Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pak Ujang yang beruntung

Wah jalan ceritanya di rubah ya? Pantesan di baca ulang kok berasa berbeda. Di tunggu kelanjutannya hu.
 
Wah baguss ni ceritanya.
Suka cerita gini. hehe.
hot banget majikan main sama tukang kebunnya
:alamak:
 
Mantap pak ujang, kasih mulustrasi hu. Tambahin bumbu bumbu drama dikit biar makin hot :coli: :)
 
Beberapa jam kemudian

Pak Adi bangun dari tidurnya, ia meregangkan tubuhnya sejenak melemaskan ototnya yang terasa kaku karena kebanyakan tidur, ia tidak akan pernah menyadari apa yang telah terjadi di ruang tengahnya, tukang kebun dan istrinya baru saja usai melakukan persetubuhan.​

Kemudian setelah menyeruput kopi yang disediakan Bu Vivi, Pak Adi mandi pagi.

Sementara itu di dalam kamarnya setelah mandi di kamar mandi belakang, keramas dan mengenakan baju tidur babydoll krem, Bu Vivi langsung merebahkan dirinya di tempat tidur, pikirannya menerawang sekejap memikirkan yang barusan terjadi, sebuah pengalaman yg amat sangat paling mendebarkan dalam hidupnya sekaligus menjadi sebuah sensasi yg paling liar dan menantang, berhubungan badan dengan tukang kebunnya dengan rasa kuatir di depan suaminya membangkitkan sensasi luarbiasa, melakukan hal yang sangat tabu secara sembunyi2 ditambah dengan kondisi yg tidak biasa dan sedikit bergegas malah menimbulkan sensasi orgasme yang paling nikmat yg dirasakan Bu Vivi,meski tenaganya terkuras habis namun Bu Vivi sangat terpuaskan, entah kenapa dirinya selalu gampang mendapatkan orgasmenya setiap kali disetubuhi oleh Pak Ujang, "dasar Pak Ujang" pikir Bu Vivi dalam hatinya mengingat kelakuan nekat tukang kebunnya sambil memejamkan matanya mengingat yang barusan terjadi

Setelah berada didalam kamarnya Pak Adi yg melihat istrinya tertidur tampak begitu cantik dalam balutan babydoll warna krem vagina Bu Vivi yg terlihat dibalik celana babydoll membuatnya semakin terlihat seksi, Pak Adi menjadi bernafsu dan mulai bergerak mendekati istrinya yang tidur membelakanginya. Pak Adi memeluk Bu Vivi dari belakang, menepikan rambut dan menciumi lehernya yang putih.

“Jangan sekarang ah, Ko,” kata Bu Vivi manja yg rupanya belum tidur. “Aku capek banget.”

Pak Adi tidak menjawab. Suami Bu Vivi itu terus menciumi lehernya dan meletakkan tangannya di payudara kiri Bu Vivi, Pak Adi meremas payudara Bu Vivi perlahan dan menjilati daun telinganya, sementara tubuhnya kian mendekat dan akhirnya Pak Adi menempelkan alat vitalnya di belahan pantat Bu Vivi yang montok.

“Ko… ” Bu Vivi menggeliat dan mencoba mendorong suaminya menjauh. Tidak enak juga rasanya menolak melayani suami seperti ini, meskipun Bu Vivi masih merasa lemas akibat persetubuhanya beberapa jam yang lalu dengan tukang kebunnya, sayangnya Pak Adi memilih waktu yang tidak tepat saat meminta jatah.

“Ayolah sayang,” kata Pak Adi sambil mencopoti kancing baju piyama yag dikenakan Bu Vivi. “ Aku pengen.”

“Aku capek Ko.., entar malam aja ya..” jawab Bu Vivi, tapi karena Pak Adi terus merangsang payudaranya, Bu Vivi akhirnya mengalah. Akan lebih baik kalau dia menyerah dan pasrah pada kemauan sang suami.

Bu Vivi berhenti menolak dan mulai rileks saat Pak Adi selesai melepaskan semua kancing baju piyama yang dikenakannya. Telanjang dari perut ke atas, Pak Adi segera menyerang kedua payudara Bu Vivi yang ranum dan indah. Pak Adi memijat buah dada Bu Vivi dengan kedua belah telapak tangannya. Suami Bu Vivi itu lalu mengelus-elus susu Bu Vivi dan menciumi sisi-sisinya. Pak Adi hanya sekilas mencium puting susu Bu Vivi (tidak cukup lama untuk membuatnya mengeras), lalu bangkit dan berlutut. Ia meraih bagian atas celana piyama yang dipakai Bu Vivi dan mencoba menariknya. Bu Vivi mengangkat pantatnya ke atas supaya celananya mudah ditarik.

Pak Adi melucuti babydoll Bu Vivi dan melakukan hal serupa dengan celana dalam istrinya. Kini Bu Vivi sudah telanjang bulat di depan suaminya.

“Seksi banget, sayang. Sudah lama kita menikah, tapi bentuk tubuhmu masih jauh lebih indah dari gadis manapun. Masih seksi, masih mulus dan hmm… tidak, aku salah. Tubuhmu jauh lebih seksi, lebih mulus dan lebih aduhai dari siapapun.” Kata Pak Adi memuji keindahan tubuh istrinya. Bu Vivi tersenyum, paling tidak dia masih mendapatkan pujian dari suaminya

Pak Adi ambruk di atas tubuh Bu Vivi dan istrinya itu otomatis merenggangkan kakinya yang jenjang. Bu Vivi mengaitkan kakinya diantara pinggang Pak Adi dan menjepitnya lembut. Bu Vivi langsung membimbing penis suaminya ke arah vaginanya, di dalam hatinya sebenarnya Bu Vivi punya rencana lain meskipun ia harus melawan rasa bersalahnya dengan suaminya namun apa daya semua ini terpaksa ia lakukan karena Pak Ujang telah terlanjur berkali-kali memuntahkan spermanya di dalam vaginanya tiap mereka berhubungan, peluangnya untuk hamil karena perbuatan Pak Ujang sangat besar dan Bu Vivi berpikir cepat untuk memanfaatkan situasi seperti ini, kalaupun nanti ia hamil sudah pasti suaminya yg tidak akan menaruh curiga dengan kehamilannya,"maafkan aku Ko semua sudah terlanjur terjadi” batin Bu Vivi.

Kemudian Bu Vivi merasakan ujung kemaluan Pak Adi mulai menyentuh ujung vaginanya. Wanita cantik itu menarik nafas panjang. Pak Adi mungkin adalah tipe suami romantis di dunia, tapi dari segi ukuran penisnya masih kalah dengan milik anaknya yg berukuran jauh lebih besar dan panjang,penis yg selama beberapa hari terahir ini selalu memberikan Bu Vivi kenikmatan orgasme yg jarang bisa diberikan Pak Adi suaminya, dan penis milik Pak Ujang itu mampu mengagetkan dan memuaskan Bu Vivi di tiap persetubuhan mereka.

Bu Vivi menahan nafas sementara Pak Adi melesakkan penisnya ke dalam vagina istrinya dengan sangat perlahan. Setelah seluruh batang kemaluan Pak Adi masuk ke dalam mulut rahimnya, Bu Vivi melepas nafas. Pak Adi mulai menyetubuhi Bu Vivi dengan gerakan pelan dan lembut sedangkan Pak Adi merasakan vagina istrinya lebih licin dari biasanya karena ini tak lain adalah sisa dari sperma Pak Ujang yg masih melekat di dalam vagina Bu Vivi namun ia tidak begitu mempedulikanya, Gerakan Pak Adi yang ajeg dibarengi dengan erangan dan lenguhan dari Bu Vivi. Bu Vivi merintih pelan dan manja, untuk memberikan kesan dia menikmati permainan cinta yang diberikan suaminya. Padahal dalam hatinya Bu Vivi sama sekali tidak puas entah kenapa sangat lain sensasinya dibanding saat melakukanya dengan Pak Ujang.

Sebenarnya permainan Pak Adi tidaklah terlampau buruk, tidak pula singkat, kadang Bu Vivi juga terpuaskan meskipun tidak setiap ia dan Pak Adi bersetubuh, tapi permainan Pak Adi tidak pernah mampu melejitkan Bu Vivi sampai ke puncak kepuasan yang optimal, sangat berbeda saat ia dan Pak Ujang melakukanya. Bu Vivi mencoba mengimbangi gerakan memilin suaminya dengan gerakan pinggulnya, mencoba menyamakan ritme dengan gerakan mendorong yang dilakukan Pak Adi, tapi lagi-lagi Bu Vivi harus berpura-pura karena tak berapa lama kemudian Pak Adi sudah orgasme sebelum Bu Vivi sempat menikmati persetubuhan ini, Bu Vivi hanya tersenyum sambil berpura2 mendesah saat Pak Adi menciumnya dengan lembut. Pak Adi menyentakkan penisnya dalam vagina Bu Vivi untuk kali terakhir sementara air maninya membanjiri liang kemaluan sang istri.

Setelah semuanya usai, Pak Adi bergulir dari atas tubuh Bu Vivi dan memejamkan matanya penuh kepuasan. Bu Vivi bangkit dari ranjang, membersihkan diri sebentar dan kembali ke tempat tidur seperti biasa setelah puas Pak Adi akan tidur mendengkur mengabaikan dirinya yg sering menahan rasa kecewa dalam setiap pergumulan mereka, tetapi sekarang tidak lagi, Bu Vivi sama sekali tidak begitu merasa bergairah saat persetubuhan tadi ia hanya sebatas menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, rasa haus jiwanya kini telah terpuaskan oleh Pak Ujang tukang kebunnya yang dengan lihainya mampu membuat dirinya pasrah menikmati orgasme yg begitu dahsyat, hal ini yg menjadi alasannya membuatnya selalu tak pernah menolak setiap Pak Ujang mengulangi aksinya.​
 
Terakhir diubah:
Makasih atas updatenya hu
Moga update lagi..hehe

Moga adi vivi ujang baik-baik aja :ampun:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd