Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Office Story 2019

Status
Please reply by conversation.
Wah Mantep ni tiap update beda to jadi ga ngebosenin
Lancrotkan hu
 
Terimakasih like, komen dan sarannya.. :ampun:
seperti ane bilang kemarin.. seminggu kedepan bakalan gak ada update.. dan minggu depan lagi baru update diusahakan rutin

Pantengin terus.. karena ane tiba-tiba pengen ngupdate sebelum hiatus seminggu kedepan.. wkwwkwk
 
Moga² lancar urusan RL & updatenya

Ada tokoh cewe baru ya? Hehe
 
Chapter 3 : The Dark Secret


Bandara Soekarno Hatta, tepat pukul 18.03 WIB, aku menuntun koperku masuk ke terminal keberangkatan, kami bertiga, Aku, Jessi dan Bu Mia, dan satu orang bagian keuangan yaitu Nita akan berkumpul di ruang tunggu bandara Soekarno Hatta untuk berangkat bersama-sama..


Di ruang tunggu kulihat Nita melambaikan tangan menyapaku, akupun menghampiri dan duduk disampingnya..


“ dah lama Nit? Belum liat temen-temen lain?” Tanyaku berbasa-basi


“ belum mas, kayaknya kita aja deh yang kepagian wkwkwkw” jawabnya dengan ceria


“ iya hehehe.. gua takut aja kena macet.. tadi makanya gue berangkat duluan” gua duduk disampingnya sekarang.


Nita termasuk pegawai baru dikantorku, baru tahun lalu dia masuk ke bagian Accounting. dia berumur sekitar 25 an.. sebelumnya dia sempat bekerja di suatu Kantor Akuntan Publik, di Bali.. karena homesick, dia akhirnya memutuskan resign dan melamar di perusahaanku biar bisa dekat dengan keluarganya di jakarta.


Secara fisik, menurutku dia lumayan cantik, khas gadis-gadis sunda pada umumnya.. dan dia punya body layaknya model, tinggi semampai, dan pribadinya yang ceria itu bagiku cukup menggemaskan..


“ ah itu kak Jessie, Bu Mia sama pak Doni disana.. disana tuh” dia menunjukkan ke arah dua wanita dan seorang pria berjalan bersama.


Agak kaget aku melihat pak Doni juga ikut dalam rombongan ini.. karena seingatku yang ditugaskan hanya kami hanya berempat.. beliau tampak memakai baju polo kasual berwarna putih dan bawahan celana jeans berwarna gelap..


Sedangkan Jessie, memakai busana casual andalannya..kemeja coklat lengan panjang yang menutupi tanktop putihnya, dipadukan dengan celana pendek warna krem.. dengan postur tubuhnya.. pakai pakaian dengan model apapun dia mungkin akan tetap terlihat menarik.


Sementara bu Mia, walaupun lebih sederhana, penampilannya tak kalah menarik, dia memakai turtleneck panjang berwarna merah, yang dilapisi outer panjang berwarna putih, celana panjang putih dan hijab modis warna-warni dengan dominasi warna merah..


“ hai Nit, hai za! ” Jessie menyapa kami begitu sampai di tempat kami duduk


“ hai.. udah lama nunggu.. “ bu Mia pun menyapa kami, dan duduk tepat di sampingku..


“ gimana kabarnya za? “ pak Doni menyalamiku dan duduk di kursi seberang bu mia..


“ baik pak.. lho, pak doni ikut juga ke Lombok sama kami?” tanyaku berbasa-basi


“ iya za, cuma aku nanti gak lama di lombok.. cuma dua hari disana, soalnya harus lanjut ke Kantor Cabang di Makasar besok lusanya lagi” jawabnya santai..


“ kalau soal audit di lombok, Nita yang akan menghandle.. sementara aku besoknya menemani Bryan, untuk audit di makasar” tambahnya.. dan kami berlima pun ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu keberangkatan..


Hmm.. Duduk disamping bu Mia dan pak Doni disini membuatku merasa agak aneh, jujur saja sejak melihat kejadian kemarin membuatku pandanganku pada beliau berdua sekarang menjadi sedikit berubah.


Kedua atasanku ini memang bersikap biasa saja, seolah tidak ada hubungan aneh antara mereka berdua. Pak Doni tetap terlihat menjaga wibawanya didepan para bawahannya, sementara bu Mia, beliau tetep pribadi yang hangat, dan keibuan di depan kami.. jauh sekali dari kesan yang aku lihat kemarin sore dari beliau berdua.


Tinggal sekitar 15 menit lagi aku dan teman-teman akan boarding ke pesawat, Jessie dan Nita meninggalkan tempat duduk kami untuk mencari kopi di gerai kopi asal amerika di bandara ini, dan pak Doni mencari toilet terdekat.. tinggalah aku dan bu Mia berdua di tempat duduk kami.


Bu Mia menggunakan waktunya untuk menelpon anak-anaknya.. sementara akupun menggunakan kesempatan untuk mengirim pesan lewat WA ke orang tuaku, dan mencoba menghubungi pacarku.. tapi teleponnya tidak diangkatnya..


Beberapa menit kemudian tiba-tiba ringtone hpku lagu dari Coldplay yang berjudul Viva La Vida berdering.. ternyata telpon dari pacarku, aku pun mengangkatnya dan berbincang singkat dengannya..


Ketika kututup telepon, kulihat bu Mia memandangku dengan muka sedikit kaget, sebelum memalingkan wajahnya.. semula aku berfikir biasa saja.. hingga beberapa saat sebelum boarding, akupun tersadar.. jangan-jangan beliau menyadarinya...





—————————————————————————————-





Hari sebelumnya di Kantor, pukul 17.12 WIB, akupun terpaku ditempatku, mengintip dua orang dalam usia matang yang sama-sama masih berkeluarga, saling mencumbu, melakukan aktivitas percintaan yang terlarang.. badanku serasa panas dingin.. karena ini pertama kalinya aku melihat live sex.. sensasinya sangat berbeda, dibanding ketika menonton film panas.


Seharusnya aku meninggalkan tempat ini, tapi dalam hatiku Aku penasaran ingin terus melihat bagaimana mereka berdua bercinta. batang kemaluanku bahkan sudah mengeras menyaksikan aksi persetubuhan di dalam.


Aku tetap bertahan di tempat persembunyianku. Untungnya diposisiku ini, dua orang yang sedang bercinta itu kemungkinan tak akan dapat melihatku, karena tempatku melihat sangatlah gelap.. dan mungkin cuma bu Mia yang kebetulan menghadap kearahku yang dapat melihat, itupun kalau beliau cukup jeli.


Kebetulan Bu Mia berada di bawah lampu temaram yang tidak dimatikan, sehingga dapat Kuperhatikan dengan cukup jelas setiap ekspresi bu Mia menikmati persetubuhannya. kemeja kantornya telah dilucuti, Bra, celana dalam dan jilbabnya pun kulihat sudah tergeletak berserakan dilantai. Tinggal menyisakan rok panjang yang dilipat di pinggangnya.. menjadi satu-satunya kain yang menempel di tubuhnya.


Ini pertama kali kulihat beliau tanpa hijabnya dan tanpa busana tertutupnya. Baru pertama kali kulihat rambutnya, yang hitam panjang terurai. payudaranya yang lumayan besar bergoyang-goyang mengikuti setiap gerakan percintaannya. Perutnya tampak berlemak,walaupun tidak terlihat buncit. Sementara bagian bawah tubuhnya sedikit tertutup oleh tubuh pak Doni. Kulit putihnya terlihat mengkilap bermandikan peluh.. bisa dibilang beliau masih sangat menggairahkan di umurnya yang sudah tidak muda lagi itu..


sementara pak Doni, beliau terlihat seumuran bu Mia atau lebih tua sedikit, orangnya sangat kebapakan dan karismatik.. sehingga membuat pegawai kantor sangat menghormatinya.. sementara aku cukup mengenal dekat beliau, karena beliau kadang ikut bermain di kegiatan futsal rutin atau volly bersama para pegawai kantor, di umur beliau yang pertengahan 40an.. beliau masih terlihat bugar dan awet muda.


Kembali kuperhatikan permainan dua atasanku tersebut.,Tampak pak Doni sangat mahir memainkan ritme dan tempo bercinta.. layaknya playmaker dalam sepakbola, beliau tahu kapan harus memacu penisnya keluar masuk vagina Bu Mia dengan cepat, dan kapan harus bermain pelan dan mengatur nafas keduanya.


Dalam posisi misionaris itu, cukup lama beliau menggenjot bu Mia dengan kecepatan tinggi, kemudian beliau sedikit memelankan ritme genjotannya, mengatur kecepatannya sambil memainkan payudara bu Mia.. sekaligus membiarkan bu mia memainkan tangannya ke klitorisnya..


Tak lama Kemudian kulihat pak doni mencabut penisnya, dan kemudian menjilati vagina bu Mia dengan buas.. sehingga bu Mia tampak keenakan, dan mendesah cukup keras.. sudah bosan memainkan lidahnya di vagina bu Mia, Pak Doni mengalihkan perhatiannya ke bibir tipis bu Mia, mereka saling berpagutan, beradu lidah... pak doni sambil memainkan jari tangan kanannya di Payudara bu Mia dan memainkan jari tangan kirinya masuk kedalam vagina bu Mia..


“ ahh.. masss.. trusss... “ bu Mia seperti kehilangan akalnya dan hanyut dalam permainan birahi yang dimainkan pak Doni dengan sangat baik..


Dengan melihat permainannya, Aku cukup mengagumi kemampuan pak Doni dalam membuat pasangannya bergairah.. beliau seperti tau titik-titik mana saja yang bisa dimanfaatkannya untuk membuat bu Mia menggelinjang keenakan, hingga mendesah tak karuan..


Dari posisi berbaring, dengan mudah pak Doni membalik tubuh bu Mia sehingga bu Mia kini berlutut membelakangi pak Doni, sepertinya mereka akan mencoba gaya Doggy Style.. sebelum memasukkan batang kejantanannya.. Beliau menjilati vagina bu Mia dari belakang, mungkin biar penisnya bisa lebih gampang masuk kedalam...


“ ohh.., ohhh.. ayo mass.. masukiiiinnn” rengek Bu Mia sambil tersenyum menggoda.. baru kulihat Bu Mia bisa bersikap manja dan menggoda seperti itu


“ iya sayang.. aku masukin” dan bless.. penis Besar pak Doni pun akhirnya tertancap di liang kenikmatan bu Mia.. dan langsung diikuti oleh sodokan-sodokan cepat pak Doni.. dan sekarang dari posisiku melihat, aku sekarang dapat melihat payudara bu Mia menggantung kebawah, dan bergoyang seiring dengan goyangan pak Doni. Sedangkan sesekali kulihat pak Doni berhenti menghentakkan pinggulnya, untuk mengatur arah atau sudut masuk penisnya.. alhasil bu Mia tak henti-hentinya mendesah keenakan, mungkin karena setiap titik sensitif dalam lubang vaginanya tak ada yang terlewatkan oleh sodokan penis pak Doni.


“ ah.. ah.. mass... ah” desah Bu Mia semakin manja.. menikmati sodokan batang kemaluan pak Doni....


“ owh... owh.. ahhhhh.. masss.. aku keluarrrrr” teriak bu Mia, lebih keras dari desahan-desahan sebelumnya.. sepertinya beliau tidak mampu menahan gelombang kenikmatan orgasmenya..


Kupikir dengan orgasmenya tersebut, kegiatan seks tersebut akan segera selesai, tapi ternyata tidak.. pak Doni mengangkat tubuh bu Mia yang masih lemas karena orgasme, ke sisi lain sofa, dan menusukkan penisnya ke vagina bu Mia lagi.. sementara bu Mia hanya pasrah dan melenguh pelan..


Kurang lebih hampir 45 menit mereka berdua bercinta dengan berbagai gaya..,.terlihat Bu Mia sudah hampir 3 kali merasakan orgasme, namun Pak Doni belum menunjukkan tanda-tanda mau keluar.. sedangkan bu Mia sudah tidak terlalu banyak mendesah.. hanya sesekali merintih lemah saja..


“ oooh.. mia sayang.. aku mau keluar... ahhhhh” tak sampai beberap detik, pak doni pun sepertinya mau memuntahkan spermanya.. dan segera mencabut penisnya dari vagina bu Mia.. bu Mia pun dengan lemas segera bangkit dan mendekatkan mulutnya ke penis pak Doni. Dan pak Doni pun segera menarik kondomnya dan menyemburkan sperma kentalnya ke mulut dan wajah cantik bu Mia..


dari tempatku berdiri pun, sekitar 3 meter dari tempat persetubuhan itu, pemandangannya begitu indah dan sensual, wajah cantik bu Mia yang putih bersih, belepotan sperma yang masih hangat..dan disinari lampu temaram di ruangannya..


Sesaat setelah itu Akupun tersadar, aku harus segera pergi dari sini, sebelum mereka berdua keluar dan memergokiku.. perlahan-lahan aku turun dari meja, berusaha tanpa suara meninggalkan lokasi live sex show sore itu..


begitu aku turun dari atas meja.. tiba-tiba hpku bergetar.. dan ringtone kesukaanku, lagu dari Band Populer asal inggris Coldplay berbunyi nyaring.. shit.. ada telepon dari nomor yang tak kukenal, dari sekian banyak waktu.. kenapa harus sekarang, pikirku..


aku pun panik, dan segera berlari keluar ruanganku .. dan bersembunyi di balik dinding smoking area.. kucoba mengintip keadaan luar ruanganku.. dan kulihat beberapa saat kemudian pak Doni keluar dari ruangan, sudah berpakaian lengkap.. keluar ruangan tergesa-gesa sambil menengok kiri dan kanan.. tak lama kemudian, ganti Bu Mia yang keluar.. sudah memakai kemeja kerja dan jilbabnya.. tergesa-gesa keluar menyusul pak Doni..


Entahlah mereka berdua tadi mendengar ringtoneku atau tidak.. aku harus bergegas pergi.. akupun langsung cepat-cepat turun melalui tangga darurat kantor, sebisa mungkin menghindari jalan yang dilewati bu Mia atau pak Doni.. dan menuju parkiran motor.. aku ingin segera pulang kerumah Secepatnya..


—————————————————————————————————————





Kami tiba di bandara internasional Lombok pada pukul 21.00 Waktu setempat.. dan dilanjutkan perjalanan darat menggunakan taksi sekitar kurang lebih satu jam untuk mencapai Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB..


Sekitar pukul 22.15 WITA, kami tiba di sebuah hotel di tengah kota mataram.. kami segera check in.. dan aku mendapatkan kamar tepat diantara Jessi dan Bu Mia, di sebelahnya lagi adalah kamar Nita.. pak Doni sementara itu mendapat kamar yang lebih bagus di lantai atas. .


Bu Mia dan Nita sudah berpamitan masuk ke kamar untuk beristirahat.. sedangkan aku dan Jessie hanya menaruh tas dan berencana keluar jalan-jalan, entah kemana kami belum menentukan.. yang penting kami bisa mengisi waktu luang ini, karena jam segini adalah sekitar jam 9 malam di jakarta sana..makanya aku belum terlalu ngantuk.. dan aku malas berdiam diri di kamar


Akhirnya , kami mencari tempat nongkrong berdasarkan rekomendasi situs pencarian di internet dan pergi kesana dengan taksi online. Jessie memesan segelas mocachino, sementara aku memesan Cappucino. Dan kami mulai membicarakan apa saja yang ada di pikiran kami..


Jessie banyak bercerita tentang anak-anaknya dan suaminya. anak pertamanya, Kevin , yang sudah kelas 2 SD baru saja menjuarai lomba menyanyi anak-anak di gerejanya.. dan anak keduanya Ryan yang belakangan sering rewel karena kangen pada kedua orang tuanya, sehingga seringkali anak itu bolos sekolah.


Dan kemudian dia bercerita juga tentang suaminya yang selalu perhatian padanya, bahkan saat kondisi mereka berjauhan seperti ini. Terlihat jelas betapa mereka berdua benar-benar tulus saling mencintai. Dan lagi-lagi dia membandingkan kemampuan bercintaku yang dianggapnya tak lebih bagus dari suaminya.. ah.. aku hanya bisa tersenyum kecut.. bisa dibilang aku sedikit tersinggung.. dan sedikit cemburu pada suaminya.


bukan cemburu seperti layaknya anak-anak remaja yang mengalami cinta monyet.. lebih kepada rasa iri aja, beruntungnya dia bisa mendapatkan istri cantik, dan baik seperti Jessie.. dan beruntungnya Jessie punya suami seperti dia.


Yang jelas, aku turut senang ketika dia bahagia, dan untuk membuatnya bahagia,sebuah kejutan telah kusiapkan untuk Jessi 3 hari lagi. Bisa jadi ini juga sebagai kado perpisahan bila dia memang benar-benar memutuskan mau resign dalam waktu dekat ini.


persiapan yang kulakukan sudah cukup matang, dan untungnya didukung juga oleh bu Mia, secara moral dan finansial juga hehehe


Ah aku jadi ingat soal bu Mia lagi.. dan bayangan-bayangan kejadian kemarin sore muncul lagi dalam ingatanku..


“ Jess, gue mau nanya deh”


“ apa? “ jawabnya sambil menyeruput minumannya


“ lo merasa ada yang aneh gak sih, dengan bu Mia belakangan ini? “


“ aneh? Aneh kenapa?” Tanyanya heran dengan pertanyaan yang baru kuucapkan


“ yaa.. perasaan gue aja sih, orangnya gak pernah curhat-curhat ke lo gitu, siapa tahu ada masalah?”


“ hm.. beberapa kali dia curhat sih, tp gue pikir normal-normal aja.. aneh perasaan lo aja kali” sahutnya cuek,


ah.. susah menjelaskannya karena Jessie belum pernah melihatnya. Memang beliau gak berubah, aku cuma heran bagaimana beliau bisa menjadi seperti kemarin.. bercinta dengan pria lain, yang bukan suaminya.. jauh dari bayanganku atas dia selama ini..


“ hmm.. kalau pak Doni, gimana menurut loe?”


“ gw jarang sekali ketemu atau ngonrol sama dia sih..”


“ tapi fyi, banyak gue denger gosip-gosip tentang pak Doni...” tambahnya


“ gosip apaan? “ aku jadi penasaran


“ pak doni.. hm.. gimana ya jelasinnya..” dia sedikit berpikir


“ gue pernah denger cerita, dia adalah orang kepercayaan dirut perusahaan ini, ” lanjutnya


“ trus?” Tanyaku


“ jadi, bisa dibilang dia salah satu orang paling berpengaruh, di perusahaan ini.. segala permintaan dan apa keinginannya pasti dipertimbangkan perusahaan”


“ lo tahu kan pasti ada aja orang yang ingin ningkatin karirnya..salah satu cara ningkatin karir dengan cepat adalah dengan dekatin pak Doni itu” lanjutnya.


“ makanya pasti ada aja orang yang menjilat, atau mencari perhatiaanya, bahkan mungkin ada yang menggodanya”


Aku memikirkan kata-kata Jessie barusan, aku jadi teringat tentang bu Mia.. mungkinkah beliau juga termasuk salah satu wanita yang menyerahkan dirinya, demi peningkatan karirnya.


Atau mungkin pak Doni yang menggoda bu Mia, hingga akhirnya bu Mia bertekuk lutut. Siapa yang tak tertarik dengan bu Mia, beliau cantik, anggun dan pintar. Tentu saja banyak orang yang ingin memilikinya, atau mungkin ingin sekedar menikmati tubuhnya.
Ah entahlah..kubuang jauh-jauh pemikiran itu.
mungkin sekarang, saat ini pak Doni sedang bercinta dengan Bu Mia di hotel.. dan membayangkannya saja sudah membuat penisku mengeras..


Bersambung
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd