NisaEkshibisionis
Suka Semprot
- Daftar
- 13 Jan 2021
- Post
- 12
- Like diterima
- 213
Perkenalkan nama saya Nisa. Saya sudah memiliki hobi ekshibisi sejak berusia muda.
Saya akan menceritakan pengalaman ekshibisi pas masih di duduk bangku SMA.
Kejadian yang terjadi pas hari Sabtu, saya disekolah karena ada kegiatan ekstrakurikuler. Jam kegiatannya seharusnya jam 8 pagi tapi ditunda hingga jam 1 siang. Karena saya pas itu masih naik sepeda, saya merasa malas untuk kembali ke rumah. Untuk menghabiskan waktu saya masuk ke perpustakaan sekolah. Aslinya perpustakaan tidak dibuka untuk siswa ketika di luar hari sekolah. Tetapi, karena saya termasuk anggota komite perpustakaan jadi saya dapat akses masuk ke perpustakaan. Ketika masuk ke dalam, ada kakak kelas yang lagi mengatur tumpukan buku.
(Untuk penggambaran perpustakaannya berada di lantai dua. Ada 2 pemandangan yang bisa di lihat, satu menghadap lapangan sekolah dan satunya menghadap ke jalan raya. Isinya banyak rak buku di tengah ruangan dan kursi berserta meja hanya ada di bagian sisi dinding. Karena banyaknya rak buku sehingga kalau lampu dimatikan nyaris gelap di bagian tengah perpustakaan )
KK : Kakak Kelas
S : Saya
TK : Teman Kelas
S : Pagi Kak.
KK : Pagi dek tumben ada di sini memang ada apa?.
S : Aslinya ada ekstrakurikuler tapi masih ditunda dulu hingga nanti siang.
KK : Begitu, terus kenapa tidak pulang.
S : Rumah saya jauh Kak.
KK : Kalau begitu kenapa tidak minta dijemput saja.
S : Tidak bisa Kak, kalau hari Sabtu begini, saya naik sepeda Kak. Supaya tidak menyusahi orang tua.
KK : Ya sudah, kalau begitu kamu bisa istirahat di sini.
S : Terima kasih Kak.
Saya pun duduk di pojokkan perpustakaan yang menghadap ke jalan raya. Saya pun main HP sekitar 30 menit-an, hingga saya dipanggil oleh kakak kelas.
KK : Dek Nisa, bisa minta tolong tidak.
S : Iya Kak, sebentar.
KK : Tolong urutkan buku pinjaman minggu ini sama tulis nama yang terlambat kembalikan sedikit doang. Pacarku mengajak keluar.
S : Itu-kan tugasnya Kakak bukan tugasku. Lagian ini masih pagi.
KK : Kalau begitu apa maumu.
S : Selesaikan PR-ku.
KK : PR apa?.
S : PR Fisika, bisa tidak.
KK : Setuju. Nanti kirimkan fotonya.
S : Yakin ini.
KK : Yang mengajarkan Pak ****I.
S : Iya.
KK : Pak ****I kasih tugas atau PR selalu sama setiap tahun tidak ada yang beda.
Kakak kelasku langsung berdiri dan langsung mengemaskan barangnya. Saya pun merasa bahagia karena PR paling sulit di selesaikan.
KK : Oh ya, jangan lupa untuk kunci kembali dan taruh kuncinya di meja resepsionis di Tata Usaha.
S : ok Kak.
Kakak kelasku keluar dari perpustakaan.
Saya pun mengambil kartu peminjaman dari loker dan mulai mengerjakan. ketika lagi mengerjakan, Saya pun berkeringat. Saya berhenti sebentar dan menyalakan kipas angin di perpustakaan. ketika itu pula saya baru sadar sesuatu, bahwa jarang ada siswa yang naik ke lantai 2 dan 3. Saya mengecek keluar sebentar untuk memastikannya. Begitu saya selesai mengeceknya, saya langsung menutup pintu perpustakaan. Saya mulai pertama dengan memainkan payudara dan pentilku. Setelah mengeras, saya pun mematikan lampu dan mengunci pintu. Keadaan perpustakaan gelap dengan cahaya yang masuk dari jendela. Saya pun menekatkan diri langsung membuka semua bajuku di depan pintu perpustakaan. Begitu bajuku lepas, hanya tertinggal pakaian dalaman yang saya pakai. Saya berjalan ke sisi perpustakaan sambil meraba payudaraku berserta memainkan klitorisku.
S : Mereka bisa melihatku.
Ingin dilihat tapi tapi takut ketahuan. Perasaan ini membuat diriku semakin panas dan basah. Saya pun menekatkan diri sekali lagi dengan membuka bra-ku di dekat jendela. Setelah saya lepaskan braku, saya naik di atas meja dekat jendela dan menekan payudaraku di jendela sehingga dari luar bisa kelihatan dengan jelas seluruh tubuhku.
(Di Jendela tidak ada gorden sama sekali atau apa pun yang menutupi.)
Saya memainkan tubuhku di atas meja di depan jendela yang menghadap jalan raya. Akhirnya saya melepaskan celana dalamku, kemudian memainkan vaginaku yang basah dari awal. Semakin lama saya mainkan semakin basah diriku bahkan desahanku tidak dapat tertahan lagi. Karena waktu juga berjalan semakin banyak juga kendaraan yang lewat di depan. Sudah 5 menit atau lebih, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depanku. Saya tidak tahu kenapa mobil tersebut berhenti. Saya beranggapan bahwa mobil itu memperhatikan saya, perasaan ini membuat saya semakin liar. Saya pun mempercepat masturbasiku. Semakin lama mobil itu tidak pindah atau bergerak membuatku semakin basah dan desahanku semakin keras . Seluruh tubuhku sudah basah dengan keringatku dan vaginaku basah sekali bahkan menggenang air di atas meja. Saya harus mempercepat permainanku. Tidak sampai 3 menit setelah mobil tersebut berhenti, saya siap untuk orgasme. Saya pun berdiri di atas meja, sambil memainkan vaginaku dengan jariku. Saya muncrat dengan deras membasahi kaca jendela dan meja. Setelah muncrat, kakiku bergemetar dengan cepat menandakan bahwa saya tidak lagi sanggup berdiri. Saya pun turun dari atas meja dengan kondisi tubuh masih gemetaran. Karena tidak ada tenaga karena masturbasi tadi, saya sempat ketiduran di lantai perpustakaan.
saya bangun ketika mendengarkan suara HP-ku bergetar di meja. Karena masih belum ada tenaga saya harus merangkak untuk mengambil HP-ku. Pas sampai, Saya mengambil HP-ku dan berupa telepon dari teman. Saya menjawabnya sambil tiduran di lantai perpustakaan. Saya mengambil nafas dalam supaya nafas kembali beraturan.
TK : kamu di mana
Karena tidak ingin ketahuan saya berbohong
S : Masih di rumah barusan bangun tidur
TK : Tumben jam begini masih baru bangun
S : Memang tidak boleh bangun siang
TK : Boleh saja, Oh ya ekstrakurikuler hari ini dibatalkan
S : Tahu dari mana kamu
TK : Barusan di kasih tahu Mbak-nya di sekolah. Karena kamu pasti tidak tahu tentang ini jadi aku cari kamu deh.
S : Memang kamu cari aku dimana
TK : Di perpustakaan, kan kamu sering nonkrong di situ. Tapi pintunya dikunci jadi aku telpon kamu deh.
Pas mendengarkan kalimat itu, aku merasa beruntung karena pintunya sudah aku kunci. Bisa-bisa aku bisa ketahuan sama teman sendiri
S : ohh.. gitu toh
TS : iya terus karena jam kosong kamu pergi tidak ke mall bareng yang lain.
S : aku pass deh
TS : ya sudah bye
S : bye
Setelah menutup telepon, saya mendengarkan langkah kaki menjauh dari perpustakaan. Saya pun berdiri dan mengemas pakaianku, saya juga melihat masih ada tugas yang harus saya kerjakan. Saya pun duduk di kursi masih bugil dan vaginaku masih mengeluarkan cairannya. Tangan kananku menulis daftar nama dan tangan kirikku masih memainkan vaginaku. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugasnya. Begitu semua selesai, saya merapikan semua dan memakai bajuku kembali. Karena aku terlalu malas untuk pakai bra sama celana dalamku kembali jadi aku masukkan saja ke dalam tas. Saya pun keluar dari perpustakaan dan mengunci pintu perpustakaan berserta mengembalikan kunci pintu perpustakaan di ruang tata usaha.
------------------------------
Sekian dulu untuk pengalaman ekshibisiku. Ada bagian kedua sih ketika perjalanan pulang tapi ditunda dulu karena ini sudah banyak
Mohon maaf ketika ada typo atau ada bagian kurang di mengerti
Tinggalkan like atau komen untuk mencari tahu bagian kedua.
Tinggalkan juga pertanyaan untuk apa terjadi setelah kejadian ini (seperti aftermath)
------------------------------
Index Cerita
Part 1 - Pembukaan suatu pengalaman
Part 2 - Tamat untuk satu pengalaman
Saya akan menceritakan pengalaman ekshibisi pas masih di duduk bangku SMA.
Kejadian yang terjadi pas hari Sabtu, saya disekolah karena ada kegiatan ekstrakurikuler. Jam kegiatannya seharusnya jam 8 pagi tapi ditunda hingga jam 1 siang. Karena saya pas itu masih naik sepeda, saya merasa malas untuk kembali ke rumah. Untuk menghabiskan waktu saya masuk ke perpustakaan sekolah. Aslinya perpustakaan tidak dibuka untuk siswa ketika di luar hari sekolah. Tetapi, karena saya termasuk anggota komite perpustakaan jadi saya dapat akses masuk ke perpustakaan. Ketika masuk ke dalam, ada kakak kelas yang lagi mengatur tumpukan buku.
(Untuk penggambaran perpustakaannya berada di lantai dua. Ada 2 pemandangan yang bisa di lihat, satu menghadap lapangan sekolah dan satunya menghadap ke jalan raya. Isinya banyak rak buku di tengah ruangan dan kursi berserta meja hanya ada di bagian sisi dinding. Karena banyaknya rak buku sehingga kalau lampu dimatikan nyaris gelap di bagian tengah perpustakaan )
KK : Kakak Kelas
S : Saya
TK : Teman Kelas
S : Pagi Kak.
KK : Pagi dek tumben ada di sini memang ada apa?.
S : Aslinya ada ekstrakurikuler tapi masih ditunda dulu hingga nanti siang.
KK : Begitu, terus kenapa tidak pulang.
S : Rumah saya jauh Kak.
KK : Kalau begitu kenapa tidak minta dijemput saja.
S : Tidak bisa Kak, kalau hari Sabtu begini, saya naik sepeda Kak. Supaya tidak menyusahi orang tua.
KK : Ya sudah, kalau begitu kamu bisa istirahat di sini.
S : Terima kasih Kak.
Saya pun duduk di pojokkan perpustakaan yang menghadap ke jalan raya. Saya pun main HP sekitar 30 menit-an, hingga saya dipanggil oleh kakak kelas.
KK : Dek Nisa, bisa minta tolong tidak.
S : Iya Kak, sebentar.
KK : Tolong urutkan buku pinjaman minggu ini sama tulis nama yang terlambat kembalikan sedikit doang. Pacarku mengajak keluar.
S : Itu-kan tugasnya Kakak bukan tugasku. Lagian ini masih pagi.
KK : Kalau begitu apa maumu.
S : Selesaikan PR-ku.
KK : PR apa?.
S : PR Fisika, bisa tidak.
KK : Setuju. Nanti kirimkan fotonya.
S : Yakin ini.
KK : Yang mengajarkan Pak ****I.
S : Iya.
KK : Pak ****I kasih tugas atau PR selalu sama setiap tahun tidak ada yang beda.
Kakak kelasku langsung berdiri dan langsung mengemaskan barangnya. Saya pun merasa bahagia karena PR paling sulit di selesaikan.
KK : Oh ya, jangan lupa untuk kunci kembali dan taruh kuncinya di meja resepsionis di Tata Usaha.
S : ok Kak.
Kakak kelasku keluar dari perpustakaan.
Saya pun mengambil kartu peminjaman dari loker dan mulai mengerjakan. ketika lagi mengerjakan, Saya pun berkeringat. Saya berhenti sebentar dan menyalakan kipas angin di perpustakaan. ketika itu pula saya baru sadar sesuatu, bahwa jarang ada siswa yang naik ke lantai 2 dan 3. Saya mengecek keluar sebentar untuk memastikannya. Begitu saya selesai mengeceknya, saya langsung menutup pintu perpustakaan. Saya mulai pertama dengan memainkan payudara dan pentilku. Setelah mengeras, saya pun mematikan lampu dan mengunci pintu. Keadaan perpustakaan gelap dengan cahaya yang masuk dari jendela. Saya pun menekatkan diri langsung membuka semua bajuku di depan pintu perpustakaan. Begitu bajuku lepas, hanya tertinggal pakaian dalaman yang saya pakai. Saya berjalan ke sisi perpustakaan sambil meraba payudaraku berserta memainkan klitorisku.
S : Mereka bisa melihatku.
Ingin dilihat tapi tapi takut ketahuan. Perasaan ini membuat diriku semakin panas dan basah. Saya pun menekatkan diri sekali lagi dengan membuka bra-ku di dekat jendela. Setelah saya lepaskan braku, saya naik di atas meja dekat jendela dan menekan payudaraku di jendela sehingga dari luar bisa kelihatan dengan jelas seluruh tubuhku.
(Di Jendela tidak ada gorden sama sekali atau apa pun yang menutupi.)
Saya memainkan tubuhku di atas meja di depan jendela yang menghadap jalan raya. Akhirnya saya melepaskan celana dalamku, kemudian memainkan vaginaku yang basah dari awal. Semakin lama saya mainkan semakin basah diriku bahkan desahanku tidak dapat tertahan lagi. Karena waktu juga berjalan semakin banyak juga kendaraan yang lewat di depan. Sudah 5 menit atau lebih, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depanku. Saya tidak tahu kenapa mobil tersebut berhenti. Saya beranggapan bahwa mobil itu memperhatikan saya, perasaan ini membuat saya semakin liar. Saya pun mempercepat masturbasiku. Semakin lama mobil itu tidak pindah atau bergerak membuatku semakin basah dan desahanku semakin keras . Seluruh tubuhku sudah basah dengan keringatku dan vaginaku basah sekali bahkan menggenang air di atas meja. Saya harus mempercepat permainanku. Tidak sampai 3 menit setelah mobil tersebut berhenti, saya siap untuk orgasme. Saya pun berdiri di atas meja, sambil memainkan vaginaku dengan jariku. Saya muncrat dengan deras membasahi kaca jendela dan meja. Setelah muncrat, kakiku bergemetar dengan cepat menandakan bahwa saya tidak lagi sanggup berdiri. Saya pun turun dari atas meja dengan kondisi tubuh masih gemetaran. Karena tidak ada tenaga karena masturbasi tadi, saya sempat ketiduran di lantai perpustakaan.
saya bangun ketika mendengarkan suara HP-ku bergetar di meja. Karena masih belum ada tenaga saya harus merangkak untuk mengambil HP-ku. Pas sampai, Saya mengambil HP-ku dan berupa telepon dari teman. Saya menjawabnya sambil tiduran di lantai perpustakaan. Saya mengambil nafas dalam supaya nafas kembali beraturan.
TK : kamu di mana
Karena tidak ingin ketahuan saya berbohong
S : Masih di rumah barusan bangun tidur
TK : Tumben jam begini masih baru bangun
S : Memang tidak boleh bangun siang
TK : Boleh saja, Oh ya ekstrakurikuler hari ini dibatalkan
S : Tahu dari mana kamu
TK : Barusan di kasih tahu Mbak-nya di sekolah. Karena kamu pasti tidak tahu tentang ini jadi aku cari kamu deh.
S : Memang kamu cari aku dimana
TK : Di perpustakaan, kan kamu sering nonkrong di situ. Tapi pintunya dikunci jadi aku telpon kamu deh.
Pas mendengarkan kalimat itu, aku merasa beruntung karena pintunya sudah aku kunci. Bisa-bisa aku bisa ketahuan sama teman sendiri
S : ohh.. gitu toh
TS : iya terus karena jam kosong kamu pergi tidak ke mall bareng yang lain.
S : aku pass deh
TS : ya sudah bye
S : bye
Setelah menutup telepon, saya mendengarkan langkah kaki menjauh dari perpustakaan. Saya pun berdiri dan mengemas pakaianku, saya juga melihat masih ada tugas yang harus saya kerjakan. Saya pun duduk di kursi masih bugil dan vaginaku masih mengeluarkan cairannya. Tangan kananku menulis daftar nama dan tangan kirikku masih memainkan vaginaku. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan tugasnya. Begitu semua selesai, saya merapikan semua dan memakai bajuku kembali. Karena aku terlalu malas untuk pakai bra sama celana dalamku kembali jadi aku masukkan saja ke dalam tas. Saya pun keluar dari perpustakaan dan mengunci pintu perpustakaan berserta mengembalikan kunci pintu perpustakaan di ruang tata usaha.
------------------------------
Sekian dulu untuk pengalaman ekshibisiku. Ada bagian kedua sih ketika perjalanan pulang tapi ditunda dulu karena ini sudah banyak
Mohon maaf ketika ada typo atau ada bagian kurang di mengerti
Tinggalkan like atau komen untuk mencari tahu bagian kedua.
Tinggalkan juga pertanyaan untuk apa terjadi setelah kejadian ini (seperti aftermath)
------------------------------
Index Cerita
Part 1 - Pembukaan suatu pengalaman
Part 2 - Tamat untuk satu pengalaman
Terakhir diubah:
