Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Perjalanan Hidup Anak Bali

Poll fantasy seputar ojek yg seperti apa untuk chapter 5 nanti

  • Penumpang muda / Perawan

    Votes: 42 35,3%
  • Penumpang Setengah baya

    Votes: 17 14,3%
  • Penumpang kantoran

    Votes: 21 17,6%
  • Penumpang Berhijab

    Votes: 65 54,6%
  • Penumpang ekshib / maniac

    Votes: 19 16,0%
  • Lain2 silahkan isi di kolom komentar

    Votes: 2 1,7%

  • Total voters
    119
  • Poll closed .
Welcome back bli, akhirnya ada update ny lagi.
Dimaklumi bli, semprot tempat refresh dari real life, jadi ya jangan di paksakan, real life dahulu baru semprot. Sehat selalu bli biar bisa nulis sampe tamat..
 
Selamat pagi salam sejahtera

pertama-tama ane mau terimakasih sama om-om dan tante yg selama ini setia dukung ane dalam ngembangin cerita wayan sampai sejauh ini. ane mau minta maaf karena selepas bulan januari, ane g bisa update seperti biasanya. harap dimaklumi tugas negara gak bisa di tinggal. jadi untuk sementara waktu sampai dengan waktu yg tak dapat dipastikan ane mau mundur diri dulu dari cerita ini. berikut chapter 2 dari season 3 yg sebenernya udah ane rampungin dari bulan januari kemarin. cm belum sempet ane post...



3 hari setelah persetubuhanku dengan Gina, akhirnya Rina baru mau bicara denganku. Meskipun sebenarnya dia tak tahu apa yg aku lakukan dan dengan siapa aku melakukannya. Namun nalurinya tetap menuntunnya untuk menuduhku berselingkuh dengan wanita lain. Akhirnya aku jujur dengannya bahwa ada seorang perempuan bernama Gina yg memohon untuk diberikan 1 tempat dalam daftar pelamar yg lolos seleksi sebagai karyawan baru.

Sudah barang tentu dia marah terhadapku. Segala kata umpatan di tujukan untukku. Aku hanya bisa pasrah menghadapinya. Karena Aku berpikir bahwa apa yg aku lakukan itu memanglah salah. Setelah ia selesai melampiaskan kemarahannya, dia kemudian memelukku dan lalu bicara jujur padaku bahwa dia pun sebenarnya pernah melakukan hubungan badan dengan orang lain. Orang tersebut adalah Mr. Charles, dia mengatakan padaku bahwa dia melakukannya sewaktu kita berdua sedang merampungkan kesepakatan dengan perusahaan Mr. Charles di Malaysia beberapa pekan yg lalu. Aku tersenyum, dia terheran. Aku berkata padanya bahwa aku mengetahui semua yg ia lakukan. Dia memelukku kembali dan kali ini semakin erat seraya menangis meminta maaf padaku. Aku menatap matanya tajam, aku mengatakan padanya bahwa aku baik-baik saja dan rela jika itu adalah sesuatu yg menguntungkan bagi perusahaan yg sedang kita rintis bersama. Aku hanya berpesan padanya bahwa aku tidak ingin membesarkan anak yg bukan darah dagingku sendiri, jadi aku memintanya untuk menjaga agar dia bermain aman dan tidak hamil dengan laki-laki lain.

Setelah percakapan itu akhirnya aku dan dia membuat sebuah kesepakatan bahwa. Aku ataupun dia boleh melakukan persetubuhan dengan orang lain dengan syarat, tanpa ada cinta diantaranya dan juga jangan pernah ada anak yg terlahir dari hasil persetubuhan itu. Dengan kata lain aku dan Rina menyepakati sebuah open relationship. Lalu aku bicara padanya mengenai Gina. Aku tertarik untuk menjadikannya salah satu staf di kantor. Melihat pengalamannya di bidang marketing, sehingga membuatnya cocok untuk menempati posisi marketing di kantor baru ini. Rina mengernyitkan dahinya, lalu berkata “hmmmm, ini sih bakalan dipake terus sama kamu. Enak di kamu gak enak di aku kalo gini” tapi setelah menjelaskan dan membujuknya, akhirnya Rina setuju untuk menjadikan Gina sebagai marketing.

Kembali ke kantor, mendapatkan 1 klien membuat kita berempat menjadi sibuk. Karena banyak hal yg harus dikerjakan, mulai dari training kepada para calon pekerja yg lulus seleksi, dan lain-lain. Selain Gina, ada salah seorang pegawai baru yg kami rekrut, ia kami tugaskan sebagai trainer. Dia bernama Sulis, mantan rekan kuliah Rina yg sudah malang melintang di dunia pelatihan kerja dan sudah pergi ke penjuru negeri ini. Sulis ini telah menikah dan telah memiliki seorang anak laki-laki. Walaupun sudah memiliki anak, namun Sulis nampak masih sangat energik dan cantik.

Sebulan telah berlalu dari pertama kali kantor ini berdiri. Tambahan tenaga dari Gina dan juga Sulis membuat kantor ini semakin sibuk. Bagaimana tidak Gina berhasil mendapatkan klien baru yaitu perusahaan yg bergerak dibidang Garmen, lebih tepatnya Pabrik Sepatu merk ternama. Tidak main-main, perusahaan itu membutuhkan setidaknya 200 pekerja baru untuk menempati lini produksi mereka yg kini bertambah karena adanya kontrak baru dari pemilik merk sepatu tersebut. Untuk itu aku dan Rina juga menambah beberapa staf yg bertugas untuk merekrut para calon karyawan itu. Aku menghubungi Grace menawarkan padanya kesempatan untuk bergabung bersama kami. Namun Grace menolak dengan alasan, ia tidak ingin terlibat lagi dalam hubungan cinta antara aku, dia dan juga Rina. Biar bagaimanapun Grace juga pernah bahkan lebih sering berhubungan badan denganku dulu kala.

Lalu aku mencoba menghubungi Niken, mantan admin ku sewaktu aku bekerja sebagai Akuntan dulu. Aku tau dia tidak memiliki basic sebagai seorang recruiter. Namun aku dulu juga tidak memilikinya dan hasilnya sekarang berkata lain. Jadi menurutku itu semua hanya masalah waktu saja. Segala hal sebenarnya dapat dengan sangat mudah dipelajari. Niken setuju bergabung, Rina memberikan lampu hijau tanda bahwa dia setuju. Namun Rina semakin kesal terhadapku karena dia khawatir bahwa semua staf yg ada akan menjadi pelampiasan nafsu seksualku. Bagaimana tidak dari 7 orang staf hanya aku saja yg laki-laki.

Hari yg sibuk dimulai. Kita semua terlibat dalam pencarian 200 orang pekerja yg diminta oleh klien. Semua bekerja, semua mencari orang-orang yg pantas mendapatkan pekerjaan tersebut. Di sela-sela aktivitas itu, Evelyn meminta tolong padaku atau pada Rina untuk mengantarnya ke Mall untuk mencari pakaian karena pakaian yg ia punya ada yg rusak saat ia laundry. Rina menyuruhku untuk pergi berdua saja dengannya karena dia masih memiliki banyak tugas yg harus diselesaikan. Sore hari tiba, aku dan Evelyn bergegas menuju Mall terdekat dengan menggunakan Taksi online. Sesampainya disana, aku langsung mengajaknya ke sebuah toko pakaian ternama yg kita semua pasti mengetahuinya. Disana dia mulai memilih dan memilah pakaian yg pantas dan juga cocok modelnya dengan kepribadiannya.

Setelah satu jam berkeliling dari satu toko ke toko yg lain, akhirnya dia menemukan yg cocok dengan apa yg dia suka. Namun sayang harga pakaian itu cukup mahal ternyata. Akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk membeli pakaian itu. Lalu dia mengajakku untuk mencari lagi di toko yg lain.

“Kamu suka banget sama itu Ev?”
“Iya Bli, saya suka sekali sebetulnya. Tapi sayang, uang Evy tak cukup pun”
“Kalau Evy mau bisa pakai uang saya dulu. Nanti habis gajian baru Evy bayar”
“Tak perlu lah Bli. Boleh cari yg lain je. Yg tak terlampau mahal”
“Oke kalau begitu. Eh tapi kita makan dulu yuk. Saya lapar”
“Hmmm. Evy pun lapar Bli. Jom lah kita makan dahulu”
“Evy mau makanan apa? Ayam goreng keluarga Donald atau Ayam Goreng California?”
“Yang lain lah Bli. Tak baik makan junk food. Disini ada tak masakan Indonesia. Lebih baik tu”
“Ya ada juga sih. Eh gimana kalo Bakwan Malang Melintang?”
“Makanan apa tu Bli?”
“Itu Bakso khas dari Kota Malang. Gimana?”
“Hmm, meatball. Okelah, jom Bli”

Lalu kita berdua bergegas ke gerai Bakso Bakwan Malang itu, memesan 2 porsi Bakso Bakwan dan minuman. setelah selesai makan, Evelyn memuji rasa dari kuah bakso tersebut yg dinilainya sangat gurih dan nikmat. Selesai makan, kita berdua lanjut mencari apa yg dicari oleh Evelyn. Setelah berkeliling ke beberapa toko, akhirnya didapatkan apa yg benar-benar diinginkan oleh Evelyn, cocok dari modelnya dan juga pas dikantong. Saat Evelyn mencoba pakaian itu dan meminta pendapatku, aku menyempatkan diri untuk menggombalinya. Tapi memang dasarnya dia itu cantik sehingga apa yg dia kenakan terlihat sangat cocok dan pas. Selesai sudah tugasku menemaninya, lalu kita berdua kembali pulang. Namun saat aku hendak memesan Taksi online, Evelyn menahanku. Dia mengatakan sesuatu yg membuatku kaget.

“Bli, Ibu Rina beruntung sekali ya mempunyai Suami seperti Bli Wayan”
“Biasa aja Ev, kenapa memangnya?”
“Bli itu Tampan, Baik hati pula. Saya pun mau menjadi kekasih Bli Wayan bila ada kesempatan”
“Hah, kamu bilang apa Ev?”
“Eh, maaf Bli, Evy tak sengaja bercakap macam tu. Hanya bergurau je. Maafkan Evy Bli”
“Tak apa Ev, kalau kamu mau Saya bisa kok menyayangi Evy juga”
“Maksud Bli apa? Saya tak paham pun”
“Hmmmm. Yaudah gak usah dipikirin. Hehehe”
“Bli, Evy boleh tak nak mencintai Bli?”
“Boleh Ev, sebagai sebuah tim kita harus saling menjaga dan mencintai satu sama lain. Agar Tim ini selalu kuat dan Hebat”
“Maksud Evy bukan seperti itu Bli. Evy fikir Bli lelaki yg sempurna. Evy berharap Bli mau membagi cinta Bli pada Evy. Walaupun kita bersembunyi agar tak ada orang yg tau. Seperti lagu dari Grup band Indonesia Bli. Kekasih Gelap dari Ungu”
“Ev, apa kamu yakin? Ini semua akan sulit Evy, kita harus menjaga sikap kita didepan semua orang. Terutama di depan Istri saya. Apa kamu siap?”
“Evy bisa kok menjaga rahsia, asalkan Bli mencintai Evy seperti Bli mencintai Istri Bli Wayan”
“Yaudah kita jalani dulu aja Ev, kita lihat bagaimana perasaan membawa kita”
“Terimakasih Bli. Maafkan Evy jikalau Bli tak terima”
“Yaudah kita pulang yuk. Sudah malam nih”
“Jom Bli”

Taksi yg kami tumpangi berhenti, kita berdua segera turun dari mobil dan aku mengantarkan Evelyn ke kamar kostnya. Sesampainya di kamar, ternyata Zubaidah tak ada ditempat. Kemudian Evy mengirim pesan WA ke Zubaidah menanyakan dimana dia berada saat ini. Zubaidah membalasnya dia mengatakan sedang bertemu tunangnya yg kebetulan sedang ada tugas di Jakarta. Zubaidah berkata bahwa mungkin ia tidak pulang ke kost malam ini. Kesempatan ini tak ku sia-siakan. Aku mendorong masuk Evelyn ke kamar. Lalu mulai menciumnya, Evelyn menerima kecupanku dan membalasnya dengan lembut. Saat aku hendak meraba payudaranya, ia menghentikan tanganku. Tangannya menggenggam tanganku lalu dia menghentikan ciumannya.

“Bli, jangan begini. Saya takut Bli”
“Takut apa? Kamu bilang kamu mau mencintai saya”
“Saya takut jika Mas Joko tau kita sedang berzinah disini Bli”
“Ooo itu, tenang saja, Pak Joko sama saya sudah Cees. Dulu sewaktu saya tinggal disini, saya juga sering bawa pacar saya, bahkan kamar ini sebenarnya bekas pacar saya”
“Tapi Bli….”

Belum selesai dia bicara, aku segera menyergap mulutnya. Bibirnya kulumat dengan penuh nafsu. Dia membalas dengan nafsu yg tak kalah bergejolaknya. Lalu aku mulai meraba payudaranya yg tak besar namun pas di genggaman. Lehernya yg jenjang tak luput dari sapuan lidah dan bibirku. Evelyn menggelinjang hebat merasakan kenikmatan foreplay yg sedang ku mainkan. Setelah itu aku melepas bajuku dan kemudian melepaskan bajunya. Dada kita sudah tak lagi ada penutupnya. Aku memeluknya merasakan degupan jantungnya yg semakin cepat berdetak. Namun saat kita saling berpelukan, tiba-tiba aku merasa bahwa apa yg aku lakukan kali ini terlalu cepat. Aku takut jika apa yg aku lakukan kali ini justru akan membuat Evelyn mengurungkan diri untuk menjalani hubungan gelap dengan ku. Lalu aku pun berpura-pura meminta maaf padanya atas apa yg sudah aku lakukan ini. Semua ini hanya untuk menarik simpatinya terhadap diriku. Agar aku tak dianggap sebagai laki-laki sampah yg doyan perempuan.

“Ev, maafin saya ya. Saya gak bermaksud seperti ini.”
“Bli, maafin Evy juga ya, Evy tak dapat menjaga nafsu”
“Ev, saya pulang dulu ya. Saya takut istri saya curiga”
“Okelah Bli. Salam untuk Ibu Rina Bli”
“Oke, sampai jumpa besok ya Ev. Saya pamit pulang dulu”
“Hati-hati dijalan Bli”

Sesampainya di rumah, ku lihat Rina tertidur didepan sofa dengan kondisi televisi masih menyala. Dia masih mengenakan pakaian yg sedari pagi ia pakai. Kemeja hitam berbahan satin. Namun ia sudah tidak mengenakan celana panjang yg pagi ini ia gunakanan, hanya celana dalam hitam yg tersisa untuk menutupi kemaluannya. Melihatnya seperti itu, nafsuku yg tadi bergelora ketika sedang bersama Evelyn kembali menyala dan kali ini bertambah besar apinya. Aku mencumbu lehernya, tempat favoritku diantara tubuh Rina yg lain. Rina terbangun dengan mata sayu dan sedikit memastikan bahwa orang yg sedang mencumbu dirinya adalah suaminya. Setelah dia sadar dan yakin bahwa ini adalah aku, dia kemudian pasrah menerima serangan dariku. Bahkan tangannya ikut aktif meraba tubuhku, mencakar-cakar punggungku menandakan bahwa ia sangat menikmati ciumanku. Setelah itu aku membopong tubuhnya ke kamar, melepaskan Bra yg ia kenakan tapi tidak melepas kemejanya. Sehingga membuat sebuah sensasi yg lain daripada yg sudah-sudah. Dengan rakus aku melumat puting payudaranya. Meremas tetek kesayanganku itu dengan kasar dan buas. Aku tak takut sama sekali payudara Rina akan mengendur, karena Rina sendiri semenjak menikah rajin menggunakan cream payudara.

Rina membalikkan keadaan, kini dia beranjak dan mendorong tubuhku hingga ambruk ke kasur. Setelah melihatku tak berdaya, Rina kemudian melepaskan celana yg aku kenakan. Penis besarku yg sudah berdiri tegak mengacung memohon untuk dikulum. Rina paham sekali dengan apa yg seharusnya ia lakukan. Ia langsung meraih penisku dengan tangannya yg lembut. Tangan itu tak mampu menggenggam penisku dengan sempurna, namun cukup bisa untuk mengarahkan penis ku saat dia akan mengulumnya. Suara ceplak-cepluk terdengar seiring penisku yg keluar masuk mulut mungilnya. Rasa nikmat ketika pipinya mengempot dan menghisap kuat-kuat penisku sungguh tak dapat tergambar dengan kata-kata. Ketika penisku berkedut menandakan akan segera memuntahkan sperma, entah mengapa Rina paham dan segera menghentikan aktivitasnya. Lalu dia melanjutkan dengan berusaha menjilati buah zakarku, oh Tuhan, rasa ini sungguh nikmat.

Tak mau berlama-lama karena hari sudah sangat malam, aku memulai penetrasi kepada Rina. Berbagai gaya aku peragakan bersama Rina. Mulai dari konvensional hingga yg cukup ekstrim seperti standing 69 ataupun gaya Gendong. Permainan selesai pukul 2 dini hari, Vagina, payudara dan wajahnya berlumuran spermaku. Malam itu aku mengeluarkannya sebanyak 3x. Rina berkata bahwa dia merasa sangat lengket. Namun aku tak mengizinkan dirinya untuk membersihkan bekas spermaku. Hingga akhirnya kita berdua tertidur pulas tanpa pakaian, hanya selembar selimut yg menutupi tubuh kita berdua. Pagi hari ketika aku terbangun, kudapati Rina sedang didapur membuat sarapan Roti bakar namun tanpa mengenakan busana sehelaipun. Birahiku kembali menyala, segera ku sandarkan ia ke meja dapur dan langsung kumasukkan penisku kedalam vaginanya yg hingga saat ini belum menurun kualitas dan kerapatannya. vaginanya terus ku serang, ku sodok dengan penisku yg tak juga merasa lelah. Roti yg dia masukan kedalam toaster sudah keluar dan sudah siap santap. namun, santapan yg sedang ku nikmati ini jauh lebih sedap daripada roti bakar itu. 15 menit berselang, spermaku berontak keluar dan muncrat didalam vaginanya. meskipun itu adalah yg keempat sepanjang malam ini, namun volumenya masih cukup banyak. sehingga sperma itu meleleh keluar dari vaginanya yg cantik.

Satu hal yg tak kusangka, Rina mengambil 2 lembar roti tawar kemudian menyeka spermaku yg meleleh keluar dari vaginanya. kemudian Rina memakan roti dengan selai spermaku itu dengan lahap. melihat hal tersebut membuat gairahku kembali meninggi, langsung saja ku bawa istri tercintaku itu kedalam kamar mandi dan kita melakukannya lagi dibawah guyuran air hangat dari shower. pagi ini spermaku muncrat sebanyak 2 kali, bukannya lemas yg kurasa justru sebaliknya. aku sangatlah bersemangat dan berenerji. sesampainya dikantor, para staff melihat kami berdua yg penuh semangat menjadi tertular energi posistif yg kita berdua keluarkan.

Wah lama g update.. Udah ditungguin lho om.. Hahahaha
 
Selamat pagi salam sejahtera

pertama-tama ane mau terimakasih sama om-om dan tante yg selama ini setia dukung ane dalam ngembangin cerita wayan sampai sejauh ini. ane mau minta maaf karena selepas bulan januari, ane g bisa update seperti biasanya. harap dimaklumi tugas negara gak bisa di tinggal. jadi untuk sementara waktu sampai dengan waktu yg tak dapat dipastikan ane mau mundur diri dulu dari cerita ini. berikut chapter 2 dari season 3 yg sebenernya udah ane rampungin dari bulan januari kemarin. cm belum sempet ane post..
kemana aja ente selama ini bro kirain udah lewat
 
Chapter 10 : Drama Dimalam Takbir

“ Kak Wayan, jadi gimana nih? kakak mau ke Surabaya atau ke Makassar?”
“ gak tau nih dek. Si Stef belum kasih keputusan. Yah palingan kakak disini aja kalo gak jadi ke Surabaya atau ke Makassar”
“ah palingan kakak mau selingkuh sama si Niken”
“ih, tuduhan kamu tendensius sekali dek”
“halah udah jujur aja. Kakak ada main kan sama Niken. Waktu itu kak Stefanie cerita sama aku”
“ih nggak sayang. Beneran deh. Emang kakak suka sange sih kalo liat dia. Tapi kakak gak pernah selingkuh kok”
“yaudah gimana? Ke Surabaya aja ya. Ibu juga bilang ke aku kak, kalo beliau pengen banget ketemu sama kakak”
“hmmm, iya dek. Kakak juga pengen banget ketemu ibu kamu. yaudah besok kakak tanyain lagi deh ya sama Stefanie. Jadi gak dia ajak kakak ke Makassar buat bertemu orang tuanya”


Selanjutnya aku segera menelpon Stefanie menanyakan bagaimana libur lebaran kali ini, apakah aku bisa ikut ke Makassar atau tidak

“halo sayang, udah bangun belum?”
“halo beb, udah nih. kepala atas sama kepala bawah udah bangun”
“ih dasar ya. Kamu ngacengin Devi lagi ya?”
“ih nggak lah. Kan normal tau laki-laki ngaceng bangun tidur”
“hahahaha. Kirain ngacengin adek kamu lagi”
“ngaceng sih tapi gak bisa diapa-apain. Makanya kamu kesini dulu dong kalo pagi. Bantuin aku boboin si otong”
“ih, keenakan kamu kalo gitu sih”
“kamu juga enak kan”
“iya sih. Tapi males ah. Ntar Devi ikut-ikutan lagi”
“yaudah sih biarin aja. Toh diaudah dewasa. Hehehehe”
“yeeee. Maunya kamu itu sih. Kaya kejadian yg waktu itu kan”
“hehehe. Ya kalo gak kaya gitu kapan lagi aku bisa sama si Devi”
“yaudah sih ajakin aja kalo emang kalian sama-sama pengen”
“nggak ah. Punya kamu yg terbaik”
“halah gombal. Oh iya yank, kamu gak usah ikut aku ke Makassar dulu ya tahun ini. Keluargaku disana lagi pada ribet banget”
“ribet gimana? Yah kok gak jadi. Padahal kan aku mau ngelamar kamu disana”
“halah. Palingan juga di tolak”
“ih kok gitu sih?”
“orang tuaku mana mau punya mantu tukang ojek”
“kan aku udah karyawan kantoran sekarang”
“hahahaha bercanda cintaku. Yaudah ntar aku ceritain deh. Tapi intinya libur lebaran nanti aku belum bisa ajak kamu ke Makassar”
“hmmm. Yasudah lah. Aku ikut Devi ke Surabaya aja kalo gitu. Ntar disana mau ngewe sepuasnya”
“ih kok gitu sih. Yaudah aku ikut juga deh ke Surabaya”
“hahahahaha. Nggak kok yaudah ya aku mau mandi dulu. Pagi ini ada meeting sama klien baru”
“yaudah iya sayang. Yang bersih ya yg ganteng. Eh jnagan deh gak usah mandi biar bau n jelek. Biar gak ada cewe lain yg naksir kamu. kamu buat aku aja”
“hahahaha ada ada aja kamu yank. Yaudah ya see you tonight”
“see you beb. Love you”
“love you too so much”


Pagi ini aku berangkat kerja dengan sebuah optimisme tinggi. Karena hari ini akan ada meeting keputusan tender dari klien, dan aku optimis bahwa proyek itu akan goal. Kita semua tau jika sebuah proyek goal maka akan ada bonus besar yg menunggu. Pagi ini aku sudah menelpon Niken untuk datang lebih pagi agar menyiapkan semua dokumen yg di butuhkan. Hubunganku dengan Niken masih terjalin dengan sangat baik, beberapa kali kita melakukan hubungan badan di setiap ada kesempatan bagus. Karena aku tidak mau mengganggu hubungannya dengan kekasihnya. Begitupun ia yg tidak mau mengganggu hubunganku dengan Stefanie. Meskipun aku tau resiko yg akan terjadi amatlah besar dalam permainan itu. Namun aku dan Niken selalu memiliki cara untuk bermain secara aman tanpa di ketahui siapapun.

Meeting pagi itu selesai menjelang jam makan siang, dengan hasil yg memuaskan. Pihak klien bersedia memberikan proyek tersebut kepada perusahaanku. Namun konsekuensi yg harus aku tanggung adalah, cuti tambahan untuk libur lebaran yg sudah aku ajukan terpaksa di cancel dan aku harus ikut libur sesuai dengan apa yg sudah di tetapkan perusahaan karena aku harus mempersiapkan dokumen-dokumen nya sebelum libur lebaran. Agar setelah lebaran proyek bisa langsung running. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut Devi keSurabaya pula.

H-3 sebelum lebaran, Jakarta menjadi sebuah kota yg sepi. Seluruh keriuhan yg selama setahun ini berlangsung mendadak sepi senyap. Jalan-jalan protokol yg biasanya padat merayap, kini kondisinya sangatlah lengang. Kost-kostan ku kini bagaikan kuburan. Karena dari 16 kamar, hanya tinggal aku yg ada disana. Bahkan nanti di malam lebaran, Pak Joko dan Bu Badriah pun akan pergi kekampung halamannya di Cirebon. Mereka berdua mempasrahkan kost-kostan kepadaku sebagai juru kunci. Lebaran masih kurang 3 hari lagi, aku memutuskan untuk ngojek kembali. Aku berharap biarpun Jakarta sepi, namun orderan moncer. Menjelang siang, setelah mandi aku mulai mengaktifkan aplikasi ojekku. Belum sempat aku memanasi motor, sudah ada orderan masuk. Seorang laki-laki yg minta diantarkan ke Stasiun Pasar Senen. Lumayan lah pikirku, semoga saja ada lagi orderan di Stasiun nanti. Dari tempat penumpang ke Stasiun Senen yg biasa harus ditempuh dalam waktu 1 jam. Kini waktu tempuh hanyalah 20 menitan. Penumapang tersebut memberikan tip yg lumayan kepadaku karena dia membawa beberapa kardus untuk oleh-oleh keluarganya di desa.

Setelah itu aku duduk di warung kopi sembari menunggu orderan berikutnya. Tidak berselang lama setelah itu, sebuah kereta datang dari arah timur dan berhenti dengan sebuah decitan rem yg sangat keras memekakan telinga. Dari dalam kereta itu turun ratusan penumpang dengan banyak barang bawaan. Ketika semua berbondong-bondong meninggalkan Jakarta, kok ini orang-orang malah ke Jakarta ya pikirku. Ah masa bodo lah semoga aja ada salah satu dari mereka yg pesan ojek. Benar memang ada sebuah order masuk ke handphoneku, Malika begitu nama yg terpampang di layar. Sekajap langsung aku terima order tersebut.


Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

“siang mbak Malika, saya Wayan dari ojek online. Posisi dimana mbak?”
“siang mas Wayan, saya di gerbang ya mas”
“eh jangan disitu mbak. Nanti saya dimarahin orang-orang. Di halte aja mbak”
“oke deh mas. Tapi saya bawaannya berat mas. Nggak apa-apa ya?”
“hmmmm gpp mbak asal di tambahin aja. Hehehe bercanda mbak”
“iya gpp mas nanti saya tambahin”
“oke mbak saya meluncur kesana ya”
“iya mas saya juga lagi jalan kesana ya”


Ketika ku melihat wajah Malika, aku jadi teringat seorang mantanku sewaktu SMA dahulu. Wajahnya cukup mirip. Namun bedanya Malika ini Seorang gadis lugu dengan kerudung menutupi rambutnya. Ia seorang santri disebuah pondok pesantren di daerah garut jawa barat. Orang tuanya asli Jakarta dan tinggal di daerah Ragunan. Di perjalanan aku bercerita sangat banyak tentang kisah hidupku. Tentang ku yg kuliah sambil menarik ojek, dan kini telah lulus kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan yg besar. Ia sangat kagum dengan kisah hidupku, hingga ia berujar padaku bahwa ia mau menjadi temanku. Karena ia ingin belajar bagaimana aku menjalani hidupku dengan sabar hingga mencapai sebuah kesuksesan.


Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

Ia memintaku untuk mengantarnya ke pantai Ancol esok hari. Katanya ia ingin refreshing, akupun menyanggupinya. lumayanlah daripada musti nunggu orderan yg tau dapet tau nggak. lagipula aku juga merasa senang bisa mengantarkannya. hitung2 nostalgia bersama orang yg mirip mantan pacar waktu SMA dulu. setelah hari itu aku mengantarkan Malika ke ancol dan dufan. aku dan Malika menjadi akrab. seharian aku dan Malika chating tanpa kenal waktu. hingga aku tau banyak tentangnya dan iapun tau banyak tentang diriku. H-1 sebelum lebaran. Pak Joko dan Bu Badriah ternyata berencana berangkat pagi-pagi buta. tidak seperti lebaran2 sebelumnya yg berangkat selepas maghrib. kini kost-kostanku bagaikan candi hambalang yg sudah tidak ada penghuninya selain aku. pagi itu setelah dititipi kunci rumah oleh Pak Joko aku menelpon Stefanie. hanya sebentar karena ia akan ada acara bersama keluarga besarnya. aku menelpon Devi, 5x telponku tidak diangkat. aku menelpon Niken nomornya tidak aktif. menelpon Dera, dia sedang sibuk membantu enyaknya membuat ketupat. terakhir aku menelpon Malika. ia mengankat dan kita berdua telponan hingga siang. menjelang siang Malika memintakubuntuk menjemputnya dan mengajaknya kekost ku. menurutnya lebih baik jika bicara langsung tatap muka.


Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

Akupun segera meluncur kerumahnya dan membawanya ke kostku. sesampainya dikostku, Malika mengajaku sebuah permainan papan yg ia bawa. kita berdua bermain hingga sore menjelang. tanpa sadar beberapa kali menyenderkan badannya kepadaku. pada saat kita sedang asyik bermain, ia juga bercerita bahwa ia sebenarnya tidak ingin belajar di pesantren. karena ia sebenarnya selepas SMA ia ingin sekali masuk akademi pariwisata. tapi apa daya desakan dari orangtuanya yg menyuruhnya masuk pesantren. ia juga bercerita kepadaku bahwa ia bercita-cita menjadi seorang traveler dan sangat berkeinginan untuk menjelajahi berbagai negara di dunia. karena menurutnya hidup hanya sekali, jadi rugi rasanya bila kita hanya berdiam di satu tempat dari lahir hingga kita mati. namun karena kesalahannya sewaktu SMA dulu mengubur dalam-dalam cita-cita tersebut. dulu ketika SMA ia pernah dipergoki oleh ibunya yg pulang dari pasar sedang berhubungan badan dengan kekasihnya. maka dari itu orang tuanya mengirimnya ke pondok pesantren dengan harapan Malika dapat berubah sikapnya. namun ternyata pesantren bukanlah sebuah cara yg tepat karena Malika belum juga berubah. bahkan sore itu ketika semua sibuk dengan malam takbir, justru ia maunya tetap di tempatku. dia bilang padaku untuk membantunya memuaskan nafsu birahinya yg terpendam selama ia belajar dipesantren.


Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

Bagaikan kucing yg diberi potongan ikan, tentu saja aku siap untuk membantunya dengan senang hati. suara takbir bersahut-sahutan di seantero kampung tidak menyurutkan birahi yg sudah memuncak diantara aku dan Malika. Malika memulai dengan strip tease di hadapanku. melucuti satu per satu pakaiannya. ia menyisakan hanya selembar tudung penutup kepalanya. tangannya mulai meremas-remas payudaranya yg tidak besar. memilin putingnya yg imut namun telah mengeras karena birahinya yg sudah memuncak. tangan kirinya beberapa kali mengusap vaginanya dengan bulu keriting tipis namun lebat hingga ke pantat. vaginanya tampak masih sempit. namun labia majora nya sudah bergelambir, nampaknya ia terbilang sering melakukan hubungan sex.

Aku yg juga sudah ereksi bergegas mendekatinya dan mulai merabai tubuhnya. ia mendorongku, “jangan mas. kita bukan mukhrim” begitu kata yg diucapnya. hal ini membuatku semakin bernafsu untuk segera menggaulinya. ia terus menerus mengusap jari-jari lentiknya di vaginanya. tangan kanannya belum juga berhenti meremasi vaginanya. ia mendesah, terlihat ia sangat menikmati permainannya ini. lalu aku mulai mengambil syal panjang milik Devi. aku menggunakan syal panjang itu untuk mengikat Malika. ia memberontak, namun tetap pasrah saat aku mulai mengikat kedua tangannya menjadi satu.



Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

“mas, jangan perkosa aku mas. aku anak baik-baik”
“kamu udah bikin aku sange. terima hukuman dariku ini”


Semua Gambar milik agan lonedruid
Diambil dari threadnya yang ini Santriwati ketagihan buka aurat

Lalu setelah kedua tangannya terikat. aku menyumpal mulutnya denga celana dalamku. dan menutupi matanya dengan celana dalamnya. ia merintih, mengerang dan berlaga memberontak. namun ia menyodorokan payudaranya seakan-akan ia minta padaku untuk menhisapnya. tentu saja aku lakukan apa yg seharusnya ku lakukan. aku mengenyoti payudaranya yg kecil itu. ku hisap kuat-kuat putingnya yg berwarna coklat. tidak puas dengan itu, aku membuatkan tanda cupang beberapa kali di payudaranya. kali ini ia benar-benar memberontak saat ku cupang kedua payudaranya. masa bodo amat pikirku, salah sendiri menawarkan birahi padaku. setelah puas mencumbui payudaranya. aku melepaskan sumpalan di mulutnya dan juga celana dalam yg aku tutupkan di kepalanya.

“mas jahat ih. nanti kalo aku pulang terus mandi orang tuaku liat ada tanda gini bisa mati aku mas”
“maaf deh. habis kamu nafsuin banget sih”
“hmmm. udah ah kalo mas mainnya kaya gitu”
“maaf deh Malika. janji deh gak bikin tanda lagi. lagian kan kamu bisa aja dari kamar mandi langsung pake kaos”
“hmmm. yaudah deh. tapi janji ya di leher jangan ada tanda”
“iya aku janji”
“siniin mas titit kamu. aku isapnya”


Lalu ia mulai menghisap penisku. menjilati seluruh permukaannya. dari kepala, batang, hingga biji zakarnya. aku mengerang. menikmati goyangan lidah Malika di area kejantananku.

“mas nungging deh. aku kasih yang enak mau kan?”
“eh mau diapain?”
“udah tenang aja. aku jamin mas kelojotan”
“jangan aneh-aneh ya”
“iya, udah buruan nungging”


Aku pun mengikuti perintahnya, aku mulai menungging. peniaku yg tegang menggelantung bagaikan buah terong yg sudah matang di pohonnya. Malika mulai memeganginya, lalu ia mulai mengocoknya. rasanya sungguh sangat nikmat ketika jari-jari lembut itu membelai penisku. saat jarinya membelai penisku, tidak kusangka lidahnya mulai menjilati bagian bawah buah zakarku. seperti tersengat listrik ketika lidah itu menyentuh kulitku. ia menjilatinya dengan telaten, hingga tanpa kusadari. kini lidahnya menjilati lubang anusku. sungguh rasa nikmatnya menjalar hingga ke ubun-ubunku. tangannya masih saja mengocok penisku. aku tak tahan ketika ia dengan liarnya menjilati lubang anusku itu. penisku berkedut menandakan ingin keluarnya sperma-spermaku. namun Malika menekan kuat-kuat leher penisku, sehingga rasa-rasa ingin crot tiba-tiba hilang

“ih mas nih cemen banget. masa baru diginiin aja mau ngecrot”
“ih, kamu apain tadi dek. kok tiba-tiba jadi hilang rasa mau crotnya”
“itu triknya mas. emang baru tau ya”
“iya baaru tau saya”
“yaudah aku lanjut ya, nikmatin nih”


Lanjut, tangan kanan Malika mulai membelai lubang anusku. kemudian tiba-tiba terasa basah lubang itu. ternyata Malika meludahi lubangku itu. kemudian aku tersesak saat jarinya mulai dimasukan kedalam lubang anusku. nafasku serasa terhenti saat jarinya mulai menelusup masuk kedalamnya.

“Malika kamu ngapain?”
“udah tenang aja. nanti enak kok”


Ia terus melanjutkan permainannya. jarinya mulai ia kocokan diduburku. aku merintih, rasanya aneh dan belum pernah sama sekali aku rasakan. lalu ia mulai menekan kearah depan, kearah buah zakarku. anehnya rasanya seperti ada yg mendorong spermaku untuk keluar saat itu. tangan kirinya mengocok penisku dengan cepat dan kasar. aku keluar, menyemburkan spermaku dengan sangat banyak. aku terjatuh tergeletak di kasur, lemas.

“gimana mas? enak kan orgasmenya?”
“gila dek. rasanya tuh lemea banget sampe ke ubun-ubun”
“mau yg lebih enak lagi gak?”
“mau sayang. kasih aku yg paling enak”
“yaudah telentang mas”


Aku pun mengikutinya. penisku yg mulai melemah di peganginya dan di arahkan ke vaginanya. tiba-tiba penisku berdiri kembali. kini ia menggoyangkan pinggulnya. ia merintih karena penis ini terasa sangat besar untuk vaginanya. aku pun ikut-ikutan merintih dan mendesah karena vaginanya masih sangat sempit. Malika menggoyangkan pinggulnya dengan ritme sedang namun sangat berasa. ia sangat pandai membuatku tak berdaya. calon-calon manusia yg ku punya kini sudah merangsek lagi keatas. ditandai penisku yg berkedut-kedut semakin intens. Malika justru semakin mempercepat ritme goyangannya. hingga aku benar-benar kewalahan menghadapinya.

“sayang, aku mau keluar nih. kamu minggir sayang”
“aaaagh bodooo amaaat. keluariin aja maaas”
“iih. naanti kalooo kamuu hamiil gimaanaa?”
“Nggak bakaalaan maas. udah dari dulu akuuu pakee kb spiiiraaal waaktuuu akuu masiih pacaaraan duuluuu”
“yaaaudaah kaloo begiituuu. niih teriimaa seeembuuuraaan peeejuuu kuuu”
“seeemprootiiin akuu maaas. baasaaahiii rahiim kuu”


Crrooot,,, croooot. akhirnya benih-benih cinta ini keluar semua. hal ini membuatku benar-benar lemas. sedangkan nampak Malika masih sangat birahi. ia tertidur di sampingku, namun jari-jarinya masih saja mengusap-usap klitorisnya. nampaknya ia masih belum puas dengan permainan ini. aku sudah sangat lemas dan tak berdaya. meskipun nafsuku juga sedang tinggi. diluar rumah, beberapa kali pawai bedug lewat dengan tabuhan khas malam takbiran. Malika mengajakku untuk melakukannya sekali lagi agar ia juga merasakan orgasme. namun apa daya aku sudah sangat lemas. aku menawarkan dildo kepunyaan Devi, ia kaget ada barang itu dirumahku. akupun menjelaskan padanya mengapa sampai ada dildo penis di rumahku. aku menceritakan bahwa aku tinggal bersama adik tiriku. Malika kemudian bertanya apakah aku sudah memiliki pacar. ku jawab, bukan sekedar pacar. namun kita sudah merencanakan untuk menikah. mendengarnya, Malika kemudian cemberut. nampak ia kecewa mengetahuiku telah memiliki calon istri.

“dah punya calon istri masih aja ya mainin perasaan cewe lain. bahkan sampe ngentot segala”
“lho, kamu sendiri yg mau kan sama aku. Aku dari awal juga gak ada kasih kasih harapan kan”
“ya tapi mikir lah. Emang gw perek, bisa lu pake sesuka lu”
“dih, kenapa jadi gue yg salah sih? Lu minta tolong sama gue, gue udah bantu. Mulai dari jalan-jalan ke Ancol, terus tadi seharian lu main disini. Sampe lu minta tolong ke gue buat muasin nafsu lu itu. Terus giliran lu baru tau gue udah punya pacar lu malah marah-marah gitu”
“ya makanya lu mikir. Lu kan udah punya pacar, kenapa lu mau coba gue ajakin kaya gitu segala macem”
“yaudah buat pelajaran juga buat lu. Sebelum ngasihin sesuatu yg berharga. Coba tanya-tanya dulu. Pantes lah orang tua lu nyekolahin lu ke pesantren. Lu nya liar gini”
“dih anjing lu ye. Udah enak-enak gue kasih memek malah pake acara nyeramahin gue segala. Udahlah gue cabut, nyesel gue ngasih lu memek”
“cabut gih sono. Nyesel juga gue ngeluarin peju gue”
“tai lu ah”


Semenjak itu, aku tak pernah lagi mendengar kabarnya lagi. Kejadian di malam takbiran itu aku jadikan sebuah pelajaran berharga. Bahwa meskipun nafsu sudah diubun-ubun. Kita harus tetap berfikir jernih. Beruntung nya aku, Malika tidak menuntut apa-apa dariku. Menyesal aku tidak pergi ke Surabaya bersama Devi. Jika saja aku ikut ke Surabaya, mungkin aku bisa ena-ena disana bersama adik tercinta tanpa adanya drama

***Go To First Post***

48a523951123494.jpg
Mantab nih hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd