Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(No Repost) Pengalaman Gila Dalam Bus Malam

genjotmaria

Semprot Baru
UG-FR
Daftar
16 Apr 2013
Post
27
Like diterima
28
Bimabet
Ini cerita keduaku di forum tercinta ini dan semoga pembaca terhibur. Jangan lupa klik thanks dan cendolnya.

Cerita ini bermula waktu aku mau pulang dari sebuah kota di Jawa menuju Jakarta. Perjalanan biasanya memakan waktu kira-kira 10 - 12 jam. Aku berangkat sendiri. Sambil melangkahkan kaki memasuki bus ku perhatikan ternyata busnya tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa bangku terisi dan ada juga bangku kosong. Aku memilih bangku tengah tiga baris agak ke belakang supaya agak lapang fikirku. Di belakangku ada dua deret bangku dan semuanya kosong.

Sambil memandang keluar jendela menunggu bus berangkat, aku berfikir bahwa perjalanan ini pasti akan membosankan. Aku berfikir dengan tidur kebosanan akan sedikit berkurang. Tak lama kemudian naik dua orang wanita. Satu sudah agak berumur sementara wanita lainnya masih sangat muda. Sepertinya anak dan ibunya. Wajah si gadis manis sekali dan bodinya sintal banget. Jujur si otong punyaku langsung menegang ketika pertama melihat gadis itu. Gadis itu memakai baju kaos dan celana jeans yang lumayan ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Pantadnya juga terlihat penuh berisi dan membulat. Aku hanya bisa menelan ludah sambil membuang fikirang jorok di otakku.

Tanpa dinyana ternyata mereka berdua duduk dibangku tiga baris juga persis di depanku. Fikiranku berkecamuk tidak karuan. Aku berusaha membuang jauh fikiran jorok tentang gadis itu. Tapi semakin berusaha malah semakin menjadi. Akibatnya aku tidak bisa tidur selama di bus itu.

Perlahan kemudian bus tersebut bergerak meninggalkan pool menuju jalan raya. Setelah sempat singgah sebentar sekitar pukul 20.00 di sebuah rumah makan bus itu kemudian melaju dengan mulus di jalanan. Mataku tidak bisa diajak tidur sambil fikiran berkecamuk. Kulihat di depan si gadis duduk di dekat jendela sementara ibunya duduk di kursi paling pinggir. Bangku ditengah mereka tempat meletakkan tas tangan si ibu.

Aku yang semula juga duduk di kursi dekat lorong, akhirnya beringsut pindah ke dekat jendela sejajar dengan gadis itu duduk. Otakku mulai berfikir keras dan menimbang-nimbang apakah aku sebaiknya memberanikan diri melakukan aksi gila atau tidak. Dadaku berdebar dengan kencang. Aku ingin sekali menyentuh gadis itu dari sela kursi dimana dia duduk. Kuperhatikan suasana cukup mendukung dan kondisi bus lumayan gelap. Tapi jika si gadis itu teriak atau marah habislah aku. Aku duduk termenung sendiri sambil menimbang segala kemungkinan.

Kulihat jam tangan sudah menunjukkan jam dua belas malam. Pasti semua penumpang sudah pada tidur fikirku. Termasuk gadis di depanku pasti sudah lelap jam segini. Sementara aku masih tidak bisa tidur karena fikiran yang berkecamuk hebat di benakku.

Entah setan mana yang menghasutku, perlahan tanganku mulai kuletakkan di sandaran kursi dimana gadis itu duduk didepannya. Perlahan kugeser ke depan sehingga menyentuh pundak gadis itu perlahan. Ku perhatikan tidak ada reaksi apa-apa. Perlahan aku mulai mengusap perlahan lengan gadis itu. Kulitnya terasa halus dan dingin. Mungkin karena AC bus ini membuatnya jadi dingin. Dari usapan perlahan aku mulai berani sedikit meremas remas lengan lembut itu. Masih tidak ada reaksi. Ku perhatikan di bangku sebelahnya si ibu tertidur dengan lelapnya.

Perlahan ku geser tanganku ke depan sambil menahan jantung yang berdebar semakin kencang. Tersentuhlah benda kenyal payudara gadis itu yang masih tertutup baju kausnya. Kurasakan gadis itu masih diam tanpa bergerak sedikitpun. Perlahan aku beranikan meremas payudaranya dengan perlahan. Sambil sesekali jariku mencari-cari putingnya dari balik baju kausnya. Aksiku itu berlangsung sekitar lima menitan. Kurasakan ternyata putingnya mulai mengeras perlahan dan menonjol dari balik BH dan baju kausnya. Maka di situ aku berfikir jangan-jangan dia tahu dan hanya pura-pura tidur. Aku semakin berani meremas payudaranya dengan sesekali divariasikan dengan gerak memutar.

Menyadari kalau dia terbangun dan hanya pura pura tidur, kucoba menyelipkan tanganku dari balik lengan kaosnya menuju langsung ke payudaranya. Perlahan kurasakan gundukan payudara padat yang terbungkus BH. Dengan berani tanganku menelusup dari bawah BH itu menuju putingnya. Kurasakan kulit payudara yang lembut dan kenyal serta puting yang benar-benar sudah menegang. Perlahan dengan berani aku mulai memutar-mutar puting payudara itu. Makin lama semakin tegang maksimal.

Tiba-tiba, aku kaget ketika tangannya memgang tanganku yang sedang asik memainkan payudaranya. Aku lalu melepaskan tanganku dengan buru-buru karena kaget. Jantungku berdebar dengan sangat kencang takut dia berteria atau menghardikku. Tetapi kulihat hanya gerakan saja di kursi depan. Perlahan kulihat dia bangkit dari kursinya dan aku membatin dalam hati : "Mati aku".

Rupanya dia berdiri dan bergerak kesamping. Sepertinya akan pergi ke toilet yang terdapat di belakang bus itu. Perlahan jantungku mulai tenang lagi. Kulihat dia berjalan menuju toilet dengan anggunnya tanpa melihat ke arahku. Mungkin malu. Ingin rasanya aku mengikuti dia ke toilet tapi itu sangat riskan. Toilet bus itu sangat kecil dan sepertinya hanya muat untuk satu orang. Baunya pun lumayan menyengat ketika aku memakainya sebelumnya. Aku memberanikan diri menggeser lagi dudukku ke kursi yang dekat lorong.

Kudengar perlahan pintu toilet mulai terbuka di belakangku. Dadaku berdebar kembali. Lalu perlahan kulihat dia berjalan persis di sampingku dan mau masuk kembali ke tempat kursinya semula. Dengan berani sebelum masuk kupegang tangannya dan dia menoleh kearahku dengan kaget. Kuletakkan jari telunjuk di mulutku sambil kutarik tangannya. Lalu aku berdiri dan mendorong dirinya perlahan masuk ke kursi yang tadi kutempati. Anehnya dia menurut saja.

Lalu dia duduk di kursi dekat jendela di tempat dimana tadi aku duduk. Lalu aku duduk di kursi tengah persis di sebelahnya. Perlahan ku berbisik sambil kugenggam tangannya: "Namamu siapa"? "Dian", jawabnya singkat. Aku "Dodi" jawabku. Sambil memperhatikan keadaan sekeliling tanganku perlahan memegang pahanya yang dibalut celana jeans. Sementara mukanya dipalingkan menoleh ke arah jendela seolah tak tahu aksiku. Dengan berani tanganku kugerakkan menuju pangkal pahanya dan mengusap gundukkan disana. Aku tidak merasakan penolakkan. Lantas kurasakan pahanya mulai merenggang memberi keleluasaan tanganku mengusap belahan vaginanya. Hatikut bersorak riang gembira. Dengan perlahan mulai kugerakkan jari naik turun dibelahan vaginanya. Ku perhatikan nafasnya mulai memburu. Dengan berani kutarik dagunya dan perlahan kucium bibirnya. Nafasnya terdengar sangat kencang.

Tanganku kemudian menyelusup ke bawah blusnya dan langsung menuju sasaran kedua payudaranya. Kusingkapkan BHnya ke atas dan jariku mulai memainkan puting kedua payudara itu dengan bebas. Sambil lidahku kujulurkan mencari lidahnya. Dengan liar dia menjulurkan lidahnya menyambut kedatangan lidahku. Kemudian kuambil tangannya ku bawa menuju kontolku yang sudah menegang sejak tadi. Perlahan dia mengusap kontolku dan mulai meremas-remasnya. Aku merasa sangat geli. Ku lepaskan ciumanku lalu ku buka resleting celanaku sambil sedikit ku pelorotkan celana panjangku. Lalu tangannya ku bawa menuju kontolku. Rasanya luar biasa ketika jari-jarinya mulai menyentuh kulit kontolku dan mulai mengocok dan meremasnya.

Lalu kubisikkan sesuatu:"Turunkan celananya ya". "Takut", bisiknya lirih. "Nggak apa-apa, semua kan sudah pada tidur" kataku sambil meyakinkan. Dengan ragu-ragu tangannya mulai menurunkan resleting celananya sendiri dan membuka kancingnya. Dadaku semakin tak karuan. Kubantu menarik celana jeansnya yang lumayan ketat sampai ke lutut. "CDnya dibuka aja ya" bisikku sambil mengusap-usap gundukkan dibalik CD itu. Dia diam saja, maka dengan berani kucoba menarik CDnya ke bawah. Kulihat dalam keremangan gundukkan vagina yang indah dengan bulu yang sangat lebat. Perlahan kuselipkan jariku di tengah gundukkan itu dan kurasakkan belahan yang sudah sangat licin. Perlahan ku dengar rintihan suaranya ketika vaginanya kumainkan.

Aku kembali menciumi bibirnya sambil tanganku mulai mencari lobang vaginanya. Perlahan kumasukkan jari tengah dan dia menggelinjang kegelian. Tangannya masih saja meremas dan memilin kontolku yang sudah tegang maksimal. Lalu kuberbisik lagi padanya:"Masukin ya"?. Dia membelalalk: "caranya gimana?" tanyanya. "Kamu menghadap sana ya ke jendela" ujarku. Perlahan dia memutar tubuhnya menghadap jendela dan kulihat pantat yang begitu bulat dihadapanku. Kursi tempat kami duduk sandaran tangannya bisa diangkat dan diturunkan. Jadi membuat kami semakin bebas.

Perlahan kurebahkan tubuhkan dibelakangnya, dan mengarahkan kontolku ke belahan pantadnya yang menantang. Sambil kugosokkan kepala kontolku dibelahan vaginanya yang menonjol dari belakang, aku mulai menekan perlahan. Wow ternyata sempit banget. Aku tidak putus asa. Kepala kontolku terus kugosokkan dibelahan vaginanya dari belakang. Kucoba tekan lagi akhirnya kepala kontolku mulai menyeruak ke dalam vaginanya dari belakang. Sensasinya luar biasa. Kepal kontolku terasa dijepit sangat kencang. Perlahan kutekan sehingga amblaslah semua kontolku ke dalam vaginanya. Ku dengar dia berteriak tertahan sambil memegangi mulutnya.

Aku mulai menggoyang pantadku maju mundur dibelakangnya. Kulihat pantadnya sedikit mengimbangi dengan memutar-mutar perlahan. Rasanya benar benar luar biasa. Kudengar juga bunyi yang indah dari vaginanya yang basah disodok oleh kontolku. Kubuka jaket yang kukenakan lalu kututupkan ke pantadnya yang terbuka. Takutnya ada yang berdiri pergi ke toilet dan melihatnya. Makin lama pantadku bergoyang semakin kencang. Sambil tanganku kembali ketelusupkan ke payudaranya.

Bosan dengan gaya ini, tiba-tiba kucabut kontolku dari vaginanya. Lalu keturunkan semua celananya yang tadi baru hanya sebatas lutut. Lalu dengan berani aku membuka kedua pahanya dan aku membuka juga celanaku sampai habis. Perlahan kutindih dia sambil kuarahkan kontolku dari atas. Kontolku kembali amblas ke vaginanya dalam posisi dari atas. Kembali kugerakkan pantadku maju mundur dan kudengar kembali teriakkan lirihnya. Kulumat bibirnya sambil kupercepat gerakan pantadku di vaginanya. Tanpa peduli lagi bunyi yang cukup keras yang ditimbulkan kami berdu.

Perlahan kurasakan air maniku akan segera menyembur. Ku percepat gerakkan pantadku dan dia semakin berteriak lirih sambil memegangi mulutnya. Tiba-tiba kami berdua mengejang sambil dia memelukku dengan sangat erat. Aku menyemburkan maniku dengan sangat banyak ke vaginanya. Cukup lama kami berpelukan begitu sampai akhirnya perlahan kucabut kontolku dari vaginanya.

Kemudian dia mulai membereskan bajunya kembali dan memakai kembali celananya. Dia berbisik: "aku pindah ke depan ya". Aku mengangguk. Lalu dia mengecup bibirku dengan tipis dan tersenyum sambil berdiri dan kemudian pindah kembali ke tempat duduknya di depan.

Lalu setelah itu aku tertidur dengan pulas sampai tak tahu kalau mereka rupanya sudah turun duluan ketika subuh. Aku sangat menyesal tidak sempat menanya dimana alamatnya atau nomornya. Aku kemudian hanya tersenyum sendiri sambil mengumpat dalam hati.

Demikian semoga puas membacanya ya.
 
boljug..... sayang ky lari dikejar target. xobaaaaa critanya dibikin lbh panjang & lbh santai. pasti tambah jhoz deh
 
fiuh.. ternyata ada juga yg suka nakal di bus malam y, kerennnn :beer:
 
Gelooo.... Ada juga yg punya pengalaman mirip sama ane.... Cuma bedanya ane memang ga niat nanya nama dan nomornya....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd