Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

Terimakasih atas update ceritanya suhu @Hiukali ..
Setelah Ratu Ziva lewat ga ada enak2,
Akhirnya dapat enak2 dari Ratu Diandra,
Padahal tadi udah pasrah mo langsung naik ke langit 4, hehe..
Gara2 namanya Diandra, jadi bayangin Dian Sastro, hehe..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Bab 10 pertemuan

Marco berada didalam kapsul kendaraan milik ratu ziva dalam perjalanannya menempuh jarak satu juta lima ratus ribu kilometer kearah utara, sesuai informasi yang dibagikan oleh sang ratu, tujuan marco adalah mencari pelangi abadi, bukan sekedar pelangi dalam cerita yang mengkisahkan bidadari turun mandi terus disembunyikan selendangnya sumur hidupnya, bukan cerita yang itu.

Kapsul terbang ini melesat dengan kecepatan cahaya keliatannya, karena tidak perlu menunggu satu jam lebih, kapsul ini sudah berada tepat dilokasi yang dituju. Keliatannya sang ratu pernah kelokasi ini. Bathin marco.

Didepannya banyak pengawal layaknya pertemuan pertamanya dulu dengan penjaga jembatan pelangi antara dunia permukaan dengan dunia langit tingkat satu.

“...chessss..” bunyi pintu kapsul terbuka, dan terlihat marco keluar dari kapsul tersebut.

“... siapa kamu..?’... sang penjaga bertanya dengan nada mengintimidasi marco kala itu.

“.. maafkan saya jika menggangu paman sekalian”.. ucap marco sopan

“.. nama saya marco, dan ingin berkunjung ke PURA untuk bertemu raja TAMA..” ucapnya kembali

“... hahahahaha... manusia dari langit tingkat satu ingin bertemu raja TAMA...jangan bermimpi kamu”... ucap sang penjaga tadi dengan nada marah

“.. segera kembali ke asalmu dan jangan pernah lagi datang”...lanjut sang penjaga

“...jika saya memaksa , kiranya apa yang akan paman lakukan??’.... ucap marco masih dengan sopannya.

“...baiklah anak muda jika kamu memaksa, kamu harus sanggup melawanku”.. dari belakang muncul sesosok tinggi tegap kisaran 190cm, dengan badan yang atletis, lebih atletis dia keliatannya. Bathin marco.

“...baiklah paman, saya siap menerima tantangannya..” jawab marco

“...bersiaplah anak muda..” seru lawannya marco. Sementara penjaga yang lain bergerak mundur membuat ruang pertandingan agar lebih luas.

“...buzzzz.. ...buzzzz.. ...buzzzz..”...muncul energi berwarna kuning berputar layaknya cakra diatas telapak tangannya.

“....rasakaan ini anak muda...”....sejurus kemudian dilemparkannya energi cakra kuning itu kearah marco.

Yang terjadi, marco hanya berpindah tempat. Dan cepat sekali perpindahannya. Marco memanfaatkan penguasaan unsur ruang dalam berpindahnya.

“... duaarrr...”.. bunyi tumbukan energi kuning tadi dengan menimbulkan efek cekungan yang berdiameter 10meter ditempat tadi marco berdiri.

“... apaa...siapa kamu anak muda? Kenapa kamu bisa bergerak secepat itu..?”...ujarnya

“.. hehehe..” jawaban marco hanya dengan tersenyum kecil namun masih terlihat sopan bagi musuhnya.

“... bersiaplah kembali anak muda..zzzzzhhhhhh” terlihat kedua tanganya digerakkan keatas seolah olah memanggil energi dari atasnya untuk datang dan menempati kedua telapak tangannya kala itu. Dan muncullah gumpalan energi berwarna kuning layaknya awan awan tebal yang menggumpal, dan sejurus kemudian dilemparkannya kembali kearah marco.

“...bllaaar...”... energi gumpalan kuning tadi berhenti didepan marco. Tepat 5centimeter didepan marco

“... apaa ini...”.ujar para penonton yang ada dikala itu

Marco menggunakan penguasaan waktunya untuk melakukan pause sejenak, sehingga sebelum gumpalan itu mengenai dirinya, marco sudah dapat bergerak menghindarinya.

“... cukup canggih juga ilmu waktu dan ruang..” bathin marco berbicara.

“... bagaimana paman?.. sudah cukupkah..saya datang dengan damai paman, tidak ingin ada yang terluka, jika paman sudah merasa cukup, ada baiknya paman menunjukkan kesaya dimana lokasi monach PURA karena saya merasa waktu saya sangatlah sempit..”..ucap marco menanggapi pertandingan yang tidak kunjung selesai.

“...sombong sekali kamu anak muda, aku belum selesai, aku belum mengeluarkan jurus andalanku padamu, kali ini aku tidak akan sungkan untuk melenyapkanmu anak muda..”

“...blaaar ...blaaar. ...blaaar”... muncullah kilat cahaya disekujur tubuh sang lawan marco kala itu...

“...hemmm.. dia juga menguasai petir keliatannya, dan petirnya sangat aneh..lebih dari petir yang aku miliki..sebaiknya aku hati hati kali ini...”..ujar marco dalam dirinya

“...bersiaplah kembali ke duniamu anak muda....whuuuzzzz...”....sejurus kemudian dengan kecepatan tinggi petir disertai dengan pukulan yang keras meluncur cepat kearah marco. Dengan sigap marco kemudian menggunakan ilmu penguasaan waktu kembali.

“...time pause..”... ujar marco kali ini.. diikuti dengan sekitarnya yang berhenti. Lawan yang tadinya hampir mencelakaianya berhenti tepat didepannya.. dengan menggunakan penguasaan ruangnya marco berjalan menjauhinya, layaknya waktu yang diberhentikan dan dia berjalan menghindar terlihat sekali jika hukum relativitas waktu fisika sangat tidak berpengaruh, pergerakan marco sangatlah lambat, pergerakan yang dimulai dengan menggerakkan badannya menghindar dilanjutkan dengan langkahnya bergeser kesamping, sangat pelan danlambat terlihat, layaknya adegan perlambatand alam dunia perfilm an.

“.....time run...”...ujarnya dengan pelan... seketika itu lawan marco hanya meghajar ruang kosong.

“...eeh...”... ujar lawan marco terkejut ketika dia hanya mengenai ruang kosong,

“.. tidak mungkin..”.. ucapnya terkejut, karena dengan tingkat kecepatannya kala itu tidak mungkin lawannya akan bisa menghindar, ditambah kekuatan petirnya yang bisa membuat daya magnet bagi ion tubuh sang lawan agar tidak bisa bergerak, sangat tidak mungkin sang lawannya bisa menghindar.

“... katakan anak muda siapa kamu sebenarnya..” ucapnya kepada marco

“.. saya marco, dan saya datang dengan damai, apa yang saya lakukan tadi adalah menghentikan waktu sementara untuk menghindari serangan dari paman”...ucap marco menjelaskan

“.. menghentikan waktu.. kamu dewa kah anak muda?...” kembali keterkejutan dirinya bertanya.

“.. saya hanya manusia biasa paman.. manusia biasa yang diberi kemampuan bisa menguasai waktu, karena pemberian ratu ziva kepada saya tentunya...”..ucap marco menjawab

“...ratu ziva, apa yang telah kamu lakukan kepadanya...kamu membunuhnya?”...

“...tenang paman, aku mengalahkan ratu ziva dalam pertandingan dan ratu ziva masih hidup, karena sang ratu kalah dan ketiga benda pusaka monach petir, ini ada padaku...” sambil marco menyinsingkan lengan bajunya memperlihatkan gelang lengannya dimana terdapat 3 buah batu permata bukti kekuasaan ratu Ziva yang telah berpindah kepada marco.

“...hormatku yang mulia...”... seketika itu semua duduk berlutu hormat kepada marco

“.. maafkan hamba yang mulia sudah berani menantang yang mulai tadi..” ucap lawan marco yang tadi menantangnya bertarung.

“.. tidak apa apa paman, saya menghargainya, karena sudah menjadi tugas paman sekalian untuk menjaga keamanan..tidak usah sungkan”...ucap marco dengan sopan

“.. jadi bisakah saya bertemu raja TAMA?..”.. ucap marco bertanya kembali

“...mari yang mulia saya antar ke monach PURA untuk bertemu sang raja TAMA..” dengan sopan dan hormat memberikan jalan bagi marco menaiki jembatan pelangi abadi dan menuju langit tingkat dua.

Perjalanan yang tidaklah singkat namun tidak juga melelahkan, ternyata tingginya jembatan jika dikonversikan dengan satuan meter besarnya adalah 100 kilometer. Bisa dikatakan tebal antara langit tingkat satu dengan langit tingkat dua adalah satu kilometer. Dan hebatnya ditempuh dalam waktu 10 menit saja. Tidak ada yang istimewa saat menaiki jembatan pelangi abadi ini. Pemandangan sesungguhnya ada saat mendekati pintu masuk sesungguhnya, tepat didepan pintu masuk gerbang langit kedua terlihat kehidupan yang sangatlah modern, hampir sama dengan langit tingkat pertama, benar benar green energi,tidak ada kendaraan berlalu lalang, semua orang berjalan, melayang dan berpindah tempat dengan cepat dan effektif, layaknya satu tempat dengan tempat yang lainnya sudah dilengkapi portal ruang. Gedung gedung yang terlihat berwarna putih menghiasi perjalanan dan lebih lagi tidak ada gedung gedung tinggi disana, bangunan lebih mirip hidup dalam komplek china kuno, namun modern dalam dunia nyata.

“.. mari yang mulia kita masuk keruangan itu..” ucap sang pengawal

Ruangan layaknya bilik telp umum namun ukurannya lebih luas, didalamnya ada huruf huruf aneh terlihat nempel. Setelah sang pengawal memencet tombol tombol itu layaknya mencet nomor telp, tiba tiba..

“...zlaabb..” datang energi yang menghisap tubuh marco dan sang pengawal ketika itu.

“...zllaaaabb”... suara kedipan cahaya saat marco dan sang pengawal muncul kembali diruangan yang hampir sama dengan awal tadi namun warna dan coraknya berbeda, kali ini lebih mewah, ada ornamen ornamen layaknya milik kerajaan menghiasi sisi atapnya.

“.. kita sudah tiba yang mulia di monach PURA.. mari saya antarkan yang mulia bertemu sang raja TAMA”.. ucapnya dengan sopan.

Perjalanan yang tidak terlihat melelahkan, dalam perjalanannya kali ini menuju monach PURA, terlihat mereka berdua sedang menaiki sebuah kapsul dengan penutup transparan dan melayang, layaknya dibawah kapsul ada semacam lintasan magnet yang berkutub sama, sehingga saling tolak menolak dan kapsul itu bergerak dengan kecepatan sedang menuju kearah istana yang terlihat jauhnya kisaran 10 kilometer didepan. Disepanjang jalan terlihat banyak sekali pohon pohon raksasa dengan akarnya menjuntai dari bawah tanah naik keatas menambah kokohnya sang pohon itu berdiri. Hijaunya rerumputan yang mengisi tanah luas itu dan sesekali terlihat hewan sebesar jerapah namun kurang dari dinosaurus tingginya. Mungkin inilah yang namanya sepupu kedua dinosaurus.. sepupu yang diinjak dua kali jadi tinggi dan posturnya tidak sama dengan nenek moyangnya.

“.. mari yang mulia..kita sudah tiba didalam kawasan monach PURA..”..

“.. berhenti..ada keperluan apa”..ucap penjaga istana yang terlihat memiliki kemampuan diatas pengawal yang ada bersama marco saat itu.

“...saya membawa tamu dari monach milik Ratu Ziva untuk bertemu sang raja..tolong dibantu menginformasikan kedalam..” ucapnya dengan sopan

“.. hemmmm... ratu Ziva, baiklah,, tunggu..” ucap lawan bicanya kemudian berbalik menuju kedalam.

“.. apakah ada hubungannya ratu ziva dengan mocah PURA paman, kenapa terlihat paman tadi berpikir sejenak ketika mendengar nama sang ratu..?”.. tanya marco

“... Ratu Ziva adalah adik dari ratu dari raja TAMA...”... ucapnya jelas

“... oooww.. pantas..” gumam marco

“... mari silahkan..raja telah menunggu diruangannya”...suara ketika penjaga tadi datang memberikan kabar kepada marco.

“..silahkan yang mulia, saya undur diri...” ucap pengawal yang mengantar marco.

“.. terima kasih paman saya sangat menghargai bantuan paman..” ucap marco kembali

Dan sinilah marco sekarang.

Didalam ruangan yang terlihat sangat mewah lengkap dengan ornamen permata berwarna hijau muda menghiasi setiap sudut ruangan, ruangan yang lebih mirip ball room dengan kubah dibagian tengahnya menambah keindahan dan gagahnya sang pemilik ruangan tentunya.

“.. hormatku yang mulai raja TAMA..” salam hormat marco ketika melihat satu satunya lelaki dengan wibawa yang tidak diragukan lagi pasti dialah sang raja TAMA.

“.. aku sudah diberitahu oleh istriku anak muda, nama kamu marco bukan..?”.. ungkap raja TAMA memulai pembicaraan.

“...baik yang mulia..mohon maaf menggangu waktu yang mulia..” ucap marco menjawab dengan sopan.

Kemudian sang raja menceritakan. Jika dahulu milyaran tahun yang lalu ketujuh langit ini saling berdampingan dan tidak ada yang merasa paling tinggi, saling menjaga kesinambungannya serta kelangsungan hidup dari setiap lapisan dan tingkatan yang ada. sampai tibalah suatu ketika raja iblis mencuri batu permata kehidupan, sehingga dewa penguasa absolute marah, dan segera membentuk pasukan yang hanya berisikan 7 orang dan 7 orang itu termasuk dirinya sendiri yang bertugas untuk mengejar sang raja iblis yang berpindah dari tingkat tujuh sampai tingkat pertama. Namun kenyataannya dalam pengejaran itu, keenam anggota pasukan yang memiliki kekuatan setingkat lebih rendah darinya semuanya terbunuh. Tinggal sang dewa penguasa absolute yang bertempur melawan raja iblis tersebut. Dalam pertempuran itu dewa penguasa absolute telah berhasil menghilangkan kekuatan sang raja iblis dan menguncinya bersama dengan energinya sendiri sebagai segelnya. Namun karena keserahan dan nafsu penguasa dari adiknya sang dewa absolute, segel raja iblis terlepas kembali, sang raja iblis mendiami tubuh adik dewa penguasa absolute, dan melarikan diri hingga membuat keonaran kerusuhan disemua tingkatan langit. Sang dewa penguasa absolute pun terbunuh kala itu, namun sebelum terbunuh, sang dewa mengumpulkan energinya dan semua pengetahuan serta kesaktiannya dalam permata kehidupan yang dinamakan ASPI. Sang dewa melempar ASPI jauh kebeberapa milyar tahun kedepannya melalui pintu dimensi. Sang iblis yang merasa sudah mempunyai kekuasaan yang absolute akhirnya membunuh semua dewa yang masih tertinggal. Hingga suatu ketika lahirlah sang dewa perang dengan kekuatan yang setara dengan dewa absolute dan mampu mengalahkan sang raja iblis dengan pedangnya. Tubuh sang raja iblis terpencar dalam berbagai penjuru arah dan tingkatan langit. Terciptalah kedamaian setelah itu. Sang dewa perang membagikan keilmuannya kepada semua tingkatan langit guna menghindari kemunculan kembali sang raja iblis kedepan. Setelah pembangunan kembali semua tingkatan langit sang dewa perangpun tidak diketahui dimana keberadaannya hingga kini. Jutaan tahun setelahnya. Mungkin juga karena saat menghancurkan sang raja iblis, pecahan dari semua tubuhnya terpencar ke berbagai arah dan tingkatan langit, sehingga pecahan tubuh itu masuk kedalam orang orang disetiap tingkatan langit, dan kini masih ada orang orang yang serakah dan ingin menguasai kesemuanya dalam satu tangannya. Jalan yang utama adalah menguasai ASPI tentunya. Karena didalam ASPI terdapat semua inti sari dan keilmuan serta kesaktian dari sang dewa absolute.

“..begitulah anak muda..aku tahu jika.tugasmu sangat berat, dan aku rasa kamulah titisan dewa perang, karena dengan usiamu saat ini kamu sudah bisa menguasai unsur inti energi tanah, api, air, cahaya, petir, ruang dan waktu bahkan kamu sendiri bisa disebut penguasa atas unsur energi yang aku sebutkan tadi..”...ucap raja Tama dengan bijaksana.

“.. apa rencanamu anak muda?..aku dengar dari adik permaisuriku, kamu berkeinginan menemui penguasa dimensi dilangit tingkat tujuh” ucap sang raja bertanya

“.. benar yang mulia, hamba ingin yang pertama menuju dimensi dimana para kelompk serakah itu berada, tidak perlu menunggu mereka, kita lenyapkan mereka sebelum mereka bertindak, yang kedua hamba ingin kembali ke permukaan bumi tempat hamba tinggal setelah semua itu selesai..” jawab marco dengan sopan.

“... hemmm...”.. gumam sang raja pelan.

“...letak pintu masuk untuk naik keatas langit tingkat tiga ada di tengah tengah gunung dari wilayah langit tingkat dua ini anak muda, ditengah tengah dataran rendah yang landai dimana sabana hijau mengelilinginya, dan dijaga oleh pegunungan yang berdiri kokoh mengelilinginya layaknya benteng kokoh..” ujar sang raja kepada marco.

“.. ada banyak halangan untuk mengarah kesana anak muda..dan aku sendiri mungkin tidak bisa mengalahkannya, terutama monster penjaga portal itu” ucap sang raja dengan bijaksana tidak terkesan menakuti marco.

“.. hamba akan mencari jalan tersebut yang mulia..”

“... baiklah anak muda, aku akan merintahkan pengawalku untuk mengantarkanmu kesana..berusahalah sendiri anak muda, karena pengawalku hanya mengantarkanmu hingga mendekati batas wilayah pegunungan itu, maaf jika aku tidak bisa banyak membantumu”... ucap sang raja kembali.

“... baik yang mulia, terima kasih atas kebijakannya”... ucap marco berterima kasih.

=========sementara ditempat lain=======

“... heemmm, menarik,...anak muda ini menarik..” ucap orang bertubuh raksasa ketika melihat sebuah layar didepannya, layar yang lebih mirip layaknya udara kosong yang menunjukkan informasi terkait seorang pemuda yang sedang menaiki sebuah kapsul dan menuju kewilayah pegunungan. Bukan layaknya monitor di permukaan bumi yang harus menggunakan media dalam menunjukkan gambarnya.

“... segera persiapkan pasukan, bunuh dia, dan bawa kemari jasadnya..” perintahnya keras tegas dan penuh wibawa kepemimpinan.

“.. siap yang mulia.. kami segera bergerak...”

“... dan lepaskan monster itu segera... biarkan dia memburunya..”.. ucapnya kembali memerintah bawahannya.

Disebuah gua layaknya penjara bagi mahkluk yang hidup didalamnya..

“.......Errgggghhh..,roaaaaarr ...rrrrrrggg..!!!” Geraman monster dari gua didalam hutan.

Di dalam sebuah gua di tengah hutan yang dikelilingi oleh pegunungan layaknya tembok besar yang berdiri kokoh terdengar sebuah geraman dari sebuah makhluk seperti monster sikapnya saat ini seolah rasanya ingin melepaskan diri dari sebuah cengkeraman yang sangat kuat.

Dia adalah eros; monster yang menyerupai iblis bertanduk dan berlumuran api lava layaknya gunung berapi yang bergerak, eros telah lama di segel oleh sang kolektornya di hutan kematian, orang langit kedua menyebutnya seperti itu.

Namun setelah sekian lama eros mencoba menembus segel yang ditaruh pada dirinya oleh sang kolektor barulah hari ini dia kembali merasakan segel itu melemah dan terlihat membiarkan dia memecahkan sendiri segel itu. Eros terlihat bangkit dan perlahan keluar, mulai menghancurkan bekas segelnya, membawa senjata nya yang berupa palu raksasa dengan ujungnya yang runcing di satu sisinya, kemudian menghantamkan palu besar itu ke tanah. hingga membangkitkan ribuan pasukan manusia lava seperti gerombolan semut merah papua dan langsung memberikan perintah untuk pasukan itu mencari keberadaan pemuda yang sudah ditanamkan dalam ingatan eros, lalu dengan berhamburan pasukan itu keluar dari gua untuk mencari sang pemuda sesuai suruhan eros menyebar ke segala tempat.

============

Kembali ke marco..

Perjalanan panjang dengan menggunakan kapsul terbang ini dilalui marco bersama sang pengawal, kecepatan yang hampir setara 5000km/jam jika melihat speedometer, masih belum juga kunjung sampai ditempat tujuannya. Terlihat dilayar monitor menunjukkan titik tujuan masih terlihat berjarak puluhan ribu kilometer jauhnya.

Sesekali marco melihat disekelilingnya dengan menggunakan kemampuannya menghentikan waktu sekedar menoleh kiri dan kanan. Sampai pada akhirnya dia melihat sekelompok mirip semut merah yang keluar dari sarangnya turun dari pegunungan dengan kecepatan yang tidak normal.

“.. paman, berhenti, ada baiknya paman segera kembali ke kerajaan... paman lihat itu..” ucap marco sambil menunjukkan pergerakan yang tidak normal dari arah atas gunung turun.

“....b-bbaik..yang mulia..”...

Marco berdiri dengan tegak menunggu datangnya pasuran merah itu dilokasinya.

Tidak menunggu lama, kemudian tibalah semua pasukan yang jumlahnya puluhan ribu didepannya.

“...grrroooaaammm...”... terlihat hewan layaknya barongsai berwarna merah menyala namun ada sayap di tubuhnya, ekor yang memanjang disertai warna kuning yang menyala membuatnya terlihat menakutkan sekali.

“... hewan apakah ini..terlihat sangat buas sekali...”.. bathin marco.

“...groooommmm”... terlihat jika hewan itu memerintahkan untuk segera menyerang marco kepada pasukannya.

Segera pasukan yang ada didepannya bergerak cepat mengelilingi marco, membuat dirinya tidak ada celah sama sekali untuk melarikan diri.

“...hemmm... keliatannya mahkluk ini diperintahkan untuk membunuhku oleh tuannya”... gumam marco pelan.

Marco berusaha untuk menembus tanah tempat pijakannya, namun aneh, dia tidak bisa menembusnya.

“...hemm Ternyata benar.. aku tidak bisa mempergunakan kuasaku atas tanah dilangit kedua ini..”.. ucap marco pelan pada dirinya

“...baiklah aku akan mempergunakan kemampuan 7 dewaku untuk berbicara dengan mahkluk itu..”

Sejenak marco berusaha untuk melakukan sinkronisasi dengan gelombang frekuensi yang ada dalam kepala mahkluk bernama eros itu. Tidak menunggu lama...

“...wahai mahkluk yang ada didepanku... berhentilah membuat kekacauan...”...ucap marco dengan telepati

“.. siap kamu anak muda, kenapa kamu bisa menembus alam pikiranku...?”... ucap eros terkejut. Sementara itu semua prajurit eros diam diri tanpa ada pergerakan.

“.. aku datang dengan damai, dan tidak ada maksud untuk berperang.. jadi berhentilah, dan perintahkan prajuritmu untuk mundur kembali dengan tenang..” ucap marco melakukan negosiasi.

“.. namaku eros anak muda, maaf, saat ini jiwaku menjadi tawanan oleh mahkluk yang bernama KHAN anakmuda, kamu saat ini berbicara dengan alam bawah sadarku yang tidak tersegel...”.. kata eros kepada marco

“.. selama batu jiwaku tidak bisa kembali kepadaku, aku tidak bisa menguasai tubuhku dan kekuatanku...”...ucapnya menanggapi permintaan marco.

“...baiklah apa yang harus aku lakukan agar bisa membantumu wahai eros mahkluk yang perkasa...”...ucap marco dengan sopan menyanjung dirinya

“... kamu harus mengalahkan semua pasukanku anak muda, sehingga kekuatanku akan melemah dan aku bisa kembali berusaha merusak segel pikiran alam bawah sadarku untuk mengembalikan jiwaku dan otomatis batu yang ada di Khan akan hancur dengan sendirinya..” ujar eros menjelaskan kepada marco.

“... baiklah jika itu satu satunya jalan untuk membantumu.. akan aku upayakan untuk membantumu kawan baruku..”... ucap marco

“...zliiingggg...” marco mengeluarkan pedang langiit dari tempat penyimpanannya. Dan bersiap diri merapalkan bacaan sambil berkomat kamit ditambah dengan pengaturan nafasnya secara teratur.. daan... muncullah 7 sosok dirinya dengan membawa serta 7 pedang langiit berdiri ditengah tengah pasukan eros yang mengelilinginya.

“... apa pedang langiit...” ucap eros berkomunikasi lewat telapati kepada marco.

“.. maafkan aku kawan baruku, segera aku habisi pasukanmu..”...

“...whuuuuzzzz”... dengan jurus langkah kilatnya ketujuh raga marco yang membawa pedang langiit itu segera bergerak kesegala penjuru memenggal pasukan lava yang dilewatinya..

“...craaazzz... ...craaazzz... ...craaazzz...”.. bunyi pedang langiit memenggal kepala pasukan lava yang dilewatinya...

Pertempuran yang tidak bisa dielakkan. Namun kemampuan bertarung marco sangat tinggi, semua pasukan lava dipenggal kepalanya tanpa perlawanan yang berarti.

‘... grrrrhhhh... grrrrhhhh”.. terlihat sekali raut wajah eros emosi dengan apa yang dilihat didepannya. Semua pasukannya terpenggal kepalanya tanpa ada sisa, tinggallah 7 raga milik marco masih dengan membawa pedang langitnya berdiri didepan eros.

Tiba tiba....

“.........blaaarrrr...”... suara kilatan menyambar marco. Kilatan itu membuat ketujuh tubuh marco terlempar jauh kebelakang. Energi yang sangat besar menghantam dirinya saat itu. Semua tubuhnya terpental kebelakang menghantam pegunungan dan menimbulkan debu yang berterbangan menutup tubuh marco kala itu.

Sesaat setelah debu tumbukan itu hilang, terlihat sosok tinggi berdiri didepan eros. Sosok yang tinggi badannya 200cm, gemuk layaknya pesumo jepang, didahinya terlihat tanda petir berwarna kekuningan.

“...perkenalkan aku demon, akulah yang akan melawanmu anak muda...”..ucap manusia tinggi yang saat ini ada didepan marco.

“... uuuggh..”lengkuhan marco memegangi lengannya, tampak darah keluar dari lengannya akibat sengatan petir yang luar biasa besar tadi menghantam dirinya.

Tubuhnya sudah kembali menjadi satu kembali.

Buru buru dia mengeluarkan obat disakunya, obat yang di bikin sendiri dari tumbuhan langka hasilnya bercocok tanam dipermukaan arka. Dalam hitungan detik luka dilengannya kembali tertutup dan energinya kembali seperti semula.

“.. sungguh hebat sekali kekuatannya...” bathin marco.

Tiba tiba demon melakukan penyerangan kilatnya.. tepat menghantam rusuk kiri marco, ...

“.. bruuugghhh...duaaar..” tubuh marco keras menghantam bebatuan disekitarnya. Bebatuan itu hancur seketika.

Kembali lagi marco mencoba untuk berdiri setelah dihajar habis habisan oleh demon.

Adu pukul adu tendang menjadi bagian pertempuran kali ini. Kecepatan yang luar biasa dari demon hanya bisa diimbangi oleh marco dengan pola bertahan habis habisan.

“.. sungguh kecepatan yang luar biasa...”.. gumam marco

“...clap clap clap...” lentikan cahaya yang menunjukkan pertarungan tingkat tinggi telah terjadi antara marco dengan demon.

Tangan marco terlihat ada tujuh karena saat itu dia mengeluarkan jurus dari pemberian hologramnya saat bersemedi. Jurus itu mampu mengimbangi serangan dari lawannya yang dengan kecepatannya menghajar marco tanpa ampun, terlihat sekali satu misinya demon kala itu yaitu membunuh marco secepatnya.

Sudah beberapa jam mereka beradu ilmu fisik pukulan tendangan , hanya marco yang terlihat bertahan habis habisan berbeda dengan demon yang melakukan mode bertarung menyerang.

Satu keunggulan marco adalah energinya tidak pernah habis, sedangkan musuhnya demon terlihat sudah mulai terkuras energinya. Sampai suatu ketika.

“...jurus Tangan Malaikat membalik bumi..”...

Melihat celah lawannya yang sudah kelelahan, marco melakukan serangan dari atas kebawah yang tidak disangka oleh demon. Jurus itu sukses membuat demon terlempar kebawah mengahantam tanah dengan keras hingga menimbulkan debu yang berterbangan. Setelah debu itu menghilang, tampak tanah dibawah membentuk cekungan lebar diameter hingga 20 meter dampak dari momentum energi demon yang terjatuh karena pukulan marco tadi.

Demon berdiri dengan kelelahan layaknya burung dara yang lelah jauh mengantar berita, namun yang menerima berita tidak ada balasan...#edisiambyarrr.

Dengan setengah kesulitan demon berdiri.

“.. kekuatan apa yang ada dalam dirimu anak muda... terlihat dirimu tidak ada lelahnya sama sekali”... ucap demon dengan nada bingung.

“...hehehe...”...jawab marco hanya dengan senyumannya.

Terlihat demon kembali dengan mode bertarungnya,..

“...zlaaapp... ...zlaaapp... ...zlaaapp... ...zlaaapp...”.. demon berpindah pindah tempat

“...bersiaplah menerima seranganku anak muda”...suaranya berteriak menggema.

Marco yang sudah mengetahui jika demon berilmu tinggi dengan sigap memasang kudu kuda bertarung dia bersiap siap menerima serangan dari demon.

Dan benar saja...

“.....blaaaarrrr....whuuuzzzz”... serangan yang berasal dari segala titik dimana demon tadi muncul hilang keluar secara bersamaan, layaknya cahaya laser yang menyerang diri marco.

“...time pause”... tepat sebelum sinar itu mengenai dirinya, marco menghentikan waktu dan melawan hukum relativitas waktu, memindahkan dirinya dari titik sentral serangan lawannya menuju wilayah yang lebih aman.

“.... apaaaa....” teriakaan demon ketika melihat marco lolos dari serangannya yang mematikan. Serangan andalannya yang menjadikan momok bagi setiap lawan lawan pertarungannya sampai saat ini. Dan tidak ada yang pernah lolos dari serangan mematikan itu.

“...tarian pedang penghancur iblis”...

“..zleebbb...” tepat saat marco kembali menjalankan waktu. Pedang iblis neraka dengan dialiri energi inti itu terlihat membara layaknya logam dipanaskan dengan suhu tinggi, menembus tubuh demon yang tidak menyadari kehadiran marco dibelakangnya. Tepat tadi,

pada saat marco menghentikan waktu, marco segera mendeteksi keberadaan energi demon, dan segera bergerak cepat berdiri dibelakangnya, dan saat marco kembali menjalankan waktu. Pedang nerakanya sudah menancap didalam tubuh demon lengkap dengan dialiri tenaga inti.

“.... blaaaar....”... ledakan tubuh demon menjadi abu tampak sebagai akhir dari pertarungan ini.

Marco kembali mengamankan pedangnya. Terlihat rona ketakutan dimuka eros, hewan buas berwarna merah itu.

“....grrrrghhh grrhhhh”...gumam hewan itu ketakutan

Sepintas marco melihat ada yang aneh dalam bola mata hewan itu. Didekatinya hewan itu dan diperlakukan layaknya memperlakukan kucing kecil. Lehernya digaruk garuk, dan saat hewan itu lengah, segera marco gerakkan tangannya untuk mengambil benda yang menempel di bola matanya, benda yang lebih mirip seperti kontak lens, saat mengambilnya, marco dapat melihat jika benda itu adalah benda tipis layaknya kamera pengintai jarak jauh. Segera dihancurkannya benda itu dan setelah itu marco segera membantu eros melepaskan jiwanya untuk menjadi monster yang bebas.

“... roaaaarrrr...”....

“... terima kasih tuan, mulai saat ini aku adalah peliharaanmu..aku akan mengabdi kepadamu..” ujarnya melalui telepati.

“.. terima kasih eros.. berdiamlah disini, jagalah tempat ini, aku harus meneruskan perjalananku kembali menuju langit tingkat tiga”... ucap marco

“...kiranya apa yang tuan cari dilangit tingkat tiga?? Disana banyak sekali monster yang lebih hebat dariku dan banyak ksatria serakah yang menguasai segala sumber daya alam langit ketiga untuk keperluan pribadinya masing masing”.. ujar eros menjelaskan.

“... terima kasih penjelasanmu eros, aku harus bertemu penguasa dimensi dilangit tingkat tujuh, aku mau mencari jalanku untuk pulang kembali ke permukaan bumi..”...ucap marco sambil memegang kepala hewan monster itu yang saat ini sedang duduk melingkarkan badannya mengapit tubuh marco.

“.. aku lihat tuan bisa menghentikan waktu.. ada baiknya tuan bertemu dengan penguasa waktu di langit tingkat tiga, cobalah mencarinya di bangunan tengah hutan, dibalik air terjun yang terlihat tinggi sekali, mungkin dia ada solusi bagi tuan”...ucap eros memberikan petunjuk bagi marco.

“... begitukah.. baiklah, akan aku coba menemuinya nanti...” jawab marco

Malam itu marco dan eros sama sama menikmati pemandangan yang jarang dilihatnya dalam beberapa waktu belakangan ini. Langiit yang terlihat teraaang meskipun tidak ada bulan pantulan awan yang lebih mirip dengan tembok berwarna warni layaknya kilatan siluet aurora dikutub selatan bumi menghiasi keindahan malam ini.

“.. ada baiknya tuan berjalan tengah malam menembus langit tingkat tiga, karena dengan menembusnya tengah malam besar kemungkinan adanya pergantian penjaga pintu masuk. Segeralah berlari kearah selatan dan menuju hutan yang aku telah informasikan tadi tuan, dan semoga berhasil..”ucap eros.

“... jaga dirimu baik baik eros, dan aku akan menemuimu kembali nanti”.. ucap marco sambil berbalik arah menuju kepusat pegunungan.

Marco menerobos pintu masuk dan benar saja, sesuai informasi eros, telah terjadi kekosongan pengawal penjaga kala itu. Setibanya diatas, terlihat sangat berbeda sekali.. pemandangan kosong yang terhampar layaknya lapangan bola lagi tidak ada pertandingan. Kiri dan kanan yang banyak didominasi warna cokelat layaknya gurun pasir sahara di afrika sana.

Segera marco berlari menuju kearah selatan. Dengan kecepatannya berlari dia berusaha agar tidak dilihat oleh penduduk langit tingkat tiga ataupun penjaga yang mungkin bertemu nantinya. Disetiap dia merasakan energi yang berbeda, marco berhenti dan mencari tempat persembunyian. Dan benar, patroli penjagaan kerap berlalu lalang ketika marco bersembunyi.

Dalam jarak pandangnya marco dapat melihat hutan yang ada didepan matanya. Kisaran 40 kilometer lagi. Hanya dengan satu kali nafas, pikir marco akan sampai di hutan tersebut.

“... apakah kamu melihat hal aneh?? Aku merasa lonjakan energi tadi disekitar sini..” ucap patroli penjaga yang berjarak tidak lebih dari beberapa meter didepan marco kala itu yang sedang menyamar masuk kedalam batang pohon. Setelah itu.

“.. terima kasih pohon, telah membantuku menyamarkan diriku”.. ucap marco kepada pohon besar yang telah membantunya dari kejaran patroli penjaga langit tingkat tiga ini.

Sejurus kemudian marco kembali berlari dengan langkah kilatnya menuju ke hutan yang dimaksudkan.

Hutan rindang lebat dan tampak tidak ada orang yang pernah masuk kedalamnya. Keangkeran hutan ini dilengkapi dengan banyaknya demit demit yang terbang, menempel di pohon, menempel di bebatuan, maupun berusaha menakuti marco kala itu.

“... kalian tahu kan siapa aku, jadi jangan mengganggu...” ucap marco dengan suara menggema ketika beberapa demit berusaha mendekatinya.

“...kamu...” tunjuk marco kepada mahkluk yang mirip dengan manusia namun berkaki 4 layaknya zodiak dibulan desember.

“.. dimanakah aku bisa menemukan air terjun tinggi...?” tanya marco..

“...m-m-aaaf tuan..saya tidak tahu tempat yang tuan maksudkan”.. ujarnya berbicara ketakutan, mengingat yang ada didepannya ini adalah titisan dewa yang menguasai segala jin dan demit macam mereka dari aura yang dipancarkan jelas terlihat keilmuannya. Adalah hal yang sangat mudah melenyapkan dirinya jika dirinya macam macam dengan pemuda didepannya ini.

Marco mengikuti nalurinya berbekal informasi yang diberikan oleh eros, akalnya sebagia manusia bekerja, marco coba mendeteksi letak air terjun dengan mencoba naik keatas pohon yang tinggi guna bisa melihat keadaan disekitarnya. Dan benar saja, tampak dibagian ujung selatan dari hutan ini terlihat dengan jelas sekali air terjun yang sangat tinggi terlihat. Air terjun yang terlihat layaknya air tumpah secara terus menerus dari ujung tertinggi langit tingkat tiga ini. Seolah olah air itu turun dari langit tingkat empat turun dengan derasnya menuju kelangit tingkat tiga dengan debit air yang tidak pernah ada habisnya.

Marco mulai melangkah kembali menuju titik yang dimana air terjun itu berada. Tidak ada satu jam perjalanan, marco tiba disebuah hamparan mirip dengan pantai. Dimana diujung depan lagi pantai tadi terlihat air terjun itu berada.

Laut pantai bagian selatan hutan ini nampak tenang bermandikan sinar layaknya bulan purnama, redup tidak terang namun cukup membuat jelas layaknya matahari ketutup mendung tebal. Hanya ombak kecil yang saling susul menyusul ketepian dengan pelan. Berbeda dengan hari hari biasanya dilaut selatan pulau jawa, ombak yang besar bergulung menghantam karang yang tidak nampak, bagi yang pernah melihatnya.

Marco menatap kearah lautan lepas yang luas. Dengan tanpa mengurangi kesadaran dirinya jika sewaktu waktu ada musuh yang datang menyerang. Marco menarik napas panjang untuk menyalurkan tenaga inti cahaya ke keningnya. Cahaya yang terlihat bisa menerangi penglihatannya beberapa saat setelah marco melakukan apa yang menurut nalurinya benar, nampak sebuah gapura besar terlihat beberapa meter berdiri didepannya. Puluhan penjaga berbagai bentuk binatang laut nampak bersiaga didepan gapura. Yang menarik perhatian adalah sosok gurita raksasa berwarna merah sebesar rumah dengan tentakelnya yang besar serta cumi cumi biru yang memegang keris dan tombak di salah satu tentakel kanan dan kirinya.

Dari kejauhan, tampak istana megah nampak berdiri diatas laut dibelakang gapura tersebut. Jaraknya yang lumayan jauh membuat detail istana tidak terlihat jelas dari sudut pandang marco kali ini. Dan air terjun itu terlihat jelas ada dibelakang istana tersebut.

Marco pun segera melangkahkan dirinya menuju gapura itu. Untuk menemui sang penjaga tadi.

“.....Selamat malam saudara - saudara sekalian...” marco memberi salam setelah dekat dengan penjaga gapura. Para penjaga keheranan dan terkejut karena ada manusia yang tiba - tiba berbicara dengan mereka.

“...Siapa manusia ini? Kalian kenal mereka?..” terdengar bisik - bisik diantara para penjaga kecuali si gurita merah raksasa dan gurita biru yang diam dan tenang.

“...eheemmm..” gurita merah raksasa berdehem dengan suara yang berat. Seketika penjaga lainnya yang sedang berbisik bisik pun diam, suasana menjadi hening kala itu.

“...Siapa kamu anak muda..dan bagaimana kamu bisa kesini,..” Suara berat gurita merah raksasa terdengar memecah keheningan.

“...Mohon maaf kedatangan saya mengganggu ketenangan saudara sekalian. saya ingin menghadap penguasa disini..” Jawab marco dengan sopan

“..Ingin menghadap ratu maksudmu, ada keperluan apa?..” Kali ini gurita biru yang berbicara.

“...Sekali lagi saya mohon maaf. Kami tidak bisa memberi tahu kepada saudara - saudara. saya ingin berbicara dengan ratu langsung....” marco lalu mengeluarkan gelang lengannya tanda penguasa atlantis , siapa tahu berlaku. Bathinnya. Para penjaga pun paham dengan plakat lengan yang dipegang oleh marco dari energi yang ditangkapnya..

“... dia penguasa atlantis dari permukaan dunia ARKA..” ucap salah satu penjaga..

“... diaaamm, jangan berisik..”... ujar gurita merah raksasa.

Setelah melihat tanda penguasa atlantis, gurita merah raksasa ini segera membalikkan badan kearah istana. Tiba - tiba ia melayang dan melesat dengan kecepatan tinggi.

Disaat marco menunggu, marco mendengar jikalau sang ratu akan melakukan ritual diair terjun, ritual untuk membuatnya awet muda dan mempertajam keilmuan abadinya dari pembicaraan yang dia tangkap.

“...zlaabbb”....”...time pause”... marco menghentikan waktu kala itu dan segera menyelinap masuk kedalam kawasan dan segera menuju kelokasi air terjun dengan jurus langkah kilatnya.

Dan disinilah marco saat ini, duduk diantara bebatuan air terjun menunggu kedatangan sang ratu untuk diajaknya diskusi.

Ketika marco memandangi air terjun dia melihat disisi samping air terjun terdapat bukit tinggi dan terlihat ada semacam pendopo diatasnya.

“... apa aku kesana saja, mungkin disana sang ratu melakukan ritual...” bathinnya

Sejurus kemudian dengan melayang marco menuju kearah bukit itu.

Sesampainya di puncak bukit, marco melihat sebuah pendopo indah tanpa atap. Tentu saja itu merupakan bangunan gaib kelihatannya. Empat buah tiang dari kayu berukir indah berhiaskan emas berlian dan permata. Dinding sebatas tinggi lutut orang dewasa menjadi pembatas bangunan itu mengelilingi bangunan. Kain sutera putih tipis warna keemasan berkibar pelan diikat disetiap tiang kayu. Sedangkan empat perempuan berkebaya hijau duduk bersimpuh di luar pendopo di sebelah kanan dan kiri menghadap kearah pantai dari atas bukit ini.

Terlihat seorang wanita duduk memandang kearah langiit yang sedang terlihat cerah saat ini, tentunya dengan raut wajah senang. Kulit tubuhnya terlihat putih mulus wajahnya yang terlihat mirip dengan para selebgram yang rame rame oplas dagunya biar tirus, kecerahan wajah yang seakan memantulkan cahayanya tersendiri. Meski terlihat dari samping, kecantikannya terpancar dengan jelas.

Dengan jarak sekitar tiga puluh meter dari pendopo, marco merasa aman dan tidak akan mengganggu jalannya ritual. Bathinnya.

“..mungkinkah ratu itu adalah orang yang didalam pendopo?” Tanya marco pada dirinya sendiri.

Dalam diamnya marco memperhatikan kegiatan yang ada dipendopo yang dihias indah itu.

“...kita kembali keistana...”Terdengar pelan suara lembut sang ratu memberi perintah. Keempat perempuan berkebaya hijau lalu berbalik arah ke arah ratu, lalu menyembah. Keempatnya lalu berdiri.

Dengan langkah kilatnya marco segera menuju pendopo itu. Dan berdiri didepan sang ratu dengan jarak beberapa puluh meter jauhnya. Namun jelas sekali marco bisa melihat cantiknya sang ratu, dan bongkahan didepannya yang menggugah birahi tentunya.

“...Maaf mengganggu kenyamanan ratu..” Marco langsung menyembah sambil sedikit membungkuk ketika sudah dekat dengan pendopo.

Kelima perempuan di pendopo pun kaget dan segera menoleh kearah sumber suara.

“...Siapa kamu..berani beraninya kamu masuk tanpa izin kewilayah ini..” Salah satu wanita pengawal ratu dengan suara beratanya sambil melesat melayang kearah marco yang masih menyembah.

Ia lalu memasang kuda - kuda siap menyerang. Ketiga pengawal yang lainnya segera ikut melesat dan mengepung marco kala itu.

“...Mohon ampun atas kelancangan saya, saya saat ini dalam kondisi mendesak dan ingin bertemu ratu ...” marco berbicara dengan tenang sambil tetap dalam posisi menyembah tanda kesopanannya.

“...Ikat! dia...” Salah satu pengawal yang terlihat senior memberi perintah. Lalu mereka berempat mengepalkan tangan kanan masing - masing. Setelah merapal mantra, kepalan tangan dihentak kedepan seperti sedang melempar. Dari telapak tangan yang dihentak, munculah sinar hijau panjang seperti tali menuju ke arah marco. Sinar hijau itu terus memanjang dan mengitari tubuh marco yang merupakan sasaran mereka. Lalu marco pun terikat dibagian perut sampai dada. Ikatanya sangat kencang, namun marco tidak berusaha melepaskan diri. Dengan tetap tenang tidak berusaha melepaskan dari ikatan.

‘...Saya mohon dengan sangat, biarkan saya menghadap sang ratu. Karena saya datang dengan damai tidak bermaksud berperang..” Sekali lagi marco memohon kepada para empat penjaga sang ratu.

“...ratu tidak ada urusan dengan kamu, mati kamu sekarang!...”Keempat penjaga mengangkat tangan kanannya dengan jari telunjuk dan jari tengah diacungkan. Lalu jari - jari tersebut mengeluarkan sinar hijau cerah siap untuk menyerang.

‘.......Hentikan!........”Terdengar suara dari dalam pendopo. Para pengawal itu pun segera membatalkan serangan karena paham dengan suara yang memberi perintah.

“...Bawa kemari orang itu.....” ucap ratu merasa penasaran, karena pemuda itu bisa melihat dirinya dan para pengawalnya. Ia berpikir bahwa yang datang bukan orang sembarangan.

“..Baik ratu....”..Salah satu pengawal itu pun menarik tali gaib pengikat dan menyeret marco dengan berdiri kearah pendopo. Sesampainya di dekat pendopo, tali gaib pengikat pun dilepas.

“...Berlutut! kamu didepan ratu ...” Perintah peminpin pengawal sang ratu.

Pundak marco pun ditekan kebawah sehingga kedua lututnya terpaksa berlutut.

“.....Siapa kamu, lancang sekali menemuiku secara sembarangan...” Ujar ratu yang sudah berdiri menghadap kearah marco. Kecantikan yang luar biasa, bahkan melebihi ratu penguasa kerajaan api istrinya yang ketiga. Kembali lagi bukan rumput tetangga lebih hijau yaa pembaca sekalian..!

“...Mohon maaf ratu....” Ujar Marco sambil menyembah.

“...Kedatangan saya kesini dalam menjalankan tugas penting untuk menjaga kedamaian di alam ini..” ucap marco dengan sopan menjelaskan kondisinya.

“... Menjaga kedamaian? Kamu bahkan baru saja mengganggu kedamaianku. Bagaimana bisa kalian menjaga kedamaian alam ini?...” ratu menatap kearah Marco yang ada didepannya bergantian dengan tatapan marco kepada sang ratu didepannya.

“...Wah orangnya cantik sexy tetapi sayangnya galak....” marco membatin sambil menunduk.

“..mohon beribu ribu maaf kepada ratu. Jika bukan karena keterpaksaan, saya tidak berani menghadap ratu secara gegabah...”Ujar Marco.

“...Pandai bicara kamu manusia. Lekas, katakan keperluanmu kemari..”

“...Terimakasih ratu. Kedatangan hamba memberanikan diri menghadap adalah untuk meminta petunjuk terkait penguasa dimensi dan cara mendapatkan keabadian..” Marco mengutarakan maksud kedatangannya.

“...APA!!.....” sang ratu terlihat memasang ekspresi marah. Emosinya seketika menaik, namun ia berusaha menahannya dengan cara mengepalkan kedua tangannya.

“....Kedatanganmu saja sudah menggangguku, apalagi meminta petunjuk tentang penguasa dimensi lalu cara mendapatkan keabadian. Apa kamu sudah siap mati?!..Jangan karena kamu bisa masuk kewilayahku saat ini maka kamu bisa seenaknya bicara anak muda..” jawab ratu dengan nada emosi.

“......Mohon ampun ratu, mengingat pentingnya permintaan hamba, hamba memberanikan diri menghadap untuk meminta petunjuk...” ucap marco

“...Sepenting apa hingga kamu harus menyelinap datang ketempat ini?...” pertanyaan ratu

“...Sesaat lagi invasi mungkin akan segera terjadi. Sebenarnya ini bukan pribadi saya, tetapi peperangan melindungi alam dan segala makhluk didalamnya. Hal ini terkait keberadaan batu inti ASPI yang ada pada saya saat ini. Batu ASPI menjadi sangat berharga bagi kelompok kelompok serakah, hingga menjadi incaran mereka untuk dikuasai, sedangkan hamba belum bisa menemukan dimana letak para kelompok yang serakah tersebut...” ucap marco menjelaskan dengan jelas.

“..Untuk kamu ketahui, kehancuran dunia ini sama sekali bukan urusan saya. Jadi apa pentingnya memberikan petunjuk atau bahkan memberikan pusaka yang aku miliki saat ini padamu..” sang ratu bersikeras tidak memberikan permintaan Marco.

“...Memang benar, secara langsung, apapun hasil dari peperangan ini bukan urusan ratu. Akan tetapi apabila saya gagal menghentikan ambisi para kelompok yang serakah tadi guna menguasai ASPI maka ketentraman dan kenyaman yang selama ini ratu rasakan akan hilang. Sebab para kelompok ini tentunya sangat ingin menguasai alam ini untuk mereka sendiri. Entah apa yang akan mereka lakukan terhadap makhluk - makhluk selain kaum mereka jika nanti benar - benar memenangkan peperangan. Termasuk terhadap ratu sendiri...” Marco lalu menatap ke arah ratu yang ada didepannya dan berhenti berbicara sejenak.

“...Untuk itulah... saya memerlukan petunjuk dari ratu agar dapat menghentikan ancaman terhadap kita semua kedepannya. Lebih baik saya segera mendapatkan mereka lebih awal untuk mencegah peperangan kedepannya.” Lanjut Marco

Sang ratu pun terdiam sesaat setelah mendengar penjelasan yang barusan ia dengar. Terlintas dibenaknya ada benarnya pemuda didepannya ini.

“.....Oh iya siapa namamu?...” Sambil menatap Marco.

“.....Hamba bernama Marco.....”Jawab Marco.

Sang ratu lalu membalikan badannya menghadap kearah pantai membelakangi Marco. Ia merasa bahwa perkataan Marco memang ada benarnya dan masuk akal. Bahwa perilaku kelompok serakah yang sangat mengkhawatirkan sudah ia ketahui sejak dahulu kala. Hanya saja, sudah lebih dari seribuan tahun ini ia tidak banyak mendengar sepak terjang para kelompok ini. Hanya beberapa kejadian kecil yang melibatkan mereka. Hingga dirinya merasa jika makhluk - makhluk hitam itu sudah bukan ancaman lagi. Namun saat ini, tiba – tiba saja ada manusia yang datang dengan permintaan yang mengejutkan serta membawa kabar yang tidak menyenangkan. Kabar bahwa para kelompok serakah itu muncul kembali dengan tujuan yang sama, yaitu merebut ASPI guna menjadi yang paling berkuasa. Sang ratu seperti melihat siluet cerita orang tuanya terdahulu.

“...hemmm.. Air gaib ratu... air ini merupakan tetesan air sakti yang sangat langka. Air yang dapat memberikan kekuatan bagi orang yang meminumnya, orang itu akan mempunyai kemampuan bisa melihat dari jarak puluhan ribu kilometer, kemudian peminumnya bisa memiliki kemampuan penguasaan waktu maju dan waktu mundur, bukan hanya menghentikan waktu saja, dan orang itu juga nantinya mampu mengubah masa depan...” Akhirnya ratu berbicara setelah agak lama terdiam.

“...Memerlukan waktu seribu lima ratus tahun untuk memperoleh satu tetes saja. Dan, air ini sangat kuperlukan untuk menambah kekuatanku sebenarnya. Kamu, marco, apa jaminannya bahwa apa yang kau katakan adalah benar....” Sepertinya sang ratu masih belum percaya sepenuhnya terhadap Marco.

“........Hamba tidak bisa memberikan jaminan apa apa ratu, namun hamba berjanji akan sekuat tenaga segera mencari penguasa dimensi guna bisa mendapatkan petunjuk dimana keberadaan para kelompok serakah itu dan segera melenyapkan mereka agar tidak terjadi peperangan dimasa depan...” ucap marco menyakinkan sang ratu.

Sang ratu tersentak dengan kata - kata terakhir Marco. Ia tidak pernah membayangkan jika semua miliknya musnah. Perasaan bahwa kekuatan dan kekusaanya merupakan hal yang akan dimiliki selamanya. Namun, begitu mendengar perkataan Marco, muncul kekhawatiran dalam dirinya terhadap hal - hal buruk yang bisa menimpanya. Mengingat kaum kelompok serakah ini rata - rata berkemampuan hebat apalagi Khan, raja kelompok mereka.

Ratu merogoh kantong dalam pakaiannya, kemudian nampak sang ratu mengulurkan tangan kanannya dengan telapak tangan terbuka menghadap keatas.... Tiba - tiba diatas telapak tangan, muncul sebuah tempat penyimpanan sebesar ibu jari terbuat dari permata transparan dan bening.

“..Ini adalah air sakti yang aku punya, dan tidak ada lagi yang lainnya. Manfaatkan sebaik - baiknya karena seribu empat ratus tahun lagi baru aku bisa mendapatkannya...” Ratu berjalan mendekat kearah Marco dan menyerahkan wadah tersebut meski merasa berat hati. Namun bayangan kehilangan segala miliknya dirasa akan lebih berat. Marco segera menerima dengan kedua telapaknya.

“...Terimakasih ratu. Semoga dengan kemurahan hati dari ratu, dapat memberikan kebaikan bagi kita semua...”.. kemudian marco membukanya dan

“... gleeekkk...” didepan sang ratu marco menelan tetesan air sakti itu.

“...blaaarrr...cliiiing......”... suara bunyi kilatan effek cahaya setelah air itu terminum oleh marco. Marco merasa perubahan dirinya merasa luar biasa, seluruh sel sel dalam tubuhnya terlihat bekerja tidak normal tubuhnya bisa menghilang dan muncul, silih berganti, matanya bisa bercahaya hijau layaknya mata anakconda raksasa yang bisa melihat mangsanya jauuh ribuan kilometer jauhnya. Beberapa saat lamanya marco berada dalam efek tetesan air ajaib ratu tadi.

Satu menit..

Lima menit

Sepuluh menit

Hingga marco kembali tersadar kembali setelah dia mengalami perjalanan waktu kewaktu dirinya, dia melihat siluet perjalanannya milyaran tahun yang lalu sama persis seperti yang terlukis dalam dinding yang pernah dia lihat kala itu bersama mendiang okas. Setelah melihat reaksi air ajaib itu reda, kemudian sang ratu mendekati marco kembali.

“... selanjutnya apa rencanamu anak muda??...” tanya sang ratu kepada marco

“.. hamba harus segera menemui penguasa dimensi dilangit tingkat tujuh ratu..” ucap marco

“...dengan bantuannya hamba dapat segera menjelahi dimensi dan melenyapkan potensi potensi kejahatan dimasa depan..”...jawabnya dengan sopan dan tegas.

“.....Oh ya ya.. berhati - hatilah.”..Jawab ratu menjawab dengan setengah percaya...

“... petunjukku untuk melangkah menuju langit tingkat empat, kamu harus bisa menguasai kemampuanmu dengan lebih tinggi lagi, karena yang aku ketahui dilangit tingkat empat ada banyak penguasa ilmu kesaktian dimensi tingkat rendah berada, kondisi wilayah langit tingkat empat sangat membingungkan, karena sisi bagian atas bisa menjadi bawah dan begitu sebaliknya...” ujar sang ratu memberikan petunjuknya.

“.. kamu bisa naik hingga ujung atas air terjun ini untuk bisa menerobos kelangit tingkat empat anak muda..” kembali sang ratu memberikan petunjuk jalan bagi marco.

“... terima kasih ratu... hamba izin pamit undur diri...”..

Terlihat sang ratu memberikan aba aba tangan kepada keempat pengawalnya, dalam hitungan detik keempat pengawalnya lenyap tak terlihat lagi ada disekitar pendopo. Kini tinggallah mereka berdua.

“... kenapa terburu buru anak muda...istirahatlah sebentar..” terlihat sang ratu mulai merapat kearah marco. Tercium bau semerbak wangi yang sangat membius sang lelaki.

Penampakan sang ratu yang terlihat proporsional tinggi 175cm kulit yang putiih bersih, baju hijau yang melingkupinya terlihat sexy dengan bongkahan belahan dadanya yang terlihat seukuran jeruk pulau dewata yang masih muda, sekal, padat, belahan yang mengintip yang mengisyaratkan dibalik bajunya terdapat dua bongkahan padat dada sang pemiliknya. Belahan bawahan bajunya yang memanjang hingga ke pinggangnya, membuat langkah kakinya terlihat jenjang putiih dan sesekali terlihat area kewanitaannya mengintip keluar mengejek sang pejantan didepannya. Sungguh pemandangan yang menaikkan birahi marco yang sudah entah beberapa lama semenjak hubungan badannya terakhir dengan sang istri ketiganya kala itu.

Entah siapa yang memulainya.. tidak menunggu lama keduanya saling mendekat saling melepaskan bajunya masing masing. Udara yang dingin kala itu mendera, dipendopo yang hanya tinggal mereka berdua penghuninya, disaksikan suara deru air terjun disampingnya, kedua sejoli itu saling melumat saling berbagi hasrat. Diposisikannya sang ratu yang sudah telanjang bulat, dengan posisi 90 derajat sudutnya, tangan ratu memegang meja yang ada dipendopo kaki jenjang tingginya terlihat terbuka. Terlihat lubang kewanitaan yang terpampang indah didepannya marco dengan posisi sang ratu saat ini. Marco menyentuhnya sesaat. Kemudian berhenti, dan ia sendiri membuka pakaian bawahnya. Membuat batang kemaluannya yang sudah begitu keras terlihat dengan jelas, sesaat sang ratu memegangnya kemudian dengan lembut di arahkannya ke lubang kewanitaannya yang sudah terlihat telah basah, dari belakang.

“....Uhhhhh!......”Terdengar, desahan sang ratu saat batang kemaluan itu mulai menggesek bibir kewanitaannya. Ia tak juga menoleh ke belakang. Sang ratu menikmatinya. Suasana bercinta diluar kamar, disamping air terjun dipendopo tempatnya melakukan ritual. Benar benar impiannya untuk melepas keperawanannya yang sudah dia jaga ribuan tahun lamanya.

Hingga...

Ia merasakan batang itu perlahan-lahan mulai memasukinya. sang ratu memejamkan mata, dengan kondisi mulutnya yang menganga menahan nikmat yang begitu bertubi-tubi menderanya. Perlahan tapi pasti, hingga batang itu telah mentok di dalam lubang kenikmatan sang ratu. Mata yang terlihat merem melek, karena sangat nikmatnya.

Marco mulai menggerakkannya...perlahan dengan tusukan tusukan pelan namun penuh dengan keromantisan dan gairah. Tusukan yang hingga menyentuh dinding penghalang.

Marco tersenyum sendiri..

Marco mulai bergerak dengan ritme goyangannya mulai naik turun memompa lubang kewanitaan sang ratu dari belakang.

“.....Plok!!! Plok!!! Plok!!! ...Uhhhhh Ahhhhhhh... kamu ihhhhhh, uhhhh Ihhh oughhhhhh! Ihhhhhhh! ..”” hanya suara desahan yang membahana dipendopo samping air terjun itu.

“...Plok! Plok! Plok!. “

Ditariknya kepala sang ratu, hingga mata mereka saling memandang. marco masih dengan kondisi menggoyangkan keluar masuk pusakanya di dalam lubang kenikmatan milik sang ratu, dengan posisi dari belakang.

“..........ohhhh. Enak...ooohhh... nikmat! Ahhhhhhh. ..... ohhh!......” suara lengkuhan nafsu birahi sang ratu yang merancu tidak karuan saat itu.

“......Plok! Plok! Plok!!! .....Mmmmfhhhhmmmmm!......” sesaat sang ratu melepas ciuman mereka. Kepalanya geleng-geleng, hingga mulutnya kembali menganga.

“.....ohhhh..enaaak,,,ooooh...nikmaatnyaaa ...”...suara parau penuh dengan intonasi birahi disertai melengkungnya tubuh sang ratu pertanda dia mau mencapai klimaksnya yang kesekian kali. Sedotan sedotan pun dirasakan kuat sekali didalam sana oleh marco.

Mendengar itu, marco makin mempercepat genjotannya. Hingga terasa, tubuh sang ratu menegang. Dan melengking menandakan orgasmenya telah ia capai.

“........OHHHHHHH! hosh hosh hosh...”

“.........Hash! Hash! Hash! Anak muda... maaf, aku sudah mengganggu birahimu ...Hash!...Aku menginginkanmu anak muda... “ ujarnya

Marco merespondnya dengan langsung mengganti posisi. Dimana ia mulai menindih tubuh sang ratu yang ditaruhnya diatas pelataran meja, sambil menancapkan batang kemaluannya kembali ke dalam lubang kenikmatannya. Tanpa ampun marco menggauli menusuk nusuk lubang kewanitaan sang ratu, tanpa memperdulikan kembali mereka ada dipendopo.

“........PLOK!!! PLOK!!! PLOK!!!.........” Hingga cukup lama mereka bergoyang. Berganti posisi, dan terdengar erangan panjang dari keduanya.

“.........Ohhhhhh.......aaaaaaakuuuuuuuuu keluaaaaaaaarrrr....”Teriakan keras sang ratu.

“........Aku jugaaaaa.........” teriakan marco menimpali

“........Plok! Plok! Plok! .............Arghhhhhhhhhhh” Teriak Marco, merapatkan pelukannya ke tubuh sang ratu. Menancapkan sedalam-dalamnya batang kemaluannya di dalam liang senggama sang gadis. Hingga batang itu berkedut-kedut sesaat. Dan.....

“......! Croot... Croot... Crot....” Beberapa kali, marco menembakkan calon calon raja di dalam rahim sang ratu tanpa jeda.

Sesaaat marco mendiamkan pusakanya, hingga terlihat jelas diatas meja lelehan warna pink keluar dengan sendirinya dari lubang kewanitaan sang ratu. Keperawanan keempat bagi marco.

“... terima kasih anak muda...”...ucap sang ratu raut wajah bahagia terlihat kala itu..

“... oh yaa marco kan namamu..”...ucapnya kembali

Dengan menganggukkan kepala marco tanda ia setuju.

“.. terimalah keabadianku bersama dengan hilangnya kesucianku yang telah engkau ambil barusan...”..tiba tiba muncul cahaya kehijauan dari dalam diri sang ratu meluncur masuk kedalam jantung marco.

“..karena hanya dengan cara inilah kamu bisa memerangi kelompok kelompok serakah itu.. tubuhmu bisa terluka parah akibat pertempuran, namun dirimu akan selalu abadi hingga akhir zaman nantinya...” ucap sang ratu

“...terima kasih pengorbananmu sang ratu...aku sungguh tidak bisa berkata kata..” ucap marco.

“.. sudahlah anak muda oh ya ... jika benih ini terlahir nantinya, dia yang akan meneruskan kejayaanku. disini..” ucapnya melanjutkan sambil memegang perutnya...

“.. keliatannya sudah menjadi garisan hidupmu dan diriku saat ini sudah saling terikat anak muda, jadi kapanpun kamu bisa memanggilku cukup dengan membayangkan diriku dan menyebutkan namaku D-I-A-N-D-R-A..” ucapnya sambil memeluk marco manja.

“...aku tahu kamu telah memiliki pasangan hidup, dan memang sudah menjadi garis hidupmu untuk memiliki kesemua wanitamu tanpa ada rasa cemburu satu sama lainnya, nikmatilah hidupmu anak muda..fokuslah terhadap tujuanmu terlebih dahulu..”... ujarnya.

“... jangan lupakan aku anak muda...” tiba tiba sang ratu menghilang kala itu.

........bersambung
Suwun dhe @Hiukali
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd