Insya allah besok akan ane update....sedang dlm proses pengerjaan...
Cuplikan untuk chapter 10....
.
.
.
Pelayan restoran datang membawakan pesanan mereka, Cinta memesan bebek panggang, sementara Adit memesan Gurami bakar serta dua gelas es kopyor.
Sejak merasakan makan menggunakan tangan Cinta sekarang seperti sudah terbiasa ia tanpa ragu mulai mencelupkan tangannya ke dalam baskom khusus untuk cuci tangan.
Mereka memulai makan malam dengan penuh kegembiraan, terutama Cinta yang hatinya sedang merasa bahagia karena perhatian yang begitu tulus dari pemuda itu.
Sesekali Adit iseng mengambil daging bebek yang ada di hadapan Cinta. Membuat Cinta sedikit cemberut dengan kejahilan Adit, tetapi tidak disangkanya teenuata niat Adit berbeda, ia mencubit daging bebek itu lalu ia mengambil secuil nasi kemudian ia dengan santainya ia mengarahkan tangan kanannya ke mulut Cinta.
"Buka dong mulutnya, Aaakkk...!", kata Adit memberi aba-aba seperti layaknya sedang menyauapi anak kecil.
Cinta dengan wajah tersipu merah membuka mulutnya dan tangan kanan Adit segera menyuapi nasi bercampur suiran daging bebek itu ke mulut Cinta.
Ada senyum merekah di wajah Adit saat melakukan itu, sementara Cinta merasa malu tetapi juga bahagia karena hal kecil itu tetapi begitu berkesan dihati, belum pernah kekasihnya Robi memperhatikan hal sekecil ini.
Maka ia pun berinisiatif melakukan hal yang sama dan ia menyuapi Adit dengan cara yang sama.
Kini perlahan hati keduanya semakin dekat, ada keinginan dari mereka untuk bisa saling membahagiakan satu dengan lainnya.
Malam yang indah itu, dimana diatas bulan begitu terang karena malam itu posisi bulan sangat sempurna cahaya nya.
Ya, seperti kata orang kalau hati yang bicara waktu tidaklah terasa cepat, padahal disana mereka sudah hampir 1 jam bercanda, saling suap-suapan.
Sementara itu tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata terus memperhatikan kemesraan dua insan tersebut.
Kamera Hp yang diarahkan ke mereka tanpa mereka tau dan sadari, sementara yang mengambil foto mereka tersenyum puas dan segera mengirimkan foto hasil jepretan melalui aplikasi WA.
Dengan senyum licik dan senang, orang yang mengambil foto mereka pergi dari tempat tersebut.
.
.
.
Pov Tasya
Bip...Bip...Bip... ", bunyi ringtone menandakan ada pesan WA dari seseorang.
Aku segera membuka aplikasi yang semakin banyak yang menggunakannya saat ini karena dinilai lebih baik dari aplikasi-aplikasi lainnya.
"Ternyata dari Ferdy, orang yang ku mintai bantuannya untuk memata-matai Adit".
"Wah, siapa cewek yang sedang bersama mu, Dit? Lihat saja apa yang akan aku lakukan? Adit itu cuma milik ku tidak boleh ada yang bisa memilikinya selain aku", gerutu nya sebal ketika melihat foto kemesraan Adit dengan Cinta.
"Pantas saja beberapa hari ini kamu sulit untuk di temui ataupun di hubungi, Dit. Ternyata kamu sedang asyik berdua-duaan dengan pelacur itu", omelnya sendiri.
Aku lalu menuliskan pesan untuk Ferdy untuk terus mengikuti kemana Adit pergi, tentu tidaklah murah aku membayar jasa informasinya itu, yang ku transfer ke rekeningnya.
Setelah pesan WA ku sudah di read dan di balas oleh Ferdy, aku kemudian keluar dari ruangan kantor ku untuk pulang ke rumah, tetapi ia berpikir apa sebaiknya malam ini aku ke rumah Adit saja ya, aku yakin Adit pasti pulang besok pagi.
Pantengin terus ya.... Cekidot...