Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

PEJANTAN TIMUR (no sara)

Terima kasih tadi buat yang udah ngasih dukungan di karyakarsa ane sebagai penulis baru kayak ane. Jadi terima kasih banyak buat siapapun yang baru beli cerita ane yang gak jelas ini. Semoga Tuhan menggantikan yang lebih besar lagi. Sekali lagi terima kasih banyak untuk orang-orang baik🙏
 
PEJANTAN TIMUR BAB 4: AWAL PETUALANGAN.


"We've got the American Jesus
See him on the interstate
We've got the American Jesus
He helped build the president's estate"




Lagu milik band "bad religion" Berjudul American jesus mengalun pelan di telinga seorang pemuda berkulit hitam itu. Senin pagi Jakarta sudah kembali sibuk dengan segala bentuk mimpi para pekerjanya.

Victor melangkah turun ketika bus transjakarta sampai pada halte tujuannya. Kali ini dengan kemeja putih dan celana bahan hitam Victor melangkah masuk kedalam

"Tunggu sebentar mas ada keperluan apa ya?" Ujar seorang satpam ketika melihat Victor seperti ke kebingungan antara mau masuk atau tidak.

"Saya mau melakukan interview pak tapi saya tidak tau tempatnya. Tapi google maps saya sudah sampai" Ucap Victor sembari menunjukkan hpnya kearah satpam itu.

"Maaf kalau boleh tau posisi bapak apa ya?" Tanya satpam itu lagi penasran. Ia sedikit ngeri melihat perawakan Victor yang tinggi besar seperti tukang pukul itu.

"Saya mendapat tawan menjadi office boy pak" Ucapnya lagi.

"Oke tunggu pak saya hubungi bagian pencari karyawan dulu" Satpam itu berlalu kedalam posnya untuk menghubungi orang di bagian penerima karyawan di perusahaan yang hari ini di datangi Victor.

"Oke pak bapak sudah di tunggu mari saya antar" Ucap pak satpam itu pada akhirnya di ikuti Victor berjalan di belakangnya.

"Aih mewah sekali tempat ini. Mama Victor akan kerja di tempat mewah walau hanya jadi tukang pel lantai" Ucapnya dalam hati.

"Bapak tunggu sini dulu ya ntar kalau di panggil bapak masuk" Ucap satpam itu setelah sampai pada tempat interview.

"Baik bapak terima kasih banyak ya" Ucap Victor tersenyum kearah satpam yang di balas senyum ramah juga oleh satpam itu.


Akhirnya yang di tunggu Victor kini tiba. Di hadapannya tengah duduk seorang perempuan dengan kisaran umur 30han dengan memakai baju lengan panjang berwarna hijau dan jilbab berwarna coklat muda.



Wanita berumur 36 tahun itu sudah menikah dan baru memiliki seorang anak perempuan berumur kurang lebih 5 tahun. Suaminya sendiri adalah seorang supervisor di sebuah perusahaan tambang batu bara yang ada di kalimantan.

Jadi dia harus menjalani hubungan jarak jauh dengan suaminya di karenakan suaminya harus bertugas di lapangan. Biasanya 5 bulan sekali suaminya baru pulang untuk menengok dia dan anaknya. Terkadang ia juga merasa jenuh dan iri terhadap teman-temanya yang sama-sama sudah berkeluarga dan bisa dengan bebas berkumpul dengan keluarganya. Namun kembali lagi ia harus menguatkan hatinya karena tidak mungkin ia protes dengan profesi bagus yang sudah di dapat dengan tidak mudah oleh suaminya.

Melihat Victor yang baru duduk, Dita sedikti kaget dengan perawakan Victor yang tinggi dan nampaknya kekar dan berkulit hitam itu. Ada getaran halus di perutnya melihat lelaki dengan bentuk fisik semacam Victor.

Ia tak munafik, bahwa ia pernah menonton adegan video porno yang ada di twit**ter dimana seorang wanita Asia, tengah di genjot dengan brutal oleh seorang pria berkulit hitam dengan kemaluan panjang dan besar.

Membayangkan hal itu membuatnya sedikit ngeri sekaligus sedikit bergairah. Dia buru-buru meneguk segelas air putih yang ada di mejanya guna menghilangkan pikiran kotor dari kepalanya.

"Dengan Victor? " Ucapnya mencoba ramah.

"Iya bu saya Victor yang sudah memasukkan lamaran saya melalui email dan sudah selesai interview lewat telpon" Ujarnya sedikit gugup.

"Santai aja ya kita intervienya. Jangan terlalu tegang biar bisa berjalan lebih mudah" Ucap dita tersenyum lagi.

Entah kenapa mendengar suara Victor yang besar dan nge bass membuatnya kembali berfikir bahwa rasanya memang benar Victor adalah tipe pria jantan maskulin yang bisa membuat wanita manapun bertekuk lutut. Kembali ia meminum air yang ada di depannya untuk menetralisir pikiran kotor di kepalanya.

Interview berjalan cukup lancar. Dita senang mengetahui bahwa Victor juga lulusan tempat ia dimana dahulu menimba ilmu di perguruan tinggi yang sama namun beda tahun.

Mereka ngobrol dengan santai dan Dita meminta kontak whatsapp victor untuk di masukkan ke grup kantor.
Setelah interview itu Victor keluar ruangan dengan menjabat tangan Dita dengan hangat juga.

Victor di terima dan akan mulai bekerja hari selasa besok. Dia melangkah dengan ruang keluar kantor dan menuju parkiran tempat motor butut hasil pinjaman dari saudara ambri. Rencananya ia akan mencari indekost yang lebih dekat. Karena tidak mungkin juga ia menempuh jarak jauh mengingat Jakarta yang selalu macet.

"Wes sumringah aja mukanya nih gimana keterima? " Ucap satpam tadi kepada Victor.

"Alhamdulillah bapak saya di terima" Ucao Victor.

Keduanya berjabatan tangan dengan riang pula dan baru mereka berkenalan nama satpam itu adalah pak wandi. Satpam senior berumur 50han yang sudah hampir 10 tahun bekerja di tempat itu.

Pak wandi juga menginformasikan kost mana aja yang murah dan dekat di kawasan tempatnya akan bekerja. Pak wandi juga senang berkenalan dengan Victor pemuda Papua yang kelihatan garang tapi sebenarnya ramah ini.

Mengenai buk tisa, entahlah dia tidak akan ambil pusing mengenai itu.

.......


"Sumringah banget dek mukanya kayak habis dapat togel saja" Ucap pak usman kepada Victor. Pak usman adalah suami dari buk tisa. Perempuan yang kemarin hari minggu is gempur habis habisan vaginanya.

"Iya pak baru keterima kerja" Ucap Victor sumringah sembari menghampiri pak usman yang tengah asik memandikan burung du depan rumahnya itu.

"Asekkk jadi dimana keterimanya? Daerah mana" Ucapnya.meletakkan sangkar burungnya dan mencoba fokus dengan Victor.

"Di daerah Jakarta selatan pak."
Ucap Victor sembari duduk di sebelah pak usman.

"Wah lumayan jauh tuh dari sini. Ya harus banget bangun pagi lu kalau kerja di sono" Ucapnya sembari memanggil istrinya untuk membuatkan kopi untuk dirinya dan Victor.

"Rencana mau pindah kost nanti malam pak saya sudah dapat murah dan dekat dengan tempat kerja juga" Ujarnya melirik kearah pak usman.

"Waduh sayang banget ye padahal gua seneng banget lu ada di sini. Preman-preman pada keder kayanya list elu yang gede gini" Ucap pak usman bercanda sembari menonjok pelan bahu Victor.

"Haha masih bisa main kapanpun pak. Jakarta enggak terlalu jauh juga" ucapnya dengan ramah.

Buk tisa keluar dengan pakaian yang biasa kerap membuat Victor tegak batang pohon sagunya.





Mereka bertiga ngobrol dengan seru dengan kopi dan pisang goreng buatan buk tisa. Nampak ada murung di wajah buk tisa ketika mengetahui bahwa Victor akan pindah tempat tinggal. Entah ia mulai menyukai pemuda itu. Dari segi sikap dan perilakunya, ia kerap terbawa perasaan dengan Victor. Apalagi dengan batang raksasanya. Kejantanan yang kerap mengantarkan nya pada puncak orgasme tiada dua itu.

Akhirnya Victor kembali pamit untuk bersiap berkemas untuk pindahan yang rencananya akan malam nanti ia lakukan.

"Hari terahkir di tempat ini kamu gak kangen sama saya?" Ucap buk tisa lewat whatsapp.

"Kalau bisa saya samperin, saya samperin sekarang buk. Saya gak tahan lihat ibu dari tadi" Balas Victor.

"Jam 10 kesini. Bapak akan pergi memancing sampai jam 12 atau bahkan menginap. Kita punya banyak waktu untuk sekedar salam perpisahan" Ujarnya kembali membalas pesan dari Victor.


"Baiklah buk saya samperin nanti. Request saya ingin main di tempat terang. Atau ibu sayng ke sini. Karena di sini ambri seperti biasa tidak akan pulang" Ujarnya.

"Oke saya kesana nanti" Balas buk tisa kembali dengan di akhiri emotikon love.


.............





Terima kasih sudah membaca untuk mengikuti update lebih cepat bisa di karyakarsa



Dukungan agan semua sangat berarti. Mulustrasi lebih lengkap di sana. Murah kok cuma 2ribu perak
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd