Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Once Upon A Time In Someplace

Bimabet
ceritanya tiap update slalu penuh kejutan, d tnggu updatenya suhu.
 
:jempol: mantab ss nya...
Tapi ane masih penasaran juga kapan artis2 laen di exe..hehehe :D
 
Update !!!


Chapter X : Showtime

Aku terbangun ketika hari menjelang fajar. Kurasakan pancaran hawa dingin dari pendingin udara menerpa tubuhku yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Aku masih terbaring diranjang tempat kami bercinta sepanjang malam. Dilihatnya jam sudah pukul empat pagi. Badanku terasa sedikit lemas karena sepanjang malam mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Mbak Ina yang ternyata tak kunjung puas.

Aku masih berbaring lemas diranjang. Kucoba membayangkan apa yang telah terjadi tadi malam. Seperti mimpi tapi benar nyata terjadi. Mbak Ina yang terlihat lembut dan anggun ketika dikantor ternyata bisa sangat ganas di tempat tidur.

Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Mbak Ina dengan rambut basah. Mbak Ina telah berganti pakaian dengan pakaian lebih tertutup walau masih termasuk baju tidur. "Sudah bangun Vin, mandi sana. Biasanya sebentar lagi akan ada suster yang kontrol, Tidak enak nanti kalau ranjangnya acak-acakan". katanya sambil tersenyum dan langsung merapikan ranjang.

Aku bangkit kemudian menuju kamar mandi. Aku menguyur tubuh untuk mengembalikan kesegaran tubuhku. Saat keluar dari kamar mandi, Aida ternyata sudah bangun. "Pagi Ai, sudah bangun ya. Apa Ai sudah merasa baikan," tanyaku pada Aida. "Pagi Om, Sepertinya Ai tidur nyenyak banget. Sampai tidak tahu Om Gavin ikut jaga Ai" jawab anak yang berumur tujuh tahun itu.

"Itu tandanya Ai sudah sehat, sehingga bisa tidur nyenyak" jawabku lagi. "Ya Om, makasih ya sudah menemani Ai." kemudian dia berkata pada Mbak Ina, "Ma, Ai boleh mandi tidak? Badan Ai terasa lengket semua" Mbak Ina mengagukan kepalanya. Kemudian menuntun Aida dan dibawa masuk kamar mandi.

Saat Mbak Ina memandikan Aida aku kembali menyalakan laptopku dan kemudian browsing diinternet mencari info tentang permata. Kukeluarkan permata yang kuambil dari safe deposit box milik Om Gian. Kucoba mencocokkan permata itu dengan gambar-gambar yang ada dilayar monitor.

Mungkin aku terlalu terpaku pada apa yang kucari. Sehingga tanpa kusadari Mbak Ina telah duduk disampingku. Dia ikut memperhatikan apa yang ada dilayar. Tiba-tiba dia berkata "Oh ya aku ingat!" .

"Ah Mbak bikin kaget aja, tapi maksud Mbak ingat apa?"

"Itu Vin, foto-foto yang ada dalam data mu. Yang menurutmu data penting" Kata Mbak Ina mengejutkanku. "Coba kamu kembali buka data-datamu". Aku segera membuka file yang berisi foto-foto yang aku dapat dar Om Anwar.

"Ya benar Vin, Orang ini adalah yang kumaksud" Mbak Ina menunjuk salah satu foto. "Orang ini yang pernah datang kerumah mantan suamiku. Aku ingat karena orang ini datang bersama orang asing. Dan orang asing itulah yang membawa permata seperti ini" kata Mbak Ina sambil memperhatikan permata yang sekarang ada ditangannya.

"Tolong kalau bisa Mbak jelaskan tentang orang ini" kataku. Mbak Ina kemudian bercerita suatu hari delapan tahun yang lalu suaminya menerima kedatangan tanu tiga orang. Yang pertama pemuda berumur sekitar dua puluh lima tahun yang dipanggil suaminya dengan 'Mister Raj', yang kedua sekitar empat puluh tahun dipanggil 'Mister Singh' kedua orang ini tampaknya berasal dari India. Dan yang ketiga orang yang ada difoto itu yang di panggil 'Xin' oleh suaminya. Orang inilah yang tampaknya memperkenalkan dua orang India itu pada suaminya. Karena dilain hari orang ini juga datang tapi dengan orang lain lagi. Dan orang India Itulah yang membawa permata seperti yang ada ditangannya.

"Apa mantan suami Mbak pedagang permata" tanyaku pada Mbak Ina.

"Tidak juga, Dia punya beberapa perusahaan tambang, beberapa perkebunan di Kalimantan. Kalauu permata mungkin kesukaan saja".

Aku jadi bingung, Apa hubungan Om Gian dengan pedagang permata. Mengapa dia membuntuti orang-orang ini. Aku berpikir paling tidak aku harus menemui mantan suaminya Mbak Ina untuk mengetahui tentang orang ini. Kemudian aku bertanya pada Mbak Ina "Mbak Kalau boleh tahu dimana alamat mantan suami Mbak dan siapa tahu Mbak tahu nomer telepon atau ponselnya".

Kemudian Mbak Ina memberikan alamat rumah dan nomer telepon mantan suaminya dulu yang Mbak Ina sendiri tidak tahu apa masih tetap alamat dan nomer teleponnya. Dan yang membuatku lebih terkejut saat Mbak Ina menyebutkan nomer telepon mantan suaminya seperti familiar. Setelah beberapa saat barulah aku sadari bahwa nomer telepon itu adalah milik teman Kang Jono yang memesan mobil yang dipergunakan untuk membunuh Om Gian.

"Eh Mbak benarkah ini nomer telepon punya mantan suami Mbak?" tanyaku memastikan.

"Benar Vin, Tapi Mbak tidak tahu apakah nomernya masih digunakan atau sudah ganti. Memang kenapa Vin?'

"Tidak kenapa-napa Mbak, Tapi apa dia juga orang dunia hitam. Maksud saya apa dia punya bisnis ilegal?"

"Kalau itu Mbak tidak tahu pasti Vin. Mbak memang pernah mendengar hal seperti itu. Tapi selama Mbak jadi istrinya belum pernah dia berurusan dengan pihak berwajib. Dia jarang berada dirumahnya, Kalau tidak kamu bisa ke kantornya yang ada di C Towers Menteng, Tapi dia juga jarang berada ditempat. Dia lebih banyak keluar. Maklum usahanya banyak. Orang tuanya merupakan salah satu orang terkaya dinegeri ini".

"Apakah 'Xin' ini termasuk tangan kanannya atau rekan kerja nya yang terpercaya".

"Mungkin saja, Tapi ..." Perkataan Mbak Ina terpotong karena masuknya dua orang suster untuk cek rutin pasien. setelah selesai merekapun keluar. Sementara Aida kembali keatas ranjang dann melihat siaran telavisi.

Mbak Ina kemudian melanjutkan kata-katnya yang tadi terputus. "Tapi ada dua orang lagi yang sering ketemu dengan 'Sony' (Nama mantam suaminya).

"Dua orang Mbak!" kataku. Aku jadi ingat dua orang yang diceritakan berada didalam mobil bersama Om Gian sebelum mobilnya tertabrak kereta. "Apakah mereka " pikirku dalam hati. "Mbak bisa ceritakan tentang mereka?"

"Mbak akan coba mengingatnya. Usia dua orang itu sebaya dengan Daud, mereka adalah teman sekolah dan kuliah. Tapi aku tidak tahu pasti nama mereka, karena setiap mereka datang Daud memanggilnya 'Jo' dan 'Pemenang'. Yang bernama Jo tubuhnya tinggi tapi agak kurus, putih, pendiam tampaknya. Karena jarang sekali aku mendengar suaranya ketika datang. Yang dipanggil pemenang juga sama tingginya, tapi kulitnya lebih gelap. Dia lebih banyak berbicara.

"Apakah mereka punya ciri khas Mbak?"

"Mbak tidak tahu Vin, karena kalau bertemu mereka paling dua tiga menit. Setelah itu Mbak disuruh pergi tidak boleh mendengarkan pembicaraan mereka."

Aku kembali berpikir, Apakah benar-benar mereka orangnya. Tampaknya untuk mengetahui secara pasti aku harus menemui 'Sony' mantan suami Mbak Ina. Mbak Ina kemudian meninggalkan aku larut dalam pikiranku. Dan dia mempersiapkan diri untuk berangkat kekantor. Aku kemudian kembali mencatat data-data yang kuanggap penting. Tidak lupa aku menghubungi Mas Bram bercerita tentang hal yang baru kutemukan. Aku minta Mas Bram mencari data tentang "Sony Danubrata'. Apakah dia punya catatan kriminal di kepolisian. Dan dia berjanji akan mengabari secepatnya, Tidak lupa dia mengingatkanku untuk hati-hati.

Setelah selesai mencatat aku segera menutup laptopku. Kemudian aku keluar dari ruangan itu untuk jalan-jalan sekedar olah raga ringan disekitar rumah sakit dan juga untuk mencari makan. Pukul Enam lebih sedikit Aku dan Mbak Ina berangkat kekantor setelah Aida ada yang menjaganya. Mbak Ina mengatakan nanti siang saat istirahat kantor dia akan membawa Aida pulang kerumah. Dia memintaku ikut kalau bisa. Aku menjawab akan berusaha ikut menjemput.

-=+=-

Saat sampai kantor aku segera mencari Fariz yang telah datang duluan. Jam Delapan pagi aku dan fariz berangkat ke kantor BNN bersama bapak kepala kantor. Jam Sembilan rapat koordinasi pun dimulai. Dimulai dengan pembentukan tim. Intinya akan dibuat tim gabungan rahasia, dan yang mengetahui adanya tim ini adalah pimpinan kantor dan koordinator di kantor masing masing, dan tentu saja anggota tim. Dan ketua tim gabungan adalah dari BNN pusat.

Dasar utama adalah adanya surat rahasia yang diterima BNN tentang akan adanya N*rk*t*ka dan sejenisnya yang akan masuk ke Indonesia dengan jumlah dan nilai yang luar biasa. Dan tujuan pembentukan tim ini adalah untuk pencegahan peredaran N*rk*t**a itu, Dan terutama saat ini yang sedang dicurigai adalah banyaknya barang itu yang beredar dikalangan Artis, Sosialita dan pesohor lainnya.

Angota tim diminta mengawasi dan kalau bisa bergaul dengan orang-orang yang dicurigai sebagai pemakai maupun pengedar. Dari Direktorat tempatku bekerja ada delapan orang termasuk aku. Baik itu dari kantor pusat, kantor wilayah dan kantor pelayanan. Dari Kepolisian ada dua belas orang, Baik dari Polresta, Polda Metro dan Mabes Polri. Dari BNN juga dua belas orang, Dan delapan lagi dari berbagai kalangan ada dari LSM, Artis dan lain lain yang concern terhadap masalah obat-obat terlarang. Jadi semua total empat puluh orang termasuk Ketua tim, Wakil Ketua dan Empat orang koordinator.

Aku masuk dalam tim dua. Berbeda dengan FariZ yang masuk tim satu. Termasuk dalam tim ku ada Mbak Lula Kamal. Ya Lula Kamal yang Do*t*r dan selebritis itu. Seperti diketahui dia memang concern terhadap masalah seperti ini. Ya sebagai selebritis Mbak Lula bisa memperkenalkan anggota tim kepada artis yang menjadi target operasi.

Setelah dibagi menjadi empat tim, Maka sekarang masing-masing tim melakukan briefing yang dipimpin oleh ketua koordinator. Brifieng berlangsung kurang lebih empat puluh lima menit. Dan meghasilkan kesimpulan antara lain. Kita bebas bergerak kemanapun baik dengan tim ataupun perorang. Dengan syarat setiap akan melakukan tindakan tertentu harus diketahui minimal satu anggota lainnya. Setiap hari memberi laporan kepada ketua koordinator atau wakilnya. Setiap minggu akan mengadakan briefing lagi untuk evaluasi kinerja. Dan setiap bulan akan kembali berkumpul bersama untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dari semua tim.

Mbak Lula bertugas sebagai wakil koordinator kemudian menyampaikan bahwa nanti hari kamis dan jum'at dia mendapat undangan sebagai pembicara. Dan akan ada artis yang tampil sebagai bintang tamu. Dan saat itulah dia akan mengajak beberapa anggota tim untuk ikut dan diperkenalkan dengan para selebritis itu. Begitu juga nanti malam sabtu dan minggu dia juga akan membawa anggota tim saat menghadiri pesta kaum sosialita.

Setelah itu briefing selesai. Dengan adanya keputusan tadi, paling tidak aku punya waktu luang hari ini dan besok. Dan hal ini bisa kupergunakan untuk urusan pribadiku. Aku sudah berjanji pada Bunda Maia untuk datang ketempatnya, tapi itu bisa nanti jam satu atau dua siang. Kulihat jam ditangan sudah menunjukan pukul sebelas siang. Paling tidak aku punya waktu dua jam untuk mencari Sony Danubrata.


To Be Conticrooot ...
 
:jempol::jempol:
Updatenya tambah :mantap: suhu jadi makin penasaran....
Kalau nubi boleh kasih saran updatenya jangan terlalu sering suhu tapi agak di panjangin dikit.
Maaf kalau nubi lancang.:ampun:
 
Waaaahhhh...naga-naganya ini cerita konspirasi tingkat tinggi nih....Joossssss...***ndoooss...seneng aku....
 
Tim Bnn ada juga yg artis....pantes ntu artis banyak yg ketangkep pakai barang haram....btw lula kamal bro......udah kebayang....!mantep dah ditungu updatenx
 
Waaahhh makin seru nih...makin tegang bukan sekedar tegang seks saja hahaha
 
Wah lula kamal.. Top milf nih. :D makin mantab aja cerita nya. Lanjutkan :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd