Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Perjalanan Hidup Anak Bali
- Thread starter siperut_bunciit
- Start date
-
- Tags
- fake ojol
siperut_bunciit
Guru Semprot
ashiaaaaap... lagipula ceritanya side story aja bang zai. Saya geser aja updatenya... semangat selalu bang zai...
jangan digeser2 gan. Capek, kalo kelar 1 back to first post aja. Udah ada daftar isinya gan. Tinggal klik aja...Mantap mantap,,, butuh seharian ngelarin baca dari awal sampai akhir.. geser tiap² page..
Lanjut lanjut..
amiin. Sukses juga buat om @RAYxy
Sempaknya bau gak om. Kalo bau di pojokin aja. Kesian yg lain ntar keracunan... wkwkwkwk
Zailani_Ismail
Semprot Holic
- Daftar
- 16 May 2017
- Post
- 348
- Like diterima
- 265
Ok.. tetap sehat dan semangat dlm segala urusan juga suhu...
siperut_bunciit
Guru Semprot
selamat malam semuanya. Hujan-hujan gini enaknya dengerin lagu2 tahun 2000an. Emang lagu2 tahun 2000an itu masa-masa keemasan musik indonesia. Siapa yg setuju?
share lagu favorit agan-agan disini dong...
Hernandez96
Pertapa Semprot
- Daftar
- 21 May 2016
- Post
- 4.859
- Like diterima
- 1.498
Wali-dik, peterpan-yang terdalam, once-dealova, slank-ku tak bisa - virus, Iwan fals-yang terlupakan - ijinkan aku, bondan and fade 2 black - bunga-ya sudahlah - RIP. Banyak lagi gan..
aku tidak mau apa2 klo ada lobang baru bagi2 lah
siperut_bunciit
Guru Semprot
Season 3 Chapter 4 : Dia...
"Beb, aku ada email dari kawan aku nih. Doi dengar kabar tentang perusahaan kita ini. Dan doi mau bantu kita kasih kerjaan. Kamu mau gak nemuin dia"
"Lho kok gak kamu aja ma?"
"soalnya dia di Makassar beb. Sedangkan kalo aku tinggal yg disini kan gak bisa juga. Gimana?"
"Weh, jauh ya. Ya bener juga sih. Kalo yg disini kamu tinggal takutnya malah repot nantinya ya. Soalnya kan segala sesuatunya perlu tanda tangan kamu"
"nah itu maksud aku. Jadi gimana? Mau ya bantu aku"
"yaudah oke deh. Terus aku jalan sendiri kesana gitu?"
"ya terserah kamu sih. Mau ajak anak-anak? Ajak siapa?"
"berdua lah gitu, buat temen ngobrol disana"
"yaudah sama Gerry gimana?"
"aku ajak salah satu anak buahnya Mr. Charles gimana? Kan pesannya Mr. Charles sebisa mungkin kita harus libatkan mereka"
"ah aku nyium bau-bau busuk nih"
"hmmmm. Ya kali aku mau gitu sama anak buah"
"hahaha bercanda beb. Ya kalo mereka mau ya silahkan aja. tapi awas aja kalo sampe ada yg nuntut sesuatu sama kamu"
"hah? Gak ngerti maksud kamu deh"
"ya kalo sampe amit-amit hamil, terus nuntut kamu nikahin, wah kalo itu sih aku mending cerai sama kamu. Gak mau cintaku dibagi-bagi"
"ooo. Ya nggak lah. Cintaku cuma buat kamu kok sayaaang"
"yaudah kamu mau sama siapa kesana? Zubaidah apa Evelyn?"
"Evelyn aja gapapa"
"yaudah kamu bilang gih ke dia. Aku cariin akomodasi kalian sekarang"
"oke siap bos"
Seiring semakin banyak yg tau tentang kantorku ini, banyak rekan-rekan lama kita, baik itu dari Rina ataupun dariku yg membutuhkan bantuan untuk rekrutmen karyawan. Kali ini ada seorang kawan lama Rina yg minta bantuan kantorku untuk reformasi dalam perusahaan mereka. Teman lama Rina ini mempunyai perusahaan yg bergerak di bidang pengolahan tekstil di Kota Makassar. Perusahaan mereka merupakan salah satu perusahaan terbesar di Kota Makassar. Saat ini saja mereka mempekerjakan hampir seribu karyawan. Jika di Jakarta mungkin angka itu termasuk kecil, namun di Indonesia timur, perusahaan yg mampu mempekerjakan ratusan orang seperti itu bisa dikatakan perusahaan besar. Perjalanan ke Makassar aku ditemani oleh Evelyn. Dengan maksud tersembunyi yg sudah jelas sekali tertebak arah dan tujuannya.
"siang bli"
"hy Ev. Silahkan duduk Ev, jadi gini ev. Saya mau ajak kamu meeting dengan calon klien baru kita. Kamu mau ya"
"boleh bli. Kapan?"
"kamis depan Ev. Tapi bukan di Jakarta ya ev"
"hah? Dimana bli?"
"di Makassar"
"Makassar? Evy tak tau pun"
"Makassar itu ada di Indonesia Timur ev. Dengan pesawat bisa sampai 3 jam di udara ev"
"jauh ya bli. Bli, kenapa ajak saya kesana ya? Apakah tidak bisa kawan yg lain?"
"kenapa emangnya Ev? Kamu gak mau ya?"
"Bukan seperti itu maksud Evy bli. Tapii…"
"tapi apa Ev?"
"Evy takut terjadi hal-hal yg tak kita mau"
"maksudnya?"
"Evy takut kejadian seperti dulu terulang lagi bli. Evy takut ibu rina marah pada Evy"
"ooo. Yaudah gak perlu risau Ev. Saya janji untuk jaga sikap selama disana"
"Evy suka sama bli. Tapi Evy tidak mau jika kehadiran Evy merusak hubungan antara bli dengan ibu rina"
"masalah itu evy tak perlu risau. Saya bisa atur semua tanpa ada seorangpun yg tau"
"sebaik-baik bangkai ditutupi, tetap akan tercium juga baunya. Evy takut ada yg tau bli"
"iya ev, saya juga tapi evy tenang saja, Tak perlu risau. Oh iya kamu sudah siapkan company profile dan dokumen lain yg saya minta?"
"oh sudah bli. Nanti saya ambilkan dulu dokumennya bli"
"oke, oh iya nanti kalo kesini boleh tolong ambilkan kopi buat saya ya"
"oke bli"
Makassar, sebuah kota yg dulu pernah menjadi tujuanku. mendengar nama kota itu membuatku menjadi teringat dengan Stefanie. 3 hari sebelum aku berangkat kesana, tiap malam aku terkadang termenung mengingat masa laluku dengan stefy. Dalam batin tiba-tiba terjadi sebuah perdebatan antara sisi hatiku yg membela stefanie dan sisi hati yg marah dan benci karena stefanie telah melakukan kesalahan. Sisi hati yg membela stefanie berkata "lah kenapa lu harus marah sama dia, sedangkan disaat yg sama lu sendiri suka main sama cewe lain. Dera, Niken, bahkan adek lu sendiri". Namun sisi hati yg satunya berkata sebaliknya dan tetap menganggap bahwa kesalahan yg dilakukan stefanie merupakan kesalahan yg tak patut di ampuni. Lamunanku beberapa malam ini sampai membuat rina akhirnya menyadari dan memberondongku dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan yg sebetulnya wajar di tanyakan oleh seorang istri pada suaminya yg tiba-tiba menjadi pendiam dan banyak melamun.
"Kamu kenapa sih. Kok beberapa hari ini jadi aneh gitu"
"aneh gimana beb? Biasa aja"
"ya aneh lah. emang dikira aku bego gitu gak tau apa yg kamu rasa"
"udah ah aku mau tidur, capek banget aku"
"dih, aneh"
"biarin ah. aku tidur ya"
"Yaudah tidur sana"
entah mengapa aku menjadi sangat moody seperti ini, bahkan rina pun aku perlakukan dengan buruk seperti itu. Hal buruk yg terjadi akibat sikap aneh ku adalah ketika tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil, aku tak mendapati rina di manapun dirumah. nomor teleponnya pun tak aktif. Hal itu sampai-sampai membuatku kalang kabut memikirkan apa yg kira-kira ia lakukan hingga tengah malam seperti ini. Mataku hingga tak dapat terpejam karena khawatir akan hal buruk yg bisa saja menimpa dia. Hingga akhirnya pukul 3.30, seorang polisi menelponku. Polisi itu mengabarkan bahwa rina sedang ada di kantor polisi karena kedapatan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk berat. Dengan taksi aku langsung meluncur ke kantor polisi yg dimaksud. setelah memberikan jaminan aku bisa membawa Rina pulang. keesokan harinya, Rina masih saja marah padaku dan tidak mau bicara padaku. kecuali hal-hal yg perlu dibicarakan di kantor. marahnya bertahan hingga hari rabu malam dikala keesokan harinya aku dan Evelyn harus pergi ke Makassar.
“Besok kamu temui anak buahnya temen ku ya di bandara sultan hasanudin” Tiba-tiba Rina bicara padaku sebelum tidur.
“eh iya” jawabku singkat
“jangan lupa setting arloji kamu 1 jam lebih cepat. supaya gak salah jam disana”
“iya sayang”
“jangan lupa makan sama vitamin kamu, istirahat yg cukup. jangan lupa kabarin aku kalo udah landing”
tanpa menjawab aku hanya tersenyum lalu mengecup dahinya, ia hanya terdiam tidak mengelak.
“maafin aku ya” sambung nya
“justru aku yg harus minta maaf sama kamu. beberapa hari ini aku bersikap aneh ke kamu”
“iya gapapa, aku tau kok apa yg kamu pikirkan”
“sok tau, emang apa yg aku pikirin?”
“mantan kamu yg orang Makassar itu kan?”
duuuaaaar, tau dari mana dia kalo aku mikirin Stefany. tapi aku berusaha untuk stay cool. aku menjawab bahwa bukan itu yg aku pikirkan, aku bilang padanya bahwa aku memikirkan hal yg lain.
“Yang, kamu gak mau making love dulu gitu sama aku? kamu disana 4 hari lho, dan aku udah gak kamu ajak main selama seminggu”
“hah?”
“dih, kok gitu?”
“hahaha, mang enak, siapa suruh marah sama aku”
“habis kamu nyebelin sih”
“hahaha, yaudah ayo lah. mudah-mudahan sih besok baik-baik aja”
“ah kamu kan strong, malam ini kita main 10x pun, besoknya kamu udah fit lagi pasti”
“mana ada kaya gitu. teori dari mana coba?”
“hehehe, yaudah nih aku buka baju ya. kasih aku kenikmatan yg beda dri biasanya yang”
“siap juragan!!!”
malam itu aku dan rina “bertempur” setelah beberapa hari kita tidak saling bicara. permainan dimulai dengan standrart foreplay yaitu 69, aku menjilati vaginanya yg bersih dan wangi dengan sangat rakus. tak mau kalah, dia pun menjilati dan mengulum penisku dengan keras dan buas. bahkan yg aku rasakan justru sedikit nyeri karena beberapa kali giginya mengenai penisku. tak hanya batangnya, buah zakarku pun tak luput dari servisnya. tak tahan lagi aku segera beranjak dan bersiap untuk melakukan penetrasi ke vaginanya. penis besarku kini telah berada tepat didepan mulut vaginanya. ia pun sudah pasrah menerima apa yg aku lakukan padanya. tak perlu usaha ekstra, penisku langsung menghujam kedalam vaginanya. belum terlalu basah membuat ia sedikit meringis merasakan sakit pada dinding vaginanya. masa bodo aku terus menerus menggenjot vagina kesayanganku tersebut. tak lama kemudian aku cairan hangat melumasi dinding vaginanya. kini aku merasa vaginanya menjadi licin dan tak lagi peret seperti awal mulanya.
“sayang teeruss sayang, buat aku mucraat sayaaang”
“iyaa sayaaang, rasain niiih titiit aku. rasaaain tusukanku”
“aaaarrrrggggh ennaaak sayaaang, teruuuus”
aku kembali fokus pada permainan, genjotan penisku semakin cepat maju mundur didalam vaginanya. dia terlihat semakin tak karuan menahan kenikmatan yg aku berikan. terlihat kepalanya menoleh ke kanan ke kiri meronta-ronta tak sanggup menahan rasa nikmat yg aku berikan padanya. tak terasa tiba-tiba cairan hangat dan encer keluar dari sela-sela vaginanya yg sedang ku hantam dengan keras. aku tau dia squirt saat itu, tapi aku tak memberinya kesempatan untuk bernafas. aku tetap menghajar vaginanya dengan cepat dan keras hingga aku pun tak tahan dan menyemburkan spermaku dalam vaginanya tersebut diiringi cairan kepuasannya yg lagi-lagi keluar deras dari dalam liang vaginanya.
setelah beristirahat sejenak menghela nafas dan mengatur ritme pernafasanku, aku kembali mengambil posisi dalam keadaan menyerang. tapi dia mendorongku dan merebahkanku di ranjang ini. dia mengambil posisi diatasku, dan mulai memasukkan penisku yg masih tegang kedalam vaginanya. tak lama setelah itu ia mulai menggoyang penisku dengan keras. serta mengempotnya dengan kuat sehingga aku tak tahan dan mengeluarkan spermaku yg kedua kalinya malam itu. menyadari bahwa aku telah keluar dia berhenti dan mengejekku.
“hah, apaan ini masa baru gitu aja udah keluar. payah ah”
“gila yang, enak banget memek kamu yang. apalagi waktu tadi ngempot gitu. aku jadi gak tahan buat keluar. enak banget”
“hahaha, lagi gak?”
“hmmm, udah dulu yuk. kan besok pagi aku jalan ke bandara pagi banget. mana harus jemput Evy dulu lagi”
“hahaha, yaudah bobo yuk yang, tapi titit kamu didalam memekku ya bobonya”
“oke deh siap”
malam itu aku dan rina tidur tanpa sehelai benang menutupi diri, penisku tertancap dalam vaginanya. hingga pagi hari aku tebangunkan oleh kecupannya, mesra sekali kehidupan percintaanku ini. sebuah roti bakar hangat serta secangkir kopi hitam kental menyambutku. aku bergegas ke kamar mandi mencuci muka serta penisku. menyapu badanku dengan air secukupnya lalu mulai menikmati sarapan buatan istri tercintaku.
“pagi Pak Wayan, Pagi bu Rina”
“Pagi Ev, kamu udah siapkan semua yg harus dibawa?”
“Sudah bu, semua sudah siap”
“bagus, yaudah ayo kita jalan”
“iya bu. mari”
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya aku dan Evy terbang menuju Makassar. dulu aku sebenarnya ingin terbang ke Makassar bersama Stefany. namun, akhirnya aku terbang juga kesana namun bukan bersamanya. 2 jam 20 Menit di udara akhirnya pesawat landing dengan sempurna di landasan pacu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanudin Makassar. Setelah mengambil bagasi aku dan Evy menuju pintu keluar dan aku melihat seorang laki-laki menyambut ku. setelah memperkenalkan diri sebagai supir yg diutus untuk menjemputku kita bertiga langsung jalan menuju Hotel dan dilanjutkan menuju Pabrik Garmen tempat rekan Rina Menjalankan bisnisnya. Sampai pabrik aku disambut oleh sang Direktur langsung yg bernama Nurmala. Nurmala ini adalah teman Rina yg memiliki pabrik ini.
“Pagi Pak Wayan, apakabar pak? bagaimana penerbangannya?”
“Pagi Bu Nurmala, Kabar baik bu, dan penerbangan yg luar biasa. oh iya perkenalkan ini Evelyn bu, Staff saya”
“Selamat datang di Makassar Bu Evelyn. salam kenal”
“Salam kenal bu Nurmala” jawab Evy
“oh iya untuk meetingnya saya tunggu kuasa hukum saya dulu ya, nantinya kita bahas kontrak kerja sama kita sekalian”
“oke bu, belum datang dia?”
“iya pak, soalnya kan dia bukan sepenuhnya bekerja disini. saya cuma minta dia datang setiap saya butuh saja”
“oh gitu. ya udah gak apa bu”
“kita tunggu di ruang meeting aja pak. oh iya sekalian mau minum apa pak?”
“oh gak perlu repot-repot aja bu. yang ada aja”
“kopi mau pak?”
“boleh deh, Evy mau apa?”
“Kopi pun tak apa bu” Jawab Evy
“nah itu yg kita tunggu datang pak”
“oh iya kah?” sambil menoleh karena pintu ruang meeting berada di belakangku
aku tak percaya dengan apa yg kulihat, perempuan itu adalah dia….
***Back To First Post***
Update tipis lagi gan...
Wahai agan-agan yg selalu menyemangatiku hadirlah...
@CerseiLannister
@AiSedap
@jlbb_hunter
@zhoeloe
@Firdos66
@jowood
@Sonic110
@RAYxy
@kelana678
@maniaksekz
@Mikosmos
@Hernandez96
@Zailani_Ismail
@nabirongx
@sherly2012
@OPDAT
@Robbie Reyes
@wirasena
@Kadek2011
@lamakeluar2
@garenk150901
"Beb, aku ada email dari kawan aku nih. Doi dengar kabar tentang perusahaan kita ini. Dan doi mau bantu kita kasih kerjaan. Kamu mau gak nemuin dia"
"Lho kok gak kamu aja ma?"
"soalnya dia di Makassar beb. Sedangkan kalo aku tinggal yg disini kan gak bisa juga. Gimana?"
"Weh, jauh ya. Ya bener juga sih. Kalo yg disini kamu tinggal takutnya malah repot nantinya ya. Soalnya kan segala sesuatunya perlu tanda tangan kamu"
"nah itu maksud aku. Jadi gimana? Mau ya bantu aku"
"yaudah oke deh. Terus aku jalan sendiri kesana gitu?"
"ya terserah kamu sih. Mau ajak anak-anak? Ajak siapa?"
"berdua lah gitu, buat temen ngobrol disana"
"yaudah sama Gerry gimana?"
"aku ajak salah satu anak buahnya Mr. Charles gimana? Kan pesannya Mr. Charles sebisa mungkin kita harus libatkan mereka"
"ah aku nyium bau-bau busuk nih"
"hmmmm. Ya kali aku mau gitu sama anak buah"
"hahaha bercanda beb. Ya kalo mereka mau ya silahkan aja. tapi awas aja kalo sampe ada yg nuntut sesuatu sama kamu"
"hah? Gak ngerti maksud kamu deh"
"ya kalo sampe amit-amit hamil, terus nuntut kamu nikahin, wah kalo itu sih aku mending cerai sama kamu. Gak mau cintaku dibagi-bagi"
"ooo. Ya nggak lah. Cintaku cuma buat kamu kok sayaaang"
"yaudah kamu mau sama siapa kesana? Zubaidah apa Evelyn?"
"Evelyn aja gapapa"
"yaudah kamu bilang gih ke dia. Aku cariin akomodasi kalian sekarang"
"oke siap bos"
Seiring semakin banyak yg tau tentang kantorku ini, banyak rekan-rekan lama kita, baik itu dari Rina ataupun dariku yg membutuhkan bantuan untuk rekrutmen karyawan. Kali ini ada seorang kawan lama Rina yg minta bantuan kantorku untuk reformasi dalam perusahaan mereka. Teman lama Rina ini mempunyai perusahaan yg bergerak di bidang pengolahan tekstil di Kota Makassar. Perusahaan mereka merupakan salah satu perusahaan terbesar di Kota Makassar. Saat ini saja mereka mempekerjakan hampir seribu karyawan. Jika di Jakarta mungkin angka itu termasuk kecil, namun di Indonesia timur, perusahaan yg mampu mempekerjakan ratusan orang seperti itu bisa dikatakan perusahaan besar. Perjalanan ke Makassar aku ditemani oleh Evelyn. Dengan maksud tersembunyi yg sudah jelas sekali tertebak arah dan tujuannya.
"siang bli"
"hy Ev. Silahkan duduk Ev, jadi gini ev. Saya mau ajak kamu meeting dengan calon klien baru kita. Kamu mau ya"
"boleh bli. Kapan?"
"kamis depan Ev. Tapi bukan di Jakarta ya ev"
"hah? Dimana bli?"
"di Makassar"
"Makassar? Evy tak tau pun"
"Makassar itu ada di Indonesia Timur ev. Dengan pesawat bisa sampai 3 jam di udara ev"
"jauh ya bli. Bli, kenapa ajak saya kesana ya? Apakah tidak bisa kawan yg lain?"
"kenapa emangnya Ev? Kamu gak mau ya?"
"Bukan seperti itu maksud Evy bli. Tapii…"
"tapi apa Ev?"
"Evy takut terjadi hal-hal yg tak kita mau"
"maksudnya?"
"Evy takut kejadian seperti dulu terulang lagi bli. Evy takut ibu rina marah pada Evy"
"ooo. Yaudah gak perlu risau Ev. Saya janji untuk jaga sikap selama disana"
"Evy suka sama bli. Tapi Evy tidak mau jika kehadiran Evy merusak hubungan antara bli dengan ibu rina"
"masalah itu evy tak perlu risau. Saya bisa atur semua tanpa ada seorangpun yg tau"
"sebaik-baik bangkai ditutupi, tetap akan tercium juga baunya. Evy takut ada yg tau bli"
"iya ev, saya juga tapi evy tenang saja, Tak perlu risau. Oh iya kamu sudah siapkan company profile dan dokumen lain yg saya minta?"
"oh sudah bli. Nanti saya ambilkan dulu dokumennya bli"
"oke, oh iya nanti kalo kesini boleh tolong ambilkan kopi buat saya ya"
"oke bli"
Makassar, sebuah kota yg dulu pernah menjadi tujuanku. mendengar nama kota itu membuatku menjadi teringat dengan Stefanie. 3 hari sebelum aku berangkat kesana, tiap malam aku terkadang termenung mengingat masa laluku dengan stefy. Dalam batin tiba-tiba terjadi sebuah perdebatan antara sisi hatiku yg membela stefanie dan sisi hati yg marah dan benci karena stefanie telah melakukan kesalahan. Sisi hati yg membela stefanie berkata "lah kenapa lu harus marah sama dia, sedangkan disaat yg sama lu sendiri suka main sama cewe lain. Dera, Niken, bahkan adek lu sendiri". Namun sisi hati yg satunya berkata sebaliknya dan tetap menganggap bahwa kesalahan yg dilakukan stefanie merupakan kesalahan yg tak patut di ampuni. Lamunanku beberapa malam ini sampai membuat rina akhirnya menyadari dan memberondongku dengan banyak pertanyaan. Pertanyaan yg sebetulnya wajar di tanyakan oleh seorang istri pada suaminya yg tiba-tiba menjadi pendiam dan banyak melamun.
"Kamu kenapa sih. Kok beberapa hari ini jadi aneh gitu"
"aneh gimana beb? Biasa aja"
"ya aneh lah. emang dikira aku bego gitu gak tau apa yg kamu rasa"
"udah ah aku mau tidur, capek banget aku"
"dih, aneh"
"biarin ah. aku tidur ya"
"Yaudah tidur sana"
entah mengapa aku menjadi sangat moody seperti ini, bahkan rina pun aku perlakukan dengan buruk seperti itu. Hal buruk yg terjadi akibat sikap aneh ku adalah ketika tengah malam aku terbangun karena ingin buang air kecil, aku tak mendapati rina di manapun dirumah. nomor teleponnya pun tak aktif. Hal itu sampai-sampai membuatku kalang kabut memikirkan apa yg kira-kira ia lakukan hingga tengah malam seperti ini. Mataku hingga tak dapat terpejam karena khawatir akan hal buruk yg bisa saja menimpa dia. Hingga akhirnya pukul 3.30, seorang polisi menelponku. Polisi itu mengabarkan bahwa rina sedang ada di kantor polisi karena kedapatan mengendarai mobil dalam keadaan mabuk berat. Dengan taksi aku langsung meluncur ke kantor polisi yg dimaksud. setelah memberikan jaminan aku bisa membawa Rina pulang. keesokan harinya, Rina masih saja marah padaku dan tidak mau bicara padaku. kecuali hal-hal yg perlu dibicarakan di kantor. marahnya bertahan hingga hari rabu malam dikala keesokan harinya aku dan Evelyn harus pergi ke Makassar.
“Besok kamu temui anak buahnya temen ku ya di bandara sultan hasanudin” Tiba-tiba Rina bicara padaku sebelum tidur.
“eh iya” jawabku singkat
“jangan lupa setting arloji kamu 1 jam lebih cepat. supaya gak salah jam disana”
“iya sayang”
“jangan lupa makan sama vitamin kamu, istirahat yg cukup. jangan lupa kabarin aku kalo udah landing”
tanpa menjawab aku hanya tersenyum lalu mengecup dahinya, ia hanya terdiam tidak mengelak.
“maafin aku ya” sambung nya
“justru aku yg harus minta maaf sama kamu. beberapa hari ini aku bersikap aneh ke kamu”
“iya gapapa, aku tau kok apa yg kamu pikirkan”
“sok tau, emang apa yg aku pikirin?”
“mantan kamu yg orang Makassar itu kan?”
duuuaaaar, tau dari mana dia kalo aku mikirin Stefany. tapi aku berusaha untuk stay cool. aku menjawab bahwa bukan itu yg aku pikirkan, aku bilang padanya bahwa aku memikirkan hal yg lain.
“Yang, kamu gak mau making love dulu gitu sama aku? kamu disana 4 hari lho, dan aku udah gak kamu ajak main selama seminggu”
“hah?”
“dih, kok gitu?”
“hahaha, mang enak, siapa suruh marah sama aku”
“habis kamu nyebelin sih”
“hahaha, yaudah ayo lah. mudah-mudahan sih besok baik-baik aja”
“ah kamu kan strong, malam ini kita main 10x pun, besoknya kamu udah fit lagi pasti”
“mana ada kaya gitu. teori dari mana coba?”
“hehehe, yaudah nih aku buka baju ya. kasih aku kenikmatan yg beda dri biasanya yang”
“siap juragan!!!”
malam itu aku dan rina “bertempur” setelah beberapa hari kita tidak saling bicara. permainan dimulai dengan standrart foreplay yaitu 69, aku menjilati vaginanya yg bersih dan wangi dengan sangat rakus. tak mau kalah, dia pun menjilati dan mengulum penisku dengan keras dan buas. bahkan yg aku rasakan justru sedikit nyeri karena beberapa kali giginya mengenai penisku. tak hanya batangnya, buah zakarku pun tak luput dari servisnya. tak tahan lagi aku segera beranjak dan bersiap untuk melakukan penetrasi ke vaginanya. penis besarku kini telah berada tepat didepan mulut vaginanya. ia pun sudah pasrah menerima apa yg aku lakukan padanya. tak perlu usaha ekstra, penisku langsung menghujam kedalam vaginanya. belum terlalu basah membuat ia sedikit meringis merasakan sakit pada dinding vaginanya. masa bodo aku terus menerus menggenjot vagina kesayanganku tersebut. tak lama kemudian aku cairan hangat melumasi dinding vaginanya. kini aku merasa vaginanya menjadi licin dan tak lagi peret seperti awal mulanya.
“sayang teeruss sayang, buat aku mucraat sayaaang”
“iyaa sayaaang, rasain niiih titiit aku. rasaaain tusukanku”
“aaaarrrrggggh ennaaak sayaaang, teruuuus”
aku kembali fokus pada permainan, genjotan penisku semakin cepat maju mundur didalam vaginanya. dia terlihat semakin tak karuan menahan kenikmatan yg aku berikan. terlihat kepalanya menoleh ke kanan ke kiri meronta-ronta tak sanggup menahan rasa nikmat yg aku berikan padanya. tak terasa tiba-tiba cairan hangat dan encer keluar dari sela-sela vaginanya yg sedang ku hantam dengan keras. aku tau dia squirt saat itu, tapi aku tak memberinya kesempatan untuk bernafas. aku tetap menghajar vaginanya dengan cepat dan keras hingga aku pun tak tahan dan menyemburkan spermaku dalam vaginanya tersebut diiringi cairan kepuasannya yg lagi-lagi keluar deras dari dalam liang vaginanya.
setelah beristirahat sejenak menghela nafas dan mengatur ritme pernafasanku, aku kembali mengambil posisi dalam keadaan menyerang. tapi dia mendorongku dan merebahkanku di ranjang ini. dia mengambil posisi diatasku, dan mulai memasukkan penisku yg masih tegang kedalam vaginanya. tak lama setelah itu ia mulai menggoyang penisku dengan keras. serta mengempotnya dengan kuat sehingga aku tak tahan dan mengeluarkan spermaku yg kedua kalinya malam itu. menyadari bahwa aku telah keluar dia berhenti dan mengejekku.
“hah, apaan ini masa baru gitu aja udah keluar. payah ah”
“gila yang, enak banget memek kamu yang. apalagi waktu tadi ngempot gitu. aku jadi gak tahan buat keluar. enak banget”
“hahaha, lagi gak?”
“hmmm, udah dulu yuk. kan besok pagi aku jalan ke bandara pagi banget. mana harus jemput Evy dulu lagi”
“hahaha, yaudah bobo yuk yang, tapi titit kamu didalam memekku ya bobonya”
“oke deh siap”
malam itu aku dan rina tidur tanpa sehelai benang menutupi diri, penisku tertancap dalam vaginanya. hingga pagi hari aku tebangunkan oleh kecupannya, mesra sekali kehidupan percintaanku ini. sebuah roti bakar hangat serta secangkir kopi hitam kental menyambutku. aku bergegas ke kamar mandi mencuci muka serta penisku. menyapu badanku dengan air secukupnya lalu mulai menikmati sarapan buatan istri tercintaku.
“pagi Pak Wayan, Pagi bu Rina”
“Pagi Ev, kamu udah siapkan semua yg harus dibawa?”
“Sudah bu, semua sudah siap”
“bagus, yaudah ayo kita jalan”
“iya bu. mari”
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya aku dan Evy terbang menuju Makassar. dulu aku sebenarnya ingin terbang ke Makassar bersama Stefany. namun, akhirnya aku terbang juga kesana namun bukan bersamanya. 2 jam 20 Menit di udara akhirnya pesawat landing dengan sempurna di landasan pacu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanudin Makassar. Setelah mengambil bagasi aku dan Evy menuju pintu keluar dan aku melihat seorang laki-laki menyambut ku. setelah memperkenalkan diri sebagai supir yg diutus untuk menjemputku kita bertiga langsung jalan menuju Hotel dan dilanjutkan menuju Pabrik Garmen tempat rekan Rina Menjalankan bisnisnya. Sampai pabrik aku disambut oleh sang Direktur langsung yg bernama Nurmala. Nurmala ini adalah teman Rina yg memiliki pabrik ini.
“Pagi Pak Wayan, apakabar pak? bagaimana penerbangannya?”
“Pagi Bu Nurmala, Kabar baik bu, dan penerbangan yg luar biasa. oh iya perkenalkan ini Evelyn bu, Staff saya”
“Selamat datang di Makassar Bu Evelyn. salam kenal”
“Salam kenal bu Nurmala” jawab Evy
“oh iya untuk meetingnya saya tunggu kuasa hukum saya dulu ya, nantinya kita bahas kontrak kerja sama kita sekalian”
“oke bu, belum datang dia?”
“iya pak, soalnya kan dia bukan sepenuhnya bekerja disini. saya cuma minta dia datang setiap saya butuh saja”
“oh gitu. ya udah gak apa bu”
“kita tunggu di ruang meeting aja pak. oh iya sekalian mau minum apa pak?”
“oh gak perlu repot-repot aja bu. yang ada aja”
“kopi mau pak?”
“boleh deh, Evy mau apa?”
“Kopi pun tak apa bu” Jawab Evy
“nah itu yg kita tunggu datang pak”
“oh iya kah?” sambil menoleh karena pintu ruang meeting berada di belakangku
aku tak percaya dengan apa yg kulihat, perempuan itu adalah dia….
***Back To First Post***
Update tipis lagi gan...
Wahai agan-agan yg selalu menyemangatiku hadirlah...
@CerseiLannister
@AiSedap
@jlbb_hunter
@zhoeloe
@Firdos66
@jowood
@Sonic110
@RAYxy
@kelana678
@maniaksekz
@Mikosmos
@Hernandez96
@Zailani_Ismail
@nabirongx
@sherly2012
@OPDAT
@Robbie Reyes
@wirasena
@Kadek2011
@lamakeluar2
@garenk150901
Bengkulu91
Tukang Semprot
- Daftar
- 1 Feb 2017
- Post
- 1.224
- Like diterima
- 596
Mantap. Pertamax.. Ketemu Stefani.. Yayang yang sangat disayang... Yang setia, walau akhirnya pindah ke lain hati.. Mantap ditunggu lanjutannya. Thanks updatenya.
Manfrust99
Calon Suhu Semprot
- Daftar
- 7 Jun 2019
- Post
- 2.518
- Like diterima
- 17.251
Thanx upnya suhu@Siperut_buncit ... 
siperut_bunciit
Guru Semprot
makasih bro komentarnya... lanjutannya jangan terlalu di tungguin ya... hehehe
sama2 gan. Thanks juga udah mampir n komenThanx upnya suhu@Siperut_buncit ...
belum tentu juga sih...
Makasih kritiknya gan. Mohon maaf kalo updatenya tipis2 masih sibuk sama kerjaan. Sekarang kerjaan 3 orang ane handle sendiri. Jadi ya ginu deh....
siperut_bunciit
Guru Semprot
jgn gitu om nanti di report ke momod, sama uwak @siperut_bunciit
Sonic110
Pertapa Semprot
- Daftar
- 19 Feb 2018
- Post
- 6.880
- Like diterima
- 51.271
Similar threads
- Locked
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
