Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PEJANTAN TIMUR (no sara)

PEJANTAN TIMUR
BAB 6 : SANG PENGHIBUR


Pagi itu di sebuah gedung perkantoran yang tak begitu ramai seorang pemuda berkulit hitam dengan perawakan tinggi besar tengah mengepel lantai di sebuah ruangan depan pintu lift.

Dengan satu headset menempel di kuping nya, Victor melakukan pekerjaanya dengan cepat dan riang.

I don't care about what they say
I wanna marry you some day
When I wake up, it's a brand new day
Angel's wings gonna carry you away
Angel's wings gonna carry me away
Angel's wings gonna carry us away

Lagu milik band Social distortion berjudul "angel's wings" mengalun pelan di di dalam headset victor. Hari pertama bekerja sebai office boy tak membuatnya minder atau berkecil hati. Ia tau bakat apa yang ia miliki adalah yang akan menyelamatkan nya dimanapun ia berada.

THING!

Lift terbuka. Victor menoleh kearah lift itu. Seorang perempuan dengan tinggi sekitar 156CM menggunakan baju kemeja berwarna coklat dan celana jeans serta hijab berwarna hitam keluar. Dia tersenyum ramah kepada Victor.



"Selamat pagi Victor semangat ya hari pertama kerja" Ujarnya memberi gestur tangan mengepal berbasa-basi kepada Victor.

"Selamat pagi juga buk tisa terima kasih" Balas Victor dengan ramah.

Wanita cantik berumur 36tahun itupun berlalu meninggalkan harus semerbak parfum yang pastinya mahal di ruangan itu.

Hari berlalu dengan begitu biasa tidak ada yang spesial. Victor mendapatkan banyak teman baru. Entah karyawan dengan pangkat yang lebih tinggi, atau sesama office boy.

Tingkah lugu Victor serta pembawaannya yang tidak terlalu kaku membuatnya cepat berbaur. Tak heran perempuam-perempuan muda serta ibu-ibu di kantor itu cukup menyukai kehadiran Victor.

Anggapan orang di pulau jawa serta maraknya stereotipe bahwa anak-anak timur atau orang dari timur memiliki watak kasar dan kaki serta dekat dengan dunia kriminal, tidak mereka temukan di Victor. Dengan badan serta perawakan Victor yang macam pegulat UFC, mereka sedikit ngeri waktu pertama kali melihat Victor. Namun setelah beberapa jam berlalu mereka mulai enjoy dengan pribadi Victor yang menyenangkan.


.........

Victor baru saja selesai mandi, dan kali ini ia hanya menggunakan celana bola tampa menggunakan baju. Baru saja ia mengupload video lucu konten kreator Papua di story whatsapp nya dan sebuah pesan masuk menanggapi story tersebut.

Ternyata pesan itu adalah pesan dari dita. Perempuan ramah yang seharian ini sering kali ia jumpai entah di meja tempatnya bekerja atau ketika Victor sedang makan di kantin saat jam makan siang.

Victor balas pesan itu dengan emoticon tertawa, dan sebuah pesan masuk lagi dari dita.

"Jangan begadang nanti telat, lagian tidur terlalu larut malam juga tidak baik untuk kesehatan" Ucap pesan dari dita di whatsapp.

"Enggak buk saya mana pernah begadang. Mentok paling malam mungkin jam 2. Itupun kalau sedang menonton bola" Balasnya

"Iya lagian begadang mau ngapain juga kalau gak penting-penting amat buang-buang waktu" Balas dita lagi.

Mereka terlibat percakapan ringan saja dengan berbagai topik random yang mengusir rasa bosan mereka berdua.

Sampai ketika dita terpancing untuk bercerita mengenai hubungan pernikahan nya yang mulai ada di titik jenuh.

Dimana suaminya yang seorang supervisor di sebuah perusahaan tambang yang mengharuskan ia harus menjalani hubungan terpisah membuatnya terkadang merasa jenuh dan kesepian.

Victor menanggapi nya dengan baik dan terkadang memberikan nasihat untuk dita. Dan tak lupa humor komedi khas Victor sukses membuat dita tertawa terbahak. Sampai dimana akhirnya dita bercerita lebih jauh masalah kehidupan pribadinya kepada Victor melalu sambungan telpon.

Sampai tak terasa ternyata mereka sudah berbicara lewat telpon hampir 1jam lamanya. Dita sangat nyaman ngobrol dengan Victor. Terlepas perawakan Victor yang macam mata elang, ternyata Victor seasik itu untuk diajak bicara.

Telpon berakhir ketika mata dita sudah sangat mengantuk dan tidak lagi dapat menahan untuk tidak tidur. Sambungan telpon berakhir dengan rencana mereka yang kelak akan sekedar ngopi bareng. Tapi entah itu hanya basa-basi atau memang dita menginginkan adanya obrolan secara langsung.

...

Victor baru saja selesai mencuci piring di pantry, dan di sana ada dita yang tengah sarapan sembari menatap ke luar kearah jendela yang memperlihatkan pemandangan gedung-gedung tinggi khas kota metropolitan. Mendengar langkah kaki, Dita menoleh dan mendapati Victor tengah berdiri sembari mengelap tangannya yang basah.


"Udah sarapan?" Tanya dita basa-basi
Kepada Victor.

"Udah buk saya masak di kost an" Ucapnya sembari duduk di dekat tempat wastafel.

"Kalau lagi bukan jam formal gausah manggil ibuk. Saya belum tua-tua amat" Ucap dita bercanda.

"Ah iya juga. Mau panggil apa dong? Mau panggil sayang mustahil yang ada saya di gebuk suaminya" Ucap Victor bercanda.

Dita hanya tertawa saja ketika Victor mengeluarkan gombalan lawak yang menurut nya receh itu.

Akhirnya mereka berpisah ketika Victor baru saja mendapat panggilan dari handy talky nya untuk membersihkan salah satu ruangan.

Dan Dita juga kembali ke mejanya saat kegiatan sarapannya sudah selesai.

........

"Sudah jam 5 lewat belum pulang mbak?" Tanya Victor kepada Dita yang masih sibuk berkutat di depan meja komputer nya.

"Eh Victor belum nih lagi dapat jatah lembur. Maklum hampir akhir tahun pekerjaan lagi numpuk" Ucapnya tak mengalihkan pandangnya dari layar komputer..

"Yang lain enggak lembur juga kah?" Tanya Victor lagi

"Yang lain enggak. Saya pegang kunci kok tenang aja. Cuma ya gitu sih sendirian jadinya kerja. Mau di bawa ke rumah tapi entar ribet kalau udah nemenin anak" Ucapnya kali ini menoleh kepada Victor.

"Kalau mau di temenin gapapa mbak saya juga di kost mau ngapain bosen juga" Ucap Victor menawarkan diri untuk menemani Dita.

"Ini basa basi apa beneran nawarin?" Ucapnya melirik Victor.

"Ya beneran kalau mbak mau saya bikin kopi dulu. Mbak mau nitip bikinin apa?" Ucapnya hendak berlalu untuk menuju pantry.

"Ah kalau menurut kamu gak ngerepotin saya nitip bikinin coklat panas aja deh" Ucapnya kepada Victor sembari memasang wajah menggemaskan.

"Huh lucu banget ini perempuan" Ucap Victor dalam hati.

"Oke mbak siap" Ucapnya berlalu untuk membuat kopi dan cokelat panas pesanan Dita.

........

Tak banyak yang mereka bicarakan karena Dita lumayan sibuk dengan pekerjaannya. Namun ia sedikit terbantu dengan adanya Victor yang membantunya mengetik tugas dari pekerjaannya.

...


"Eh thanks ya btw besok malam minggu kalau gak sibuk saya teraktir kopi deh" Ucap Dita kepada Victor saat mereka sedang berada di lift. Entah keberadaan Victor di dekatnya membuatnya nyaman.

Semenjak dari saat mereka ngobrol lewat telpon, Dita merasa Victor adalah laki-laki yang baik dan menyenangkan. Dan pastinya lucu juga. Itu yang membuatnya betah berlama-lama ada di dekat Victor.

"Ah gak usah repot-repot mbak. Saya juga malas kalau diam di kost terus. Kalau ada kerja lembur udah pasti saya ambil karena di kost aja saya jenuh" Ucapnya menoleh kepada Dita.

"Gapapa aku traktir sebagai ucapan terima kasih dan gak boleh nolak" Ucapnya dengan ekspresi mata melotot yang membuatnya semakin terlihat menggemaskan dimata Victor.

"Okelah rejeki gak boleh di tolak haha" Ucap Victor terkekeh

"Nah gitu kan enak. Oke deh see you tomorrow at six" Ucapnya berlalu ketika lift sudah sampai di lobi gedung.

....... ....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd