bisa lepas dari cengkraman tangannya. Berusaha sekuat tenaga kutarik namun tetap saja sia-sia.

Diputarnya tanganku, dan kemudian bak polisi yang menangkap penjahat, dia mengunciku. Patrick kemudian memberi kode dengan lirikan mata kepada kedua rekannya. Mereka yang sudah paham arti kode tersebut segera masuk ke villa, yang aku tak tahu apa yang mereka lakukan.

"Sebelum kamu masalah sebenarnya, sebaiknya tidak langsung emosi seperti ini. Kamu pikir kamu siapa ? " Kata Patrick dengan volume pelan. "Apa kamu tidak bisa bertanya lebih dulu kepada kami, biar kamu paham duduk masalahnya." Lanjut Patrick.

Aku yang terbakar emosi tak menghiraukan kata-kata Patrick. Aku terus saja menggeram kesal dan berusaha melepaskan diri dari kuncian ini. Namun dia memegangiku sangat kuat sehingga aku tidak bisa lepas.

Han dan Chris sudah kembali dari dalam villa sambil membawa kursi dan tali. Kemudian aku didudukkan di kursi itu, lalu tangan dan kakiku diikat dengan kuat. Kini mereka bertiga berdiri di depanku dengan tatapan yang penuh kebencian. Patrick lantas memanggil Felix untuk bergabung bersama mereka.

Patrick memulai dengan sebuah tamparan yang keras di pipi kiriku. Hal itu kemudian juga diulangi oleh Han, Chris dan Felix. Felix yang hanya ikut perintah Patrick sepertinya tidak mengeluarkan seluruh tenaganya. Kurasakan sakit di pipi kiriku karena tamparan mereka berempat.

"Kalian Bajingan… " Teriakku. Aku terus meronta-ronta, berusaha lepas dari kaitan ini. "Beri dia hukuman. " Katanya kepada Han dan Chris, lalu berlalu pergi masuk ke villa. Sementara Chris sekarang yang memimpin untuk memberiku "hukuman" sesuai instruksi Patrick. Ditamparnya aku bolak balik di seluruh wajahku. Kemudian berganti oleh Han dan Felix. Aku yang kesakitan hanya bisa menunduk lesu, menahan sakit di wajahku karena perlakuan mereka.

Patrick muncul dari dalam villa, membawa sebuah kain panjang berwarna hitam. Langsung menghampiriku, dan kemudian mengikatkannya di mulutku sehingga kini aku tak bisa bicara. Aku yang tidak terima pun juga hanya bisa menggeram tak jelas. Sekarang disini aku terduduk di kursi, terikat di tangan, kaki dan mulutku.

Patrick kulihat sekarang berjalan menghampiri istriku, tanpa belas kasihan kemudian menariknya bangun. Istriku yang mungkin masih kelelahan karena orgasme tadi pun hanya bisa terkaget-kaget diperlakukan sedikit kasar seperti itu. Patrick menariknya, setengah menyeret agar istriku berdiri di depanku.

Patrick kemudian mengajak Han agar memegangi kedua tangan istriku. Sementara istriku yang tidak tahu apa-apa pun meronta-ronta berusaha melepaskan diri.

"Kamu kenapa mas ?" Tanya istriku dengan terisak. Aku yang diikat mulutnya pun tak bisa menjawab pertanyaan istriku. Chris lantas mendekati istriku, dan kemudian membelai puting payudara istriku sambil tersenyum ke arahku.

Plaaaaakkk.. Tiba-tiba payudara kanan istriku ditampar dengan keras oleh Chris. Meninggalkan bekas merah di permukaan kulitnya.

Kemudian dia berputar, berdiri di belakang istriku. Diremasnya payudara istriku dari belakang, kemudian dengan gemasnya terus diremas sambil seskali ditariknya kedua puting itu. Istriku hanya bisa terisak memohon mereka menghentikan aksinya.

Felix yang sepertinya paham bahwa situasi sudah tidak menguntungkan lagi bagiku menambah petaka malam itu. Tanpa diperintah dia kemudian menghampiri istriku, jongkok di depannya dan kemudian mengelusi vagina istriku. Kini di depanku tersaji pemandangan istriku yang sedang telanjang bulat, dikelilingi oleh 4 pria yang siap menerkamnya. Chris di belakang meremasi kedua payudaranya, Felix kemudian menjilati vaginanya, sementara Patrick dan Han memegangi kedua tangannya.

Aku yang memang dari tadi sudah tersulut emosi tentu saja marah melihat apa yang tersaji di kedua mataku. Namun sepertinya batang kontolku mengkhianati kemarahanku. Melihat istriku dilecehkan seperti itu, batang kontolku justru mengeras maksimal. Dan apesnya Patrick melihat hal itu.

Sambil tetap memegangi tangan istriku, dia pun kemudian berkata pada istriku, "bu Rossa, sepertinya suami anda terangsang melihat istrinya dicabuli." Sambil tertawa senang dia berkata hal itu pada istriku.

"Sudah, tolong lepasin. Maafkan kami" Istriku kembali memohon sambil terisak. "Bu Rossa, tolong lepaskan celana suamimu, kasihan nanti bengkok kontolnya ketahan sama celana. Hahaha.. " Perintah Patrick pada istriku.

Ditariknya istriku agar lebih mendekat padaku. Kini istriku sedang bersimpuh di depanku yang masih terikat, kemudian dengan takut-takut dilepasnya celana sampai mata kaki. Kini keluarlah batang kontolku sehingga dapat dilihat oleh mereka, tegangnya kontolku saat ini.

"Coba berikan sedikit kenikmatan pada kontol suamimu bu Rossa." Perintah Patrick. Istriku yang masih dihantui rasa ketakutan hanya bisa menuruti perintah Patrick. Sambil malu-malu dipegangnya batang kontolku, dan dibelainya perlahan. Tangannya naik turun lembut mengocok kontolku. Diselingi dengan jilatan dan sedotan hangat mulutnya. Aku yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menggeram dan meronta-ronta. Secara perlahan tempo sedotan dan belaian tangan istriku makin cepat hingga kurasa aku sudah akan mencapai puncak.

Makin cepat kini tempo oral seks yang diberikan istriku, aku makin blingsatan tak jelas. Ya, aku akan klimaks karena hangatnya mulut istriku. Tepat saat aku akan mencapai puncak, istriku menghentikan kegiatannya. Dan kemudian ambruk di depanku. Aku yang sedang nanggung tentu saja marah. Aku menggeram keras dan meronta-ronta dengan hebat. Puncak yang di depan mata harus sirna karena istriku berhenti memberikan kenikmatan ke kontolku.

Patrick kemudian menarik bangkit istriku, agar istriku berdiri tepat di hadapanku. Dengan gontai istriku berdiri. Patrick langsung menyambar kedua payudara istriku, direngkuhnya kedua payudara itu dan kemudian dibenamkan kepalanya ke gundukan indah istriku. Kini Patrick sedang asyik menikmati kedua payudara istriku. Dijilati seluruh permukaannya, disedoti kedua putingnya, dan kemudian diremas dengan sekuat tenaga.

Melihat Patrick seperti itu, Han kemudian mendekat menghampiri istriku, dan kemudian sedikit menarik pantatnya. Istriku sekarang sedikit membungkuk, dengan Patrick masih menikmati kedua payudaranya, sementara Han sedang menjilati lubang anus dan vagina istriku. Sungguh pemandangan yang erotis.

Chris dan Felix lantas ikut mengelilingi istriku, menyodorkan kontol masing masing ke tangan istriku. Aku bisa melihat istriku saat ini sedang dalam posisi cabul tingkat tinggi. Payudaranya yang menggantung dinikmati Patrick, kedua tangannya memegang kontol Chris dan Felix, sementara bagian bawahnya sedang dimangsa oleh Han.

Sekali lagi, walaupun hatiku masih marah, tidak begitu dengan kontolku. Nafsu yang menggantung di ubun-ubun seakan menambah api birahiku.

"Anda terbangun karena desahan keras istri anda, sekarang biar kami membuat istri anda melenguh nikmat dan lemas tak berdaya.
" Seru Patrick sambil terkekeh.

Patrick kini memposisikan istriku menghadap aku, membuat tangan istriku bertumpu di lututku, sementara pantatnya ditarik ke belakang. Istriku saat ini tengah membungkuk di depanku, bertumpu di kedua lututku, sementara pria bule hitam itu sepertinya bersiap menusuk vagina istriku dengan kontolnya. Diarahkannya batang kontol jumbo itu ke pintu liang surgawi istriku, kemudian digesek-gesekkan lembut. Istriku hanya bisa menunduk tanpa berani melihat wajahku. Aku bisa melihat air mata di sudut matanya.

"Aaaaaaaaahhhh… " Desah istriku saat Patrick berhasil membenamkan batang kontolnya ke lubang istriku dengan sempurna. Ya, aku mendengar suara istriku bukan sebagai teriakan kesakitan, namun lebih kepada desah kenikmatan. Walaupun kepalanya sampai terdongak, namun matanya terpejam.

Chris lantas berinisiatif untuk menikmati kedua payudara istriku yang kini tergantung bebas. Mengayun lembut seirama dengan sodokan Patrick yang masih dengan tempo lambat. Disetiap hujaman Patrick, aku bisa mendengar bahwa sejatinya istriku melenguh walau tak terlalu terdengar.

Felix dan Han masih setia menunggu sembari membelai batang kontolnya sendiri terduduk di samping istriku. Patrick pelan tapi pasti menaikkan tempo genjotannya. Chris sampai kesulitan mengikuti payudara istriku yang seakan terlempar-lempar. 10 menit berlalu, tempo Patrick makin cepat. Sementara Chris juga makin hebat mengenyoti payudara istriku.

Tak lama kemudian, Patrick menggeram sambil mencengkram kuat pantat istriku sampai memerah. Hujaman terakhirnya begitu keras dan terasa sangat dalam menghujam ke vagina istriku. Ya, Patrick sampai puncaknya. Disemburnya liang vagina istriku dengan spermanya yang sangat banyak. Sementara istriku sepertinya kaget karena Patrick membuang spermanya di dalam. Namun cengkeraman Patrick begitu kuat hingga tak bisa membuatnya bergerak.

Ya, sperma yang disemprotkan Patrick sangat banyak. Aku tahu ini setelah batang kontolnya tercabut. Aku bisa melihat lelehan sperma Patrick kemudian turun di kedua paha istriku. Oleh Han, lelehan sperma itu diusapnya dengan tangan, lantas disodorkan ke mulut istriku dengan paksa. Diusapkannya sperma itu dan dijejalkan jarinya ke mulut istriku sehingga kini istriku mau tak mau menelan sperma yang meleleh itu.

Patrick lantas rebahan sedikit menjauh, dan posisinya digantikan oleh Han. Ditariknya ke belakang istriku dengan tetap menghadap aku, namun dengan kondisi merangkak. Kini istriku terlihat seperti anjing betina yang binal. Tak menunggu waktu lama, Han segera memposisikan kontolnya ke lubang vagina istriku. Dengan pasti, dibenamkannya kontol itu dengan kuat sampai istriku condong ke depan.

Chris yang melihat potensi kenikmatan dengan posisi itu lantas mengambil tempat. Digesernya istriku, sehingga kini dia menghadapku dengan sedikit condong ke kanan. Chris melakukan ini agar aku bisa melihat jelas istriku sedang memberikan kenikmatan ke mereka dengan mulut atas dan bawahnya.

Istriku yang sebelumnya malu-malu, seakan menolak perlakuan mereka malah kini terlihat menikmati. Tidak pasrah seperti sebelumnya. Dia menjilati kontol Chris dengan penuh nafsu, dan menggoyang badannya selaras dengan gerakan Han.

Tampaknya kedua pria bule itu tak ingin menyiakan waktu, mereka langsung menggenjot istriku dengan tempo cepat. Istriku kudengar juga malah mendesah tak karuan, seperti suara ayam yang bersahutan. Han dengan kuatnya menyodok vagina, sementara Chris juga asyik membenamkan kontolnya ke mulut istriku.

Kini perasaanku sungguh campur aduk, antara emosi marah, takut, khawatir namun juga terangsang hebat. Bagaimana tidak, seorang suami melihat istrinya digenjot para pria itu di depan mata kepalanya sendiri.

15 menit mereka menggarap istriku dengan hebat, kulihat kedua pria bule itu siap mencapai klimaksnya. Han dengan keras menyodok vagina istriku, sampai istriku limbung ke depan, sementara di mulutnya kontol Chris semakin dalam menembus.

"Aaaaaaaargghh… "
Kedua pria bule itu bersamaan mendesah keras saat puncak nafsu mereka tercapai. Keduanya langsung ambruk dan rebah ke belakang. Walaupun nafas mereka masih terengah-engah efek keluarnya sperma mereka. Sementara istriku terlihat memuntahkan sperma Chris dari mulutnya.

Felix yang sedari tadi hanya diam sambil membelai kontolnya sendiri melihat pemandangan itu, belum juga bangkit mengambil gilirannya. Hal yang membuatku kaget adalah bahwa kini istriku malah bangkit dan menghampiri Felix. Mendorong tubuh Felix ke belakang sampai telentang, kemudian mengangkangi tubuh Felix. Diarahkannya batang tegak kontol Felix ke lubang vaginanya. Lalu diturunkan tubuhnya agar kontol itu amblas seluruhnya.

Felix yang juga sedikit kaget akhirnya pasrah diam telentang. Dan istriku mulai menari dan bergoyang diatas tubuh Felix. Berusaha memberikan kenikmatan luar biasa ke pejantan itu. Kulirik 3 pria bule itu kini terlelap setelah didera badai puncak ejakulasi. Istriku bergoyang dengan erotisnya, sambil terus mengeluarkan desahan yang mengundang birahiku. Payudaranya terguncang ke kanan dan ke kiri, seirama dengan usahanya menggoyang kontol Felix dengan sejuta kenikmatan.

Walaupun dengan tempo yang standar, tak berapa lama kulihat Felix juga akan menyusul 3 pria bule itu menggapai puncaknya. Istriku yang merasa kontol Felix berkedut siap memuntahkan laharnya lantas menaikkan tempo genjotan lebih cepat. Istriku bertumpu pada dada bidang Felix dengan kedua tangannya untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Ngggghhhhhh… . " Felix hanya menggeram saat kontolnya berkedut memuntahkan lahar ke vagina istriku. Tubuhnya sampai menekuk ke depan merasakan nikmat luar biasa dari kombinasi jepitan vagina istriku, dan goyangannya yang luar biasa.

Felix yang nafasnya tersengal sengal lantas juga rebah lunglai tak berdaya. Istriku bangkit sambil melihat ke bagian vaginanya. Ada lelehan sperma yang cukup banyak disana. Dimasukkan jari-jarinya ke vaginanya sendiri, seakan mengeruk luberan sperma itu.

Kemudian menghampiriku, dan di depanku, dijilatinya tangan yang digunakan untuk mengusap sisa-sisa sperma para pria itu. Lalu dia menunduk, dan kemudian berbisik di telingaku, "ayo kita selesaikan sayang."

Dilepasnya ikatan tangan, kaki dan mulutku. Aku lantas berdiri, dan kemudian memeluk erat istriku. Istriku mendorongku kebelakang. Dilucutinya kaosku, dan celanaku yang tadi masih menggantung sebatas mata kaki.

Dengan mimik muka yang menggoda ala pelacur profesional, istriku rebah ke belakang. Sambil membelai vahginanya sendiri, dan lantas memberikan kode agar kontolku bersarang di vaginanya.

Tak kusia-siakan kesempatan itu, segera kuterkam istriku sendiri dengan level birahi yang sudah luar biasa. Dengan tergesa-gesa, kuposisikan kepala kontolku ke depan liang surgawi istriku. Dengan satu sodokan keras, istriku kemudian mendesah kencang. Amblaslah kini kontol sah yang seharusnya bersarang.

Aku yang masih diselimuti rasa marah, takut, cemburu namun terangsang segera menghujamkan kuat-kuat kontolku ke vagina istriku. Vagina yang seharusnya hanya bisa dinikmati olehku seorang. Kini sungguh becek bekas dari sperma para pria yang sedang terkapar itu.

Aku benar-benar ingin segera menuntaskan birahiku, tak peduli kalau istriku nantinya juga tak mencapai orgasmenya seperti para pria sebelumku. Dengan sedikit kasar kugenjot dengan keras vagina istriku. Istriku pun juga hanya bisa melenguh dan mendesah di setiap kali hujaman keras kontolku menembus vaginanya.

Kurasakan penisku mulai siap menyambut puncaknya. Segera kupercepat hujamanku, sambil meremasi kedua payudara istriku yang memantul-mantul dengan indahnya. "Sayang, aku mau sampe" Bisikku padanya.

"Aku juga, ayo teruuuuusss maaaass… "
Istriku juga akhirnya ikut menggerakan tubuhnya, seakan ikut mempercepat proses muntahnya spermaku ke rahimnya. Tak sampai 3 menit setelah aku mempercepat tempo, aku sampai.

croooott.. crooootttcroooot… crooooott..
Kurasa hanya 4 / 5 kali kontolku menyemburkan spermanya. Namun aku bisa merasakan aliran dengan volume yang cukup besar. Tepat disaat aku mencapai klimaks, istriku juga mengejang. Badannya seakan tersetrum listrik berkekuatan tinggi. Aku ambruk menindihnya sampai aku bisa mendengar deru nafas kami berdua yang memburu. Menikmati redanya badai orgasme yang telah terlewati.


Istriku lantas mendorong tubuhku agar aku berdiri, kemudian berbisik, "gendoooong."
Tanpa menunggu jawabanku dia lantas naik di belakangku, berpegangan di leherku. Aku hanya bisa menurutinya dan kemudian menggendongnya sampai ke kamar kami. Tak kupedulikan para pria yang sedang terkapar dan lelap tak berdaya.

Sesampainya di kamar, kulihat sudah 4 pagi. Tak terasa cukup lama juga aktivitas pencabulan istriku tadi. Kuletakkan tubuh istriku hati-hati, dan menyusul rebah disampingnya. Aku merasakan letih luar biasa, sampai aku yakin kali ini aku akan kembali tertidur. Tepat sebelum aku jatuh pulas, aku masih sempat mendengar istriku bertanya pelan dengan nada manja, "suka ya liat istrinya digenjot banyak kontol ? ".
 
Wow reli bacanya ....malam Minggu yang hot...super hot
.. makasih updatednya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd