Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengkhianatan Sahabat

Status
Please reply by conversation.
jadi penasaran kelanjutan dengan irfan nih
 
Part 3: Jejaka Tua

"Iya, terus sayang. Enak banget kalau posisi kamu begitu, ahh ..."

Di sebuah kamar hotel, terlihat seorang pria yang berusia sekitar 52 tahun tengah mendesah nikmat. Ia tengah dalam posisi terlentang di atas ranjang tanpa mengenakan pakaian sehelai pun. Sedangkan di atas tubuhnya yang sudah mulai gempal termakan usia, ada seorang wanita berusia sekitar 37 tahun yang sedang menunggangi kemaluannya, juga tanpa busana.

"Kamu memang tahu betul cara memuaskan aku, Lisa," erang pria tersebut.

Perempuan cantik yang bernama Lisa itu hanya tersenyum dan terus menaik-turunkan pinggulnya di atas kemaluan sang pria tua. Remasan tangan pria tersebut pada sepasang payudaranya yang berukuran 34B membuat birahinya terus menanjak, hingga mendekati puncak.

Ketika Lisa telah hampir mencapai orgasmenya, sang pria tua berinisiatif intuk membalikkan badannya hingga posisinya kini di atas dan Lisa di bawah. Ia mengangkat kedua lutut Lisa hingga selangkangannya terbuka. Ia pun menekan kemaluannya ke dalam vagina Lisa sedalam mungkin.

Diperlakukan seperti itu, Lisa pun semakin tidak tahan. Tak lama kemudian, ia pun melepaskan orgasme pertamanya di hari itu. Tubuhnya pun lunglai seperti tak bertulang. Sang pria tua pun tidak ingin egois. Ia menghentikan genjotannya, membiarkan kemaluannya bersarang di dalam vagina Lisa, dan langsung memeluk tubuh Lisa dengan mesra.

Lisa pun balas memeluk tubuh pria tersebut. Ia elus-elus punggung pria tua yang kulitnya sudah mulai berkerut tersebut. Meski begitu, entah bagaimana pria tersebut masih terus bisa memuaskan birahinya yang seperti tidak tertahankan. "Kamu selalu bisa memuaskanku Om Burhan," bisik Lisa di telinga pria yang ternyata adalah ayah dari Wulan tersebut.

Meski Lisa telah menikmati orgasme, namun penis Om Burhan sepertinya belum mencapai puncak. Kemaluan berukuran cukup besar tersebut masih tegak berdiri, menyimpan cairan sperma yang belum dilepaskan.

Sadar akan hal tersebut, Lisa yang sudah cukup beristirahat pun langsung menjepit kemaluan Om Burhan di antara kedua payudaranya. Ia terus menggesek-gesekkan buah dadanya sampai Om Burhan merasa keenakan. Beberapa menit kemudian, Om Burhan pun melepaskan air maninya.
Tanpa diperintah, Lisa langsung membersihkan sperma yang keluar tersebut dengan mulutnya. Ia menjilati setiap inci dari penis Om Burhan, hingga ke biji pelirnya. Setelah itu, ia pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Om Burhan masih merebahkan badan di ranjang ketika Lisa keluar dari kamar mandi. Tercium bau harum yang khas sekali dari tubuh Lisa. Meski hari masih siang, namun Lisa langsung mengenakan kembali kemeja putihnya yang cukup ketat, dan roknya yang berwarna biru tua.

"Kamu mau kembali lagi ke bank, Sayang?" Tanya Om Burhan.

Lisa memang seorang pimpinan di bank tempat Om Burhan biasa melakukan transaksi bisnis. Awalnya hubungan mereka memang hanya murni bisnis. Namun pesona dan gairah Om Burhan akhirnya bisa memaksa Lisa untuk takluk, dan kini perempuan cantik itu pun sering menjadi pemuas nafsu bagi Om Burhan yang sudah beberapa tahun hidup tanpa istri.

Lisa sendiri sebenarnya sudah mempunyai suami dan seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia pun telah mempunyai jabatan yang cukup penting di bank tempatnya bekerja. Namun semua hal itu tidak menyurutkan gairahnya yang sudah dibangkitkan oleh seorang pria tua bernama Burhan Djatmiko, yang merupakan duda beranak satu.

"Iya, Om. Lisa harus kembali ke Bank, gak enak nanti dicariin anak buah. Terima kasih ya Om sudah memuaskan Lisa, dengan kenikmatan yang jauh lebih memuaskan dibanding suami Lisa," ujar perempuan keturunan Manado tersebut sembari mengecup bibir Om Burhan.

Pria tua tersebut pun membalasnya hingga mereka akhirnya beradu lidah. Tampak pemandangan yang kontras seorang perempuan yang masih di usia produktifnya, tengah menggali kepuasan dari seorang pria yang sebentar lagi memasuki usia pensiun. Beberapa menit kemudian, mereka pun mengakhiri adegan panas tersebut.

Selepas kepergian Lisa, Om Burhan pun bangkit dari tempat tidur dan menuangkan minuman keras yang ia bawa sebelumnya ke dalam cangkir kecil. Ia pun beranjak ke arah jendela, dan memandang keluar. Dari posisi kamar yang berada di lantai delapan tersebut, ia bisa melihat kondisi ibu kota yang perlahan tengah memasuki senja hari.

Mila-1.jpg

Ia teringat kembali pertemuannya dengan Mila kemarin siang. Ia tidak menyangka bahwa teman baik anaknya yang terakhir ia temui ketika masih memakai seragam putih abu-abu tersebut kini telah berubah menjadi perawan dengan tubuh yang ranum. Untung ia menyanggupi permintaan anaknya untuk mengantar ke mall. Awalnya ia sempat tidak mau dan meminta Wulan untuk berangkat sendiri dengan transportasi online.

Saat bertemu kemarin, Mila memang mengenakan semacam cardigan yang menutupi tubuh bagian atasnya. Namun ia juga mengenakan atasan berwarna hijau tua yang cukup ketat, hingga menampakkam bentuk payudaranya yang bulat. Jilbab yang sebagian ia sampirkan ke bahu pun seperti ingin menunjukkan keindahan dadanya tersebut. Pipinya yang tembam dan senyumnya yang manis pun membuat perempuan muda tersebut terlihat begitu menggemaskan di mata Om Burhan.

Dan yang paling membuat Om Burhan terkesan adalah bokong Mila yang sekal dan montok. Tanpa diketahui oleh Mila dan Wulan, Om Burhan tidak langsung pergi setelah mereka berpisah. Pria tua tersebut sempat berhenti sejenak untuk melihat keduanya dari belakang. Ia pun bisa bebas memperhatikan bentuk bokong Mila yang hanya tertutup celana jeans.

"Wulan, sekarang teman kamu Si Mila itu kerja di mana?" Tanya Om Burhan ketika Wulan telah pulang ke rumah.

"Dia sekarang bantu bisnis keluarganya, Yah. Jualan pakaian gitu," jawab Wulan sambil tetap serius menonton televisi di ruang tamu.

"Owh. Dia sudah punya pacar?" Tanya Om Burhan lagi.

"Sudah, namanya Egi," jawab Wulan. "Ayah ngapain sih nanya-nanya begitu?" Wulan yang mulai curiga kemudian menolehkan kepalanya untuk melihat ekspresi wajah sang ayah.

"Ya nanya aja. Habis kamu sampai usia segini belum punya pacar juga," ujar Om Burhan meledek.

Wulan yang kesal pun langsung melemparkan bantal ke arah sang ayah.

Karena obrolan itu, Om Burhan pun mengetahui bahwa perempuan berusia 24 tahun tersebut telah mempunyai seorang pacar. Namun menurut pria tua tersebut, hal itu tentu bukan masalah. Lisa yang sudah mempunyai suami dan anak saja masih bisa ia taklukkan, apalagi anak bau kencur seperti Mila yang baru mempunyai seorang pacar.

Om Burhan pun membayangkan sahabat anaknya tersebut masuk ke kamar hotel yang tengah ia inapi. Dengan masih mengenakan pakaian lengkap dan jilbab panjang, ia membayangkan Mila naik ke atas pangkuannya dan mengizinkan tangannya yang sudah mulai keriput untuk meremas-remas payudara perempuan cantik tersebut yang begitu besar dan indah. Ia ingin perempuan muda berjilbab tersebut mendesah binal di atas pahanya, sambil memejamkan mata menahan birahi.

"Ahh, Ayahnya Wulan ... Puaskan Mila Om. Penis dan tubuh Om yang perkasa benar-benar membuat Mila ketagihan," begitu desah Mila di dalam lamunan Om Burhan.

"Iya Mila, Om akan puaskan kamu sampai kamu gak akan bisa puas dengan penis lelaki lain," jawab Om Burhan sambil mengelus-elus kepala pasangan khayalannya yang masih berbalut jilbab panjang.

Tanpa terasa, Imajinasi itu membuat kemaluan Om Burhan kembali berdiri tegak.
 
Terakhir diubah:
Update nya kurang panjang ehh tp gpp sh asalkan ga kelamaan update kyk thread lain yg ga jelas gimana kelanjutan nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd