PART IV
"Woy suu ngelamun wae.” Suara Rendra mengagetkanku
Tanpa aku menjawab, Rendra mengajakku pulang dan memberitahuku bahwa Liverpool main malam ini. Lawan emyu pula katanya. Ya, aku adalah pengagum Liverpool dengan segala sejarahnya. Meskipun tak sekalipun Liverpool meraih gelar dari era Premier League 1993. Bagiku, mengagumi The Beatles dan Liverpool itu paket yg sempurna.
“Loh iya to ? Coba gue cek jadwal.”jawabku
“Wah bangsat iya gue lupa sama jadwal bigmatch gini. Yaudah yuk balik gue mau nonbar.”tambahku setelah lihat jadwal di livescore.
“lha ayok, gue sama Derry juga mau ‘minum’ hehe...Lo ikut kita apa mau nonton Liverpool ?.”tanya Rendra.
“Liverpool lah jelas”jawabku cepat tegas dan yakin
Setelah itu kami langsung balik ke Malang. Kira-kira jam 4 sore aku udah sampai rumah. Dan kalau itu aku liat lagi jadwal main Liverpool dan ternyata mainnya jam setengah 8 malam. Aku mau nonton, harus nonton. Nonton bareng! Gumamku setelah Rendra dan Derry pamit.
Aku ajakin Loli aja gimana ya ? Atau coba gue ajak Manda ?. Manda! Kata batinku seperti menyutuh untuk lebih mengajaak Manda.
“Manda. Are you have any planning for this Saturday night?.”chat WA ku ke Manda.
“Gausah sok English deh mas, eh Kev. Lo nggak lagi cover lagunya Beatles hehehe.....dirumah aja nih Kev, ada apa ?.”balas cepat Manda.
“Ikut gue nonbar Liverpool Emyu yuk?.”ajakku.
“Wah seru tuh, gue pengen lihat Emyu keok.”balasnya
“Yaudah makanya yuk ikut nonbar. Eh lo Kopites (fans Liverpool) juga ya ?”ajakku meyakinkannya.
“Bukan. Emang gue suka sepakbola. Hati gue sih Singa Biru London. Keep The Blue Flag Flying High. Tapi ya gatau kenapa gue benci banget sama Emyu, gatau sebabnya. Emang main jam berapa Liverpool ? Dan nonbarnya dimana ?” balas Manda.
“Wah football freak hahaha....Kick off jam setengah delapan dan nonbarnya di parkiran Gajayana. Gimana mau ikut ? Kalau mau ntar gue jemput deh, kasih gue alamat rumah lo.”balasku to the point
“Alamat gue di perumahan ********* nomor ***.”balasnya.
“Oke lo ngasih alamat gue anggap lo mau ya. Jam 7 kurang gue samapai rumah lo, Nda.” Jawabku
Setelah mandi dan shalat Maghrib aku berangkat ke rumah Manda. Aku memakai Vespa VBB 1965 warna putih gading karena kangen sama oper gigi di tangan kiri. Ku laju full speed vespaku. Dan aku sampai.di rumah Manda jam 19.40. Hampir tepat sama janjiku. Ku goyangkan gembok pagar besi rumah Manda sebagai bel. Dan Manda langsung keluar rumah. Aku melihat Manda keluar dengan seorang wanita berambut panjang berpakaian santai.
“Assalamualaikum Tante, Manda.”sapaku sopan setelah mamarkirkan vespaku dan masuk ke area rumahnya.
“Walaikumsalam.”jawab Manda dan wanita itu hampir bersamaan.
“Mau pergi kemana, Cah Bagus ? Saya bundanya Manda.” Sahut wanita itu yg akhirnya kusadari bahwa dia adalah Ibunya Manda.
“Mau ajak Manda keluar tante. Mau nonton bareng sepakbola. Boleh nggak Tante ?.”tanyaku ijin.
“Ya kalaupun Tante nggak ngijinin tapi Mandanya udah siap banget gini mau gimana lagi. Iya boleh tapi pesan tante jagain Manda jangan pulang malem-malem. Ya paling tidak selesai acara nonton bareng langsung pulang ya cah bagus..”jawab Ibunya Manda panjang.
“Iya tante, saya siap jalanin pesan tante. Oh iya nama saya Kevin tante. Saya temennya Manda, yg kebetulan saya juga temen SMA-nya Loli kakak sepupunya Manda.”aku membalas
“Iya to ? Yaudah kalau mau berangkat sekarang silahkan. Ingat pesan tante ya.” Ucap ibunya Manda lagi.
Manda yang dari tadi diam merhatiin aku dan ibuknya ngobrol pamit duluan. Manda mencium tangan Ibunya. Namun kulihat Ibunya membisikkan sesuatu ke Manda. Tanpa aku peduli apa yg mereka bincangkan, aku mengikuti Manda mencium tangan Ibunya.
“Pergi dulu tante, Assalamualaikum.”pamitku
“Pergi dulu ya Bund, Assalamualaikum.”tambah Manda
“Iya Walaikumsalam, jangan pulang malem-malem.”jawab Ibunya Manda
Setelah mendapat ijin kami berdua pergi menuju tempat nonbar. Selama perjalanan kami banya bercanda dan kadang tanya basa-basi seputar pendidikan dan lain-lain. Di tengah perjalanan aku sempat bertanya sesuatu yg sempat membuatku penasaran.
“Maaf Nda. Kalau boleh tau tadi ibu Lo bilang apa ke Lo sebelum kita pergi ?.”tanyaku
“Oh tadi. Bunda bilang lain kali kamu jangan panggil dia tante. Cukup panggil Bunda aja kayak aku. Katanya dia lebih nyaman kalau ada temenku juga manggil dia Bunda. Dia ngerasa punya banyak anak katanya. Ya kan untuk kamu tau aku kan anak tunggal. Dan satu lagi, tapi ini permintaanku, kita ngobrolnya Aku-Kamu aja ya jangan Lo-Gue hehehe...kan kita bukan lagi tinggal di Jakrta.”jelas Manda dengan suara agak keras karena bising vespaku
“Loh anak tunggal ? Sama dong kita. Iya deh mulai sekarang kalau gue, eh aku ketemu ibumu aku panggil bunda. Eh tapi ngomong-ngomong itu bajumu.”ucapku setelah sadar dia memakai Jersey kiper Chelsea.
“Hehehehee....kan emang tim bola favoritku Chelsea. Yang penting aku nggak pakai Jersey emyu kan aman buat ikut nonbar Liverpool bareng Kopites-Kopites Malang malam ini.”jawabnya cengingisan.
“Ya juga sih hehehe....”jawabku
Pukul 19.15 kami tiba di lokasi nonbar. 15 menit sebelum kick off. Aku membeli 2 tiket on the spot plus bonus minuman ( Kopi atau softdrink bebas pilih. Dan aku ya tetap pilih Kopi). Kemudian setelah kami mendapatkan minuman bonus kami langsung masuk menuju ke lokasi nonbar. Sudah ramai, bahkan sangat ramai. 5 menit sebelum kick off
Walk on....Walk on
With hope in your Heart
And You’ll never walk alone
You’ll never walk alone
Prooooookk.....proooookkkk.....prooooookk
Suara tepukan tangan setelah kami para Kopites menyanyikan ‘Lagu Kebangsaan’ kami setelah Indonesia Raya.
“Hikmat banget nyanyinya, Kev hehehehe.”celoteh Manda
“Lagu sakral bagiku setelah Indonesia Raya ini hehehe...Yuk ah mulai nonton. Kamu tenang aja meskipun pakai jersey Chelsea. Tuh juga banyak yg kayak kamu. Dan satu lagi, maaf ya nanti kalau selama match aku ceukin kamu.”jawabku
“Lah kan emang kamu orangnya cuek, eh sok cuek ding hehe.”jawabnya sambil ketawa
SKIP
2 x 45 menit sudah selesai. Liverpool ? Alhamdulillah menang 2-1. Kulihat Manda sumringah karema kekalahan emyu. Bahkan kesenangan mungkin seimbang dengan perasaan Kopites saat itu.
“Yuk Nda, langsung pulang atau beli makan dulu yuk.”ajakku ke Manda
“Langsung pulang aja Kev. Kasihan bunda nungguin.”jawab Manda
Singkat kata aku langsung mengantar Manda pulang karena alasan itu tadi. Di tengah perjalanan kurasakan tangan Manda memelukku saat ku bonceng. Kudukku mulai merinding. Lalu ku tengok Manda yg dari 5 menit terakhir tak bersuara. Ah dia ketiduran. Kok bisa-bisanya di jalanan ramai kayak gini dan dengan suara bising vespaku dia tidur.
20 menit kemudian kami sampai di rumah Manda. Manda masih tertidur dan kulihat tangannya masih memelukku. Bahkan ujung jari-jarinya menyentuh penisku dari luar celana Wrangler jeansku. Kubangunkan Manda.
“Nda sampek Rumah nih.”ucapku membangunkannya
“Eh maaf Kev ketiduran hehehe....nyaman banget sih habisnya di bonceng naik vespa. Eh maaf (langsung Manda menarik tangannya saat dia sadar jari-jarinya menyentuh penisku).”jawab Manda sambil kucek-kucek mata
“Yuk masuk dulu Kev”tambahnya mengajakku.
“Nggak deh Nda udah malem. Itu lampu rumahmu juga udah mati. Pasti bunda juga udah tidur.”jawabku
“Ciyeeee bunda hihihiiii....iya deh Kev kalau misal Bunda belum tidur nanti aku bilangin kalau kamu mulangin aku tanpa ada lecet sedikitpun, bahkan dalam perasaan senang karena....”
“Karena kamu nyaman di bonceng vespa sampai ketiduran.”sahutku ke Manda sebelum dia selesai ngomong.
“Ih apaan sih, senang karena emyu kalah.”jawabnya sambil memeletkan lidahnya
“Yaudah aku masuk dulu ya. See you next time vespa, eh Kev.”ucapnya bercanda
“Alah kok vespa sih huh....iya Nda aku pulang dulu ya. Salam buat Bunda.”jawabku sambil senyum
“Sampai rumah kabarin ya. Kabarin kalau vespamu nggak mogok hahahahaha.....”ucap Manda dengan ketawa sedikit keras
“Yaelah vespanya yg di khawatirin keadaannye ternyata hahaha....yaudah duluan ya Nda. Assalamualaikum.”pamitku sambil menyalakan mesin vespaku.
“Iya Kev. Walaikumsalam.”jawab Manda sambil senyum dan melambaikan tangannya.
Setelah pulang dari rumah Manda aku nggak langsung pulang. Aku mampir ngopi di warung deket rumah. Sial, temen-temenku rumah lagi asik minum arak jowo dan menawariku. Mau nggak mau aku juga ikut minum tapi nggak sampai aku mabuk berat. Ku buka WA dan aku chat Manda.
“Terima kasih nonbarnya, Blues (julukan Chelsea).”
“Sama-sama Reds. Selamat kemenangannya. Sudah sampai rumah ?.” tanya Manda
“Aku nggak langsung pulang ini Nda. Mampir dulu ke warung deket rumah. Gimana bunda udah tidur belum tadi ?.”balasku
“Oalah. Udah kok ini aku mau nyusul tidur bunda. Btw, maafin tadi tanganku yg salah landasan pas perjalanan pulang ya. Orang tidur mah nggak sadar hehehe.....” balas Manda drbgan ditambah foto
“Iya gapapa Nda. Yang penting kamu nggak megang knalpot vespaku aja hahahah....yaudah kalau mau tidur. Goodnight. Thanks for today.”balasku
“Tapi pegang knalpotmu, ups hahahaha.....iya sama-sama Kev. Goodnight bye.”balas Manda
Tanpa kubalas lagi chat dari Manda aku teruskan acaraku ngopi plus ‘minum’ bareng temen-temenku. Sialnya, aku harus ngabisin arak jowo satu botol air mineral kecil sendiri setelah kulihat temenku udah pada ‘bahagia’. Alhasil akupun tidur di warung dalam keadaan mabuk dan Hp yg lupa ku cas.
Paginya setelah bangun..................