Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan Cewek Eksibisionis

P.O.V. Silvia
Bloody Night…

Semalam Sheryn menginap di rumahku dan pagi ini sebelum kelas online dimulai, kita bangun untuk jogging di cluster sebelah, masih dalam satu kompleks perumahanku. Tepat Pk. 05.00 kita membawa mobil untuk menyeberang ke cluster sebelah, aku memakai half tank top ketat yang membuat putingku ngecap dipadukan dengan super hotpants yang memamerkan pahaku. Sedangkan Sheryn memakai kemben yang hanya menutup areal susunya saja, putingnya ngecap, bagian bawah susunya (underboob) sedikit terlihat, dipadukan dengan hotpants dengan jejaring di samping kanan dan kiri. Susu Sheryn berguncang ketika jogging, sehingga menarik perhatian beberapa penghuni yang juga jogging di pagi itu. Menjelang Pk. 05.30, sinar matahari mulai menampakkan sinarnya, membuat keminiman pakaian kita jadi lebih terlihat jelas utamanya putting kita. Kebetulan aku memakai warna putih yang membuat samar-samar warna putingku terlihat. Kemben Sheryn agak melorot karena susunya terlihat mencuat, yang membuat orang-orang sekitar makin mengarahkan pandangannya ke kita. Kita sempat duduk-duduk di pinggir jalan yang terdapat taman untuk sekedar melepas lelah, dengan sedikit membungkuk seolah mencium lutut, Sheryn sukses membuat orang yang lewat melongo karena mendapat pandangan susunya yang bergelantung. Tidak lama, Pk. 06.30, kita kembali ke tempat mobil terparkir dan meninggalkan areal cluster tersebut.

Setibanya di rumah, kita langsung bugil, lalu bergantian membersihkan diri dan makan roti sebagai pengganti sarapan. Pk. 08.00 baik aku dan Sheryn sama-sama mengawali kelas online dalam kondisi yang sama-sama bugil, hanya wajah kita saja yang terlihat. Dosenku membahas progress dari project kelompok yang telah diberikan sebagai pengganti UAS, di kelompok-ku yang terdiri atas 3 cowok dan 2 cewek telah mencapai 80 %, kebetulan dua mata kuliah selanjutnya, dosennya berhalangan hadir, jadi kita ada waktu untuk menuntaskan 20 % sisanya yaitu penggabungan apa yang kita kerjakan masing-masing supaya tidak menjadi beban berlebih di saat UAS.

Karena masih berada di rumah masing-masing, jadinya kita melanjutkan pembicaraan melalui Video Conference tentang bagaimana kita menyelesaikan 20 % project mata kuliah ini. Sama seperti beberapa waktu lalu, aku ikut di Video Conference dalam kondisi masih bugil, aku menutup tubuh bagian depanku dengan bantal yang akhirnya diambil keputusan bahwa mereka berempat akan ke rumahku untuk penggabungan masing-masing bagian mereka siang nanti jam 2 di rumahku. Sebelum mengakhiri Video Conference kembali teman-teman kelompokku menggoda :

A – Astrid; C – Charles; T – Tommy; H – Hans

C : Sil, kamu ndak pake baju lagi tah ?

Aku : emang kenapa ? kok kepo amat sih ?
T : hehehe… ya bikin penasaran aja Sil, kamu tiap di rumah ndak pernah pake baju ya

H : wah asyik nih, kita bisa lihat donk, kan tar ke rumah Silvi
Aku : yeee… enak aja, mau pake baju apa ndak ya urusanku donk, dah ah jangan kepo…

A : iya, tar liat sendiri aja, Silvi make baju ndak pas kita ke rumahnya
Aku : yeee, pasti pake lah… hahahaha

A : oh berarti bener ya sekarang ndak pake ?
Aku : hehehehe, iya aku lagi ndak pake baju, gerah.

C : ndak pake celana juga
Aku : iya

H : what, bugil donk ?
Aku : lha emang kenapa kalo aku bugil sih, kok kalian yang heboh

T : pengen liat donk
Aku : yeee, enak aja…

H : bikin penasaran aja kamu ini, Sil… tar bugil aja ya
Aku : yeee.. enggak lah, pas kalian datang ya aku pake baju lah

A : tapi ndak make celana ? hahaha…
Aku : Astrid… huh… bukannya belain malah ngomporin, jelas pake lah…

A : hahaha… tuh wajah ketiga cowok pada mupeng
Aku : yeee… salah mereka donk, sapa suruh mupeng… hahahaha

Akhirnya kita menghentikan bully-an ini dan fix janjian jam 2 mereka ke rumahku untuk garap project yang hanya kurang 20 %. Kalau dipikir-pikir, ketiga temen cowok-ku bukan tipikal cowok nakal atau usil, mereka cenderung baik-baik, ndak neko-neko, bayangin bully-an tadi, aku jadi tertantang untuk godain mereka. Niat dan pemikiranku ini kuutarakan kepada Sheryn, komentarnya selama aku berani dan yakin dengan penilaianku tadi, Sheryn mendukung 1000 %. Wakakakak…

Makan siang kita order melalui layanan online, ketika driver mengirimkan pesanan, aku dan Sheryn sama-sama membuka pintu, mengambil makanan dengan kondisi bottomless, Sheryn memakai half tank top, putingnya nyaris terlihat dari underboob, aku memakai kaos singlet. Driver tersebut terlihat kaget dengan dandanan kita, lalu menunduk menghindari melihat susu kita, malah tambah kaget karena pas nunduk, driver tersebut malah melihat vagina kita, lalu aku ceples pantat Sheryn dan bilang “Heh… kita belom pake celana”, lalu aku bilang ke bapaknya, “Maaf pak, lupa make celana…”. Drivernya hanya mengangguk, lalu segera ngacir meninggalkan tempat, kita malah ketawa-ketawa, vagina kita jadi basah dan horny. Belum sempat masturb, aku sudah mendapat WA kalau teman-temaku sedang otw ke rumah, akhirnya aku bersiap diri untuk menyambut mereka.

Aku memakai hem lengan pendek milik Ko Henry warna biru muda, cukup panjang sampai menutupi pantat, lalu aku memakai half cup bra ukuran 38 D yang aku punya, hanya cup dan tali ke belakang saja yang kupakai, kedua tali pundak, aku lepas, lalu aku turunin sedikit sehingga dari celah kancing atau dari atas, putingku bakal terlihat, terlebih 1 kancing aku lepas. Tepat jam 2, mereka datang hampir bersamaan, aku mempersilahkan mereka masuk lalu duduk lesehan di karpet yang ada, aku sudah sediakan meja kecil untuk laptop. Hans yang ada di sebelahku, melirik ke celah hem yang kupakai, sebelahku juga ada Astrid yang memperhatikan laptop. Hans terlihat ndak konsen, lalu Tommy beranjak ke belakangku, dimana posisi Hans dan Tommy pasti dapat melihat isi bra yang kupakai mengingat ukurannya yang jauh lebih besar dan celah hem yang lebar. Aku membuka kancing kedua lalu mengibaskan hem ini, sambil mengatakan “gerah”… Dari depan Charles bisa melihat bra merah maroon yang kupakai dan samar-samar bisa melihat putingku, hanya Astrid saja yang diam tak berkomentar namun terlihat melirik ke arah susuku. Tiba-tiba, Sheryn yang hanya memakai kaos singlet panjang keluar dan bertanya kepadaku :

Sheryn : Ce, bh-ku dimana ya ? Eh… ups… ada tamu, maaf.
Aku : ya di keranjang baju lah

Charles, Tommy, Astrid, dan Hans melihat kaget ke arah Sheryn, putingnya nyaris terlihat, samar-samar ngecap, lalu ketika berbalik, kaos singlet itu hanya menutup sebagian pantatnya.

C : busyet, tuh sapa Sil ?

Aku : temen aku
H : wuih sexy amat, melonnya gede

Aku : hush… bisa aja
A : wah gilak Sil, temen-mu ndak sadar ada kita, mana ndak make daleman lagi, tuh cowok-cowok pada melongo…

Lalu sebentar Sheryn keluar dan kembali bertanya ke aku

Sheryn : ndak nemu ce, itu kayake kamu pake deh
Aku : oh iya, aku pake

Lalu aku melepas kaitan bra di belakang, kemudian mengeluarkan-nya dari celah hem-ku lalu melempar ke Sheryn.

A : wah gilak kamu Sil, tuh cowok pada mupeng, susumu keliatan lho.
Aku : gerah nih, Trid. Eh awas ya kalian, garap nih project, jangan kemana-mana matanya, gerah nih

H : lha ngeliat yang bagus, jadi ndak konsen
T : betul, tenang Sil, rahasiamu aman di kita

Kondisi sekarang tetap 2 kancing teratas terbuka, keempat temanku dapat melihat susuku dengan jelas, terutama Hans dan Tommy. Akhirnya dalam tempo 1,5 jam selesai lah penggabungan project kita, lalu aku meletakkan kedua tanganku di belakang karena cukup pegal juga. Oleh Astrid, tugas project ini segera di upload ke link yang telah disiapkan oleh dosen pengampu. Lalu aku mengibaskan hem yang aku pakai sehingga susuku kembali terlihat sebentar.

A : Eh Sil, dari tadi tuh cowok pada ngamatin kamu terus, ati-ati dah kamu diterkam

Aku : iya nih matanya ndak bisa dijaga, palingan kan kalian sudah sering lihat di film-film
H : iya lihat di film, belum pernah lihat aslinya, hahahaha… maaf-maaf Sil… ndak tahan

A : apanya yang ndak tahan nih, Hans ?
H : ndak tahan pengen lihat terus, tapi sekarang sudah ditutup

C : Betul Hans, lihat di film iya, lihat aslinya baru sekarang nih…
T : aku acungin jempol, kamu berani banget, kita salut sama kamu

Aku : halah… ngerayu nih
C : bukan Sil, ini yang bener, kita salut, kamu tuh percaya sama kita, hehehe… kamu emang terbiasa bugil nih kayaknya

Aku : ya iya, aku terbiasa bugil, karena emang gerah banget, kalo bugil kan isis.. hehehe
A : wah gilak kamu terang-terangan ngomong gitu

Aku : lha gimana, pokok kalian jangan ember aja, kan kata Charles tadi aku percaya sama kalian
A : iya juga nih, cuman omonganmu jadi mancing ke mereka, hahahaha

Aku : lha trus aku kudu yak apa
C : ya bugil aja Sil, anggap aja kita dapat rejeki, kamunya enak ndak gerah, sapa tau Astrid ikutan

A : yee.. enak aja kalian ini
Aku : jadi kalian pengen liat aku bugil, tar abis ini pasti minta ijin ngocok bareng, eh… ups… hahahaha

T : ya kalo kamu ngijinkan ndak apa-apa, win win solution, sama-sama open, entah Astrid
A : endak, aku ndak ikut-ikut dah. Masak ya kamu mau bugil di depan mereka

Aku : ya aku mau bugil, kalian pulang aja, kan tugas sudah upload
H : kan masih nunggu balasan dari dosen, sapa tau ada yang kurang

Aku : hhmmm… iya juga sih, ya sudah aku ke dalam aja, gerah…
H : jangan Sil, disini aja… hehehehe

Aku : ya sudah jangan ember ya, awas kalian ember, aku hajar burung kalian satu-satu and no touch ya…
H : ampon Sil… jangan, aset masa depan nih…

Lalu aku melepas satu per satu kancing hem ini sampai terlepas semua, dilanjutkan dengan melepas hem ini, full bugil.

A : gilak kamu Sil, berani juga ya
Aku : yah susuku kecil, palingan ndak menarik juga buat mereka, beda kayak susumu gini, keknya bagus

A : ckckck… gilak---gilak… hahahaha ga aku sangka kamu begini
Aku : nah katanya win win solution, kok cuman aku yang buka

H : iya nih, mendesak banget, sungkan sama Astrid, kamu ndak buka sekalian ta ?
A : yeee… kagak mau

Lalu perlahan Hans, Tommy, dan Charles, melepas celana mereka, cd mereka lalu diturunkan sampai lutut. Burung mereka bertiga sudah pada berdiri, padahal cuman melihat susuku yang imut ini. Rata-rata panjang burung mereka pas segenggam tangan mereka, punya Hans sedikit lebih kecil. Dibandingkan Ko Henry, jauh dari sisi panjang dan diameter. Astrid terlihat kaget dengan tingkah kita berempat, terlebih melihat ketiga cowok ini pada mengelus-elus burung mereka masing-masing.

T : kita boleh kocok, Sil ?
Aku : silahkan aja, awas jangan kotorin karpet ini ya

A : what ? wow…
C : Sil, boleh liat lebih ndak, vaginamu kayaknya ndak berbulu

Mereka bertiga mulai mengocok burung mereka masing-masing, sementara aku membuka kaki-ku, mengangkang, memperlihatkan vaginaku yang mulus tidak berbulu sama sekali, bahkan aku juga membuka bibir vaginaku, membuat mereka lebih kencang lagi mengocok burung mereka. Di luar dugaan, Astrid terlihat horny dengan 3 burung terpampang di matanya, lalu Astrid memasukkan tangannya ke dalam kaosnya dari bawah, meremas susunya, lalu 1 tangan lainnya memasukkan ke dalam celana, menggosok vaginanya. Ternyata Astrid suka masturb juga, hahahaha…

Tiba-tiba aku ada ide, aku berdiri, kemudian membelakangi mereka, selanjutnya aku nungging sambil membuka bibir vaginaku, 10 detik aku melakukannya, lalu kembali duduk dan mengangkang. Sewaktu aku melakukannya, Charles mencapai orgasmenya, memuncratkan spermanya lumayan banyak, sebentar Tommy dan Hans memuncratkan spermanya masing-masing.

Aku memberikan tissue, lalu mereka membersihkan burung mereka masing-masing, barulah Astrid orgasme dengan sedikit mendesah. Astrid tersipu melihat kita memperhatikan dia mendesah.

H : wah, Trid, kamu jago gosok juga ya ?
A : ah sial, awas ya kamu ember semua
Aku : oh tidak mungkin, kalo mereka ember, aku punya powernya. Nih rekaman mereka ngocok tanpa kita berdua terlihat.

Aku sengaja meminta Sheryn merekam dan zoom langsung ke mereka, mereka pun ketakutan terlebih Hans yang sudah punya cewek, kan ndak lucu kalau ketauan ceweknya. Hahaha… 15 menit kemudian dosen kita confirm bahwa project telah memenuhi syarat, mereka pun pamit pulang. Selama itu pula aku tetap bugil, vaginaku terlihat melelehkan cairan, aku horny berat. Ketika mereka pulang, barulah aku masturb bersamaan dengan Sheryn juga ikut masturb.

Bertepatan kita selesai masturb, Ko Henry muncul, rupanya dia ada tugas dinas ke kota ini, urusannya sudah selesai, mampirlah ke rumahku. Wah sayang sekali, andai sedikit bersabar, aku sudah dapat burungnya Ko Henry yang lebih mantap ketimbang masturb. Aku pun menceritakan apa yang telah aku lakuin sambil memperlihatkan video dari Sheryn, lalu kita bertiga mandi bersama-sama. Sheryn sempat menyatakan kekagumannya terhadap burung Ko Henry yang berbeda sekali dengan burung ketiga temanku.

Karena lapar, Ko Henry mengajak kita untuk keluar makan. Kita mau makan di sebuah café yang menunjukkan pemandangan alam dan areal olahraga elit. Aku memakai terusan tank top backless warna hitam yang panjangnya pas di pantat, belahan dada rendah, sedangkan Sheryn memakai terusan hem yang tidak kalah mininya, kancing teratas dan terbawah tidak dipasang. Sesampainya di café tersebut, kita memilih di lantai dua dan kebetulan tidak ada sama sekali yang menempati lantai 2. Kita duduk di sofa yang lumayan rendah. Ketika melihat buku menu, wajah waiter melihat ke arah susuku dan Sheryn yang memang dengan posisi ini menjadi terbuka lebar, apalagi Sheryn sempat melepas kancing kedua dari atas. Setelah selesai memesan menu, kita bersantai sambil ngobrol, Sheryn bertanya tentang ML ke aku dan Ko Henry. Nampaknya Sheryn bergelora dan sudah mantap untuk mencobanya. Aku memberikan ide, untuk sama seperti kita tidak memakai kondom sama sekali agar lebih terasa.

Karena minimnya pakaian yang kita pakai, vagina kita terekspos dengan jelas, lalu aku menaikkan bagian bawah pakaianku sehingga aku langsung duduk di sofa, Sheryn juga melepas kancing kedua dari bawah dan menaikkan-nya sama sepertiku. Ko Henry yang duduk di sebelah Sheryn, satu sofa dengannya, melepas satu kancing bagian atas sehingga ahanya 1 kancing saja yang terpasang. Ketika waiter datang mengantar makanan, seolah tidak sengaja, tali terusan tank topku melorot ke siku sementara aku berpura-pura asyik bermain smartphone, susuku terlihat jelas, vaginaku juga. Begitu pula dengan Sheryn, yang lebih nampak terlihat vaginanya.

Sebelum makan, aku diminta bertukar denganKo Henry, aku duduk 1 sofa dengan Sheryn, sebelum pindah, Ko Henry melepas 1 kancing tersisa dari Sheryn, pasrah dilepas. Jika dilihat sikon, tubuh bagian depan Sheryn tidak tertutup dan karena sofa yang tinggi serta berada di lantai 2, membuat kita tidak terlihat. Pandangan depan kita mengarah langsung ke sebuah lapangan olah raga elit, Ko Henry menurunkan satu tali tank topku membuat susuku kembali terlihat, karena sikon yang enak, aku melepas pakaianku menjadi bugil, Sheryn juga melakukan hal yang sama, kita berdua makan dalam kondisi bugil. 15 menit kemudian makanan kita habis, lalu Ko Henry meminta kepada waiter di bawah bill tagihan. Aku memakai pakaianku, Sheryn juga tetapi belum mengancingkannya sehingga ketika waiter datang, mereka agak kaget melihat kondisi Sheryn. Setelah membayar, kita meninggalkan areal café tersebut. Vagina kita basah sekali, horny sekali, sesampainya di mobil, kita langsung bugil.

Sesampainya di rumahku, Sheryn memantapkan hati untuk melepas keperawanan-nya, dia sudah sangat penasaran dengan nikmatnya ML. Sheryn bercumbu dengan Ko Henry, diremasnya susunya, dibelainya burung Ko Henry sampai tegak. Aku menghubungi teman-teman di kota sebelah dan video call bersama-sama, melihat Sheryn dijebol vaginanya untuk kali pertama. Sheryn dan Ko Henry berada di posisi 69 saling melumat kemaluan mereka masing-masing sementara aku hanya bisa menggosok-gosok vaginaku sendiri. Sheryn minta dicoblos dalam posisi missionari, vaginanya yang basah membantu masuknya burung Ko Henry ke vaginanya. Sheryn mengerang sedikit, lalu lebih banyak mendesah, darah perawannya begitu banyak tercecer, berbeda denganku. Setelah Sheryn mencapai orgasme pertamanya, Ko Henry mencabut burungnya lalu mereka menuju kamar mandi untuk saling membersihkan. Sheryn berjalan agak terpincang-pincang, lalu kembali berbaring bersama kita sementara burung Ko Henry masih tegak berdiri belum orgasme.

Sheryn masih mengelus-elus burung Ko Henry lalu mengarahkan tangan Ko Henry ke vaginanya, digosoknya vagina Sheryn sampai basah kembali. Hanya berselang 30 menit dari orgasmenya pertama, Sheryn siap memasukkan burung Ko Henry ke dalam vaginanya, kali ini dalam posisi woman on top. Sheryn begitu menikmati tiap genjotan yang dilakukan, sambil meremas-remas susunya, memlintir putingnya, sampai akhirnya mereka orgasme bersamaan, sperma Ko Henry meleleh keluar dari vaginanya. Ko Henry lalu menghisap dan menjilati vaginaku sampai aku orgasme lalu kita bersama-sama membersihkan diri.

Sebelum tidur, Sheryn yang terkuras tenaganya merasa lapar lalu mengajak kita untuk membeli cemilan di mini market atau drive thru fast food. Sheryn memakai kain pantai, aku memakai kaos singlet. Suasana mini market yang sepi, hanya ada penjaga 1 cowok 1 cewek, membuat Ko Henry tidak mau turun, hanya mengawasi dari luar saja, padahal pakaian kita cukup minim, kaos singlet-ku hanya menutup separo pantat. Ya sudah kita masuk saja, berjalan dari rak ke rak, dan tiba-tiba tersadari bahwa televisi CCTV blank biru, artinya CCTV sedang mati. Aku berjalan menuju kasir, lalu menunduk di seberang pinggir kasir mengambil masker yang ada di bawah, membuat kaos singlet ku tertarik keatas, mas-mas terlihat kaget, kain pantai Sheryn juga agak melorot memperlihatkan sebagian aerolanya. Tiba-tiba hujan deras turun ketika kita membayar belanjaan kita, di luar pintu masuk bersebelahan dengan kasir, Sheryn melepas kain pantainya lalu menutupi di kepala kita berdua menembus hujan, dengan kondisi begini, pantat kita terlihat dengan jelas, dan masuk mobil dalam kondisi basah kuyup. Di dalam mobil Sheryn langsung memakan cemilannya, lalu membuang bungkus cemilannya dalam kondisi bugil, turun menuju tempat sampah di depan pintu masuk. Kala itu hujan rintik-rintik, bertepatan dengan Sheryn membuang bungkus makanan ringan, mas-mas tersebut keluar dan mereka berpapasan mata, melihat kondisi Sheryn yang bugil. Sheryn tersenyum, lalu kembali ke mobil sembari berkata, “pakaian kita basah mas”.

Kita kembali ke rumahku lanjut tidur, subuh keesokan harinya Ko Henry mau kembali ke kota asalnya, tak lupa sebelum kembali kita ML bergantian, setelah aku orgasme, Sheryn pun meminta burungnya menerjang vaginanya, Sheryn ditusuk dalam posisi doggy style.

Sekian update dari kita, semoga para suhu cocok. Thanks.
 
Update yang seru dan mantab. Ane jadi penasaran sama Astrid. Diem diem naughty juga dia. Kalo boleh tau profil Astrid seperti apa ya? Wardrobe / gaya busana, postur, usia, atau karakter mungkin? Sama selamat buat Miss Sheryn udah 'lulus'. Dia ga kesakitan gitu diperawani big dick nya Ko Henry? Darah nya banyak berarti lumayan banyak yg sobek. Kan kalo vagina perawan pertama kali di penetrasi itu kaya ada bunyinya 'kret...kret..kret' gitu
aku juga baru tau kalau Astrid begitu, Astrid belum punya cowok, seumuranku, wardrobe normal sih, nothing sexy, nothing special, biasa aja. Tinggi 165 an, berat mungkin 45-50, bra kira-kira 32B. Aku ndak mendengar bunyinya suhu, kayaknya karena burung Ko Henry basah kena air liur Sheryn, dan vagina Sheryn becek banget, masuknya jadi lebih smooth... hahaha...

Silvi kalau nakal ceples saja pantatmya, Sher
auh....

Setiap update pasti mantab sist.. 👍👍👍
makasi suhu...
 
P.O.V. Silvia
Bloody Night…

Semalam Sheryn menginap di rumahku dan pagi ini sebelum kelas online dimulai, kita bangun untuk jogging di cluster sebelah, masih dalam satu kompleks perumahanku. Tepat Pk. 05.00 kita membawa mobil untuk menyeberang ke cluster sebelah, aku memakai half tank top ketat yang membuat putingku ngecap dipadukan dengan super hotpants yang memamerkan pahaku. Sedangkan Sheryn memakai kemben yang hanya menutup areal susunya saja, putingnya ngecap, bagian bawah susunya (underboob) sedikit terlihat, dipadukan dengan hotpants dengan jejaring di samping kanan dan kiri. Susu Sheryn berguncang ketika jogging, sehingga menarik perhatian beberapa penghuni yang juga jogging di pagi itu. Menjelang Pk. 05.30, sinar matahari mulai menampakkan sinarnya, membuat keminiman pakaian kita jadi lebih terlihat jelas utamanya putting kita. Kebetulan aku memakai warna putih yang membuat samar-samar warna putingku terlihat. Kemben Sheryn agak melorot karena susunya terlihat mencuat, yang membuat orang-orang sekitar makin mengarahkan pandangannya ke kita. Kita sempat duduk-duduk di pinggir jalan yang terdapat taman untuk sekedar melepas lelah, dengan sedikit membungkuk seolah mencium lutut, Sheryn sukses membuat orang yang lewat melongo karena mendapat pandangan susunya yang bergelantung. Tidak lama, Pk. 06.30, kita kembali ke tempat mobil terparkir dan meninggalkan areal cluster tersebut.

Setibanya di rumah, kita langsung bugil, lalu bergantian membersihkan diri dan makan roti sebagai pengganti sarapan. Pk. 08.00 baik aku dan Sheryn sama-sama mengawali kelas online dalam kondisi yang sama-sama bugil, hanya wajah kita saja yang terlihat. Dosenku membahas progress dari project kelompok yang telah diberikan sebagai pengganti UAS, di kelompok-ku yang terdiri atas 3 cowok dan 2 cewek telah mencapai 80 %, kebetulan dua mata kuliah selanjutnya, dosennya berhalangan hadir, jadi kita ada waktu untuk menuntaskan 20 % sisanya yaitu penggabungan apa yang kita kerjakan masing-masing supaya tidak menjadi beban berlebih di saat UAS.

Karena masih berada di rumah masing-masing, jadinya kita melanjutkan pembicaraan melalui Video Conference tentang bagaimana kita menyelesaikan 20 % project mata kuliah ini. Sama seperti beberapa waktu lalu, aku ikut di Video Conference dalam kondisi masih bugil, aku menutup tubuh bagian depanku dengan bantal yang akhirnya diambil keputusan bahwa mereka berempat akan ke rumahku untuk penggabungan masing-masing bagian mereka siang nanti jam 2 di rumahku. Sebelum mengakhiri Video Conference kembali teman-teman kelompokku menggoda :

A – Astrid; C – Charles; T – Tommy; H – Hans

C : Sil, kamu ndak pake baju lagi tah ?

Aku : emang kenapa ? kok kepo amat sih ?
T : hehehe… ya bikin penasaran aja Sil, kamu tiap di rumah ndak pernah pake baju ya

H : wah asyik nih, kita bisa lihat donk, kan tar ke rumah Silvi
Aku : yeee… enak aja, mau pake baju apa ndak ya urusanku donk, dah ah jangan kepo…

A : iya, tar liat sendiri aja, Silvi make baju ndak pas kita ke rumahnya
Aku : yeee, pasti pake lah… hahahaha

A : oh berarti bener ya sekarang ndak pake ?
Aku : hehehehe, iya aku lagi ndak pake baju, gerah.

C : ndak pake celana juga
Aku : iya

H : what, bugil donk ?
Aku : lha emang kenapa kalo aku bugil sih, kok kalian yang heboh

T : pengen liat donk
Aku : yeee, enak aja…

H : bikin penasaran aja kamu ini, Sil… tar bugil aja ya
Aku : yeee.. enggak lah, pas kalian datang ya aku pake baju lah

A : tapi ndak make celana ? hahaha…
Aku : Astrid… huh… bukannya belain malah ngomporin, jelas pake lah…

A : hahaha… tuh wajah ketiga cowok pada mupeng
Aku : yeee… salah mereka donk, sapa suruh mupeng… hahahaha

Akhirnya kita menghentikan bully-an ini dan fix janjian jam 2 mereka ke rumahku untuk garap project yang hanya kurang 20 %. Kalau dipikir-pikir, ketiga temen cowok-ku bukan tipikal cowok nakal atau usil, mereka cenderung baik-baik, ndak neko-neko, bayangin bully-an tadi, aku jadi tertantang untuk godain mereka. Niat dan pemikiranku ini kuutarakan kepada Sheryn, komentarnya selama aku berani dan yakin dengan penilaianku tadi, Sheryn mendukung 1000 %. Wakakakak…

Makan siang kita order melalui layanan online, ketika driver mengirimkan pesanan, aku dan Sheryn sama-sama membuka pintu, mengambil makanan dengan kondisi bottomless, Sheryn memakai half tank top, putingnya nyaris terlihat dari underboob, aku memakai kaos singlet. Driver tersebut terlihat kaget dengan dandanan kita, lalu menunduk menghindari melihat susu kita, malah tambah kaget karena pas nunduk, driver tersebut malah melihat vagina kita, lalu aku ceples pantat Sheryn dan bilang “Heh… kita belom pake celana”, lalu aku bilang ke bapaknya, “Maaf pak, lupa make celana…”. Drivernya hanya mengangguk, lalu segera ngacir meninggalkan tempat, kita malah ketawa-ketawa, vagina kita jadi basah dan horny. Belum sempat masturb, aku sudah mendapat WA kalau teman-temaku sedang otw ke rumah, akhirnya aku bersiap diri untuk menyambut mereka.

Aku memakai hem lengan pendek milik Ko Henry warna biru muda, cukup panjang sampai menutupi pantat, lalu aku memakai half cup bra ukuran 38 D yang aku punya, hanya cup dan tali ke belakang saja yang kupakai, kedua tali pundak, aku lepas, lalu aku turunin sedikit sehingga dari celah kancing atau dari atas, putingku bakal terlihat, terlebih 1 kancing aku lepas. Tepat jam 2, mereka datang hampir bersamaan, aku mempersilahkan mereka masuk lalu duduk lesehan di karpet yang ada, aku sudah sediakan meja kecil untuk laptop. Hans yang ada di sebelahku, melirik ke celah hem yang kupakai, sebelahku juga ada Astrid yang memperhatikan laptop. Hans terlihat ndak konsen, lalu Tommy beranjak ke belakangku, dimana posisi Hans dan Tommy pasti dapat melihat isi bra yang kupakai mengingat ukurannya yang jauh lebih besar dan celah hem yang lebar. Aku membuka kancing kedua lalu mengibaskan hem ini, sambil mengatakan “gerah”… Dari depan Charles bisa melihat bra merah maroon yang kupakai dan samar-samar bisa melihat putingku, hanya Astrid saja yang diam tak berkomentar namun terlihat melirik ke arah susuku. Tiba-tiba, Sheryn yang hanya memakai kaos singlet panjang keluar dan bertanya kepadaku :

Sheryn : Ce, bh-ku dimana ya ? Eh… ups… ada tamu, maaf.
Aku : ya di keranjang baju lah

Charles, Tommy, Astrid, dan Hans melihat kaget ke arah Sheryn, putingnya nyaris terlihat, samar-samar ngecap, lalu ketika berbalik, kaos singlet itu hanya menutup sebagian pantatnya.

C : busyet, tuh sapa Sil ?

Aku : temen aku
H : wuih sexy amat, melonnya gede

Aku : hush… bisa aja
A : wah gilak Sil, temen-mu ndak sadar ada kita, mana ndak make daleman lagi, tuh cowok-cowok pada melongo…

Lalu sebentar Sheryn keluar dan kembali bertanya ke aku

Sheryn : ndak nemu ce, itu kayake kamu pake deh
Aku : oh iya, aku pake

Lalu aku melepas kaitan bra di belakang, kemudian mengeluarkan-nya dari celah hem-ku lalu melempar ke Sheryn.

A : wah gilak kamu Sil, tuh cowok pada mupeng, susumu keliatan lho.
Aku : gerah nih, Trid. Eh awas ya kalian, garap nih project, jangan kemana-mana matanya, gerah nih

H : lha ngeliat yang bagus, jadi ndak konsen
T : betul, tenang Sil, rahasiamu aman di kita

Kondisi sekarang tetap 2 kancing teratas terbuka, keempat temanku dapat melihat susuku dengan jelas, terutama Hans dan Tommy. Akhirnya dalam tempo 1,5 jam selesai lah penggabungan project kita, lalu aku meletakkan kedua tanganku di belakang karena cukup pegal juga. Oleh Astrid, tugas project ini segera di upload ke link yang telah disiapkan oleh dosen pengampu. Lalu aku mengibaskan hem yang aku pakai sehingga susuku kembali terlihat sebentar.

A : Eh Sil, dari tadi tuh cowok pada ngamatin kamu terus, ati-ati dah kamu diterkam

Aku : iya nih matanya ndak bisa dijaga, palingan kan kalian sudah sering lihat di film-film
H : iya lihat di film, belum pernah lihat aslinya, hahahaha… maaf-maaf Sil… ndak tahan

A : apanya yang ndak tahan nih, Hans ?
H : ndak tahan pengen lihat terus, tapi sekarang sudah ditutup

C : Betul Hans, lihat di film iya, lihat aslinya baru sekarang nih…
T : aku acungin jempol, kamu berani banget, kita salut sama kamu

Aku : halah… ngerayu nih
C : bukan Sil, ini yang bener, kita salut, kamu tuh percaya sama kita, hehehe… kamu emang terbiasa bugil nih kayaknya

Aku : ya iya, aku terbiasa bugil, karena emang gerah banget, kalo bugil kan isis.. hehehe
A : wah gilak kamu terang-terangan ngomong gitu

Aku : lha gimana, pokok kalian jangan ember aja, kan kata Charles tadi aku percaya sama kalian
A : iya juga nih, cuman omonganmu jadi mancing ke mereka, hahahaha

Aku : lha trus aku kudu yak apa
C : ya bugil aja Sil, anggap aja kita dapat rejeki, kamunya enak ndak gerah, sapa tau Astrid ikutan

A : yee.. enak aja kalian ini
Aku : jadi kalian pengen liat aku bugil, tar abis ini pasti minta ijin ngocok bareng, eh… ups… hahahaha

T : ya kalo kamu ngijinkan ndak apa-apa, win win solution, sama-sama open, entah Astrid
A : endak, aku ndak ikut-ikut dah. Masak ya kamu mau bugil di depan mereka

Aku : ya aku mau bugil, kalian pulang aja, kan tugas sudah upload
H : kan masih nunggu balasan dari dosen, sapa tau ada yang kurang

Aku : hhmmm… iya juga sih, ya sudah aku ke dalam aja, gerah…
H : jangan Sil, disini aja… hehehehe

Aku : ya sudah jangan ember ya, awas kalian ember, aku hajar burung kalian satu-satu and no touch ya…
H : ampon Sil… jangan, aset masa depan nih…

Lalu aku melepas satu per satu kancing hem ini sampai terlepas semua, dilanjutkan dengan melepas hem ini, full bugil.

A : gilak kamu Sil, berani juga ya
Aku : yah susuku kecil, palingan ndak menarik juga buat mereka, beda kayak susumu gini, keknya bagus

A : ckckck… gilak---gilak… hahahaha ga aku sangka kamu begini
Aku : nah katanya win win solution, kok cuman aku yang buka

H : iya nih, mendesak banget, sungkan sama Astrid, kamu ndak buka sekalian ta ?
A : yeee… kagak mau

Lalu perlahan Hans, Tommy, dan Charles, melepas celana mereka, cd mereka lalu diturunkan sampai lutut. Burung mereka bertiga sudah pada berdiri, padahal cuman melihat susuku yang imut ini. Rata-rata panjang burung mereka pas segenggam tangan mereka, punya Hans sedikit lebih kecil. Dibandingkan Ko Henry, jauh dari sisi panjang dan diameter. Astrid terlihat kaget dengan tingkah kita berempat, terlebih melihat ketiga cowok ini pada mengelus-elus burung mereka masing-masing.

T : kita boleh kocok, Sil ?
Aku : silahkan aja, awas jangan kotorin karpet ini ya

A : what ? wow…
C : Sil, boleh liat lebih ndak, vaginamu kayaknya ndak berbulu

Mereka bertiga mulai mengocok burung mereka masing-masing, sementara aku membuka kaki-ku, mengangkang, memperlihatkan vaginaku yang mulus tidak berbulu sama sekali, bahkan aku juga membuka bibir vaginaku, membuat mereka lebih kencang lagi mengocok burung mereka. Di luar dugaan, Astrid terlihat horny dengan 3 burung terpampang di matanya, lalu Astrid memasukkan tangannya ke dalam kaosnya dari bawah, meremas susunya, lalu 1 tangan lainnya memasukkan ke dalam celana, menggosok vaginanya. Ternyata Astrid suka masturb juga, hahahaha…

Tiba-tiba aku ada ide, aku berdiri, kemudian membelakangi mereka, selanjutnya aku nungging sambil membuka bibir vaginaku, 10 detik aku melakukannya, lalu kembali duduk dan mengangkang. Sewaktu aku melakukannya, Charles mencapai orgasmenya, memuncratkan spermanya lumayan banyak, sebentar Tommy dan Hans memuncratkan spermanya masing-masing.

Aku memberikan tissue, lalu mereka membersihkan burung mereka masing-masing, barulah Astrid orgasme dengan sedikit mendesah. Astrid tersipu melihat kita memperhatikan dia mendesah.

H : wah, Trid, kamu jago gosok juga ya ?
A : ah sial, awas ya kamu ember semua
Aku : oh tidak mungkin, kalo mereka ember, aku punya powernya. Nih rekaman mereka ngocok tanpa kita berdua terlihat.

Aku sengaja meminta Sheryn merekam dan zoom langsung ke mereka, mereka pun ketakutan terlebih Hans yang sudah punya cewek, kan ndak lucu kalau ketauan ceweknya. Hahaha… 15 menit kemudian dosen kita confirm bahwa project telah memenuhi syarat, mereka pun pamit pulang. Selama itu pula aku tetap bugil, vaginaku terlihat melelehkan cairan, aku horny berat. Ketika mereka pulang, barulah aku masturb bersamaan dengan Sheryn juga ikut masturb.

Bertepatan kita selesai masturb, Ko Henry muncul, rupanya dia ada tugas dinas ke kota ini, urusannya sudah selesai, mampirlah ke rumahku. Wah sayang sekali, andai sedikit bersabar, aku sudah dapat burungnya Ko Henry yang lebih mantap ketimbang masturb. Aku pun menceritakan apa yang telah aku lakuin sambil memperlihatkan video dari Sheryn, lalu kita bertiga mandi bersama-sama. Sheryn sempat menyatakan kekagumannya terhadap burung Ko Henry yang berbeda sekali dengan burung ketiga temanku.

Karena lapar, Ko Henry mengajak kita untuk keluar makan. Kita mau makan di sebuah café yang menunjukkan pemandangan alam dan areal olahraga elit. Aku memakai terusan tank top backless warna hitam yang panjangnya pas di pantat, belahan dada rendah, sedangkan Sheryn memakai terusan hem yang tidak kalah mininya, kancing teratas dan terbawah tidak dipasang. Sesampainya di café tersebut, kita memilih di lantai dua dan kebetulan tidak ada sama sekali yang menempati lantai 2. Kita duduk di sofa yang lumayan rendah. Ketika melihat buku menu, wajah waiter melihat ke arah susuku dan Sheryn yang memang dengan posisi ini menjadi terbuka lebar, apalagi Sheryn sempat melepas kancing kedua dari atas. Setelah selesai memesan menu, kita bersantai sambil ngobrol, Sheryn bertanya tentang ML ke aku dan Ko Henry. Nampaknya Sheryn bergelora dan sudah mantap untuk mencobanya. Aku memberikan ide, untuk sama seperti kita tidak memakai kondom sama sekali agar lebih terasa.

Karena minimnya pakaian yang kita pakai, vagina kita terekspos dengan jelas, lalu aku menaikkan bagian bawah pakaianku sehingga aku langsung duduk di sofa, Sheryn juga melepas kancing kedua dari bawah dan menaikkan-nya sama sepertiku. Ko Henry yang duduk di sebelah Sheryn, satu sofa dengannya, melepas satu kancing bagian atas sehingga ahanya 1 kancing saja yang terpasang. Ketika waiter datang mengantar makanan, seolah tidak sengaja, tali terusan tank topku melorot ke siku sementara aku berpura-pura asyik bermain smartphone, susuku terlihat jelas, vaginaku juga. Begitu pula dengan Sheryn, yang lebih nampak terlihat vaginanya.

Sebelum makan, aku diminta bertukar denganKo Henry, aku duduk 1 sofa dengan Sheryn, sebelum pindah, Ko Henry melepas 1 kancing tersisa dari Sheryn, pasrah dilepas. Jika dilihat sikon, tubuh bagian depan Sheryn tidak tertutup dan karena sofa yang tinggi serta berada di lantai 2, membuat kita tidak terlihat. Pandangan depan kita mengarah langsung ke sebuah lapangan olah raga elit, Ko Henry menurunkan satu tali tank topku membuat susuku kembali terlihat, karena sikon yang enak, aku melepas pakaianku menjadi bugil, Sheryn juga melakukan hal yang sama, kita berdua makan dalam kondisi bugil. 15 menit kemudian makanan kita habis, lalu Ko Henry meminta kepada waiter di bawah bill tagihan. Aku memakai pakaianku, Sheryn juga tetapi belum mengancingkannya sehingga ketika waiter datang, mereka agak kaget melihat kondisi Sheryn. Setelah membayar, kita meninggalkan areal café tersebut. Vagina kita basah sekali, horny sekali, sesampainya di mobil, kita langsung bugil.

Sesampainya di rumahku, Sheryn memantapkan hati untuk melepas keperawanan-nya, dia sudah sangat penasaran dengan nikmatnya ML. Sheryn bercumbu dengan Ko Henry, diremasnya susunya, dibelainya burung Ko Henry sampai tegak. Aku menghubungi teman-teman di kota sebelah dan video call bersama-sama, melihat Sheryn dijebol vaginanya untuk kali pertama. Sheryn dan Ko Henry berada di posisi 69 saling melumat kemaluan mereka masing-masing sementara aku hanya bisa menggosok-gosok vaginaku sendiri. Sheryn minta dicoblos dalam posisi missionari, vaginanya yang basah membantu masuknya burung Ko Henry ke vaginanya. Sheryn mengerang sedikit, lalu lebih banyak mendesah, darah perawannya begitu banyak tercecer, berbeda denganku. Setelah Sheryn mencapai orgasme pertamanya, Ko Henry mencabut burungnya lalu mereka menuju kamar mandi untuk saling membersihkan. Sheryn berjalan agak terpincang-pincang, lalu kembali berbaring bersama kita sementara burung Ko Henry masih tegak berdiri belum orgasme.

Sheryn masih mengelus-elus burung Ko Henry lalu mengarahkan tangan Ko Henry ke vaginanya, digosoknya vagina Sheryn sampai basah kembali. Hanya berselang 30 menit dari orgasmenya pertama, Sheryn siap memasukkan burung Ko Henry ke dalam vaginanya, kali ini dalam posisi woman on top. Sheryn begitu menikmati tiap genjotan yang dilakukan, sambil meremas-remas susunya, memlintir putingnya, sampai akhirnya mereka orgasme bersamaan, sperma Ko Henry meleleh keluar dari vaginanya. Ko Henry lalu menghisap dan menjilati vaginaku sampai aku orgasme lalu kita bersama-sama membersihkan diri.

Sebelum tidur, Sheryn yang terkuras tenaganya merasa lapar lalu mengajak kita untuk membeli cemilan di mini market atau drive thru fast food. Sheryn memakai kain pantai, aku memakai kaos singlet. Suasana mini market yang sepi, hanya ada penjaga 1 cowok 1 cewek, membuat Ko Henry tidak mau turun, hanya mengawasi dari luar saja, padahal pakaian kita cukup minim, kaos singlet-ku hanya menutup separo pantat. Ya sudah kita masuk saja, berjalan dari rak ke rak, dan tiba-tiba tersadari bahwa televisi CCTV blank biru, artinya CCTV sedang mati. Aku berjalan menuju kasir, lalu menunduk di seberang pinggir kasir mengambil masker yang ada di bawah, membuat kaos singlet ku tertarik keatas, mas-mas terlihat kaget, kain pantai Sheryn juga agak melorot memperlihatkan sebagian aerolanya. Tiba-tiba hujan deras turun ketika kita membayar belanjaan kita, di luar pintu masuk bersebelahan dengan kasir, Sheryn melepas kain pantainya lalu menutupi di kepala kita berdua menembus hujan, dengan kondisi begini, pantat kita terlihat dengan jelas, dan masuk mobil dalam kondisi basah kuyup. Di dalam mobil Sheryn langsung memakan cemilannya, lalu membuang bungkus cemilannya dalam kondisi bugil, turun menuju tempat sampah di depan pintu masuk. Kala itu hujan rintik-rintik, bertepatan dengan Sheryn membuang bungkus makanan ringan, mas-mas tersebut keluar dan mereka berpapasan mata, melihat kondisi Sheryn yang bugil. Sheryn tersenyum, lalu kembali ke mobil sembari berkata, “pakaian kita basah mas”.

Kita kembali ke rumahku lanjut tidur, subuh keesokan harinya Ko Henry mau kembali ke kota asalnya, tak lupa sebelum kembali kita ML bergantian, setelah aku orgasme, Sheryn pun meminta burungnya menerjang vaginanya, Sheryn ditusuk dalam posisi doggy style.

Sekian update dari kita, semoga para suhu cocok. Thanks.
Waaa... Thanks update nya Sis... Selalu memukau...😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd