Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Oh no...!!!

Status
Please reply by conversation.
PART 3| Keintiman








O3eBTS36.jpg

Winda Amalina Khairani



°°√√√°°




"Kakak gak pernah mikir dek, klo adek bisa ngelakuin hal itu " Ucap Vito lirih sambil terus melihat ke arah komputernya yang tersambung rekaman CCTV.


Di dalam komputer sedang terPLAY Video Winda mengocok kontol milik Vito, bahkan dalam Video itu Winda tak segan- segan lagi buat mengulum kemaluan Vito. Melihat adegan itu, kemaluan Vito terasa nyut-nyutan, apalagi selama ini dia belum pernah merasakan kemaluannya di sepong oleh cewek,Dan lagi yang bertindak mesum disini adalah adiknya sendiri.

Lama-lama Vito mengamati Video itu, entah mengapa naluri lelakinya mengatakan untuk membuka celana dan segera mengocok batangnya sendiri.

"Winda"...Winda adalah adiknya yang paling manja,yang paling cantik, yang mudah senyum, dan yang paling dekat dengan Vito, perilakunya pun baik dan sopan, tapi setelah melihat adegan dalam video itu, Vito mulai memikirkan hal-hal yang aneh, Vito mulai menebak seberapa besar Toket milik adiknya, betapa kenyal bila di pegang atau diremas, apalagi bisa memberi cupangan tanda pada susunya.

"OHhh..." lenguh Vito, sensasi nikmat mulai menjalar dan merambat ke ujung kemaluannya, Dia mulai tak tahan, imajinasi tentang adiknya Winda terlalu liar dikepalanya, Vito membuka celana dan mengeluarkan Batangnya yang sudah sangat keras kemudian mulai mengurutnya secara pelan.



"TEK...TEK...TEK....TEK...TEK...TEK..."

Bunyi tarikan kulit kemaluan Vito.



Winda tersenyum, terlihat dalam Video itu Winda berbicara, sayang Vito hanya memasang CCTV jadi hanya video tanpa suara yang terekam, tapi walaupun begitu, Vito sudah tau sisi liar adiknya. Terlihat lagi betapa mulut mungil Winda kepenuhan saat di isi Kontolnya,rambutnya sedikit terurai, bergerak dan menjadi acak-acakan.


"Oh benar- benar Nakal banget kamu dek......Kontol Kakak sendiri aja di embat....Ohhhh...."
vito mulai membiarkan imajinasinya menjadi liar, dan sebagai bentuk tak terkendalinya vito mulai meracau gak jelas...


"OHhhh....rasanya Kontol kakak ingin di gituin lagi dek...Ohhhh... anget....Ahhhhhssss..."
mata vito mulai tak fokus melihat adegan di komputernya, namun bayangan Winda yang cantik dan Seksi sedang mengulum kontolnya terlihat jelas di imajinasinya.


"TEK....TEK....TEK...TEK....TEK....TEK...TEK..."


"Ohhhhhh....Winda....kamu bikin Kakak jadi gila, Kakak sekarang lagi ngocok kontolnya gara-gara lihat Videomu...
OHhhhhh....Nikmat.....Uhhhhhhhss......"



Dengan sedikit bersandar di kursinya, Vito terus mengocok kemalauannya di depan Komputer, suara lenguhan nikmat serta tarikan kulit pada kemaluannya sedikit memenuhi ruangan.


Untunglah kamar Vito dibuat kedap suara, dan lagi keadaan rumah yang besar, membuat kesibukan Vito tak terdengar keluar.



"Mah...Kak Vito udah datang....?"


Ucap Winda di ruangan lain, saat ini Winda baru saja pulang kuliah, tak ketinggalan seperti hari-hari biasanya, senyum manis dan manja tetap melekat dalam setiap ucapannya.

"Udah...! tadi pagi....!
sendirian...! Windi gak ikut karna besok dia ada mata kuliah pagi..."

jawab si mama datar sambil bermain dengan smartponnya, " ya udah, masuk dulu gih, mandi ganti baju..makanan juga udah siap di meja makan.."


"Yes Mam...! Winda masuk dulu yah...! Emmuaach..!" Balas Winda sambil mencium pipi mamanya.

"Bau...ah...! Sana- sana mandi dulu.."Usir si mama.

Sesampainya Winda di depan kamar Vito. niat isengnya muncul, dia ingin membuka pintu kamar kakaknya yang biasanya memang tidak terkunci, dalam fikirannya merancang jika Kakaknya sedang asik membaca, atau bermain dengan Smartpon atau Kameranya, Winda akan mengendap-ngendap masuk dan mengejutkannya, tapi jika di dapati sedang tertidur, setidaknya Winda ingin mencoret-coret muka vito dengan pulpen yang berada di Tas yang sedang di bawanya.


"OHhhh.... Windaaa...Kamu bikin kakak jadi kepikiran terus...Ooohhhh besarnya Toketmu...OHhhh...memekmu....
Oooohhhh...Kakak udah gak kuat....ngebayanginnya...OHHhh...Essshhhhhhh...."
Vito mulai merem melek dengan seiringnya kenikmatan yang semakin terasa di ujung kemaluannya.


Di waktu yang sama, Kriieek Winda membuka pintu, kepalanya terlihat melongok kedalam, posisi Vito yang sedang membelakangi membuat Winda dengan mudah masuk kekamar Vito, Winda mulai mengendap- ngendap dan setelah jarak tinggal 2 meter DOOORRR kejut Winda pada kakaknya, Vito terkejut, spontan dari mengocok menjadi mematahkan, "Aahhhh...." jerit kesakitan memenuhi ruangan.


Winda sangat puas melihat reaksi Vito yang sangat terkejut, terlebih lagi Vito terkejut sampai kepalanya menunduk di meja, dikiranya oleh Winda, kakaknya terkejut dan menjadi lemas, lalu beristirahat dari kesibukan yang sebelumnya membuatnya pusing.

"Hixhixhixhix..." Winda tertawa cekikikan,
Mukanya yang cantik jadi terlihat sangat menggemaskan. Diambilnya smartpon dari saku bajunya, dan bersiap ingin memotret Vito,
Mengabadikan kakaknya, yang kuwalahan menghadapi tingkah jahilnya.


"Hixhixhixhix..." tawa Winda sekali lagi.


Vito berbalik, tangan kirinya berkacak di pinggang, sedangkan tangan kanan menunjuk kearah Winda.


"Wiinnnn---daaa....BISA GAK SIH KLO MASUK KETUK PINTU DULU..."
dengan sedikit emosi Vito membentak adiknya. jelas saja Winda sekarang melihat Vito sedang sibuk mengerjakan apa, Kontol Vito yang masih keras menyembul keluar melalui celah sletingnya sendiri.


"Nggg... Ngggg...Ma'af Kak...?" Ucap Winda, mukanya sedikit memerah, lalu pergi ngacir kekamarnya sendiri.


"Blakk..." suara pintu di banting..


"Huft...Huuuffttt...Huuufffttt.." tarikan nafas Winda yang sedikit berat, dia teringat dengan apa yang baru saja kakaknya perbuat, kakaknya di dapatinya sedang Coli.


"Hixhixhixhix..." Winda tertawa, matanya menerawang, sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Sepertinya bentar lagi...???" Ucapnya kemudian. Dadanya naik turun, wajahnya mulai cerah kembali...


"Dasar adek ngeselin..." Vito menggerutu, kenikmatan yang baru
saja hampir di capai terpaksa dicancel, moodnya jadi turun, Vito lalu kekamar mandi membersihkan tubuhnya lalu beberapa menit kemudian memilih turun dan mengisi perutnya yang lapar.


"Nyam..Nyam...Nyam....! Mah Papa mana...? Tumbenan udah seminggu gak keliatan...!"

Ucap Vito sambil duduk di sebelah si mama, mamanya yang asik main smartpon menoleh sebentar lalu Fokus lagi dengan kesibukannya, Sosmed.


"Mah...?"


"Iya mama denger kok..! Ada..! Lagi tempat pak RT...! Kamu aja yang jarang dirumah..! Makanya jarang ketemu Papamu...!" Balas si mama.


"Mah...!"


"Apalagi...! Sana-sana kamu ini makan kok diruang tamu...!" Usir si mama.

"Ye Mamah...! Tumbenan jutek...! Lagi DB yah mah...!" Sindir Vito sambil berdiri dan berjalan ke arah dapur.

"SOK TAU...! Udah sana-sana...!"

"Iyah..! Iyah..!" Jawab Vito.

Acara makanpun selesai, Vito balik lagi kekamarnya di lantai dua, entah
mengapa saat mau memasuki kamar, Vito jadi teringat dengan Winda, di urungkanya membuka pintu kamar, lalu meneruskan langkahnya menuju kamar Winda.


Setelah sampai di depan kamar Winda, di tempelkannya telinga Vito di daun pintu, tidak terdengar apa-apa. jadi penasaran. Di bukanya sedikit daun pintunya, terlihat di dalam Winda sedang rebahan, kakinya yang putih dan sedang tertekuk memperlihatkan pahanya yang mulus, payudaranya juga mencetak ketat di baju kaos, sedikit terlihat belahannya dan "Glekk " vito menelan ludahnya dengan sangat susah.


"Dek...! Sorry yah..! Kakak tadi ngebentak kamu...!" Vito memulai pembicaraan dengan Winda.

"Heem..."balas Winda, matanya terlihat pejam saat Vito mendekatinya.

"Habisnya sih..! Kamu ngagetin Kakak...! Kakak kan lagi....

"Iyah tau...! COLI kan...!"

"Tapi kakak jadi malu sama kamu....! Ma'afin Kakak yang dulu ya dek...!"

"Gak lucu..!"balas Winda.


"Ya udah sebagai permintaan ma'af kakak..! kakak akan turutin semua kemauan Winda..." rayu Vito, yang kini mulai duduk di sebelah Winda.

Winda hanya diam, dan masih terpejam, sepertinya sedang marah karna di bentak olehnya, fikir Vito.

"Kakak mau kok antar jemput kamu kuliah selama satu bulan sebagai permintaan Ma'af...!"


"Bener...!"



"Iyah bener...! Klo kamu masih gak percaya...! Spesial hari ini Kakak jadi asistenmu deh..! Ayo...! Hari ini adek pengen pergi kemana...!" Ucap Vito.


"Gak..! Winda gak mau pergi kemana-mana...! Bener yang kakak bilang tadi..! Gak bohong...!"
Balas Winda sambil beranjak duduk, lalu menatap wajah kakaknya, seakan mencari pembenaran di sana.

"Bener kok...",


"Yakin nurut...",
tanya Winda memastikan.

"Iya deh...", jawab Vito.

"Hem..hem..hem...! Jawaban Kakak kurang tulus..!"

" iYAH..! Kakak nurut sama Winda...!Tapi buat hari ini aja yaah..!"


"O.k lah..." senyum manis
Menghiasi lagi di wajah Winda, matanya sengaja di kedip- kedipkan sebagai ekpresi senang, pipinya juga mengembung, terlihat lucu di mata Vito.

" ih genit...!"
Balas Vito sambil mendorong
kepala adiknya dengan sedikit keras.
kepala windapun terhempas kekasur. Winda terbaring lagi, tangannya kemudian mengelus keningnya sendiri "Saakit...!" Keluhnya manja.


"Cup- cup mana yang sakit...! Sinih Kakak tembuhin...!" Ucap Vito.
Emmuaach.. Vito mencium kening Winda.

"Masih sakit kak..."


Emmuaach... vito mencium pipi Kanan Winda. Emmuachh... pipi kirinya juga gak ketinggalan.

"ini juga dong kak...!" Pinta Winda menunjuk bibirnya.

"Loh...!" Vito terkejut dan sedikit ragu, dalam hatinya pengen sih, tapi terlalu banyak pertimbangan.

"Katanya tadi mau nurutin semua permintaan Winda...! Ayo dong kak...!" Tantang adiknya.

"Iyah...!" Jawab Vito.

Emmuaach...!" Vito mencium bibir adiknya.

"Gak kerasa kak...!"

Emmuuuaaacchhh... Cium Vito lagi.

"Masih belum...!" Ucap Winda protes.


"Emmuaachh....Cepaaks...cepaaakss...cepaaakss...suuurrpp...Suuuurrrppp....Eemmhh....Eemmhhhh...cepaaks...."
kali ini Vito mencium bibir adiknya lebih lama, malahan lidahnya sempat masuk kemulut Winda, menggelitik lidah adiknya, membelit dan menari-nari...
Kaya K-POP, eh goyang dumang deng.

Winda sedikit gelagapan, nafasnya naik turun, ngos-ngosan, dadanya sedikit membusung serta ada sensasi aneh di vaginanya, terasa nikmat dan cairan sedikit demi sedikit keluar.


"Emmmuaaach...Cepaaak...cepaaakkk...Eemmhhhh....Cepak...cepaak...Suuuurrrp...Suuuuurrppp...Emmmmhhhhh....Eemmmhhhh...Cepaakss...." untuk kedua kalinya Vito terpancing dan kembali mencium bibir Winda yang saat ini entah mengapa sangat menggoda, terasa manis di bibirnya dan bikin ketagihan.

"Hossh...hossh...hosshh..." tarikan nafas Winda dan Vito terasa berat, mereka berdua berpandangan sebentar lalu.


"Emmmhh...Emmmhhh...Emmmhhh....Eemmmhhh.."


Vito dan Winda berciuman lagi, kali ini sangat bernafsu, seperti besi sembrani, setiap kali bibir keduanya terlepas pasti akan mendekat, terus akan menempel lagi, saling mengulum, mengunci, terkadang juga lidah Vito menjulur keluar untuk beradu lidah dengan Winda.

Suhu badan meningkat menjadi semakin panas, tangan Vito dan Winda terasa gatal bergerak naik turun saling menggerayangi tubuh lawannya, di suatu saat juga mengelus, memeluk dan saling merapatkan tubuhnya.

bukan hanya Vito yang aktif sekarang, Winda juga, Ciuman bibir Winda lebih hot dari pada Vito, Winda mencium bibir Kakaknya lebih bersemangat dan sangat-sangat nafsu. Toketnya yang besar mulai di tekan-tekankan pada dada kakaknya, kakinya juga ikut merangkul dan mengesek-gesek bagian bawah kaki Vito.


"Eemmmh...Eeemmmhh...Suurpp..suurrpp..Emmhhh...Cepaakss..."



Ciuman terlepas, Winda dan Vito bertatapan. di bagian bawah kontol Vito sudah sangat tegang, sedikit sakit, meminta di keluarkan, berharap bisa menghirup udara segar dan siap tempur.

Tanpa sadar posisi Winda saat ini berada di bawah Kakaknya, posisinya sudah menunjukan gaya misionaris.
Gaya bercinta paling umum di lakukan saat pertama kali, gaya yang pasti semua orang tahu, dan gaya yang paling banyak menguras tenaga.

logika dan nafsu mulai berkecamuk di dalam kepala Vito, Logikanya menyalahkan perbuatannya yang dianggapnya tabu karna berciuman dengan adik kandungnya sendiri, sedangkan Nafsu berkata lain, apalagi tadi sempat kentang, semakin menggebu-gebu minta di tuntaskan.

"Kak...!" ucap Winda menatap kakaknya.

Vito tidak menanggapi, tapi dia mendengar panggilan itu, Vito masih merasakan pergulatan batinnya.

"FUCK ME PLEASE..."

"Hah...!" Dengan terkejut Vito mendesah

" iyah..! Entotin Winda Kak...!" Ucap winda memperjelas.


"Gila kamu dek...! Kita ini sodara loh...! Enggak..! ENGGAK BOLEH..!"


"Kak...!"


"ENggak Winda...! Enggak boleh...!"


"Please...!" ucap Winda.


"Enggak...!"


"iyah aja ya kak..! Yah..! Yah...! Yah...!" Winda meyakinkan Kakaknya.


"Enggak...!" Jawab Vito lagi.


"Iyah aja lah kak...! dari pada kakak Coli...! Enakan juga ngentot sama Winda...!" Rayu Winda dengan manjanya.


" Nggg...Nngg...Engga


Tiba-tiba Winda mendorong kakaknya yang sedang berfikir itu, Vito terjengkang, dengan cepat Winda bangkit dan menduduki tubuh Kakaknya, di bukanya kaos tipis yang sedang di pakainya, berikutnya Bra miliknya juga, menyembulah keluar payudaranya yang putih, besar, dan mengacung.



"Emmuaachhh....Eemmuacchh...Eemmhhh...Suuurrpp...Suuurrpp...Eeeemmmhhh...Eeemmmhhh...Cepaaks...Emmmhhh...cepaakss...Eemmmhh...suuurrp...."


Dengan sangat nafsu Winda mencium bibir kakaknya, di lumatnya dengan penuh perasaan bibir itu, di nikmati setiap sensasi yang tercipta, kemudian di masukannya juga lidahnya kedalam mulut Vito, bermain dan berdansa disana cukup lama.

Di dalam ciumannya, Winda memegang tangan kakaknya dan diarahkan ke payudaranya sendiri, dituntunnya tangan itu untuk memegang dan meremas-remas.


"Emmhh...Eemmmhh...Suuurrpps...suuuurrpps...suuuuurrpps...Eeemmmhhh...Suuurrrppss...Eemmmhh...Cepaakss..."


"Hosh...hosh...hosh...hosh...hosh.."

Tarikan nafas keduanya, Winda dan Vito


"Katanya enggak Kak..! kok Kontol Kakak kerasa banget kerasnya...! Winda copot Celananya ya...! Kasian nanti lecet...!"



"Jangan...!"


"Yah...! Yah...! Yah...?"



"Jangan Dek...!"


"Winda tau Kok tadi kakak lagi apa...! Kakak lagi nonton Video Winda nyepong Kontol kakak kan...!"



"Enggak...!"



"Terus kakak Coli kan...?"



"Enggak..."


"Jangan boong...! Winda tau kok...!"


"Maksudnya...?"


"Apa perlu Winda kekamar kakak...! Terus nunjukin Video Winda lagi nyepong kontol kakak...!"

"Engg...Enggg...


"Enggak usah nutup-nutupin Kak...! Kakak juga nafsu kan lihat Winda...!"


"Kata siapa..."


"Tangan Kakak...! Nih buktinya masih nempel di toket Winda...! Habis itu kerasa juga ngeremas- remas...!


"Enak ya Kak...! Kakak suka...?"



"Eng..." mulut Vito terasa kelu, susah untuk menjawab semua perkataan Winda.


"Terusin aja lagi Kak...! Winda juga ngerasa enak kok pas Kakak lagi remes-remes Toket Winda...! Kakak gak pingin nyusu sama Winda...!"



"Mmm..! Maksudnya...?"tanya Vito.


"Iyah..! Nyusu kayak pas Kakak masih bayi..! Kakak juga boleh kok kasih cupangan di tubuh Winda...!"



"Adek gak lagi sakit kan...!"


"Gak kok...! Sadar banget malah..! Menurut Kakak susu Winda bagus gak...! Soalnya Cowok-cowok di kampus klo liat Winda pasti Fokusnya ke toket Winda...!"



"Ba..! Bagus kok...!"


"Tapi kayaknya kurang besar ya Kak...! Soalnya kalo di bandingkan dengan punya Siska temen Winda...!Masih besaran punya Dia...!"



"Aaahhhhh...Essshhhhhh....Eennggghhhh..." winda mendesah keenakan saat tangan Vito tiba-tiba meremas lebih kuat dan semakin aktif memainkan putingnya.


"Kakak mulai nafsu lagi yah...! Ayo kak gak papa...! Remes aja lagi kak...! Gak usah malu...! Yang kuat...!"
[/b]


"Uuuuuhhhhsss....iiiyaaaaaahhhhh....Aaahhhhsss....terus kak...Aaaaahhhhss..."


"Winda udah gak kuat kak...! Ohhhhh...ayo kak emut aja...! Aaahhhh...! Yang kuat Kak...! Esshhh...Aaahhhhhh"[/b]
tubuh Winda melengkung kedepan, dan matanya sedikit terpejam, tanpa sengaja dengan memancing cerita tentang dirinya, kakaknya mulai lepas
kendali, kakaknya mulai menggesek-gesakan kontolnya yang saat ini sedang di dudukinya, terus mulutnya juga menyusu, menggigit-gigit kecil pada puting Winda dan mengenyot seperti bayi.


"Oohhh...Kak...Puas- puasin nyusunya...Oohhhh...Eeesshhh....Aohhh...Eessshhh...Aahhhhh..."
winda mengejang hebat, pinggulnya menghentak kebawah dengan bersamaannya orgasme yang baru saja di dapat.


"Haaah....hah...hah....! Nikmat kak...! Kakak pinter buat Winda keluar...! Hah...hah...hah...! Sekarang gantian Winda yang kasih enak...!"


Setelah berucap seperti itu, Winda turun dan melepaskan celana yang Vito pakai, Celana dalamnya juga. Menyembulah Kontol Vito yang sudah sangat keras.

Seperti biasa winda selalu takjub melihat kontol Kakaknya, menurutnya kontol Vito yang kira-kira berdiameter 4.5 cm dengan Panjang 18 cm, sangatlah menawan. Di amatinya sebentar kontol itu oleh Winda lalu Hap... perlahan mulut Winda melumat kepalanya, sedikit demi sedikit di masukannya semakin dalam, hingga menyentuh tenggorokannya sendiri.


"Ssluuurrp....Ssluuuuuurrpp...Slurrrpp...Puaahh..."



Vito mengejang keenakan meresapi setiap sensasi bibir adiknya,Terasa hangat Kontolnya saat berada didalam mulut Winda, seperti ada sedotan kuat yang memaksa spermanya untuk keluar, terasa juga pijatan di sekitar batangnya, mengelus dan mengurut secara pelan.



"Ohhhhhh....Esshhh...."
tanpa bisa di
Cegah lagi Vito meracau, "Oohhh...Kok jadi ka..yak..Gini....
Sshhhhhhhh.. Siihhh...dek...
Aaahhhhh...."
kepala vito mendongak Keatas, matanya terpejam, tangannya meremas kasur dengan sangat kuat, dia merasakan ada sesuatu yang seakan ingin tumpah keluar dari Kontolnya...



"Aahhhhh....Addd...Ek...nakaaalll...buuuaaaaaa....ngeets....Sshhhhh...Aaaahhh...."


"Sluurrrpppp....Sluuurrrrpp..Sluuuurrrpp...Puaaah...."


"kakak gak usah keras keras desahnya...Nanti mama tau loh..?" Ucap Winda sambil melepas celana pendek beserta CD nya...sendiri.


Saat ini sudah Winda sudah telanjang bulat, dengan pelan dia merangkak naik menaiki badan kakaknya, Vito membuka mata...


"Eeemmuuaach...Eemmhhh...Cepaaaks...cepaaaks...Suuurp...Emmmhhh...Cepaaaks..."



Winda mencium lagi bibir Vito, diarahkannya Kontol kakaknya sendiri ke Vaginanya dan BLEEESSHHH..."


"Ohhhh...."
winda mendesah saat inci demi inci Kontol Vito masuk ke Vaginanya..."Essssshhh..." matanya terpejam, bibir bawahnya di gigit pelan.


"Adeekkk....!" Protes Vito kemudian, merasakan bahwa kemaluannya Sendiri tiba-tiba memasuki sesuatu yang sempit, tapi enak, dan instingnya mengatakan klo itu Vagina adiknya....


Setelah mendiamkan Kontol Kakaknya beberapa menit, Winda mulai membuka mata, pandangannya mengarah ke mata Vito, Winda tersenyum, kemudian dengan pelan menggoyangkan pantatnya naik turun.


"Adeekk..." lagi-lagi Vito memanggil Winda, entah apa motifnya, melarang atau kurang kenceng goyangannya ya...?


"Hemm...!"
Balas Winda sambil menggoyangkan pantatnya naik turun semakin cepat...

"PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK..." suara tumbukan antara kulit Winda dan Vito.

"Kih...ta...!"


"La---gi ngent....ttot KAk...Ahhhhhh...!"
Ucap Winda memotong, diambilnya kedua tangan kakaknya yang sedang meremas kasur, berikutnya diarahkan supaya memegang dua payudaranya, yang mengacung indah dan berjuntai-juntai.

"Tah---pi...!"


"Apah...! Kakak mau bilang kenapa Winda gak perawan.....OHhhhhgg..?"


Vito mengangguk, tangannya mulai aktif lagi meremas dan memainkan toket adeknya.


"KAKAK PEh- NGE- EN TAaaa- Uhhhh... pe-ra- wan Wi- nda...siapa yang NGA- MBi~~ iiil...!"
dengan sedikit mendesah Winda bertanya pada kakaknya.


"PLAK....PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK..."


"ih- i- iyaah...!"


"Yakin...!"


"Iyah...!"


"Kakak gak nyesel klo nanti tau kenyataannya...?"
winda berhenti bergoyang agar suaranya tidak mendesah dan putus-putus.


"Enggak..."


"Yang ngambil perawan Win...da...



------​


"PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK..."



"Dasar anak nakal...! Makan nih kontol Papa...! Ayoh...! Minta ampun gak...!" Dengan sangat bernafsu lelaki yang berbadan gendut dan lebih terlihat bulat menggenjot Memek Winda dengan cepat dan keras, lebih mengarah brutal.


"Aahhhhhh....Saa--kit..Pah....! Oohhh per- rih...! Ohhhh...Ampun....!"


Seakan tidak ada waktu buat hari esok, lelaki itu tidak memperdulikan rintihan dan keluhan sakit sang anak, malahan dia terus menggenjot memek anaknya yang bernama Winda semakin cepat.

"Mas...! Pelan-pelan....! Gak kelihatan inih....!" Protes istrinya sambil memegang sebuah Smartpon bermerek Samsung, diarahkan Smartpon itu kearah lelaki gemuk yang tak lain adalah suaminya.

Di dalam Smartpon itu kini terekam Video lelaki tua berumur 56 tahun dan gadis muda berusia 19 tahun yang sedang bersetubuh dengan gaya Dogistyle..

"Aa...ini baru pas...! Gambarnya juga jelas...! Lanjut Mas...!" Ucap seorang Wanita menyemangati suaminya untuk melanjutkan rekaman Video mesum.

"Iyah...! Papah juga udah gak kuat nih mah...! Memek Winda rasanya jepit banget...! Bikin ketagihan dan pengen genjot terus...!"

"PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK.."
terdengar lagi suara beradunya kedua kulit kelamin.

"Mas...! Itu putri kandungmu loh...! Jangan sampe muncrat di dalam yah...! Nanti dia hamil...!"

Sambil merekam wanita itu menggoda suaminya, bukan bermaksud mengingatkan tapi untuk menambahi sensasi kenikmatan persetubuhan itu.

"Aahhh...Ampun pah...! Sakit...! Ohhh perih...! Adduh...aaahhhh...!"

Lelaki tambun itu, sebenarnya kontolnya tidaklah besar, namun karna gadis muda yang sedang di genjot barulah pertama kali melepas perawannya jadi sensasi kenikmatan belumlah terasa, masih cenderung sakit yang di rasakan.

"Aah...mama bikin papa jadi pengen muncrat...! Oohhh...! Win--da..kamu mau ya...jadi istri pa-pah ya- ang ke-du-a ...? Oohhh...! Papa udah gak tahan...! Papa Pengen..."

"Jangan mas...! Nanti hamil...! Kamu mau tanggung jawab kalo Winda Hamil...!"

Lelaki itu bukannya berhenti menggenjot, malahan meningkat tempo keluar masuk kontolnys ke memek Winda.

"Aaahhh mama bikin papah cepet keluar...! Oooh...!"


"...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK..."


"CROOT- CROOT- CROOT- CROOT- CROOT "


lelaki itu menumpahkan semua spermanya di dalam memek Winda, tanpa ada sisa sedikitpun saat di cabut, cairan putih yang keluar dari lelaki bertubuh bulat itu meleleh melawati sela paha mulus Winda, merembes keluar dari memek winda, merembes dengan cairan merah yang sebenarnya darah perawan Winda.

"Aaauhh...! Sa-kit mah...! Winda kapok...! Ohhh...Winda gak mau lagi ngelakuin hal itu lagi...! Aauuhh....!"


-------​


"Jadi papah yang bolongin kamu dek...!" Tanya Vito setelah menyimak cerita dari Winda.

" iyah....!"

"Papah yang ambil perawan kamu...!"

"iyah....!"

Dengan tidak sadar Vito membalikan tubuh adiknya yang saat ini berada diatasnya sambil menaik turunkan pinggulnya menggenjot kontol Vito secara pelan dan di kombinasikan dengan memutar.

Kini Vito lah yang berkuasa, di bukanya paha adiknya lebih lebar dan di lesakan kontolnya memasuki memek Winda keluar masuk.

"PlAK...PLAK...PLAK....PLAK...PLAK..."

"Dasar... udah pernah ngerasa sakit di perawanin malah masih ngisengin kontol kakaknya....!"


"Auuhhh...! Kakak kok jadi kayak papah..! Mainnya jadi ikutan kasar....! Nanti memek Winda Sobek kak...!"


"Biarin...! Kakak mau sobekin nih memek adek yang paling nakal...! Sobek...sobek...sobek...sobek...sobek...!"


"PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK.."



"Auuhhhh...! Enak kak...! Terus...! Oohhhh...! Terus...! Kakak...Oohhh...! Entot Winda terus...Ohhhh...iyah...! Sobekin aja kak kalo bisa...Ohhhh...!"

Winda meracau kenikmatan dengan seiringnya genjotan Vito yang semakin cepat.

"Terus kalo kamu ngerasa sakit..! Kenapa kamu ngelakuin lagi dek...!"


"maksud Kakak...! Ngentot...!"


"Iyah..."


" Karena ENAK...!"


"Enak...! Bukannya kamu cerita...! Kamu nangis-nangis minta sampe minta ampun...?"


" iyah..."


"Terus....?"


"Kedua kalinya Winda ngentot sama papa jadi gak sakit lagi...! Winda jadi ngerasa Enak dan ketagihan...!"



"Aahhhhh....! Essshhh...! Jadi kamu gak cuma sekali ngentot sama papa...?"


"iyah...!"


"Terus....?"


"Banyak kak...! Winda lupa...! Mungkin 30 x ada...!"



"AHhhhhh....! Kamu nakal ba- ng- ett...dek..! Aahhhhh...!"


"PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...PLAK..."


Lebih kenceng Kak...! Aaaahhh...essshhh...Uuuuhhhhss....! Winda juga ...Maaaaa....-- Uhhhh...! Nyaaaaa- ammm- pek...! Ohhhh..."


"Iyah...!Kakak juga...! Uuuuuu...daahhhh..mau..nyam--pek...! OHhhhh....!"


"PlAK....PLAK....PLAK...PLAK...PLAK...PLAK...."


"CROOOT...CROOOT...CROOOT...CROOOOT

CROOOT..."


"SERR...SERR....SERR...SERRR....SERRR..."



setelah melakukan persetubuhan hampir 30 menit Vito dan Windapun mendapatkan klimaks, keduanya lemas, lalu berbaring berjajar menatap langit-langit kamar.

Nafas keduanya terdengar berat dan ngos-ngosan, mereka mulai memejamkan mata lalu merasapi setiap ingatan persetubuhan mereka.

"Hosh...hosh...hosh...hosh...hosh..."

"kak...!"


"Apa dek...!" Jawab Vito..


" Sepertinya....!"


"Sepertinya apa dek...!"


" Windi...!"


"Windi kenapa...!"


" Windi juga udah gak perawan lagi...




to be conti kesleo...
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ane cuma berharap...

Buat suhu azmiraisa buat ngedit komentnya...

Takut pada salah paham....

Ma'af ya klo serasa do post :ampun:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd