Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengalaman Erotis Masa Kecilku

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
wah makin keren ni ceritanya suhu.. pasti makin seru ni kembali ke bu Rini lagi..
ane mw req yang ada bu Rini eh ternyata udah muncul ni bu Rini nya.. mantep dah.. ;)

soalnya ane masih kebayang cerita awal yang sama bu rini hu, bikin konti nyut2 an..
jilatin meki dan ngendus2 meki guru olahraga yang abis olahraga.. waw pasti nikmat bgt tu aromanya..
:panlok3:
di tunggu update nya suhu.. :ampun:



Wah....hebat agan bisa ngebayangin bu Rini dengan aroma memek penuh keringat yah,.....salut
 
Itu si Syetan menang mulu lawan Malaikat...

Dukun-nya orang mana nih? =))

di RL juga gitu gan....banyakan mah yang menang bisikan seton...... Perlu ane kasih tahu ya Bram ngga make dukun kkkkkkkkkkk
 
Penampakan wak idun gan..sama bu rini..
 
Wow mantap deh, alur lambat gini asyik juga koq. Jadi ga apa2 deh kentang gini jadi bikin senut senut asal ada SS nya pasti keren.
 
Wah....hebat agan bisa ngebayangin bu Rini dengan aroma memek penuh keringat yah,.....salut

gara-gara ceritanya suhu ni, ane jadi pengen ciumin meki yng abis olahraga.. gk kbayang gmna aromanya.. :ngiler:


di tunggu part 13 nya hu..smoga ada adegan jilat2 mekinya ;)
 
genrenya komplet ada daun muda, setengah baya, incest dan tengu. Tapi kebanyakan kentang. Salam crot.
 
genrenya komplet ada daun muda, setengah baya, incest dan tengu. Tapi kebanyakan kentang. Salam crot.
 
update ya.....
 
Part 13

Pembaca semua, cerita ini SEJUTA % FIKSI, tidak berdasarkan pengalaman siapa siapa.

Latar belakang kejadian, tempat dan tokoh cerita SEJUTA % hanya IMAJINASI saja, jika ada kesamaan itu hanya kebetulan belaka.

Didalam cerita penulis menyajikan POV Malaikat dan POV Syetan, penulis berusaha menyampaiakan pesan moral bahwa kejadian yang menimpa manusia berawal dari bisikan syetan yang senantiasa menggoda manusia, tapi disisi lain ada mahluk Tuhan yaitu Malaikat yang senantiasa berusaha mengingatkan untuk jangan pernah meninggalkan Tuhan agar manusia tidak terpedaya oleh bujuk rayu Syetan.
Tapi di Real Life kebanyakan Syetan mendominasi kehidupan manusia dalam kesehariannya.

Ambil sisi positif dari cerita ini barangkali ada dan buang jauh jauh sisi negatifnya.

Salam Semproters !







Bram pun langsung kedapur, diangkatnya satu kursi makan terbuat dari kayu jati. Sedikit berat sih, tapi membayangkan hal yang bakal terjadi nanti, lagi lagi dengan semangat 46 kursi yang diangkat tidak terasa berat.

Bram meletakan kursi persis dibawah sangkar burung yang paling dekat dengan pintu belakang. Dia berharap Bu Rini segera menaiki kursi tersebut agar niatnya melihat paha gempal nan putih mulus segera terwujud. Dalam fikiran Bram terbayang gundukan memek bu Rini yang tempo hari dia jilat dan dia elus, darahnya berdesir, dadanya sesak membayangkan selangkangan bu Rini yang sangat aduhai itu.

“silahkan bu, kursinya udah siap” Bram mencoba peruntungan dengan mempersilahkan gurunya untuk mulai mengambil sangkar burung.

“Ih…ngga sabar amat, aku tahu kok Bram niat kamu” ujar Bu Rini sewot

“Aduh bu….emang ibu tahu niat saya apa….?”

“Alah….nga usah sok bego deh kamu, setelah yang kemarin kita lakuin kamu pikir aku ngga tahu apa yang ada difikiran kamu….!”

“Kamu pengen liat ini aku kan……, ngaku aja !” ujar Bu Rini sambil mengangkat ujung dasternya sehingga busungan memeknya kelihatan.

“Ih…siapa bilang bu, engga kok…” sangkal Bram pura pura

“Oh…..jadi kamu ngga mau lihat, ya udah aku mau ganti make celana panjang aja”

“Eits….jangan donk bu…..”

“Lah kenapa….terserah aku donk mau ganti pakaian atau ngga” ujar Bu Rini nampak menggoda Bram tapi masih dibungkus dengan nada sewotnya.

“Ok deh bu……Bram ngaku, Bram emang pengen liat itunya bu Rini, Bram pengen kita kaya kemaren lagi…” akhirnya pengakuan Bram terlontar disamping juga dia bingung dari tadi gurunya make kata kata aku dan kamu kayak aneh gitu. Karena mungkin sudah terbiasa dengan ibu guru kali yah kalau disekolah jadi terasa lain saat bu Rini menggantikannya dengan kata “aku”.

Sekilas Bram melihat senyuman tersungging dibibir Bu Rini, terlihat wajah yang cantik tanpa lipstick itu sumringah. Dengan mantap dan hati senang Bram memutar kursi makan menghadap dimana bu Rini berdiri sehingga Bram nanti bisa memegangi dari bagian sandaran kursi.

Dengan malu malu, dan masih dalam tatapan sumringah gurunya, Bram mempersilahkan bu Rini untuk naik ke kursi. Bu Rinipun segera menaikan satu kakinya keatas kursi, Nampak kaki jenjang bu Rini naik perlahan membuat paha bagian dalam mulai kelihatan. Darah keduanya sama sama berdesir, gejolak nafsu mulai merambat dari mata ke otak dan perlahan mulai merangsek alat kelamin masing masing. Susu bu Rini dirasakannya mulai keras saat tak sengaja sikutnya menyenggol, menandakan nafsu birahi yang mulai menyapa, demikian pula dengan memeknya mulai gatal menyadari aksi eksibh nya kepada anak didiknya. Perasaan ini belum pernah ia alami saat bersama suaminya. Hubungan dengan suaminya yang selalu berujung kekecewaan malah membuatnya hambar didalam urusan ranjang mereka.

Namun kini dia harus jujur mengakui baru hendak melangkah ke arah kegilaan dengan muridnya saja dia sudah merasakan aura birahi yang begitu dahsyat menyerang sanubarinya. Anak ingusan ini kelihatan begitu tampan, dan dia memiliki kontol yang lumayan besar dan juga keras, kemarin sempat ia rasakan keperkasaannya mengerjai itilnya.

“Bram…pegangin yah….ibu takut jatuh…” suara Bu Rini yang tiba tiba berubah manja

“Iya bu….tenang saja Bram akan pegangin kursinya dengan sepenuh jiwa Bram, agar ibu ngga jatuh Bu….”

“Ih….apaan sih, pakai sepenuh jiwa segala, mulai berani ya kamu ngegombal”

“Bram akan lakuin apapun buat ibu….percaya deh “

“Bener Bram kamu akan lakuin apa aja buat aku….?” Tanya Bu Rini tersanjung

“Iya ibu guruku yang cantikkkkkkk…..swear deh “

“makasih ya Bram”

Kini bu Rini sudah sepenuhnya berdiri diatas kursi, diraihnya sangkar burung kenari kemudian diturunkan untuk diberikan kepada Bram agar bisa ditaruh dibawah. Bram pun menerima sangkar pertama untuk ditaruh dibawah. Bu Rini melakukan hal tersebut dengan cepat, kini dia sudah turun dari kursi. Bram kecewa karena hanya sebentar tadi dia nikmatin paha mulus serta busungan memek bu Rini yang kelihatan dari bawah. Kemudian Bram diminta untuk memindahkan kursi untuk mengambil sangkar berikutnya. Demikian seterusnya dilakukan bu Rini dengan cepat yang membuat Bram semakin kecewa. Harapannya seakan sirna karena disadarinya bu Rini tidak memberikan kesempatan untuk Bram berlama lama menikmati pemandangan indah. Sampai sangkar yang ke enam Bu Rini melakukan turun naik kursi dengan cepat, Bram semakin gelisah.

Bu RIni nampak tersenyum simpul menyadari Bram kurang begitu suka dengan caranya mengambil sangkar yang dinilainya terlalu cepat dan tidak memberikan kesempatan untuk memanjakan matanya.

Tiba saat nya kini sangkar terakhir yang harus diturunkan, dengan malas malasan Bram memindahkan kursi tepat dibawah sangkar yang berisi burung Lovebird. Sarang Lovebird terletak paling ujung, sedikit diatas tembok samping rumah. Kursi diletakan Bram mepet dengan tembok sehingga Bram ngga perlu terlalu susah untuk memegangi kursi. Bu Rinipun seperti sebelumnya naik kekursi dan mengambil sangkar dengan cepat, kemudian Bram dengan lesu menerima sangkar untuk ditaruh ditanah. Bram menghela nafas kesal, tapi saat berdiri tegap selepas membungkuk tadi menaruh sangkar, Bram merasa heran karena didapatinya bu Rini kini diam berdiri mematung diatas kursi bukannya segera turun tapi kini matanya menatap Bram tanpa ekspresi yang ngga jelas.

Brampun balas menatap, sampai pada akhirnya perlahan secara slow motion kaki kiri Bu Rini diangkat dan dipijakan pada sandaran kursi.

Bram mendadak kaget dengan ulah gurunya, mata gurunya begitu genit terlihat, kakinya ditumpangkan pada sandaran kursi sehingga dengan jelas Bram melihat pangkal paha yang berhiaskan segitiga warna hitam berenda yang menggoda. Betis kiri gurunya sejajar dengan wajah Bram, betis yang berbulu halus putih tanpa noda belang secuilpun tepat didekat hidung Bram. Bram menghela nafas berat, dada semakin sesak karena ngga kuat menahan dentuman jantung yang semakin kencang. Darah mulai mendidih perlahan mengalir keujung kontolnya. Sampai detik ini Bram masih berdiri kaku menatap betis, paha gempal putih dan ujung selangkangan bermahkotakan gundukan tembem memek gurunya. Tampak heran dan girang hati Bram, diliriknya wajah gurunya, Nampak gurunya senyum sambil menjulurkan lidah menyapu bibir bawahnya basah.

Tambah ngga kuat lagi saat Bu Rini menggerakan kaki kirinya kekanan dan kekiri, membuat ujung daster bagian tengahnya menutup dan membuka seakan mengipasi gundukan memeknya yang mulai berkeringatkan syahwat.

Bram tercengang konak

Bu Rini mengulum lidah sambil memainkan mata genitnya

Keduanya terhanyut nafsu gairah yang membara, seorang bocah ingusan yang baru mengenal apa itu tubuh indah wanita dewasa, dan seorang lagi wanita dewasa yang mencoba bertingkah layaknya seorang bocah ingusan dengan polah manja merangsangnya. Sangat tabu sekaligus bikin nafsu menggelegak buat pemilik sepasang mata yang sedang mengintip aksi gila keduanya.

Yah….mereka ngga menyadari kalau dibalik dinding sumur disebrang mereka beraksi ada sepasang mata yang mengamati keduanya dari tadi. Si pengintip sedang kerepotan mengelap celana dalamnya yang basah akibat orgasme barusan. Laki laki yang kurang beruntung, laki laki pengidap ejakulasi dini, laki laki yang gampang ngaceng tapi mudah juga lunglai karena muntah kenikmatan.

Bram memberanikan diri mengelus betis Bu Rini, tangannya sedikit gemetar karena walaupun sudah pernah ia lakukan tapi masih saja sensasi dahsyat menyapanya. Bram naikan elusan tangannya naik menjalar kepaha gempal gurunya. Di raba dan dielus bolak balik paha gurunya dengan perasaan ngga menentu, Rabaan Bram naikan ke arah gundukan memek gurunya, dia coba merasakan tekstur lembut tepian selangkangan bu Rini. Tekstur lembut daging khayalan setiap laki laki normal begitu halus dia rasakan, sampai ngga dia sadari jari jarinya seperti ada yang menuntunnya untuk menggesek bagian tengan gundukan memek yang masih terlapisi celana dalam hitam ketat. Diikuti garis tengah memek gurunya dengan telunjuk, sampai Bram rasakan sedikit rembesan basah cairan kewanitaan.

“Ahhhh…..ahhh…..aughhh…..terus Bram…..kamu hebat………enakkkkkk Bram……ohhhhh…”

Rintihan dan rancauan Bu Rini membuat Bram tambah semangat dan nafsu. Dielus dan digesek memek yang semakin basah, bahkan Bram mulai meningkatkan serangannya dengan menusuk nusuk garis tengah memek gurunya sehingga jarinya sepanjang satu buku jari kadang ngga terlihat karena masuk kedalam lipatan memek bersama kain celana dalam.

“Ahhhh…..ahhh…..aughhh…..terus Bram…..kamu pintar sekali bikin aku keenakan………nikmat Bram……ohhhhh…”

Sangkin nikmat yang melanda tubuh Rini bersandar pada tembok sehingga membuat jarak jangkauan tangan Bram sedikit bertambah jauh. Bram memutuskan beralih ke samping kanan gurunya berada, sehingga kini dia nampak mudah melakukan penetrasi jari mengerjai memek yang dikaguminya. Kini tangan kiri Bram menyelusup diantara tembok dan pantat gurunya. Pertama dia remasi pantat bahenol gurunya dengan gemas sambil jari telunjuk kanannya masih menelisik garis tengah memek. Bokong yang bahenol bergantian kanan dan kiri diremas Bram, sampai pada akhirnya jempol kiri Bram menempel dianus sementara bagian samping jari telunjuk tangan kirinya menggesek memek bagian belakang. Kini kedua jari telunjuk Bram kiri dan kanan bahu membahu mengerjai belahan memek bu Rini, dan dengan kecerdasan mesumnya jempol tangan kanannya Bram gunakan untuk menstimulasi itil gurunya. Bisa dibayangkan betapa Rini sang guru menerima perlakuan istimewa dari murid ganteng yang paling mesum dialat ngentotnya. Dia begitu bergairah sampai sampai dia hampir merosot tubuhnya.

Kakinya gemetar menahan rangsangan yang semakin hebat digua garbanya yang masih perawan. Kaki kirinya diturunkan dari sandaran kursi karena tak kuat rasanya menopang tubuh hanya dengan satu kaki. Sekitar 6 menit sudah alat ngentotnya dikerjai Bram sampai dengan

“Ahhhhhhhhhhh……..ohhhhhhhhh……………………serrrrrrrrrrrrrr……..serrrrrrrrrrrrrrr.ahhhhh………oughhhhhhhhhh………uhhhhh……..ser…ser….ser….”

Matanya mendelik terbeliak menahan kenikmatan yang tiada tara, orasmenya kali ini terasa lebih nikmat dibanding orgasme saat dikerjai jari jari suaminya. Tubuhnya seketika lemas, pelan pelan merosot kebawah. Bram dengan gentle menahan tubuh gurunya agar tidak terjatuh, dia raih tubuh gurunya dengan memeluk bahu kiri dengan melingkarkan tangan kirinya, Bram pepetkan tubuhnya kelengan kanan Bu Rini, diciuminya kening gurunya sebagai tanda sayang karena sudah mebimbing dia selama ini terutama bimbingan seks diusia mudanya.

“Bram…..”

“Ya Bu…..ada apa ?”

“Makasih ya…..aku sayang kamu Bram….”

“Iya bu….Bram juga sayang sama Ibu…..”

“Beneran Bram sayang sama aku….?”

“Iya bu…..serius Bram sayang sama ibu, karena ibu baik, cantik dan juga sexy…”

“Ih kamu…..gombal” cubit bu Rini sangat tersipu wajahnya seolah kembali kasmaran. Dia tidak ingat suaminya, yang dia ingat hanya pencapaian nafsunya dengan bocah ingusan tapi ganteng ini.

Sementara orang yang berada dibalik sumur mendengar semua jeritan orgasme, serta obrolan dua insane beda usia ini. Dia ngga menyangka sama sekali kalau ternyata sudah sejauh ini mereka beraksi gila. Heran dan Kagum….yah hanya itu yang orang ini rasakan.

“Bram….kapan amu ngasih jangkriknya, tuh udah pada nungguin kamu tuh burungnya..” ujar Bu Rini mengagetkan Bram yang sedang terdiam sange….

“Tapi Bu…..kan…”

“Tapia pa…..udah nanti ada saatnya kok” jawab bu Rini sambil lagi lagi tersenyum simpul penuh tanda tanya bagi Bram.

Bram mengambil tas plastic yang ada jangkriknya, diambilnya jangkrik satu per satu dengan terlebih dahulu mematahkan kaki kaki jangkrik yang paling besar agar mudah dimakan oleh burung. Selesai sudah semua burung diberi makan jangkrik oleh Bram, saatnya sangkar burung digantungkan ketempatnya semula.

Bu Rini dibantu Bram melakukan nya dengan cepat sampai selesai, ngga dibiarkan Bram menikmati pahanya lama lama. Tentu saja Bram sewot karena sampai saat ini dia masih dibuat kentang oleh dua orang perempuan dewasa yang sama sama sexy.

Ngga Cuma pembaca, Bram juga kentang tahu……..

“Bu….”

“Apa………..”

Bram merengut, dia kesal karena aksi panjat kursinya sudah selesai, hilang rasanya harapan Bram untuk memperoleh kenikmatan dari gurunya ini. Yah….walaupun sudah jauh yang dia lakukan dengan gurunya tetap saja sebagai murid dia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Dia sebenarnya pengin meminta lebih tapi tidak berani. Tanpa sepengetahan Bram, Rini sebetulnya tahu apa yang diinginkan muridnya ini, tapi dia sengaja menggoda Bram, dengan menggoda anak ingusan ini ngga tau kenapa rasanya memek bertambah gatal segatal sanubarinya yang mendambakan persetubuhan yang sebenar benarnya dengan lelaki.

“Sabar ya Bram….sebentar lagi aku akan pasrahkan semuanya untuk kamu kok” batin Rini


Part 13 masih berlanjut………yang kentang jangan Vrotes dulu……sabar yah
 
Terakhir diubah:
Widih mantap dengan jari Bram aja Bu Rini udah orgasme...wah sepertinya Pak Andi fans cuckold nih.. wkwkw
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd