Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG PENDERITAAN DARI ABAH UNTUK IBUKU (no quote)

Part 3

Siasat busuk Rahmat

Amad terbangun Agak sedikit siang, dibarengi suara kokokan ayam tetangga yang nyaring membelah pagi sibuknya. Amad yang merasa pusing karena mimpi aneh tentang ibunya bergegas mandi dan bersiap pergi bersekolah. Karena bangun kesiangan amad bergegas berangkat tanpa sempat mengecek ibunya, namun disanalah letak mis komunikasi yang akan mengubah seluruh jalan hidup keluarganya. Andai saja amad mengecek kondisi ibunya, ia akan segera menyadari dan mengklarifikasi sesuai dengan sisi nya. Namun sang nasib rupanya sedang bermain dan enggan berpihak pada yang benar saat itu.

----------------

Pov Dewi:
Aku terbangun dan mendapati diriku lemas, 5 menit nyawaku belum terkumpul betul dan mencoba menguasai seluruh tubuhku seutuhnya. Namun betapa aneh rasanya ada rasa ngilu di selangkanganku. Aku yang tidur terbiasa telanjang dan hanya nengenakan kemben mudah saja mengurut pangkal pahaku, mengecek rasa ngilu tersebut. Dan memang benar seperti ada rasa yang aneh. Lama mengurut dan sampai pada bibir vaginaku rasanya ada cairan kental. Belum full nyawaku terkumpul aku lansung bangun terduduk dan mengorek cairan kental di selangkanganku.
ASTAGAAAA!!!!
JANTUNGKU RASANYA COPOT. Mendapati lelehan cairan seperti sperma Di selangkangannya. "tapi siapa?" ia tak habis pikir memikirkan sosok yang telah berani menodainya.

Flash back 1 bulan yang lalu.
Disaat aku ingin mandi, aku terbiasa kekamar mengambil kemben salinan untuk mengganti kemben lama yg biasa aku kenakan beraktifitas dirumah. Tiba2 aku mendapati kain yang aku taruh di kamar mandi berisi lelehan sperma. Aku kaget dan berfikir bahwa itu anakku. Pikiran polosku yang dari desa mengatakan bahwa amad sudah menginjak dewasa adalah wajar dia beronani dan memiliki fantasi dewasa terhadap wanita, namun timbul rasa penasaran siapakah wanita yang menjadi figur fantasinya? Apakah aku ibunya??
Ahhh pikiran itu aku bantah dan hanya berpositif thingking. Dan sering aku mendengar suara rintihan dan erangan misterius disaat aku dari warung menuju rumah untk mengambil barang yang tertinggal, aku hanya berfikir bahwa anakku pulang sekolah dengan cepat dan melakukan aktifitas onani itu.
Aku hanya wanita polos yang tidak mau neko2, memilih untk diam dan semasih dalam batas kewajaran anakku. Bagaimanapun ia adalah anakku yang aku sayangi.


Kembali ke masa kini:
Rasa curigaku terhadap anakku sudah membutakan perasaanku, betapa hancurnya perasaan seorang ibu telah dinodai oleh anak nya sendiri, orang yang seharusnya melindungi nya dan menjadi pengganti ayahnya disaat pergi bekerja. Namun perasaan ini justru semakin kecewa dan depresi mulai menghantuiku. Seharian aku hanya murung dan menangis sejadi jadinya di kamar. Aku tak tau apakah aku harus menegur anakku, atau justru Melaporkannya. Lagi pula aku tidak ada bukti.
Aku juga kwatir apabila melaporkan ke suami, akan merusak hubungan kami. Hatiku hancur betapa teganya ia memperkosaku. Aku merasa hina karena aurat yang aku jaga selama ini, susah payah aku haga walau banyak laki laki yang menggodaku.
Aku hanya bisa pasrah.
Disaat siang, dengan perasaan sedih aku memaksakan diri untuk kewarung. Mata sembab karena menangis aku turupi dengan masker.
Sesampainya di warung, aku lansung bertemu pak udin.
Udin: loh kok jam segini baru buka mba? Kenapa?
Walaupun aku malas menegur, tapi aku risih dengan pandangan pak udin yang Selalu menatapku Dengan tatapan menelanjangiku dibalik daster yang aku kenakan.
Dewi: iyaa pak, baru sempat. Aku balas sekenanya.
Udin: wahh kalau gitu, berati suami ada dirumah yaa? Waah lembur berati si herman
Sambil terkekeh menyulut rokok, mengambil posisi duduk dikursi warungku. Pria tua ini aku tau sudah lama menyimpan hasrat teehadapki, berkali kali ia coba merayuku dan seolah tanpa rasa bersalah sudsh menggoda istri orang.
Dewi: mau pesan apa pak udin?
Udin: engga, ehh tapi kok suaramu serak, kayak habis nangis? Tanyanya bingung
Aku yang tidak menjawab melanjutkan membuka warung, aku risih harus membelakangi pak udin karena pasti ia menonton bagian belakang badanku yang tercetak daster. Namun aku terlalu takut menegurnya.

----------------

Disuatu tempat yang tidak jauh dari warung dewi, rahmat memperhatikan tikangkah laku menantunya yang salah tingkah digoda oleh pria tua bangka udin itu, sambil menyeruput kopi paitnya, ia bergumam dalam hati "si dewi miliku, berani kau sentuh akan bawa istrimu kepelacuran" gumamnya kesal. Namun ada sensasi tertentu yang ia rasakan, yaa ia merasa justru malah terangsang menantu idamannya itu jadi objek fantasi laki laki cabul. Dan diujung ua merasa puas bahwa ialah laki laki yang akan menguasai tubuh itu sepenuhnya.
Hahahahahahahaha...
Ia tertawa puas, sebentar lagi apa yang ia rencanakan akan segera dieksekusi. Dewi ia ingin pastikan tidak bisa lepas darinya. Penantian dari lama kini akan terealisasi, ia tak akan lagi bergulat hanya dengan membayangkan coli menggunakan kain kemben menantunya saja.
Ia lalu masuk ke dalam rumah, menyiapkan sebuah alibi.
Sesuatu besar akan terjadi.

--------------

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian itu, situasi desa masih mempertontonkan suasana monoton yang sama. Orang lalu lalang bekerja, kesawah dan pemandangan magrib orang orang pergi beribadah. Namun dibalik itu tidak ada yang sadar telah terjadi hal zina yang berbanding terbalik dengan apa yang tampak.
Selama seminggu dewi dingin terhadap anak nya, amad pun merasa aneh dengan perubahan sikap ibunya itu, ia tak habis pikir apa hal yang merubah sikap ibunya terhadapnya. Ia hanya bisa mengikuti alur dan tidak berani bertanya kenapa perubahan itu muncul. Namun dewi tetap melaksanakan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Memasak dan mengurus anak nya.
Perubahan yang dirasakan amad sangat berbeda, kini ibunya setiap malam diam2 pergi kewarung untuk tidur disana, ia tak berfikir jauh kenapa akhir akhir ini ibunya tidur diwarung.
Ia tak berani menduga.
Moment ini dimanfaatkan betul oleh rahmat, ia dapat leluasa mengintip menantunya diwarung yang beejarak 20 meter dari kamarnya. Rahmat bahkan setiap malam onani hanya melihat menantunya tidur dengan daster.
Ia leluasa mengintip karena posisi warung tsb memang agak sedikit rendah dari rumahnya, rahmat dengan naik ke tembok dibantu kursipun dapat melihat lekuk tubuh menantunya tergolek lelap tidur diatas dipan lewat celah ventilasi yang menghadap rumahnya.
Rahmat: duhhh, ndukkk. Enakkk sekali memekmu waktu ituuu..

Aaaaakhhhhhh,,,,, ooohhhhh,,, asshshttttt. Aaahhhhhhh.
Crot, crottt. Croootttt... Ia memuntahkan sperma ditembok warung anaknya.

Dewi memutuskan tidur diwarung sebenarnya hanya takut kejadian tempo lalu terulang kembali dan trauma terhadap fakta yang ia ketahui sepihak.
Namun justru ini merupakan implikasi situasu yang diinginkan rahmat, dengan membuat celah antara anak dan ibu ia akan lebih mudah masuk dan menguasai dewi.
Dihari sabtu, ketika murid sekolah pulang lebih cepat, amad merasa hari sabtu adalah hari paling melegakan, karena ia bisa pulang dan bermain lebih awal.

Pukul 8

Dewi yang seperti biasa jam ini membuka warung, diketahui oleh rohmat, ia sengaja lewat depan warungnya.
Dewi: bahh, lagi apaa? Mau dewi buatkan kopi?
Rahmat: boleh nduk, bawakan ke kamar yaa minta tolong, hehehe.
Dewi: baik pak,
"Tidak biasanya abah Minta diantar sampai kamar" perasaan dewi mulai tidak enak. Tapi ia tepis karena segan dengan mertuanya, ia harus hormat dengan abah nya.
Rahmatpun tersenyum bahagia, berlalu menuju ke dalam rumahnya.
Ia meminum sesuatu berupa pil. Untuk rencana yang akan ia lakukan.
Ia terbahak2 dalam hati, sambil menggaruk rambutnya yang sudah mulai uban.
10 menit dewi membuat kopi untuk mertuanya, lalu menuju masuk ke kamar abahnya. Sesampainya di teras, tidak dilihat mertuanya disana, ia berinisiatif menaruh kopi masuk didalam ruang tamu rumah itu, begitu masuk kamar saat tanganya selesai menaruh gelas, ia berbalik mendapati mertuanya dibelakang hanya mengenakan sarung dan kaos obol lusuhnya.
Rahmat bergegas menutup dan mengunci pintu rumahnya.
Dewi: abahh? Ini dewi taruh disini kopinya, dewi ijin kembali.
Dewi melangkah dengan cepat berusaha melewati mertuanya, namun tanganya dicegat dan ditarik, dibawa kekamar.
Dewi: abaahhh, apa apaan ini???!!! Lepaskan!!! Istigfarr bahhhh.
Rahmat membanting menantunya keranjang, sembari mengunci kamarnya.
Rahmat: bapak sudah tunggu2 nduk, akhirnya kali ini kita akan saling memuaskan.
Tubuhnya lansung mendekati dewi yang ketakutan, badannya sudah dirasuki setan dan hendak bergegas memperkosa menantunya.
Dewi: apa apaa ini bahh?? Dengan nada tinggi.
Rahmat: hehehehe, (sambil ia memutar rekaman suara dari hp nya, terdengar suara erangan dewi, disana jelas sekali suara orang sedang berhubungan badan, celakanya lagi, suara dewi kentara seolah menikmati persetubuhan itu)
Kamu sekarang, layani abah nduk, dengan begitu abah tidak akan mengadukan perzinaan mu ini.
Dewi: (ia menangis sambil menutupi payudaranya) dari mana abah tauu?? Jangan jangan bukan amad, tapi abah saat kejadian itu menodai aku??? Apa benar bahh???
Rahmat: hahahahahaha, tentu saja, tempikmu wenak mduk, heran bapak dengan herman kenapa gak eman ninggalinkamu dirumah sendirian. Hahahahaha
Kalau rumah tanggamu mau selamat, kamu nurut dengan abah"
Dewi: tega abaahhh, sama menantu sendiri.
Rahmat: hahahahaha, ini dia nduk, ini diaaa.. Aahhhhhh.
Rahmat tidak malu lagi menelanjangi dirinya didepan korban yang itu menantunya sendiri, sudah timbul kepercayaan diri sebagai seorang predator seks.
Dengan kasar, ia menarik dan berusaha menggerayangi paha mulus menantunya.
Dewi yang menangis, hanya bisa pasrah karena takut alat bukti Yg rahmat miliki dijadikan senjata untuk memfitnahnya kepada suaminya. Ia hanya bisa pasrah.
Dewi merasa jijik dan hina, ditengah usahanya yang ingin lepas dari tindihan mertuanya, ia sedikit merasa kwatir karena ia merasa ada bayangan mengintai dibalik jendela yang menghadapnya.

--------------

Pov amad:

Pukul 9

Sepanjang perjalanan, aku termenung masih memikirkan sikap ibu yang menjadi dingin. Aku sudsh tidak tahan lagi, aku haru bertanya kepada ibu apa yang terjadi, aku munculkan niatku untuk berbakti dan membantu menyelesaikan beban yang mengganjal dihati ibuku, bagaimanapun ia adalah wanita yang aku sayangi dan harus lindungi.
Perlu 20 menit aku untuk berjalan menuju rumah, hingga aku sampai mengganti baju, makan siang dan beesiap menyusul ibu kewarung.
Sesampaiku diwarung, tidak kutemukan ibu disana, "aneh, tidak biasanya ibu meninggalkan warung dengan teebuka begini, kalau ada yang ambil gimana?" pikirnya cemas. Namun ia merasa ada yang aneh, instingnya mengarah kerumah kakeknya mengecek keberadaan ibunya.
Ia menuju rumah abahnya, tak kalah terkejut ia dibuat. Ada sandal ibunya didalam kamar kakeknya, sampai sini ia tak merasa curiga. Mungkin ibu sedang bantu didalam.
Ia kemudian mencoba masuk menarik gagang pintu dan kaget lagi (dan lagi)
Mengapa harus di kunci???!!!" ada apa ini??? Apakah dugaan nya selama ini benar??
Ahhhhhh, pikirannya beecampur aduk dan kakinya lemas. Ia mencari celah untuk dapat mengintai yang sebenarnya terjadi didalam.
Ia memutari rumah kakeknya dan mendapati celah jendela kamar kakeknya.
Ia buka sedikit gorden walau banyak teehalang kaca.
DAN BETAPA KAGETNYAA!!!!!
TUBUHNYA HAMPIR PINGSAN,
SESAK NAFAS
LUTUTNYA KAKU TAK DAPAT DIGERAKAN.

Ia disuguhkan oleh pemandangan, dimana kakek kandungnya sedang tarik menarik daster ibunya yamg sudah aut autan, ia melihat ibunya DIPERKOSA
ada bisikan hati kecilnya ingin berontak, namun takut. Ia merasa kecewa karena keberanian yang harusnya ia andalkan disaat itu untk menghentikan aksi bejak kakeknya tidak keluar, Dirinya yang pemberani seolah malas untuk mengambil alih situasi.
Ia memutuskan untuk mengamati kejadian yang teejadi. Layaknya seperti dewi, iapun pasrah.


------------------


Sementara itu, didalam rahmat mencoba membekap dewi yang mencoba teriak. Namun tenaga dewi kalah, ia akhirnya pasrah ditelanjangi mertuanya.
Yang tersisa hanya, hijab yang ia kenakan, Dan cd yang berusaha ia pertahankan dari tarikan meetuanya.
Dewi: jangannnn bahhhh, ampuni akuu, jangan perkosa akuu,
Rahmat tak mempedulikan rengekan itu, ia tetap saja merogoh dan menjilat payudara menantunya dalam posisi menindih.
Ummhhhh, ssshhriiiuupppppp,... Harumm nduk, nyot. Cupp clpokkkkkk. Ia dengan ganas dan rakus melahap payudara dewi yang tembam.
Sambil tangan kirinya mengobok obok vagina dewi dari luar.
Tenaga dewi yang awalnya 100% setelah digumul 30 menit tersisa 40% hanya bisa menggeliat dibbawah tindihan mertuanya. Sebaliknya mertuanya bertambah on dengan kondisi ini.
Rahmat kemudian kebawah, ia geram karna sedari tadi dewi tidak mau membuka cd nya. Ia akhirnya merobek cd kecil itu.
Dewi menangis sejadi jadinya,
Rohmat tak perduli, dan lansung melahap daging lembut milik menantunya.
Kini hanya suara erangan dan suara basah dari vaginanya yang keluarr,
Aahhhhhhhh,,, aoouuhhhhh, sshhhhhhhhh,,, saaakkkhhiiitt, thoolongg baahhhh..
Hanya itu yang terdengar.
Rahmat yang mengetahui birahi menantunya mulai naik, perlahan berungsut menaikan kontolnya kearah wajah pasrah menantunya, ia tau dewi sudah mulai terbawa.
Ia memaksa dewi untuk mengukum kontolnya. Dewi menolak, rahmat merinisiatif berdasarkan pengalaman memperkosa psk di pos kamling, dengan oengalaman yang dimiliki ia menutup hidung dewi dan dewi mau tidak mau membuka mulutnya.
Dannn
Oohhhhhhhhhh,,, sshhhhhhh, ndukkkk, enakk sekalii... Aahhhhh.
Ia memaju mundurkan penisnya dimulut menantunya, sambil membetulkan hijabnya. Ia selalu berfantasi dewi yang sholeh menggunakan hijab ia gagahi.
Aahhhhhhh,, uuhhhhhh. Ndukkk. Aahhhhh, aku gak tahaannn.. Aahhhhh.
Dan CROT, CROT, CROTT. AHHHHHHHHHHH. CROT, CROT.
seakan buah zakarnya berkerja dengan baik menyuplai sperma yang melimpah bagi menantunya.
Dewi yang gelagapan, terbatuk dan memuntahkan sebagian kecil dari sperma mertuanya yang sebagian besar sudah tertelan.
Sementara diluar amad menelan ludah dan penisnya tegang, melihat pergumulan kakeknya itu. Betapa bejat aksi kakeknya terhadap ibunya. Namun ia hanya menonton. Dan justru pemisnya tegang.
Waktu menunjukan pukul 11 dewi masih sesenggukan dan meringkuk membelakangi rahmat yang ngos ngosan.
Ia tak habis pikir, mertuanua tega melakukan ini.
Setelah sekian menin mengambil nafas, rahmat membalikan tubuh dewi yang menangis menggigil.
Rahmat: tadi baru pemanasan nduk, sekarang baru puncaknya. (sambil menyeringai mengintimidasi korban dan akhirnya membenamkan lidahnya ke lidah dewi)
Ohhhh, ssshhhh, mmmpphhhhhh. Ahhhhhh
20 menit, rahmat mengolah dan mencecar pertahanan dewi, akhirnya dewi sepemuhnya pasrah. Tatapannya kosong. Rahmat mengambil posisi MOT di panggulnya paha dewi di bahunya supaya maksimal penisnya menghujam vagina dewi. Dan disaat ujung oenisnya menyentuk bibir, ia gesekan untuk mengetes reaksi dewi. Dewi hanya merem dan berusaha mengeja, jangaan
Rahmat diam dan menghentikan Gesekannya, dewi merasa lega.
Dan tiba-tiba
AAAAAAKKKKHHHHHHHHHHHH!!!!!!!! SHAAAKIITTTTT,
Rahmat menghentak penisnya hinggal menyentuh ujung rahim dewi,
Rahmat: ini dia ndukk, ahhhhh, berkali kali sudah aku entoti km, memekmu tetap sempit
Ohhhhh.

Ia menggenjot dewi dengan brutal,
Ahhhhhh, sshhhhh, ndukkkk. Ohhhhh suara dua manusia itu beradu yang satu mengerangnkarena keenakan, yang satu mengerang menahan rasa sakit beecampur geli dibagian vagina.

Setelah 20 menit, dewi ditegakkan dan rahmat mengambil posisi duduk, sambil menggenjot ia memeluk pinggul dewi dan menyedot payudara dewi. Dewi yang saat itu dihujam hanya bisa mendongak keatas dan mencengkam leher mertuanya.
Dewi: ahhhhh, asshhhhhh, ahhhhhh, shaaakittt...
Crttt, crttt, crttttt, dewi orgasme,
Rahmat terkekeh, dan merasa menang. "rupanya km menikmatinjuga nduk"

Berbagai macam gaya dalam durasi hampir 2 jam dewi diperkosa, ia tetap menangis.
Dan akhirnya
Rahmat: ndukkk, ahhhhhhhhh, shhhhhhhh, ohhhh, abah sampaii, ahhhhhh.
Dewi: janghaaannn dii dhaalllllaaamn, oohhhh, thhoolong. Ahhhh. Jangannn.

CROTTT, CROTTT, CROTTTT, CROOTTTT.
7X semburan rahmat semburkan di dalam vagina dewi.
Ia ambruk diatas tubuh menantunya yang sintal itu. Keduanya sama2 ngos ngosan akibat pergumulan badan itu.
Dewi kembali menangis

Sementara itu, amad yang tanpa sadar melelehkan sperma dari celana dengan sendirinya. Akhirnya ambruk dan dengan langkah yang gontai pulang kerumah.

Dewi: abah tegaaaa, (sambil berteriak serak menangis), sekarang tolong hapus rekaman itu, sudah cukup jangan fitnah aku.
Rahmat: kalau kamu mau rekaman itu kembali, ada syaratnya nduk.
Dewi: aku tidak mau zina lagi bahh,, tolong.
Rahmat: kalau begitu, kamu boleh ambil hp ku, tapi sebagai gantinya abah ambil hp mu.
Dewi kebingungan dan segera berlari mengambil pakaian yang berserakan. Ia ingin segera pulang.
Setelah itu, ia berlari pulang. Untung hari itu hujan, jadi tidak ada yang menyadari bahwa ia sedang menangis. Ia kesal dan dengan merinding menghapus rekaman tsb dsri hp mertua yang ia bawa.
Untuk tidak ada yang menyadari Kalau dewi berlari menggunakan daster tipis tanpa cd karena telak dikoyak oleh mertuanya.

--------

Disi lain, rahmat yang masih telanjang bulat mengingat persetubuhan tadi, dengan penis yang layu tersenyum kearah atas, digenggamnya hp menantunya dengan pemuh makna.
"kamu salah telah menukar hp mu ini, sama juga dengan kamu masuk perangkapku nduk, dngan ini aku pastikan kamu akan jadi budak seksku"
Dibukanua kontak hp dewi, ia menemukan kontak yang akan ia hubungi

Broto!

Bersambung.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd