Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku: Inspirasi dan Fantasi (A Journey into Cuckoldism)

lampetgadong123

Guru Semprot
Daftar
1 Nov 2018
Post
602
Like diterima
7.829
Lokasi
Bandung
Bimabet
PART 1: Pacarku Yang Cantik


Writer's block, sungguh hal yang menyebalkan saat menulis sebuah cerita, dan itulah yang terjadi padaku saat ini. Mataku menatap layar laptop dengan tangan siap pada keyboard namun tak ada satu pun kata yang melintas di pikiranku untuk meneruskan chapter berikutnya dari ceritaku ini.

Oh hai, namaku Willy, dan aku bukan novelis atau cerpenis, atau setidaknya bukan yang seperti itu. Aku menulis cerita bersambung di sebuah situs forum cerita panas terkenal di Indonesia dengan pseudonym: "lampetgadong123". Awalnya sih hanya iseng belaka, karena sekedar menuangkan ide dalam kepala, namun di luar dugaan, ceritaku disukai banyak orang hingga jadi hot thread di forum. Akibatnya orang pun penasaran dan menuntut supaya aku selalu update chapter selanjutnya secepatnya.

Awalnya, aku masih bisa menulis dengan cepat untuk memenuhi deadline, namun lama-lama, yah, namanya manusia, pasti ada keterbatasan, sehingga saat ini aku tak punya ide harus diapakan lanjutannya. Outline cerita yang tadinya rapi dalam pikiran mendadak seperti kosong. Aku tak tahu harus menulis apa untuk menghubungkan chapter sebelum dan sesudahnya. Postingan mereka yang menantikan update dariku, yang awalnya menjadi pemberi semangat bagiku, kini berubah menjadi beban, dan dengan beban ini aku jadi tidak semangat lagi untuk menulis. Hingga, akhirnya orang ini pun datang...

Dash3_Shinkuro, begitulah username-nya di forum ini. Awalnya dia hanya memberi masukan serta ide padaku yang menurutku cukup bagus untuk kuterapkan. Namun lama-lama, dia pun akhirnya menjadi semacam ghostwriter bagiku. Banyak chapter dari cerita bersambungku yang awalnya kukerjakan sendiri namun kini menjadi kolaborasi kami berdua. Pintarnya, dia bisa menyesuaikan gaya tulisannya dengan gaya tulisanku, sehingga seolah-olah itu dibuat olehku. Dari yang sekadar memberi ide lalu menjadi ghostwriter, kini aku dan Suhu Dash, begitu aku memanggilnya, menjadi teman yang cukup akrab di forum ini.



Dengan Suhu Dash awalnya hanya sekedar komen-komen cerita yang aku buat apakah based on true story atau karangan belaka. Aku sampaikan ke dia kalau ceritaku ini 50% real, sisanya justru fantasiku saja. Aku cerita kalau sekarang lagi punya pacar bernama Marsha (padahal nama aslinya Natasha), mojang bandung yang cantik. Aku beruntung memilikinya. Dia adik kelasku di kampus. Selama 6 bulan pacaran, aku tidak pernah kelewat batas dengan Marsha. Awalnya aku kira pacarku ini sudah tidak perawan seperti layaknya anak muda jaman sekarang. Ternyata (pengakuannya) masih perawan, jadi ga mau ML denganku.

Aku sih kagum sama pacarku ini. Tapi wajahnya yang cantik, dan tubuhnya yang sexy sering membuatku coli. Apalagi dia sering memakai baju terbuka macam you can see atau hotpants yang menunjukkan bagian pundak dan pahanya yang jenjang, dan jujur saja itu membuatku terangsang. Diam-diam aku sering ambil foto-fotonya untuk bacolku. Aku membayangkan bagaimana kalau pacarku yang seksi ini ML denganku, pasti bakal hot sekali.

Oh ya, pacarku si Natasha ini punya IG dan kami mutualan di sana. Aku sering melihat foto-fotonya yang walau tidak berpakaian minim, namun ekspresi mukanya benar-benar seksi dan menggairahkan. Aku sering melihat-lihat fotonya dan membaca komen-komennya, rata-rata adalah dari cowok-cowok random. Walau rata-rata komennya positif, ada juga beberapa komen yang cabul dan ngawur. Natasha sendiri tak pernah menanggapi semua komen itu, malah aku yang jengkel membacanya. Walau begitu, ada rasa aneh yang muncul setiap kali body pacarku ini dikomen, seperti bangga dan menginginkan lagi. Plus tiap kali aku jalan dengan pacarku ini, selalu saja ada mata-mata nakal yang jelalatan seolah ingin menelanjanginya. Awalnya aku memang risih dan kesal, namun lama-lama, aku justru menikmati saat pacarku mendapat perhatian seperti itu. Bahkan setiap kali jalan, aku memintanya memakai pakaian yang memanjakan mata lelaki. Aku menikmati pandangan para pria yang seolah ingin menerkam dan memperkosa pacarku, dan makin lama justru aku bayangkan bagaimana kalau pacarku ML dengan cowo-cowo itu. Pemikiran itu akhirnya membuatku selalu ON. Membayangkan pacar sendiri dikentot orang lain membuatku selalu gairah.

Fantasi-fantasiku ini kemudian aku tuliskan dalam cerita, yang kebetulan memang bergenre cuckold atau NTR, dan semuanya aku ceritakan ke Suhu Dash. Bahkan Suhu Dash memberikan banyak referensi terkait NTR kepadaku, meski dia sendiri mengaku bukan penggemar NTR. Untuk lebih memudahkan komunikasiku dengan Suhu Dash, kami pun saling bertukar akun tele, dari sana Suhu Dash selain memberikan referensi cerita, juga beberapa gambar-gambar foto model atau selebgram yang dia ikuti di IG sebagai referensiku.

Aku selalu suka dengan rekomendasi Suhu Dash, karena cewek-cewek yang direferensikannya rata-rata sesuai dengan seleraku. Uniknya, beberapa cewek memiliki kriteria mirip Natasha, sehingga setiap kali Suhu Dash memberi referensi atau ide cerita, aku langsung membayangkan bahwa pacarkulah yang menjadi objeknya. Apalagi, ide yang diberikan oleh Suhu Dash selalu kreatif, dari yang paling softcore hingga yang hardcore macam BDSM public humiliation, membuat imajinasiku kepada Natasha jadi semakin liar saja.

Kubayangkan beberapa kali Natasha berada dalam posisi skenario yang dibuat oleh Suhu Dash, seperti telanjang di mobil yang sedang berjalan di jalanan ramai, roleplay sebagai anjing di rumah, dengan kalung anjing dan tail plug, lalu tidak boleh bicara, hanya menggonggong, hingga yang paling ekstrem adalah aku membayangkan Natasha menjadi human toilet di rumah Suhu Dash, yang kapanpun Suhu Dash inginkan, Natasha akan langsung membuka mulut dan membiarkan Suhu Dash melakukan apapun padanya, dari buang sperma hingga buang air pada tubuhnya. Tentu saja, fantasiku yang ini tak pernah aku ceritakan pada Suhu Dash. Aku pikir interaksiku dengan Suhu Dash hanya akan seperti ini, hingga...

"So, ente selalu pakai pacar ente Marsha sebagai acuan di tiap tokoh cerita ya?" tanyanya suatu ketika.
"Hehehe, iya, hu, koq tahu?"
"Rata-rata hampir sama soalnya. Padahal ane udah ngasih referensi banyak kan bro?"
"Ya, gimana ya hu, jujur ane lama-lama mikir juga sih, gimana kalau pacar ane yang beneran ada di posisi itu."
"Emang bakal lo izinin, bro? Dulu katanya nggak mau?"
"Belum tahu, hu. Tapi kayaknya kalau sekarang bisa jadi ane izinin. Soalnya lama-lama ane mbayangin pacar ane yang digituin di tiap skenario ente."


-

Obrolan dengan Suhu Dash di PM makin lama makin membuatku berfantasi macam-macam dengan pacarku Natasha. Tidak jarang, pada saat pacaran berduaan di kostku dengannya, apalagi saat dia tertidur, ingin sekali aku memperkosa pacarku ini. Atau sempat kepikiran juga memberikan obat perangsang saja, agar dia mau aku pake mekinya.

Tapi rasa sayangku yang mendalam membuat ide nakalku itu hilang. Kepolosan dan kebaikan Natasha membuatku tidak berani dan merasa kasihan. Natasha ini walaupun cantik tapi dari dulu tidak pernah aneh-aneh dengan mantannya. Cewe secantik dia baru pacaran 1 kali jaman SMA dulu dan habis itu putus dan tidak pernah pacaran lagi. Karena orang tuanya yang sangat ketat menjaganya, bahkan melarang Natasha pacaran. sejak sekolah selalu diantar jemput. Bahkan di awal-awal kuliah, mamanya masih sering antar jemput ke kampus. Orang tuanya pasti paham dengan pergaulan anak muda jaman sekarang yang sudah bahaya, makanya anaknya yang cantik dan polos itu dijaga betul.

Keseharian Natasha juga sangat biasa saja. Jarang nongkrong sepulang kuliah dengan teman-temannya. Bahkan ke kostku juga jarang, paling pas di jam-jam jeda antara 1 mata kuliah ke mata kuliah lainnya. Dan itu tidak pernah lama di kamar kostku.

Rutinitasnya adalah pagi ke kampus, makan siang di kantin, lalu pulang tidak lewat jam 6 sore ke rumah. Begitulah kesehariannya. kerja kelompok saja selalu di rumahnya, tidak di kost teman kuliahnya. Walau begitu sesekali dia berbohong juga ke ortunya. Dengan alasan kuliah tambahan kami sering pacaran berdua ke mall PVJ. Namun itu hanya sesekali saja, bukan sesuatu yang sering kami lakukan karena jujur kami juga takut ketahuan.

Satu hal yang menarik dari Natasha ini adalah meskipun dia polos namun bila sedang keluar, terutama saat berkencan denganku, dia sering memakai pakaian yang terbuka seperti hotpants, rok mini, atau baju you-can-see, yang walau sudah diberi tambahan jaket atau blazer, tetap saja menarik mata dan siulan dari lelaki-lelaki iseng.

Beberapa kali dia sering mengeluh saat digodain cowok-cowok, terutama bila tidak ada aku, tapi saat kuminta mengganti pakaiannya dengan yang lebih tertutup, dia menolak karena baginya itu gerah dan tidak nyaman. Kadang saat bercerita seperti itu aku merasakan dag-dig-dug juga, entah kenapa aku merasa cemburu sekaligus suka saat pacarku ini digoda oleh banyak lelaki. Puncaknya adalah waktu kuajak dia untuk menontonku bermain futsal. Natasha yang cantik ini segera saja menjadi perhatian dan dikerumuni oleh teman-teman futsalku. Beberapa bahkan meminta diganti cepat agar bisa sekadar bercengkerama dengan Natasha. Aku sendiri sampai tidak konsen dalam bermain, karena selalu kulihat rekan setim ku berbicara pada Natasha dengan raut muka mereka yang bagiku terlihat amat mesum.

Akhirnya, karena benar-benar tidak bisa konsen, aku pun meminta untuk diganti. Betapa terkejutnya aku karena di bangku cadangan kulihat Natasha sedang mengoleskan krim otot pada kaki temanku, Rahmad, yang ditarik keluar 5 menit sebelum aku.

“Sorry, Bro, tadi aku minta tolong pacar kamu buat olesin kaki aku pake krim, soalnya sakit.” begitu kata Rahmad sambil nyengir.
“Gak apa-apa ya, Sayang. Kasihan kan A’ Rahmad sakit gitu kakinya.” kata Natasha polos.
“Ya udah, masuk lo, sekarang gantiin gue.” kataku agak sewot.
“Siap, Bro!”

Rahmad langsung berdiri dan berjalan seperti biasa, tak ada pincang-pincang sama sekali.

“Bukannya kaki lo barusan sakit, Bro?” tanyaku.
“Udah sembuh nih kayaknya, abis diurut ama Neng Natasha, hehehe.”

Halah, aku yakin itu pasti akal-akalannya dia untuk merasakan pijatan lembut tangan Natasha. Apalagi kulihat saat diurut tadi, Rahmad duduk dengan paha membuka, seolah memperlihatkan benda menggembung yang ada di antara kedua pahanya. Aku yang agak kesal pun duduk, kemudian menyelonjorkan kakiku di hadapannya.

“Sayang, tolong diurutin juga dong, pegel nih.” pintaku.
“Aduh, Sayang, urut sendiri dulu ya, tangan aku capek nih abis disuruh ngurut A’ Rahmad tadi.” tolaknya.

Lho?? Apa-apaan? Koq giliran aku dia nggak mau?

Selesai futsal, aku minta Natasha menungguku karena aku mau mandi dan ganti baju di kamar mandi. Aku masuk ke salah satu bilik toilet, lalu menyalakan shower untuk mandi. Lagi asik-asik menyabuni tubuhku kudengar ada yang masuk ke kamar mandi. Setidaknya ada 3 orang. Mereka ketawa-ketawa, sambil ngobrol satu sama-sama lain.

Samar-sama aku dengar mereka menyebut nama pacarku Natasha. Aku sampai mematikan shower, dan merapatkan telingaku ke dinding toilet. Benar saja mereka membicarakan Natasha, dan salah satunya jelas adalah Rahmad.

“Anjis bro.. Tangannya Natasha mulus amat.. Dia elus-elus tadi kaki gue.”
“Emang tai lu ya, kesempatan… Hahaha…” timpal temannya
“Sambil olesin krim, dia tadi nunduk. Gue bisa lihatin belahan toketnya bro… Mulus dan gede pisan…”
“Anjisss… Enak banget lu.”
“Sudah pengen gue remas tadi toketnya, ga tahan… Hahaha… Sayang aja cowonya datang.”

Aku sontak kaget. Mereka ternyata membicarakan pacarku. Pembicaraan mereka sungguh melecehkan Natasha. Sampai menyebut-nyebut bagian intim pacarku.

Tapi entah kenapa ada perasaan senang saat cewekku diomongin. Seperti sebuah kebanggan tersendiri bisa memacari Natasha, sedangkan yang lain masih mimpi.

“Kayaknya Natasha genit deh bro,” kudengar kembali Rahmad ngomong.
“Kenapa emang,” tanya temannya
“Tadi dia senyum-senyum gitu sambil urut kaki gue. Trus dia bilang: Baru kaki yang diurut sudah keenakan lu, A’…”
“Fix dia nakal tuh. Kayaknya sudah sering dikontolin pacarnya.”

Kontolku sudah tegang mendengar cerita mereka melecehkan pacarku.

“Enak banget pasti ya rasain mekinya. Pasti masih sempit….” kembali Rahmad ngomong.
“Gue juga mau, Bro.”
“Apa kita perkosa aja ya….”
“Jangan nanti ditangkap polisi. Kita kasih obat perangsang saja… Hahaha…”

Aku mulai mengocok kontolku. Aku horny tiba-tiba membayangkan pacarku mereka fantasikan.

“Kalau di doggy pasti enak banget tuh Natasha. Bisa sambil remas-remas toketnya dari belakang. Anjisss….” kata teman Rahmad.

“Paling enak woman on top bro. Kebayang wajah cantiknya keenakan sambil pantatnya naik turun.” kata temannya satu lagi.

“Apalagi sambil remas-remas toketnya yang menggantung indah ya bro,” timpal temannya.

“Yoi, sambil dihisap dan digigit toked gedenya… Anjis gue horny pisan…”

Kudengar mereka bertiga makin kencang ketawa. Aku juga makin kencang kocok-kocok kontolku sambil membayangkan wajah cantik pacarku.

“Puncaknya, Natasha di genjot telentang bro. Memeknya yang sempit kita kocok kenceng sampai muncrat. Trus sperma kita dicrotin di mukanya yang imut.. Crot.. Crot..”

Mendengar ocehan mereka itu aku semakin kencang mengocok kontolku yang sudah basah oleh air shower tadi. Aku tidak peduli kalau suaranya bakal terdengar kencang, dan pada bagian saat mereka menirukan bagaimana suara Natasha saat mendesah ketika mereka entot, saat itulah aku benar-benar membayangkan Natasha sungguh di dientot ketiga orang ini sambil mendesah dengan mukanya yang mupeng, dan meluncurlah spermaku di bilik shower hingga becek mengotori tanganku.

Gila, sensasinya jauh lebih luar biasa dibanding bila aku coli sendiri

===========

BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd