Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapakah Fatimah Az-zahra...?

  • Sosok wanita baru dalam cerita ini

    Votes: 62 23,7%
  • Sosok wanita yang menyamar dalam cerita ini

    Votes: 200 76,3%

  • Total voters
    262
Bimabet
Semoga nikahannya lancar yaa dit..tasya coba diamanin dirumah ane aja yaa hu hehehe...
 
Biasanya saya suka kepo sama yg sering mampir ke rumah saya. Eh nemu yang ini..:papi:
saya boleh ya coret-coret. habis baca dari awal dari tadi pagi sampai skarang. boleh dong yaa..

oke saya mulai dari awal. entah sudah ada yg bahas ato belum, bodo amat!

Chapter 1. Kabur Dari rumah

.Cinta sendiri tak habis-habisnya mengagumi kebaya hasil karya perancang kenamaan yang dikenakannya itu...
.Seharusnya Cinta bahagia dan bersyukur, sesaat lagi ia akan melangkah ke pelaminan dan bersanding di mahligai. Tapi di hari istimewa ini Cinta justru terlihat murung, sedih dan kacau.
.Karena itu Cinta merasa begitu benci pada kebaya yang dipakainya, sanggulnya, dan untaian melatinya. Semuannya. Semua yang melekat di dirinya saat ini.
(hati-hati inkonsistensinya, mengagumi habis-habisan bisa diartikan menyukai/senang loh, berbanding terbalik dengan kondisinya itu. biasanya sih saya juga gitu kalau nulisnya beda hari, makanya harus di baca ulang, nyambung enggak sama kelanjutannya..)

kalo ngomongin perjuangan, chepter 2 keren sih..tapi terlalu singkat. harusnya bisa lebih dramatis.

Chapter 5. Aku Hamil, Robi!

"Bentar-bentar, kamu sedang bawa kabar apa, Cinta sayang?".


"Aku hamil, Robi! Dan ini hasil laboratorium hasil pemeriksaan nya pagi tadi", jawab ku sambil menyerahkan hasil lab itu pada Robi.

Robi membaca hasil lab itu sesaat, lalu ia berdiri di dekat tembok itu.

"Bodoh....! Bodoh...! Kamu bodoh sekali, Robi", teriaknya memaki dirinya sendiri sambil ia membentur-benturkan kepalanya di tembok.
(transisi perubahan moodnya kok klise bgt yah.. abis baca hasil lab, lalu berdiri di tembok, terus jedotin pala sampe bocor. apa menurutku aja..hemm.. mungkin gaya tulisan dirimu aja sih, barang kali. ahh, lupakan)


setelah baca ke seluruhan cerita, hampir mencapai after klimaks sepertinya.

cerita, tentang perjuangan, tentang ketulusan dan tentang pengorbanan. porsinya dapet semua sih.
cuma saran saya hati-hati di transisi. banyak sekali pas aku baca. dari suasana hati kesal, tiba-tiba berubah sayang. marah- langsung berubah baik. mungkin itu saja. sekian. hiraukan saja:haha:
Justru ane pribadi ucapkan terima kasih buat suhu Rendra, telah menyempatkan mampir bahkan memberikan ulasan beberapa chapter yang ane tulis. Memang ada beberapa yang masih harus ane perbaiki maklum suhu ane juga masih belajar dan hanya menyalurkan hobi menulis dan coret menyoret...:ampun: terima kasih atas masukan dan kritikannya sangat berguna demi perbaikan dan menjadikan cerita ini semakin menarik lagi ke depannya.
 
Kali lagi Hamil....
Panggilan nya APA yaaa....
Soalnya bukan belah duren...
Naon tahhh
 
Chapter 13. Selamat Menikmati Malam Pertama


Cuplikan chapter sebelumnya....



Pov 3rd


Suasana di rumah Prima....

Siang berganti menjadi sore, sore pun berganti menjadi malam, setelah sholat magrib berjamaah, mereka bersiap pergi ke tempat acara akad nikah di pondok pesantren As-salam asuhan kyai Munawar yang sekaligus yang akan menikahkan Adit dan Cinta.

Cinta setelah selesai sholat magrib segera didandani oleh Dewi, sementara Adit sudah bersiap dengan memakai jas dan peci ia kemudian duduk berhadapan dengan Prima.

"Biar lancar kita latihan dulu di sini sambil nunggu Cinta siap", kata Prima membuka obrolan mereka.

"Boleh tuh mas, tapi gimana kalimatnya? Maklum ini pernikahan pertamaku", ucap Adit terus terang.

"Ini kalimat ku nanti Dit!

Aditya Febriansyah bin Rahadi Wahyu Gunawan. Engkau aku nikahkan dan kawinkan dengan adik kandungku bernama Cinta Rahayu Pramudya binti Pramudya Adi Pratama. Yang mana papa kandungku bernama Pramudya Adi Pratama telah menyerahkan hak perwalian kepadaku Primberduaawan Pramudya untuk menjadi wali nikahnya. Dengan Mas kawin 4 gram emas putih dibayar TUNAI.

Nah setelah aku menyelesaikan kalimat itu kamu harus menyambungnya dengan kalimat ini Dit! tanpa terputus ya.

Aku terima nikah dan kawinnya Cinta Rahayu Pramudya binti Pramudya Adi Pratama dengan mas kawin 4gram emas putih dibayar TUNAI".

Apa kamu faham Dit?", tanya Prima kembali.

"Sudah mas. Ayo mas kita mulai! Supaya nanti kita nggak grogi", jawab Adit yakin.

Lalu mereka mulai latihan untuk ijab qobul nya sambil menunggu Cinta selesai berdandan.

Adit sesekali tersenyum sumringah setelah dengan lancar ia mengucapkan kata demi kata dari ucapan ikrarnya.

Dalam hatinya ia berdoa, "semoga pernikahan ini selamanya untuk seumur hidupnya, ia seakan teringat judul film Kupinang kau dengan Bismillah".
.
.
.
15 menit kemudian....

"Mas, yuk kita berangkat! Nggak enak kalo kita kelamaan ke sana mas", ucap Dewi mengingatkan.

"Ayo kalo semua sudah siap! Gimana Dit, Cin? Kalian berdua sudah siap!", kata Prima menegaskan kembali.

"Siap mas", jawab Adit yakin.

"Iya mas, Cinta sudah siap kok", sahut Cinta mantap.

Adit dengan gagah mengandeng Cinta menuju mobil merci nya, sementara Prima, Dewi dan Akbar menggunakan mobil Toyota Fortuner.

Setelah memastikan semua siap mereka segera meluncur ke tempat akad nikah yang telah dipersiapkan oleh Prima beserta pihak pesantren asuhan kyai Munawar.

Suasana lalu lintas malam itu sangat lancar sehingga dalam waktu kurang dari 30 menit mereka telah sampai di tempat acara akad nikah.

Suasana aula di sulap sedemikian rupa, suasana aula semakin terlihat meriah dan cantik dengan dekorasi yang dipenuhi bunga dan hiasan-hiasan pernik-pernik pernikahan.

Tak lupa juga untuk hidangan para tamu sudah di persiapkan sebaik mungkin oleh Prima, terdapat 2 meja untuk konsumsi tamu yang menghadiri akad nikah ADIT-CINTA.

Tepat jam 20.00 wib, mereka sudah berkumpul untuk mengikuti prosesi akad nikah.

Kyai Munawar sudah mengambil tempat duduk, begitu pun dengan kedua mempelai yang sudah duduk berdampingan. Sementara Prima sebagai wali nikah duduk berhadapan dengan Adit.

Kurang lebih 100 orang yang datang menghadiri prosesi akad nikah saat itu, termasuk diantaranya Yessi yang telah datang hampir bersamaan dengan keluarga mempelai.

Yessi didampingi oleh suaminya bernama Farhan dengan buah hati mereka bernama Ayudia Larasati.

Acara penuh hikmat itupun dimulai dengan di pimpin oleh seorang MC sebagai pemandu acara. Dan pada saat acara yang penuh kesyahduan itu dimulai semua hadirin hening, hanya ada beberapa yang boleh diperkenankan berbicara yaitu kyai Munawar sebagai pihak yang akan memandu pernikahan, Prima sebagai wali nikah, Adit sebagai mempelai laki-laki, dan 2 orang saksi yang berasal dari pondok pesantren Assalam.

Kyai Munawar mulai memimpin prosesi akad nikah, ia lalu menanyakan terlebih dahulu kesiapan Adit dan Cinta untuk melangsungkan akad nikah ini tanpa ada paksaan dari fihak manapun.

Setelah itu beliau menjelaskan tata cara ijab qobul dan mahar atau mas kawinnya.

Akhirnya setelah menilai semua siap kyai Munawar pun mempersilahkan Prima dan Adit untuk memulai Ijab Qabul.

Setelah mengikuti arahan kyai Munawar, Prima pun menjabat tangan Adit dan ia mulai memulai Ijabnya.

"Aditya Febriansyah bin Rahadi Wahyu Gunawan. Engkau aku nikahkan dan kawinkan dengan adik kandungku bernama Cinta Rahayu Pramudya binti Pramudya Adi Pratama. Yang mana papa kandungku bernama Pramudya Adi Pratama telah menyerahkan hak perwalian kepadaku Prima Sukmawan Pramudya untuk menjadi wali nikahnya. Dengan Mas kawin 4 gram emas putih dibayar TUNAI".

Setelah Prima selesai mengucapkan kalimat Ijabnya sebagai penyerahan tanggung jawab Cinta mewakili orang tua kandungnya langsung disambung Adit dengan cepat dan lancar dengan mengucapkan kalimat Qabul nya filosofinya sebagai ikrar diri menerima tanggungjawab orangtua Cinta kepada Adit sebagai suami.

"Aku terima nikah dan kawinnya Cinta Rahayu Pramudya binti Pramudya Adi Pratama dengan mas kawin 4gram emas putih dibayar TUNAI".

Kyai Munawar menanyakan kepada kedua saksi yang saat itu saksi pertama bernama kyai Yusron bertindak sebagai saksi Adit dan saksi kedua bernama Kyai Ahmad bertindak sebagai saksi Cinta.

"Bagaimana para saksi? SAH", tanya kyai Munawar kepada saksi-saksi yang mewakili kedua mempelai.

"SAH", sahut kyai Yusron tegas.

"SAH", sahut kyai Ahmad tegas.

Adit tersenyum lega setelah mendengarkan kata SAH dari kedua saksi pernikahan. Sementara Cinta menitikkan air mata, menangis haru karena ia telah resmi menjadi seorang istri.

Setelah menyelesaikan prosesi akad nikah dan diakhiri dengan doa dan nasehat pernikahan dari kyai Munawar.

Kedua mempelai di dudukkan di sebuah pelaminan sederhana, senyum merekah dari Adit dan Cinta saat mereka menyalami satu persatu para undangan yang hadir yang memberikan ucapan selamat berbahagia, menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warohmah.

Kegembiraan itu hadir menaungi orang-orang yang datang menghadiri resepsi akad nikah ADIT-CINTA.

Akhirnya sekitar jam 23.00 wib, resepsi akad nikah selesai dan semua hadirin sudah pada bubar dan kembali ke rumah masing-masing.
.
.
.
Model-_Kebaya-_Pengantin-terbaru.jpg

Pov Cinta


Jam 23.30 wib kami semua sudah tiba kembali di rumah mas Prima, saat tiba di dalam ruang tamu terjadi beberapa percakapan dan nasehat dari mas Prima dan mbak Dewi untukku dan mas Adit.

"Dit, Cinta, kalian berdua sudah resmi menjadi pasangan suami istri, mas cuma berpesan jalin komunikasi antara kalian berdua, bicarakan semua masalah dengan kepala dingin dan cari solusi terbaik untuk masalah itu, dan berusahalah untuk menjadi saling menutupi kekurangan pasangan kalian, karena sesungguhnya suami itu pakaiannya istri begitupun sang istri pakaian suaminya", ucap mas Prima memberi nasehat kepada kami.

"Iya mas Prima. Adit akan mengingat selalu nasehat mas Prima, dan terima kasih sudah menjadi kakak ipar Adit", sahut mas Adit setelah mendapatkan nasehat dari kakakku.

"Mas juga senang punya adik ipar seperti mu Dit! Titip Cinta ya, Didiklah ia supaya menjadi istri yang solehah dan semoga kalian berdua selalu bahagia".

"Mas, Cinta minta maaf jika sudah banyak merepotkan mas Prima dan mbak Dewi, dan terima kasih sudah menjadi kakak yang terbaik buat Cinta", ucapku lirih sambil memeluk tubuh mas Prima.

"Pesan mas, belajarlah untuk menjadi istri yang baik untuk suamimu, belajarlah nanti untuk menjadi istri dan ibu yang kuat yang bisa mendampingi suami mu ya Cin", sahut mas Prima sambil melepaskan pelukannya.

"Cinta. Adit. Kalian pasti capek dan lelah, kan! Buruan dah masuk Kamar sana!",ujar mbak Dewi sambil menunjuk kamar tamu.

"Kado special dari mbak untuk pengantin, selamat menikmati malam pertama".

Adit hanya mengangguk lemah sementara aku tertunduk malu, walau badan letih, tapi hatiku sangat bahagia sekali.

Dalam hati aku bersyukur mendapatkan suami sebaik mas Adit, "malam ini aku akan melayaninya sebagai seorang istri dengan segenap jiwa dan raga, ini langkah awal kami memulai hidup baru. Menatap masa depan dan kebahagian ku bersama mas Adit".

Aku berusaha manja malam ini dengan menyenderkan tubuhku pada mas Adit, lalu ia dengan penuh perhatian mengelus pipi ku dan berbisik.

"Cinta sayang. Kamu pasti capek sekali, ya? Yuk kita istirahat, ke kamar!".

Aku mengangguk dan kemudian menatap sayu matanya, bisa kurasakan getaran birahi mas Adit.

"Semoga saja aku bisa membuatnya puas malam ini, mas Adit sebagai bukti kalo aku sudah menyerahkan hidupku untukmu".[

Mas Adit membimbingku menuju ke kamar tamu yang semalam ia tempati, dan saat pintu itu terbuka. Kami berdua sempat tertegun sesaat mengagumi hasil karya dan ide mbak Dewi yang mendekorasi kamar tamu ini menjadi begitu indah dan mempesona.

maxresdefault.jpg

Suasana romantis tercipta dan bau harum bunga mawar membuat kami berdua semakin nyaman dan rileks.

Tanpa melepaskan kebaya pengantin, aku langsung merebahkan diri di tempat tidur yang di atasnya terdapat bunga mawar merah kesukaanku, sekaligus ingin meregangkan tubuhku yang terasa kaku sekali.

Sementara mas Adit telah melepaskan jas nikahnya, dan kini hanya menyisakan celana panjangnya beserta kemejanya.

Ia melangkah ke pembaringan dan ikutan membaringkan tubuhnya di ranjang yang empuk itu.

Mas Adit menatap wajahku dengan tatapannya yang dalam yang seakan membiusku.

“Udah ah mas. Jangan ngeliatin aku kaya gitu mulu dong. Entar aku bisa makin jatuh cinta nih ama kamu.” Ujarku manja kepada mas Adit yang sekarang sudah sah menjadi suamiku.

“Kamu cantik sekali Cin, dengan kebaya putih di padu kain batik coklat, dan riasan sederhana ini terlihat pas dan natural, benar-benar cantik sekali. Mas suka banget”. Bisik mas Adit.

Membuat wajahku langsung merona merah, namun hatiku langsung berdebar-debar saking bahagianya di puji mas Adit.

Wajah mas Adit perlahan-lahan semakin mendekat dan ia mencium dengan lembut bibirku.

Aku sempat kaget dan terdiam sejenak karena ini merupakan ciuman pertama kami berdua, tetapi sesaat kemudian aku membalas pagutan bibirnya di bibirku, sehingga kita saling melumat satu sama lain, dengan lembut namun penuh gairah.

Dengan lembut tangan mas Adit mulai membelai wajah ku, dan sekujur tubuhku yang masih terbalut dengan kebaya putih dan kain batik.

Saat kami berdua sudah dilanda gairah, aku langsung meminta mas Adit untuk membuka kebaya dan kain batik yang kupakai, agar aku bisa lebih bebas bergerak.

Dan mas Adit segera melepaskan kebaya dan kain batik itu, hingga kini aku hanya mengenakan bra berwarna putih, serta G-String berwarna putih juga sebagai pertahanan terakhirku.

Mas Adit pun langsung membuka kemejanya, celana panjangnya beserta celana dalamnya, hingga kini mas Adit sudah bertelanjang bulat di hadapanku.

Nafsuku pun langsung bergolak saat melihat mas Adit telanjang, batang kemaluannya mulai bangkit dari peraduannya.

Wow... Amazing.... Masih tidur aja sudah besar dan panjang kemaluan mas Adit. Lebih besar dan panjang dari punya Robi".

Aku pun langsung menariknya dan langsung melumatnya dengan penuh gairah. Aku bahkan membalikan tubuh mas Adit, hingga sekarang dia terlentang, sementara aku berada di atas tubuhnya.

Aku mulai menciumi lehernya mas Adit, terus turun ke bagian dadanya.

Membuat mas Adit menggelinjang kegelian, sementara aku menjadi semakin bersemangat mencumbui tubuh mas Adit.

Saat cumbuanku sampai di batang kemaluan mas Adit, yang sudah tegak mengacung, dengan lembut aku mulai mengocoknya dengan tanganku, sebelum aku memasukannya ke dalam mulutku.

“SSSSSHHHH.... AAAHHHH.... SSSSHHHH”.

Mas Adit pun langsung mendesah kegelian, saat aku dengan lembut dan penuh perhatian, terus mengulum dan mengocok batang kemaluannya.

Tangan mas Adit langsung membelai-belai rambutku.

Selama beberapa lama aku begitu menikmati mengulum batang kemaluan mas Adit, rupanya membuat mas Adit pun tidak tahan lagi.

Dia segera bangun dan gantian, dia langsung menarik dan merebahkan tubuhku.

Cklek!!

Mas Adit langsung membuka kaitan bra ku, hingga isi di dalamnya langsung mencelat terlepas.

Tidak cukup sampai di situ, mas Adit juga langsung menurunkan celana dalamku yang sudah basah oleh cairan pelumasku.

Mas Adit langsung mencaplok dan mengulum puting payudaraku, hingga aku langsung mendesis-desis kegelian.

Sementara tangan mas Adit sebelah kanan aktif meremas-remas payudaraku yang satu lagi.

Dan satu tangan lainnya bermain di area selangkanganku. Jemarinya dengan cepat dan lihai memainkan klitorisku.

Tubuhku pun langsung berkelojotan menahan sengatan rasa geli dan nikmat di sekujur tubuhku.

Ini memang sangat nikmat sekali. Aku begitu menyukai cumbuan yang dilakukan mas Adit kepadaku. Terasa sangat lembut namun penuh gairah.

"Oooh.... Oooh...

Belum lama mas Adit bermain-main di payudaraku, aku yang sudah dilanda birahi tinggi tidak dapat menahan diri lagi.

Aku berusaha kembali mendorong tubuhnya, untuk kembali rebahan, dan aku langsung menaiki tubuhnya.

Bibir vaginaku yang sudah basah ini, terasa nikmat saat bergesekan dengan batang kemaluan mas Adit yang terasa begitu keras, bagaikan sebuah batang pohon, lebih panjang dan besar dibandingkan punya Robi.

Aku menatap wajah mas Adit, saat aku merasakan ujung batang kemaluan mas Adit telah berada di ujung lubang kemaluanku.

Tidak ada lagi penahan yang menahan batang kemaluan mas Adit.

“I love you, mas” Bisikku kepadanya.

Sebelum aku mulai menurunkan pantatku, dan vaginaku mulai menelan batang kemaluan mas Adit secara perlahan.

"Bleeessss".

"Aaaaarrrggghhh....", lenguh kami berbarengan saat batang kemaluannya menerobos masuk dan tertelan oleh vaginaku.

Sementara aku sampai memejamkan mataku, menikmati gesekan-gesekan nikmat yang terasa menyengat di pangkal selangkanganku ini.

"ENGGGG... SSSSHHH... AAAHHH".

Aku mendiamkan batang kemaluan mas Adit sejenak, saat sudah masuk semua ke dalam liang vaginaku. Rasanya begitu nikmat sekali.

Ini pertama kalinya kami bercinta, melepaskan semua kekakuan berbaur menjadi satu, bayang-bayang Robi perlahan memudar digantikan kemesraan dan kelembutan mas Adit.

Bercinta setelah menikah itu memang sesuatu yang spesial. Rasanya lebih rileks dan lebih terasa kehangatannya yang mulai menumbuhkan cinta kami berdua.

Aku menatap lekat-lekat mata mas Adit, sambil membelai wajahnya. Aku menatap wajah pria yang begitu tulus dan perhatian kepadaku.

Terasa begitu terukir di dalam relung hatiku yang paling dalam. Walaupun kami dekat beberapa hari tetapi seakan kami sudah terikat, namun rasa cinta dan kasih sayangku saat ini kepadanya mulai merekah dan tumbuh semakin cepat.

“I love you Cinta. Istriku yang cantik dan ayu” Bisik mas Adit.

Membuat hatiku langsung berbunga-bunga.

Aku pun langsung mencium dan melumat bibirnya dengan penuh kasih sayang, bersamaan dengan aku menggerakan pinggulku untuk mengocok batang kemaluan mas Adit.

Desahan-desahan erotis pun langsung keluar dari dalam mulutku, yang sedang tersumpal mulut mas Adit.

“Ooohhhh mmasss Adit....
Pelaann.... Geliihhh... Aaaaahhhh... Aahhhhhhh”.

Aku pun berusaha untuk mengimbangi gerakan mas Adit, dengan memutar pinggulku.

Sementara mulut mas Adit kembali mengulum dan mengenyoti puting payudaraku dengan penuh gairah.

Terus di kocok dengan cepat seperti ini membuat darahku perlahan namun pasti terasa mulai mendesir seiring hawa panas yang mulai menjalar di sekujur tubuhku.

Aku menyadari bahwa orgasmeku hampir mencapai puncaknya.

“Mass Adit.... Akuu... Mau dapett Mass... Aaahhhhh... Teruss mass... Terusiinnn.... Aaahhhhhh”

Tanganku mulai menjambaki rambut mas Adit, yang masih terus asik mengulum payudaraku, seolah tidak pernah puas memainkan kedua payudaraku ini, yang telah penuh dengan tanda-tanda merah hasil perbuatan mulutnya itu.

Dan mas Adit mengangkat dan meletakan kedua kakiku di pundaknya. Sambil meremasi payudaraku, dan terkadang memainkan putingnya juga, mas Adit langsung menggenjoti liang vaginaku dengan kecepatan dan kekuatan maksimal.

"Tidak tahan lagi.... Aku tidak tahan lagi.... Massss... Aakuuhhh.... Aaahhhhhh... Aahhhhh... Aaahhhhhh.. Nggghhhhhhhh”

Saat badai orgasme itu akhirnya tiba di sekujur tubuhku, badanku langsung menengang kaku, dengan kedua kakiku yang mengunci leher mas Adit, sambil melentingkan punggungku ke belakang, hingga pinggangku terangkat tinggi.

Ledakan demi ledakan yang aku rasakan, diiringi oleh kedutan-kedutan di vaginaku. Aku merasakan cairan menyembur keluar dengan deras, seperti yang suka aku rasakan saat aku sedang pipis.

Aku mengalami squirt?? Aku tidak menyadarinya dan hanya berusaha untuk menikmati gelombang orgasme yang menyapu seluruh relung dan saraf di tubuhku ini.

Mas Adit pun ternyata sudah hampir mendapatkan orgasmenya, sehingga gerakannya semakin cepat dan tidak teratur, hingga akhirnya mas Adit pun mengejang, sambil mendorongkan pinggulnya ke depan, berusaha memasukan batang kemaluannya sedalam-dalamnya di liang vaginaku ini.

Beberapa kali pantat mas Adit berkejat-kejat, yang aku yakin diiringi oleh semburan demi semburan sperma dari ujung batang kemaluannya.

"Dek Cinta.... mas Keluaaaarrrr..... Aaaaaahhhhh",

"Crooottt.... Crooottt... Crooottt... Crooottt.... Crooottt... Crooottt... Crooottt...."

Nafas kami berdua pun terengah-engah, namun kepuasan yang tampak di wajah mas Adit, semakin membuat aku merasa kepuasan yang lebih, bisa membahagiakan suamiku ini.

Aku tersenyum penuh bahagia, hatiku mulai bisa menerima kehadiran mas Adit, sangat terasa ia begitu lembut memperlakukan dan menggauliku tanpa kasar dan itu sangat menyentuh relung hati ku terdalam.

Aku tanpa malu dan risih kini meletakkan kepalaku di dada bidangnya mas Adit, ia lalu mengeramasi kepalaku dengan penuh penghayatan.

"Makasih mas Adit, kamu telah membuka hati dan menolongku dari keterpurukan, hati dan jiwaku kini kuserahkan hanya untukmu, my husband is my life. Aditya Febriansyah".
.
.
.
Images_11.jpg

Aditya Febriansyah aka Adi

Pov Adit


Duh bahagianya aku setelah akad nikah tadi, aku sekarang resmi menjadi suami Cinta, perlahan rasa suka dan kagum kini menjelma menjadi rasa sayang dan cinta, walau mungkin karena sosoknya yang sangat mirip dengan almarhumah Ayu membuatku seakan kembali merajut kasih yang sempat hilang puluhan tahun lalu.

Apalagi tadi pergumulan kami begitu indah dan berkesan, bahkan aku bisa membuatnya squirting, bisa kurasakan rasa cinta istriku Cinta pada saat percintaan kami tadi, ia benar-benar ikhlas melayaniku sebagai suaminya tanpa ada keraguan lagi di hatinya sehingga percintaan itu begitu berkesan sampai masuk ke dalam hati.

Seakan kami berdua saling berbicara dari hati ke hati melalui persetubuhan yang sudah dihalalkan karena pernikahan, ternyata bercinta setelah menikah jauh lebih nikmat dan lebih bermakna.

Aku kemudian mengelus rambutnya lalu mencoba mengajaknya berkomunikasi, karena setahu ku komunikasi setelah bercinta suami istri itu menambah keharmonisan dan bisa menghilangkan stress dan membangkitkan rasa saling sayang dan cinta satu sama lain.

"Dek Cinta, apakah tadi kamu menikmatinya? Tolong jawab yang jujur, supaya mas belajar apa kekurangan mas supaya kita sama-sama bisa menikmatinya".

"Ihh...Mas Adit! Kok bahas yang tadi, malu tau", jawab Cinta sambil menenggelamkan kepalanya.

"Kenapa mesti malu sayang, kamu kan berhak juga untuk menikmatinya mas tidak ingin egois, kalo kamu bahagia mas juga ikut bahagia".

"Mau tau aja apa mau tau bangets, iya mas. Mas Adit sungguh lelaki jantan, malah tadi adek beneran pipis kok, kata orang itu squirting, enak banget mas seumur hidup baru tadi ngerasain ampe tulang-tulang mau copot".

"Serius dek! Wah kalo begitu mesti latihan terus nih supaya selalu bisa bikin adek squirting".

Cinta mendongakkan kepalanya, senyum kepuasan terasa di wajahnya, kerlingan matanya begitu menggodaku.

"Kalo suamiku yang jantan ini. Gimana tadi rasanya? Sampe semaput mas, punya adek. Punya mas Adit jumbo sih".

"Luar biasa dek, rasanya punya mas betah lama-lama di dalam punya kamu dek, beneran dek perasaan stadar-standar saja? Mau ronde kedua apa istirahat kitanya dek?", kata ku iseng menggodanya.

"Bobok aja ya mas, jangan sekarang ya, capek banget adeknya. Adek kan sudah milik mas Adit seutuhnya. Kapan pun adek siap melayani suamiku yang gagah ini?".

"Ok sayang. Sini mas peluk! Tiduran di dada mas, ya selamat malam istriku!".

"Selamat malam suamiku", jawab Cinta.
.
.
.
Sementara itu ditempat lain di sebuah diskotik xxxx....


Pov 3rd

Suara dentuman musik electro disco yang dimainkan oleh disk jokey. Dj Ronald sapaan orang itu, dikalangan para pecinta dugem.

Nama dj Ronald meroket dan melesat karena kepiawaiannya membawakan musik dari beberapa genre kemudian ia gabungkan dengan electro disco sehingga saat itu nama dj Ronald bak magnet dan sangat fenomenal menyedot animo para pecinta dugem.

Begitu juga dengan Tasya, ia bukanlah anak kemaren sore dalam dunia dugem, komunitasnya setiap weekend atau momen-momen tertentu selalu hadir menyaksikan penampilan dj Ronald yang sedang naik daun dan banyak digandrungi oleh kaum hawa di dunia malam dugem.

Malam ini, Tasya yang beberapa hari lalu kesal dengan sikap dan keberadaan Adit lelaki yang ia anggap sebagai kekasihnya. Ia datang sendiri ke tempat ini, tidak bersama teman-teman komunitasnya.

Kadar alkohol di tubuhnya ditambah sebutir inex seketika membuatnya naik, ia melantai bak orang kesurupan tanpa lelah dengan berteriak-teriak histeris memanggil nama Adit pujaan hatinya.

Kepalanya kadang menggeleng-geleng dan terkadang mengangguk-angguk mengikuti irama musik dj Ronald.

Melihat ada cewek cantik dan seksi sedang turun melantai sendirian membuat pria-pria yang melihatnya banyak yang ingin menemaninya melantai.

Salah satunya Robi.

Ia kebetulan malam ini datang ke tempat hiburan itu untuk melupakan masalah hidupnya beberapa hari ini.

Sejak kejadian beberapa hari lalu, sejak ia mengetahui kabar kehamilan Cinta dan kabar kaburnya Cinta membuat pemuda itu mengalami kesepian dan kehidupannya berubah 180 derajat, menjadi lebih liar dan semakin terperosok dalam dunia malam.

Beberapa PSK bahkan menjadi langgan tetapnya untuk memenuhi hasrat biologisnya, benda-benda haram narkoba menjadi barang yang menemani kesehariannya, kadang tak jarang ia pernah ikut membantu memasarkan benda haram itu.

"Cewek itu bukannya Tasya, cewek tempo hari yang pernah ia tolong saat akan dirampok, wah kebetulan nih dapat cewek tajir, malam ini aku mesti dapetin dia hahaha", pikir Robi menyeringai.

Ia pun melangkah turun melantai mendekati Tasya yang sempat diapit oleh dua orang cowok, begitu ia telah dekat Tasya, ia kemudian menarik tangan Tasya dan langsung mencium bibir Tasya dengan penuh nafsu, dan dibalas oleh si wanita dengan pagutan bibir yang penuh birahi pula.

Dua cowok yang berusah mendekati Tasya, seperti tak terima, karena tiba-tiba ada pria tak dikenal yang menyerobot mereka.

"Hei, cewek itu sedang melantai bersama kami, kenapa kamu langsung main serobot?", hardik pria berbadan tegap marah kepada Robi.

"Dia ini pacarku! Mau kalian apa gw ladeni sekarang? Kalian belum tau ya ini wilayah gw, enyah kalian dari sini!", sahut Robi mengancam balik.

Ia tak kalah gentar sama sekali dengan hardikan pria tadi bahkan ia mengancam balik mereka berdua.

Beberapa orang yang mengenal Robi seakan ingin mendekat, membuat kedua pria itu sedikit gentar dan mundur teratur menghindari masalah dengan Robi.

Beberapa saat kemudian Robi memapah Tasya dan mendudukkannya di mobil BMW 7 series warna putih yang ia bawa, lalu dengan senyum seringai bak srigala berbulu domba ia memacu kendaraan itu menuju kerumahnya yang selalu sepi.

"Hahaha..... Gw udah bosen dengan PSK. Mumpung ada Tasya cewek cantik, seksi dan tajir. Beruntung banget gw malam ini", gumam nya senang.




Bersambung.....
 
Terakhir diubah:
Cinta sdh membuka dirinya dan menerima Adit. Namun ia haruss belajar hidup mandiri... Adit, Prima dan Papa Cinta sudah sepakat dgn hal itu.. banyak hal lucu yg akan mewarnai rumah tangga paassangan ini.. belum lagi ganguan tasya...
Ane setuju om dengan analisa om...semoga saja ya itu semua terjadi dengan indah dan baik.

Semoga nikahannya lancar yaa dit..tasya coba diamanin dirumah ane aja yaa hu hehehe...
Nikahannya lancar om...tp apa rumah tangga mereka akan selalu aman dan bahagia dari gangguan Tasya dan Robi.

Setia menunggu update...
Sudah di update om... selamat membaca.

Sudah Selesai gan sampai bab terakhir..Ditunggu bab-bab selanjutnya..
Siap om.. chapter 13 sudah meluncur om.
 
Tidak ada lagi penahan yang menahan batang kemaluan mas Hari.

“I love you, mas” Bisikku kepadanya.

Sebelum aku mulai menurunkan pantatku, dan vaginaku mulai menelan batang kemaluan mas Hari secara perlahan.
Adit apa heri bos???
 
Kali lagi Hamil....
Panggilan nya APA yaaa....
Soalnya bukan belah duren...
Naon tahhh
belah ketupat mungkin om...hehehehe... taulah beli 1 dapat 2... diskon besar2an....wkwkwkwk

Jadi si robi enak banget yak, sikat kanan sikat kiri. Gitu bunting kaburrrrr
Nah itu dia Robi disini yg jadi penikmat SS wkwkwkwk tp semua psti akan ada akhir om.

hedehh di cariin kemana-mana si Tasya ini, malah main sinetron ke sini, padahal sudah dateline ..bisa molor nih produksi yang di sebelah gara-gara dia mabok.. :pandaketawa:cari alibi
:ampun:lupa ngomong dengan suhu Rendra pinjem Tasya sebentar... Nah itu dia masalahnya Tasya kondisi mabuk apakah Rendra bisa menolongnya membebaskan cengkraman Robi...

selama masih mementingkan kesenangan saja, tak memikirkan untung rugi dari penapaian kesenangan itu, tak memikirkan tujuan hidup, tujuan tuk masa depan.
maka kesenangan itu tak akan bertahan lama, dan kesenangan itu sewaku-waktu akan menghancurkan badan dan masa depan.

yah itulah dunia malam (dugem), alkohol, dan narkoba.
:top: benar2 pemerhati sosial nih suhu RAYxy

semoga si Tasya ga di manfaatin sama si Robi.
Semoga saja suhu, siapa tahu jagoan kita dari trit suhu rendra bisa bantu selamatin tasya.
 
Thanks update nya. Mantap dan sesuai harapan.gua menyangka tdk akan semudah itu cinta ditiduri adit. Ternyata malah puas banget... yah lanjutkan...
 
Thanks update nya. Mantap dan sesuai harapan.gua menyangka tdk akan semudah itu cinta ditiduri adit. Ternyata malah puas banget... yah lanjutkan...
Kalo keduanya sama2 sudah membuka diri dan ikhlas menerima pasangannya itulah yang akan terjadi. thanks sudah memberikan komentarnya om.
 
Bimabet
Hu gak ada adegan bakar membakar ya di cerita ini? Aduh gua pengen pites si robi wkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd