Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pencarian Jati Diri Bagas

Status
Please reply by conversation.
Bagas baru sampe Jatibarang
:pandaketawa:
Bagas lagi nyari kosan di Jati Warna
:pandaketawa:
Bagas mau ke Pondok gede lewat Jatibening
:pandaketawa:
Bagas dicariin sama Alex, di filem Alexandria...
:pandaketawa:
Bagas lagi nganterin Dinan ke Jatinegara, mau beli karpet
:pandaketawa::pandajahat::pandapeace:
 
Sebelumnya saya mau minta maaf untuk belakangan ini mungkin akan update 1-2x seminggu
karena terbentur dengan kegiatan Real Life saya
dan saya juga mau berterima kasih untuk seluruh pembaca yang tetep setia dan Stay Tune di Trit ane

Sesuai dengan janji ane kemarin untuk mulustrasi Dinan dan Kinan
bisa di cek di bawah ya para Suhu dan Semproters :)

Mulustrasi Dinan Venesia Antrisia



Mulustrasi Kinan Venesia Antrisia





Part 8. Marni

“dddeerrrtttttt,,, dddeeeerrrtttt,,”


Gw meraba raba kasur untuk mencari hp gw yang berbunyi dan bergetar yang entah dimana keberadaannya namun cukup untuk mengganggu tidur gw yang sangat lelap. Butuh beberapa saat untuk mengaktifkan kembali sensor getar dan pendengaran agar dapat menemukan lokasi hp gw yang ternata berada di selipan kasur kepala gw.


Sambil berupaya untuk membuka mata yang saat ini masih terasa lengket dan membandel untuk di buka seperti saat kalian ingin membersikan sisa permen karet yang terinjak di sepatu kalian. Perlahan gw mengintip kecil ke arah layar hp gw untuk mengetahui siapa yang menelpon gw pagi pagi gini.


“ohh ternyata nyokap” gumam gw dalam hati. Dan dengan segera gw menjawab telepon tersebut “halo mam, apa kabar mam ?”.


halo gass, mama kabar baik, baru bangun ya anak mama ? gimana kabar anak mama di jakarta sendirian ?”.


“bagas juga kabar baik mam. iya nih, kebangun karena telepon mama, Hhhmmm mama dimana sekarang ?”.


“mama sekarang lagi transit di abu dhabi nak” jawab nyokap.


Lalu gw dan nyokap pun melanjutkan percakapan. Sesuai janji gw sama bokap dan nyokap sebelum mereka pergi. Gw pun menceritakan seluruh kejadian kemarin di rumah Dinan, nyokap pun sempat kaget dengan cerita gw barusan “nakk kamu hati hati ya ber-urusan dengan orang orang seperti mereka, kita ngk tau latar belakang mereka seperti apa, bla bla bla” panjang lebar nyokap berupaya menasehati gw agar lebih waspada. Terdengar suara tawa dari bokap di belakang telepon yang mendengarkan cerita gw barusan, yang kemudian mengambil telepon dari nyokap.


“HAHAHAHA,, itu baru anak papa. Jago berantem, gentle dan melindungi wanita, seperti papanya, HAHAHA” bokap gw tertawa keras seperti tokoh antagonis yang ada di dalam kartun kartun sambil memuji anaknya dan dirinya sendiri.


“Iihhhhh papa, kok malah di puji sih, kalau bagas kenapa kenapa gimana ?” terdengar suara nyokap yang protes sama bokap karena malah memuji gw dan bukan ngomelin gw.


“Hahahahaha” bokap gw kembali tertawa. Bokap gw ini emang termasuk orang tua yang gokil. Dia sosok yang gw anggap sebagai teman, sahabat, orang tua, bahkan seperti kakak gw sendiri.


“oh iya nak, jangan lupa untuk mengurus pendaftaran kuliah kamu ya, lalu masalah beasiswa yang kamu rencanakan dengan om eric papa sentuju sama kamu, semua biar papa yang bayar nak”. Mendengar hal itu pun gw sangat senang, nampaknya gw dan bokap memiliki cara fikir dan pandang yang sama, yaa namanya juga bapak dan anak.


Setelah percakapan tersebut gw dan bokap serta nyokap pun sempat bercengkrama dan berbincang bincang mengenai hal hal kecil hingga akhirnya waktulah yang mengakhiri percakapan kami.


“nak, papa dan mama siap siap untuk naik pesawat dulu ya, barusan pesawat mama papa sudah ada di pemberitahuan untuk segera ke ruang tunggu” bokap pun mengakhiri percakapan kami.


“iya pah,, mahh,, sehat sehat ya, bagas disini akan jaga diri kok, papa mama nggak usah cemas ya”.


“iya nak, kamu jangan lupa untuk selalu sholat dan berdoa minta perlindungan ya”.


Percakapan pun berakhir. Saat ini jam menunjukan pukul 08.13 pagi, gw pun bangun dan segera menuju kamar mandi untuk melakukan aktifitas gw seperti biasa dan tak lupa memutar lagi playlist kesukaan gw melalui hp. Selama mandi gw pun tiba tiba terfikir tentang dinan, dengan paras cantiknya lalu badan sexy nya dan toketnya yang gede mirip pepaya namun bedanya ini pepaya sangat menantang untuk di pegang. Dan khayalan tersebut ucup membuat magic stick gw pun berdiri “uuhhhh,, dinan”.


Selama gw mandi gw terus memikirkan keindahan tubuh Dinan, tapi itu tidak membuat gw masturbasi, gw hanya senang untuk terus membayangkan tubuh indahnya Dinan. Selesai gw mandi, gw pun menuju wastafel sambil berdiri di depan kaca dan memandangi tubuh gw yang mulai terlihat gemuk “hhhmmmm kyknya gw harus mulai nge gym lagi nih” gumam gw dalam hati. Yaa gw adalah orang yang rutin untuk pergi ke gym, selain untuk membentuk badan gw itu juga membantu kondisi fisik dan stamina gw agar tetap fit.


Selesai dengan aktifitas gw di depan wastafel, gw pun akhirnya berencana untuk melakukan jogging pagi ini. Dengan segera gw mengambil hp yang sedari tadi berada di wastafel sambil memutar musik untuk menemani gw mandi sambil melihat mungkin ada notifikasi baru, “hhhmmmmm,, kok Dinan ngk ada sms atau telepon gw ya ?” gw penasaran kenapa Dinan tidak kunjung menghubungi gw, ”mungkin belum bangun ? atau dia ngk ada pulsa ? atau jangan jangan dia malu malu buat hubungin gw ?” gw coba berfikir positif sambil menghibur diri, Eehh tapi kemarin seharian selama gw main di rumah Dinan gw ngk ada liat dia pegang hp, apa dia ngk punya hp ? aahh sudah lah,, yang penting kan gw tau rumah dia toh gw juga akan berkunjung lagi dalam waktu dekat.


Akhirnya gw pun memasang Earphone untuk lanjut mendengarkan musik di kamar gw. Dengan posisi yang hanya mengenakan handuk dan magic stick gw masih berdiri. gw pun mengeringkan diri yang kemudian berjalan menuju pintu kamar gw untuk menggantung handuk yang tadi gw kenakan yang tiba tiba pintu terbuka dengan sangat kencang.

“dduuuukkkkkk”


“AAAAaauuuuuuwwWWW” gw pun berteriak dengan keras. Pintu yang di buka tanpa segan segan menghantam magic stick gw dengan keras.


Gw pun tersungkur di depan pintu sambil terus memegang magic stick gw yang nggak tau bentuknya sekarang sudah seperti apa.


“Annjjiirrrtttttt,,, PATAH NIHH !!!” ucap gw berbisik kecil sambil terus kesakitan.


“mas Bagas,, kenapa mas ?” tiba tiba seorang wanita di balik pintu yang terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi menghapiri gw sambil bertanya.


“mass? kenapa mass,, mas Bagas sakit ?” wanita itu pun terlihat panik dan kebingunan dengan apa yang terjadi sambil mencoba membangunkan gw dan memapah gw untuk berpidah ke kasur.


Wanita tersebut adalah Marni. Dia adalah Pembantu sekaligus teman, hhhmmm kalian pasti bingung kan ? sama gw juga bingung jelasinnya :D


Sedikit Cerita tentang marni.


Marni ini bisa dibilang Anak angkat bokap gw. Berasal dari daerah terpencil di pulau Sulawesi atau lebih tepatnya dekat dengan kota manado. Saat itu bokap gw sedang melakukan perjalanan bisnis untuk beberapa bulan yang akhirnya memutuskan untuk membeli rumah dan mengambil pembantu untuk membersihkan rumah dan memasak.


Marni sendiri adalah anak dari pembantu bokap gw selama bokap gw tinggal di manado. Saat itu marni, masih duduk di kelas 3 SMP yang artinya seumuran dengan gw.


Setelah di tanya oleh bokap nanti lulus SMP mau lanjut sekolah di SMA mana, bokap gw kaget dengan jawaban marni yang katanya dia tidak melanjutkan ke jenjang SMA karena faktor ekonomi dan memilih untuk membantu bantu orang tuanya.


Bokap gw yang iba mendengar hal itu akhirnya memutuskan untuk mengajak marni ke Jakarta dan melanjutkan pendidikannya disana. Awalnya marni menolak tawaran tersebut, selain karena dia ingin membantu bantu orang tuanya untuk mencari uang, dia juga takut untuk pergi ke Jakarta.


Namun dengan bujukan bokap dan orang tua Marni, akhirnya Marni setuju untuk ikut bokap gw ke Jakarta dan melanjutkan sekolahnya, bahkan bokap membuatkan rumah sederhana tipe 45 yang bersebelahan dengan rumah keluarga gw di Manado lengkap dengan warung kecil untuk orang tuanya tinggal, mencari uang sekaligus menjaga dan membersikan rumah kami yang ada di manado selagi kami tinggal dan tentunya bokap gw pun memberikan gaji untuk kedua orang tuanya.


Hal itu lah yang membuat marni semakin yakin dan merasa tenang untuk ikut dengan bokap gw ke Jakarta demi menuntut ilmu dan meneruskan cita citanya.


Sedikit perawakan Marni. Marni memiliki paras wajah yang cantik dan mata yang sedikit sipit yang menjelaskan bahwa dia memiliki darah keturunan. Berkulit putih, bertubuh mungil dan berambut pendek sebahu, soal toket mungkin tidak segede Dinan, namun masih termasuk besar dan bulat menantang.



Marni dibawa bokap gw untuk di ekolahkan di Jakarta sambil membantu bantu pekerjaan di rumah gw, dia pun merupakan teman satu sekolah saat gw SMA dulu, walaupun begitu nggak ada satupun temen temen SMA gw yang tau apa hubungan gw sama Marni apalagi Marni kerja di rumah gw. Hal itu bukan karena gw malu atau gengsi yang tinggal serumah dengan Marni, tapi itu lebih untuk menjaga kerahasiaan Identitas asli gw dan menjaga harga diri serta martabat Marni, halah ngomong apaan sih gw.


Balik ke saat ini.


Setelah gw di rebahkan di kasur oleh marni, dengan posisi gw yang saat ini telanjang dan hanya tertutup oleh sebuah handuk, gw pun meminta Marni untuk mengambilkan kompres untuk magic stick gw.


ni,, ambilin baskon berisi ES lalu kamu kasih air sedikit, terus ambil handuk kecil di lemari” Perintah gw ke marni.


“iya mass” dengan cepat marni meninggalkan kamar.


Sambil menahan rasa sakit gw meraba raba kantong menyan gw untuk memastikan dalamnya masih utuh apa sudah remuk berkeping keping. Kemudian gw pun khawatir jangan jangan magic stick gw udah nggak bisa berdiri lagi ? takut akan hal itu gw pun mencoba untuk Ngelanjur (Ngelamun Juorok). Kemudian gw kembali membayangkan sexynya tubuh Dinan di balik pakaiannya. Sambil terus memikirkan bentuk dan warna putingnya Dinan akhirnya magic stick gw kembali berdiri dengan tegak menantan “ffiiiuuuuhhhh,,, Broo broo,, untung masih bisa berdiri lo, kalau nggak suram sudah masa depan gw”.


Gw pun terpejam sambil meletakan lengan tangan gw di depan wajah gw untuk menutupi mata sambil terus membayangkan tubuh indah Dinan. Namun tiba tiba ada sensai yang luar biasa dari Magic Stick gw, kok tiba tiba terasa dingin ? seperti ada yang menggenggam ! sehebat inikah khayalan gw ?.


Sesaat rasa dingin itu hilang, namun kemudian hadir lagi ! bahkan lebih dingin dan dengan cengkraman yang lebih kuat !.


Penasaran dengan apa yang terjadi terhadap Magic Stick gw. Gw pun mengangkat lengan tangan gw yang sedari tadi menutupi mata. Sambil berupaya untuk sedikit mengangkat kepala untuk melihat apa yang terjadi dengan Magic Stick gw yang tiba tiba.


“Marnii,,!!” gw pun kaget melihat Marni yang sedang mengusap ngusap Magic Stick gw dengan handuk dingin di tangannya. Gw yang terkejut pun langsung terduduk.
 
mha kasih updatex suhu..
semoga terus lancar ya suhu..
 
Nah ..., berhubung ntar malem minggu ..., ditunggu update nya yg lebih seru ...
 
Bimabet
Wadaaaaaauww.. Kalo begini ceritanya, saya minta juga mulustrasi marni... Ya Hu yaaa
Wkwkwkwk
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd