missrossa
Semprot Holic
- Daftar
- 30 Oct 2019
- Post
- 337
- Like diterima
- 7.078
Makasih buat yang masih setia menunggu. Mohon maaf kalo miss lama banget belum bisa update.
Semoga berkenan.
Semoga berkenan.
Kini kami bertiga sedang duduk santai bersama di kebun belakang ditemani secangkir kopi dan beberapa cemilan. Aku menjelaskan rencana nakalku kepada Patrick dan Han untuk mengerjai suamiku. Namun, demi menjaga kehormatan suamiku, aku tak memberi tahu mereka bahwa sebenarnya suamiku juga punya fantasi istrinya dipakai beramai-ramai.
Jadi rencananya, Patrick akan berpura-pura ingin membuka toko lingerie dan sex toys secara online. Disitu, Patrick meminta aku untuk menjadi modelnya, karena menurutnya tubuhku sangat ideal. Nantinya Patrick juga akan meminta ijin suamiku agar aku bisa menjadi model dari produk-produk tersebut.
Setelah beberapa lama membahas detail rencana tersebut, aku meminta Patrick dan Han untuk segera membeli beberapa produk lingerie dan sex toys untuk digunakan sebagai properti rencana itu. Selain itu, aku meminta Patrick untuk menyewa fotografer yang nantinya akan memfotoku. Tak lupa mengabari Chris agar ikut skenario yang sudah direncanakan.
Setelah rencana tersusun, kini Patrick dan Han segera meluncur mencari properti dan fotografer yang akan digunakan. Sementara aku akan menunggu di villa, sampai suamiku datang. Seakan-akan aku sepanjang hari ini hanya tidur-tiduran saja di villa.
*** POV SUAMI ***
Cukup melelahkan aktivitas hari ini. Setelah meninjau lokasi proyek, Chris mengajakku untuk minum sebentar di sebuah kafe. Aku yang memang tidak terbiasa di tempat seperti itu, dan memang basicnya aku bukan seorang peminum, aku hanya menurut saja demi menyenangkan orang yang mengajakku. Aku yang tidak terlalu paham minum-minuman beralkohol pun hanya menuruti saja pesanan dari Chris. Meskipun sebelumnya aku berpesan pada Chris untuk memesan minuman yang tidak memabukkan.
Chris hanya menganggukkan kepala, sampai akhirnya pesanan kami datang. Sebuah botol dan 2 gelas disajikan di meja kami. Dibantu oleh pramusaji disana, Chris dan aku pun menenggak minuman tersebut. 2 - 3 gelas pertama aku tak merasakan apapun, tapi sampai di gelas kelima, aku sedikit merasakan kepalaku yang berat. Aku pun mengajak Chris untuk cabut ke villa, rasanya sudah tak kuat menyangga tubuh ini.
Sampai di villa, tak kulihat bule lainnya yang seharusnya ada di villa ini. Tak terlalu peduli dengan kondisi itu, aku langsung menuju kamarku. Kubuka pintu kamarnya, dan kulihat istriku sedang santai menonton TV.
“halo sayang, gimana hari ini ?” tanyaku.
“luar biasa pah” jawab istriku.
Aku tak mengerti dengan jawabannya itu, kepalaku yang terasa berat membuat aku memilih segera merebahkan diri di tempat tidur. Aku masih merasakan istriku melepaskan sepatu, baju dan celanaku. Kemudian rebah di sampingku, dan membelai bagian dadaku. Setelah itu aku tak sadar, lelap dalam tidurku.
Entah sudah berapa lama aku tidur, kulirik jam dinding yang ada di kamar, sudah jam 8 malam. Kepalaku yang masih berat membuat jalanku terhuyung, dengan susah payah aku masuk ke kamar mandi. Kupikir dengan segarnya air akan membuat kepalaku menjadi lebih ringan. Aku pun akhirnya mandi walaupun dengan badan yang tidak bisa tegak. 15 menit aku mandi, kemudian aku menuju lemari untuk mencari baju ganti. Kuambil sebuah celana pendek yang longgar dan kaos polos.
Aku yang menyadari tidak adanya kehadiran istriku pun lalu berpikir untuk mencarinya. Mungkin dia sedang di ruang tengah ataupun ruang makan. Saat itu kepalaku masih terasa sangat berat, pandanganku pun sedikit kabur. Dengan langkah yang berat, aku mencoba menuju ke ruang tengah. Ternyata benar, disana istriku dan para bule itu sedang berkumpul di ruang tengah. Kulihat ada 1 orang yang belum kukenal, dan sedang menyiapkan peralatan yang aku pikir ini adalah peralatan fotografer. Sementara di sudut lain, aku melihat banyak sekali pakaian sexy yang tergantung, dengan berbagai model, motif dan warna.
Kedatanganku pun disambut oleh istriku. Aku dibantu untuk melangkah bergabung dengan mereka. Kemudian memposisikan aku duduk disampingnya.
“Paaah, Mr. Patrick mau buka toko lingerie, underwear dan sex toys. Katanya sedang butuh model untuk pakaiannya. Dan nawarin mama buat jadi modelnya, boleh ya pah ?” istriku berkata kepadaku dengan nada manja merajuk.
“Kenapa mama mau, emang ga malu nanti kalo ketauan temen mama, pake pakaian sexy gitu ?” cecarku padanya.
“Nanti pakai semacam mask gitu pah, jadi bagian hidung keatas ga keliatan full.”
“Ya kalo mama ga masalah dengan itu, ga apa-apa. Yang penting mama harus tahu konsekwensinya.” jelasku padanya.
“Iya sayaaang, aku ngerti kok.” Jawabnya dengan nada yang menyiratkan bahagia luar biasa. Sembari mengecup pipi kanan dan kiriku.
Aku sendiri masih belum berpikir aneh-aneh, selain badanku yang masih lemas karena kepala yang masih berat. Memilih untuk duduk melihat persiapan mereka. Pantas saja ada fotografer dan pakaian sexy yang cukup banyak. Ternyata ada pemotretan untuk produk dari Mr. Patrick. Aku bersandar di sofa dan tidak terlalu peduli dengan persiapan yang mereka lakukan di ruangan ini. Kulihat Mr. Patrick sedang ngobrol dengan istriku di depan pakaian-pakaian itu, sementara Mr. Han dan Mr. Chris ngobrol dengan fotografer itu, Felix namanya.
Istriku mengambil sebuah lingerie berwarna ungu dengan model v-neck, panjangnya mungkin setengah paha bila dipakai oleh istriku. Sementara bagian punggungnya aku rasa cukup terbuka. Istriku menuju balik lemari besar yang ada di ruangan itu. Aku rasa dia ganti pakaian di balik lemari itu. Sementara Felix sudah bersiap di posisinya untuk mengambil gambar. Ketiga bule itu kemudian duduk di lantai menunggu istriku berganti pakaian. Mereka terlihat antusias menunggu momen pemotretan itu.
Tak berapa lama, istriku muncul dengan malu-malu. Dengan mask yang menutup sebagian wajahnya, sepertinya memang aman, agak susah mengenali bahwa itu istriku. Sambil menutup bagian payudara dan vaginanya. Aku meskipun masih dalam samar-samar bisa melihat pakaian yang dipakai istriku ini terbilang mini. Sebuah lingeri warna ungu, dengan model v-neck yang tidak hanya memperlihatkan belahan dada istriku, namun juga bisa memperlihatkan puting istriku walaupun hanya tersamar. Istriku kemudian mengambil posisinya. Felix mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Diawali dengan pose yang mana istriku tetap menutup bagian intimnya. Beberapa gambar diambil dengan pose yang berbeda. Walaupun tetap menutupi bagian intimnya, pose istriku jels mengundang birahi para pria yang ada disini.
“Kok sepertinya masih grogi gitu Bu Rossa ? Dibuka aja tangannya. Harusnya Bu Rossa bangga dengan tubuh yang dimiliki” sahut Mr. Han memuji istriku. Kulihat istriku kemudian perlahan membuka tangannya. Terlihat bagian bawah, di area vaginanya hanya tertutup sedikit saja. Jembutnya nongol melalui celah-celah samping. Sementara dadanya terlihat menantang dengan puting yang tersamar. Dia menutup wajahnya malu-malu, sepertinya dia sedang mengondisikan diri untuk siap dengan pose yang menantang.
Diawali dengan kedua tangan yang diangkat ke atas saling menggenggam, kaki yang tersilang, dan bagian pantat yang sedikit menggoda, istriku memulai posenya dengan tangan yang sudah tidak menutupi bagian intimnya. Setelah beberapa gambar diambil, aku melihat istriku sudah tidak canggung atau grogi lagi. Malah aku lihat istriku sengaja memancing birahi para lelaki dengan pose-pose yang sangat nakal.
Dengan menggunakan properti yang ada, dia terus mengeksplor kemampuannya dalam berpose. Seperti meja, kursi, botol dan vas bunga digunakannya sebagai properti untuk foto. Para bule itu juga sesekali ikut mengarahkan gayanya, dibantu Felix agar terlihat eksotis.
Kini kulihat istriku akan berganti pakaian, dihampirinya hanger pakaian-pakaian itu, kemudian kembali memilih yang akan dikenakannya. Mr. Chris turut menghampirinya untuk ikutan memberikan saran. Mereka kemudian ngobrol asyik sejenak sambil memilih pakaian mana yang akan digunakan. Sejurus kemudian istriku sudah menuju balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya.
Sementara itu, Mr. Han duduk di sebelahku sambil membawa sebuah botol dan gelas. Mengajakku untuk minum-minum sembari ngobrol menonton sesi pemotretan ini. Aku yang sejatinya masih enggan untuk minum, mau tak mau menuruti kemauan Mr. Han. Agaknya ada rasa tidak enak jika menolak ajakan mereka karena perlakuan mereka begitu baik selama ini.
Tak berapa lama kulihat istriku sudah muncul dari balik lemari besar itu, aku sedikit takjub dengan apa yang digunakan istriku. Dia menggunakan bodystocking yang jelas tidak ada bagian yang tertutupi dengan pasti. Aku yang melihatnya hanya bisa menahan nafas sekaligus nafsu, begitu juga para pria yang ada di ruangan ini. Terlihat jelas dari bagaimana mata-mata mereka melahap penampilan istriku. Kini istriku sudah tidak malu-malu lagi, bahkan kulihat langkahnya mantap ketika keluar dari balik lemari besar itu, dan terkesan berlenggak-lenggok ala model profesional.
Kini dia sudah kembali ke posisinya untuk siap difoto. Felix dan bule-bule itu ikut mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Begitu juga dengan Mr. Han yang ada disampingku, sesekali berteriak menginstruksikan pose yang harus dilakukan istriku. Meskipun aku tak melihat secara langsung di kamera, tapi aku yakin pose-pose istriku bisa dibilang tak mengecewakan. Setelah selesai mengambil banyak pose dengan body stocking itu, Felix merasa sudah cukup kemudian menyuruh istriku kembali berganti pakaian.
Istriku pun langsung ngeloyor ke gantungan pakaian, dan kini Mr. Patrick yang ikut nimbrung di samping istriku. Terlihat dia yang lebih aktif membolak-balik gantungan pakaian itu, memilihkan pakaian yang akan digunakan istriku. Sesekali mereka bercanda dimana istriku terlihat mencubiti pinggang Mr. Patrick. Aku yang lambat laun merasa kepalaku semakin berat pun tak fokus lagi dengan pakaian yang digunakan istriku. Hanya terlihat istriku kembali ke balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya. Namun dia tak sendiri, Mr. Patrick juga ikut ke balik lemari tersebut.
Mungkin hanya 5 menit mereka di balik lemari besar itu mengganti pakaian, keduanya muncul bergiliran. Mr. Patrick keluar dengan sebuah celana renang ketat berwarna hitam, yang jelas tidak dapat menyembunyikan tonjolan besar di pangkal pahanya. Sementara istriku lebih membuatku kaget lagi, dia menggunakan bikini yang biasanya lazim disebut micro bikini. Karena bagian penutupnya hanya berukuran kecil. Tentunya di bagian atas hanya menutupi area putingnya saja, bahkan bagian areola istriku bisa terlihat mengintip disana. Bagian bawahnya apalagi, hanya bisa menutupi belahan “serabi lempit” istriku.
Sepertinya 2 insan ini menggunakan pakaian yang “serasi”. Ternyata sesi kali ini mereka berdua akan foto bersama. Mr. Patrick dan istriku kemudian mengambil posisi berdampingan. Kulihat di awal-awal pose mereka masih terlihat normal untuk sebuah pemotretan. Diselingi dengan candaan yang membuat suasana sepertinya lebih cair. istriku terlihat sangat pede dalam berpose.
Namun semakin kesini, aku merasa pose yang dilakukan mereka berdua semakin berani. Kini kulihat istriku berbalik membelakangi kamera, dan kemudian melepas penutup atasnya. Dilemparnya ke belakang dan tepat mendarat diatas kepala Mr. Chris. Para pria itu dan juga Mr. Han yang ada disampingku hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Lalu istriku berbalik, menghadap kamera, sementara bagian atasnya yang terbuka kini ditutupi kedua tangannya. Tentu saja dengan posisi seperti ini, payudara istriku terlihat tergencet kedua tangannya. Kembali dia berpose bersama Mr. Patrick dengan pose-pose yang terbilang nakal.
Mr. Patrick berada di belakang istriku, tangan kirinya memeluk perut sementara tangan kanannya mendarat di payudara istriku untuk menutupinya. Kepalanya berdampingan dengan kepala istriku, sementara tangan istriku diangkat tinggi keatas.
Aku yang melihat adegan itu pun menahan marah namun juga rasa cemburu yang besar. Bukannya menghentikan apa yang mereka lakukan, aku malah seakan penasaran dengan pose-pose apalagi yang akan mereka lakukan. Karena kurasakan penisku menegang luar biasa menonton sesi pemotretan ini.
Kini pose berganti. Istriku kini sudah kembali membelakangi kamera, dan kemudian melepas satu-satunya penutup di tubuhnya. Dilepasnya bagian bawah, dan kemudian ditenteng di tangan kanannya. Dia tak berbalik menghadap kamera, hanya menengok sedikit ke belakang dengan mimik erotis. Sementara Mr. Patrick badannya setengah menghadap istriku. Dipeluknya istriku merapat ke tubuhnya. Tangan kirinya memeluk pinggang istriku, sementara tangan kanannya berkacak pinggang. Dengan posisi seperti ini, aku yakin payudara istriku jelas menempel rapat di dada Mr. Patrick. Namun yang lebih kaget lagi adalah tangan kiri istriku berada di tonjolan pangkal paha Mr. Patrick. Kulihat di sela-sela mengambil gambar, dia belai-belai bagian itu.
Entah apa yang kurasakan saat ini, melihat moleknya istriku sedang dinikmati para pria di ruangan ini. Istriku sendiri seakan sudah mulai membaur dengan mereka tanpa mempedulikan posisinya yang sudah telanjang total. Sesekali di sela shoot, Mr. Patrick berbisik di telinga istriku yang kemudian malah disambut tawa renyah istriku. Yang akhirnya membuat dia lupa untuk menutupi bagian atas dan bawahnya.
Sekarang Felix mengambil meja untuk dijadikan properti. Diarahkannya istriku untuk berpose duduk diatas meja itu. Dia duduk mengangkang dengan kedua tangan bertumpu diatas lututnya yang ditekuk. Kedua payudara istriku dengan posisi seperti itu masih dapat tertutup kedua lututnya, namun bagian bawahnya sudah tentu terekspos bebas tanpa penutup. Aku lihat istriku tidak ada masalah dengan itu, tak ada usaha sama sekali untuk menutupinya. Sementara Mr. Patrick berada di belakangnya, kedua tangannya berada di pundak istriku. Walaupun aku merasa pose ini sangat sensual, tapi tetap membawa kesan elegan.
Setelah mengambil beberapa gambar dengan meja itu, Felix kemudian menyingkirkan meja itu. Pandanganku makin kabur. Kesadaranku juga mulai perlahan terganggu, saking asyiknya menonton sesi pemotretan ini, entah berapa gelas minuman kuteguk bersama Mr. Han. Samar-samar aku masih bisa melihat Mr. Patrick kini ikut melepas celananya. Sehingga sekarang istriku dan Mr. Patrick telanjang total bersama. Aku walaupun tidak bisa melihat dengan jelas, tapi aku yakin ukuran kontolnya jelas diluar standar. Panjang dengan diameter yang istimewa.
Kini istriku digendongnya ala pengantin baru. tangan kanannya berada di leher istriku, dan tangan kirinya berada di kaki istriku. Sementara istriku sendiri mengalungkan tangannya ke leher Mr. Patrick. Keduanya menghadap kamera dengan mimik wajah yang sensual.
Pose kembali berganti, dimana kini istriku digendong dengan tubuh yang saling berhadapan. Tangan istriku berpegangan di kepala Mr. Patrick, sementara tangan Mr. Patrick mengangkat dan menahan kuat kedua kaki istriku. Jelas saja dengan posisi ini, Mr. Patrick bisa melihat jelas kedua payudara istriku. Namun yang aku penasaran adalah, kontol Mr. Patrick yang tidak terlihat dari kamera. Ada pikiran mesum yang menghinggapi diriku dimana dengan posisi seperti itu, kontol Mr. Patrick “disembunyikan” ke memek istriku. Tapi kupikir Mr. Patrick tidak akan seberani itu.
Mengambil beberapa gambar dengan posisi itu, meskipun dengan sudut yang berbeda, Felix merasa sudah puas dengan gambar yang diambilnya. Kini menyuruh mereka berganti tempat pemotretan. Kulihat kini dia mengemasi peralatanya. Sementara itu, istriku malah dengan santainya berjalan ke arah Mr. Chris dan kemudian duduk didepannya, disusul Mr. Patrick. Tak kulihat ada upaya untuk menutupi area intimnya. Dengan santai dia duduk dengan payudara yang menggantung dengan bebasnya, ngobrol asyik dengan kedua bule itu. Mr. Han pun jadi ikut beranjak dan nimbrung dengan mereka. Sementara aku lebih memilih tetap berada di tempat dudukku sekarang. Melihat mereka asyik ngobrol membahas konsep pemotretan selanjutnya.
Tak berapa lama, kulihat 3 bule itu kemudian menyusul Felix keluar. Sementara istriku menghampiriku. Duduk di pangkuanku, mengangkangiku dan menempelkan area vaginanya ke kontolku yang masih terbungkus celana.
“Gimana sayang pose aku tadi, udah kayak model ?” tanyanya dengan antusias.
“Bagus sayang…” aku menanggapinya dengan tidak fokus.
Karena kini istriku tidak hanya duduk, namun juga menggoyang pelan kontolku dengan vaginanya. Kontolku yang sudah sedari tadi tegang tentu saja menikmati perlakuan istriku itu. Digesek-geseknya vagina miliknya ke kontolku dibalik celana, sementara tangannya merengkuh kepalaku agar terbenam di kedua payudaranya. Aku yang hanya bisa diam menikmati goyangan istriku, mengikuti permainannya.
“tau nggak sayang, kontol Mr. Patrick itu gede banget lho.” kata istriku.
“tadi waktu aku digendong, sampe bisa berasa nusuk-nusuk di payudara aku.” tambahnya.
aku tak menanggapinya. dia masih saja naik turun menggesek kontolku yang terbungkus celana. Sesekali dia mendesah mengikuti nikmatnya permainan ini. Sepertinya dia tidak nyaman dengan aku yang masih memakai celana kemudian bangkit dan melepas celanaku.
Aku pun tak peduli bahwa masih ada orang lain di villa itu menurut saja ketika istriku berusaha melepas celanaku. Setelah celanaku lepas, tak butuh waktu lama istriku kemudian menduduki aku. Diarahkannya kontolku ke liang surga dunianya, dan bleeeeesss… kontolku masuk dengan sempurna. Bisa kurasakan lubang memekku sudah begitu basah, sehingga membuat kontolku bisa masuk dengan mulus.
Istriku sepertinya memang sudah dilanda nafsu luar biasa kemudian langsung bergoyang dengan tempo yang cepat. Desahannya juga sudah tak karuan. Aku pun yang sedari tadi disuguhi pemandangan erotis hanya bisa memikmati tiap gesekan antara kontol dan vagina istriku.
Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit. Istriku berkata bahwa dia akan sampai klimaknya. Aku tetap diam mengikuti permainannya. Tak lama aku pun juga merasa puncakku sudah dekat. Semakin tinggi tempo goyangan istriku membuat kami langsung mencapai puncak orgasme kami bersamaan.
“aaaaaarrrggghhhh… enak banget sayaaaaaaang…” teriak istriku ketika mencapai orgasmenya. Dipeluknya erat kepalaku agar semakin terbenam di 2 gundukan payudaranya. kurasakan kontolku 5 kali mengeluarkan semburan ke dalam memek istriku. Lalu dia terkulai lemas diatas tubuhku.
“udah nafsu banget ya sayang ?” tanya istriku sambil berbisik dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
Aku pun tertidur setelah puas mencapai orgasmeku. Tak peduli bahwa aku masih di ruangan tengah dan tidak mengenakan pakaian sama sekali.
Jadi rencananya, Patrick akan berpura-pura ingin membuka toko lingerie dan sex toys secara online. Disitu, Patrick meminta aku untuk menjadi modelnya, karena menurutnya tubuhku sangat ideal. Nantinya Patrick juga akan meminta ijin suamiku agar aku bisa menjadi model dari produk-produk tersebut.
Setelah beberapa lama membahas detail rencana tersebut, aku meminta Patrick dan Han untuk segera membeli beberapa produk lingerie dan sex toys untuk digunakan sebagai properti rencana itu. Selain itu, aku meminta Patrick untuk menyewa fotografer yang nantinya akan memfotoku. Tak lupa mengabari Chris agar ikut skenario yang sudah direncanakan.
Setelah rencana tersusun, kini Patrick dan Han segera meluncur mencari properti dan fotografer yang akan digunakan. Sementara aku akan menunggu di villa, sampai suamiku datang. Seakan-akan aku sepanjang hari ini hanya tidur-tiduran saja di villa.
*** POV SUAMI ***
Cukup melelahkan aktivitas hari ini. Setelah meninjau lokasi proyek, Chris mengajakku untuk minum sebentar di sebuah kafe. Aku yang memang tidak terbiasa di tempat seperti itu, dan memang basicnya aku bukan seorang peminum, aku hanya menurut saja demi menyenangkan orang yang mengajakku. Aku yang tidak terlalu paham minum-minuman beralkohol pun hanya menuruti saja pesanan dari Chris. Meskipun sebelumnya aku berpesan pada Chris untuk memesan minuman yang tidak memabukkan.
Chris hanya menganggukkan kepala, sampai akhirnya pesanan kami datang. Sebuah botol dan 2 gelas disajikan di meja kami. Dibantu oleh pramusaji disana, Chris dan aku pun menenggak minuman tersebut. 2 - 3 gelas pertama aku tak merasakan apapun, tapi sampai di gelas kelima, aku sedikit merasakan kepalaku yang berat. Aku pun mengajak Chris untuk cabut ke villa, rasanya sudah tak kuat menyangga tubuh ini.
Sampai di villa, tak kulihat bule lainnya yang seharusnya ada di villa ini. Tak terlalu peduli dengan kondisi itu, aku langsung menuju kamarku. Kubuka pintu kamarnya, dan kulihat istriku sedang santai menonton TV.
“halo sayang, gimana hari ini ?” tanyaku.
“luar biasa pah” jawab istriku.
Aku tak mengerti dengan jawabannya itu, kepalaku yang terasa berat membuat aku memilih segera merebahkan diri di tempat tidur. Aku masih merasakan istriku melepaskan sepatu, baju dan celanaku. Kemudian rebah di sampingku, dan membelai bagian dadaku. Setelah itu aku tak sadar, lelap dalam tidurku.
Entah sudah berapa lama aku tidur, kulirik jam dinding yang ada di kamar, sudah jam 8 malam. Kepalaku yang masih berat membuat jalanku terhuyung, dengan susah payah aku masuk ke kamar mandi. Kupikir dengan segarnya air akan membuat kepalaku menjadi lebih ringan. Aku pun akhirnya mandi walaupun dengan badan yang tidak bisa tegak. 15 menit aku mandi, kemudian aku menuju lemari untuk mencari baju ganti. Kuambil sebuah celana pendek yang longgar dan kaos polos.
Aku yang menyadari tidak adanya kehadiran istriku pun lalu berpikir untuk mencarinya. Mungkin dia sedang di ruang tengah ataupun ruang makan. Saat itu kepalaku masih terasa sangat berat, pandanganku pun sedikit kabur. Dengan langkah yang berat, aku mencoba menuju ke ruang tengah. Ternyata benar, disana istriku dan para bule itu sedang berkumpul di ruang tengah. Kulihat ada 1 orang yang belum kukenal, dan sedang menyiapkan peralatan yang aku pikir ini adalah peralatan fotografer. Sementara di sudut lain, aku melihat banyak sekali pakaian sexy yang tergantung, dengan berbagai model, motif dan warna.
Kedatanganku pun disambut oleh istriku. Aku dibantu untuk melangkah bergabung dengan mereka. Kemudian memposisikan aku duduk disampingnya.
“Paaah, Mr. Patrick mau buka toko lingerie, underwear dan sex toys. Katanya sedang butuh model untuk pakaiannya. Dan nawarin mama buat jadi modelnya, boleh ya pah ?” istriku berkata kepadaku dengan nada manja merajuk.
“Kenapa mama mau, emang ga malu nanti kalo ketauan temen mama, pake pakaian sexy gitu ?” cecarku padanya.
“Nanti pakai semacam mask gitu pah, jadi bagian hidung keatas ga keliatan full.”
“Ya kalo mama ga masalah dengan itu, ga apa-apa. Yang penting mama harus tahu konsekwensinya.” jelasku padanya.
“Iya sayaaang, aku ngerti kok.” Jawabnya dengan nada yang menyiratkan bahagia luar biasa. Sembari mengecup pipi kanan dan kiriku.
Aku sendiri masih belum berpikir aneh-aneh, selain badanku yang masih lemas karena kepala yang masih berat. Memilih untuk duduk melihat persiapan mereka. Pantas saja ada fotografer dan pakaian sexy yang cukup banyak. Ternyata ada pemotretan untuk produk dari Mr. Patrick. Aku bersandar di sofa dan tidak terlalu peduli dengan persiapan yang mereka lakukan di ruangan ini. Kulihat Mr. Patrick sedang ngobrol dengan istriku di depan pakaian-pakaian itu, sementara Mr. Han dan Mr. Chris ngobrol dengan fotografer itu, Felix namanya.
Istriku mengambil sebuah lingerie berwarna ungu dengan model v-neck, panjangnya mungkin setengah paha bila dipakai oleh istriku. Sementara bagian punggungnya aku rasa cukup terbuka. Istriku menuju balik lemari besar yang ada di ruangan itu. Aku rasa dia ganti pakaian di balik lemari itu. Sementara Felix sudah bersiap di posisinya untuk mengambil gambar. Ketiga bule itu kemudian duduk di lantai menunggu istriku berganti pakaian. Mereka terlihat antusias menunggu momen pemotretan itu.
Tak berapa lama, istriku muncul dengan malu-malu. Dengan mask yang menutup sebagian wajahnya, sepertinya memang aman, agak susah mengenali bahwa itu istriku. Sambil menutup bagian payudara dan vaginanya. Aku meskipun masih dalam samar-samar bisa melihat pakaian yang dipakai istriku ini terbilang mini. Sebuah lingeri warna ungu, dengan model v-neck yang tidak hanya memperlihatkan belahan dada istriku, namun juga bisa memperlihatkan puting istriku walaupun hanya tersamar. Istriku kemudian mengambil posisinya. Felix mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Diawali dengan pose yang mana istriku tetap menutup bagian intimnya. Beberapa gambar diambil dengan pose yang berbeda. Walaupun tetap menutupi bagian intimnya, pose istriku jels mengundang birahi para pria yang ada disini.
“Kok sepertinya masih grogi gitu Bu Rossa ? Dibuka aja tangannya. Harusnya Bu Rossa bangga dengan tubuh yang dimiliki” sahut Mr. Han memuji istriku. Kulihat istriku kemudian perlahan membuka tangannya. Terlihat bagian bawah, di area vaginanya hanya tertutup sedikit saja. Jembutnya nongol melalui celah-celah samping. Sementara dadanya terlihat menantang dengan puting yang tersamar. Dia menutup wajahnya malu-malu, sepertinya dia sedang mengondisikan diri untuk siap dengan pose yang menantang.
Diawali dengan kedua tangan yang diangkat ke atas saling menggenggam, kaki yang tersilang, dan bagian pantat yang sedikit menggoda, istriku memulai posenya dengan tangan yang sudah tidak menutupi bagian intimnya. Setelah beberapa gambar diambil, aku melihat istriku sudah tidak canggung atau grogi lagi. Malah aku lihat istriku sengaja memancing birahi para lelaki dengan pose-pose yang sangat nakal.
Dengan menggunakan properti yang ada, dia terus mengeksplor kemampuannya dalam berpose. Seperti meja, kursi, botol dan vas bunga digunakannya sebagai properti untuk foto. Para bule itu juga sesekali ikut mengarahkan gayanya, dibantu Felix agar terlihat eksotis.
Kini kulihat istriku akan berganti pakaian, dihampirinya hanger pakaian-pakaian itu, kemudian kembali memilih yang akan dikenakannya. Mr. Chris turut menghampirinya untuk ikutan memberikan saran. Mereka kemudian ngobrol asyik sejenak sambil memilih pakaian mana yang akan digunakan. Sejurus kemudian istriku sudah menuju balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya.
Sementara itu, Mr. Han duduk di sebelahku sambil membawa sebuah botol dan gelas. Mengajakku untuk minum-minum sembari ngobrol menonton sesi pemotretan ini. Aku yang sejatinya masih enggan untuk minum, mau tak mau menuruti kemauan Mr. Han. Agaknya ada rasa tidak enak jika menolak ajakan mereka karena perlakuan mereka begitu baik selama ini.
Tak berapa lama kulihat istriku sudah muncul dari balik lemari besar itu, aku sedikit takjub dengan apa yang digunakan istriku. Dia menggunakan bodystocking yang jelas tidak ada bagian yang tertutupi dengan pasti. Aku yang melihatnya hanya bisa menahan nafas sekaligus nafsu, begitu juga para pria yang ada di ruangan ini. Terlihat jelas dari bagaimana mata-mata mereka melahap penampilan istriku. Kini istriku sudah tidak malu-malu lagi, bahkan kulihat langkahnya mantap ketika keluar dari balik lemari besar itu, dan terkesan berlenggak-lenggok ala model profesional.
Kini dia sudah kembali ke posisinya untuk siap difoto. Felix dan bule-bule itu ikut mengarahkan pose yang harus dilakukan istriku. Begitu juga dengan Mr. Han yang ada disampingku, sesekali berteriak menginstruksikan pose yang harus dilakukan istriku. Meskipun aku tak melihat secara langsung di kamera, tapi aku yakin pose-pose istriku bisa dibilang tak mengecewakan. Setelah selesai mengambil banyak pose dengan body stocking itu, Felix merasa sudah cukup kemudian menyuruh istriku kembali berganti pakaian.
Istriku pun langsung ngeloyor ke gantungan pakaian, dan kini Mr. Patrick yang ikut nimbrung di samping istriku. Terlihat dia yang lebih aktif membolak-balik gantungan pakaian itu, memilihkan pakaian yang akan digunakan istriku. Sesekali mereka bercanda dimana istriku terlihat mencubiti pinggang Mr. Patrick. Aku yang lambat laun merasa kepalaku semakin berat pun tak fokus lagi dengan pakaian yang digunakan istriku. Hanya terlihat istriku kembali ke balik lemari besar untuk mengganti pakaiannya. Namun dia tak sendiri, Mr. Patrick juga ikut ke balik lemari tersebut.
Mungkin hanya 5 menit mereka di balik lemari besar itu mengganti pakaian, keduanya muncul bergiliran. Mr. Patrick keluar dengan sebuah celana renang ketat berwarna hitam, yang jelas tidak dapat menyembunyikan tonjolan besar di pangkal pahanya. Sementara istriku lebih membuatku kaget lagi, dia menggunakan bikini yang biasanya lazim disebut micro bikini. Karena bagian penutupnya hanya berukuran kecil. Tentunya di bagian atas hanya menutupi area putingnya saja, bahkan bagian areola istriku bisa terlihat mengintip disana. Bagian bawahnya apalagi, hanya bisa menutupi belahan “serabi lempit” istriku.
Sepertinya 2 insan ini menggunakan pakaian yang “serasi”. Ternyata sesi kali ini mereka berdua akan foto bersama. Mr. Patrick dan istriku kemudian mengambil posisi berdampingan. Kulihat di awal-awal pose mereka masih terlihat normal untuk sebuah pemotretan. Diselingi dengan candaan yang membuat suasana sepertinya lebih cair. istriku terlihat sangat pede dalam berpose.
Namun semakin kesini, aku merasa pose yang dilakukan mereka berdua semakin berani. Kini kulihat istriku berbalik membelakangi kamera, dan kemudian melepas penutup atasnya. Dilemparnya ke belakang dan tepat mendarat diatas kepala Mr. Chris. Para pria itu dan juga Mr. Han yang ada disampingku hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Lalu istriku berbalik, menghadap kamera, sementara bagian atasnya yang terbuka kini ditutupi kedua tangannya. Tentu saja dengan posisi seperti ini, payudara istriku terlihat tergencet kedua tangannya. Kembali dia berpose bersama Mr. Patrick dengan pose-pose yang terbilang nakal.
Mr. Patrick berada di belakang istriku, tangan kirinya memeluk perut sementara tangan kanannya mendarat di payudara istriku untuk menutupinya. Kepalanya berdampingan dengan kepala istriku, sementara tangan istriku diangkat tinggi keatas.
Aku yang melihat adegan itu pun menahan marah namun juga rasa cemburu yang besar. Bukannya menghentikan apa yang mereka lakukan, aku malah seakan penasaran dengan pose-pose apalagi yang akan mereka lakukan. Karena kurasakan penisku menegang luar biasa menonton sesi pemotretan ini.
Kini pose berganti. Istriku kini sudah kembali membelakangi kamera, dan kemudian melepas satu-satunya penutup di tubuhnya. Dilepasnya bagian bawah, dan kemudian ditenteng di tangan kanannya. Dia tak berbalik menghadap kamera, hanya menengok sedikit ke belakang dengan mimik erotis. Sementara Mr. Patrick badannya setengah menghadap istriku. Dipeluknya istriku merapat ke tubuhnya. Tangan kirinya memeluk pinggang istriku, sementara tangan kanannya berkacak pinggang. Dengan posisi seperti ini, aku yakin payudara istriku jelas menempel rapat di dada Mr. Patrick. Namun yang lebih kaget lagi adalah tangan kiri istriku berada di tonjolan pangkal paha Mr. Patrick. Kulihat di sela-sela mengambil gambar, dia belai-belai bagian itu.
Entah apa yang kurasakan saat ini, melihat moleknya istriku sedang dinikmati para pria di ruangan ini. Istriku sendiri seakan sudah mulai membaur dengan mereka tanpa mempedulikan posisinya yang sudah telanjang total. Sesekali di sela shoot, Mr. Patrick berbisik di telinga istriku yang kemudian malah disambut tawa renyah istriku. Yang akhirnya membuat dia lupa untuk menutupi bagian atas dan bawahnya.
Sekarang Felix mengambil meja untuk dijadikan properti. Diarahkannya istriku untuk berpose duduk diatas meja itu. Dia duduk mengangkang dengan kedua tangan bertumpu diatas lututnya yang ditekuk. Kedua payudara istriku dengan posisi seperti itu masih dapat tertutup kedua lututnya, namun bagian bawahnya sudah tentu terekspos bebas tanpa penutup. Aku lihat istriku tidak ada masalah dengan itu, tak ada usaha sama sekali untuk menutupinya. Sementara Mr. Patrick berada di belakangnya, kedua tangannya berada di pundak istriku. Walaupun aku merasa pose ini sangat sensual, tapi tetap membawa kesan elegan.
Setelah mengambil beberapa gambar dengan meja itu, Felix kemudian menyingkirkan meja itu. Pandanganku makin kabur. Kesadaranku juga mulai perlahan terganggu, saking asyiknya menonton sesi pemotretan ini, entah berapa gelas minuman kuteguk bersama Mr. Han. Samar-samar aku masih bisa melihat Mr. Patrick kini ikut melepas celananya. Sehingga sekarang istriku dan Mr. Patrick telanjang total bersama. Aku walaupun tidak bisa melihat dengan jelas, tapi aku yakin ukuran kontolnya jelas diluar standar. Panjang dengan diameter yang istimewa.
Kini istriku digendongnya ala pengantin baru. tangan kanannya berada di leher istriku, dan tangan kirinya berada di kaki istriku. Sementara istriku sendiri mengalungkan tangannya ke leher Mr. Patrick. Keduanya menghadap kamera dengan mimik wajah yang sensual.
Pose kembali berganti, dimana kini istriku digendong dengan tubuh yang saling berhadapan. Tangan istriku berpegangan di kepala Mr. Patrick, sementara tangan Mr. Patrick mengangkat dan menahan kuat kedua kaki istriku. Jelas saja dengan posisi ini, Mr. Patrick bisa melihat jelas kedua payudara istriku. Namun yang aku penasaran adalah, kontol Mr. Patrick yang tidak terlihat dari kamera. Ada pikiran mesum yang menghinggapi diriku dimana dengan posisi seperti itu, kontol Mr. Patrick “disembunyikan” ke memek istriku. Tapi kupikir Mr. Patrick tidak akan seberani itu.
Mengambil beberapa gambar dengan posisi itu, meskipun dengan sudut yang berbeda, Felix merasa sudah puas dengan gambar yang diambilnya. Kini menyuruh mereka berganti tempat pemotretan. Kulihat kini dia mengemasi peralatanya. Sementara itu, istriku malah dengan santainya berjalan ke arah Mr. Chris dan kemudian duduk didepannya, disusul Mr. Patrick. Tak kulihat ada upaya untuk menutupi area intimnya. Dengan santai dia duduk dengan payudara yang menggantung dengan bebasnya, ngobrol asyik dengan kedua bule itu. Mr. Han pun jadi ikut beranjak dan nimbrung dengan mereka. Sementara aku lebih memilih tetap berada di tempat dudukku sekarang. Melihat mereka asyik ngobrol membahas konsep pemotretan selanjutnya.
Tak berapa lama, kulihat 3 bule itu kemudian menyusul Felix keluar. Sementara istriku menghampiriku. Duduk di pangkuanku, mengangkangiku dan menempelkan area vaginanya ke kontolku yang masih terbungkus celana.
“Gimana sayang pose aku tadi, udah kayak model ?” tanyanya dengan antusias.
“Bagus sayang…” aku menanggapinya dengan tidak fokus.
Karena kini istriku tidak hanya duduk, namun juga menggoyang pelan kontolku dengan vaginanya. Kontolku yang sudah sedari tadi tegang tentu saja menikmati perlakuan istriku itu. Digesek-geseknya vagina miliknya ke kontolku dibalik celana, sementara tangannya merengkuh kepalaku agar terbenam di kedua payudaranya. Aku yang hanya bisa diam menikmati goyangan istriku, mengikuti permainannya.
“tau nggak sayang, kontol Mr. Patrick itu gede banget lho.” kata istriku.
“tadi waktu aku digendong, sampe bisa berasa nusuk-nusuk di payudara aku.” tambahnya.
aku tak menanggapinya. dia masih saja naik turun menggesek kontolku yang terbungkus celana. Sesekali dia mendesah mengikuti nikmatnya permainan ini. Sepertinya dia tidak nyaman dengan aku yang masih memakai celana kemudian bangkit dan melepas celanaku.
Aku pun tak peduli bahwa masih ada orang lain di villa itu menurut saja ketika istriku berusaha melepas celanaku. Setelah celanaku lepas, tak butuh waktu lama istriku kemudian menduduki aku. Diarahkannya kontolku ke liang surga dunianya, dan bleeeeesss… kontolku masuk dengan sempurna. Bisa kurasakan lubang memekku sudah begitu basah, sehingga membuat kontolku bisa masuk dengan mulus.
Istriku sepertinya memang sudah dilanda nafsu luar biasa kemudian langsung bergoyang dengan tempo yang cepat. Desahannya juga sudah tak karuan. Aku pun yang sedari tadi disuguhi pemandangan erotis hanya bisa memikmati tiap gesekan antara kontol dan vagina istriku.
Hanya butuh waktu kurang dari 10 menit. Istriku berkata bahwa dia akan sampai klimaknya. Aku tetap diam mengikuti permainannya. Tak lama aku pun juga merasa puncakku sudah dekat. Semakin tinggi tempo goyangan istriku membuat kami langsung mencapai puncak orgasme kami bersamaan.
“aaaaaarrrggghhhh… enak banget sayaaaaaaang…” teriak istriku ketika mencapai orgasmenya. Dipeluknya erat kepalaku agar semakin terbenam di 2 gundukan payudaranya. kurasakan kontolku 5 kali mengeluarkan semburan ke dalam memek istriku. Lalu dia terkulai lemas diatas tubuhku.
“udah nafsu banget ya sayang ?” tanya istriku sambil berbisik dengan nafas yang masih tersengal-sengal.
Aku pun tertidur setelah puas mencapai orgasmeku. Tak peduli bahwa aku masih di ruangan tengah dan tidak mengenakan pakaian sama sekali.