Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Pengkhianatan Sahabat

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
WOW!:kaget: bagaimana bisa bu lisa secepat itu bisa tanggap bencana tanpa rencana dengan ajaib om Burhan muncul tiba-tiba di kantor bank!???

Kebetulan kah!!!????


_

hai:bye: sist! ikut nimbrung donk yaa:malu: maap baru gabung habis maraton baca mpe ngepul pala nich
:mabuk:
 
Halo semuanya, terima kasih ya buat yang udah ngasih kritik dan saran.
Mohon maaf saya tidak akan jawab satu per satu. Bukan karena sombong atau apa, tapi emang lagi fokus biar ceritanya bisa selesai aja, hee

Pertanyaan-pertanyaan soal jalan cerita sebenarnya bisa terjawab dari part-part sebelumnya atau part-part setelahnya yang akan saya publish
Semua part di cerita ini punya maksud dan tujuannya sendiri, tidak ada yang asal tempel saja

Tapi lebih dari itu, saya juga manusia biasa yang bisa salah dalam merancang cerita, sehingga kadang tidak sesuai dengan kenyataan
untuk itu saya mohon maaf

Mari terus bersenang-senang :)
 
Gak rela kalo cerita ini sampe mandek huu.. lanjutkan karyamu ini.. kami menanti..
 
Halo semuanya, terima kasih ya buat yang udah ngasih kritik dan saran.
Mohon maaf saya tidak akan jawab satu per satu. Bukan karena sombong atau apa, tapi emang lagi fokus biar ceritanya bisa selesai aja, hee

Pertanyaan-pertanyaan soal jalan cerita sebenarnya bisa terjawab dari part-part sebelumnya atau part-part setelahnya yang akan saya publish
Semua part di cerita ini punya maksud dan tujuannya sendiri, tidak ada yang asal tempel saja

Tapi lebih dari itu, saya juga manusia biasa yang bisa salah dalam merancang cerita, sehingga kadang tidak sesuai dengan kenyataan
untuk itu saya mohon maaf

Mari terus bersenang-senang :)
Yg penting 2 sahabat yg jadi musuh sama" exe dan dapetin perawan anak dr sahabatnya suhuuu...
Kalo ane lihat sihh kyk ny exe om syamsul sama wulan lebih kerasa feel nya, suasana romantis bukan krn paksaan dan akhirnya wulan jadi binal sama om syamsul... Mantap dahh pokoknya...
 
Cerita seru.. dan baru ada alur cerita swinger ayah anak..
 
Part 14: Kantor Penuh Gairah

Anita-1.jpg

Malam ini, Egi kembali harus lembur di kantor. Entah mengapa belakangan ini Bu Anita sering sekali memberikan pekerjaan demi pekerjaan yang menurutnya tidak perlu untuk dikerjakan. Namun karena alasan profesionalitas, Egi pun merasa harus tetap mengerjakannya. Seperti sekarang, di mana Egi masih harus berada di kantor pada jam 10 malam.

"Kriiinngg ..." Tiba-tiba smartphone Egi berdering. Egi pun mengangkatnya setelah melihat nama orang yang menelepon.

"Halo sayang," ujar Egi mesra.

"Halo sayang, kamu lagi di mana?" Tanya Mila dari ujung telepon.

"Aku masih di kantor, Yank."

"Jam segini?" Ujar Mila kaget.

"Iya. Tiba-tiba bos baru aku ngasih kerjaan banyak banget. Kamu udah di rumah?"

"Iya, aku udah di rumah dari sore," jawab Mila. "Minggu ini bisa ketemu nggak? Aku mau ngomong sesuatu."

"Hmm, sepertinya susah. Aku ada banyak kerjaan. Emang mau ngomong apa sih? Ngomong di sini aja mumpung lagi telepon," jawab Egi.

"Gak usah deh. Yaudah kamu fokus kerja aja. Dah sayang ..." Ujar Mila sembari langsung menutup telepon.

Egi pun bingung dengan sikap Mila. Tidak biasanya pacarnya baper seperti ini. Namun Egi memutuskan untuk tidak ambil pusing, dan fokus ke apa yang tengah ia hadapi saat ini. Pekerjaannya telah selesai, dan ia pun langsung beranjak ke ruangan yang ada di depan mejanya, yaitu ruangan Bu Anita.

"Bu, semua pekerjaan yang ibu minta sudah saya selesaikan," ujar Egi kepada atasannya.

"Kamu memang pegawai teladan, Egi. Kalau Ibu minta tolong satu lagi mau?" Tanya Bu Anita yang hari ini tampak begitu anggun dengan kemeja putih berlengan tiga perempat, dan rok pendek berwarna coklat muda.

"Apa lagi, Bu?"

"Tolong pijat pundak Ibu."

Dengan wajah sumringah, Egi pun mengangguk. Ini bukan kali pertama Bu Anita menyuruh Egi melakukan banyak hal hingga lembur, lalu menghabiskan malam berdua. Namun sebelumnya, Egi lah yang biasanya lebih agresif untuk menarik perhatian Bu Anita. Belum pernah sekalipun Bu Anita dengan vulgar meminta dipijat seperti itu.

Egi pun langsung menempatkan diri di belakang Bu Anita yang sedang duduk di kursi kerjanya, dan mulai memijat pundak perempuan cantik berkulit putih itu. "Nah gitu Egi, enak begitu," ujar Bu Anita sambil memejamkan mata.

Sambil tersenyum, Egi pun melanjutkan pekerjaan terakhirnya malam itu dengan begitu riang. Ia mulai dengan memijat pundak Bu Anita sebelah kiri dan kanan. Ia pun bisa merasakan tali bra Bu Anita yang tergantung di bahunya, karena kemeja yang dikenakan perempuan berusia sekitar 35an tahun itu memang cukup tipis.

Perlahan tapi pasti, pijatan Egi bergeser ke lengan Bu Anita, serta bagian lehernya yang terbuka. Pijatan Egi kini tidak terasa seperti pijatan, melainkan lebih mirip seperti usapan. Kini usapan tersebut bahkan tidak lagi dengan tangan, melainkan dengan mulut dan lidahnya. Ya, kini Egi telah mengecup-ngecup leher Bu Anita, hingga ke belakang telinganya.

"Jangan terlalu kuat Egi, nanti meninggalkan bekas," ujar Bu Anita mengingatkan, namun tidak meminta Egi untuk menghentikan aksinya.

Egi pun menurut, dan ganti menjilati lubang telinga Bu Anita yang terbuka. Sementara itu, tangannya kini telah turun meremasi payudara Bu Anita dari belakang. Meski masih meremas dari luar kemeja, Egi tetap bisa merasakan bentuk indah payudara Bu Anita yang sudah beberapa kali ia remas.

Sang pemilik tubuh seksi tersebut pun hanya bisa mendesah menerima rangsangan seperti itu. "Ahhhh, Egiiii."

"Mau dibuat orgasme malam ini, Bu?" Bisik Egi dengan binal. Bu Anita pun mengangguk.

Egi langsung memutar kursi kerja Bu Anita hingga menghadap ke arahnya, lalu berjongkok. Ia pun mulai menjilati kaki Bu Anita yang masih memakai sepatu berhak tinggi, lalu naik ke betis, lutut, hingga paha perempuan cantik tersebut. Tak puas dengan bagian tubuh yang terbuka, Egi pun menaikkan rok Bu Anita hingga pinggang, agar selangkangannya yang indah pun turut terbuka.

Egi kembali menjilati titik sensitif Bu Anita tersebut, serta berusaha menarik celana dalamnya ke bawah. Tak lama kemudian, Egi pun bisa melihat dengan jelas vagina Bu Anita yang hangat. Gundukan kemaluan tersebut bersih tanpa bulu, karena Bu Anita sangat rajin menjaga kebersihan organ vitalnya. Egi pun menjadi terpana dibuatnya.

"Jilatin memek aku, Egi ganteng," ujar Bu Anita setengah mendesah.

Egi pun menurut, ia julurkan lidahnya untuk menjilati vagina indah tersebut. Mulai dari bagian luar, sebelum kemudian berusaha menyelusup ke dalam lipatan kemaluan Bu Anita. Ia akhirnya menemukan klitoris yang akan menjadi sasaran empuk lidahnya selama beberapa menit ke depan.

Memfokuskan jilatan pada klitoris Bu Anita benar-benar bekerja dengan baik. Atasan Egi yang jauh lebih tua dari dirinya tersebut tampak tidak mampu mengontrol diri. Apalagi Egi menambah rangsangannya dengan cara mengelus-elus paha dan pinggul Bu Anita. Tangannya pun menyelusup ke pantat Bu Anita yang kini sudah tidak mengenakan celana dalam. Perlahan, lidahnya mulai bisa merasakan cairan cinta yang merembes lewat liang kemaluan perempuan cantik nan anggun tersebut.

Bu Anita pun menekan kepala Egi agar menjilati vaginanya lebih dalam. Rambut Egi pun menjadi sasaran jambakan Bu Anita yang sedang berjuang menahan birahi. Agar bisa masuk lebih dalam, Egi pun mengangkat kaki Bu Anita ke atas, dan meletakkannya di atas meja. Ia melakukan itu aga selangakangan Bu Anita makin terbuka lebar dan tidak pegal.

Kecipak bunyi lidah Egi yang beradu dengan cairan cinta Bu Anita terdengar cukup keras. Bu Anita sudah mulai kehilangan kontrol atas birahinya. Ia memejamkan mata dan mendongakkan kepala ke atas. Tangan Bu Anita pun menekan kepala Egi dengan keras. Hingga akhirnya.

"Ahhhhhhhhhhh ...." Teriakan Bu Anita ketika melepaskan birahi terdengar begitu kencang. Untung saja gedung kantor tersebut telah sepi, dan hanya ada mereka berdua saja yang masih lembur di situ. Selain mereka hanya ada satpam yang berjaga di lantai bawah, yang tidak akan bisa mendengar suara tersebut. Egi pun langsung menyeruput seluruh cairan cinta Bu Anita dan menelannya.

"Gurih sekali cairan cinta kamu Bu Anita," ujar Egi sambil mengedipkan mata ke arah atasannya yang kini telah terkapar di atas kursi kerjanya.

Egi pun berinisiatif mengambilkan minum untuk Bu Anita. Kebetulan di meja kerja Egi yang tepat berada di depan ruangan Bu Anita, ada segelas air putih yang belum diminum. Ia pun memberikan minuman tersebut pada atasannya yang sedang mengatur napas setelah melepaskan naluri birahi yang dahsyat.

Begitu selesai menengguk air putih yang diberikan Egi, dengan tiba-tiba Bu Anita pun menarik kemeja Egi sehingga pria berusia 25 tahun tersebut jatuh ke pelukannya. Tanpa berkata apa-apa, Bu Anita pun langsung melumat bibir Egi, yang langsung disambut dengan ciuman balasan yang tak kalah liarnya. Lidah mereka kini telah saling beradu, tak ada yang mau mengalah. Egi kini telah mengangkangi Bu Anita di kursi kerjanya.

Bu Anita kemudian mengarahkan jemarinya yang lentik ke kemeja Egi. Perlahan ia lepas kancing kemeja tersebut satu per satu, lalu ia lemparkan kemeja tersebut ke belakang kursi. Ia pun menarik kaos dalam Egi ke atas hingga lepas, dan memperlihatkan dada bidang pria muda tersebut. Dengan binal, Bu Anita langsung menjilat-jilat dada yang telah penuh dengan keringat tersebut. Kedua puting Egi pun menjadi sasaran Bu Anita, yang menyebabkan pemiliknya merasa sangat kegelian. Egi pun menikmati jilatan tersebut sambil mengelus-elus rambut Bu Anita yang tergerai indah.

Tidak mau kalah, Egi ganti menarik Bu Anita untuk berdiri dan mendorongnya hingga bersandar ke dinding. Ia menekan tubuh Bu Anita ke belakang, dan kembali melumat bibir atasannya tersebut. Pasangan atasan dan bawahan tersebut pun kembali terlibat pergumulan liar di ruangan kantor yang sepi. Egi tampak terus melumat bibir Bu Anita dengan liar, sambil meremas-remas payudara Bu Anita dari luar kemejanya yang tipis. Rok pendek Bu Anita masih terpasang di pinggulnya, namun sudah sangat berantakan, dengan celana dalamnya yang juga telah hilang entah ke mana.

Bu Anita kemudian meraih celana panjang Egi, dan menurunkannya ke bawah. Celana dalam Egi pun tidak luput dari tarikan tangannya. Kini Egi telah telanjang bulat, dengan penis yang berdiri tegak. Ia pun langsung mengangkat kaki kiri Bu Anita agar selangkangannya terbuka lebar. Pria muda tersebut pun mulai menggesekkan kemaluannya ke vagina Bu Anita. Ia menggerakkan penis tersebut naik turun, searah bentuk vagina perempuan cantik itu.

"Ahhh, nikmati penisku Anita ..." ujar Egi sambil tersenyum binal.

"Beri aku kenikmatan, Egi," desah Bu Anita.

Sang perempuan cantik tersebut hanya bisa tersenyum sambil memejamkan mata kuat-kuat menahan birahi. Egi mulai mendorong kemaluannya masuk ke vagina Bu Anita. Awalnya perlahan, tapi makin lama makin dalam dan makin cepat. Terlihatlah sebuah pemandangan menggairahkan di mana seorang pria muda sedang menggenjot vagina perempuan yang lebih tua darinya. Perempuan yang telah mempunyai anak satu namun tetap seksi dengan rok pendek, sepatu hak, dan kemeja yang setengah terbuka.

Sembari menggenjot, Egi pun terus mencumbu bibir dan leher Bu Anita. Tangannya pun tak lepas dari payudara Bu Anita yang sudah begitu membiusnya dengan bentuknya yang sempurna. Bu Anita terlihat pasrah diperlakukan seperti itu dan hanya menyender di dinding.

Beberapa menit menggenjot, nampak Egi sudah kewalahan mengatur birahinya. Ia pun tak kuat menghadapi vagina Bu Anita yang bergerak maju mundur mengikuti pergerakan penisnya. Tak lama kemudian, penis Egi pun menyemprotkan sperma yang selama ini ia tahan. Ia memeluk tubuh atasannya tersebut dengan kuat.

Bu Anita sendiri tidak khawatir Egi melepaskan sperma di dalam vaginanya, karena ia telah menggunakan KB. Mereka berdua pun mengakhiri persetubuhan tersebut dengan ciuman yang mesra.

Sepanjang perjalanan pulang, Anita dan Egi tampak kelelahan. Mereka tidak banyak bicara, dan hanya fokus memperhatikan jalanan. Begitu sampai di depan rumah Anita, Egi kembali mencium bibir atasannya tersebut dengan liar. Anita pun membalasnya dengan tak kalah liar. Sayangnya, mereka pun tetap harus mengucapkan salam perpisahan malam itu.

Ketika masuk ke dalam rumah, jarum jam telah menunjukkan pukul 2 pagi. Suami Bu Anita ternyata belum tidur dan masih menunggu istrinya di ruang tamu. "Dari mana saja kamu baru pulang jam segini?" Tanya suaminya dengan nada tinggi.

Kesal dengan cara bicara suaminya, Bu Anita pun membalasnya dengan nada yang tak kalah tinggi. "Aku kerja, banting tulang buat kamu dan anak kita. Nggak kayak kamu yang cuma luntang lantung di rumah gak ada kerjaan," ujar Bu Anita ketus.

"Heeii, bicara apa kamu?" Tiba-tiba suami Bu Anita menampar perempuan cantik tersebut dengan cukup keras. Tubuh Bu Anita pun hampir hilang keseimbangan.

Perempuan cantik tersebut pun langsung berlari ke kamar tidurnya, dan mengunci pintu dari dalam. Air matanya mengalir melewati pipi dan jatuh ke tempat tidurnya. Ia memutuskan tidak mau lagi tidur seranjang dengan lelaki yang sudah menyakitinya, untuk selamanya.
 
Terakhir diubah:
ceritanya bagus suhu
tapi jangan kelamaan kalo boleh

kreatif
 
adudududuuuu... boleh nih hu cukup menarik jalan ceritanya hehehehe
 
Mantabs suhu,,,,, mengalir asik lah,,,,
 
Saya berharap semoga sebelum milla diapa2kan oleh burhan kan lebih baik jikalau irfan lah ug membantu milla dan akhirnya mendapat keperawanan milla....
Ini cuma harapan saya.... tapi teserah pada TS nya....
Cerita yang sangat menarik....
 
egi kurang peka dan mila bakal di exe, gua maunya wulan dulu sih hu soalnya pa syamsul lebih dapat feelnya
 
Si Mila ini gak mau ngasih keperawanannya ke om Burhan, makanya mau minta dijebol si Egi pacarnya sendiri, disisi lain nanti si Egi ketahuan selingkuh sama si Anita dan ngebuat Mila sakit hati, yang akhirnya khilaf ngasih keperawanannya ke pahlawan kita si Irfan

Just IMO hehehe
 
Sebagai pembaca ikuti arus yg mengalir bae, bakalan banyak kejutan dalam cerita. Keyataan bahwa satu tokoh dan lainnya terikat dalam limbah kenikmatan duniawi dan boom bakalan epic..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd