Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [TAMAT] Pacarku Ternyata HOT (LDR Cuckold)

Saat mengetahui bahwa pacar ternyata binal namun sayang dengan Anda:


  • Total voters
    136
  • Poll closed .
Bimabet
Adegan di balik layar 20 menit

"Mmhh... akhirnya aku menyerah juga dengan rayuan Omes.." Pikir Anya saat berciuman dengan Omes.

"Dia pintar juga memainkan nafsuku hanya melalui ciuman.. Gak nyangka.. Ugh.. Sial.. dia mulai meremas dadaku. Tapi.. Ah sudahlah.. Ini nikmat."

Setelah beberapa saat, Omes menggiring Anya ke dalam kamarnya. Anya hanya pasrah, terbuai dengan permainan bibir Omes dan remasan-remasan lembut di payudaranya.

"Ah.. shit! Sakit banget. Pelan-pelan, Bang.. Ahh.." Ujar Anya. Remasan tangan Omes agak terasa menyakitkan. Mungkin Omes sedang gemas dengan bulatan daging dada Anya yang terasa kenyal menantang.

Ukuran dada Anya bukanlah ekstrim, tapi cukup besar untuk bisa ditutupi dengan sebelah telapak tangan. Tapi, bentuknya yg nyaris bulat sempurna dengan putingnya yg kecil berwarna coklat muda sangatlah mengundang siapapun untuk meremasnya. Tak terkecuali Omes.

Anya mulai meraba-raba dada Omes. Dia bukan pria seksi yg bertubuh kekar, tapi dia cukup tinggi meski agak kurus. Tanpa kesulitan, Anya berhasil menyelipkan tangannya ke dalam kaos Omes dan menyentuhkan kulitnya pada kulit perut Omes.

Perlahan tangan Anya mencari jalannya menuju ke dada Omes dan mulai meraba-raba putingnya. Anya cukup berpengalaman dalam urusan seks, dia tau apa yg perlu dilakukan untuk memancing gairah seorang pria pada saat foreplay.

Omes mulai agak kewalahan menahan tempo pemanasan. Dia tahu bahwa Anya bukanlah amatiran. Kalau sampai terburu-buru, pasti dia akan kalah di permainan pembukaan ini.

"Ohh.. dia tahan banget sih ciumannya.. Ahh.. shit! Dia mulai menyerang telingaku! Ahhh... tidaak..!" Jerit Anya dalam hati. Saat perlahan aliran lendir pelumas vaginanya mulai bertambah deras di bawah sana.

"Ohh.. noo.. Ini enaaak banget! Sialan.. Kemana aja aku setahun ini? Emang gak ada yg mengalahkan nikmatnya bercinta. Uugh.. Pakaian ini mulai terasa mengganggu." Batin Anya.

Nafas Anya mulai tersengal-sengal, degup jantungnya tidak beraturan lagi. Wajahnya mulai merona merah. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya sendiri menikmati sensasi foreplay pria asing di pelukannya.

"Aku tahu dia baru pria ke dua yg pernah menjamahku sampai sejauh ini. Tapi, ternyata sensasinya sekuat ini. Ohh.. kok bisa ya aku mabuk gairah begini..? Aku ingin lebih. Aku sudah terlalu lama menahan diri. Malam ini harus kutuntaskan birahi ini. Sorry Omes, tapi aku butuh penismu." Demikianlah pikir Anya.

Anya mulai mencoba meraba selangkangan Omes.
"Hmm.. Keras banget, hihi.. Baru juga ciuman. Tapi, merasakan batang penis keras seperti ini di tanganku benar-benar menyenangkan. Sangat terasa kedutannya ketika aku meraba bagian kepalanya. Hmm.. Gmn ya ukurannya? Kok aku jadi penasaran." Pikir Anya.

Omes merebahkan Anya ke atas kasur di sisi kamar itu. Lampu kamar Anya memang redup. Suasananya sangat mendukung kegiatan mereka di penghujung sore itu.

"Mmhh.. sebentar.." Kata Anya mencoba melepaskan diri dari sergapan Omes yg bertubi-tubi. "Sorry.. Aku hidupin kipasnya dulu.. gerah nih." Kata Anya sambil tersenyum.

Setelah kipasnya menyala, mereka saling bertatapan lagi. Omes meraih tangan Anya dan mengelus punggung tangannya dengan lembut. Ditatapnya lagi Anya, lalu ia mencium punggung tangan Anya.

"Hmm.. sweet juga ni anak. Agak lebay sih.. tapi dia pintar memilih momennya. Aku merinding dan tersipu-sipu sendiri dibuatnya. Sial.. Aku kalah deh." Batin Anya.

"Kalo gerah.. Aku buka ya baju kamu?" Izin Omes.

Anya pun hanya bisa tersenyum dan mengangguk pelan.

Omes meraih bagian bawah kaos Anya dan mengangkatnya ke atas. Anya membantunya dengan mangangkat tangannya ke atas. Lalu Omes meletakkan kaos Anya di atas kursi di dekat ranjang Anya.

Terlihatlah bagian atas bukit kembar Anya yg menggemaskan itu, dengan belahan dadanya yang memanjang karena bulatan daging itu tertekan oleh BH hingga terhimpit di bagian tengah dada Anya.

BH hitam dengan kulit payudara Anya yg putih bersih dengan urat-urat hijau terlihat samar menambah indahnya bagian tubuh itu di mata Omes. Ia pun menelan ludahnya. Itu toket terbesar dan terindah yg pernah ia jamah.

"Hihihi.. dasar bocah. Keliatan banget sih mupengnya gara-gara liat toket aja.." Tawa geli Anya dalam hati melihat ekspresi Omes.

"Mungkin.. langsung aja kali ya aku buka BH ini." Pikir Anya.

Anya pun mulai meraih kaitan BHnya di punggungnya.
*Klik
Dengan sedikit jentikan jarinya ia pun berhasil melepaskan kaitan BH itu lalu bersiap membuka cup BHnya di hadapan Omes.

"1.. 2.. 3! Tadaa.. Selamat menerima hadiah pertamamu karena berhasil memancing gairahku sampai saat ini." Ucap Anya dalam hati sambil tersenyum manis menatap Omes di hadapannya. Ia pun perlahan membuka cup BH yang sedari tadi menutupi 1/3 sisa payudaranya.

Puting Anya yg kecil itu sudah menegang, namun tetap terlihat mungil dan menggemaskan. Aerolanya yg coklat muda tidak terlalu kontras dengan kulit payudaranya. Itu pemandangan yg indah.

Bisa dibayangkan ekspresi Omes saat itu. Hadiah pertamanya saja membuat ia terpaku dan melotot.

"Kamu.. seksi banget, Anya.." Gumam Omes.

"Hihihi.. Kamu juga buka aja kaosnya, Bang" Ujar Anya santai. Ia pun membantu Omes untuk membuka kaosnya.

"Hmm.. wangi sabun. Sepertinya dia memang gak merokok. Gak ada bau asap sama sekali. Segar juga aroma tubuhnya.. Tapi aku masih lebih suka aroma Tedi." Batin Anya.

"Bersih juga ni cowo.. Baiklah! Saatnya menikmati main course." Kata Anya dalam hati.
 
Terakhir diubah:
Omes pun tidak membuang waktu lagi. Ia mulai mendekati Anya dan mereka pun berciuman lagi. Perlahan ia merebahkan Anya ke atas kasurnya.

"Hmm.. hebat. Dia memilih berciuman terlebih dahulu, bukan malah langsung menjamah tetekku. Jago juga dia mengontrol nafsunya. Ahh.. tapi.. putingku udah gatal. Uuhh.."

Anya meraih tangan kiri Omes dan menggiringnya ke toket sebelah kanannya. Omes pun mengerti apa yg harus dilakukan.

"Ahh.. ahh.. enak, Bang. Terus mainkan putingku.. Remas.. Please.. ahh.." Bisik Anya.

"Owhh! Ssstt... ahh.. Ahh..." Desah Anya saat Omes mulai memainkan payudaranya dengan mulutnya. Sementara tangan kiri Omes masih tetap memainkan payudara Anya yg sebelah kanan.
(Adegan Video #1)

Anya meraba kantung celananya untuk meraih HPnya. Ia pun mengaktifkan kamera HPnya dan memulai rekaman.

"Hai.. Pacarku. Lihat.. Aku akhirnya melepaskan hasratku dengan Omes di sini." Ucap Anya dalam hati sambil menatap dan tersenyum ke arah kamera.

"Ada apa?" Bisik Omes sambil mengecup bukit kembar Anya yg sebelah kanan.

"Gpp.. Ahh.. HPku ngeganjel di celana. Mendingan dikeluarin aja." Jawab Anya sambil meletakkan HPnya di atas kasur, di dekat bantal.

"Mmh.. kayaknya bukan HPku deh yg ganjel.. tapi ini.. Nakal.." Bisik Anya manja sambil meraba penis Omes di balik celana yg dipakainya.

Omes menghentikan kegiatannya sejenak. Lalu ia pun melirik ke arah celana Anya dan kembali menatap mata Anya seakan meminta izin. Anya pun mengedipkan kedua matanya sambil mengangguk mengiyakan.

Omes meraih kancing celana Anya dan melepaskan kancing itu dan menarik turun zipper nya. Terlihat celana dalam Anya yg senada dengan BHnya. Ia lalu menarik turun bagian pinggang celana Anya agar celana itu terlepas dari pinggul Anya.

Anya membantu Omes dengan mengangkat pantatnya sedikit agar celana itu terlepas.

"Hmm.. ahh.." Desah Anya merasakan nyamannya terpaan angin di permukaan kulit tungkainya yg baru saja terbebas dari lapisan celana.

Omes meraih bagian pinggang CD milik Anya, sembari menatapnya juga.
Anya mengangguk.

Tanpa buang waktu lagi, Omes pun menarik kain penutup terakhir di tubuh Anya saat itu. Anya pun mengangkat pantatnya sedikit untuk memuluskan pekerjaan Omes.

Terlihatlah vagina Anya yg bersih mulus tanpa sehelai bulu pun. Anya rajin mencukur bulu kemaluannya. Ia risih jika bulu itu mulai memanjang meski hanya 1 mm.

Belahan bibir vagina yg rapi dan terlihat rapat. Sedikit berkilat karena basah. Ya, Anya sudah sangat terangsang. Cairan vaginanya sudah membasahi sebagian besar permukaan kulit bagian sensitif tubuhnya itu.
 
Terakhir diubah:
Lagi-lagi, Omes terkesima melihat pemandangan yg baru saja ia singkap di bagian bawah tubuh Anya. Ia memperhatikan sekujur tubuh Anya yg selama ini hanya terlihat dalam bungkusan pakaiannya sehari-hari, dan kini tak tertutup sehelai benang pun.

"Hihihi.. Omes Omes.. Kamu ngeliatin apaan sih? Ampe segitunya.. Ada yg aneh ya dari tubuhku?" Ujar Anya ketika melihat Omes terdiam terpaku.

"Aku.. gak nyangka kalau kamu tuh cantik banget, Anya. Aku beruntung banget." Ucap Omes pelan.

"Terima kasih ya.. So? Mau diliatin aja nih?" Goda Anya sambil menutupi dadanya dengan melipat kedua lengannya di atas dadanya sambil berbaring.

Tanpa ragu lagi Omes mulai melancarkan jurus pertamanya. Ia meraih kedua kaki Anya dan menariknya sedikit mendekatinya. Lalu ia pun merebahkan tubuhnya mendekatkan wajahnya ke vagina Anya yg sedari tadi tampak memanggilnya untuk segera melahap dan memainkan lidahnya di permukaan halus selangkangan milik Anya itu.

Sebelum Omes memulai permainannya di selangkangannya, Anya meraih HPnya yg berada di dekat kepalanya. Ia kembali mengaktifkan kameranya dan merekam kegiatan Omes.

(Adegan Video #2)

"Ahhhh...! Oh.. my God! Nikmatnya.. sial.. aku terlalu lama membiarkan memekku tak tersentuh." Ujar Anya dalam hati.

"Aahhh... Aaahhh... Oowh.. ahhh.. Bang.. enak banget.. teruss.. ahh!" Desah Anya menerima serangan Omes di titik paling sensitif tubuhnya.

"Aahhh... Aaahhh... Oowh.. ahhh.. Bang.. terusinh!" Ujar Anya sambil bergetar menahan orgasmenya yg terasa mulai mendekat. Tubuhnya merinding menikmati jilatan Omes di bawah sana.

Omes merasakan getaran tubuh Anya, dan ia juga mengamati desahan Anya sambil memainkan lidahnya dan sesekali mengemut klitorisnya. Pada satu titik yg dirasakannya tepat, ia berhenti memainkan vagina Anya.

"Ahhh.. hah? Lho, kok? Kenapa dihentikan?" Batin Anya sambil membuka matanya, melihat apa yg dilakukan Omes yg sedari tadi memainkan vaginanya.

Omes terlihat bediri sejenak dan melepaskan celananya. Terlihatlah tonjolan penis Omes di balik boxer biru yg dikenakannya. Bagian boxer yg menutup ujung penisnya yg menonjol terlihat basah. Tanpa berlama-lama ia juga melepaskan boxernya.

Penisnya yg tegang sempurna itu sedikit mengangguk-angguk saat terlepas dari boxer itu.

"Hmm.. akhirnya.. Penis ke dua dalam hidupku. Eh.. kayaknya sama dengan ukuran Tedi. Tapi bagian batang dan pangkalnya lebih gemuk. Milik Tedi terlihat lebih panjang karena bentuknya seperti pedang yg agak besar bagian atasnya tapi mengecil di pangkalnya. Hihihi.. penasaran deh gmn rasanya." Bisik Anya dalam hati sambil bergerak bangkit dari posisinya yg sedari tadi rebahan di kasur.

Anya mendekati Omes sambil berlutut. Lalu meraih penis Omes dan mulai menggenggamkan tangannya pada penis Omes. Ia menatap penis Omes memperlihatkan bentuknya sambil mengelus-elus batang penis itu perlahan. Seketika penis itu berkedut dan mengeluarkan butir tetesan bening dari lubang kencingnya. Anya menyambut cairan itu dengan jempol tangannya dan mengusapnya ke permukaan kepala penis Omes.

Omes hanya mengerang pelan, menengadahkan kepalanya. Menikmati perbuatan Anya pada anggota tubuhnya itu.

Anya tersenyum gemas melihat reaksi Omes, dan mulai membuka mulutnya lalu menjulurkan lidahnya untuk menjilati lubang kencing Omes.

Penis itu berkedut lagi dan mengeluarkan cairan lebih banyak lagi. Anya menyambut cairan itu dengan lidahnya dan mulai mengemut kepala penis Omes sambil mengocok batangnya perlahan sekali.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd