Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT NTR Petualangan Bibi KARINA Dan Mama

Status
Please reply by conversation.
Petualangan Kania Dan Karina 4



POV Cepi



Sore itu Hari pertama ku melepas keperjakaan ku untuk Bibi ku karina dan mama ku Kania, sebuah fakta baru lagi terungkap rahasia keluarga mama bahwa sesungguhnya Kakek ku pernah menikah sama dengan nenek ku dari ibu ku. Berarti Mama dan Bibi ku adalah sodara tiri yang akur sejak dulu, meski demikian kedekatan mama dan Bibi sudah lebih dari saudara kandung.

Sekarang aku paham akan masalah yang hampir tak terlihat di keluarga ku ini. Meski nafkah tercukupi rupanya mama menyimpan dendam kepada ayah ku, hanya Bibi dan beberapa anggota keluarga mama saja yang tau rahasia ayah mempunyai Istri Muda.

DiTambah lagi kehadiran beberapa Kakak kelas ku yang Tampan dan Gagah sebagai Olahragawan, makin berkobarlah Nafsu Birahi Mama untuk bersenang senang bersama mereka. Apalagi selama akhir pekan ayah ku berada diluar kota.

Selesai makan malam bersama mama, Bibi, dan adik ku aku istirahat sangat cepat mengIstirahatkan tubuh ku yang telah memberi mama dan bibi kenikmatan.

Saat Pagi hari Emosi dan rasa Cemburu ku berkobar hebat, setelah ku amati CCTV rupanya Mama dan Bibi ku semalam pergi keluar. Ku amati perlahan rupanya mereka berdua dijemput Mobil Rico, hampir saja tak mencurigakan karna Mobil yang diGunakan Rico adalah jenis Minibus yang biasa dipakai Taksi online.

Setelah ku simpan Foto sebagai bukti malam itu, diPagi hari itu ku hampiri kelas Rico seorang diri. Kali ini aku harus ambil tindakan, karna aku tak tau rencana Rico pada ku selanjutnya. Jujur saja, dalam hati ku masih merasa sangat kesal dengan rencana Rico yang tak ku ketahui sore itu. Dan disisi lain aku harus tetap jaga rahasia bahwa rumah ku sudah disebar beberapa kamera pengawas canggih.


"Siang nanti selsai sekolah gue tantang elu duel basket satu lawan satu. Elu ga bisa nghindar dengan alasan apapun. Kalau elu ga dateng atau kalah, gue minta elu jauhin nyokap gue." Kata ku pelan tapi penuh amarah.

"Oke, kalau gue menang gue cuma minta boleh ajak kak Kania dan Karina jalan jalan malem minggu ini. Serta Fasilitas yang gue punya boleh elu pake.ada satu syarat lainnya!!!." Pintanya.

"Sebutin, selama masuk akal gue kabulin." Kata ku meradang.

"Gue minta kak Kanja dan Bibi Karina nonton duel kita.supaya mereka juga jadi wasit duel kita." Bisik Rico padaku.

"Deal." Kata ku yang saat itu sudah sangat bernafsu mengalahkannya tanpa berpikir panjang.

Siang itu tanpa sepengetahuan banyak siswa di tengah lapangan dengan wasit guru olah raga yang diminta Rico, serta dipinggir lapangan cukup jauh ada Mama dan Bibi ku Karina didampingi Fahri kami mulai berduel satu lawan satu bermain basket.

Selain sepak bola, kali ini aku ingin menunjukkan talenta ku diBidang basket. Meski pun tinggi kami jauh berbeda karna tinggi Rico hampir 180 cm, sedangkan aku 175 cm. Postur tubuh Rico pun lebih berisi dan atletis, sedangkan aku lebih kurus.

Didalam duel selama 15 menit, ku kerahkan semua skill dan kemampuan ku. Dalam waktu singkat aku sudah mengumpulkan 6 Point, Namun dengan memanfaatkan tinggi badannya Rico mengejar dengan cepat melalui tembakan 3 point.

Suasana kembali riuh dan ramai bahkan disaksikan tim basket sekolah ini, setelah aku kembali memimpin Point atas Rico. Tak heran, karna situasi saat itu suasana sekolah berbarengan dengan bubaran sekolah jadi banyak yang menonton Duel kami berdua. Namun entah apa jadinya kalau mereka tau apa yang ku pertaruhkan.

Setelah melewati menit dan persaingan ketat, diHampir ujung waktu Rico mulai membalikkan keadaan. Semangat ku hilang, konsentrasi ku Pecah, bahkan menjadi lesu saat melihat beberapa saat keArah mama yang terlihat sangat senang dan bersorak saat Rico membalikkan keadaan.

Hingga detik akhir pertandingan usai, Rico melengkapi skornya dengan tembakan 3 point. Dan disambut tepuk tangan dan sorak sorai siswa sekolah, aku pun terduduk ditengah lapangan lesu.

"Gila bro itu tadi keren banget Duel nya, ayok kita temuin mereka." Puji Fahri kepada ku sambil mengajak ku menemui Bibi dan mama sambil merangkul ku. Berarti tak ada alasan ku untuk tidak menemui mereka.

Sorot mata mama penuh amarah kepada ku, Bibi ku pun terlihat acuh saat aku berada di sekitar mereka. Namun sangat berbeda dengan reaksi Rico saat itu.....

"Sumpah itu tadi keren banget seru!!!gue bangga jadi Abang elu bro!!! Hahahaha....." Kata Rico sambil memegang Bahu ku.

"Gue tau elu marah karna semalem gue ajak kak Kania makan malem, tp tetep.... Semua Fasilitas yang gue punya elu bisa pake. Sebagai bentuk rasa bahagia gue bisa berduel seru dengan kamu tadi. " Jelas Rico yang sekarang merangkul ku.

"Udah??? Yuk ah, sebel lama lama diSini." Sorot mata Mama melihat tajam kearah ku lalu pergi meninggalkan kami disusul Rico dan Bibi .

"Kita cabut dulu, kalau mau gabung nyusul aja ya... " Fahri pun segera menyusul mereka.

Segera ku berjalan memutar arah, mengawasi mereka sebelum meninggalkan sekolah. Hati ku hancur, ku lihat sebelum mereka meninggalkan parkiran Mama tertawa lepas bersama bibi Rico dan Fahri.

Sikap mama sungguh jauh berbeda yang tadi terlihat marah dan benci saat aku bersama mereka. Bahkan diArea pakiran mobil yang sepii karna sudah banyak yang pulang, mereka memanfaatkan untuk bermanja mesra dan bersenda gurau bersama.

Mereka berEmpat lebih tepatnya merayakan kemenangan itu bersama sama, lalu setelah mama melihat jam tangannya dan berkata sesuatu mereka masuk mobil mewah milik Fahri meninggalkan parkiran sekolah.


Sungguh hancur hati ku saat itu, melihat Kenyataannya mama jauh lebih memilih Rico ketimbang aku yang anak kandungnya yang memperjuangkan Nya. Namun ditengah menahan perihnya kekalahan ku, dengan lembut suara seorang Gadis menyentuh kedalam telinga ku.


"Tenang aja gue pasang alat perekam suara kq dalem mobil siFahri, karna tadi Fahri buru buru dan lupa kunci mobil. " Kata shendy dibelakang ku.

Sedangkan anya berdiri disampingnya tersenyum sangat manis kepada ku, wajah cantiknya berusaha menghibur ku.

Lebih jauh Shendy yang rupanya masih sepupu dengan Fahri menjelaskan bahwa ia melihat janggal kepergian sepupunya yang tergesa gesa meninggalkan kelas, diJam akhir mata pelajaran.Hingga saat Shendy hendak pulang, kembali ia melihat Fahri kembali ke parkiran dengan mobilnya. Teramat sangat janggal bagi Shendy seorang Playboy seperti Fahri kesekolah bersama Mama dan Bibi ku siang itu.

Sampai Shendy sadar aku berduel dengan Rico dilapangan sekolah, Shendy putuskan menyimpan perekam suara dibantu Anya. Shendy sangat yakin, bahwa sepupunya yang Playboy itu punya hubungan sesuatu dengan salah satu Wanita ituu yang ia lihat rupanya sama saat Pertandingan Futsal tempo hari.

Dugaan Shendy Tepat. Ia yakin saat melihat kedua wanita bersama Fahri bersorak saat Rico mulai mengejar point di basket itu, namun dalam benak ku berfikir apa jadinya andai teman teman yang lain sekolah ku tau bahwa wanita yang bersama Fahri adalah orang tua dan bibiku.


*******


"Kamu liat kan sayang perjuangan aku demi kamu tadi...." Kata Rico.

"Ia iaa... Aku percaya sekarang.... Hihihi..." Terdengar suara mama yang berbincang dengan Rico .

"Cie cie ampe sorak tuu tadi pas Rico balikkan keadaan." Kata Fahri.

"Au ah.... Kakak tadi takut kalian berantem. Trus...... " Kata mama terpotong.

"Trus aku kalah dan ga bisa nemuin kamu lagi ya sayang ..... ???" Lalu terdengar suara mama dan Rico berCiuman.

"CIEE CIEEE!!!!! " suara bibi dan Fahri berbarengan.

"Kita rayain dimana nih kemenangan ini??? " Tanya Fahri.

"Eummmppttt sayaaang, kita rayain nanti malem aja ya.... " Kata bibi.

"Ia kita kewarung dulu aja, aku takut lho asmara kita ketauan Fandi dan Aldi.Nanti mereka Curiga aku ga ngWarung saat kamu menang basket dari Cepi." Tambah mama.

"Tenang aja sayang, aku selalu sabar buat kamu. Aku juga lagi persiapin kejutan dirumah buat acara kita malem ini." Kata Rico di iringi suara dua orang sedang berciuman.

"Duuuh!!!! so sweeet...!!! " Kata bibi ku.


"Aku juga kangen sayang, bentar yuk mungpung sepi diParkiran Warung." Kata Fahri sepertinya ikut merangsang. Suara suara erotis percumbuan terdengar beberapa kali di iringi desahan manja dan tertawa mereka terdengar jelas diAlat perekam yang disimpan Shendy diMobil Fahri. Setelah cukup lama mereka bercumbu disana.....

"Sayang lanjut nanti malem ya... Ga enak tu warungnya ditinggal lama." Kata mama dengan intonasi suara yang manja.

"Ia sayang...... nanti sore kita terusin, sampe sama sama enak ya.... Hehehhe....." Pinta Rico kepada mama.

"Bukan enak lagi sayang, tapi sampe PUASS!!! " sungguh lemas aku mendengar kalimat terakhir mama yang menekankan kata PUAS di akhir kalimatnya tadi.

Terdengar suara pintu mobil ditutup, pertanda mama dan bibi ku turun dari mobil. Lalu....

"Gila loe!!! kayaknya elo bener bener jatuh Cinta ama emaknya si Cepi!!! Hahahaha" Kata Fahri

"Elu juga kan, bener bener Sayang ama si Karina.... Hehehehe....." Balas Rico.

"Tp tenang aja, gue ada ide bagus biar nanti malem kencan kita makin Hot." Tambah Rico.

"Ok... Yang penting, kita bisa jaga perasaan siCepi bro!!! Kita pacaran ma mereka bukan berarti rebut mereka dari Anak anaknya sesuai permintaan mereka." Kata Fahri menjelaskan.

"Tenang aja, Semua Fasilitas gue pasti gue bagi ma siCepi asal jangan dia Jual hahahahhaaa....!!! " Tambah Rico. Lalu mereka tertawa berdua.

"Ya udah ya!!! Gue siapin semuanya mungpung rumah sepii...!!! Gpp gue turun sini aja bro."

Lalu terdengar Rico turun dari mobil hingga beberapa menit tak ada suara percakapan lagi lalu ku matikan alat penyadap suara milik Shendy.


*******


Setelah ku matikan alat perekam dan ku dengarkan lewat ponsel Shendy, Aku pun duduk lemas menyandarkan punggung ku diBangku penumpang samping kemudi mobil Anya.

Setelah ku buat perjanjian "menjaga Rahasia" Aib Ini dengan Anya dan Shendy, ku kirim rekaman itu ke memory ponsel ku. Lalu ku ceritakan awal mula mengapa semua ini bisa terjadi, hingga berakhir menjadi seperti ini.


"Eummpppttt kalau gt, sebenernya salah elu juga si ga bisa ngredam emosi. Meski kamu bener, aku juga pasti marah Cep dijadiin taruhan." Kata Anya yang Iba melihat ku.

"Kamu ada Anya, ada aku juga sebagai sahabat kamu kenapa kamu ga cerita siCep bakal jadi aib kayak gini????" Tambah Shendy dibelakang ku. setelah cukup lama ku hanya bisa Diam.

"Entahlah Shen, sekarang aku hanya bakal coba gagalkan kencan mereka dengan rekaman ini. Gue harap nyokap gue bisa denger." Kata ku.

"Kayaknya berat deh, malah yang ada mereka berbalik makin benci sama kamu. Kecuali..... " Kata Anya.

"Kecuali kita nyelinap masuk dan rusak acara Kencan mereka nanti malem??" Kata ku singkat sambil bertanya pendapat mereka.

"Naaah itu masuk akal. Ya udah deh tenangin diri elu sana, ntar sore kabarin gue kalau elu siap. Biar gue Bantu lu bawa Nyokap lu pulang." Kata Anya yang sangat baik padaku.


*******


Dibawah Guyuran shower siang itu, ku dinginkan kepala ku. Ku persiapkan semua persiapan matang untuk menggagalkan kencan mereka nanti malam yang berkedok Jalan jalan malem minggu kepada ku.

Setelah mama menitipkan adik ku keTetangga dekat rumah, Aku berakting pura pura tidur sore itu. Sesuai prediksi mama yang langsung memastikan aku ada dikamar dengan matanya sendiri melihat aku tidur seperti baru selsai mengerjakan tugas sekolah. Seperti kebiasaan ku sehari hari.

Bibi dan Mama ku, dijemput diSpot tak terjangkau CCTV rumah oleh mobil Rico, mereka saat itu berpakaian tertutup dan sopan.Lalu aku membuntuti mereka dengan ojek langganan, Akan terlalu beresiko kalau diBuntuti dengan mobil Anya maupun motor pribadi ku.

Shendy stand by membekingi aku dan Anya, setelah ku pastikan Mobil Rico yang membawa mereka masuk rumah. Ku kirim pesan kepada Anya dan Shendy waktunya aman mengambil alat perekam suara di mobil Fahri.

Karna Shendy sendiri masih memiliki hubungan kerabat dengan Fahri, jadi bukan hal sulit bagi Shendy beralasan untuk meninggalkan jejak alat rekam milik Nya dari mobil sepupunya. Dari tempat ku mengintai sungguh dikejutkan dengan penampilan mama dan bibi ketika turun dari Mobil Rico.

Mereka menggunakan Gaun Malam yang membuat mereka tampil Cantik dan Sexy sore itu, sepertinya mereka salin pakaian saat berada di perjalanan tadi didalam mobil Rico karna mama dan Bibi berdua duduk diJok belakang. Rico dan Fahri sungguh lihai dalam membuat Mama dan Bibi ku tenggelam dan memuja mereka dengan Kemawahan.

Sebelum memasuki rumah Rico, Mama diminta Rico dan Fahri mengenakan Penutup mata begitu pula Bibi ku Karina Tepat di depan Pintu Rumah.

Mereka rupanya akan diberikan kejutan seperti perayaan Jadian mereka berdua yang dihiasi bunga bunga diPadu hiasan Dinding Ruang utama, lengkap dengan 2 meja untuk mereka makan malam disitu.

Tak ketinggalan di tiap meja makan mereka dari tempat ku mengintip, Rico dan Fahri meletakkan kalung emas berhiaskan gantungan inisial R dan F untuk mereka.

"Siap yaa.... Berdiri disini.... Tunggu aba aba kami punya kejutan buat kalian."kata Rico dan Fahri.

" Apaan sii aku jadi deg degan deh sayang.... " Kata mama ku.

"Ia nii... Dah kan dah sampe... ??" Tanya Bibi ku yang matanya tertutup.


Langsung ku manfaatkan moment itu meletakkan Ponsel dan Sepatu Pemberian "mereka" Kepada ku Tepat diLantai Depan Pintu Ruang Tamu Rico. Lalu kembali menyelinap mengintip mereka.

"Okee.... Barengan ya buka penutup matanya... Satu... Duaa... Tiga..... " Silahkan buka kata Rico dan Fahri berbarengan. Membelakangi aku marah Ruangan kejutan Romantis bagi Mama dan Bibi.

Wajah Mama dan Bibi terlihat sangat bahagia sore itu, melihat Ruangan Utama Dalam rumah itu diHias Romantis lengkap dengan bunga. Tambah lagi mereka dihadiahi kalung emas yang berInisial nama Rico dan Fahri sebagai tanda Cinta Dari mereka berdua.

Mama dan Bibi terlihat sangat senang, lalu mereka pun berciuman dengan Pasangan mereka masing masing.Tambah Sial bagi ku saat itu,pergelangan kaki ku terselip diAntara Tembok Pilar rumah ditempat ku mengintai aktifitas mereka.

Kaki ku terselip akibat nekat ingin melewati celah Tembok dua Pilar rumah, berusaha mengambil spot Bersembunyi dan mengintai mereka dengan kamera yang dipinjamkan Anya lebih dekat,dan tersembunyi. Namun naas, baru hendak mau melewati celah Tembok Pilar yang Kokoh, pergelangan kaki ku malah terjepit disana

Ku coba tarik kaki ku yang terselip ini, namun sangat sulit. Hingga ku putuskan untuk menyaksikan sambil menaruh kamera tempat cukup strategis kearah mereka.

Hingga moment yang pass, aku akan berUsaha menarik kaki ku lalu pergi meninggalkan mereka. Membatalkan rencana awal yang akan mengirim kerabat Rico datang ke rumah ini supaya rencana "kencan birahi" Mereka ini gagal. Ku kirim pesan kepada Anya dan Shendy agar menunggu rencana selanjutnya. Ku kabarkan berbohong bahwa mereka segera mengakhiri acara kencan ini, yang hanya makan malam dirumah Rico.

Semua ini ku lakukan agar tidak lebih banyak orang tau akan aib mama dan bibi sore ini.

Ku lihat kedalam rupanya masing masing sudah saling merangsang satu sama lain. Aku yang harusnya sakit hati, entah mengapa saat itu terpana melihat Mama dan Rico serta Fahri dan Bibi ku Karina berciuman di hamparan kasur bertaburkan Mawar merah yang akan menjadi arena peraduan birahi mereka.Mugkin karna suasana didalam sana sangat romantis sekali.

Kamera disisi ku tentunya merekam tiap detik aksi mereka. Karna Fokus terpecah saat Ku coba menarik pergelangan kaki ku yang terbungkus sepatu masih terselip disela Pilar Rumah Rico, namun terasa sakit.

Ku lihat pandangan mata ku kedalam, terlihat pemandangan yang lebih erotis. Fahri dan Rico sudah bertelanjang dada, sedangkan Mama dan Bibi ku terlihat tak lagi mengenakan gaun mereka.

Mereka terlihat hanya mengenakan Bra dan celana dalam, yang terkesan lebih seperti Bikini. Karna hanya sedikit kain dan sangat tipis membalut payudara dan kain jenis Gstring dipinggang mereka.

Dengan intens sesekali mereka mencumbui area payudara dan leher bergantian, tangan Rico dan Fahri juga aktif membelai Vagina pasangan mereka masing masing.

Beberapa menit kemudian Mama dan Bibi bangkit dan otomatis memebelakangi ku, kali ini mereka berdampingan berjongkok diantara selangkangan pasangan mereka masing masing memberikan Oral sex kepada Rico dan Fahri tentunya, bahkan yang membuat ku sangat kesal.Tanpa malu malu sesekali mereka bergantian bertukar Penis untuk di nikmati menghisap penis Rico dan Fahri seperti bertukar rasa Ice Cream.

Baik Kania dan Karina saat itu terlihat sangat menikmati dan bermain main dengan Penis Rico dan Fahri.

Kali ini aku harus diam tak bergerak, meskipun tempat ku mengintip cukup gelap dari arah dalam. Namun kepala Rico dan Fahri mengarah Lurus ketempat ku mengintip mereka, hingga cukup lama mereka menerima service oral sex yang diberikan Mama dan Bibi terlihat Rico dan Fahri kompak melakukan aksi selanjutnya.

Mama dan Bibi ku diTidurkan di kasur arena peraduan birahi mereka, dari tempat ku terlihat Rico mengambil ancang ancang hendak memasukkan Kontolnya keVagina mama. Begitu pun Fahri sudah bersiap mengambil ancang ancang menyodok Vagina Bibi ku Karina.

Beberapa menit Suara suara desahan kenikmatan mereka berempat berbaur bersautan, terlihat seperti saling neresapi kenikmatan proses membelah Vagina bagi para jantan dan menerima Penis dalam Vagina mereka bagi Betina. Semua itu hanya diungkapkan dengan suara suara erotis yang keluar dari mulut mereka yang terdengar oleh ku yang mngintai mereka.

Hingga terlihat dimata ku Baik Rico maupun Fahri mulai benar benar menggenjot Vagina Kania dan Karina yang tak lain ibu dan Bibi ku sendiri.

Ku manfaatkan moment itu untuk mulai mengendurkan tali sepatu ku pelan pelan, kulonggarkan tali simpul sepatu sebisa mungkin. Namun kembali terdengar dari dalam, lolongan kenikmatan serta racuan mereka menggema sampai tempat ku mengintip.

Aku pun pemasaran dan coba mengintip kembali apa yang terjadi didalam, dan rupanya Terlihat kini Rico menindih tubuh mama ku, sedangkan kaki mama melingkar di pinggang Rico yang kontras antara putih Mulus Kania dan Hitam gelap kulit Rico menyatu disana. Tak kalah menggiurkan saat melihat Kontol Hitam Rico masih menanCap keras dan Dalam diMemek mama saat itu.

Sepertinya Rico ingin merapatkan tubuhnya dalam dalam yang atletis dengan tubuh mama yang putih mulus tanpa cacat. Ia ingin merasakan kehangatan tubuh telanjang mama ku saat itu, mama pun menyambutnya dengan merangkul dan menjepit dengan kakinya tubuh Rico.

Sedangkan Fahri terlihat diTopang kedua sikunya diantara tubuh telanjang Bibi ku, ia mencumbui kedua payudara Bibi ku yang ku tau besar dan kencang.

"Hmmfftttt...!!!!" Sial sakit sekali kalau ku cabut!!! Tapi aku ga bisa terus seperti ini.

Suara Erangan demi erangan lambang kenikmatan mereka semakin menjadi diDalam sana, Rupanya sekarang Rico dan Fahri menyodok nyodok memek Mama dan Bibi ku dari belakang.

Meski posisi mereka membelakangi ku, hati ku sangat sakit apabila ku ingat kenikmatan seperti apa yang mereka Rasakan saat itu.

Apalagi dari pandangan ku terlihat baik Fahri mau pun Rico bagai berlomba lomba berkompetisi menyodokkan Penis mereka keBetina mereka masing masing, bahkan Jelas ku lihat mereka bertukar pasangan lalu sekeras mungkin menyodokkan Penis mereka dalam dalam.

Kania mama ku dan Karina bibi ku anehnya tertawa Binal kearah Rico dan Fahri, diHiasi Keringat yang memBasahi sekitar wajah mereka. Lalu melenguh dengan wajah menggairahkan pasangan mereka, jelas menantang agar diSodok lebih keras dan dalam.

Suasana didalam makin panas dan liar, Fahri terlihat lebih bernafsu menggenjot Vagina Kania kali ini.Sedangkan Rico tak kalah brutal dengan mulai menjambak rambut Karina dan memaksa Karina mengerang keenakan sambil melihat kearahnya yang diSodok ala doggy style sambil meremas kedua payudara karina yang besar, putih dan mulus tentunya.

Kania mama ku tak mau kalah, ia juga mendesah menjadi jadi sambil melihat kearah Fahri yang Menggenjot Vagina nya dengan kecepatan Tinggi. Mama ku saat itu membungkukkan dadanya keKasur hingga wajahnya terbenam dikasur, hingga hanya bokong indahnya terangkat tinggi rupanya mama ingin menikmati ujung Rahimnya disodok keras dengan Kontol Fahri malam itu.

Sungguh gila aksi mereka, bertukar pasangan demi mendapatkan kenikmatan yang sangat liar. Aku merasa, saat ini baik kania dan karina ingin merasakan peju hangat Rico dan Fahri. Semakin keras para pejantan mereka menyodok kan kontol mereka makin banyak dan Hangat sperma yang akan mereka Terima.

Mungpung mereka sedang tengah meraung raung liar penuh kenikmatan,kali ini ku manfaatkan dengan memaksa menarik Kaki ku yang terjepit ini. Hingga akhirnya....

"Aaaaaaaaggggrrrhhhhh!!!! Hhhh Hhhhh hhh hhh hhhh..... " Aku pun terduduk diTanah saat berhasil menarik kaki ku yang terjepit, Hingga terduduk karna sangat menyakitkan moment tadi bagi ku saat itu. Lebih sakit lagi Mama dan Bibi ku sendiri merasakan surga dunia yang sepertinya tak mereka dapatkan dari ku.

Tepat waktu itu ku jatuh terduduk berhadapan lurus dengan Mama, Bibi, Rico dan Fahri yang ku lihat sangat terkejut melihat ku diluar ruangan tempat mereka Bercinta. Sambil terengah engah dan bermandikan keringat pertarungan birahi mereka, dengan sisa sisa tenaga baik Mama maupun bibi ku bergerak menjauhi lelaki mereka yang beberapa puluh detik lalu membawa mereka ke surga dunia. Terlihat masing masing dari mereka dengan cepat memunguti pakaian mereka masing masing yang tercecer dilantai.

Mereka pasti sangat tak menyangka aku bisa ada disana dan menyaksikan pertarungan birahi mereka yang liar.

"Cepiii... Cepii.....!!! Cepiii.....!!!" Setelah ku ambil kamera dan mengabaikan sepatu yang masih terselip aku begerak secepat mungkin walau merasakan sakit luar biasa di kaki dan lebih sakit diDada, sungguh tak ku hiraukan panggilan mama dan Bibi dari dalam rumah itu sambil berpakaian.

Terasa sekali menyakitkan berlari terpincang pincang saat itu, namun aku sadar lebih sakit lagi apabila aku berada tetap disana. Kalaupun menghadapi Rico dan Fahri tetap saja pasti dengan mudah mereka akan melumpuhkan ku, apalagi saat ini aku dalam keadaan Cacat.

Sekilas ku melihat mama mengenakan gaun malam yang baru dikenakan dengna kondisi acak acakan, ia juga tercekat berlinang air mata saat melihat Ponsel serta sepatu pemberian "mereka" ada tepat dilantai Depan pintu rumah Rico ia lihat secara langsung.

Kembali terdengar mama memanggil manggil nama ku, Tangan kanan mama terlihat menjulur sambil Terus memanggil histeris nama ku..... Namun sama sekali tak hiraukan, dengan terpincang pincang ku tetap berlari karna telah berada diluar pagar agar segera menjauhi rumah itu. Hingga akhirnya....


"Tiiiiiiiiiinnttt!!!!!! " Klakson panjang, dengan sorot lampu mobil Terang Benderang diUjung jalan ditujukan kepada ku.


"Masuk cepet masuk!!!!" Suara nyaring Shendy memerintah ku dari kursi depan diSamping kemudi. Aku pun masuk lalu merebahkan badan ku diJok Penumpang itu sambil menahan sakit yang luar biasa dari pergelangan kaki Kaki Kanan ku.

Denyutan rasa nyeri menjalar dipergelangan Kaki kanan ku, rasa ini menyakitkan terasa hingga ubun ubun kepala. Semua penderitaan itu terpancar dari derasnya keringat yang membasahi pakaian,Dahi , pipi dan leher ku.


"Kenapa bisa jadi gini siiih??? Kaki kamu itu kenapa??? " Teriak Anya panik sambil mengemudikan mobil. melihat kondisi ku saat itu yang berbaring dan berkeringat.

"Please tolong gue, gue ga mau pulang, please tolong gue...!!!" Kata ku lirih hingga akhirnya tak kuat menahan nyeri..... Semua menjadi gelap dan.....



"Aaaarrgghhh!!!" Teriak ku tersadar, merasakan Sakit Luar biasa yang berasal dari Kaki pergelangan kaki yang tadi terselip diantara pillar tembok namun setelah itu Terasa Panas..... Hangat..... Lalu nyaman merambat diPergelangan kaki ku. dengan sisa sisa nyeri tak sesakit saat masuk mobil Anya tadi.

"Anya...!!! Kak Anya gue ga mau pulang kak, please gue ga mau pulang.... Hhh hhh hhh hhh" Sambil Ku pegang tangan Anya yang saat ku sadar ada di samping ku karna saat itu aku berbaring entah dimana.

"Ia ia, tenang aja... Kamu tenang dulu, sekarang kamu istirahat dulu disini ya." Kata Anya yang langsung memeluk ku. Pelukan Anya saat itu terasa hangat, meskipun payudaranya ia tempelkan di kepala ku sama sekali ku Rasakan nafsu saat itu. Malah aku merasakan saat ini ia adalah satu satunya "dewi penolong" Yang tulus melindungi ku saat ini.

Setelah ku lihat seorang wanita didepan ku, suasana hati ku pun semakin tenang. Kak Anya memberi ku 2 jenis obat untuk ku. Hingga beberapa menit kemudian terakhir sebelum ku kembali merasa lebih tenang ku lihat ia dan seorang wanita dewasa merawat kaki ku yang menjadi bengkak. Namun tiba tiba mata ku kembali terasa berat lalu....

"Terima Ka.... Ssshhhh....."setelah mengucapkan itu aku mengikuti kemauan mataku yang terasa amat berat sambil berusaha tersenyum karna merasa diriku jauh lebih baik dan aman bersama mereka saat ini.

"Gpp bu biarkan Nak cepi istirahat disini dulu, andai ibu Kania mau menunggu hingga cepi bangun silahkan istirahat diSofa panjang itu."
Terdengar jelas suara seorang Wanita yang sangat lembut berbicara, ingin ku buka mata untuk berterima kasih padanya namun sangat berat sekali. Saat itu aku hanya bisa mendengar namun tak bisa melakukan apapun.

"Maaf.... Putra saya sangat merepotkan, entah bagaimana saya membayar kebaikan ini kepada Dokter, Putri anda Nak Anya, dan nak Shendy." Ingin rasanya aku pergi dari tempat ini mendengar suara dia. Namun sekuat tenaga ku mencoba bergerak, hanya bisa sedikit menggeser lengan ku. Lalu beberapa kali ku coba sekuat tenaga, hanya bisa menggeserkan kepala ku untuk berpaling.

Hingga suara mereka hilang, dan terdengar "tenang deek Cepii tenang.... Kak Anya disini kq,istirahat dulu.... Jangan paksakan badan mu bergerak." Lalu aku pun merasa lebih tenang hening..... Hingga......

Ku buka kedua mata ku cepat, kali ini aku merasa semua kembali normal kecuali pergelangan Kaki kanan ku yang terasa berat dan nyeri. Rupanya pergelangan kaki ku memang Bengkak, baju yang ku kenakan juga sudah berbeda. Tapi kq terasa basah ya sama keringat???


Mata ku merhatikan sekeling kamar yang rupanya aku berada di kamar yang cukup mewah, Jam menunjukkan pukul 03.30 dini hari.

Ku geserkan badan ku agar setengah duduk dari posisi Tidur ku namun.......

Sial!!!! Kenapa mama ada disini sih??? Ia sepertinya tertidur di kursi sofa kamar ini. Ku ingat ingat Rupanya tadi itu aku memang tak bermimpi mendengar suara mama.

Tas aku nih.... Ku lihat ada disisi Kiri tempat ku tidur.Ku raih dari sisi tempat ku Tidur. Ku periksa dalamnya, rupanya kamera tadi masih on menyala.ponsel butut dan dompet ku pun masih ada.

Ku pasang head set, lalu ku dengarkan sisa rekaman suara sekitar pukul 08.00 malam dari kamera milik Anya yang masih merekam suara.


**********


Rupanya Anya membawa ku kerumahnya, lalu Ibu Anya yang berprofesi seorang Dokter menolong bengkak di pergelangan kaki ku yang masih pingsan. Ia menekan kuat kuat bengkak diPergelangan Kaki ku, hingga aku tersadar karna merasakan sakit yang luar biasa.

Obat pereda demam dan obat penenang ibu Anya anjurkan kepada Putrinya Anya minumkan kepada ku. Setelah aku Terbangun diurut untuk memperlancar peredaran nadi darah di pergelangan Kaki yang bengkak.

Setelah tau reaksi dan efek, ku terjaga sangat tinggi akibat menahan Emosi dan Sakit diKaki secara bersamaan, aku kembali tertidur karna efek obat yang mengandung rasa ngantuk.

Jam 09.00 malam mama datang kesini, namun karna melihat reaksi ku gelisah tidur saat mendengar suara mama, dengan cepat Anya menenangkan ku. Hingga aku kembali tenang dalam keadaan setengah sadar.

Dari rekaman suara kamera yang berada didalam tas ku, Ibu kak Anya menyarankan berbicara kepada ku saat aku bangun nanti.

Ku rapihkan semua sampai ku cabut memory kemera yang merekam semua aksi "mereka" Setelah ku pastikan aman, ku sandarkan kembali kepala ku diBantal yang empuk.

Menghelakan nafas panjang ku disana, hingga ku renungkan mempersiapkan mental ku kehilangan mama. Hati ku kembali sangat panas dan cemburu saat lihat mama tertidur diSofa masih mengenakan Kalung pemberian Rico, namun tak terlihat cincin nikah Nya dengan ayah melingkar disana.



************



"Pulanglah ma.... Kasian Rudi. Biarkan aku disini menenangkan diri..." Kata ku pagi itu, karna merasakan tangan mama mengusap kepala ku. Saat itu aku sempat tertidur dalam keadaan setangah duduk, hingga saat yang ku tunggu tiba saat mama mulai menyentuh ku.

"Tapi naak.... " Jawab nya langsung ku potong dengan tegas.

"Pulang lah..." Kata ku lirih sambil menggenggam tangannya.

"Mama jauh lebih bahagia dengan Ricokan ketimbang dengan aku." Sambil dalam dalam ku lihat kalung yang ia kenakan, dengan penuh kebencian. Lalu ku ku jauhkan tangannya dari kepala ku setelah ku tahan tangannya untuk memegang kepala ku.


Air matanya berlinang, beberapa menit ia menatap ku seperti ingin menunjukkan rasa penyesalannya atas apa yang menimpa ku akibat ulahnya.

Ku lihat mata mama sebentar, lalu lagi lagi ku pandang Kalung pemberian Rico yang ia kenakan lalu ku Palingkan wajah ku dari wajahnya yang menangis sedih berlinang air mata diPipinya.


"TREKKK!!!" Suara kecil seperti mama mencabut kalung itu dan meletakkan diTubuh ku.

Sambil menangis terisak mama berkata "Mama ibu mu nak, apa gunanya Rico andai kamu menderita seperti ini."


"Kalau amarah kamu reda, pulang ya sayang. Mama mohon beri mama kesempatan." Lalu mama pergi meninggalkan kamar ku dirawat sambil membersihkan air matanya.


Ku simpan kalung pemberian Rico untuk mama, tak lama Anya masuk menemui ku dengan membawakan sarapan.

"Kamu yakin siap ribut besar andai ayah mu tau istrinya pacaran atau kamu jadi kayak gini akibat ulah mama mu??" Tanya Anya saat menemani ku sarapan pagi itu, setelah ia menanyakan tentang keadaan ku dan selsai aku habiskan sarapan ku.


"Aku ga siap, aku juga dalam kondisi cacat sementara ini kan. Lagi pula kasian Rudi adik ku, andai harus melihat kedua Orang tua ku Bertengkar Hebat." Jawab ku lesu.


Setelah ku berdiskusi dengan Anya, akhirnya Anya dan shendy mengantar ku pulang. Anya dan Shendy menghibur ku, berkali kali aku dibuat kagum dengan kebaikan dan cara mereka berfikir diBalik Kecantikan dan kemolekan tubuh mereka tentunya.

Mereka memberikan ku motivasi agar aku menjadi Olahragawan, karna Anya bercinta cita menjadi seorang dokter. Sedangkan Shendy ingin mengembangkan bakat menggambarnya diluar negri.


Mama menyambut kepulangan ku dengan wajah dan perasaan yang sangat bahagia, namun tidak dengan bibi ku yang terheran heran dengan dikawalnya aku pulang dengan Dua Bidadari sekaligus.

Shendy dan Anya sangat tersanjung dengan Pujian Bibi Karina Siang itu yang notabene Cantik dan lebih sexy walaupun berpakaian hijab,sedangkan ayah setelah memperhatikan Bengkak dikaki ku saat baru pulang sore itu, ia meminta ku agar usahakan jangan sampai terbentur atau tertekan di area Pergelangan kaki yang bengkak.

Karna ayah sedikit banyak paham dunia medis, akupuntur dan Pijat memijat hingga Akhirnya ia berKarir di dunia Farmasi. Setelah Anya dan Shendy berPamitan pulang, bibi mengusir Rico dan Fahri secara halus diTeras depan siang itu karna sepertinya mereka hendak menjenguk ku.

Terlihat Wajah mereka kecewa dengan sikap bibi yang berubah 180 derajat dan mengabaikan mereka. Sedangkan mama, dengan expresi sangat tegang membantu ku ke kamar lalu menyiapkan makan untuk ku.


Setelah makan dan minum obat dari Ibu Anya, sangat cepat membuat mata ku kembali mengantuk itu. Lagi lagi diMimpi ku terdengar suara mama.....


"Mama mohon nak...... Berikan Mama kesempatan....."



*********



Begini ya rasanya Pincang? Tanya ku dalam hati saat ke sekolah senin pagi, selain tak banyak bergerak aku juga ditemui beberapa teman seangkatan maupun kakak kelas sekedar ngobrol maupun diskusi tentang Olahraga setelah ku pulih nanti.


"Kuat juga lu udud ya!!! Padahal calon ATLIT!!!" Kata Catur kakak kelas ku.

"Mungpung kagak ada kakak gua, ntar ribet urusannya kalo dia nemuin gue.... " Jawab ku yang menikmati rokok ke 3 di tepi Parkiran yang sempit setelah sekolah.

"Jujur gue masih ga percaya bro orang seCekatan elu bisa jatoh dari Tangga!!!!" Selidik Yudi kepada ku. Namun hal tak terduga pun terjadi.....


"Baguuussss baguuusss, mulai Bandel lu yaaa!!!!! Mau gue siksa elu depan kawan kawan elu!!! " Kata Anya sambil menjambak Rambut ku.

"Ampun kak ampuun!!! Masih pusing aku mikirin masalah kemarin." Jawab ku keceplosan.

"Ada masalah apa sih kemaren!!!!" Hardik Yudi.

Ku Usap kepala ku terasa cukup puyeng dijambak Anya, sedangkan Anya dan Shendy yang semakin dekat sebagai sahabat hanya acuh dengan pertanyaan Yudi yang sama sama kelas Tiga.

"Gue sumpahin Budeg beneran lu Nyaaa ane siShendy kalau ga mau kasih tau gue!!! " Hardik Yudi yang terlihat kesal dicuekin.

"Auu ah tanya tuh siCaturrrr!!!! Gue mau bawa ni Orok gede balik." Sambil menggandeng ku Anya membawa ku keMobil Shendy.

Otomatis segera menjauhi lokasi aku menikmati Rokok, Mama terlihat Sangat senang melihat kedekatan Anya dan Shendy yang seperti kakak ku sendiri.

Namun sesekali terlihat mama bingung saat ngobrol maupun membaca expresi Wajah Shendy dan Anya jika mereka bertiga ngobrol.

Maklum la bro, emak emak kalau ngobrol itu biasanya sambil nyelidik kayak ditektif hehehehe.....


"Tante tinggal ya, bantu bibi Cepi jualan maaf kalau Cepi banyak repotin kalian." Kata mama sebelum meninggalkan kamar ku.

"Gpp tante, selsai kerjain tugas bareng sama Cepi minum obat kita nanti pulang ya.... " Kata Shendy.

"Eeeh jangan buru buru, nanti ada bibi Karina bawa cemilan special buat kalian. Tunggu bentar ya bibi Karina dateng. Tante berangkat dulu yaa... "

"Ia tante..... Hati hati dijalan yaa... " Kata Shendy dan Anya berbarengan.

Setelah Shendy dan Anya memastikan aku makan siang dan minum obat, mereka pulang sambil membawa oleh oleh special masakan Bibi ku Karina.

Namun aku tak lama tertidur karna efek obat penenang yang terkandung diObat pereda rasa nyeri.


*******



Hari Kamis bengkak diKaki ku sudah tak parah lagi, rasa nyeri sudah tak terasa diPergelangan kaki Kanan ku.


"Besok Mama diajak ayah dan juga Adik mu ke Jakarta ya, kamu hati hati Jaga Bibi dan Rumah. Kalau ada apa apa hubungi Om Aris."
Kata ayah kamis Pagi saat sarapan, aku pun teringat bahwa beberapa hari belakangan ini tak memantau aktifitas mama melalui Spycam yang ku simpan di warung milik Fandi tempat bibi dan mama berjualan maupun Rumah.


"Kamu jangan sedih gitu dong sayang, hari Minggu juga mama pulang.... Iya kan yaah?? " Dengan lembut dan Wajah cantik mama menenangkan ku. Pdhal aku khawatir ga bisa jaga mereka dari spycam pemberian anya.

"Ia ma gpp kq, aku harus bisa mandiri sekarang." Sambil tersenyum ku katakan pada mama saat sarapan dimeja makan sebelum berangkat kesekolah.

Tp apa siap mental gue liat Fakta dan Kenyataan Kenakalan mereka?? Walaupun terasa mama sekarang sangat lembut dan menyesal atas "kenakalannya" Serta kepada aku?? Apalagi Empat Hari tak terpantau aktifitas mereka di warung gmana.




*******



Setelah mengerjakan Tugas sekolah yang Rutin ku kerjakan setelah Makan siang di rumah, ku tenangkan diri serta mempersiapkan Mental untuk membuka rekaman spy cam dan kamera CCTV rumah.


Hari Minggu adalah hari dimana aku baru pulang ke rumah menjelang siang, terlihat Bibi ku Karina berbicara sangat serius dengan Rico didampingi Fahri. Sesekali pembicaraan mereka terPotong karna ada beberapa pembeli datang kesana dan dilayani dengan baik oleh Bibi.

Raut wajah Rico terlihat murung mendengar penjelasan Bibi ku, sesekali Rico dan Fahri berbicara sesuatu seolah meyakinkan Bibi ku namun kembali Bibi ku berbicara hingga akhirnya mereka terlihat semakin lesu mendengarkan penjelasan Bibi ku.

Menjelang siang terlihat mama datang dengan expresi yang ceria diWajahnya, beberapa pembeli terlihat terpana dengan kehadiran mama saat itu.

Lalu expresi mama berubah saat melihat Karina Bibi ku bersama Rico dan Fahri, setelah berbicara beberapa kata kepada Bibi terlihat Bibi memasak sesuatu di dapur. Namun mama mengajak Rico ke lantai 2, sepertinya mereka ingin berbicara empat mata.

Di tempat sepi di lantai dua bangunan itu, mama berbicara dengan expresi sedih dan memelas. Ingin sekali aku mendengar pembicaraan mereka namun sayang aku tak mempunyai Head Set saat itu.

Terlalu beresiko andai aku mendengarkan melaui Speaker Komputer ku, kalau anggota keluarga ku mendengar Pasti akan menjadi Ribut besar di keluarga ku yang mulai kembali Harmonis.

Rico tertunduk lesu setelah mendengarkan semua penjelasan mama Siang itu, hingga akhirnya Rico mencoba meraih kedua tangan mama namun mama segera menarik kedua tangannya dari genggaman tangan Rico.

Merasa sepertinya mama sudah tak bisa dirayu, Rico pergi meninggalkan mama dengan langkah kaki yang terpaksa. Sedangkan mama terlihat meneteskan air mata saat Rico pergi meninggalkannya menuruni anak tangga.

Aku tak habis pikir, mama melangkah ke kamar mandi setelah kepergian Rico. Lalu ia menangis disana, entah apa yang mama rasakan saat itu aku sungguh tak mengerti.

Setelah merapihkan diri mama menjalani aktifitas menggantikan Bibi ku yang pulang bersama Fahri. Sedangkan Rico dari tadi sudah pergi keluar dari tempat itu terlebih dahulu.

Hari senin terlihat Fahri mulai berani mengantar Bibi ku Pulang sampai depan rumah, bahkan jika sore hari Fahri bersama mama dan Bibi menyapa ayah hingga mereka terlihat lebih akrab.


Hari selasa, ku pantau sekarang bukan hanya Fahri makin dekat dengan Kania mama ku maupun Karina Bibi ku. Aldi yang tak terlalu tampan dan Fandi yang kurus terlihat lebih akrab dengan mama dan Bibi.

Baik Fandi pemilik Tempat dan peralatan diResto itu, terlihat belajar kepada Kania mama ku. Tak katinggalan dengan Aldi yang biasa malah cenderung bertubuh Gempal atau biasa diSebutkan gemoy zaman sekarang, terlihat ikut belajar memasak membereskan dapur setelah menyelesaikan Tugas sekolah.

Ku lihat Rico sore itu ikut makan lalu sekedar nongkrong disana, namun hanya Fahri dan Bibi Karina yang menemaninya mengobrol. Lebih dari itu mama terlihat seperti menghindari Rico, bahkan mama terlihat riang tertawa bercanda dengan Aldi dan Fandi.

Hingga hari menjelang Sore Mama terlihat pulang lebih dulu bersama Fandi dan Aldi, sedangkan Bibi bersama Fahri dan Rico. Sungguh penasaran apa yang mereka bicarakan saat hendak meninggalkan tempat itu, di kamera pengawas terlihat Rico seperti memelototi Fandi namun setelah Aldi berbicara sesuatu Mama terlihat memeluk tubuh Fandi!!!!!

Aku pun terheran heran, tapi mereka semua malah tertawa lepas malah Rico pun menatap semakin kagum kepada mama bukan cemburu.

Hari RABU semua berjalan normal saat mama dan Bibi Karina memulai masak,mempersiapkan makanan yang akan disajikan. Aku cukup dikejutkan dengan aksi Bibi yang berbincang dengan wajah nakal dengan 4 Pria sekaligus!!!!!

Dari penampilan mereka dapat ku Nilai mereka adalah Supir dan tukang bangunan. Meskipun demikian, mereka terlihat Royal dalam memilih mennu makanan. Berkali kali mereka seperti memuji masakan Mama dan Bibi karna sambil makan beberapa kali mereka mengacungkan jari Jempolnya.

Hingga mereka selsai makan terlihat salah satu dari mereka mengeluarkan Ponselnya, mama terlihat panik namun Bibi ku dengan santainya malah seperti memberi nomer kontak kepada salah satu pria itu.


Lalu lalang tamu dan pengunjung rumah makan yang dikelola Bibi dan Mama cukup ramai, hingga akhirnya terlihat Aldi, Fahri dan Fandi hadir disana.

Mereka terlihat seperti ingin membantu mama dan Bibi. Namun mama menjelaskan sesuatu terlihat Fandi, Fahri dan Aldi anehnya mama bersama mereka berdua ke lantai dua lalu tertawa tawa bertiga seperti ada yang seru mereka bicarakan, hingga mama akhirnya diAntar Fandi yang ku analisa rupanya Fandi mengantar pulang mama kerumah ini membawa makanan untuk makan siang.


Sejenak ku Tercekat!!!! Dan kaget melihat mama hanya berjalan di waktu siang itu, seingat ku hari kemarin aku bersama Shendy dan Anya belajar di ruang tamu menyelesaikan tugas sekolah.

Sangat mencurigakan mama turun dari spot tak terjangkau CCTV, dan berjalan kerumah sendirian. Jantung ku mulai berdebar, entah bagaimana menggambarkannya. Setelah kembali melihat rekaman Bibi ku Karina terlihat sangat akrab dengan Rico dilantai 1 yang tak terlalu ramai tamu pengunjung.

Hingga akhirnya, Rico menarik tangan Bibi Karina dan berciuman di dapur saat itu!!!!!

Tak lama Bibi Karina mendorong Rico menjauh, karna Bibi Karina seperti sadar ada beberapa pengunjung datang kesana. Rico pun berlalu keLantai 3 ikut bergabung belajar bersama Fahri dan Aldi, saat Bibi ku mengantar minuman pesanan Rico. Terlihat antara Bibi dan Rico biasa saja seperti tak terjadi apa apa beberapa menit yang lalu. INI GILA!!!!!

Belum sempat menjawab pertanyaan demi pertanyaan muncul diKepala ku, terlihat mama kembali dari rumah bersama Fandi. Beberapa kali Baik Mama maupun Bibi seperti berterima kasih kepada Fandi.

Menurut ku wajar, karna Fandi tak Full membantu mama dan Bibi namun semua Fasilitas mama dan Bibi ku berdagang adalah berkat Fandi yang berlatar belakang dari anak keluarga Sukses di bidang Properti.

Hingga ada moment mengejutkan yang lagi lagi membuat jantung berdetak cukup cepat. Bibi mengeluarkan wajah Binal menggoda kepada Fandi, mama pun yang biasa jutek tersenyum melihat ulah Bibi. Hingga akhirnya....

Fandi yang berbadan tinggi kurus itu, merangkul pinggang Bibi ku dan menarik tangan Mama. Lalu.......

Mama dan Bibi ku memberi ciuman diPipi kiri dan Kanan Fandi, lebih dari itu tangan kiri Bibi Karina mulai mengusap ngusap Penis Fandi dari luar celananya.

Fandi bercumbu dengan Bibi ku Karina sambil merapatkan dadanya, namun anehnya mama yang disisi Fandi melihat kagum kearah percumbuan itu. Dan akhrinya mama pun diCumbu mesra oleh Fandi, dan mama pun menerima hangat Ciuman Bibir Fandi!!!!

Mereka seperti tersentak kaget, lalu mama berjalan keluar dapur. Disusul Fandi, yang rupanya saat itu Aldi memanggil salah satu dari mereka.

Hingga menjelang sore mau tutup, tak ada hal hal aneh dan ganjil terjadi. Hanya saja saat dibelakang Aldi, Rico, dan Fahri Fandi menatap Mama ku Kania serta Bibi Karlina dengan penuh Nafsu.

Sedangkan mama terlihat seperti menjauhi Rico, tanpa curiga sedikit pun sore itu mama dan Bibi pulang bersama Fandi. Entah ada apa lagi ini, memang Fandi tak kalah Tajir dari Rico. Namun segi penampilan Rico dan Fahri jauh lebih baik.

Pagi hari pukul 08.00 hingga pukul 12 siang aktifitas Mama dan Bibi terlihat normal biasa, pengunjung dan tamu lebih ramai sekarang. Selain masakan Mama dan Bibi ku terkenal Enak, para tamu tentunya mendapat Bonus dari Kecantikan mama serta Kecantikan dan Sexynya Bibi Karina yang cukup menonjol diPayudara dan Bokongnya walaupun berhijab.

Ku lihat sepertinya Bibi tampil sexy walaupun tertutup hijab, seperti kemarin terlihat mama pulang sebentar. Membawa beberapa makanan untuk aku dan adik ku, hanya Fandi yang terlihat lebih sigap dan siap saat itu. Sedangkan Rico, Fahri, dan Aldi tak terlihat.

Benar saja dugaan ku kali ini, mama lagi lagi turun ditempat yang tak terjangkau kamera CCTV rumah. Mempersiapkan makan siang, bertemu adik ku lalu pergi lagi berjalan kaki menjauhi rumah.

Kali ini cukup lama mama tak kembali ke warung itu, bahkan yang terlihat kini adalah Aldi, Fahri, dan Rico. Beberapa kali terlihat setelah melayani tamu Rico dan Fahri memuji muji Bibi, karna di dapur terlihat wajah Bibi merah merona.

Hingga akhirnya Rico CS kelantai 2 mengerjakan tugas sekolah bersama sama, namun bibi terlihat cukup sibuk melayani tamu dibawah.

Hingga menjelang sore baru terlihat Mama bersama Fandi datang keWarung, sedangkan Fahri dan Aldi turun kebawah membantu bibi ku bersiap menutup warung.

Disinilah Awal mula semua itu terjadi, Mama, Bibi, Fahri, Fandi dan Aldi terlihat berbicara serius saat ituitu tanpa Rico yang kulihat sibuk dilantai 2 mengerjakan tugas Sekolah. Mereka berdiskusi seperti rapat, wajah mama yang saat datang menjadi murung sedih.

Hingga lalu, terlihat Fandi dan Fahri berbicara berbagi tugas sedangkan mama keatas menghampiri Rico yang berada di lantai 2.

Awalnya terlihat mama seperti menjelaskan sesuatu kepada Rico sore itu, Rico dengan tenang mendengarkan setiap kalimat yang mama ucapkan. Hingga akhirnya selsai Rico mengucapkan sesuatu, mama terlihat wajahnya jadi ragu. Kali ini mama seperti melihat kearah tangga, ku pantau dikamera Baik Bibi, Fahri, Aldi Serta Fandi yang tak jauh jauh dari Bibi ku sambil bersenda gurau mulai sedikit demi sedikit bersiap tutup ditempat itu.

Namun hal yang sangat mengejutkan dan membuat ku sangat marah terjadi, Rico menarik tangan mama berjalan menuju kamar mandi dilantai 2!!!!!

DiKamar mandi yang cukup sempit itu awalnya mama melepas kerudungnya, lalu dicumbu penuh nafsu oleh Rico bagai kekasih yang lama tak bertemu.

Entah apa yang mama pikirkan saat itu, ia terlihat mengimbangi Cumbuan demi Cumbuan panas Rico. Hingga tak ku duga, mereka berdua melepas celana mereka berdua dikamar mandi itu. Ku pantau waktu kapan itu terjadi diSpycam yang ku pasang disana, Rupanya semua itu terjadi SAAT INI!!!! SIAL!!!

Rico mengangkat 1 kaki mama agar melingkar diPinggangnya yang saat itu mama bersandar keTembok dinding kamar mandi, setelah beberapa kali melakukan Penetrasi terlihat wajah mama saat itu sangat menikmati proses Kontol Rico memenuhi ruang Vaginanya.Lagi lagi Rico menncumbui Bibir mama dengan penuh nafsu ketika mereka sangat rapat pertanda sepenuhnya Kontol Menancap Sempurna diMemek mama.

Mama pun menerima dengan penuh Kasih sayang ciuman bibir Rico saat itu yang sangat bernafsu dengan kedua tangannya merangkul kepala Rico, terlihat jelas Lidah Rico bergerak liar didalam rongga mulut mama saat itu.

Hingga aku pun terpana melihat malalui layar Komputer kasih sayang mereka berdua yang serasi dalam bercinta.

Mata ku Melihat layar kecil lainnya yang menampilkan keadaan dilantai Satu, dibawah Bibi, Fahri, Aldi dan Fandi sedang merapihkan tempat itu dengan santai. Sedangkan dilantai Dua tepatnya di kamar mandi,sangat menggairahkan melihat mama ku memberikan wajah seperti meringis kenikmatan diSodok dalam keadaan Berdiri oleh Rico yang mengayunkan menyodok memek mama dengan penuh semangat.

Hingga beberapa belas menit kemudian, badan mereka bergetar hebat sambil berpelukan. Rico menekan nekan pantatnya, sambil berciuman dengan mama. Sepertinya mereka telah klimaks saat itu, aku kira itu akan berakhir namun aku salah.

Mama kali ini yang biasa terkenal jutek dengan kecantikannya, kali ini bagai wanita Binal membuka baju Rico hingga kini Rico bertelanjang tanpa sehelai benang di tubuhnya. Pahatan Otot otot Rico pasti membuat mama terbakar birahi saat itu, semua tergambar dari sorot mata mama yang terlihat jelas tersorot kamera pengintai yang ku pasang disana.

Cukup aneh bagi ku saat itu, entah mengapa aku memperhatikan Kontol Rico yang membuat mama kembali Takluk padanya. Rupanya Kontol Rico lebih Tebal dan berdiameter lebih lebar dari punya ku, Urat Urat Kontol Rico sebesar ulat seperti otot yang melingkar menghiasi disepanjang Batang Kontolnya. Namun andai mengukur panjang, masih kalah dengan Kontol ku yang sangat keras akibat mengintai dan menikmati aksi mereka.

Setelah mama di bantu Rico menelanjangi dirinya sendiri, kali ini mama Menungging membelakangi Rico. Bagai budak Nafsu Sex mama Rico berjongkok, tepat di depan Pantat mama beberapa menit ia menjilati belahan pantat mama. Lidahnya yang panjang menjulur menikmati area itu.

Mama terlihat jelas sangat menikmatinya, tapi anehnya mama menarik kepala Rico untuk ia Cium bibir dan lidah yang baru saja digunakan menjilati belahan Pantatnya yang besar dan mulus tadi.

Setelah mama membisikkan sesuatu, jantung berdetak cepat ketika Rico lagi kembali melakukan Penetrasi yang kali ini tubuh Hitamnya yang Atletis menempel Tubuh mama ku Kania yang putih mulus keTembok.

Ku perhatikan, rupanya Rico menyarangakan Kontol nya diMemek mama. Sungguh lega hati ku saat itu, tapi lebih aneh lagi aku makin menikmati persetubuhan Rico dan mama disana.

Apalagi ku lihat melalui layar, saat ini Bibi, Fandi, Aldi dan Fahri terlihat bersenda gurau sambil mencuci alat alat jualan diDapur.

Jauh berbeda dikamar mandi, dengan memepetkan mama keTembok Rico terus mengHujamkan dalam dalam Kontolnya yang tebal dan berUrat dalam keMemek mama. Terlihat kali ini tubuh mereka diHiasi keringat lambang betapa panasnya pergulatan birahi saat itu.

Tangan mama menahan kepala Rico agar tetap mengulum lidahnya, dengan demikian suara mengejar "surga dunia" Tidak mencurigakan, hingga akhirnya aku cukup kaget karna lagi lagi Tubuh Rico Mengenjang hebat seperti kembali mencapai Klimaksnya.

Setelah puas terlihat Rico mundur lalu terduduk diatas Toilet duduk kamar mandi, sedangkan mamah terengah engah mengatur nafasnya terlihat dari celah Vaginanya menetes Sperma Rico sangat banyak dan kental.

Rupanya jurus kuncian mama tadi berhasil membuat Rico kalah telak. Karna Aku juga pernah merasakan bahkan dikeroyok dengan Bibi ku Kania tempo hari hingga lemas dan tertidur setelah mereka beradu birahi bersama ku di kamar mandi berlanjut di kasur ini.

Setelah Mama dibantu Rico membersihkan "cairan cairan Cinta" mama terlihat lelah tapi bahagia segera berpakaian dan meninggalkan Rico di kamar mandi setelah cukup cepat dan rapih berpakaian. lalu menuruni tangga menghmapiri Bibi dan ketiga teman ku disana.

Namun sangat Janggal bagi ku mengapa mama kali ini mendekati Fandi???? Semua orang termasuk Bibi tak menaruh curiga sedikit pun, lalu mama ikut merapihkan bersama mereka lebih tepatnya lebih dekat dengan Fandi membereskan warung.

Rupanya Rico memperhatikan sikap mama, ia hanya duduk sambil menikmati Rokok seperti berharap mama akan menghampirinya.

Hingga Menjelang Sore itu harapan Rico tak terkabul, bahkan lebih parah lagi mama terlihat mulai berani memeluk Fandi meminta perlindungan pada Fandi karna diGoda oleh Bibi ku.

Semua yang ada disana terlihat bahagia, kecuali Rico dengan wajah merah padam meninggalkan tempat itu terlebih dahulu.


********


"Kaki kamu udah jauh lebih baikan sayaaang..???" Tanya mama dengan wajah sangat bahagia yang menghampiri ku diKamar sambil membawa cukup banyak bungkusan.

"Udah ma, tadi aku udah pake sepatu kq kesekolah." Jawab ku sambil membayangkan kenikmatan seperti apa yang mama rasakan saat bersama Rico.

"Mama bawain kejutan hasil kerja keras mama selama beberapa minggu ini nak, mama harap kamu suka dan gunakan ya.... " Mama mengeluarkan Ponsel baru berharga Belasan Juta rupiah, Laptop Gaming terbaru baru lengkap dengan Head set serta Sepatu Sneakers terbaru yang tak mungkin ayah ku belikan sekaligus.

"Kamu masih ngambek sama mama ya sayang?? Maafin mama nak hanya bisa ini bisa berikan sementara dari hasil kerja keras mama, andai ada yang lain kamu bilang sebelum besok mama menemani ayah bersama Adik mu Rudi dinas kesana dan menyelesaikan masalah 'kemarin'."Dengan wajah sedih mama ungkapkan kepada ku yang terlihat dingin melihat semua hadiah mewah yang baru saja ia belikan.

Jujur saja aku saat itu berfikir bagaimana bisa?? Dari Rico atau Fandi kah semua ini?? Namun ku coba kesampingkan semua pertanyaan itu. Aku sungguh tak sanggup menghakimi mama saat ini, apalagi mama yang ku kenal Cantik tapi galak terlihat sangat sedih, ketakutan, dan putus asa dengan sikap ku saat ini.

"Aku senang kq ma malah seneng banget, tapi mama tau sendiri Stamina aku belum Fit saat ini." Ku peluk mama ku yang cantik ini, wangi parfum pun langsung menyentuh Hidung ku dengan lembut.

"Mama takut nak.... Mama takut kamu masih marah... Bahkan kamu Benci dan ga Terima penjelasan mama....." Kata mama lirih menahan tangis dalam pelukan ku yang saat itu kami duduk di tepian Ranjang.

"Aku yakin, kali ini pasti mama jaga perasaan ku.... Aku yakin... " Mama pun bangkit dari pelukan ku... Lalu....

"Apa kamu kangen ya, lama ga dimanja sama mama....??? " Sambil mendekatkan wajah Cantiknya nya kepada ku.

Ku peluk mama, karna bagaimana pun mama tak boleh curiga kenapa aku menolak ajakannya untuk tak tergoda padanya.

"Kangen maah, aku kangeen banget tapi bentar lagi ayah pulang. Nanti kita kebablasan." Sambil berpelukan erat memberikan alasan kepada mama.

"Kalau gitu.... Pulang dari Jakarta selsai nemenin dan selesaiin masalah dengan Ayah mu, Mama belikan Hadiah untuk menunjang sekolah kamu sayang. Lalu.... Hihhihihi..... " Kata mama usai melepas pelukan sambil melihat wajah ku

"Lalu apa ma??? kq ketawa sii???" Tanya ku penasaran sambil ikut tertawa bahagia melihat mama yang cantik kembali bahagia.

"MAMA KANGEN DIENTOT KONTOL KAMU LAGI Sayang..... " Bisik mama kepada ku.


ANJRIT!!!!! dalam hati ku sangat terkejut.

Mama pun mencumbu bibir ku sangat lembut, namun setelah mama melepaskan ciumannya ku tarik Mama yang seperti hendak meninggalkan ku. Lalu kali ini kami berCiuman sangat Panas!!!! Hingga keluar beberapa kali suara peraduan bibir dan lidah kami dikamar ku.......
Mantap nie
 
Gan sedikit masukan, kalo boleh Happy Ending.
Happy ending disini baik Rico atau Fahri sah jadi pacar ibunya Cepi dan tantenya Karina, dan Cepi turut mendukung mamah dan Tante nya agar bahagia. Ditambah si Rico ma Fahri berhasil nge hamilin ibunya dan Tante nya, itu juga didukung/persetujuan oleh Cepi.
 
Gan sedikit masukan, kalo boleh Happy Ending.
Happy ending disini baik Rico atau Fahri sah jadi pacar ibunya Cepi dan tantenya Karina, dan Cepi turut mendukung mamah dan Tante nya agar bahagia. Ditambah si Rico ma Fahri berhasil nge hamilin ibunya dan Tante nya, itu juga didukung/persetujuan oleh Cepi.
Saya ga janji gan kalau masalah itu, masalahnya saya yang nulis juga belum dapet jatah enak dari Karin dan Karina 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd