Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Orgy Club (CoPasEdit dari Tetangga)

Pecah Utak

Pertapa Semprot
Daftar
18 Oct 2014
Post
5.260
Like diterima
14.696
Lokasi
Serenity
Bimabet
--------------------------
Just Share..!
--------------------------

Salam Semprot. Mohon mangap kalo Nubi 'mengotori' di sini.
Nubi cuma pingin berbagi cerita yang sempat Nubi save dan edit.. serta yang Nubi anggap 'asyik n layak' dishare di forum tercinta ini..
plus sekalian Nubi belajar bikin trit.

Lagian memang ceritanya asyik, kog.
Cuma sayangnya.. Nubi ga tau siapa 'maestro' penulisnya.

Untuk Penulis Asli Cerita.. -Siapapun itu..- Nubi juga mohon mangap.. telah menyebarkan karyanya tanpa izin.
Bukan kenapa-napa.. cuman lantaran emang Nubi ga tau siapa yang nulis.

Tapi kan.. 'sebuah karya yang telah dipublikasikan.. adalah milik audiens n pembaca..!
Plus.. telah memiliki 'ruh-nya' sendiri'
.
-menyitir pernyataan Rendra- hehe..

Akhirnya.. met nge-reread aja dah, buat yang udah pernah baca..!
--------------------------

ORGY CLUB – Liburan yang Mengejutkan

Bagian 1 : "Oi.. oi.. Pantainya Udah Kelihatan Tuh..!"

Waktu
menunjukkan pukul 11 siang ketika udara laut mulai tercium.
Sebuah mobil inova yang berisi delapan orang meluncur cukup cepat.
Mereka adalah sebagian rombongan murid SMA BERSAMA yang sedang berlibur mendadak.

"Oi.. oi.. pantainya udah kelihatan tuh..!" Ujar Tabe anak kelas dua.. yang membuat semua orang di dalam mobil melihat ke arah luar.
Pemandangan pantai anyer yang cerah dengan air laut berwarna biru menghampar di sisi kanan jalan.

"Jujur aja sebenernya gue males ikut loh tadinya. Tapi pas udah sampai sini rasanya seger juga yah.." Ucap Kokom anak kelas 3.
"Untung om-nya Mamo punya cottage di sini.."

"Bener, kaget juga waktu tiba-tiba diajak mendadak jalan-jalan begini tapi kalo dah ada tempat sih nggak masalah.." tambah Adi yang masih kelas satu.
"Tenang aja asal bisa milih jadwal yang pas dan gue yang minta pasti besok-besok pasti kita bisa dateng lagi kok.."
ujar Mamo anak kelas dua, yang menyetir mobil.
"Lagipula kan kita jarang pergi bareng-bareng kayak gini, iya gak..?"

Suasana di dalam mobil pun menjadi lebih meriah ketika mereka mengetahui sudah hampir sampai di tempat tujuan.
Mereka sudah sibuk membicarakan aktivitas yang akan dilakukan ketika telah tiba.

"Tapi ngomong-ngomong Rika masih bisa ikut liburan neh, bukannya lagi sibuk ikut-ikut trial test buat kuliah kan..?"
Tanya Tabe kepada Rika anak kelas 3 yang cantik dan berbodi seksi.

"Oh, sudah selesai kok kalo trial test yang awal-awal.."
jawab Rika sambil meregangkan badan yang membuat dua buah dadanya yang berukuran 36C makin menonjol.

"Lagian kan perlu istirahat juga say, masa belajar terus..?"
"Iya dong Be.. loe aja yang jarang belajar selalu istirahat apalagi Rika yang belajar melulu.." celetuk Mamo.

"Sialan , kayak banyak belajar aja loe.." Balas Tabe.
"Iihh, kok jadi pada ribut sih..? Ayo kita teriak-teriak aja, Anyer.. Anyer.. Anyer..!" teriak Susan anak kelas satu yang selalu bersemangat dan ceria.

"Waduh.. Kok anak kecil dibawa-bawa sih, ntar dicariin ibunya loh.." ujar Kokom menyindir Susan yang berpostur kecil..
dan saat ini hanya memakai kaus ketat dan celana pendek serta rambut dikuncir dua.. sehingga lebih mirip murid SMP dari pada SMA.

"Ah.. Kak Kokom Jahat Amat sih. Susan jadi sedih nieh.." Balas Susan manja sang disusul anak-anak lain yang membalas sindiran Kokom.

"Loh.. Mona kok diem aja sih dari tadi..?"
Tanya Mamo Kepada Mona.. anak kelas dua yang pendiam ketika melihat cewek manis itu diam saja daritadi melalui kaca spion.

"Ah.. nggak kok, Cuma lagi asyik lihat pemandangan aja.." jawab Mona yang biasanya memakai baju seragam agak longgar dan rok panjang..
kali ini memakai baju lengan panjang ketat dan rok terusan agak pendek hingga membuat kemolekan tubuhnya terlihat.

"Oh yang buat foto-foto ya, Mona.." ujar Mamo yang tahu Mona memang ikut Ekskul fotografi.
"Tenang aja dari cottage view lautnya bagus loh, kalo nggak sreg nanti kita berdua bisa jalan cari spot yang bagus.."

THUK..! Tiba-tiba sebuah sentilan mendarat di telinga Mamo yang membuat ia berteriak kesakitan.
Sentilan yang cukup membuat kupingnya nyeri itu berasal dari bangku penumpang di sebelahnya.

"Hayo, bisa-bisa aja tipuan-tipuannya, pake ngajak jalan berdua.."
Kata Yuli anak kelas dua yang menyentil Mamo. "Jangan macem-macem loh, Mo."

"Iya.. iya.. tau kok Yul. Jangan Cemburu donk..!"
Ucap Mamo mengoda Yuli yang merupakan teman dari SMP dan ditaksirnya sampai sekarang ini.

"Enak Aja, Siapa yang cemburu, jelek..!"
Balas Yuli yang memakai tanktop dilapisi cardigan yang menonjolkan bukit berukuran 34B yang kurang lebih sama dengan Mona.

Tak lama kemudian Mamo membelokkan mobil masuk ke Halaman cottage yang cukup luas.
Dua cottage mewah yang berukuran sedang berada tepat di tengahnya.
Pantai anyer yang cerah menghampar sekitar 30 meter di seberang cottage.

Tepat di pinggir pantai tampak pula taman yang berukuran cukup besar dengan gazebo di tengahnya.
Mereka pun segera turun dari mobil dan meregangkan badan setelah beberapa jam di dalam mobil, sambil menghirup udara laut yang segar.
Untuk beberapa waktu melihat-lihat kondisi cottage dan keadaan sekitar.

"Yufa sama anak-anak kelas satu belum dateng yah..?"
Celetuk Rika, menanyakan rombongan Mobil satu lagi.

"Belum lah, si Yufa kan nyetirnya lambat. Apalagi dibandingin Mamo.." ujar Kokom.
"Nanti juga dateng kok, kita makan aja dulu yuk udah laper neh.." kata Mamo.
Hal itu ternyata di sambut riang semua orang yang memang lapar.

Mereka pun kemudian makan bersama di restoran yang berada tak jauh dari cottage.
Semua makan dengan lahap diiringi suasana ceria membicarakan kegiatan yang akan dilakukan selama di Anyer.
Lalu selesai makan mereka kembali ke cottage.

Setibanya di cottage.. tampak sebuah mobil sedan sudah terparkir di halaman.
Yufa, anak kelas 2, melambaikan tangan ke arah mereka, sementara 2 anak kelas satu, Agus dan Doni berdiri di belakangnya.
Mereka kemudian mengobrol beberapa saat lalu mulai menurunkan tas bawaan masing-masing untuk dibawa ke dalam cottage.

Cottage dipisah untuk cewek dan cowok. Rika, Susan, Mona dan Yuli melangkah ke cottage kiri sementara Mamo, Tabe, Kokom, Adi, Yufa dan anak-anak kelas satu menuju cottage di sebelahnya. Setelah selesai berbenah mereka semua segera menuju pantai.

Meski matahari bersinar terik namun mereka pun bergembira. Beberapa orang berenang sementara yang lainnya menaiki banana boat.
Tabe dan Mamo serta Yuli yang malas berenang hanya bermain di pinggir pantai bersama Mona yang asyik memotret pemandangan sekitar.

Rika yang berbodi seksi mengenakan baju renang hampir seperti bikini..
dengan hanya menyisakan terusan di bagian depan menyambungkan bagian atas dengan bawah. Anak-anak pun terpesona dengan pemandangan itu.

Mamo berusaha mencari celah untuk dapat berduaan dengan Yuli namun selalu saja ada gangguan.
Ketika mereka sudah berduaan di pinggir pantai tiba-tiba Tabe mengagetkan dari belakang. Belum lagi Mona yang selalu berada di dekat Yuli.
Akhirnya Mamo pun memutuskan nanti malam saja ketika agak sepi mencoba berduaan saja dengan Yuli.

Matahari akhirnya mulai bersinar senja di langit barat. Tanpa terasa sore hari telah menjelang.
Mereka pun kembali ke cottage untuk mandi dan beristirahat sebentar.

Beberapa orang bermain kartu di sambil menunggu waktu makan malam bersama.
Mamo yang berada di teras mendengar suara tawa canda dari cottage sebelah.

Suara itu berasal dari ruangan pojok kanan yang merupakan kamar mandi dengan jaquzi.. rupanya anak-anak cewek mandi bersama..!
Pikiran kotor mulai melintas di benak Mamo.. bayangan keempat tubuh molek telanjang yang basah terukir jelas di kepalanya.
Puting menantang berwarna pink serta rambut-rambut tipis yang menutupi kemaluan mereka.

Rika dengan payudara besarnya duduk di kursi kecil di sebelah Jaquzi. Tetesan air menetes dengan perlahan di tubuh sintalnya.
Mona yang pemalu berendam hingga menutupi tubuhnya ke dalam air, sementara Susan yang bermain air dengan riang di tengah jaquzi.

Tubuh kecil Susan dengan payudara yang juga kecil dengan lincah melesat di air menyebabkan terciprat ke mana-mana.
Yuli yang duduk di pinggir Jaquzi pun terkena cipratan air itu lalu segera mengejar Susan.. sehingga buah dada bulat miliknya bergoyang naik-turun.

Rika kemudian menyusul masuk ke dalam Jaquzi yang tidak terlalu besar itu, sehingga mereka berempat terpaksa agak berdesakan.
Tubuh keempatnya saling berdempetan hingga buah dada Yuli dan Mona saling bersentuhan.. yang membuat wajah Mona memerah.

Sementara Susan dengan tubuh kecilnya bersandar ke tubuh Rika.
Kepala susan tampak seperti menggunakan payudara Rika yang mengambang di atas air sebagai bantal.

Yuli tiba-tiba menoleh ke arah Mamo dengan senyuman yang sangat erotis.
Hal itupun diikuti oleh Mona, Susan dan Rika yang ikut menatap dirinya sambil tersenyum.

Yuli mulai melambaikan tangan mengajak Mamo untuk bergabung.
"Mo, ayo sini dong.." ucap Yuli Manja.
"Mo, ayo sini..!" Dengan suara yang lebih erotis.
"Mo.. ah.. ayo.." Desahan pun menyertai ajakan Yuli kali ini.
"MO.. MAMOOO..!" Kali ini teriakan yang terdengar.

Tiba-tiba saja Yuli dan cewek-cewek yang lain sudah berada di depannya dengan pakaian lengkap dengan muka kesal.
Sementara anak-anak cowok sudah mulai berjalan keluar dari cottage.

"MO.. ngapain sih, dipanggil dari tadi kok diem aja..!?" Teriak Yuli.
"Yang lain udah pada ngumpul, neh..!"
"Eh.. Oh.." Ucap Mamo sambil terbengong-bengong.
-----------------------
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
-------------------------

Bagian 2 : "Lho.. Yuli ke Mana.. ?"

Waktu menunjukkan pukul 7.30 malam ketika rombongan OSIS SMU Prakarsa kembali ke cottage.
Mereka berkumpul di cottage laki-laki menghabiskan sisa malam itu.

Kokom dan dua anak kelas 1 asyik becanda sambil merokok di teras..
Tabe dan Susan sedang bermain pingpong melawan Yufa berpasangan dengan Adi sementara Mona, Rika dan Mamo menyoraki mereka.

Tiba-tiba Mamo menyadari bahwa Yuli tidak ada di dalam cottage. "Lho.. Yuli ke mana..?" Tanya Mamo.
"Wah, nggak tau yah.. tadi kayaknya ada di teras sih.." Jawab Yufa.

"Nggak ada deh kayaknya.." Ujar Mamo sambil celingak-celinguk ke arah teras.
"Paling lagi ke kamar mandi.. nggak bakal ilang kok.." Ucap Tabe yang membuat Mamo agak salah tingkah.

"Sialan loe.. eh, Kalo Mona liat gak?"
"Ah.. maaf enggak.." jawab mona menggelengkan kepala.

"Ya udah deh gue cari dulu.." kata Mamo sambil berjalan keluar cottage.
Ia mulai mencari di cottage sebelah, namun di dalamnya tampak kosong lalu parkir mobil yang berakhir tanpa hasil juga.

Mamo kemudian menuju kembali ke cottage namun Yuli masih belum ada juga.
Beberapa orang malah juga menghilang dari sana.. hanya tampak Tabe dan Mona yang sedang melihat-lihat foto dari kamera Mona..
serta Yufa dan anak-anak kelas 1 yang berada di Teras. Mamo pun lalu memutuskan berjalan menuju pantai.

Pantai tampak gelap di malam itu, tidak ada seorang pun terlihat.
Mamo yang sudah yakin tidak mungkin Yuli pergi sendirian ke pantai akhirnya memutuskan kembali ke cottage setelah cukup lama menyusurinya.

Tiba-tiba terdengar suara ketika ia melintasi taman di pinggir pantai. Ia pun segera berjalan ke arah taman itu.
Asal suara itu ternyata dari gazebo. Ada siapa nih di gazebo, pikir Mamo. Suara itu samar-samar semakin jelas, dengan sesekali desahan.

Semakin penasaran Mamo mendekat lalu mengintip ke dalam gazebo.
Jderr..! Terkejut.. Jantung Mamo berdebar kencang melihat pemandangan di depannya.

Rika sedang mengisap penis..!!
Rika memakai kaus ketat yang menonjolkan payudaranya dalam posisi duduk di kursi mengulum penis dengan nikmatnya.
Kepalanya maju-mundur teratur mengikuti mulut yang melahap penis itu.

Mulut yang bergesekan dengan penis ditambah desahannya menimbulkan suara erotis.
Sesekali Rika melepas penis itu dari mulutnya untuk menjilat-jilat kepala penis seperti menjilat es krim lalu memasukkan kembali untuk dikulum.

"Ah, ah.. Kak Rika. udahan dulu yuk.. ah, nanti ada yang lihat nih.." suara laki-laki yang sedang dikulum oleh Rika terdengar.
Adi..!? Laki-laki itu ternyata Adi.
Mamo yang dari tadi masih terpana melihat baru menyadari bahwa penis yang diisap Rika milik Adi.

Rika kembali menjilat kepala penis Adi.. "Jangan dong say.. Memang sepongannya nggak enak yah..?"
Ujar Rika menggoda sambil mengulum Penis itu dengan nafas memburu.
"Nng-nggak kok.. E-enak banget.. ah, t-tapi.." desah Adi dengan penis yang sudah sangat tegang itu tampak basah oleh air liur.

"Jangan malu-malu gitu ah.. nggak kayak biasanya deh.."
ujar Rika sambil menjilat kulit di bagian bawah penis yang menyambungkan kepala dengan batang.
Sontak membuat Adi mendesah tertahan.

"Keras banget kontolnya.. Udah mau keluar ya..?"
"N-Nggak.. belom kok.. Cuma tadi rasanya enak banget.."

"Oh.. gitu, kalo ditambah ini gimana..?"Rika menarik kausnya ke atas.. sehingga kedua payudara yang besar meloncat keluar.
Dua bulatan putih dengan puting coklat muda tampak bergantung di dadanya.

Ia lalu mengumpulkan air liur di mulut sementara tangannya sibuk mengocok penis Adi.
Dikeluarkan air liur itu di belahah payudaranya lalu dengan penis yang digenggam diratakan ke seluruh bagian.

"Nah, sekarang tinggal dijepit deh.." kontol Adi kemudian dijepit oleh kedua gunung besar itu..
Dan kemudian dengan perlahan Rika menggerakkan Payudaranya naik turun berirama. "Wow.. ahh.. Kak Rika..!" Adi Mengerang kenikmatan.

Setelah beberapa menit tubuhnya ikut bergerak menggikuti irama pergerakan penis di Payudara Rika.
"Hehehe.. ini kontol memang paling suka diginiin kan..?" Rika terus mempercepat gesekan penis ke payudaranya.

Sesekali lidahnya menjilat kepala penis yang keluar-masuk dari dalam jepitan kedua bukit kembar.
Adi pun juga terus mempercepat gerakannya hingga 10 menit kemudian dia menghentakan dengan keras penisnya disertai erangan keras.

"Arghh.. Kak Rika.. Keluar nih..!" Teriak Adi disertai semburan mani ke arah leher Rika yang tersenyum saat merasakan cairan hangat itu di tubuhnya.
Penis Adi berdenyut-denyut nikmat masih di dalam jepitan payudara Rika seiring terlontarnya cairan tubuhnya.

Ia kembali menggesekkan penisnya mempertahankan kenikmatan itu sambil mengatur nafasnya. "Enak banget.. Kak Rika.. seperti biasa."
"Hihihi.. tapi pejunya kok kayak lebih banyak dari biasanya ya..?" Goda Rika yang mulai merasakan air mani Adi mengalir turun membasahi payudaranya.

Ia pun melepasakan penis Adi dari kedua gunung kembarnya. Tampak kedua buah dada Rika dan penis Adi basah oleh mani yang Tersembur tadi.
"Wah.. bener-bener deh.. belepotan banget neh.. say.."
"Hehehe.. Abis enak banget sih.. sori ya.."ujar Adi yang lalu menggenggam penisnya untuk meratakan mani yang ada di payudara Rika.

Penis Adi berputar-putar dari atas ke bawah menuju aerola dan diakhiri dengan memainkan kepala penis di puting..
yang membuat Rika geli hingga seluruh buah dada kiri berukuran 36C itu terolesi mani.

Hal sama pun dilakukan pada payudara Kanan.
"Iihh.. nakal ya..? Kan jadi lengket.."
"Nggak kok.. malah jadi seksi.."

"Yang bener..? Tapi nanti bantuin bersihin ya..?" Pinta Rika.
"Pasti dong.. tapi sekarang Kak Rika dulu yang bersihin ya..?"
Ujar Adi sambil menyodorkan penis ke wajah Rika yang langsung disambut mulutnya.

Mamo yang masih terkejut perlahan mulai menjauh dari gazebo.
Pikirannya melayang tidak terarah terhadap kejadian yang baru saja ia lihat.

Jantungnya berdenyut kencang. Ia shock namun juga merasa horny setelah melihat adegan tadi.
Penisnya yang ereksi terasa ketat di dalam celananya.

Rika dan Adi pikirnya tidak percaya.
Apakah tadi hanya kesenangan sex sesaat atau mereka memiliki hubungan percintaan.

Kak Rika memang cantik dan mempunyai body yang sexy.. jadi nggak heran kalo dia punya pacar..
walaupun yang bersangkutan tidak pernah menyatakan punya.

Tapi kalo memang ada dan orangnnya Adi yang anak kelas satu, hal itu cukup mengejutkannya.
Masih dengan pikiran bingung Mamo melangkah gontai melewati pagar-pagar rumput yang cukup tinggi di taman.
Ia berusaha memfokuskan pikiran agar di cottage nanti dirinya tidak merasa canggung.

Detak jantungnya berangsur normal, ia mulai merasa tenang.
Mamo menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya dengan perlahan.

Langkahnya mulai mantap.
Dengan gerakan pasti menuju arah keluar taman tapi tiba-tiba terdengar desahan tertahan dari balik pagar rumput.

Mamo terdiam menatap arah datangnya suara itu. Perasaannya tidak enak, ia mengenali suara itu.
Pikirannya mulai melayang membayangkan yang tidak-tidak.

Desahan kedua terdengar, kali ini dirinya yakin mengenal siapa pemilik suara desahan itu.
Dengan perlahan Mamo mendekati pagar rumput, kedua tangannya menyibak untuk membuat celah.

Susan..!? Benar itu suara Susan, Mamo berucap dalam hati.
Gadis bertubuh mungil itu terlentang dengan rok tersingkap di bangku taman yang panjang dengan muka merah dan nafas terputus-putus.

Seorang laki-laki tampak sedang berlutut dengan tangan memegang kedua kaki Susan ke atas..
sementara kepalanya tenggelam di selangkangan gadis itu.

Laki-laki itu sedang melakukan oral sex kepada Susan..! Kepala Laki-laki itu bergerak naik turun, maju-mundur.
Bunyi jilatan lidah dan isapan mulutnya yang dilakukan ke vagina Susan terdengan jelas.
Desahan erotis Gadis itu pun juga terdengar setiap beberapa saat.

10 menit kemudian kepala laki-laki itu terangkat hingga tampaklah wajahnya.
Kokom..! Itu Kokom.
"Wah.. San, memeknya udah banjir banget neh..!" Ucap Kokom.

"Ahh.. malu ah.. Kak Kokom jahat..!" Susan manja.
"Kok Jahat..? Kan malah muji.." Kata Kokom sambil memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang vagina Susan. Gadis itu mengerang kecil.

Kokom mencabut jarinya lalu menunjukkan ke Susan. "Liat neh, San.. Basah banget kan..?"
"Aaaah.. jangan gitu dong.." Ujar Susan malu-malu melihat jari yang basah oleh cairan vaginanya.

"Tapi rasanya enak loh.." Kemudian Kokom memasukan jarinya ke mulut, lalu mengisapnya.
"Maknyos.. rasanya.."

"Iiih.. memang enak ya.. Rasa apa sih..?"
"Mau tau ya..?"

Kokom kembali memasukkan jarinya ke dalam vagina. Lalu ia menyodorkan jari basah itu ke mulut Susan.
"Dicoba sendiri ya.."

Susan tersipu-sipu membuka mulutnya lalu dengan perlahan jari Kokom memasukkan jarinya.
Bibir tipis Susan menutup lalu dengan lembut mulai menghisap jari itu.

Sensasi aneh menjalar di tubuh ketika ia merasakan cairan vaginanya sendiri.
Dirinya semakin terangsang. Ia merasakan vaginanya juga semakin basah.

"Gimana, San.. apa rasa memeknya..?" Tanya Kokom.
"Oh.. ra-rasa.. horny.." jawab Susan dengan Nafas Memburu.

"Kak kokom.. nggak tahan nih.. isep lagi ya.."
"Wah.. wah.. memeknya mau diemut-emut lagi ya..?" Goda Kokom.

"Aah, Iya.. tolong dong, Kak.. ya, ya.. sambil jarinya juga dimasukin.." Pinta Susan manja.
"Hahaha.. Susan udah nggak tahan ya..?"

"Oh.. ah.. iya, udah horny banget nih.." Desah Susan sambil memainkan clitorisnya sendiri.
Disertai senyuman kecil.. Kokom mulai memasukan jari tengahnya ke dalam vagina Susan, sementara lidahnya langsung menari-nari di clitorisnya.

Jari itu dengan irama yang konstan keluar masuk lubang vagina, sedangkan lidahnya bergerak naik-turun, kiri-kanan..
berputar dan di akhiri sedotan kuat pada bulatan kecil berwarna merah muda itu.

Desahan kecil disertai sesekali erangan penuh kenikmatan keluar dari mulut susan.
"Hmmmm.. mmmhh.. k-kak Kokom.. ahh, enak banget kak..!"

"Ngmmmhh.. mmm.. apa yang enak, San..?" tanya Kokom sambil menghisap dan menjilat.
Susan tidak menjawab namun terus mendesah penuh nikmat.

Kokom lalu menghentikan gerakan mulutnya meskipun terus menyodokkan jarinya.
"Hmmmh, ah, jangan berhenti kak.. lagi.. isep lagi memek Susan.." Pinta Susan.
"Hehehe.. makanya bilang dong yang jelas.." Ujar Kokom yang kembali menjilat-jilat clitoris Susan.

Selama 10 menit Kokom terus menjilat dan menghisap clitoris mungil itu sambil menyodokkan jarinya. Erangan Susan semakin bertambah tiap menitnya.
"Ah, mmmhh, Uh.. enak.. mmmhh, Uh.. enak.. sebentar lagi.. hampir keluar..!" Desah Susan tertahan.

"Ok.. Kalo gitu ini dia servis penutup special.." kata Kokom sambil memasukkan jari satu lagi ke dalam lubang vagina Susan.
Ia lalu mulai meningkatkan kecepatan lidah dan jari-jarinya. Jari telunjuk dan tengah Kokom bergerak cepat keluar masuk vagina.

Begitu juga lidahnya yang terus mengelitik clitoris. Bunyi jari-jarinya yang keluar masuk terdengan cepat.. Makin cepat.. Lebih cepat..
"Ah, uhm.. kak Kokom.. jari-jari kakak mentok di memek Susan.. Ahngg..!"
Teriak Susan, yang kali ini terdengar jelas tidak tertahan. Gadis mungil itu mengalami orgasme.

Vaginanya menegang kencang.
Kenikmatan mengalir keluar bersamaan cairan kemaluan yang terasa deras membasahi selangkangannya.
Tubuh Susan terkulai lemas, nafasnya memburu namun dengan wajah yang tersenyum puas.

Jari-jari Kokom masih bergerak di dalam vaginanya menyisakan kenikmatan yang mulai berangsur-angsur surut.
"Hah.. hah.. memek Susan kerasa enak banget.. hihihi.." Kata Sudan lemas.
"Waduh-waduh.. Susan teriaknya kekencengan nie.. jadinya ada yang ngintip deh.."

Jantung Mamo berdegup kencang, terkejut mendengar ucapan Kokom. Rasa panik muncul.
Apa dirinya ketahuan..? Apa celah yang ia pakai untuk mengintip terlalu besar?

Tidak mau mengambil resiko bila benar ketahuan, Mamo segera melangkah mundur.
Kakinya melangkah perlahan hingga ujung taman dan setelah itu langsung mengambil langkah seribu menuju cottage.

Cottage dalam keadaan kosong, tidak ada seorang pun yang tampak ketika Mamo berlari masuk.
Ia segera bersembunyi di balik sofa.
Nafasnya tersengal-sengal karena berlari sekuat tenaga namun tetap berkonsentrasi mendengar apakah ada orang yang datang.

Selama 5 menit ia berusaha mengatur pernafasannya sampai akhirnya kembali normal.
Mamo pun kemudian megintip ke arah taman dari balik sofa. Sunyi.
Aman, pikir Mamo dalam hati. Kelihatanya bukan dirinya yang disebut pengintip oleh Kokom.
Panik yang ia rasakan tadi mulai menghilang.

Kejadian yang baru saja dilihat Mamo mulai terpikir di kepalanya.
Susan! Susan dan Kokom! Masa sih mereka berdua pacaran..?
Kokom kayaknya nggak pernah cerita deh. Sialan.

Rasa bingung dan erotis terus berputar di kepalanya setelah melihat kedua kejadian mengejutkan tadi secara beruntun.

Tiba-tiba Mamo menyadari bahwa ia sendirian. Ke mana yang lain pikirnya.
Ia memeriksa satu per satu kamar tidur. Kosong. Lalu ia melihat ke arah luar dari jendela.
Kedua mobil masih ada, jadi tidak ada yang pergi keluar.
Lho, terus pada ke mana yang lain?

Terdengar suara di seberang. Mamo menatap keluar dari jendela.
Yufa dan 2 anak kelas satu, Agus dan Doni, keluar dari cottage cewek.

Mamo pun berjalan menuju teras hendak menghampiri, namun ternyata mereka berjalan menuju pantai.
Waduh gimana nih, kalo mereka mau ke taman, 2 pasangan tadi bakal ketahuan donk.

Rombongan itu terus berjalan, mereka hampir sampai ke taman. Mamo menahan nafas.
Yufa cs sekarang sudah di pinggir taman.

Aduh ketahuan deh.
Namun ternyata anak-anak itu berjalan terus menyusuri taman tanpa masuk ke dalam.
5 menit kemudian mereka sudah hilang dari pandangan tertutup kegelapan malam.

10 menit Mamo menatap pantai. Sepi.
Tidak ada tanda dari 2 pasangan di taman tadi maupun Yufa cs.
Ia merebahkan tubuhnya di sofa. Menghela nafas panjang.

Anak-anak pada pindah ke tempat cewek-cewek ya, pikir Mamo.
Lha, tapi kan tadi katanya cowok nggak boleh ke cottage cewek.
Pikiran aneh terlintas di kepala Mamo. Ia langsung keluar menuju cottage cewek.

Cottage cewek tampak kosong dilihat dari jendela. Mamo mencoba masuk namun pintu terkunci.
Dengan sedikit heran ia memutar ke arah teras. Pintu teras juga dikunci!

Rasa penasaran dan khawatir memenuhi kepalanya. Jangan-jangan Yuli!

Mamo mencoba mengedor pintu tapi tiba-tiba terlihat salahsatu jendela yang tidak tertutup rapat.
Dengan perlahan ia meyelinap lewat jendela itu.

Ruang tengah cottage tampak kosong.
Ia sedikit lega. Kelihatannya memang kosong pikirnya.

Ahhrnn..! Suara Erangan terdengar.
Astaga.. Jangan-jangan..!? Mamo berteriak dalam hati.

Dengan panik ia mencari asal suara itu. Jantungnya kembali berdetak kencang.
Suara itu dari kamar tidur Kanan. Dirinya mematung di depan pintu.

Desahan dan erangan kembali terdengar dari dalam. Rasa khawatir dan takut memenuhi hatinya.
Yulikah itu..? Sanggupkah dirinya menerima kenyataan jika itu Yuli..?

Setelah membulatkan hati digenggamnya gagang pintu lalu mendorongnya pelan tanpa suara.

Erangan wanita di dalam kamar kali ini terdengan lebih jelas.
Pintu hanya terbuka sedikit namun cukup untuk melihat keadaan di dalam.

Untuk ketigakalinya Mamo terkejut hari itu.
Mona sedang melakukan hubungan sex di tempat tidur.

Seorang laki-laki masih memakai baju namun tidak mengenakan celana setengah duduk bersandar ke dinding..
sementara Mona membelakangi laki-laki itu menggerakkan pinggul naik-turun di atas penisnya.

Wajah laki-laki itu tertutup tubuh Mona, namun wajah gadis yang biasanya pendiam tampak sangat jelas, erotis penuh nikmat.
T-shirt Mona tersingkap ke atas menampakan payudara berukuran 34B yang bergerak naik turun mengikuti pergerakan pinggulnya.

Desahan demi desahan terlontar seiring dengan penis yang keluar masuk vagina.
Cairan kemaluan berhamburan keluar setiap kali penis mengesek masuk ke dalam lubang vagina, membasahi selangkangan.

"Ah, mmmh.. enak banget.. ahhhn..!" Desah Mona yang terus bergerak menunggangi penis itu..
"Nghh.. uhh.. kontol Tabe.. ah.. kerasa enak banget.. mmhh..!"

Muka laki-laki itu akhirnya terlihat. TABE..!! Apa-apaan neh..? Kok dia bisa-bisanya ngentot sama Mona..?
Emang Tabe pacaran sama Mona..? Ato ini cuma one night stand aja? Tapi kapan dia deketin Mona..?

Kepala Mamo penuh pertanyaan yang membuat ia kebingungan sendiri.
Sialan loe Be. Loe kan sohib gue di sekolah kok bisa-bisanya nggak cerita.

Di tengah kebingungan Mamo, Tabe dan Mona terus sibuk bercinta tanpa sadar diintip oleh orang lain.
Vagina Mona terus menelan lalu melepas penis Tabe yang sudah sangat basah dengan cairan dari dalam.

Mona kemudian menyandarkan tubuhnya ke tubuh Tabe.
Kepalanya menengok ke belakang sambil menjulurkan lidah yang langsung disambar bibir Tabe.

Beberapa menit mereka berciuman dengan Mona masih terus mengoyangkan pinggulnya.. sementara tangan Tabe meremas payudara dari belakang.
"Mmmh, mmm.. Be, terus sodok.. Sodokin kontolnya yang keras..!" Pinta Mona.
"Hah, hah.. Mona sekarang jadi maniak banget ya.. hehehe..!"Goda Tabe yang mulai mengerakan penisnya menyodok Vagina Mona dengan cepat.

Bunyi kecipak penis yang menghantam vagina berdentum bergema di dalam kamar.
Tangan Tabe juga memainkan puting merah muda yang tegang itu. Membuat Mona mengerang nikmat.

"Padahal dulu petamakali.. ahh, uhh.. malu-malu banget.."
"Ahhn.. A-abis enak sih.. uuh.." kata Mona sambil terus mendesah.

Lalu dengan wajah yang polos namun sangat erotis ia menatap ke bawah.
Melihat penis yang menyodok lubang vaginanya dengan kecepatan tinggi. "K-kontol Tabe memang.. enak banget..!!"

Apa-apaan sih gue ini. Kok kayak orang idiot aja, ngintipin orang terus malem ini..? Pikir Mamo setelah mulai merasa tenang.
Peduli amat mereka ngentot sama siapa.. yang penting kan itu bukan Yuli.

Tapi kalo dipikir-pikir artinya gue sendiri neh yang masih perjaka. Sialan.
Yah.. paling enggak semua udah ada pasangan masing-masing, jadi gue bias konsentrasi deketin Yuli.
Yup.. pasti bisa. Pasti gue bisa mengambil hati Yuli..

Perlahan Mamo melangkah mundur, bersiap untuk pergi. "Ah.. Mona, memek loe.. oh, bener-bener terlalu ngejepit..!"
Teriakan Tabe dengan nafas memburu terdengar lantang. "Gue udah mau keluar.. hah, hah.. Yuli, cepetan sini..!"

HAH..!? Lagi-lagi Mamo kembali terkejut. Tapi kali ini rasanya seperti disambar petir.
Tabe meneriakkan nama Yuli. Apa maksudnya ini..?

Mamo terburu-buru melesat kembali ke pintu. Dengan tegang mengintip lagi ke dalam kamar.
Yuli muncul dari sebelah kanan yang merupakan sudut mati dari tempat Mamo mengintip.

Tapi yang mengejutkan gadis itu muncul dalam keadaan telanjang bulat.
Tubuh moleknya tampak jelas. Payudara 34B dengan puting coklat cerah.
Bulu kemaluan yang cukup tebal walau tidak lebat.

"Buruan Yuli.. hah, hah.. Hampir keluar neh..!"
Teriak Tabe yang masing terus mengenjotkan penisnya ke dalam vagina Mona yang mengerang semakin kencang.
"Iya.. Iya.. lagi jalan kok.." ucap Yuli genit.

Ia segera menaiki kasur kemudian mendekatkan wajahnya ke penis Tabe yang sedang keluar masuk vagina Mona.
Tabe lalu menarik badan Mona yang mendesah kecewa. Penis lepas dari lubang vagina dengan penuh lendir.

Yuli langsung menggengam penis yang sudah berkedut-kedut itu dan dengan cepat berusaha memasukannya ke dalam mulut.
Ia agak terlambat, semburan pertama terjadi ketika kepala penis belum masuk dengan sempurna. Crott.. crott.. crott.. crott..
Akibatnya air mani Tabe terlontar di pipi kiri. Namun semburan-semburan berikutnya keluar sempurna di dalam mulut Yuli.

Yuli masih mengisap kepala penis tabe dengan tangannya mengocok lembut batang penis beberapa saat setelah ejakulasi.
Tabe mendesah penuh nikmat sementara Mona menatap iri.

Mulut Yuli perlahan melepas kepala penis tabe. Berhati-hati agar air mani di dalamnya tidak keluar.
Yuli tersenyum genit dengan mulut penuh mani lalu membuka mulut memperlihatkan mani itu.

Tidak ada kata-kata yang sanggup mengungkapkan perasaan Mamo saat ini.
Ia hanya dapat diam terpaku melihat sahabatnya berejakulasi di mulut gadis yang disukainya. Ia kaku seperti patung.

Namun di saat yang sama.. juga merasakan ereksi melihat Yuli dengan pipi berceceran air mani..
tersenyum erotis memperlihatkan lebih banyak mani lagi di dalam mulutnya.

"M-Mau dong.. Pejunya.." Pinta Mona tiba-tiba.
Yuli mengangguk tersenyum kecil. Ia lalu menggenggam penis Tabe yang masih setengah ereksi.

Dengan perlahan dikeluarkannya air mani di mulutnya ke penis Tabe.
Nada protes terlontar dari Tabe tapi Yuli terus melumuri penis itu.

Wajah Mona Mendekat menunggu selesai.
Air mani yang sudah bercampur air liur itu akhirnya menutupi penis dari kepala hingga batang.

Kedua gadis itu menatap penis penuh mani itu. Yuli bergerak lebih dulu menjilat kepala penis.
Tidak mau kalah.. Mona segera menyusul menjilati penis Tabe.

Lidah keduanya menari di kepala penis, menghisap mani yang berlumuran.
Tabe mendesah kegelian sementara Yuli dan mona terus menciumi dan menjilati penisnya. Mulut keduanya tampak belepotan mani Tabe.

"Hehehe.. Mona sekarang ketagihan peju yah.." Goda Yuli.
"Iih.. ini kan gara-gara Yuli yang ngajarin.." balas Mona.

"Tapi suka kan..? Gimana rasanya..?" Yuli menggoda.
".. E-enak.." Jawab Mona pelan dengan muka merah.

Apa-apaan neh!! Apa maksudnya semua ini..? Pikir mamo memandangi kedua gadis itu menjilati penis Tabe.
Kenapa Yuli ada di kamar ketika Tabe dan Mona yang sedang Ngentot..?
Yuli tampak menikmati menghisap kepala penis, begitu juga Mona menjilati batangnya. Kenapa Yuli menyepong kontol Tabe..?

Kedua gadis itu kemudian berganti posisi dengan Mona mengisap kepala penis.. dan Yuli menjilati batang dan kantung kemih.
Kenapa Mona tadi bilang dia diajarin sama Yuli..?
Yuli dan Mona lalu mengisap penis Tabe bersamaan dari batang hingga kepala.

Bibir mereka sesekali bersentuhan.
Keduanya benar-benar tampak sangat menikmati sampai-sampai air mani yang berlumuran di penis Tabe habis dan berganti air liur mereka.
Arrghh..! Teriak Mamo dalam hati. Kepalanya seperti mau meledak.

Grek..! Terdengar bebunyian dari pintu cottage. Mamo terkejut setengah mati.
Ada yang datang..! Bagaimana ini..? Pikir Mamo panik.

Ia tidak dapat menggerakan tubuhnya.
Bunyi kunci diputar terdengar.. lalu gagang pintu bergerak tapi pintu tidak bisa terbuka karena masih terkunci.
Mamo sedikit lega.. namun tidak berlangsung lama.. sebab cletekan kunci kembali berbunyi.

Gagang pintu kembali bergerak.. dan kali ini pintu cottage terdorong ke dalam.
Pintu terbuka..!!
-------------------------
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
--------------------------

Bagian 3 : Gila.. Ini kan Orgy..!

Waktu menunjukkan pukul 9.15 ketika Mamo menatap jam dinding di hadapannya. Tubuhnya terdiam tegang sambil menahan nafas.
Sesaat sebelum pintu terbuka.. ia secepat mungkin berlari ke kamar tidur kiri.
Pintu kamar sempat bertumbuk cukup keras ketika dirinya terburu-buru menutupnya.

Dengan waswas ia menunggu apakah orang yang masuk menyadarinya.
"Haloo.. kita udah balik nih..!" Terdengar suara Kokom.
"Kok sepi amat..?" Kali ini suara Rika.

Gawat.. anak-anak yang lain udah balik..! Yuli.. Mona sama Tabe bakal ketahuan neh. Gimana jadinya nasib mereka.. Pikir Mamo.
Astaga.. kok gue mikirin itu.. gue sendiri kan juga bakal gawat kalo ketahuan di sini.

"Aduh, pada ke mana sih..? Yufa, tadi katanya yang lain ada di cottage.." suara manja Susan terdengar.
"Tadi pas gue pergi ada kok.. mungkin ada di kamar.." jawab Yufa.

Terdengar suara langkah kaki diikuti pintu yang terbuka.
"Ada nie di kamar.. Lagi pada ngentot..!"

"Ah, masa..? Yang bener..? Mana.. mana, liat dong..!?"
Terdengar komentar-komentar dari rombongan itu.

"Loh.. Loe udah ngecrot aja.." Terdengar suara Kokom.
"Gue aja belom.."
"Hihihi.. Pipi Yuli belepotan peju..!" Susan tertawa kecil.

"Wah.. wah.. maen bertiga nie..?" Komentar Rika Genit.
"Hehehe.. Iyalah.. 3some kan lebih enak dari pada 2some.." tawa Yuli.

Mamo diam keheranan mendengar pembicaraan itu. Rasa bingung dan penasaran merasuki dirinya.
Kok.. anak-anak yang lain nggak kaget liat kejadian itu?

"Gue juga mau ah.. Minggir Be, giliran gue.." Kata Kokom.
"Kalo gitu gue juga donk.." Ujar Yufa mengikuti.

"Ya udah.. Kalo gitu di luar aja.." Usul Yuli.
"Terlalu sempit neh kalo di sini."
"Oke.. oke.. ayo semuanya ke ruang tengah sekarang..!" Ajak Rika.

Suara sorakan gembira bergema di luar Kamar tempat Mamo bersembunyi.
Bunyi langkah kaki teman-temannya yang berbondong-bondong ke ruang tengah tedengar jelas.
Apa maksudnya neh..? Pikir mamo. Dengan perlahan Ia membuka pintu kamar.

Cahaya dari luar menerangi kamar yang gelap itu. Dari balik kegelapan itu matanya mengintip keadaan di luar.
Untuk kesekiankalinya malam itu dirinya terkejut oleh apa yang dilihatnya.

Yuli dalam posisi menungging. Kedua kakinya berlutut di lantai dengan tangan menahan tubuhnya di sofa kecil.
Ia Lalu melebarkan kedua kaki hingga menampakkan vaginanya yang basah.

Kemudian Yuli mengulurkan tangan kanannya ke bibir vagina itu dan dengan jari tengah dan telunjuk membukanya lebar-lebar.
Liang vagina Yuli yang berwarna merah muda terlihat jelas.

"Ayo, gue dah siap neh.. Siapa yang mau masukin duluan..!?" Ujar Yuli dengan wajah horny.
"Gue.. gue dulu, Yul..!" Ujar Yufa yang dengan cepat mencopot celananya. Ternyata penisnnya yang sudah ereksi berdiri tegak.

Tanpa melepaskan baju ia berlutut di belakang Yuli. Digesek-gesekkan sebentar kepala penisnya di bibir vagina yang basah itu.
Yuli merintih kecil. Sesaat kemudian penis Yufa sudah menempel di ujung lubang siap memasuki vagina Yuli.

"Yuli.. gue masukin sekarang..!"
"Nghh..!"
"Oughh..!"
Yufa dan Yuli mendesah penuh nikmat.. bersamaan saat penis bergerak masuk.

Penis Yufa sudah masuk seluruhnya di dalam Vagina Yuli.
Tangan Yufa memegang erat pinggul Yuli sebagai pegangan saat mulai menggerakkan pinggulnya sendiri.

Perlahan penis tertarik keluar hingga setengahnya lalu masuk lagi.
Keluar lagi lalu masuk lagi.
Keluar lagi, masuk lagi.
Dengan gerakan yang semakin bertambah cepat.

Yuli pun terus mendesah semakin kencang mengikuti kecepatan sodokan Yufa.

"Wow.. Yuli memek Loe memang enak banget.. ah, ah..!" Puji Yufa.

"Ah, oh.. kontol loe juga nikmat, Fa.. mmmh..!"
Desah Yuli Yang tampak menikmati setiap hantaman penis Yufa.
"Aah, mmhh, ahh.. Enak banget.. Terus, Faa.. Terus sodok lebih kenceng..!"

Sialan.. Yuli, Apa artinya ini..?
Kenapa loe ngentot sama Yufa murid pindahan yang baru masuk sekolah awal tahun ajaran ini..?
Padahal jelas-jelas gue suka sama loe dari SMP.
Amarah muncul di benak Mamo.

Yuli dan Yufa masih asyik ngentot dengan gaya doggystyle di tengah ruangan.
Anak-anak yang lain berdiri di sekeliling melihat mereka.

Desahan keduanya menggema ke seluruh ruangan.
Membuat para penonton mulai merasa terangsang juga.
Akhirnya mereka segera melepaskan pakaian masing-masing.

"Cepat, cepat, cepat.. yang mau masukin kontolnya..!?" Celoteh Susan.
"Silakan yang mau.." Ucap Mona malu-malu.
"Ayo.. dipilih.. dipilih..! Mau memek yang mana..?" Ujar Rika Menggoda.

Ketiga gadis itu menungging bugil berjajar di sofa panjang.
Gaya mereka sama seperti Yuli.. melebarkan kakinya dan memamerkan Liang vagina masing.

Lubang vagina Susan tampak sangat sempit..
Sementara punya Rika tampak berkedut-kedut..
Sedangkan lendir terus keluar dari lubag vagina Mona.

"Gue mau memek Mona.. Kayaknya udah Basah banget neh..!" Seru Kokom.
"Yang mau duluan, sana masukin.." Ujar Tabe ke anak-anak kelas 1.

"Gue istirahat dulu, kan baru aja ngecrot.."
"Loe berdua aja. Gue antri dulu, gue juga tadi udah keluar kok.." Kata Adi yang disambut gembira Agus dan Doni.

Mereka bertiga memasukkan penis masing-masing dalam waktu yang hampir bersamaan.
Kokom dengan lancar memasukan penisnya ke vagina Mona yang sudah sangat basah..

Sementara Agus.. agak kesusahan memasukkan penisnya ke dalam vagina Susan yang sempit.
Sedangkan Doni langsung berteriak.. karena penisnya seperti diremas kencang setelah memasuki vagina Rika.

"Hah, hah.. memek loe basah banget, Mona.." kata Kokom sambil menghantamkan penisnya keluar masuk Vagina Mona.
"Loe udah horny banget ya dari tadi..?"

"Aah, ah.. I-iya.. habis tadi udah dimasukin sama Tabe.." jawab Mona mendesah.
"Tapi jadinya licin.. Ah, Enak buat nyodok.. Coba rasain nih, kontol gue lancar keluar masuk, ohh..!"
Ujar Kokom sembari mengerang.. semakin kencang menghantamkan Penisnya.

"Ah, Gila.. memek loe sempit banget, San..!" Ucap Agus yang disambut Tawa kecil susan di sela-sela erangan nyaringnya.
"Oh, ah.. K-kak Rika, memek kakak memang no 1.." Erang Doni.

"Kontol rasanya seperti meleleh di dalam memek kakak.."
"Hihihi.. makasih.. kontol loe juga oke kok.." Kata susan dengan genit.

Suasana menjadi sangat panas dan erotis. Bunyi penis para laki-laki yang menghujani vagina wanita bergema di dalam cottage.
Desahan dan erangan orang yang sedang ngentot di situ terlontar silih berganti.

Tabe dan Adi yang tidak tahan hanya melihat mulai bergabung di kerumunan itu.
Yuli sudah berganti posisi Women on Top ketika Adi menghampirinya.
Pinggulnya sedang berputar-putar di atas pangkuan Yufa.. dengan vagina tersumbat penis Yufa yang mendesah kenikmatan.

"Yuli, tolong sepong dong.." Pinta Adi menyodorkan penisnya.
"Ok.. mmffhh.." Sambut Yuli langsung mengemut penis di depannya.
Adi mendesah nikmat sementara Yufa menyadari karena konsentrasi Yuli terpecah gerakan pinggulnya mulai berkurang.

Ia pun segera berinisiatif menghantamkan penisnya ke atas sambil memainkan payudara gadis itu.
Tubuh Yuli bergetar kenikmatan yang membuat dirinya semakin kencang menghisap penis Adi. Ketiganya lalu mengerang bersamaan.

Disisi lain ruangan Rika menungging dalam keadaan berdiri. Kedua tangannya menempel di dinding.
Doni meyodokkan penis dari belakang, sementara tangannya memainkan gunung kembar Rika.

"Rika, gue gabung ya..?" Tanya Tabe sambil mengocok penisnya.
"Ah, oh.. boleh say.. eh, kontol loe lepas dulu, ya..?" Jawab Rika sambil melepaskan penis Doni dari vaginanya.

"Kita maennya di bawah aja sekarang ya.." Rika mengambil posisi doggystyle di lantai.
Doni pun segera kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina Rika.

Tabe berdiri di depan mengarahkan penisnya ke mulut gadis itu.
Rika segera mengulum penis tabe dengan ganas sementara payudaranya dimainkan dari atas.

Di tengah ruangan Susan menunggangi penis Agus yang terengah-engah duduk di sofa.
Gadis mungil itu menggerakkan tubuhnya naik turun memunggungi pasangannya.

Ia tersenyum mendesah menikmati setiap gesekan penis di dalam vaginanya.
Sedangkan Kokom berada di lantai menghantamkan penisnya dengan kecepatan tinggi ke vagina Mona dalam posisi menyamping.

Tangan kirinya meremas payudara Mona..
sementara tangan yang lain mengangkat kaki kanan gadis itu hingga penisnya yang keluar masuk vagina terlihat jelas.

"Ah, ah.. memek Susan panas.. enak banget..!"
Teriak Susan sementara Agus yang menggenjot dari bawah tidak sanggup bersuara menahan jepitan vagina gadis itu.

"Mona.. enak kan kontol Gue.. neh gue kasih terus..!" Seru Kokom.
"Ah, ah, e-enak.. kontol Kokom kerasa sampai dalem banget.." Erang Mona Gila..

Ini kan Orgy..! Anak-anak sedang melakukan Orgy..!? Mamo tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Teman-temannya yang biasa nongkrong bersama sedang pesta sex. Dan kelihatannya mereka semua seperti sudah sudah terbiasa.
Mungkinkah Yuli dan yang lain sudah sering melakukannya?

"Hei..hei.. Tukeran dong.. Susan mau coba kontol yang lain nie.." Kata Susan tiba-tiba.
"Oh ya, bener juga.. dari tadi kita belum gantian ya.." Tukas Rika dengan tangan terus mengocok penis Tabe.

"Aah.. iya neh.. mmmfh.. gue juga mau coba kontol yang lain..!" Ujar Yuli sambil menyepong penis Adi.
"Mona juga mau gantian kan?"
"Ah, I-iya.. uh, oh.. tapi gimana gantiannya.." Tanya Mona.

"Kita tukar silang aja, Mon.. Gue ngentot sama Kokom, loe sama si Doni nie..!" Kata Rika.
"Boleh juga.. jadinya gue ngentot sama Agus ya..?" ucap Yuli.
"Hehehe.. boleh, boleh, boleh.. Susan mau nie cobain kontol Yufa.." Sorak Susan.

"Oi, oi gantian donk.. gue kan mau masukin ke memek juga.." Protes Tabe.
"Iya gue juga, tadi cuma baru disepong kak Rika Doank." Tambah Adi.

"Ah, Tadi kan dijepit pake toket juga.." Kata Rika.
"Biar sama-sama di jepit tapikan beda rasanya."

"Udah jangan ribut ah.. Bikin lingkaran kontol aja biar adil.." usul Yuli sambil menjilat-jilat penis Adi..
sehingga ia tampak seperti berbicara dengan mikrofon.

"Eh lingkaran kontol itu.. yang cowok-cowok duduk bikin lingkaran trus anak-anak cewek main dengan cowoknya berputar bergantian ya..?" Tanya Mona.
"Iya, betul.. jadi kita semua sama-sama bias rasain semua kontol sama memek yang ada..!" Jelas Rika.

"Ahaha. Hore.. lingkaran kontol..! Susan bisa cobain satu-satu semua kontol anak-anak cowok..!" Teriak Susan gembira.
"Ayo.. ayo, semuanya atur posisi..!" Perintah Yuli melepaskan penis Yufa dari vaginanya.

Anak-anak yang lain pun mengikuti melepaskan kemaluannya masing-masing satu sama lain.. dan mulai membentuk lingkaran kontol.

"Eh tunggu dulu, cowoknya kebanyakan dong.." ujar Yufa.
"Yang dua lagi ngapain dong..?"

"Iya bener tuh.. cowoknya ada yang nggak kebagian memek. Kasihan kan.." seru Susan.
"Harus jadi lingkaran kontol dua tingkat nih artinya.." Kata Yuli.

"Jadi mau gak mau yang dua orang berdiri dalam lingkaran disepong dulu.. Baru nanti kalo udah satu putaran gantian sama yang ngentot di bawah."
"Gue nggak mau ya disepong lagi.." Kata Tabe cepat diikuti Adi.

"Oke, oke..! Kalo gitu siapa yang tadi udah ngentot harus mau disepong dulu..?" Tanya Rika.
"Gue deh, biar istirahat dulu capek juga tadi maen cepet sama mona.." Kata Kokom.
"Sipp..! Ayo mulai kalo gitu..!" Seru Yuli.

Akhirnya Kokom dan Doni mengalah untuk gantian dengan Tabe dan Adi.
Anak cowok yang lain lalu segera mengambil posisi melingkar berurutan mulai dari Tabe, Adi, Agus dan Yufa.
Mereka duduk dengan kaki terlentang di lantai.

Penis mereka masing-masing berdiri tegak masih basah bekas persetubuhan sebelumnya.
Para cewek pun tidak ketinggalan, mereka siap berdiri di atas penis pilihannya masing-masing.

Mereka mulai berjongkok dan perlahan memasukkan penis ke dalam vagina-vagina basah penuh lendir.
Desahan bergema di seluruh ruangan mengiringi mulai menghilangnnya penis di dalam vagina.

Keempat gadis itu dalam posisi membelakangi pasangan masing-masing bergerak naik turun.
"Ooh, ah.. keras banget kontol loe, Di..!" Puji Yuli menunggangi penis Adi, yang hanya terdiam menikmati kehangatan vagina Yuli.

"Ah, ah.. memek loe enak banget, Mona.." kata Agus memandangi pantat Mona yang naik-turun di atas pinggulnya..
"Nyesel deh gue dari dulu gak pernah kebagian ngentot sama loe.."

"Uhh, mmh.. Oh ya, kita belum pernah ngentot ya, Gus.. Ahh..?" Desah Mona penuh nikmat menerima hantaman penis Agus.

"Gila Kaa.. memek loe bener-bener luar biasa.. kontol gue kayak diremes-remes.. ohh..!"
Ujar Yufa menahan rasa nikmat di penisnya yang berada dalam vagina menjepit..
sementara Rika hanya tersenyum sambil terus menggoyangkan pinggulnya.

"Hah, hah.. memek loe masih sempit kayak biasanya, San.."
ucap Tabe menerima jepitan vagina Susan di penisnya sementara Susan terus berteriak penuh nikmat.

Kokom dan Doni pun tak mau ketinggalan masuk ke dalam lingkaran. Penis Kokom dikulum oleh Rika sedangkan Doni si oral oleh Yuli.
Bunyi kemaluan yang saling beradu dan dihisap terdengar jelas di seluruh ruang. Selama lima menit mereka tetap dalam kondisi itu.

"Ok.. Udah lima menit, gantian kontol sekarang..!" Seru Yuli melepaskan penis dari dalam vaginanya. Mona, Rika dan susan lalu segara mengikutinya.
Seluruh penis anak laki-laki lepas dari vagina para perempuan dengan lendir yang bercucuran.

Yuli, Mona, Rika dan Susan bergerak bersamaan ke kiri menuju laki-laki di sebelahnya.
Yuli kali ini berpasangan dengan Agus, Mona dengan Yufa, Rika dengan Tabe dan Susan dengan Adi.

Keempatnya langsung mengarahkan penis para laki-laki itu ke vagina masing-masing.
Desahan kembali bergema di seluruh ruangan ketika anak-anak cewek mulai menggerakkan pinggulnya.

Mereka semua bergerak penuh birahi saling mengejar kenikmatan di kemaluannya masing-masing.
Yufa dan Agus terus menghujamkan penis mereka ke vagina Mona dan Yuli, sementara mulut kedua cewek itu sibuk meng-oral penis Doni.

Di sisi seberang, Rika dan Susan juga asyik mengulum penis Kokom..
sementara Tabe dan Adi semakin cepat menggerakkan penis mereka keluar masuk vagina kedua cewek itu.

Suasana panas nan erotis terus berlanjut selama ½ Jam.
Setiap lima menit para perempuan bergerak berganti kontol.
Para laki-laki pun ikut berganti posisi setelah satu putaran.

Kokom dan Doni masuk ke dalam lingkaran untuk kembali mengadu kemaluan mereka dengan anak perempuan..
Di lain pihak.. Yufa dan Agus yang mendapat giliran dikulum.

Mamo masih terdiam terpaku. Perasaan heran, aneh, horny dan bingung bercampur aduk.
Kepalanya masih mencoba mencerna pemandangan di hadapannya.
Apa maksudnya semua ini..? Dirinya masih tidak percaya bahwa mereka semua melakukan hal ini.. ORGY..!?

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Mamo.. Gimana kalo gue pura-pura nggak sengaja masuk cottage dan menemukan mereka lagi orgy..!
Pikirnya dalam hati.

Ia mulai membayangkan dirinya yang pura-pura kaget ketika melihat teman-temannya sedang orgy..
namun mereka bersikap biasa saja dan malah mengajak bergabung.

Susan mendekat lalu dengan kata-kata merayu mulai melepas celana Mamo hingga penisnya yang ereksi terlihat jelas.
Mulut mungil Susan kemudian dengan cepat melumat penisnya.

Rasa hangat dan nikmat yang baru menjalar di penis Mamo lalu dikejutkan lagi dengan Mona dan Rika yang ikut bergabung mengulum.
Ketiga gadis itu dengan lahap menghisap kepala dan batang penis serta kantung kemihnya.

Kenikmatan yang luar biasa itu lalu terhenti ketika Yuli kemudian menarik penis Mamo dari mulut ketiganya.
Dengan lembut direbahkan tubuhnya ke lantai lalu dengan wajah erotis Yuli mulai memasukan penis ke dalam vaginanya.

Kepuasan tak terbayangkan yang berasal dari penis menyebar ke seluruh tubuh seiring dengan beradunya kemaluan keduanya.
Mamo benar-benar merasakan sensasi yang tiada duanya.

"Eh, Yuli.. Loe nggak punya pacar kan..?" Tiba-tiba suara Tabe terdengar membuyarkan imajenasi Mamo.
Ia kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan Tabe kepada Yuli. Kok bisa-bisanya sih Tabe tanya hal seperti itu pas mereka lagi orgy.

Namun rasa penasaran membuat ia kembali mengintip ke ruang tengah.
Yuli tampak kaget juga mendengar pertanyaan Tabe yang merupakan pasangan sex-nya.

Dilepaskannya penis Agus dari mulut untuk menoleh ke belakang..
di mana Tabe sedang menghantamkan penis ke dalam vaginanya sambil meremas-remas pantat.

Pertanyaan itu juga menarik perhatian Susan dan Rika yang sedang mengulum penis Adi bersama-sama..
Sementara Yufa dan Doni menggerakkan penis mereka masing keluar masuk vagina kedua gadis itu.

"Kenapa sih Be.. Kok tiba-tiba tanya kayak gitu..?" Jawab Yuli sambil menjilat-jilat penis.
"Loe tau nggak sih, kalo Mamo suka loe..?" Kata Tabe. "Malahan setau gue, dia udah suka sama loe dari SMP.."

"Yah, bukannya gue nggak tau sih.." ujar Yuli kembali memasukkan penis Agus ke dalam mulutnya.
Ia tampak sedang berpikir sambil terus mengulum kepala penis di hadapannya.

Tiba-tiba wajah Mona datang mendekat.. ikut menjilati penis yang diisap Yuli.
Kedua gadis itu lalu bersama-sama menjilati penis Agus yang mendesah penuh nikmat.

"Iya.. Gue rasa Yuli cocok kok sama Mamo.." ujar Mona.
"Gimana kalo coba pacaran sama dia."

Mamo merasa aneh dan heran mendengar pembicaraan di tengah-engah orgy itu.
Bisa-bisanya mereka ngobrol dengan santai.. sementara sedang berhubungan sex satu dengan lainnya.

Namun rasa penasaran akan jawaban Yuli juga memenuhi dadanya yang berdetak kencang.
"Nggak ah..!" Jawab Yuli yang membuat Mamo seperti tersengat listrik seketika. Tubuhnya lemas terjatuh ke lantai.

"Mamo tuh terlalu kaku dan serius sih.. ah.. oh..! Buktinya dia sampe rencanain acara ini malah ngajak loe semua cuma buat deket sama gue.. mmhhn..!"
Kata Yuli menggerakkan pinggulnya naik-turun di atas Tabe.

Penis dan vagina yang terus beradu itu tampak basah penuh campuran lendir dan keringat.
Tidak ketinggalan Yuli juga terus menjilat-jilat penis Agus dengan wajah sangat erotis.

"Ahh.. Gue jadinya kasihan aja.. kalo dia jalan sama cewek binal kayak gue.. ahhhn..!" Mamo lemas terduduk di lantai mendengar perkataan Yuli.
Ia merasa seperti ditolak oleh gadis pujaannya walau tidak secara langsung.
Kata-kata Yuli mungkin adalah alasan asli.. yang tidak akan pernah didengarnya jika ia menyatakan perasaannya kepada Yuli.

Terbayang di benaknya alasan-alasan klise yang akan diberikan Yuli jika ia ditolak tanpa mengetahui kejadian ini.
Duduk diam terpaku, hanya itu yang dapat Mamo lakukan sekarang.

"Nah, kalo tiba-tiba Mamo dateng lihat kita sekarang gimana..?" Tanya Adi sambil memegang kepala Rika dan Susan yang sedang mengulum penisnya.
"Iya, bener juga.. Yuli mau ngentot sama dia nggak..?" Sambung Mona.

"Kenapa nggak.. gue mau kok ngentot sama Mamo.. Kalo memang dia tertarik ikut ORGY CLUB kita..
nantinya juga ada waktunya pasangan ngentot gue dia kan..?" Jawab Yuli.

"Asyik juga tuh kalo Mamo ikut ORGY CLUB.. soalnya gue suka nggak enak bohongin dia kalo ada kegiatan club.. padahal gue temen deketnya.." ujar Tabe.
"Tapi perasaanya Mamo ke Yuli gimana..?" Tanya Mona.

"ORGY CLUB kan buat orang-orang yang seneng aktivitas seksual bersama tanpa pake embel-embel lainnya..
Selama ini kita kumpul ngentot bareng-bareng kan untuk seneng-seneng.. Pokoknya Fun SEX deh..!" Seru Rika tiba-tiba.
"Iya, Iya..! Sensasi ngentot bareng kan beda sama kalo kita cuma berdua, hehehe.." Tambah Susan.

"Bener, sekarang ini gue lagi suka sensasi itu di ORGY CLUB..! Kita semua di sini ngentot untuk having fun.. tanpa ada ikatan apa-apa.." kata Yuli.
"Masalahnya.. kayaknya Mamo nggak bisa deh kalo ikut ORGY CLUB.. karena seperti yang gue bilang tadi dia itu terlalu kaku dan serius.."
"Udah ah ngobrolnya..! Kok kita jadi nggak serius ngentot sih, fokus donk..!" Seru Rika mempercepat gerakan pinggulnya di penis Doni.

Beberapa saat kemudian Rika memutar tubuhnya hingga menjadi ke posisi Woman on Top biasa.
Ia mengarahkan tangan kanan ke pantat lalu dengan dua jari ia melebarkan lubang anusnya hingga terlihat semua orang.

"Ahn, ada yang mau threesome nggak.. Yang mau ayo masukin ke lobang yang ini..!"
"Wow, Anusnya Kak Rika.." Ucap Agus takjub melihat lubang belakang Rika.
"Gue memang pingin coba main lewat belakang sama Kak Rika.."

Rika mendesah kencang ketika Agus perlahan memasukan penis ke dalam anusnya.
Sekejap saja penis itu sudah terbenam di lubang coklat gadis itu.

Kemudian Agus dan Doni mulai bergerak seirama menggerakkan kemaluan mereka keluar masuk tubuh Rika.
Muka Rika tampak penuh kenikmatan dengan dua penis yang memasuki tubuhnya. Desahan dan erangannya secara bertahap semakin keras.

"Ah, Susan mau juga.. Mau, mau, mau..!" Rengek Susan.
"M-Mau Juga.." rintih Mona pelan.

Dalam sekejap saja anak-anak laki yang tersisa segera mengerubungi kedua gadis itu.
Susan berbaring terlentang di tubuh Yufa yang memasukkan penisnya di lubang belakang..
sedangkan Adi menghantamkan penisnya di lubang depan dari atas.

Di sisi lain Kokom dan Tabe melakukan penetrasi ganda dalam posisi berdiri dengan Mona dihimpit di tengah-tengah tubuh mereka berdua.
Kokom menyodok dari belakang sambil memainkan payudara Mona sedangkan Tabe dari depan sambil memainkan lidah dengan gadis itu.

"Ahhh, ini dia.. kontol Loe berdua kerasa sampe dalem banget.. Ah, Ahh..!" Erang Rika.
"Ah, Ahhn.. Perut Susan berasa penuh.. enak, enak banget..!" Teriak Susan.
"D-dua kontol.. Ah, dimasukin dua kontol sekaligus memang.. luar biasa.." Desah Mona.

Ketiga pasangan threesome itu terus bergerak memacu kenikmatan yang ada di kemaluan mereka masing-masing.
Desahan dan teriakan penuh ekstasi bersahutan menambah suasana erotis orgy tersebut.

"Oi.. oi.. Gantian donk, kok gue jadi ditinggal sendirian..!?" Protes Yuli yang hanya bias melihat anak-anak lain saling memuaskan nafsunya.
"Nggak mau.. Susan nggak mau Cuma dimasukin satu kontol lagi..!" Teriak Susan.

"Sabar dulu ya, Yuli.. Lagi enak nih..!" Ujar Mona.
"Nanti dulu ah, say.. Kan biasanya kalo orgy di sekolah loe yang paling sering digangbang.." Tukas Rika.

"Justru itu karena gue sering sama ngerti rasanya gangbang sekarang nggak enak banget tau cuma bisa bisa liat doank..!" rajuk Yuli.
"Udah.. udah, jangan ribut.." Ujar Kokom menengahi.

"Yul, loe selain pas gangbang-nya juga suka waktu peju-peju yang keluar ngumpul di memek kan..? Gimana kalo loe jadi Tempat Peju aja.."
"Iya bener, jadi nanti kita semua waktu mau keluar, dikeluarin di memek Yuli.." Tambah Yufa.
"Pada setuju semua nggak..?"

Para anak laki-laki pun setuju semua diikuti Rika, Susan dan Mona sehingga mau tidak mau Yuli pun setuju.
Lalu Orgy yang hampir menuju puncaknya itu pun terus berlanjut, sementara Yuli menunggu laki-laki pertama yang akan ejakulasi.

Para cewek yang dipenetrasi ganda mulai mendesah liar. Mereka semua hampir mencapai klimaks.
Satu per satu Rika, Susan dan Mona berteriak keras karena mengalami orgasme.

Cairan kewanitaan mereka mengucur deras. Otot-otot vagina dan anus mengeras, menjepit kencang penis di dalamnya.
Membuat para laki-laki juga mulai tidak tahan untuk menahan ejakulasi.

"Aduh, Gue udah gak tahan nie.. Gue mau keluar..!" Kata Doni sambil menarik penisnya dari vagina Rika.
"Ayo sini.. Keluarin di dalem sini.."desah Yuli terlentang melebarkan vaginanya dengan kedua tangan, sehingga lubang berwarna pink terbuka lebar.

Dengan cepat Doni memasukkan penisnya yang segera ditelan vagina Yuli.
Hanya dalam 2-3 gerakan Agus langsung ejakulasi diiringi erangan nikmat Yuli.

"P-peju loe tumpah banyak banget di dalem.. Aghh..!" Desah Yuli menikmati air mani Doni yang menyembur beberapakali di dalam vaginanya.
Selama beberapa saat penis itu bertahan di dalam, menunggu rasa nikmat yang mulai mereda. Ketika penis dikeluarkan sebagian mani ikut mengalir keluar.

"Gue juga mau keluar..!"
Adi terengah sembari mengeluarkan penisnya dari vagina Susan dan segera memasukan ke dalam vagina Yuli yang masih penuh mani Doni.

"Gue juga.. Gue juga..!" Teriak Agus beberapa detik kemudian.. "Buruan Di, Gantian."
Namun Adi ga peduli.. ia masih mengejar ejakulasinya di dalam kemaluan Yuli. Penisnya masih dihantamkan dalam-dalam.

Sedikit demi sedikit air mani Doni di dalam vagina bercucuran keluar.
Akhirnya menunggu giliran Agus menyodokan penisnya ke lubang belakang.

Yuli agak sedikit terkejut namun sekejap saja ia langsung menikmati gesekan dua penis di tubuhnya.
"Oh, ini dia.. keluar..!" Teriak Adi yang ejakulasi.

Air maninya menyembur keras di vagina Yuli bercampur dengan milik Doni yang sudah lebih dulu berada di dalam.
Yuli kembali mengerang keras. Vaginanya terasa panas dan penuh.

"Giliran gue sekarang..! Cepetan keluarin kontol loe dari memek Yuli, Di..!"
Seru Agus kepada Adi yang masih mempertahankan rasa nikmat di penisnya dalam vagina.

Nafas Agus semakin memburu, maninya sudah terasa merambat ingin keluar.
"Gue udah hampir keluar nih..!"
"Di belakang.. Keluarin peju loe di belakang aja..!" Teriak Yuli yang segera dipatuhi Agus.

Beberapa detik kemudian giliran anus Yuli yang terasa panas karena semburan mani.
Dengan vagina dan anus terisi oleh cairan kejantanan, Yuli mulai merasakan sedikit orgasme.

Adi dan agus perlahan bersamaan mengeluarkan penis mereka, air mani keduanya sedikit mengalir keluar.
"Astaga.. keluar di depan dan belakang sekaligus..!" Ujar Mona.

"Ahh, ooh.. Kalo ada lagi yang keluar di memek sama anus sekaligus lagi.. Gue bisa langsung orgasme neh.." Desah Yuli.
"Kalo gitu giliran kita sekarang, Be.." Kata Kokom.

"Sip, tapi gue ambil memek ya.. lebih anget soalnya.." Sambut Tabe.
Keduanya lalu menggendong Yuli dan segera menghantamkan penis mereka masing-masing dari depan dan belakang.

Yufa tidak mau ketinggalan naik ke atas sofa kemudian memasukkan penisnya ke dalam mulut Yuli.
Ini bukan lagi Threesome, melainkan Foursome GangBang.

Penis Kokom dan Tabe berpacu cepat keluar masuk vagina Yuli seperti piston.
Mulut gadis itu berusaha mengulum penis Yufa yang melaju cepat karena basah oleh liur.
Ketiga cowok itu dengan agresif melampiaskan nafsu birahinya di tubuh Yuli.

"Oh.. Gue mau keluar..!" Seru Kokom.
"Gue juga.. Ayo keluar bareng, Kom..!" Teriak Tabe.

Akhirnya keduanya ejakulasi bersamaan.
Air mani mereka berdua menyembur di vagina dan anus Yuli bersatu dengan yang sudah ada di dalam sebelumnya.

"Ahahh.. Ahhn..!!" Teriak Yuli mengalami Orgasme yang sangat nikmat.
Vagina dan anusnya yang sudah penuh membuatnya klimaks dengan sangat memuaskan.
Tubuh Yuli mengejang beberapa saat sebelum terkulai lemas.

Kokom dan Tabe meletakkan Yuli di lantai lalu dengan perlahan mengeluarkan penis mereka masing-masing.
Mani kental dengan jumlah banyak bercucuran keluar dari kedua lubang di selangkangan Yuli.

Yufa yang belum mendapatkan ejakulasinya segera berlutut di samping Yuli.
Ia mengarahkan penisnya ke mulut gadis itu.

Namun Yuli yang masih bergetar karena orgasme sudah tidak sanggup lagi bergerak.
Akhirnya Yufa hanya mengesekkan kemaluannya di mulut selama beberapa saat hingga ejakulasi.

Air mani Yufa menyembur di muka Yuli.
Cairan putih kental berceceran di pipi, hidung, mulut dan rambut.

"Ahhn.. Orgasme penuh peju begini memang paling nikmat.."
Desah Yuli dengan ekspresi wajah puas.

Kemudian mereka semua beristirahat sambil membersihkan tubuh dan kemaluannya masing-masing dengan handuk.

Rika, Susan dan Mona membantu Yuli yang penuh mani setelah membersihkan tubuh mereka sendiri.
Untuk beberapa saat mereka berbicara mengenai kenikmatan yang baru saja dilakukan bersama.
-------------

Masih duduk diam terpaku, Mamo menyaksikan teman-temannya selesai orgy.
Walaupun masih tidak percaya dengan hal ini namun hatinya sudah mulai tenang.

Melihat Yuli yang disukainya terkulai puas dengan penuh mani teman-teman cowoknya pun tidak membuat ia panas lagi.
Meskipun awalnya kaget dan kesal.. ucapan Yuli tadi terasa benar.

Mungkin dirinya memang terlalu kaku dan serius hingga hal seperti ini, ORGY CLUB, bisa tidak ia sadari.
Mamo pun mulai bisa menerima bahwa gadis yang selama ini ia sukai dan selalu ada di pikirannya bukanlah Yuli sebenarnya.

Yuli yang asli adalahnya gadis baru saja ia lihat.
Gadis itu tetap manis dan supel seperti yang ia kenal namun juga berpikiran bebas dan tidak ragu mengekspresikan hasrat seksualnya.
Ia tidak tau bagaimana perasaanya sekarang terhadap Yuli tapi yang jelas ia sudah tidak tahan lagi berada di situ.

Dengan perlahan dan tidak menimbulkan suara Mamo keluar dari jendela kamar. Ia memutuskan pergi ke arah pantai.
Dirinya memutari cottage dengan hati-hati agar tidak terlihat dari dalam. Sekilas suasana di dalam terlihat olehnya.

Teman-temannya masih dalam keadaan telanjang tertawa dan bercanda. Dengan cepat dirinya berlari menjauhi cottage menuju pantai.
Setibanya di pantai Mamo hanya berjalan terus menyusuri di kegelapan malam.
---------------------------------

Epilog : "Dari Mana aja sih, Mo..?"


Waktu menunjukkan entah pukul berapa. Tidak terasa sudah berapa lama Mamo sudah berjalan.
Ia hanya terus menjauhi arah cottage hingga akhirnya sampai di kios oleh-oleh yang berjarak kurang lebih 2 km dari tempat ia menginap.
Merasa sudah berjalan jauh ia memutuskan untuk kembali.

Tidak lupa ia membeli oleh-oleh untuk alasan jika ditanya ke mana saja ia pergi.
Sepanjang perjalanan balik Mamo berusaha meyakinkan dirinya agar bersikap biasa bila berkumpul dengan yang lain.

Anak-anak yang lain sepertinya sudah selesai dengan kegiatan orgy mereka ketika Mamo memasuki area cottage.
Dari kejauhan semuanya kembali berkumpul di cottage anak-anak cowok.

Dengan sedikit deg-degan ia naik ke teras menyapa Yufa, Agus dan Doni yang sedang berkumpul di situ.
Kemudian dengan berusaha melangkah santai masuk ke ruang tengah.

Dan benar saja.. Mereka semua berkumpul seperti biasa seolah-olah tidak melakukan pesta seks sebelumnya.
Teman-teman Mamo yang berada di ruang tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Rika, Yuli, Mona dan Tabe Asyik bermain kartu sementara Kokom, Susan dan Adi tertawa-tawa menonton televisi.
Tidak tampak bekas mereka semua penuh keringat berhubungan seks satu dengan lainnya.

Tidak ada wajah-wajah erotis mereka bergelut saling menghantamkan kemaluan masing-masing.
Yang ada hanyalah pemandangan sekelompok anak-anak SMU yang sedang berkumpul bersama.

"Dari mana aja sih, Mo..?" Tanya Yuli.
"Tadi sih nyariin loe.. Loe yang ngilang ke mana.." jawab Mamo sambil menghela nafas..
berusaha menghilangkan bayangan Yuli yang disukainya penuh sperma di tubuhnya dari pikirannya.

"Gue sampe ke kios oleh-oleh nih nyariinnya.."
"Gue cuma ke minimarket seberang cottage kok.." Ujar Yuli. "Tapi thanks ya dah cariin gue.."

"Eh, mau donk oleh-olehnya, tadi kecapeaan laper nih.." Pinta Tabe.
"Kalo dimakan sekarang bukan oleh-oleh donk namanya, emang capek apaan sih loe Cuma maen ping-pong kan..?" serang mamo.

"Eh, yah.. tadi terlalu semangat sih maennya, hehehe.." kilah Tabe tertawa kecil.
"Tapi kok lama amat perginya, kayaknya tuh kios nggak jauh-jauh banget kan..?"

"Kenalan sama cewek donk, ada yang cantik di kios.."
kata Mamo berbohong yang diikuti kebohongan-kebohongan lain untuk menutupi lamanya ia pergi selama teman-teman sedang sibuk orgy.

"Bohong banget.. nggak percaya gue loe bisa ngerayu cewek begitu aja.." tukas Yuli tiba-tiba.
"Hehehe, banyak yang loe masih belom tau tentang gue, Yul.. Gini-gini gue pria dengan kharisma tinggi loh.." ucap Mamo menahan perasaannya..

"Tapi tenang aja, loe masih ada harapan kok buat pacaran sama gue."
"Siapa yang mau sama loe, Jelek.." balas Yuli.

Selama beberapa saat mereka terus bercanda dan berbicara. Lalu malam pun semakin larut dan mereka mulai mengantuk.
Anak-anak cewek kemudian pindah ke cottage untuk tidur.
Sementara anak cowok satu per satu juga mulai tidur hingga akhirnya tinggal Mamo sendiri di ruang tengah.

Tak lama kemudian ia pun masuk ke kamar. Mamo berusaha untuk tidur namun tidak bisa. Ia tidak merasa lelah, sehingga tidak mengantuk.
Dilihatnya Tabe dan Yufa yang tertidur pulas. Mamo menghela nafas panjang.
Pada kecapean ngeseks sih.. pasti aja tidurnya pules.. pikir mamo dalam hati.

Ia lalu pergi ke kamar mandi untuk onani. Dengan bayangan teman-temannya yang sedang orgy dengan mudah dirinya ejakulasi sampai 4 x.
Setelah itu tubuhnya terasa lemas sekali. Mamo pun kemudian bisa tertidur juga pada akhirnya.

Keesokan paginya mereka semua kembali bersenang-senang di pantai. Bermain pasir, berenang dan naik banana boat atau jetski.
Mamo yang sudah lebih rileks juga berusaha bergembira bersama teman-temannya.

Namun kali ini ia hanya bermain dengan yang lain tanpa berusaha mendekati Yuli.
Semenjak tadi malam ia memutuskan berhenti mengejar gadis itu.

Siang harinya setelah selesai bermain di pantai mereka segera mandi dan berkemas-kemas.
Rencananya mereka akan pulang setelah makan siang.

Mereka makan di restoran yang terkenal dengan sop ikannya. Setelah itu kembali ke cottage untuk beristirahat sebentar.
Tepat pukul 2 mereka berangat meninggalkan Cottage. Mamo terdiam murung selama menyetir.

Ia melihat dari kaca spion teman-temannya di belakang ngobrol dan bercanda sama seperti ketika mereka berangkat.
Namun bagi dirinya semua itu sekarang terlihat berbeda. Sesekali bayangan mereka sedang orgy terlintas di matanya. Ia menghela nafas panjang.

Sial, gue bener-bener pingin punya pacar neh pikirnya dalam hati.
Tiba-tiba dilihatnya Yuli memandangi dirinya dari spion, sepertinya ia menyadari kemurungan Mamo.

Yuli lalu memberi tanda semangat sambil tersenyum lebar, sehingga gadis itu kelihatan manis sekali.
Mamo kembali menghela nafas panjang.

Cara ikut ORGY CLUB bagaimana, ya..?
----------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
oh, kalo gak penulis aslinya d forum panas sebelah,sayang sekarang udah kurang aktif di subforum cerpan nya, walau udah sering baca tetap bikin tegang, apalagi bagian ke tiganya :)
 
oh, kalo gak penulis aslinya d forum panas sebelah,sayang sekarang udah kurang aktif di subforum cerpan nya, walau udah sering baca tetap bikin tegang, apalagi bagian ke tiganya :)

Wow.. gitu ya Brada..?

Ho-oh..! Emang keren nih cerpan. Imajinasinya liar banget..:D

Oya.. Salam Kenal n Trims Adul + Komengnya ya, Bro..:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ceritanya muantap surantap mabrooo...!!!! Lancrooootkaaaannn...!!!
 
Wow.. gitu ya Brada..?

Ho-oh..! Emang keren nih cerpan. Imajinasinya liar banget..:D

Oya.. Salam Kenal n Trims Adul + Komengnya ya, Bro..:beer:

suhu mau ngelanjutin nya? Siapa tau jadi lebih liar dan mantap cerita nya :pandajahat:
 
fyuuuuhhhh...........

mbayangin anak2 SMU dah orgy party.

dewasa sebelum masanya.

thanks brada dah ngangkat tema seperti ini.

:jempol:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd