Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang....

Bimabet
Jadi kapan rico vs stefany hu...???
Patut ditunggu nih
Lanjut hu updatenya, nanggung nih....
 
emang susah mau nolong orang, tapi orang yg mau ditolong gak mau

bener sekali dah itu hu

ditunggu petualangan rico dan stefani selanjutnya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cie adik lu berusaha nyelametin lu, eh tapi elu nya malah batu, hati2 cie tar tambah runyam masalah...

Ditunggu kelanjutan rico, you're so damn genius dude:jempol:
 
Yang agak mengherankan kok reaksi stefany ngotot belain angga, ane curiga mungkin kah stefany termasuk bagian dari organisasi sindikat bersama2 angga tentunya kan kata nya ada bisnis sampingan.
Mungkin kah bisnis MLM yang di bilang stefany itu bisnis jaringan penyeludupan obat2 terlarang. dan stefany termasuk dalam jaringan sindikat tsb.
 
Kalo menurut nubie cue stefany tidak senaif itu. Dia nggak mengabaikan masukan dr rico, hanya terlalu gengsi utk mengakui dia sudah kecolongan.
Stefany akan menyelidiki sendiri info dr rico dan menemukan kenyataan apa yg diduga adiknya ternyata benar.
Selanjutnya setelah memutuskan hubungan dengan angga akhirnya sebagai rasa terima kasih pada rico keduanya melakukan ritual perkenthuan.

Tapi kalau diluar dari judulnya, bisa saja ceritanya berubah jadi seru.
OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang.... UNDERCOVER POLICE OFFICER
 
Kalo menurut nubie cue stefany tidak senaif itu. Dia nggak mengabaikan masukan dr rico, hanya terlalu gengsi utk mengakui dia sudah kecolongan.
Stefany akan menyelidiki sendiri info dr rico dan menemukan kenyataan apa yg diduga adiknya ternyata benar.
Selanjutnya setelah memutuskan hubungan dengan angga akhirnya sebagai rasa terima kasih pada rico keduanya melakukan ritual perkenthuan.

Tapi kalau diluar dari judulnya, bisa saja ceritanya berubah jadi seru.
OMG!! Kakakku Yang Cantik dan Sexy Itu Ternyata Seorang.... UNDERCOVER POLICE OFFICER

Njir, ngakak gua baca nya...
 
Motorku melaju dengan kencang melewati angin malam. Sebelumnya, ia bergerak zig-zag diantara sekian ribu mobil yang memadati jalanan ibukota di hari Minggu malam. Kini kulajukan motorku sampai maksimum mengarah ke luar kota menuju ke satu titik tujuan. Tempat dimana Cie Stefany saat ini berada.

Stefany kakakku saat ini berbeda dengan Stefany yang dulu. Sebelumnya ia adalah orang yang dapat dipegang teguh omongannya. Kalau ia bicara akan melakukan A maka ia akan sungguh-sungguh melakukan itu, apapun kendala yang harus dihadapinya. Kini ia berbeda. Ia bisa mengatakan A padahal dalam hatinya telah memutuskan untuk melakukan B.

Namun aku saat ini juga berbeda dengan aku yang dulu. Kalau dulu aku mempercayai kakakku 100%, kini mungkin hanya 50% saja yang bisa kupercaya. Untuk itu aku harus mampu mengantisipasi langkah sesungguhnya yang akan diambilnya.

Tentu aku telah memperkirakan kalau ia bakal tak menggubris omonganku dan lebih mempercayai bahkan menuruti kemauan Angga. Pagi tadi sebelum aku berbicara dengannya, aku melakukan sesuatu dengan iPhone-nya sehingga aku bisa melacak posisnya dari telponku.

Sudah agak lama aku mengetahui passcode telponnya karena aku mampu melihat sesuatu secara visual dengan cepat. Beberapa kali kuperhatikan saat ia mengetiknya. Sehingga akhirnya aku mengetahui passcode-nya. Namun selama ini aku tak melakukan apa-apa karena tak ingin hal ini ketahuan olehnya secara prematur. Tapi kini adalah saat yang tepat untuk mengaktifkan itu.

Siang tadi, begitu aku mendapat bukti-bukti jelas aku langsung berbicara dengannya. Dengan sedikit harapan semoga ia mempercayaiku dan menghindari Angga. Namun secara obyektif aku cukup ragu ia akan melakukan itu karena ia udah terlalu lengket dengan cowok itu. Bahkan kuperkirakan ia akan mau dengan sukarela menuruti rencana Angga tanpa cowok itu harus mengelabuinya saat ia bicara terus terang kalau ia mendapat ancaman fisik apalagi nyawa.

Aku tahu apa yang akan dilakukan Angga. Sudah jelas ia akan menyuguhkan kakakku kepada Boss-nya sebagai pengganti kesalahannya. Namun aku tak tahu kapan hal itu akan dilaksanakannya. Akan tetapi aku tahu pada saat itu terjadi, kakakku akan mengirim pesan kepadaku... dengan isi kurang lebih seperti yang dikirimkan barusan. Itulah saatku untuk bergerak. Saat aku menerima pesannya tadi, hatiku cukup kesal juga meski secara logika sebenarnya telah kuperkirakan. Tapi sekali lagi, ini bukan saatnya mementingkan perasaan.

Kini aku semakin dekat dengan sasaranku. Bahkan di depan bisa kulihat mobil Angga yang berisi dua orang yang tentunya dirinya dan kakakku di sebelahnya. Aku sengaja menjaga jarak bahkan membiarkannya hilang dari pandanganku karena toh aku bisa melacak lokasi iPhone kakakku yang dibawanya.

iPhone kakakku kini telah berhenti di satu tempat. Aku segera melajukan motorku menuju kesana. Tak lama kemudian kembali kulihat mobil Angga yang berhenti di depan rumah megah. Ia dan kakakku turun dari mobil itu.

“Cie! Cie Stefany!!” teriakku kencang sambil memberhentikan motorku di dekat mereka. Kubuka helm-ku dan aku turun dari motorku.
“Rico!!! Kok lu bisa disini?” tanyanya dengan wajah sangat terkejut. Sementara wajah Angga juga terlihat terkejut.
“Cie, ayo balik ke rumah sekarang!”
“Rico.. Ngapain lu ada disini?!” kata kakakku yang masih belum hilang rasa terkejutnya.
“Udah Cie, ayo balik ke rumah. Jangan ngikutin omongan si bajingan itu,” kataku menarik tangannya dan menatap Angga dengan kemarahan yang meluap.
“Nggak Rico. Lu yang mesti pulang sekarang juga. Aku mesti nemenin Mas Angga!” kakakku berusaha melepaskan tangannya dari peganganku.
“Detik ini lu masih mau ngikut dia? Lu tahu khan Cie kalo lu ini mau dikorbanin sama dia? Apa lu udah gila!!” kataku dengan berteriak.

Detik itu sesaat kudengar seperti ada sesuatu di belakangku. Tapi kemudian ada suara orang..
“Maafkan aku Rico, sebenarnya aku tak bermaksud melakukan ini tapi.......
Suara Angga. Namun aku tak dapat mendengar selanjutnya. Pandanganku jadi meredup. Terakhir kulihat kakakku memandang ke arahku dengan cemas. Selanjutnya semuanya gelap dan aku tak merasa apa-apa lagi...

---&&&&&&---

Aku terbangun di dalam kamar besar yang mewah dan berestetika tinggi. Seluruh dindingnya dilapisi dengan wallpaper yang artistik. Lantainya terlapisi oleh karpet Persia yang indah. Meja dan kursinya terbuat dari kayu ukiran yang indah. Di tengah-tengah ruangan ada ranjang besar yang penyangganya dari logam kokoh dengan ukiran antik.

“Ahh, kau sudah bangun. Kini waktunya acara bisa dimulai.”
Kulihat seorang pria tinggi besar itu berbicara dengan bahasa yang terpatah-patah dan logat agak aneh. Pria itu berusia antara 35 atau awal 40-an. Ia berkulit hitam. Sepertinya orang dari Nigeria atau benua Afrika.

“Panggil Angga masuk!” perintahnya kepada pembantunya seorang pemuda lokal yang berusia sekitar 25 tahun. “Siap, Boss,” katanya dengan penuh hormat. Pemuda itu membuka pintu kamar dan memanggil Angga. Tak lama kemudian masuklah cowok itu.
“Ya, Boss,” kata Angga dengan sikap sangat hormat.
“Jono, kau keluar dulu. Istirahat atau makan dulu sana. Nanti kalau perlu kupanggil lagi,” kata pria kulit hitam tinggi besar itu kepada pembantu cowoknya itu.
“Siap Boss!”

“Hmm, Angga... suruh teman cewekmu itu masuk. Aku sudah tak sabar lagi ingin melihat orangnya secara langsung.”
Angga menunduk dengan hormat. Ia keluar sebentar lalu kembali masuk bersama... Cie Stefany!
“Wow! Hahahaha. Memang kau tak salah pilih. Orangnya lebih cantik dari fotonya. Cantik sexy dan menggairahkan. Kau bisa dapet seperti ini darimana? Kelihatannya bukan cewek biasa-biasa ini. Malah kalau ketemu di tempat normal pasti kusangka anak orang kaya. Hebat! Hebat sekali kau, Angga! Hahahaha....”
“Iya Boss. Memang Stefany ini bukan cewek biasa. Maaf aja, Boss akan sulit menemukan yang seperti dia gini. Ini kesempatan satu diantara sejuta. Dan malam ini adalah malam keberuntungan Boss, hehehehe.”
“Ya, betul, betul, memang betul itu,” kata pria itu sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan pandangan mata tak lepas menggerayangi sekujur tubuh Cie Stefany. “Tapi, kau kenal dia darimana Angga? Kok tahu “barang bagus” seperti ini ga dikenalin sebelum-sebelumnya?”
“Ehmm... maafkan aku, Boss. Sebenarnya... eh, sebenarnya dia ini adalah pacar saya, Boss.”
“Ohya? Benarkah? Ahhahahaha.... Gadis ini adalah pacarmu tapi sekarang kau kasih ke Boss-mu yang jelek ini? Bagus. Bagus. Kau betul-betul anak buah yang setia, Angga,” katanya sambil mengangkat kedua jempolnya dan tertawa-tawa.
“Ya, maaf Boss, aku khan tahu fetish Boss seperti apa. Aku yakin setelah ini Boss bakal bahagia dengannya dan sudi mengampuni kesalahanku,” kata Angga dengan nada merendah.
“Oh, tentu, tentu. Katakanlah kepada cewekmu ini, kalau aku, Blackjack puas dengannya maka semua kesalahanmu akan menjadi masa lalu yang terlupakan. Namun ingat, ia harus melayaniku dengan sepenuh hati.”
“Tentu Boss. Aku sudah bicara dengannya. Dan ia sudah tahu apa yang mesti dilakukannya. Bahkan... ia malah tak sabar lagi ingin segera bertemu saat kubilang kalau Boss adalah orang dari Nigeria yang berkulit hitam dan tinggi besar.”
“Betulkah? Hmm, bagus, bagus. Gadis pintar. Denganku, kau pasti akan puas karena barangku jauh lebih besar dibanding orang-orang sini. Hahahaha.”

“Tapi Angga, dia ini khan pacarmu. Tidakkah kau akan cemburu?”
“Untuk Boss, aku rela melakukan apa saja termasuk menyerahkan pasanganku. Lagipula, seperti yang kubilang tadi aku tahu fetish Boss seperti apa. Aku ingin Boss gembira saja,” kata Angga.
“Hmm.. jadi kau tak keberatan? Kalau begitu kau boleh tinggal disini untuk menonton aku bersenang-senang dengan pacarmu ini. Supaya aku lebih bergairah menikmati pacarmu ini kalau kau ada disini. Hahahaha... Untuk itu, tutup pintunya sekarang,” perintahnya kepada Angga.

“Angga bangsat penjilat dan pengecut!” bentakku. “Kau sudah bukan manusia lagi. Kakakku begitu mencintaimu tapi justru kau korbankan seperti ini! Rasanya aku bukan laki-laki kalo tak menghajarmu!” kataku sambil mencoba berdiri namun saat itu kusadar kalau kedua tanganku terikat seperti seorang tawanan.
“Hahahaha... dan kau adalah adiknya pacar Angga? Hmm, bagus. Bagus. Makin banyak orang makin ramai. Hahahaaa..”
“Angga! Aku bersumpah akan membalasmu nanti!” desisku.
“Hmm, Rico. Sebenarnya aku tak ada masalah denganmu. Namun kau mencari masalah sendiri. Tak ada yang menyuruhmu kemari. Kini apapun yang terjadi padamu, semua itu adalah karena tindakanmu sendiri. Jangan lalu menyalahkan orang lain.”
“Jangan banyak mulut kau anjing bangsat!”
“Rico! Lu jangan ngomong sembarangan menghina Mas Angga. Omongan dia betul. Semua ini adalah kesalahanmu sendiri.”
“Cie! Pada saat ini lu masih membela dia? Dan lu bilang aku yang salah? Kayaknya percuma aku bela-belain lu selama ini. Pada akhirnya justru malah kena getahnya,” teriakku dengan nada kecewa. Kali ini aku betul-betul sangat kecewa dengan kakakku.
Sementara kulihat Boss Angga yang menyebut namanya Blackjack itu menonton pertengkaran kami bertiga dengan tersenyum lebar seolah seperti hiburan baginya.
“Rico, ketahuilah ya, tidak ada yang butuh bantuanmu. Aku tidak butuh bantuanmu. Semua ini memang kesalahanmu sendiri. Sudah berapa kali aku bilang, lu jangan ikut-ikut urusan pribadiku. Tapi lu selalu kepo pengin ngurusin urusan orang. Lu kesini juga ga ada yang menyuruh. Aku ga nyuruh. Mas Angga juga nggak. Satu-satunya orang bego yang membawa diri lu kemari ya lu sendiri! Jadi kalo lu mau nyalahin orang ya salahin diri lu sendiri itu!” bentak kakakku dengan wajah marah.

“Ok, Ok... Cukup. Wah, Angga, pacarmu ini kalo marah galak juga ya. Kalo di ranjang apa galak juga?”
“Hmm.. kalo itu sebaiknya Boss coba dan rasakan sendiri saja.”
“Kau betul-betul bangsat Angga!”
“Cukup!” bentak orang itu kepadaku. “Angga, silakan kau sumpal mulut bocah itu. Dan ikat dia di kursi.”

Angga berjalan mendekatiku. Dengan tersenyum sinis, ia menyumpal mulutku lalu mengikatku dengan kencang di kursi. Membuatku kini tak bisa berbicara dan tak bisa bergerak.

“Ok, sekarang waktunya hidangan menu utama. Siapa namamu? Stefany... ayo kesini kamu!”
“Wow, kau sungguh cantik sekali,” kata pria itu sambil kedua tangannya yang hitam legam meraba wajah putih kakakku. “Dan kulitmu sungguh halus.”

Tiba-tiba, breettt..... “Aahh,” Cie Stefany berteriak saat pria itu merobek baju atasan kakakku. Membuat bagian atas tubuhnya yang putih terbuka di hadapan pria itu dengan hanya bra merah yang menutupi payudaranya. kakakku secara refleks berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

Aku tak tahan melihat penghinaan yang dialami oleh kakakku ini sehingga aku memejamkan mata dan memalingkan wajahku. Namun rupanya hal itu tak disukai oleh pria berkulit hitam itu.
“Angga!” teriaknya. “Kau paksa adik pacarmu itu untuk terus menonton. Jangan biarkan ia menutup matanya.”
“Hei kamu! Kau buka matamu lebar-lebar. Kau harus melihat terus sampai semuanya berakhir! Kalau kau berani menutup matamu lagi, biar sedetik pun, akan kubutakan matamu biar kau tak bisa melihat lagi seumur hidupmu. Mengerti kau!” sergahnya dengan marah.

“Maafkan adikku, Pak. Dia orangnya memang ... agak lambat. Tolong jangan sakiti dia, dan.... aku akan membuat Bapak bahagia,” kata kakakku sambil mendekatkan tubuhnya ke tubuh orang itu.

“Hahahaha... ok, ok. Aku berjanji tak akan menyakiti dia, manis,” katanya meraba dagu kakakku. “Asalkan kau mau melayaniku dengan baik sementara mereka berdua menonton kita bersenang-senang. Hahahaha.”
“Dengan ini aku menyatakan bahwa aku bersedia menonton Boss menikmati pacarku,” kata Angga dengan takzim.
“Hmm, bagus! Jadi disini ada pacar yang dengan sukarela menonton, ada adik cowok yang dengan terpaksa menonton. Hahahaha. Bakal seru ini. Sementara ceweknya bersedia melayaniku dengan sepenuh hati.”
“Ya, aku bersedia melayani Bapak dengan sepenuh hati apabila Bapak mau berjanji akan mengampuni kesalahan Mas Angga dan tidak melukai adikku.”
“Tentu aku bersedia, sayang. Tapi jangan panggil aku bapak. Namaku Blackjack. Panggil aku Om Jack aja.”
“Baik Om Jack.”

“Tahukah kamu kenapa aku dipanggil Blackjack?”
“Ehm.. kenapa Om?”
“Karena itu adalah julukan.... “Black Cock of Mr. Jack!” katanya sambil memelorotkan celana trainingnya dan mengeluarkan penisnya yang berdiri tegak perkasa.
“Ooohhh!!!” kakakku berseru kaget melihat penis hitam Mr. Jack yang berukuran raksasa itu. Atau mungkin tepatnya ngeri! Karena penis itu begitu besar dan panjang dengan kepalanya yang tersunat bagaikan kepala ular kobra yang memandang mencorong di depan mata kakakku.
“Hahahaha... kamu suka dengan penisku ini, Stefany?”
“I-iya... aku suka Om Jack,” jawab kakakku dengan wajah masih terlihat bergidik ngeri dan tubuh agak mundur ke belakang.
“Kalo gitu ayo kamu elus-elus dengan tangan halusmu itu, sayang,” kata Blackjack meraih tangan kakakku dan disentuhkannya ke batangnya.
Tangan halus Stefany menggenggam penis raksasa hitam itu dan mengocok-ngocoknya.

Blackjack mencium bibir Stefany. Mulutnya yang jauh lebih besar melumat habis bibir kakakku. Apalagi ia jauh lebih tinggi dan besar dibanding kakakku. Dengan tinggi 165 cm sebenarnya kakakku tidak tergolong pendek untuk ukuran gadis Asia, namun di hadapan pria Nigeria yang tingginya sekitar 180 cm dan berbadan kekar dan berotot ini, ia jadi terlihat kecil dan secara fisik terlihat dikuasai secara total oleh Blackjack. Kakakku menengadah ke atas saat Blackjack dengan mudah menikmati bibirnya. Kedua tangan Blackjack meremas-remas dada kakakku yang terbalut bra merah menyala.

“Emmhhh....eemmhhh....” Kakakku mulai mendesah-desah dan tubuhnya secara spontan melakukan goyangan-goyangan erotis seiring dengan tekanan mulut dan tubuh Blackjack. Kedua tangan pria itu kini meraba-raba pinggul kakakku yang terlihat menonjol di balik celana panjangnya sambil tak melepaskan ciumannya. Tangan Stefany sementara terus mengocok-ngocok sepanjang penis Blackjack dengan jari-jarinya mengusap-usap kepalanya saat tangannya berada di posisi atas.

Blackjack melepaskan ciumannya. Dipandangnya sejenak dada montok kakakku. Kemudian tangannya meraih ke bagian depan bra merah itu dan dibukanya pengait di bagian tengahnya lalu disibakkannya bra itu ke kedua sisi.

“Wowww!!! Suit..suittt....” Blackjack bersiul-siul dengan mata tak berkedip menatap payudara kakakku. “Hehehe...I like pink tits.” Kedua tangan Blackjack langsung merengkuh sepasang payudara Stefany. Tangannya meraba-raba dan meremas keduanya.

Blackjack yang jauh lebih tinggi kini kembali melumat bibir Stefany. Mulutnya berkecipakan saat beradu dengan mulut Stefany. Tangannya meraba paha bagian belakang dan pinggul Stefany. Kedua paha mereka hampir bersentuhan. Mulut Blackjack menjelajahi mulut Stefany.
“Ooohhh.... ohhhh.....”
“Clepp... clepp... ooohhh...”
Keduanya saling mendesah. Mulut mereka saling bercipakan. Lidah keduanya saling beradu. Terutama lidah hitam dan panjang Blackjack begitu dominan menjelahi setiap mili lidah Stefany. Tangan Blackjack meraba payudara dan puting Stefany.
“Ooohhhh.....ooohhhh......oooohhh.....” Stefany mendesah-desah.
Kedua telunjuk Blackjack memainkan kedua puting merah Stefany yang berdiri tegak menonjol. Membuat Stefany jadi kegelian dan tubuhnya menggeliat-geliat.
“Ooohhh.....ooohhhh.......”
Sementara mulut keduanya terus bercipakan.

Blackjack membungkukkan badannya. Mulutnya menghisap puting payudara Stefany. Dua-duanya mendapat giliran. Lidahnya yang hitam panjang kini melelet-lelet di puting merah Stefany. Keduanya disasarnya bergantian.
“Ooohhh....ooohhhh.....ooohhh......”
Stefany mendesah dan menggelinjang-gelinjang.
Tangan Blackjack merogoh ke dalam celana panjang Stefany. Dari tempatku duduk, cukup jelas tangan itu bermain-main di bagian vagina.
“Aaahhhh.....ahhhhhhh......aaahhhhh....”
Stefany makin menggelinjang liar saat tiga bagian sensitif dan titik nyala gairah seksualnya dirangsang dengan hebat oleh pria itu.
“Ooohhh... Om Jack.....oooohhhhh.....”

Blackjack meloloskan sisa-sisa pakaian di bagian atas tubuh Stefany. Diloloskannya baju atasan yang telah robek itu keluar dari tubuhnya. Dan dibuangnya bra merah itu ke lantai. Blackjack menatap tubuh mulus Stefany yang atasnya tak memakai apa-apa dan bawahnya masih bercelana panjang. Sepasang payudara indahnya berdiri dengan tegak, kencang, dan menantang dengan kedua puting merahnyanya menonjol tegak ke depan. Blackjack meraba-rabai kembali payudara indah kakakku. Sepertinya ia begitu menyukainya.

Ia berdiri membelakangi Stefany. Lagi-lagi payudara indahnya direngkuh kedua tangan hitam Blackjack dari belakang untuk kemudian diremas-remasnya. Mulutnya kini melumat bibir Stefany dari samping. Kedua ibujarinya memainkan kedua puting Stefany sementara lidahnya saling beradu dengan lidah Stefany.

Blackjack membawa Stefany ke atas ranjang. Dalam keadaan duduk dengan kedua kaki selonjor, payudara Stefany yang kencang tegak menantang kembali diemut Blackjack. Sebelum kemudian mereka kembali saling beradu bibir, beradu lidah sementara giliran jari-jari Blackjack yang menggarap payudara Stefany.

Blackjack meloloskan celana panjang sekaligus celana dalam Stefany. Kemudian ia juga melepas seluruh bajunya. Kini keduanya telanjang bulat dengan warna kulit berbeda kontras. Stefany terlihat kecil di depan Blackjack. Membuat ia melihat ke atas dengan ekspresi wajah masih agak-agak ngeri karena memang penis di depannya itu berukuran raksasa. Sementara Blackjack memandang agak ke bawah menatap tubuh telanjang Stefany dengan tatapan penuh birahi. Dipandangnya liang vagina Stefany di antara kedua pahanya yang terbuka. Liang vagina sempit yang segera akan diobrak-abriknya itu.

Ia mendekatkan penisnya ke depan wajah Stefany. Dengan pandangan masih terlihat agak ngeri, ia memegang penis hitam itu dan....
Shleeb....shleebbb....shleeb....
Ia mengulum dan menyepong penis raksasa Blackjack. Saking besar dan panjangnya, bahkan beberapa kali kakakku terbatuk dan hampir tersedak saat mengemut masuk di dalam mulutnya. Sementara Blackjack justru tertawa gembira.
“Hahaha... ayo emut terus..oooh....ohhh... lanjutkan, bitch,” katanya memegang kepala kakakku dan ikut mendorong-dorongnya sambil merem melek.
“Hmm... mantap nih, sepongan pacarmu,” katanya sambil menatap Angga,”Dan kakak cewekmu, hehehehe,” katanya saat mengalihkan pandangannya ke arahku.
“Ayo emut terus... sedot yang kuat, you bitch!” serunya pada kakakku sambil menjambak rambutnya.
Ugh....ugh.....ugh.... beberapa kali kakakku terbatuk-batuk dan tersedak oleh karena panjangnya penis itu.
Saat sepongan itu berhenti, seketika kakakku terbatuk beberapa kali.
“Hahahaha....enak ya. Baru kali ini kamu ngerasain penis sebesar punyaku ya.”

Blackjack membentangkan kedua paha Stefany lebar-lebar dalam keadaan telentang di ranjang. Kepalanya menyusup diantaranya. Lidahnya dijulur-julurkan di bagian vulva Stefany.
“Ooohh....oohhh.....ooohhh......” Stefany yang tadinya agak begidik ngeri kini jadi mengerang-erang nikmat. Apalagi kini Blackjack membuka liang vaginanya dan lidahnya yang panjang mampu menjangkau bagian dalam vaginanya yang selama ini tak pernah terjamah. Membuat tubuh kakakku kini menggelinjang-gelinjang liar dan mendesah tak keruan.
“Aaaahhhh......aaaahhhhhh......aaaahhhhh.......” Suaranya menjerit-jerit mengisi seluruh ruang kamar yang luas itu.
Sementara, shluurrpppp....shluurppppp......, lidah panjang Blackjack terus menjilat-jilat menggelitik titik-titik sensitif di bagian dalam liang vagina Stefany.

Blackjack menghentikan permainan lidahnya. Liang vagina Stefany telah mengeluarkan cairan pelumas cukup banyak. Kini ia akan menindih tubuh kakakku. Didekatkannya penis panjangnya di depan liang vagina Stefany. Stefany rupanya tahu apa yang akan dilakukan Blackjack terhadap liang sempitnya. Ia memandang penis hitam raksasa itu dengan pandangan horor. Kini saat yang ditakutkannya telah tiba....

Blackjack seperti mafhum dengan ketakutan kakakku. Penisnya tak jadi dimasukkannya. Namun kini batang penisnya itu ditepuk-tepukkannya persis di depan liang sempit itu.
“Ooohhh.....ooohhh......” Kakakku mendesah mungkin dikiranya penis itu telah masuk ke dalam dirinya. Padahal itu baru untuk persiapan saja.

Akhirnya Blackjack tak dapat menahan nafsunya. Didekatkannya kepala penisnya di depan liang kakakku. Dan, jleebb!
“AAAGHH”
Kakakku menjerit keras saat penis Blackjack akhirnya masuk ke dalam dirinya. Tubuhnya tergetar hebat. Kedua tangannya mencengkeram seprei. Dan ia terus berteriak sekencang itu saat Blackjack terus mendorong masuk penisnya sampai akhirnya penisnya yang besar dan panjang itu amblas masuk ke dalam vagina kakakku seluruhnya.

Begitu amblas ke dalam, Blackjack kemudian memompa penisnya maju mundur di dalam tubuh kakakku.
“AAAHHH.....OOOHHHH.....AAAHHH.....AAAHHHH......”
Kakakku terus mendesah-desah dengan keras sambil kedua tangannya mencengkeram seprei seiring dengan hunjaman penis Blackjack dalam dirinya.
“AAAHHH....AAAHHHH.....OOOHHHH....Om Jack.... Ampun Om Jack.... Ampun.....AAHHHH....”
Sementara Om Jack dengan telengas terus mengocok penisnya untuk menikmati sempitnya vagina kakakku. Kakakku terus berteriak-teriak....
“Hehehehe.... enak ya, bitch... you like it eh? You like my big black cock?
“AAHHH...I-IYA....ENAK OM......OOHHH.....AMPUN OM.....AMPUN....OOHHH....AAHHHH”
“Hahahahahaaa.....”
Blackjack terus menyodok-nyodokkan penisnya sambil memegang pinggang kakakku. Badannya yang hitam tinggi besar membuat kakakku terlihat sungguh tak berdaya.
“AAAHHH....AAAHHHHH.......ADUHH.....OOHHH....ENAK OM.....AHHHH.... OM JACK....AAHHHH”
Seluruh tubuh kakakku tergoyang-goyang bahkan kedua payudaranya bergerak-gerak berputar-putar seiring kocokan penis Blackjack.
“OOHHH....OOOHHH.....OOOHHHH......OOOHHH......”
Blackjack merengkuh kedua payudara kakakku dan mulai meremas-remasnya saat terus menyetubuhinya.
“OOOHH.....OOOHHH.....OOOHHH......”
Kini sepertinya kakakku tak merasakan rasa nyeri lagi sebaliknya justru merasakan rasa nikmat luar biasa.

Blackjack mengangkat kedua kaki kakakku dan menekuknya ke atas. Kemudian ia kembali menyetubuhi kakakku, menikmati jepitan rapat pada penisnya. Sambil ia mengenyoti puting payudara kakakku. Tubuh Blackjack yang hitam legam begitu kontras dengan tubuh putih mulus kakakku.

Setelah cukup puas menikmati, akhirnya ia sedikit memberi napas kakakku dengan menarik penisnya keluar. “Wow... liat tuh memek lu jadi menganga begitu. Hahahaha.” Lalu ia menyuruh kakakku untuk sedikit mengubah posisi tubuhnya supaya aku dan Angga bisa melihat perubahan yang terjadi pada vagina kakakku yang terlihat jadi terbuka.

Blackjack menyuruh kakakku bangkit dan berdiri. Saat berdiri dan berjalan terlihat cara melangkahnya agak berbeda. Namun Blackjack tak mempedulikan itu. Yang dipikirkannya kini adalah kembali menikmati tubuh kakakku. Dimasukkannya penisnya dari belakang dalam posisi berdiri. Kali ini sepertinya penisnya lebih mudah masuk dibanding sebelumnya. Lalu kembali kakakku “ah uh ah uh” saat vaginanya digedor-gedor dalam posisi baru ini. Sambil menyetubuhi, Blackjack meremas dan menggoyang-goyang sepasang payudara kakakku dari belakang. Mulutnya kembali melumat dan menguasai mulut kakakku.

Setelah itu adegan kembali berlanjut di ranjang. Kali ini Blackjack yang tidur telentang dengan penis raksasanya mengacung ke atas. Stefany mendekatkan vaginanya di atas penis hitam itu. Dan, bleesshhh..... rupanya Stefany kini telah mulai terbiasa dengan ukuran raksasa penis Blackjack. Tanpa kesulitan ia berhasil memasukkan seluruh batang itu di dalam dirinya. Lalu ia menggerakkan tubuhnya naik turun.
“AAAHHH.....UUHHHHH.....AAAHHH......OOOHHHH.....”
Ia mendesah-desah dengan liar sambil kedua payudaranya berguncang-guncang naik turun mengikuti gerak rambut panjangnya saat ia menggerakkan tubuhnya secara vertikal.
“AAHHHH.....OOHHHH......OM JACK......AAHHHH......ENAKK!!.....”
You like my black cock?”
“AAHHHH.....YESSS.....I LIKE IT.....”
“Say it! Say it bitch... Say that you like my black cock.”
“OOOHHHH......OOHHHHH.....I LIKE.....I LIKE YOUR BLACK COCK......I LIKE BLACKJACK’S COCK......I LIKE YOUR FUCKING BLACK COCK!!.... AAAHHHH......AAAHHHHH.....”
Blackjack kini meremas-remas payudara kenyal Stefany, memainkan putingnya sementara penisnya terus menerus membelah vagina Stefany.

Kini mereka kembali bersenggama dalam posisi berdiri. Blackjack yang tubuhnya jauh lebih besar dan lebih kuat tanpa kesulitan mampu mengangkat tubuh kakakku. Dengan kedua tangan kakakku memeluk leher Blackjack dan kedua kakinya ditekuk ke depan dan disangga di kedua tangan Blackjack, pria Nigeria itu memasukkan penisnya ke dalam vagina kakakku sambil kedua tangannya mensupport pantat kakakku. Dan, digoyangnya tubuh kakakku berayun-ayun maju mundur.
Plokk...plokk...plokk.....plokk..... kedua tubuh yang berbeda warna itu saling beradu.
Shleebbb...shleeb.....shleeb.....shleebbb..... penis hitam dan vagina pink itu terus saling bergesek.
“OOOHHH.....OOOHHHH.....OOOHHH....OOOHHH....” Sementara suara kakakku mendesah-desah dengan keras. Payudaranya berguncang-guncang. Rambut panjangnya yang terurai ikut bergerak-gerak. Seluruh tubuhnya bergerak maju mundur akibat gerakan tangan Blackjack.
“OOOHHH....SON OF A BITCH.....OOOHHH.....YOUR COCK IS FUCKING SHIT.....OOHHHH..... ENAKKK...”
“OOOHHH....I LIKE THIS FUCKING POSITION..... SHITT.....OOHHH....IT’S SO FUCKING GOOD......”
“.OM JACK....YOU FUCKING SHIT.....YOU REALLY FUCKING SHIT....OOHHH....AKU GA TAHAN OM.......” “AAAHHHH......AAAAHHH.....AAAAHHHHHHHHHHH.......AAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHH”

Dikenthu dalam posisi yang tak umum seperti itu, membuat pertahanan kakakku jebol juga. Tak hanya itu, ia terlihat sangat menikmatinya. Bahkan setelah itu pun, ia masih meneruskan ceracauan tak jelasnya.
“Ooooh Om Jack.... only strong black man like you can fuck me in this position.... and I like being fucked like this. I feel like a BITCH! REAL BITCH!!”

Itu adalah klimas bagi kakakku namun Blackjack masih belum selesai. Ia kembali menyetubuhi kakakku dalam posisi doggy style. Penis hitamnya menyodok-nyodok vagina kakakku dari belakang. Sambil ia memegang rambut panjang kakakku seperti seorang koboi yang mengendalikan kuda liar.
Shleebbb...shleeb.....shleeb.....shleebbb.....
Penisnya terus menembusi vagina kakakku.

Sampai akhirnya ia menarik penisnya keluar. Didekatkannya penisnya ke wajah kakakku dan dikocoknya. Sampai akhirnya....
Crottzzz....crottsss......kecrottsss....makcrottt........
Penis hitam raksasa itu mengeluarkan air mani sangat banyak menyemprot ke wajah dan rambut kakakku.

“Oohhhh......” Pria Nigeria berbadan besar itu akhirnya terkulai lemas dan telentang di ranjang. Sementara kakakku membasahi wajah dan rambutnya yang belepotan sperma itu dengan air wastafel lalu melapnya dengan tissue.

“Hmmm.... bagaimana Stefany, kamu puas?”
“Puas sekali Om Jack,” jawab kakakku sambil tersipu malu. “Belum pernah sebelumnya main posisi yang diayun-ayun gitu.”
“Hahaha. Aku juga puas dengan kamu, Stefany-ku sayang,” katanya sambil meraba payudaranya. “Kamu cantik, sexy, puting dan vaginamu merah, goyangannya mantap lagi. Trus memekmu masih seret, hehehehe. Apalagi ada dua penonton disini Hahahaha,” katanya sambil memeluk kakakku. Sementara kakakku juga menggelayut manja di dekapan pria berkulit hitam itu.
“Tapi Om masih ingat khan dengan dua janjinya tadi?”
“Oh tentu sayang. Adikmu habis ini akan kulepas. Sementara Angga kuampuni kesalahannya. Tapi kamu harus jadi cewek cem-cemanku ya.”
“Ehm... boleh,” kata kakakku dengan agak tersipu namun tubuhnya dirapatkan ke tubuh Blackjack. Membuat kedua puting payudaranya menempel di tubuh Blackjack.
“Angga, bagaimana denganmu... kaudengar sendiri pacarmu bilang dari mulutnya sendiri kalau dia mau jadi cewek cem-cemanku. Apakah kau rela membagi pacarmu?”
“Demi Boss Blackjack, apapun yang kupunya rela kuberikan kepada Boss,” kata Angga dengan posisi tubuh menunduk dan penuh takzim.
“Hahahaha.... bagus, bagus. Jadi kau sungguh-sungguh mau?” tanya Blackjack sambil menatap kakakku Stefany.
“Aku mau Om Jack.”

Very good. Kalau begitu kamu harus nurut perintahku. Jono!” panggil Blackjack sambil memencet tombol interkom.
“Iya Boss.”
“Kamu kesini dan bawa video kamera.”
“Baik Boss.”

“Angga, buka pintunya,” perintah Blackjack saat ada yang mengetuk dari luar.
“Masuk Jono. Perkenalkan, ini Stefany, cewek cem-ceman baruku,” katanya.
Jono masuk dan melihat kakakku dengan mata tak berkedip. Karena kakakku masih dalam keadaan telanjang bulat. Sementara kakakku secara refleks ingin menutupi tubuhnya namun Blackjack justru melarangnya.
“Tenang saja. Ini cuma Jono, pembantuku. Tadi khan kamu berjanji menuruti perintahku. Ayo kamu berdiri telanjang bulat supaya Jono bisa merekamnya. Ini adalah tradisi di tempat sini sebagai jaminan supaya siapapun tidak bisa main-main.”
“Jono, ayo kamu ambil videonya Stefany dari segala arah. Hahaha, liat. Cantik khan cem-cemanku yang baru. Silakan kalau kau mau pandangin, silakan pandangin sampai puas. Hehehe, kapan lagi kau bisa ngeliat tubuh telanjang cewek mulus kayak gini, No. Tapi ingat, liat sepuasnya boleh tapi jangan berani-berani menyentuh dia ya. Hahahaha.”

“Ok, sudah selesai. Kau boleh pake pakaianmu lagi,” perintah Blackjack kepada kakakku. “Oh ya, kau bisa pake ini,” katanya sambil melemparkan kaus oblong kepada kakakku karena sebelumnya pakaiannya telah dirobeknya. “Jono kau boleh pergi sekarang.”

“Angga, buka sumpalan mulut dan ikatan adiknya Stefany.” Angga berjalan mendekatiku lalu membuka sumpalan mulut dan ikatanku.
“Kau boleh pergi sekarang,” kata Blackjack kepadaku.

Kulihat Stefany kakakku yang kini sedang dipeluk Blackjack namun ia juga menggelayut manja kepada pria itu. Hmm, rasanya saat ini tak perlu lagi aku berbuat sesuatu untuknya. Atau bahkan berbicara kepadanya. Saat ini ia akan lebih memilih tinggal bersama Blackjack. Karena itu, aku akan meninggalkan tempat ini.

“Baik, aku permisi Om.”
“Cie, aku jalan dulu,” kataku singkat.
Lalu kulihat Angga.
Aku berkata,
“Om Blackjack, sebenarnya Angga telah punya istri. Sementara kakakku itu hanyalah pacar gelapnya saja. Bahkan mungkin satu diantara sekian banyak pacar-pacar gelapnya. Jadi kalau Om ingin Angga menonton seperti barusan, seharusnya itu bukan dengan kakakku namun istrinya. Lagipula bukankah tadi ia bilang, apapun yang ia miliki ia rela untuk berikan kepada Om.”

Wajah Angga terlihat merah padam karena marah namun kemudian berubah pucat pasi saat suara keras menegurnya tajam.
“Hmm, Angga! Benarkah itu? Benarkah kau telah mempunyai istri?!”

Aku segera meninggalkan tempat itu karena aku tak ada urusan apa-apa lagi disini. Sejalan dengan apa yang cowok itu katakan kepadaku tadi, ia mencari masalah sendiri. Kini apapun yang terjadi padanya (atau keluarganya), semua itu adalah karena tindakannya sendiri.

“Hahahaha... Betul. Angga telah beristri. Kakakku hanyalah pacar gelapnya saja,” sambil keluar aku tertawa terbahak-bahak dan berteriak keras dengan hati sangat puas.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd